FISIOLOGI TUMBUHAN
Kelompok 3
PSPB 2020 C
Amanda Savira
Delima Irma Rentiana Pakpahan
Yassara Rizky Putri Dianty
JURUSAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
A. Pengertian Tanah
Tanah merupakan sebuah bidang dalam lahan pertanian yang diartikan sebagai tempat
tumbuhnya tanaman. Tanah merupakan benda yang menempati lapisan kulit bumi
yang teratas. Tanah berasal dari pelapukan batuan yang bercampur dengan sisa-sisa
bahan organik dan organisme yang hidup di atasnya ataupun didalamnya. Selain itu
tanah juga memiliki kandungan air dan udara di dalamnya. Tanah terbentuk akibat
adanya interaksi dari faktor iklim, jasad hidup, relief dan waktu. Hal ini yang
menyebabkan suatu wilayah memiliki sifat tanah yang berbeda-neda. Sifat dari tanah
yang berbeda-beda dapat mengakibatkan setiap tanaman mempunyai respon yang
berbeda-beda terhadap sifat tanah tersebut.
Tanah terbentuk dalam 4 tahapan:
- Proses pelapukan batuan, dalam pelapukan ini terdapat secara fisik, biologi
maupun kimiawi. Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang
cukup lama, yang dimana setiap proses pelapukannya ini dipengaruhi oleg iklim
dan cuaca disekitar bebatuan hingga batu tersebut menjadi tanah
a) Faktor kimiawi, dipengaruhi oleh hujan asam yang sering terjadi pembentukan
bumi
b) Faktor fisik, pelapukan jenis ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan
temperature dan juga iklim yang secara drastis, sehingga membuat batuan
akan mengalami perpecahan
c) Pelapukan biologi, pelapukan ini terjadi disebabkan oleh makhluk hidup
- Proses pelunakan struktur batuan, proses pelunakan struktur ini membutuhkan
waktu yang lama seperti proses pelapukan, dalam proses ini air dan udara
memiliki peranan yang besar karena akan masuk ke dalam rongga rongga batuan
dan merembes lalu akan mengalami pelunakan pada batuan
- Proses tumbuhnya tumbuhan perintis, pada proses ini akan tumbuh tumbuhan
yang dimana akarnya akan membuat batu tersebut menjadi pecah
- Proses penyuburan, pada proses ini akan bertambah subur dengan adanya
pelapukan organic yang berasal dari binatang atau tumbuhan yang mati di
permukaan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah berasal dari penghancuran atau pelapukan
batuan dan sisa-sisa organisme menjadi butiran-butiran yang sangat halus yang lama-
lama butiran tersebut akan bertambah banyak dan terbentuklah tanah.
B. Profil tanah
Profil tanah merupakan sebuah irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
menggali tanah. Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah.
Horizon-horizon tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai bawah
dengan huruf : O,A,B,C dan R.
- Horison O (organik), merupakan nagian tanah yang paling atas, terdiri dari
seresah tanah atau bahan organic tanah yang masih segar, lapisan ini merupakan
lapisan yang terdiri dari daun-daun dan ranting pohon yang menutupi lapisan atas
tanah
- Horison A, Hasil pelapukan horizon O, disini terjadi pelarutan unsur-unsur hara
dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi ke lapisan dibawahnya
- Horison B, Horison yang miskin bahan organic. Kegiatan mikroba hampir tidak
ada, lebih padat dan warnanya lebih merah.
- Horison C, horizon yang terdiri dari bahan induk tanah, merupakan batuan yang
Sebagian sudah mengalami pelapukan
- Batuan induk tanah (R), merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa
batuan
Setiap unsur tersebut memiliki fungsi tersendiri pada pertumbuhan dan perkembangan
fisiologis tanaman. Kekurangan atau ketidaksediaan salah satu unsur hara maka akan
terjadi gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman tersebut. Hal
ini disebabkan kerena setiap unsur memiliki fungsi tersendiri dalam proses metabolisme
tanaman, maka apabila salah satu fungsi tidak terpenuhi maka semua proses
metabolisme tanaman akan terganggu. (Wahono, 2011) Jika ketersediaan unsur hara
esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu
metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan
pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan
akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ
tanaman.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan dalam 2 bagian besar,
yaitu :
a) Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
b) Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman. Yang
tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)
Berikut ini akan dijabarkan satu persatu mengenai unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro.
1. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan,
khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat
penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai
persenyawaan organik lainnya.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen :
Pertumbuhan tanaman berjalan lambat
Tanaman kurus dan kerdil
Daun hijau kekuningan, pendek, kecil dan tegak
Daun yang sudah tua berwarna hijau muda, kemudian berubah kuning dan
layu.
Bila sempat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat masak lalu rontok.
Pengaruh kelebihan unsur Nitrogen pada tanaman antara lain :
Menghasilkan tunas muda yang kurang baik/lemah.
Produksi biji-bijian berkurang
Memperlambat pemasakan / penuaan buah dan biji-bijian
Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan PH tanah, dan merugikan
tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga unsur nitrogen
menjadi sulit diserap tanaman.
Pemupukan jadi kurang efektif dan tidak efisien
2. PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan
tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
Gejala kekurangan unsur Phosfor adalah :
Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak
mengkilap kemerahan.
Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang
lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat
masak.
3. KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah
rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan dan
penyakit.
Gejala kekurangan unsur Kalium adalah :
Daun tua akan mengkerut dan keriting
Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan
mengering dan mati.
Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit dan
tidak tahan simpan.
4. CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan
batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa
atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
Tanda-tanda tanaman yang kekurangan Calsium adalah :
Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang
kemudian menjalar ke tulang daun.
Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada daun
yang tumbuh, warnanya akan berubaah dan baberapa jaringan pada daun
akan mati.
5. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak
dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Magnesium adalah :
Daun tua mengalami kerusakan dan gagal membentuk klorofil sehingga
tampak bercak cokelat, daun yang semula hijau akan berubah kuning dan
pucat.
Daun mengering dan seringkali langsung mati
Daya tumbuh biji menjadi berkurang. Bila biji tumbuh, kualitas akan
kurang baik.
6. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah :
Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit
mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan.
Pertumbuhan tanaman lambat,kerdil, kurus dan berbatang pendek.
7. KLOR (Cl)
Berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman
seperti tembakau, kapas, kentang dan sayuran.
Tanaman yang kekurangan Klor akan menunjukkan gejala berikut ini :
Daun agak keriput
Pemasakan buah berlangsung lambat
Tanaman menjadi kurang produktif
8. BESI (Fe)
Berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan pembentukan zat hijau
daun (klorofil).
Gejala tanaman yang kekurangan zat besi antara lain adalah :
Warna menjadi kekuningan, terutama pada daun muda
Pertumbuhan tanaman seolah berhenti, sehingga dun berguguran dan
akhirnya tanaman mati.
9. MANGAN (Mn)
Berfungsi sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi dan
merupakan komponen penting dalam pembentukan dan melancarkan kerja
enzim.
Gejala pada tanaman yang kekurangan unsur Mangan adalah :
Pertumbuhan tanaman lambat, tanaman menjadi kerdil
Daun berwarna merah kekuningan
Jaringan daun di beberapa tempat akan mati.
10. TEMBAGA (Cu)
Berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) dan merupakan
bahan pembentuk beberapa jenis enzim.
Gejala kekurangan tembaga pada tanaman adalah :
Ujung daun tidak merata, layu dan mengalami kerusakan dan layu.
Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, terutama pada jenis tanaman
jeruk dan tanaman sayur.
11. SENG (Zn)
Berfungsi dalam pengaktifan bebrapa jenis enzim pada tanaman.
Berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Gejala kekurangan seng pada tanaman antara lain adalah :
Daun menjadi kekuningan dan kemerahan, terutama pada daun tua.
Daun berlubang, mengering dan mati.
Tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan
mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan
intermedier serta adanya nekrosis.
12. BORON (B)
Berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman
Membantu bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif
Berperan dalam pembelahan sel pada tanaman biji
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Boron adalah :
Gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan mati
Daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam
Pada jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.
13. MOLIBDENUM (Mo)
Membantu mengikat nitrogen dari udara bebas.
Mengaktifkan enzim Nitrogenase.
Gejala kekurangan unsur ini adalah :
Daun berubah warna, keriput dan kering
Pertumbuhan terhenti dan tanaman kemudian mati
- Selain itu tanah harus mengandung air. Daya simpan air pada jenis tanah tertentu
akan berbeda, hal ini tergantung dari struktur tanahnya. Yang dibutuhkan oleh
tanaman adalah tanah yang menyimpan air yang banyak namun tidak berlebih,
dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
- Kandungan udara pada tanah, adanya udara pada tanah akan mempengaruhi
kerapatan dan kepadatan pada tanah. Sehingga Ketika adanya tumbuhan yang
hidup pada tanah, akarnya dapat sehat dikarenakan adanya pernafasan udara oleh
akar
E. Komponen-Komponen Dalam Tanah
Bahan penyusun tanah tersusun atas empat komponen, yaitu bahan padat mineral,
bahan padat organik, air, dan udara.
- Bahan Mineral Tanah
Bahan mineral merupakan komponen penyusun tanah dengan persentase
tertinggi, yakni kisaran 45%. Komponen ini terbentuk dari proses pelapukan
batuan yang berlangsung dalam jangka waktu sangat lama. Batuan yang melapuk
pada proses pembentukan tanah akan sangat mempengaruhi jenis tanah yang
dihasilkan. Secara umum ada 3 jenis batuan yang dapat melapuk dan berubah
menjadi tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
- Bahan Cairan Tanah (Larutan Tanah)
Bahan cairan yang dimaksud di sini disebut sebagai larutan tanah, yaitu air
yang terdapat dalam tanah bersama bahan-bahan yang terlarut di dalamnya.
Dalam larutan tanah, terkandung bahan-bahan terlarut berupa kation, anion
ataupun molekul, termasuk di dalamnya unsur-unsur hara. Sumber utama air tanah
adalah air hujan atau air irigasi yang ditahan oleh partikel tanah secara adhesi dan
kohesi. Air juga dapat tertahan di dalam tanah karena adanya lapisan yang tidak
dapat ditembus (lapisan kedap) air pada lapisan bawah, atau karena drainase tanah
yang buruk. Air pada lapisan bawah dapat menjadi air tanah karena gaya kapiler.
Kandungan air dalam tanah disebut sebagai kadar air tanah. Tingginya kadar air
dalam tanah dipengaruhi oleh tekstur, bahan organik, jenis vegetasi penutup tanah,
dan tinggi muka air tanah. Selain ditahan oleh partikel tanah, larutan tanah juga
mengisi ruang pori mikro tanah, yaitu ruang pori yang berada di dalam uni-unit
struktur tanah.
- Bahan Gas (Udara Tanah)
Pada umumnya selain air, yang juga mengisi pori tanah adalah bahan gas.
Bahan gas menempati ruang pori makro (pori > 10 μm), yaitu ruang yang ada di
antara unit-unit struktur tanah. Susunan gas yang terdapat dalam udara tanah
ditentukan oleh hubungan antara tanah-air-tanaman. Gas utama penyusun udara
tanah sama dengan gas-gas penyusun udara atmosfir, yaitu CO₂, O₂ dan gas-gas
nitrogen. Namun demikian dikarenakan adanya proses respirasi akar dan mikroba
tanah, serta dekomposisi bahan organik kandungan CO₂ udara tanah lebih tinggi
dari kandungan CO₂ atmosfir; sebaliknya kandungan O₂ udara tanah lebih rendah
dari kandungan O₂ atmosfir.
Pada tanah yang tergenang atau dalam kondisi air berlebih, kandungan O₂
bahkan dapat lebih rendah lagi. Pada kondisi anaerob (kekurangan oksigen), udara
tanah dapat mengandung gas CH₄ dan H₂S. Adapun kandungan gas-gas nitrogen
pada keduanya relatif sama. Selain itu udara tanah memiliki kandungan uap air
lebih tinggi daripada di atmosfir (kelembaban nisbi dapat mencapai 100%). Bahan
gas dalam tanah selain berasal dari difusi gas atmosfir juga berasal dari aktivitas
akar maupun organisma tanah