Anda di halaman 1dari 16

SIFAT FISIK TANAH

Tugas Geografi Tanah


Dosen Pengampu : Dr. Cahyadi Setiawan, M.Si

Oleh : Putri Maulidiah (1402619026)


Pengertian

Tanah merupakan kombinasi mineral, bahan bahan organic, gas, berbagai jenis cairan, dan
organisme yang tidak dapat dihitung yang bersama sama mendukung kehidupan di atas
bumi. Tanah merupakan materi alami yang dikenal sebagai pedosfer yang memiliki 4
peran penting yaitu: media tumbuh tanaman, tempat penyimpanan air, media penyedia
dan purifikasi air, dan merupakan habitat bagi banyak organisme. Tanah dianggap sebagai
“kulit dari bumi” dan berkaitan erat dengan litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Sebutan
pedolit, seringkali diartikan sebagai tanah. Tanah terdiri dari bagian yang solid (mineral
dan organic) dan bagian yang berporos karena mengandung gas dan air.
Permeabilit
Bahan Konsiste
as Tanah
Induk Tanah nsi Tanah

Drainase
Tanah Temperat
ur Tanah
SIFAT FISIK
TANAH

Warna
Tanah

Tekstur
Kepadat
Tanah
an
Porositas
Tanah
Tanah
Konsistensi Tanah
konsistensi tanah merupakan sifat fisik
tanah yang menunjukkan besar kecilnya
gaya kohesi dan adhesi tanah pada
berbagai kelembapan. Sederhananya,
konsistensi tanah bisa dipahami sebagai
reaksi tanah ketika terdapat tekanan,
seperti gejala gelincir, kegemburan,
keliatan dan juga kelekatan tanah.
Kemampuan Tanah untuk menghindari
deformasi atau berpisah. Konsistensi tanah
bergantung
Cara pada :banyaknya tingkat tanah
Mengujinya adalah
liat. lalu digenggam agar tanah
Dengan mengambil tanah tersebut
tersebut saling menyatu, lalu dibuka genggamannya. Dan dapat
terlihat bagi tanah yang konsistensinya yang rendah (Kering) maka
tanah tersebut akan pecah berai. Sebaliknya bagi tanah yang
konsistensi tinggi ( lembab/basah) akan menyatu dan tidak terpecah.
Temperatur
Tanah
Temperatur tanah berpengaruh terhadap proses pelapukan
tanah, penguraian bahan organic, bahan induk tanah, serta
reaksi kimia. Pada proses pertumbuhan tanaman, temperature
tanah, berpengaruh melalui kelembaban tanah, aerase,
aktivitas mikroorganisme, dan ketersediaan air tanah.

Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang


berpengaruh terhadap kegiatan mikrobiologi dan
perkecambahan dari biji tanaman. Secara umum,
semakin tinggi suhu suatu tanah hingga mencapai
batasan tertentu, maka semakin meningkat pula
kegiatan mikrobiologi dan perkecambahan yang
bisa terjadi.
Temperatur Tanah
Berdasarkan variasi kedalaman, maka permukaan tanah mempunyai
temperature tertinggi, sedangkan pada kedalaman 30 cm mempunyai
temperatur terendah. Tanah yang berada 50cm dibawah permukaan
cenderung memiliki temperatur yang lebih tinggi sekitar 1,8 derajat
celcius.
Hal ini disebabkan karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari secara
langsung, baru kemudian panas dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih dalam
secara konduksi.

Cara mengukur suhu/ temperatur tanah adalah :


Beberapa jenis alat yang digunakan untuk mengukur suhu tanah diantaranya
termometer air raksa, termometer metal atau logam ganda, termometer
bourdon dan termometer tahanan listrik. Termometer tanah dibagi ke dalam
dua kelas, yaitu termometer nonkontak dan termometer kontak. Termometer
nonkontak digunakan untuk mengetahui suhu permukaan tanah dengan cara
mengukur banyaknya radiasi inframerah yang dipantulkan tanah
Porositas Tanah
Porositas tanah merupakan perbandingan dari pori -pori dalam tanah terhadap volume massa
tanah. Porositas tanah ini dinyatakan dalam presentase. Untuk tanah yang mampu dengan mudah
atau cepat meresapkan air, maka tanah tersebut disebut tanah porous karena memiliki rongga pori
-pori yang dominan. Tanah yang bersifat porous ini contohnya adalah tanah berpasir. Semakin tinggi
kepadatan tanah maka semakin rendah porositasnya. Idealnya, total porositas dari tanah adalah
sekitar 50% dari total volume tanah. Ruang untuk gas dibutuhkan tanah untuk menyediakan
oksigen yang berguna untuk organisme dalam menguraikan material organic, humus dan akar
tanaman. Porositas juga mendukung pergerakan serta penyimpanan air serta nutrisi.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan dari partikel debu,
pasir, serta lempung dalam suatu massa tanah. Tekstur tanah
ini sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam hal daya
serap air, ketersediaan air dalam tanah, infiltrasi dan juga laju
pergerakan air.

Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar


halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara
butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan
dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan
berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.

Tanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran.


Bagian butir tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut
bahan kasar tanah seperti kerikil, koral sampai batu. Bagian
butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan
halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi:
(1) pasir, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm
sampai
dengan 2 mm.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di
antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan
butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:

apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir.
(4) apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung.
(5) apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan
mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu.
(7) apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk
gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat.
(8) apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak
teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Liat Berpasir.
(9) apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk
gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat
Berdebu.
(10) apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah
dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir.

Hubungan Tekstur Tanah dengan Daya Menahan Air dan Ketersediaan Hara
Tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yasng lebih besar sehingga kemampuan menahan air
dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah
bertekstur kasar. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit
menyerap (menahan) air dan unsur hara.
Warna Tanah
Warna tanah merupakan suatu hal yang bisa menjadi petunjuk dari
beberapa sifat tanah lain. Penyebab umum dari adanya perbedaan
warna permukaan tanah ini adalah karena adanya perbedaan
kandungan bahan organik dalam tanah. Semakin tinggi kandungan
bahan organik, maka tanah akan semakin gelap warnanya.
Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen
penyusun tanah. Warna tanah berhubungan langsung secara
proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan
permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas
permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik
masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik
menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga
warna butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik)
yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga
sangat mempengaruhi warna tanah.
Warna Tanah
Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa warna tanah berfungsi
sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah
tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah
umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan
organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah
makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan
bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak
dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam Cara Menguji Warna Tanah :
tanah Warna tanah merupakan salah satu ciri
tanah yang paling mudah diamati. Warna
Pengembangan dan distribusi warna tanah berasal dari tanah dapat digunakan untuk menduga
proses kimiawi dan tingkat pelapukan material organic. Ketika sifat-sifat tanah antara lain : kandungan
mineral primer dalam bahan induk lapuk, elemen tanah akan bahan organik, kondisi drainase, aerase
dikombinasikan pada senyawa dan warna yang baru. Mineral tanah dan lain-lainnya.
besi merupakan mineral sekunder yang akan menghasilkan Selanjutnya tanah yang telah di ambil,
warna kuning atau kemerahan pada tanah, material organic dibandingkan dengan warna tanah baku
akan menghasilkan warna hitam kecoklatan atau coklat pada Munsell Soil Color Chart
Kepadatan Tanah

Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6


hingga 2,75 gram per cm3 dan biasanya tidak dapat
berubah. Kepadatan partikel tanah yang banyak
mengandung material organic lebih rendah daripada
tanah yang sedikit mengandung material organic. Tanah
dengan kepadatan rendah dapat menyimpan air lebih
baik namun bukan berarti cocok untuk pertumbuhan
tanaman. Tanah dengan kepadatan tinggi menunjukkan
tingkat kandungan pasir yang tinggi.

Cara menguji Kepadatan Tanah :

Untuk mengetahui karakteristik tanah maka perlu dilakukan


pengujian tanah dimana alat yang digunakan yaitu Proctor test
dan Sand Cone. Pengujian kepadatan suatu tanah bisa dilakukan
secara langsung yaitu dengan membandingkan berat isi kering
tanah dilapangan dengan berat isi kering tanah dilaboratorium.
Bahan Induk
Tanah

Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh
berbagai faktor melalui proses kimiawi, biologis dan fisika. Bahan induk
tanah secara umum adalah Quartz (SiO2), Kalsit (CaCO3), Feldspar dan
Biotit.
Bahan induk adalah bahan pemula tanah, yang tersusun dari bahan
organik dan atau mineral. Bahan induk dapat berasal dari bahan tanah
yang diendapkan dari tempat lain sebagai akibat proses transportasi oleh
angin dan angin. Menurut Jenny (1941) bahan induk adalah keadaan tanah
pada waktu nol (time zero) dari proses pembentukan tanah. Melalui
proses pelapukan, batuan berubah menjadi bahan induk, dan dengan
adanya proses pelapukan lebih lanjut serta proses-proses pembentukan
tanah lain, bahan induk berubah menjadi tanah dalam waktu yang lama.
Drainase Tanah

– Drainase tanah adalah kemampuan


tanah dalam mengalirkan serta
mengatuskan kelebihan air yang ada
di dalam tanah atau di permukaan
tanah. Tanah yang memiliki drainase
buruk akan menyebabkan air
cenderung menggenang.
– Untuk mengatasi hal ini, pada tanah
tersebut perlu dibuat saluran air. Hal
yang dapat mempengaruhi
terjadinya genangan air ini di
antaranya adalah topografi tanah, air
tanah yang dangkal dan curah hujan.
Permeabilitas
Tanah

Permeambilitas tanah merupakan kecepatan air dalam


merembes ke dalam tanah secara horizontal dan vertikal
melalui pori -pori tanah. Kecepatan perembesan air ini
dipengaruhi oleh tekstur tanah. Permeabilitas tanah juga
diartikan sebagai kecepatan tanah dalam meresapkan air
dalam kondisi jenuh.
SELESAI

Thank you 

Anda mungkin juga menyukai