Anda di halaman 1dari 13

Penetapan Warna Tanah

Oleh:
DIO FLORENSIUS
S.KEMBAREN
200301212
AET 4

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2021
Judul Praktikum  Warna tanah
Tanggal Praktikum Dimulai   17 maret 2021
23 maret 2021
Tanggal Praktikum Selesai 

1. PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang  Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas
dan mudah ditentukan. Walaupun warna
mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat
dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari
tanah. Misalnya, warna tanah gelap mencirikan
kandungan bahan organik tinggi, warna kelabu
menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami
pelapukan lanjut (Susanto 2005).
Warna tanah ditentukan dengan cara
membandingkan dengan warna baku yang
terdapat pada Munsell Soil Color Chart.
Penentuan ini meliputi penetapan warna dasar
tanah (matriks), warna bidang struktur dan
selaput liat, warna karatan dan konkresi, warna
plintit dan warna humus.
Warna tanah dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu:
kilap (hue), nilai (value), dan kroma (chroma).
Kilap berhubungan erat dengan panjang
gelombang cahaya. Nilai berhubungan dengan
kebersihan warna. Kroma kadang-kadang disebut
kejenuhan, yaitu kemurnian relative dari
spektrum warna.
Warna tanah sangat ditentukan oleh luas
permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi
volumetrik masing-masing terhadap tanah.
Makin luas permukaan spesifik menyebabkan
makin dominan menentukan warna tanah,
sehingga warna butir koloid tanah (koloid
anorganik dan koloid organik) yang memiliki
luas permukaan spesifik yang sangat luas,
sehingga sangat mempengaruhi warna tanah.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan
pengamatan tentang proses terjadinya pelapukan
dan untuk mengetahui sifat-sifat tanah dan
kandungan bahan organik tanah.

1.2 Tujuan Praktikum  Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah
supaya peraktiakn tau membedakan warna tanah
dari daerah masing masing.

Warna tanah merupakan gabungan berbagai


2. TINJAUAN PUSTAKA  
warna komponen penyusun tanah.Warna tanah
berhubungan langsung secara proporsional dari
total campuran warna yang dipantulkan
permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan
oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan
proporsi volumetrik masing-masing terhadap
tanah. Makin luas permukaan spesifik
menyebabkan makin dominan menentukan warna
tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid
anorganik dan koloid organik) yang memiliki
luas permukaan spesifik yang sangat luas,
sehingga sangat mempengaruhi warna tanah
(Hanafiah 2014).
Penyebab perbedaan warna permukaan tanah
umumnya dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan bahan organik. Makin tinggi
kandungan bahan organik, warna tanah makin
gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana
kandungan bahan organik umumnya rendah,
warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah
berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu
tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu
karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi
reduksi ( ). Pada tanah yang berdrainase baik,
yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe
terdapat dalam keadaan oksidasi ( ) misalnya
dalam senyawa (hematit) yang berwarna merah,
atau . 3 (limonit) yang berwarna kuning cokelat.
Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang
basah dan kadang-kadang kering, maka selain
berwarna abu- abu (daerah yang tereduksi)
didapat pula becak-becak karatan merah atau
kuning, yaitu di tempat-tempat dimana udara
dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi
ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral
dapat menyebabkan warna lebih terang.
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor
yaitu jenis mineral dan jumlahnya, kandungan
bahan organik tanah, kadar air tanah dan tingkat
hidratasi. Tanah yang mengandung mineral
feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat
menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis
mineral feldspar menyebabkan beragam warna
dari putih sampai merah (Hanafiah 2014).
Warna tanah merupakan sebagai indikator dari
bahan induk untuk tanah yang baru berkembang,
indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah
berkembang lanjut, dan indikator kesuburan
tanah atau kapasitas produktivitas lahan. Secara
umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah
berarti makin tinggi produktivitasnya, selain ada
berbagai pengecualian, namun secara berurutan
sebagai berikut: putih, kuning, kelabu, merah,
coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat, dan
hitam. Kondisi ini merupakan integrasi dari
pengaruh kandungan bahan organik yang
berwarna gelap, makin tinggi kandungan bahan
organik suatu tanah maka tanah tersebut akan
berwarna makin gelap. Intensitas pelindihan
(pencucian dari horison bagian atas ke horison
bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara
pada tanah tersebut, makin intensif proses
pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi
lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan
Kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan
tanah berwarna lebih terang (Hanafiah 2014).
Warna tanah tidak secara langsung
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, tetapi
tak langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu
dan lengas tanah. Warna tanah merupakan
karakteristik tanah yang penting karena
berhubungan dengan kandungan bahan organik:
warna hitam dan hitam kecoklatan (Susanto
2005).
Warna tanah ditentukan dengan membandingkan
warna tanah tersebut dengan warna standar pada
buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna
baku ini disusun tiga variabel, yaitu hue, value
dan chroma hue adalah warna spektrum yang
dominan sesuai dengan panjang gelombangnya.
Value menunjukkan gelap terangnya warna,
sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan
dan Chroma menunjukkan kemurnian atau
kekuatan dari warna spektrum. Chroma
didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari
warna atau derajat pembeda adanya perubahan
warna dari kelabu atau putih netral ke warna
lainnya (Gusli 2015).
Menurut Suganda (2014), kesuburan tanah
sangatlah penting, apalagi bagi petani dan
pemerintahan. Karena kesuburan tanah dapat
menentukan tanaman apa yang pas untuk media
tanah tersebut agar tetap ada penghijauan. Seperti
yang sudah kita ketahui, karena kurangnya
penghijauan dan banyaknya polusi
mengakibatkan berbagai dampak negative, maka
dari itu saya akan menjelaskan disini berbagai
tipe tanah, agar tetap menjadi media penghijauan
tanpa ada alas an. Kita memang tidak dapat
mengetahui jenis tanah secara pasti. Sebab untuk
itu diperlukan keterangan mengenai struktur,
kemasaman, horizon, dan keadaan air tanah.
Kadang – kadang ditambah lagi keterangan yang
menyatakan ada tidaknya padatan mangan besi.
            Menurut Suganda (2014), warna tanah
lebih mudah dipakai untuk menduga tingkat
kesuburannya. Secara tidak langsung warna
tersirat sebagai indicator kandungan bahan
organik, tingkat perkembangan tanah, kadar, dan
kedalaman air tanah. Selain itu, warna juga
menunjukkan drainase dan aerasi yang
berhubungan dengan proses oksidasi dan
pencucian hara. Secara umum, tanah yang
berwarna kelabu hitam dapat diduga tergolong
jenis grumusol atau andosol. Sedang yang
berwarna merah-cokelat-kuning, mungkin tanah
podsolik merah, kuning, laterit, latosol, atau
mediteran. Secara ilmiah, tanah grumusol baik
untuk bertanam padi. Tanaman sayuran lebih
cocok di tanah andosol, lebih sesuai untuk
tanaman karet.
            Warna kelam umumnya menunjukkan
tingginya kadar bahan organic. Jika warna
aslinya merah, bahan organic akan menyebabkan
warnanya menjadi merah kelam. Drainase dan
aerasi tanah yang berwarna kelam sangat baik.
Kandungangan unsur hara sangat tinggi sehingga
umumnya cocok untuk budidaya tanaman hias,
buah dan sayuran. Kesuburan tanah dan
pemupukan, kesuburan tanah di Indonesia yang
berwarna putih miskin akan bahan organic dan
unsur hara (Suganda, 2014).
            Tanah yang berwarna merah drainase dan
aerasinya baik, tetapi kandungan bahan
organiknya rendah. Tingkat perkembangan tanah
umumnya sudah lanjut sehingga material berat
dan tanah lapuk yang tersisa, misalnya besi.
Umumnya kedalam air pada tanah merah
termaksud dalam. Tanah yangbdberwarna kuning
sifatnya menyuplai tanah merah. Bedanya, jika
warnanya cenderung kuning muda berarti banyak
mengandung feri, ion besi yang bialngan
oksidasinya 3+. Tanah yang warnanya kelabu
drainase dan aerasinya jelak, sehingga
penguraian bahan organic berlangsung lambat.
Partikel penyusunnya didomonasi oleh kuarsa,
kaolin atau mineral liat. Kandungan unsur
mangan, aluminium dan magnesium biasanya
tinggi, sehingga bersifat racun bagi tanaman.
Tanaman sayuran kebanyakan sangat peka
terhadap kelebihan unsur – unsur ini (Suganda,
2014).
            Kadang-kadang juga ditemukan tanah
yang berwarna putih. Jika bukan karena
kandungan kapurnya tinggi, kemungkinan besar
kandungan unsur litany yang tinggi. Sudah
dipastikan tanah ini miskin bahan organic.
Drainase dan aerasiny juga buruk. Hindarkan
pemakaian tanah yang berwarna putih untuk
budidaya tanaman. Berbagai alat modern yang
saat ini sudah sangat membantu pengecekan tipe
tana, seperti pH meter tanah, kadar air tanah, dan
lain sebaginya (Suganda, 2014).
            Warna kelabu dan keputih putihan
disebabkan berbagai bahan terutama kuarsa,
kaolin, dan mineral – mineral lempung, karbonat
Cad an Mg, gips, macam – macam garam garam
dan senyawa ferro. Tanah – tanah yang kaya
dengan senyawa ini warnanya mendekati warna
biru. Tanah yang sangat kelabu menandakan
lapisan dan gejala gleisasi, dimana fe berbentuk
ferro. Tanah – tanah yang drainasenya buruk
hamper selalu berbercak – bercak (mottling)
berwarna kelabu, cokelat, merah atau kuning,
tertutama didalam zona bidang phereatis. Tanah
basah tanpa bahan organic mempunyai warna
kelabu sangat cerah, sedang adanya bahan
3. METODE PRAKTIKUM 
organic warna kelabu makin basah makin kelam
3.1 Bahan  (Suganda, 2014)
 

3.2 Alat 

Bahan
-Tanah
3.3 Prosedur Kerja  -Air
Alat
Cangkol
-Kertas warna
 

1. Ambil contoh tanah kering lebih


kurang 5 gram  

2. Cocokkan warna tanah


tersebut dengan warna-warna
pada buku Munsell Soil
Colour  Chart yang dapat
diunduh pada laman berikut :
https://bit.ly/munsellcolorchart

 3. Apabila sudah ditemukan


warna yang sama dengan
warna tanah, lanjutkan
dengan  mencatat nama kode
warna tanah yang dimulai dari
Hue, Value dan terakhir
chroma. 

 4. Tulis warna tanah dengan


mencari warna tanah pada
kartu nama tanah.  

5. Lanjutkan point 1-4 untuk


menentukan warna contoh
tanah yang lainnya.  

6. Selanjutnya tanah
dilembabkan dengan menetesi
air sampai lembab. Apabila
sudah  lembab, tentukan
warnanya mengikuti point 1-4.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 

4.1 Hasil 
4.2 Pembahasan  

Hasil dari pengamatan adalah seperti gambar


yang ada di atas.

Warna tanah ditentukan dengan cara


membandingkan dengan warna yang terdapat
pada buku Munsell Soil Color Chart, warna
dinyatakan dalam tiga satuan atau kriteria, yaitu
kilapan (hue), nilai (value) dan kroma (chroma),
menurut nama yang tercantum dalam lajur buku
tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang
gelombang cahaya, nilai berhubungan erat
dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh
warna lain dan kroma yang kadang-kadang
disebut juga dengan kejernihan yaitu kemurnian
relatif dari spektrum warna.
Berdasarkan pengamatan warna diatas warnanya
coklat pekat 2,5 YR 2/3 .
Dilihat dari Perbedaan antara lapisan satu dengan
yang lain terlihat jelas dan nyata pada lapisan
kedua, warna tanahnya berbeda dengan lapisan
satu dan tiga, begitu juga dengan lapisan satu dan
tiga. Lapisan satu berwarna agak gelap karena
mengandung bahan organik sedangkan lapisan
dibawanya sudah mulai terang karena bahan
organiknya makin berkurang karena telah
megalami pencucian. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hanafiah (2014) yang menyatakan
bahwa tanah yang berwarna gelap berarti
mengandung bahan organik sedangkan tanah
yang berwarna terang atau pucat berbahan
organik rendah.
Tanah yang telah diamati memiliki warna
yang tidak murni terutama pada lapisan satu yang
berwarna gelap coklat kekuningan karna tanah
pada lapisan pertama merupakan campuran dari
warna coklat dengan warna kuning. Hal ini
sesuai dengan pendapat Hanfiah (2014) yang
mengatakan bahwa kebanyakan tanah memiliki
warna tanah yang tidak murni karena merupakan
campuran dari beberapa warna.
Menurut Foth D (1998) Tanah dengan drainase
yang terhambat biasanya banyak mengandung
bahan organik pada lapisan atas (top soil),
sehingga berwarna gelap. Tanah bagian bawah
memiliki sedikit bahan organik sehingga
berwarna kelabu muda. Bila drainase agak baik,
air dan suhu menguntungkan untuk peristiwa

5. KESIMPULAN DAN SARAN  kimia, besi (Fe) dalam tanah teroksidasi sehingga
menjadi senyawa yang berwarna merah dan
5.1 Kesimpulan 
kuning. Jadi dapat disimpulkan bahwa tanah
yang diamati berdasarkan tabel diatas berwarna

5.2 Saran  coklat gelap pada lapisan pertama karna


mengandung bahan organik.
Kesimpulan
6. DAFTAR PUSTAKA  
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tanah
yang ada di pengamatan tadi berwarna coklat
pekat atau 2,5 YR 2/3.
Saran
Didalam peraktikum harus dilakukan dengan
teliti supaya tidak terjadi kesalahan.

Suganda, Husain, Achmad Rachman dan Sutono.


2014. Petunjuk mengambilan tanah. PT. Dunia
Pusataka Jaya : Jakarta..

Gusli, S. 2015. Penuntun Praktikum Dasar-dasar


Ilmu tanah. Makassar: Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Makassar.

Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah.


Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai