Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FISIKA UMUM

Mata Kuliah : Fisika Umum

“TERMODINAMIKA”

Disusun Oleh :

Amanda Savira (4203141007)

Iqbal Mustafa ( 4203141006)

Yunita ( 4203341024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah Allah swt
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya. Makalah ini berisikan
tentang Termodinamika.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita  Nabi besar Muhammad
saw, beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya
yang mulia. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,  petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan  bagi para pembaca.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih
sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada  para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 15 April 2021

Kelompok 4

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................I

DAFTAR ISI..................................................................................................................................II

BAB I ( PENDAHULUAN )

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................................1

BAB II ( PEMBAHASAN)

A. Pengertian Termodinamika................................................................................................2
B. Prinsip-prinsip Termodinamika.........................................................................................2
C. Sistem Termodinamika......................................................................................................5
D. Keadaan Termodinamika...................................................................................................5

BAB III ( PENUTUP)

A. Kesimpulan .......................................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian fisika dasar sangat diperlukan dalam rangka membangun konseppemahaman
penggunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Fisika merupakanfondasi dari ilmu alam
maka sudah sewajarnya para ilmuan, peneliti dan mahasiswamenjadikan fisika sebagai ilmu yang
wajib untuk dipelajari.Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum
termodinamika.Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari tentang
temperatur,panas dan pertukaran energi. Untuk dapat memahami teori termodinamika
denganbaik, diperlukan pemahaman tentang prinsip, sifat, hukum termodinamika
danpenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Gas dan uap secara alami barkaitan dengan
pangan dan sistem pengolahanpangan. Diantaranya adalah penggunaan uap air sebagai media
pemanasan, dimanadiperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat gas tersebut. Demikian juga dalam
prosesevaporasi atau penguapan air dari bahan pangan akan terjadi perubahan fase dari
airmenjadi uap, dimana sifat sifat dari fase cair dan fase uap akan berbeda. Termodinamika
adalah ilmu tenyang energy yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energy
panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energy didalam alam dapat terwujud dalam
berbagai bentuk, selain energy panas dan kerja, yaitu energy kimia, energy listrik, energy nuklir,
energy gelombang electromagnet, energy akibat gaya magnet, dan lain-lain. Energy dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.
Selain itu energy di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang
terjadi adalah perubahan energy dari satu bentuk menjadi bentuk yang laintanpa ada pengurangan
atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai  prinsip konservasi atau kekekalan energy. Prinsip
termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Bumi
setiap hari menerima energy gelombang elektromagnetik dari matahari, dan dibumi energy
tersebut berubah menjad energy  panas, energy angin, gelombang laut, peroses pertumbuhan
berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia juga
merupakan proses konversi energy yang kompleks, dari input energy kimia dalam makanan
menjadi energy gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energy yang sangat bernilai yaitu
energy pikiran kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan termodinamika?
2. Bagaimana sistem termodinamika?

1
3. Apa saja Hukum yang ada pada termodinamika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan penjelasan tentang termodinamika
2. Dapat mengetahui sistem termodinamika
3. Dapat mengetahui apa saja hukum pada termodinamika

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu
akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang
ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling sistem disebut lingkungan.
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
B. Prinsip-prinsip Termodinamika

Penerapan prinsip-prinsip termodinamika yang meliputi Mekanika, Panas dan Kalkulus Diferensial pada
ilmu pengetahuan lain ditunjukkan pada Gambar 1.

3
Gambar 2 menunjukkan bahwa penyelesaian suatu masalah/problema secara termodinamika dilakukan
melalui beberapa tahapan, yaitu:

 Formulasi problem ke dalam besaran & bentuk termodinamika. Hal ini yang dikatakan sebagai
mengubah bahasa dalam problem ke dalam bahasa termodinamika, kemudian merumuskannya
dengan menggunakan besaran-besaran termodinamika.

 Evaluasi sifat dan fungsi termodinamika, berarti melakukan analisis terhadap formulasi yang
telah disusun pada langkah pertama (1). Tahap ini membutuhkan pemahaman pengetahuan
termodinamika yang memadai agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap arah atau tujuan
problema tersebut.

 Penyelesaian problem termodinamika. Pada tahap ini dibutuhkan dukungan pengetahuan


matematika/kalkulus (deferensial, integral) sehingga dapat diperoleh jawaban yang valid atau bisa
dipertanggungjawabkan.
Ketiga langkah penyelesaian termodinamika tersebut harus berpijak pada dalil-dalil atau kaidah-
kaidah dalam termodinamika.

Intinya, prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian rupa
sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya. Aplikasi
termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena adanya perkembangan ilmu termodinamika sejak
abad 17. Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik yakni perilaku
umum partikel zat yang menjadi media pembawa energi.

4
C. Sistem Termodinamika
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

 Sistem tertutup
Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan
lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran
panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem
terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat
pembatasnya:

 Pembatas Adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas


Pembatas Rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Sistem terisolasi
Tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem
terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.

 Sistem terbuka
Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah
pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan
contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.
D. Keadaan Termodinamika

5
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan
pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang
tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang
merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan
keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

Hukum Dasar Termodinamika


Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika


Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum ini dimasukkan setelah
hukum pertama.

2. Hukum Pertama Termodinamika


Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat
diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan Isokhorik, Isotermik, Isobarik, dan juga
adiabatik.

3. Hukum kedua Termodinamika


Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh
kelvin-plank dan clausius.

6
Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil
satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke
sistem dengan temperatur yang lebih tinggi.
Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika
dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu
reservoir termal.(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M.
– 6th ed. – 2007 – Wiley) Bab5).
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip
kenaikan entropi” merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua
termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi)(sumber Fundamentals of
engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 – Wiley) Bab6).

4. Hukum ketiga Termodinamika


Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Kata termodinamika berasal dari bahasa Yunani
therme  berarti kalor dan dymanics berarti kakas. Jadi termodinamika berarti kemampuan benda
panas menghasilkan usaha/kerja. Namun sekarang ini pengertian termodinamika telah
berkembang, termodinamika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari energy  beserta
perubahannya dan hubungan antara sifat-sifat (properties) fisis materi. Hubungan antara kedua
pandangan itu terletak pada kenyataan bahwa  beberapa sifat yang terukur langsung, yang
perinciannya meliputi pemerian makroskopik, sebenarnya rata-rata terhadap selang waktu tertentu
dari sejumlah  besar ciri khas mikroskopik. Hukum yang memiliki dua konsep dimunculkan sejak
era mekanika klasik yang pertama kali dirumuskan oleh alkemis. teolog, ahli fisika dan
matematika Isaac  Newton berkaitan dengan hukum gerak tubuh makroskopik kecepatan cahaya c.
Hukum termodinamika kedua terdapat dua pernyataan yang sering dipergunakan dalam
termodinamika teknik adalah

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok  pembahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya

7
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah,Is. 2015.  Kimia Fisika. Yogyakarta: Deepublish.

Michael M.Abbot dan Hendrick C. Van Ness. 1994. Teori dan Soal-soal Termodinamika Edisi Kedua.
 Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sudjito, Saifuddin Baedoewie dan Agung Sugeng.  Diktat Termodinamika Dasar. Jakarta: Graha Ilmu.

Sulistiati, Ainie Khuriati Riza. 2013. Termodinamika. Graha Ilmu; Yogyakarta.


 
Zemansky Mark W. dan Richard H. Dittman. 1986.  Kalor dan Termodinamika. Bandung: ITB Bandung.

Anda mungkin juga menyukai