Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

HIDROLOGI AIR TANAH

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


Dr. Ir. AHMAD SYARIF SYUKRI, S.T., M.T., IPM

OLEH:
1. IWAN SETIAWAN E1A1 20 006
2. MUH. FATWA R E1A1 20 068

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022/2023
A. Definisi Tanah
Tanah merupakan kombinasi mineral, bahan bahan organik, gas, berbagai jenis
cairan, dan organisme yang tidak dapat dihitung yang bersama-sama mendukung
kehidupan di atas bumi. Tanah merupakan materi alami yang dikenal sebagai
pedosfer yang memiliki 4 peran penting yaitu: media tumbuh tanaman, tempat
penyimpanan air, media penyedia dan purifikasi air, dan merupakan habitat bagi
banyak organisme. Tanah dianggap sebagai “kulit dari bumi” dan berkaitan erat
dengan litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Tanah terdiri dari bagian yang solid (mineral
dan organik) dan bagian yang berporos karena mengandung gas dan air.
Tanah merupakan produk akhir dari interaksi iklim, relief, organisme dan
material induk dalam waktu tertentu. Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh
kandungan mineral di dalamnya  saja tetapi juga sifat fisika dan kimia tanah. Sifat
fisika tanah  adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan penyusunnya.

B. Sifat-sifat Fisik Tanah


Adapun sifat-sifat fisik tanah adalah sebagai berikut.
1. Bahan Induk Tanah
Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh berbagai faktor
melalui proses kimiawi, biologis dan fisika. Bahan induk tanah secara umum adalah
Quartz (SiO2), Kalsit (CaCO3), Feldspar dan Biotit.

2. Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah.
Setiap jenis tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karenanya tanah
dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain tanah pasir,  tanah liat, dan tanah
lempung. Pasir memiliki partikel yang berukuran paling besar yaitu 2 – 0,05 mm, liat
memiliki partikel yang berukuran paling kecil yaitu < 0,002 mm.

3. Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan
partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk gumpalan
kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan
(ketahanan) yang berbeda-beda). Beberapa jenis struktur tanah antara lain granular, 
gumpal (blocky), prisma (prismatic), tiang (columnar), dan  lempeng (platy).

4. Kepadatan Tanah
Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6 hingga 2,75 gram per
cm3 dan biasanya tidak dapat berubah. Kepadatan partikel tanah yang banyak
mengandung material organik lebih rendah daripada tanah yang sedikit mengandung
material organik. Tanah dengan kepadatan rendah dapat menyimpan air lebih baik
namun bukan berarti cocok untuk pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kepadatan
tinggi menunjukkan tingkat kandungan pasir yang tinggi.

5. Porositas Tanah
Porositas mirip seperti kepadatan, hanya saja porositas berarti ruang kosong
(pori pori) diantara tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral atau bahan organik
namun terisi oleh gas atau air. Semakin tinggi kepadatan tanah maka semakin rendah
porositasnya dan sebaliknya semakin rendah kepadatan tanah semakin rendah
porositasnya. Idealnya, total porositas dari tanah adalah sekitar 50% dari total volume
tanah. Ruang untuk gas dibutuhkan tanah untuk menyediakan oksigen yang berguna
untuk organisme dalam menguraikan material organik, humus dan akar tanaman.
Porositas juga mendukung pergerakan serta penyimpanan air serta nutrisi.
Tingkat porositas tanah dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat baik dengan
tingkat porositas kurang dari 2 mikro meter, baik dengan tingkat porositas 2-20
mikro meter, sedang dengan tingkat porositas 20-200 mikro meter dan kasar dengan
porositas 200 mikro meter hingga 2 mili meter.
Ukuran porositas dan kualitas tanah dapat dilihat pada tabel berikut.

6. Warna Tanah
Warna tanah seringkali menjadi faktor paling dasar bagi kita untuk
membedakan jenis jenis tanah. Umumnya, warna tanah ditentukan oleh kandungan
material organik, kondisi drainase, minearologi tanah dan tingkat oksidasi.
Pengembangan dan distribusi warna tanah berasal dari proses kimiawi dan tingkat
pelapukan material organik. Ketika mineral primer dalam bahan induk lapuk, elemen
tanah akan dikombinasikan pada senyawa dan warna yang baru. Mineral besi
merupakan mineral sekunder yang akan menghasilkan warna kuning atau kemerahan
pada tanah, material organik akan menghasilkan warna hitam kecoklatan atau coklat
(warna subur). Manggan, sulphur dan nitrogen akan menghasilkan warna hitam.

7. Temperatur Tanah
Tanah memiliki temperatur yang bervariasi mulai dari tingkat dingin ekstrim -
20 derajat celcius hingga tingkat panas ekstrim mencapai 60 derajat celcius.
Temperatur tanah penting bagi germinasi biji tanaman, pertumbuhan akar tanaman
serta menyediakan nutrisi bagi tanaman tersebut. Tanah yang berada 50 cm dibawah
permukaan cenderung memiliki temperatur yang lebih tinggi sekitar 1,8 derajat
celcius.

8. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah berarti kemampuan tanah  untuk menempel pada objek lain
dan kemampuan tanah untuk menghindari deformasi atau berpisah. Konsistensi
diukur dengan 3 kondisi kelembapan yaitu: kering, lembap dan basah. Konsistensi
tanah bergantung pada tingkat banyaknya tanah liat.

Anda mungkin juga menyukai