Anda di halaman 1dari 11

TANAH DAN TUMBUHAN

FISIOLOGI TUMBUHAN

Kelompok 3
PSPB 2020 C

Amanda Savira
Delima Irma Rentiana Pakpahan
Yassara Rizky Putri Dianty

JURUSAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
A. Pengertian Tanah
Tanah merupakan sebuah bidang dalam lahan pertanian yang diartikan sebagai tempat
tumbuhnya tanaman. Tanah merupakan benda yang menempati lapisan kulit bumi
yang teratas. Tanah berasal dari pelapukan batuan yang bercampur dengan sisa-sisa
bahan organik dan organisme yang hidup di atasnya ataupun didalamnya. Selain itu
tanah juga memiliki kandungan air dan udara di dalamnya. Tanah terbentuk akibat
adanya interaksi dari faktor iklim, jasad hidup, relief dan waktu. Hal ini yang
menyebabkan suatu wilayah memiliki sifat tanah yang berbeda-neda. Sifat dari tanah
yang berbeda-beda dapat mengakibatkan setiap tanaman mempunyai respon yang
berbeda-beda terhadap sifat tanah tersebut.
Tanah terbentuk dalam 4 tahapan:
- Proses pelapukan batuan, dalam pelapukan ini terdapat secara fisik, biologi
maupun kimiawi. Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang
cukup lama, yang dimana setiap proses pelapukannya ini dipengaruhi oleg iklim
dan cuaca disekitar bebatuan hingga batu tersebut menjadi tanah
a) Faktor kimiawi, dipengaruhi oleh hujan asam yang sering terjadi pembentukan
bumi
b) Faktor fisik, pelapukan jenis ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan
temperature dan juga iklim yang secara drastis, sehingga membuat batuan
akan mengalami perpecahan
c) Pelapukan biologi, pelapukan ini terjadi disebabkan oleh makhluk hidup
- Proses pelunakan struktur batuan, proses pelunakan struktur ini membutuhkan
waktu yang lama seperti proses pelapukan, dalam proses ini air dan udara
memiliki peranan yang besar karena akan masuk ke dalam rongga rongga batuan
dan merembes lalu akan mengalami pelunakan pada batuan
- Proses tumbuhnya tumbuhan perintis, pada proses ini akan tumbuh tumbuhan
yang dimana akarnya akan membuat batu tersebut menjadi pecah
- Proses penyuburan, pada proses ini akan bertambah subur dengan adanya
pelapukan organic yang berasal dari binatang atau tumbuhan yang mati di
permukaan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah berasal dari penghancuran atau pelapukan
batuan dan sisa-sisa organisme menjadi butiran-butiran yang sangat halus yang lama-
lama butiran tersebut akan bertambah banyak dan terbentuklah tanah.
B. Profil tanah
Profil tanah merupakan sebuah irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
menggali tanah. Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah.
Horizon-horizon tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai bawah
dengan huruf : O,A,B,C dan R.
- Horison O (organik), merupakan nagian tanah yang paling atas, terdiri dari
seresah tanah atau bahan organic tanah yang masih segar, lapisan ini merupakan
lapisan yang terdiri dari daun-daun dan ranting pohon yang menutupi lapisan atas
tanah
- Horison A, Hasil pelapukan horizon O, disini terjadi pelarutan unsur-unsur hara
dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi ke lapisan dibawahnya
- Horison B, Horison yang miskin bahan organic. Kegiatan mikroba hampir tidak
ada, lebih padat dan warnanya lebih merah.
- Horison C, horizon yang terdiri dari bahan induk tanah, merupakan batuan yang
Sebagian sudah mengalami pelapukan
- Batuan induk tanah (R), merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa
batuan

C. Sifat Fisika,Kimia,Biologi Tanah

1. Sifat Fisika Tanah


Sifat - sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa tekstur tanah, struktur,
konsistensi tanah, warna, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas tanah dan juga
drainase tanah.
 Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan dari partikel debu, pasir, serta lempung
dalam suaut massa tanah. Tekstur tanah ini sangat mempengaruhi kemampuan
tanah dalam hal daya serap air, ketersediaan air dalam tanah, infiltrasi dan juga laju
pergerakan air.
 Struktur Tanah
struktur tanah adalah susunan atau pengikatan dari butir -butir tanah yang
membentuk agregat tanah dalam berbagai bentuk, ukuran serta kemantapannya.
Dilahan yang berupa rawa atau gurun, struktur tanah ini kurang atau tidak terbentuk
dikarenakan butiran tanahnya yang sifatnya tunggal atau tidak terikat satu sama
lain.
Selain itu, struktur tanah ini juga bisa berubah dari struktur tanah aslinya
dikarenakan tindakan manusia. Misalnya saja, kegiatan para petani dalam
melakukan pembajakan, pemupukan, serta pengolahan tanah yang bisa mengubah
struktur tanah aslinya.
 Konsistensi Tanah
konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menunjukkan besar kecilnya gaya
kohesi dan adhesi tanah pada berbagai kelembapan. Sederhananya, konsistensi
tanah bisa dipahami sebagai reaksi tanah ketika terdapat tekanan, seperti gejala
gelincir, kegemburan, keliatan dan juga kelekatan tanah.Konsistensi tanah ini
dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar bahan organik dari tanah, kadar koloid dan
juga lengas tanah.
 Warna Tanah
Warna tanah merupakan suatu hal yang bisa menjadi petunjuk dari beberapa sifat
tanah lain. Penyebab umum dari adanya perbedaan warna permukaan tanah ini
adalah karena adanya perbedaan kandungan bahan organik dalam tanah. Semakin
tinggi kandungan bahan organik, maka tanah akan semakin gelap warnanya.
 Suhu Tanah
Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan
mikrobiologi dan perkecambahan dari biji tanaman. Secara umum, semakin tinggi
suhu suatu tanah hingga mencapai batasan tertentu, maka semakin meningkat pula
kegiatan mikrobiologi dan perkecambahan yang bisa terjadi.
 Langas Tanah
Langas tanah juga disebut sebagai kelembapan tanah. Langas tanah ini adalah
kandungan air yang mengisi sebagian atau seluruh pori -pori tanah yang terdapat di
atas muka air tanah. Air yang ada di pori -pori tanah dan merupakan air tanah, tidak
termasuk dalam lengas tanah ini. Pada dasarnya, seberapa pun keringnya tanah, di
dalam tanah tersebut selalu terkandung lengas tanah (soil moisture).
 Permeabilitas Tanah
Permeambilitas tanah merupakan kecepatan air dalam merembes ke dalam tanah
secara horizontal dan vertikal melalui pori -pori tanah. Kecepatan perembesan air ini
dipengaruhi oleh tekstur tanah. Permeabilitas tanah juga diartikan sebagai
kecepatan tanah dalam meresapkan air dalam kondisi jenuh.
 Porositas Tanah
Porositas tanah merupakan perbandingan dari pori -pori dalam tanah terhadap
volume massa tanah. Porositas tanah ini dinyatakan dalam presentase. Untuk tanah
yang mampu dengan mudah atau cepat meresapkan air, maka tanah tersebut
disebut tanah porous karena memiliki rongga pori -pori yang diminan.Tanah yang
bersifat porous ini contohnya adalah tanah berpasir. Tanah yang tidak bersifat
porous contohnya tanah lempung.
 Drainase Tanah
Drainase tanah adalah kemampuan tanah dalam mengalirkan serta mengatuskan
kelebihan air yang ada di dalam tanah atau di permukaan tanah. Tanah yang
memiliki drainase buruk akan menyebabkan air cenderung menggenang.Untuk
mengatasi hal ini, pada tanah tersebut perlu dibuat saluran air. Hal yang dapat
mempengaruhi terjadinya genangan air ini di antaranya adalah topografi tanah, air
tanah yang dangkal dan curah hujan.

2. Sifat Kimia Tanah


Sifat kimia tanah ini meliputi beberapa hal yakni bahan organik, unsur hara dan juga pH
tanah.
 Bahan Organik
Bahan organik tanah ini terdiri dari sisa -sisa tanaman serta hewan yang ada di
dalam tanah, pupuk hijau, pupuk kandang, kompos, kotoran dan lendir cacing,
serangga, serta binatang -binatang besar lain. Kandungan bahan organik tanah bisa
dikenali dari warna tanahnya.Tanah yang di dalamnya mengandung bahan organik
tinggi relatif akan memiliki efek warna tanah cokelat hingga hitam,
 Unsur Hara
Unsur hara merupakan unsur -unsur kimia yang diperlukan oleh tanaman untuk
tumbuh. Unsur hara yang disediakan oleh tanah ini dimanfaatkan oleh tanaman
sebagai bahan makanan atau nutrisi. Sebab, tanaman juga membutuhkan unsur hara
(esensial), di samping kebutuhan akan oksigen dan karbondioksida.
 pH Tanah
pH tanah merupakan sifat kimia tanah menunjukkan derajat keasaman dari tanah.
pH tanah ini bisa disebut normal jika nilainya berkisar 6,6 hingga 7,5. Pada pH tanah
inilah, seluruh unsur hara tanah yang penting, seperti nitrogen tersedia dengan
baik.asam dengan pH kurang dari 4,0, maka reaksi kimia dalam tanah bisa
menyebabkan unsur -unsur dalam tanah seperti unsur AI, Mn dan Fe jadi memiliki
konsentrasi tinggi. Akibatnya, hal ini justru bisa bersifat meracuni.

3. Sifat Biologi Tanah


Sifat biologi tanah ini dibentuk oleh zat padat tanah yang berupa partikel -partikel tanah,
bahan -bahan organik serta organisme tanah. Sifat biologi tanah dipengaruhi oleh
beberapa unsur, meliputi :
 Total Mikroorganisme Tanah
Ini merupakan jumlah total dari mikroorganisme yang ada dalam tanah yang
berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Ketersediaan mikroorganisme
dalam jumlah yang tinggi menunjukkan adanya keseimbangan komponen di dalam
tanah. Komponen yang dimaksud antara lain seperti suplai makanan, energi serta
temperatur yang cukup.
 Jumlah Fungi atau Jamur Tanah
Jumlah fungi atau jamur tanah merupakan ketersediaan dari fungi di dalam tanah
yang berperan dalam membantu dekomposisi bahan organik pada tanah yang
bersifat asam.
 Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)
Jumlah bakteri pelarut fosfat ini merupakan bakteri tanah yang berperan dalam
mempengaruhi perubahan organik dengan cara melarutkan kandungan fosfat yang
ada dalam tanah.
 Total Respirasi Tanah
Total respirasi tanah merupakan pengukuran dari respirasi tanah yang akan
menentukan tingkat aktivitas mikroorganisme tanah. Jika tingkat sirkulasi tanah
semakin tinggi, maka jumlah organisme tanah juga akan semakin banyak.
D. Peran Tanah Sebagai Media Tanam
Sebagai media tanam, tanah menyediakan faktor-faktor utama untuk pertumbuhan
tanaman, yaitu unsur hara, air dam udara dengan fungsinya sebagai media tunjangan
mekanik akar dan suhu tanah. Semua faktor tersebut haruslah seimbang agar
pertumbuhan tanaman baik dan berkelanjutan.
- Sebagai sumber hara, sumber hara yang diperlukan terdiri dari (N, P,K,Ca, Mg, S,
Fe, Mn, B,Cu,Zn dan Cl.
Ketersediaan unsur hara di dalam tanah secara umum dibagi kepada dua, yaitu:
1. Bentuk senyawa kompleks yang sukar larut
2. Bentuk sederhana dan mudah tersedia bagi tanaman.
Bentuk kimia unsur hara dibagi kepada dua bentuk, yaitu :
1. Bentuk Organik, yaitu unsur hara yang terdapat dalam persenyawaan organik. Unsur
C, H, O, N, P, S kebanyakan terdapat dalam bentuk ini.
2. Bentuk Anorganik. Bentuk ini umumnya terdiri atas tiga status, yaitu :
a. Bentuk mineral,
b. Bentuk teradsorpsi, dan
c. Bentuk tertukarkan atau bentuk larut (ion).

Setiap unsur tersebut memiliki fungsi tersendiri pada pertumbuhan dan perkembangan
fisiologis tanaman. Kekurangan atau ketidaksediaan salah satu unsur hara maka akan
terjadi gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman tersebut. Hal
ini disebabkan kerena setiap unsur memiliki fungsi tersendiri dalam proses metabolisme
tanaman, maka apabila salah satu fungsi tidak terpenuhi maka semua proses
metabolisme tanaman akan terganggu. (Wahono, 2011) Jika ketersediaan unsur hara
esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu
metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan
pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan
akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ
tanaman.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan dalam 2 bagian besar,
yaitu :
a) Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
besar.
Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
Nitrogen (N)
Phosfor (P)
Kalium (K)
Sulfur/belerang (S)
Calsium (Ca)
Magnesium (Mg)
b) Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman. Yang
tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :

Klor (Cl)
Zat besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)

Berikut ini akan dijabarkan satu persatu mengenai unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro.

1. NITROGEN (N)
 Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
 Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan,
khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
 Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat
penting untuk melakukan proses fotosintesis.
 Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai
persenyawaan organik lainnya.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen :
 Pertumbuhan tanaman berjalan lambat
 Tanaman kurus dan kerdil
 Daun hijau kekuningan, pendek, kecil dan tegak
 Daun yang sudah tua berwarna hijau muda, kemudian berubah kuning dan
layu.
 Bila sempat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat masak lalu rontok.
Pengaruh kelebihan unsur Nitrogen pada tanaman antara lain :
 Menghasilkan tunas muda yang kurang baik/lemah.
 Produksi biji-bijian berkurang
 Memperlambat pemasakan / penuaan buah dan biji-bijian
 Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan PH tanah, dan merugikan
tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga unsur nitrogen
menjadi sulit diserap tanaman.
 Pemupukan jadi kurang efektif dan tidak efisien

2. PHOSFOR (P)
 Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan
tanaman muda.
 Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
 Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
 Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
Gejala kekurangan unsur Phosfor adalah :
 Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak
mengkilap kemerahan.
 Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang
lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
 Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat
masak.

3. KALIUM (K)
 Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
 Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah
rontok/gugur.
 Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan dan
penyakit.
Gejala kekurangan unsur Kalium adalah :
 Daun tua akan mengkerut dan keriting
 Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan
mengering dan mati.
 Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit dan
tidak tahan simpan.
4. CALSIUM (Ca)
 Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan
batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
 Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa
atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
Tanda-tanda tanaman yang kekurangan Calsium adalah :
 Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang
kemudian menjalar ke tulang daun.
 Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada daun
yang tumbuh, warnanya akan berubaah dan baberapa jaringan pada daun
akan mati.
5. MAGNESIUM (Mg)
 Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak
dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
 Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Magnesium adalah :
 Daun tua mengalami kerusakan dan gagal membentuk klorofil sehingga
tampak bercak cokelat, daun yang semula hijau akan berubah kuning dan
pucat.
 Daun mengering dan seringkali langsung mati
 Daya tumbuh biji menjadi berkurang. Bila biji tumbuh, kualitas akan
kurang baik.
6. SULFUR/BELERANG (S)
 Berperan dalam pembentukan bintil akar
 Membantu pertumbuhan anakan tanaman
Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah :
 Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit
mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan.
 Pertumbuhan tanaman lambat,kerdil, kurus dan berbatang pendek.
7. KLOR (Cl)
 Berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman
seperti tembakau, kapas, kentang dan sayuran.
Tanaman yang kekurangan Klor akan menunjukkan gejala berikut ini :
 Daun agak keriput
 Pemasakan buah berlangsung lambat
 Tanaman menjadi kurang produktif
8. BESI (Fe)
 Berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan pembentukan zat hijau
daun (klorofil).
Gejala tanaman yang kekurangan zat besi antara lain adalah :
 Warna menjadi kekuningan, terutama pada daun muda
 Pertumbuhan tanaman seolah berhenti, sehingga dun berguguran dan
akhirnya tanaman mati.
9. MANGAN (Mn)
 Berfungsi sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi dan
merupakan komponen penting dalam pembentukan dan melancarkan kerja
enzim.
Gejala pada tanaman yang kekurangan unsur Mangan adalah :
 Pertumbuhan tanaman lambat, tanaman menjadi kerdil
 Daun berwarna merah kekuningan
 Jaringan daun di beberapa tempat akan mati.
10. TEMBAGA (Cu)
 Berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) dan merupakan
bahan pembentuk beberapa jenis enzim.
Gejala kekurangan tembaga pada tanaman adalah :
 Ujung daun tidak merata, layu dan mengalami kerusakan dan layu.
 Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, terutama pada jenis tanaman
jeruk dan tanaman sayur.
11. SENG (Zn)
 Berfungsi dalam pengaktifan bebrapa jenis enzim pada tanaman.
 Berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Gejala kekurangan seng pada tanaman antara lain adalah :
 Daun menjadi kekuningan dan kemerahan, terutama pada daun tua.
 Daun berlubang, mengering dan mati.
 Tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan
mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan
intermedier serta adanya nekrosis.
12. BORON (B)
 Berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman
 Membantu bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif
 Berperan dalam pembelahan sel pada tanaman biji
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Boron adalah :
 Gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan mati
 Daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam
 Pada jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.
13. MOLIBDENUM (Mo)
 Membantu mengikat nitrogen dari udara bebas.
 Mengaktifkan enzim Nitrogenase.
Gejala kekurangan unsur ini adalah :
 Daun berubah warna, keriput dan kering
 Pertumbuhan terhenti dan tanaman kemudian mati

- Selain itu tanah harus mengandung air. Daya simpan air pada jenis tanah tertentu
akan berbeda, hal ini tergantung dari struktur tanahnya. Yang dibutuhkan oleh
tanaman adalah tanah yang menyimpan air yang banyak namun tidak berlebih,
dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
- Kandungan udara pada tanah, adanya udara pada tanah akan mempengaruhi
kerapatan dan kepadatan pada tanah. Sehingga Ketika adanya tumbuhan yang
hidup pada tanah, akarnya dapat sehat dikarenakan adanya pernafasan udara oleh
akar
E. Komponen-Komponen Dalam Tanah
Bahan penyusun tanah tersusun atas empat komponen, yaitu bahan padat mineral,
bahan padat organik, air, dan udara.
- Bahan Mineral Tanah
Bahan mineral merupakan komponen penyusun tanah dengan persentase
tertinggi, yakni kisaran 45%. Komponen ini terbentuk dari proses pelapukan
batuan yang berlangsung dalam jangka waktu sangat lama. Batuan yang melapuk
pada proses pembentukan tanah akan sangat mempengaruhi jenis tanah yang
dihasilkan. Secara umum ada 3 jenis batuan yang dapat melapuk dan berubah
menjadi tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
- Bahan Cairan Tanah (Larutan Tanah)
Bahan cairan yang dimaksud di sini disebut sebagai larutan tanah, yaitu air
yang terdapat dalam tanah bersama bahan-bahan yang terlarut di dalamnya.
Dalam larutan tanah, terkandung bahan-bahan terlarut berupa kation, anion
ataupun molekul, termasuk di dalamnya unsur-unsur hara. Sumber utama air tanah
adalah air hujan atau air irigasi yang ditahan oleh partikel tanah secara adhesi dan
kohesi. Air juga dapat tertahan di dalam tanah karena adanya lapisan yang tidak
dapat ditembus (lapisan kedap) air pada lapisan bawah, atau karena drainase tanah
yang buruk. Air pada lapisan bawah dapat menjadi air tanah karena gaya kapiler.
Kandungan air dalam tanah disebut sebagai kadar air tanah. Tingginya kadar air
dalam tanah dipengaruhi oleh tekstur, bahan organik, jenis vegetasi penutup tanah,
dan tinggi muka air tanah. Selain ditahan oleh partikel tanah, larutan tanah juga
mengisi ruang pori mikro tanah, yaitu ruang pori yang berada di dalam uni-unit
struktur tanah.
- Bahan Gas (Udara Tanah)
Pada umumnya selain air, yang juga mengisi pori tanah adalah bahan gas.
Bahan gas menempati ruang pori makro (pori > 10 μm), yaitu ruang yang ada di
antara unit-unit struktur tanah. Susunan gas yang terdapat dalam udara tanah
ditentukan oleh hubungan antara tanah-air-tanaman. Gas utama penyusun udara
tanah sama dengan gas-gas penyusun udara atmosfir, yaitu CO₂, O₂ dan gas-gas
nitrogen. Namun demikian dikarenakan adanya proses respirasi akar dan mikroba
tanah, serta dekomposisi bahan organik kandungan CO₂ udara tanah lebih tinggi
dari kandungan CO₂ atmosfir; sebaliknya kandungan O₂ udara tanah lebih rendah
dari kandungan O₂ atmosfir.
Pada tanah yang tergenang atau dalam kondisi air berlebih, kandungan O₂
bahkan dapat lebih rendah lagi. Pada kondisi anaerob (kekurangan oksigen), udara
tanah dapat mengandung gas CH₄ dan H₂S. Adapun kandungan gas-gas nitrogen
pada keduanya relatif sama. Selain itu udara tanah memiliki kandungan uap air
lebih tinggi daripada di atmosfir (kelembaban nisbi dapat mencapai 100%). Bahan
gas dalam tanah selain berasal dari difusi gas atmosfir juga berasal dari aktivitas
akar maupun organisma tanah

Anda mungkin juga menyukai