02
Fakultas Teknik Sipil Teknik Sipil Agung Sumarno, ST MT
Dan Perencanaan
Abstract Kompetensi
Pada mata kuliah ini dipaparkan Mahasiswa Dapat menjelaskan sifat-
Karakteritik Tanah dan Batuan, Air sifat bahan konstruksi dari bahan
Proses pembuatan batu bata,
keramik. alam seperti tanah, batuan dan air
baik dengan dan tanpa proses industri.
Tanah merupakan kombinasi mineral, bahan bahan organic, gas, berbagai jenis cairan, dan
organisme yang tidak dapat dihitung yang bersama sama mendukung kehidupan di atas bumi. Tanah
merupakan materi alami yang dikenal sebagai pedosfer yang memiliki 4 peran penting yaitu: media
tumbuh tanaman, tempat penyimpanan air, media penyedia dan purifikasi air, dan merupakan
habitat bagi banyak organisme. Tanah dianggap sebagai “kulit dari bumi” dan berkaitan erat dengan
litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Sebutan pedolit, seringkali diartikan sebagai tanah. Tanah terdiri dari
bagian yang solid (mineral dan organic) dan bagian yang berporos karena mengandung gas dan air.
Tanah merupakan produk akhir dari interaksi iklim, relief, organisme dan material induk
dalam waktu tertentu. Tanah secara kontinyu berkembang melalui banyak proses fisika, kimiawi, dan
biologis. Kebanyakan tanah memiliki kepadatan antara 1 hingga 2 g/cm 3.Hanya sedikit tanah di bumi
yang lebih tua dari zaman pleistosen, dan tidak ada yang lebih tua dari zaman cenozoic meskipun
tanah dari fosil dianggap berasal dari zaman arkean. Studi mengenai tanah dibagi menjadi 2 cabang
yaitu: edaphology dan pedologhy. Edaphologhy mengonsentrasikan efek tanah bagi kehidupan
organisme. Pedologhy fokus pada formasi, deskripsi dan klasifikasi tanah dalam lingkungan.
Formasi tanah, atau pedogenesis merupakan efek kombinasi antara proses biologis, kimiawi
dan fisika yang bekerja pada material induk tanah. Tanah dikatakan akan terbentuk ketika bahan
organic diperoleh meninggalkan humus, karbon, dan gypsum yang menciptakan lapisan dinamakan
horizon B. Lapisan ini berpindah dari satu level ke level lain oleh air dan aktivitas makhluk hidup.
Hasilnya, horizon B akan membentuklapisan tanah. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh 5
faktor klasik seperti iklim, topografi (relief), organisme, dan waktu.
Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh berbagai faktor melalui
proses kimiawi, biologis dan fisika. Bahan induk tanah secara umum adalah Quartz (SiO 2), Kalsit
(CaCO3), Feldspar dan Biotit.
2. Tekstur tanah
Komponen mineral dari tanah adalah pasir, lumpur dan tanah liat, proporsi dari kombinasi
ketiga bahan tersebut akan menentukan tekstur tanah (menyerupai kombinasi antara tepung, air
dan telur). Hal yang dipengaruhi oleh tesktur tanah mencakup porositas, permeabilitas (kemampuan
menyerap), infiltrasi, dan kapasitas kandungan air. Tanah dan Pasir dan lumpur merupakan produk
dari material induk yang mengalami proses fisika dan kimiawi. Tanah liat merupakan produk dari
pengendapan material induk yang larut sebagai material sekunder.
Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6 hingga 2,75 gram per cm3 dan
biasanya tidak dapat berubah. Kepadatan partikel tanah yang banyak mengandung material organic
lebih rendah daripada tanah yang sedikit mengandung material organic. Tanah dengan kepadatan
rendah dapat menyimpan air lebih baik namun bukan berarti cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Tanah dengan kepadatan tinggi menunjukkan tingkat kandungan pasir yang tinggi.
4. Porositas tanah
Porositas mirip seperti kepadatan, hanya saja porositas berarti ruang kosong (pori pori)
diantara tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral atau bahan organic namun terisi oleh gas
atau air. Semakin tinggi kepadatan tanah maka semakin rendah porositasnya dan sebaliknya
semakin rendah kepadatan tanah semakin rendah porositasnya. Idealnya, total porositas dari tanah
adalah sekitar 50% dari total volume tanah. Ruang untuk gas dibutuhkan tanah untuk menyediakan
oksigen yang berguna untuk organisme dalam menguraikan material organic, humus dan akar
tanaman. Porositas juga mendukung pergerakan serta penyimpanan air serta nutrisi.
Tingkat porositas tanah dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat baik dengan tingkat porositas
kurang dari 2 mikro meter, baik dengan tingkat porositas 2-20 mikro meter, sedang dengan tingkat
porositas 20-200 mikro meter dan kasar dengan porositas 200 mikro meter hingga 2 mili meter.
5. Temperatur tanah
Tanah memiliki temperatur yang bervariasi mulai dari tingkat dingin ekstrim -20 derajat
celcius hingga tingkat panas ekstrim mencapai 60 derajat celcius. Temperatur tanah penting bagi
germinasi biji tanaman, pertumbuhan akar tanaman serta menyediakan nutrisi bagi tanaman
tersebut. Tanah yang berada 50cm dibawah permukaan cenderung memiliki temperatur yang lebih
tinggi sekitar 1,8 derajat celcius.
6. Warna tanah
Warna tanah seringkali menjadi faktor paling dasar bagi kita untuk membedakan jenis jenis
tanah. Umumnya, warna tanah ditentukan oleh kandungan material organic, kondisi drainase,
minearologi tanah dan tingkat oksidasi. Pengembangan dan distribusi warna tanah berasal dari
proses kimiawi dan tingkat pelapukan material organic. Ketika mineral primer dalam bahan induk
lapuk, elemen tanah akan dikombinasikan pada senyawa dan warna yang baru. Mineral besi
merupakan mineral sekunder yang akan menghasilkan warna kuning atau kemerahan pada tanah,
material organic akan menghasilkan warna hitam kecoklatan atau coklat (warna subur). Manggan,
sulphur dan nitrogen akan menghasilkan warna hitam.
7. Konsistensi tanah
Konsistensi tanah berarti kemampuan tanah untuk menempel pada objek lain dan
kemampuan tanah untuk menghindari deformasi atau berpisah. Konsistensi diukur dengan 3 kondisi
kelembapan yaitu: kering, lembap dan basah. Konsistensi tanah bergantung pada tingkat banyaknya
tanah liat.
B. Mekanika Tanah
Dalam pandangan teknik sipil, tanah adalah himpunan mineral , bahan organic, dan endapan-
endapan yang relative lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock) butiran yang
relative lemah disebut karbonat, zat organic, atau oksida yang mengendap diantara partikel-partikel.
Proses pelapukan batuan atau proses geologi ataupun yang lainnya yang terjadi didekat permukaan
bumi membentuk tanah dapat juga bersifat fisik maupun kimia.
Umumnya pelaukan terjadi akibat proses kimia yang dapat dipengarungi oleh oksigen,
karbondioksida, dan air (terutama yang mengandung asam dan alkali). Jika hasil pelapukan masih
berada di tempat asalnya maka tanah ini disebut tanah residual (residual soil) dan apabila tanah
berpindah tempat nya disebut tanah terangkut (transported soil).
Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur digunakan untuk menggambarkan sifat tanah yang
khusus, sebagai contoh lempung adalah jenis tanah yang bersifat kohesif dan plastis,sedangkan pasir
digambarkan sebagai tanah yang tidak kohesif(granular).Ukuran partikel dapat bervariasi dari lebih
besar 100 mm sampai dengan lebih kecil dari 0,001mm.
Dalam tanah yang jenuh juga terdapat dua bagian yaitu bagian padat atau butiran dan air
pori. Dalam keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari tiga bagian yaitu bagian dalam (butiran), pori-pori
udara dan air pori.
2. Vv = Vw + Va
Dengan:
Ww = Berat air
Va = Volume udara
Vv = Volume rongga
V = Volume total
Hubungan–hubungan volume yang serimg digunakan dalam mekanika tanah adalah kadar
air (w),angka pori (e), porositas (n) dan derajat kejenuhan (s).
1. Mineral Lempung
Kebanyakan tanah lempung terdiri dari silica tetrahydra dan almunium oktahidra. Silika dan
alumunium secara parsial dapat digantikan oleh elemen yang lain dalam kesatuannya, keadaan ini
dikenal sebagai substitusi isomorf.
Kaolinite merupakan mineral dari kelompok kaolin, terdiri dari susnan satu lembar silica
tetrahedra dengan satu lembar alumunium oktahedra dengan satuan susunan setebal 7,2
A. Halloysite hampir sama dengan kaolinite, tetapi kesatuan yang berurutan lebih acak ikatannya
dan dapat dipisahkan oleh lapisan tunggal molekul air.
Montmorillonite , disebut juga smectite, adalah mineral yanag dibentuk oleh dua lembar
silica dan satu lembar alumunium (gibbsite). Tanah-tanah yang mengandung montmorillonite
sangat mudah mengembang oleh tambahan kadar air. Tekanan pengembangannya yang dihasilkan
dapat merusak struktur ringan dan perkerasan jalan raya.
Terdapat 3 mekanisme yang menyababkan molekul air dipolar dapat ditarik oleh permukaan
partikel lempung secara elektrik :
1. Tarikan antara permukaan bermuatan negative dari partikel lempung dengan ujung positif dari
polar.
2. Tarikan antara kation-kation dalam lapisan ganda dengan muatan negative dari ujung polar.
Kation-kation ini tertarik oleh permukaan partikel lempung yang bermuatan negative.
Air yang tertarik secara elektris, yang berada disekitar partikel lempung, disebut air lapisan
ganda (Double-layer water). Sifat plastis tanah lempung adalah akibat ekstensi dari lapisan ganda.
Air lapisan ganda pada bagian paling dalam yang sangat kuat melekat pada partikel lempung ,
disebut air serapan (absorbed water).Partikel tanah yang disusun oleh mineral lempung akan sangat
dipengaruhi oleh besarnya jaringan muatan negative pada mineral, tipe, konsentrasi, dan distribusi
kation-kation yang berfungsi untuk mengimbangkan muatannya.
Butiran tanah ang dapat mengendap pada suatu larutan suspensi secara individu, tak
bergantung pada pada butiran yang lain akan berupa susunan tunggal. Sebagai contoh tanah pasir,
kerkil, atau beberapa campuran pasir dan lanau. Kerafatan relative sangat berpengaruh pada sifat-
sifat teknis tanah granuler.
Sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butiannya. Besarnya butiran dijadikan dasar
untuk pemberian nama dan klasifikasi tanah. Oleh karma itu, analisis butiran ini merupakan
pengujian yang sangat sering dilakukan.
Analisis ukuran butiran tanah adalah adalah penentuan persentase berat butiran pada suatu
unit saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu.
Distribusi ukuran butiran tanah berbutir halus atau bagian berbutir kasar dari tanah,dapat
ditentukan denagan cara sedimentasi. Metode ini didasarkan pada hokumStokes,yang berkenaan
dengan kecepatan mengendap butiran pada larutan suspensi.
Batas cair (LL),didefiisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadan cair dan keadan
plastis, yaitu baas atas dari daerah plastis , Batas cair biasanya ditentukan dari uji Casagrand test
(1948).
Batas susut (SL), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah semi padat
dan padat, yaitu persentase kadar airdimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak
mengakibatkan perubahan volume tanah. Percobaan batas susut dilaksanakan dalam laboratorium
dengan cawan porselin diameter 44,4 mm dengan tinggi 12,7 mm. Bagian dalam cawan dilapisi
dengan pelumas dan diisi dengan tanah jenuh sempurna . Kemudian dikeringkan dalam oven,
volume ditentukan dengan mencelupkannya dengan air raksa .
indeks),L Hubungan variasi kadar dan volume total tanah pada kedudukan batas cair, batas
plastis dan batas susut. Batas-batas atterberg sanagat berguna untuk identifikasi dan klasifikasi
tanah. Batas-batas ini sering digunakan secara langsung dalam spesifikasi, guna mengontrol tanah
yang akan digunakan untuk membangun stuktur urugan tanah.
PI = LL – PL
Indeks plastisitas (PI) merupakan interval kadar air dimana tanah masih bersifat plastis.
Karena itu, indeks plastisitas menunjukkan sifat keplastisan tanah. Jika tanah mempunyai (PI) tinggi,
maka tanah mengandung banyak butiran lempung dan jika tanah mepunyai (PI), rendah ,seperti
lanau , sedikit penurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering.
Kadar air tanah asli relative pada kedudukan plastis dan cair dapat didefinisikan oleh indeks
cair (liquidity I, dan dinyatakan menurut persamaa.
Klasifikasi Tanah
Hasil penyelidikan sifat-sifat ini kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi masalah-
masalh tertentu seperti :
2. Penentuan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji guna menghitung koefisien
permeabilitas, dari sini kemudian dihubungkan dengan hokum DarCy dan jarring arus (flow
net),untuk menentukan debit aliran yang lewat pada struktur tanah.
3. Untuk mengevaluasi stabiitas tanah yang miring , yaitu dengan menentukan kuat gaser tanah,
dari sini kemudian disubtitusikan dalam rumus statiska (Stabilitas lereng).
Klasifikasi tanah sangat membantu perancang dalam memberikan pengarahan melalui cara
empiris yang tersedia dari hasil pengalaman yang telah lalu. Tetapi, perancang harus berhati-hati
dalam penerapannya, karena penyesuaian stabilitas , kompresi (penurunan), aliran air yang
didasarkan pada klasifikasi tanah sering menimbulkan kesalahan.
Umumnya klasifikasi tanah didasarkan atas ukuran partikel yang diperoleh dari analisis
saringan dan uji sedimentasi kemudian juga plastisitas. Terdapat dua system klasifikasi yang sering
digunakan, yaitu Unifield Soil Clasification Sistem dan AASHTO (American Assoction Of State
Highway And Transfortation Officials). Sistem-sistem ini mnggunakan sifat-sifat indeks tanah yang
sederhana seperti distribusi ukuran butiran , batas air cair dan indeks plastisitas.
1. Workabilitas
Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan campuran untuk diaduk, diangkut, dituang dan dipadatkan
tanpa menimbulkan pemisahan bahan susunan pembentuk beton. Taiji saji (1984) menguraikan bahwa sifat
workabilitas beton segar ditandai dengan enam karakter yaitu : konsistensi, plasticity (plastisitas), placeability
(kemudahan dituang), flowability (keenceran), finishability (kemudahan dirapikan), dan pumpability
(kemudahan dipompa). Sedang Newman dalam Murdock (1999) menuliskan bahwa sekurang-kurangnya tiga
sifat yang terpisah dalam mendefinisikan sfat ini, yaitu:
Tingkat kompakbilitas campuran tergantung pada nilai faktor air semennya. Semakin kecil nilai faktor air semen,
adukan beton semakin kental dan kaku sehingga makin sulit untuk dipadatkan. Sebaliknya semakin besar nilai
faktor air semen adukan beton semakin encer dan semakin sulit untuk mengikat agregat sehingga kekuatan beton
yang dihasilkan semakin rendah.
Pengamatan workabilitas beton di lapangan pada umumnya dilakukan dengan slump test. Pengetesan ini
merupakan petunjuk dari sifat mobilitas dan stabilitas beton. Neville (1981) menuliskan bahwa slump test
bermanfaat untuk mengamati variasi keseragaman campuran. Pada beton biasa, pengujian slump dilakukan
untuk mencatat konsistensi dalam satuan mm penurunan benda uji beton segar selama pengujian.
Selain itu workabilitas dapat juga diamati dengan mengukur faktor kepadatan, yaitu rasio antara berat aktual
beton dalam silinder dengan berat beton dalam kondisi padat pada silinder yang sama. Faktor kepadatan
memberikan indikasi bahwa tingkat kemampuan beton tersebut dipadatkan.
Murdock (1986) membuat suatu hubungan antara tingkat workabilitas, nilai slump dan faktor kepadatan adukan
sebagai berikut :
Tabel Hubungan tingkat workabilitas, nilai slump dan tingkat kepadatan adukan
1. Bleeding
Bleeding adalah pengeluaran air dari adukan beton yang disebabkan oleh
pelepasan air dari pasta semen. Sesaat setelah dicetak, air yang terkandung di dalam
beton segar cenderung untuk naik ke permukaan. Selanjutnya Power dalam Neville
(1981) berpendapat bahwa naiknya air ke permukaan dan bersamaan dengan turunnya
bahan ke dasar disebabkan oleh pengaruh gravitasi akibat berat sendiri sebagai
fenomena alamiah atau proses “specific sedimentation“.
Bleeding dihitung dengan cara menghitung banyaknya air yang keluar dari
sampel beton segar sesaat setelah dicetak. Prosedur pemeriksaan diatur dalam ASTM
C232-58 (1966). Banyaknya bleeding adalah volume air (ml) yang keluar dari suatu
luasan permukaan beton (A) atau secara matematis ditulis :
2. Segregasi
b. Partikel yang lebih kasar cenderung memisahkan diri dari partikel yang lebih halus.
Segregasi sangat besar pengaruhnya terhadap sifat beton keras. Jika tingkat
segregasi beton sangat tinggi, maka ketidaksempurnaan konstruksi beton juga tinggi.
hal ini dapat berupa keropos, terdapat lapisan yang lemah dan berpori, permukaan
nampak bersisik dan tidak merata
Pada saat keras, beton diharapkan mampu memikul beban sehingga sifat yang
utama dimiliki oleh beton adalah kekuatannya.
1. Kekuatan
Kekuatan beton terutama dipengaruhi oleh banyaknya air dan semen yang
digunakan atau tergantung pada faktor air semen dan derajat kekompakannya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kekuatan beton :
- Kualitas semen
- Perawatan (curing)
Kekuatan beton yang utama adalah kuat tekannya. Nilai kuat tekan beton
meningkat sejalan dengan peningkatan umurnya dan pada umur 28 hari, beton
mencapai kekuatan maksimal. Nilai kuat tekan beton diukur dengan membuat benda
uji berbentuk silinder atau kubus. Pembacaan kuat tekan pada benda uji kubus dan
silinder relatif berbeda. Perbandingan kuat tekan silinder dan kubusmenurut ISO
Standard 3893 – 1977 disajikan pada tabel ....
Pada umumnya, beton mencapai kuat tekan 70% pada umur 7 hari, dan pada
umur 14 hari, kekuatannya mencapai 85 – 90% dari kuat tekan beton umur 28 hari.
Pengukuran kuat tekan beton didasarkan pada SK SNI M14-1989-F (SNI 03-
1974-1990). Pembebanan pada pengujian kuat tekan termasuk pembebanan statik
monotorik dengan menggunakan Compressive Test. Beban yang bekerja akan
terdistribusi secara kontinue melalui titik berat.
f'cr = P / A.......................(3)
P = beban
A = luas penampang
Kuat tarik beton berkisar seperdelapan belas kuat tekannya pada umur masih
muda dan berkisar seperduapuluh pada umur sesudahnya. Nilai kuat tekan dan tarik
bahan beton tidak berbanding lurus. Suatu perkiraan kasar dapat dipakai bahwa nilai
kuat tarik bahan beton normal hanya berkisar antara 9% - 15% dari kuat tekannya.
Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulangkali mencapai kekuatan
0.50 – 0.60 kali √f’c, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 √f’c.
Pengamatan kuat tarik beton khususnya pada beton bertulang sangat penting
pada penentuan kemungkinan pencegahan keretakan akibat susut dan perubahan
panas. Sedang untuk beton tidak bertulang, hasil pengujian ini dimanfaatkan dalam
perencanaan konstruksi jalan raya dan lapangan terbang serta untuk beton prategang.
f'ct = 2P/π LD..........................(4)
2. Penyusutan
Proses susut secara umum didefinisikan sebagai perubahan volume yang tidak
berhubungan dengan beban. Adapun proses susut pada beton yaitu:
a. Penyusutan awal, akibat kehilangan air pada proses penguapan dan perembesan
melalui acuan.
b. Penyusutan akibat suhu ketika beton mulai dingin. Penyusutan ini masih dapat
diatasi dengan perawatan yang baik. Terjadinya penyusutan akan berakibat retak-
retak plastis pada beton.
- Retak-retak sebesar (0,15 – 0,5 mm) perlu diatasi dengan menutup retakan
tersebut (dengan emulsi latex dan lain-lain)
3. Keawetan
4. Pengaruh Suhu
Secara umum agregat yang baik haruslah agregat yang mempunyai bentuk yang
menyerupai kubus atau bundar, bersih, keras, kuat, bergradasi baik dan stabil secara
kimiawi. Berdasarkan ASTM C-33, agregat dibagi atas dua kelompok yaitu sebagai berikut.
Karakteristik bentuk dan tekstur luar agregat memegang peranan penting terhadap sifat
beton.Partikel dengan ratio luas permukaan terhadap volume yang tinggi dapat menurunkan
kelecakan (workability) campuran beton. Agregat yang berbentuk flaky dapat merugikan bagi
durabilitas beton karena cenderung terorientasi pada satu bidang, sehingga air dan gelembung
udara dapat terbentuk dibagian bawahnya.
Tekstur permukaan agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat beton segar seperti
kelecakan. Bentuk dan tekstur permukaan agregat halus, dapat mempengaruhi kebutuhan air
pada campuran beton.Selain itu, agregat harus stabil secara kimiawi, sehingga tidak akan
merusak hasil reaksi hidrasi beton.
Karena agregat merupakan bahan dengan kandungan terbanyak di dalam beton, maka
semakin banyak persentase kandungan agregat dalam campuran beton, semakin murah harga
beton, dcngan syarat campurannya masih cukup mudah dikerjakan (workability baik) untuk
elemen struktur yang memakai beton tersebut.
1.2.1 Agregat Kasar
Agregat adalah bahan pengisi (filler) campuran beton yang ukurannya sudah melebihi ¼ inch
(6 mm). Sifat agregat kasar mempengaruhi kekuatan akhir beton keras dan daya tahannya terhadap
disintegrasi beton, cuaca dan efek-efek perusak lainnya. Agregat kasar mineral ini harus bersih dari
bahan-bahan organik dan harus mempunyai ikatan yang baik dengan sel semen.
1.2.2 Agregat Halus
Agregat halus merupakan pengisi (filler) yang berupa pasir. Ukurannya bervariasi di bawah
saringan no. 4 (0,075 mm) menurut standar ASTM. Agregat halus yang baik harus bebas bahan
organik, lempung, atau bahan-bahan lain yang dapat merusak campuran beton. Variasi ukuran
1.2.3 Sifat Mekanik
Bentuk dan tekstur permukaan agregat mempengaruhi kekuatan beton, terutama untuk beton
berkekuatan tinggi. Kekuatan lentur lebih dipengaruhi oleh bentuk-bentuk tekstur agregat daripada
kekuatan tekan. Semakin kasar tekstur, semakin besar daya lekat antara partikel dengan matrik
semen. Biasanya pada agregat dengan daya lekat baik akan banyak dijumpai partikel agregat yang
pecah dalam beton yang diuji sampai kapasitasnya.
2) Kekuatan
Kekuatan tekan agregat yang dibutuhkan pada beton umumnya lebih tinggi daripada kekuatan
tekan betonnya sendiri. Hal ini dikarenakan tegangan sebenarnya yang bekerja pada titik kontak
masing-masing partikel agregat biasanya jauh lebih tinggi daripada tegangan tekan yang bekerja
pada beton.
3) Toughness
Toughness dapat didefinisikan sebagai daya tahan agregat terhadap kehancuran akibat beban
impak (impact).
4) Hardness
Hardness atau daya tahan terhadap keausan agregat, merupakan sifat penting bagi beton
yang digunakan untuk jalan atau permukaan lantai yang harus memikul lalu lintas berat.
1.2.4 Sifat fisik
1) Specific Gravity, yaitu perbandingan massa (atau berat di udara) dari suatu unit volume bahan
terhadap massa air dengan volume yang pada temperatur tertentu.
2) Apparent Specific Gravity, yaitu perbandingan massa agregat kering (yang dioven pada suhu 110 oC
selama 24 jam) terhadap massa air dengan volume yang sama dengan agregat tersebut.
4) Bulk Density, yaitu massa aktual yang akan mengisi suatu penampang/wadah dengan volume
satuan. Parameter ini berguna untuk mengubah ukuran massa menjadi ukuran volume.
Porositas, permeabilitas, dan absorpsi agregat mempengaruhi daya lekat antara agregat dan pasta
semen, daya tahan beton terhadap pembekuan dan pencairan, stabilitas kimia, daya tahan terhadap
abrasi dan specific gravity.
6) Berat isi, yaitu berat agregat yang ditempatkan di dalam wadah 1 m 3. Untuk beton normal, berat
isinya berkisar antara 1200-1760 kg.
1.2.5 Sifat–sifat Lainnya
Sifat-sifat lain yang perlu dimiliki oleh agregat adalah sebagai berikut.
1) Gradasi
Gradasi dan ukuran maksimum agregat dapat mempengaruhi proporsi agregat dalam
campuran, kebutuhan air, jumlah semen, biaya produksi, sifat susut, dan durabilitas beton.
Berdasarkan teori rongga minimum, semakin beragam ukuran agregat, semakin sedikit rongga
yang terbentuk di antara susunan agregat. Hal ini menyebabkan jumlah pasta yang dibutuhkan
untuk mengisi rongga menjadi lebih kecil dan campuran beton menjadi lebih ekonomis.
2) Kandungan air
a) Kering oven, yaitu kondisi agregat yang dapat menyerap air dalam campuran beton secara maksimal
(dengan kapasitas penuh).
b) Kering udara, yaitu kondisi agregat yang kering permukaan, namun mengandung sedikit air di
rongga-rongganya. Agregat ini mampu menyerap air di dalam campuran meskipun tidak dengan
kapasitas penuh.
c) Jenuh dengan permukaan kering, yaitu kondisi agregat yang permukaannya kering, namun semua
rongga-rongganya terisi air. Agregat dengan kondisi ini tidak akan menyerap dan menyumbangkan
air ke dalam campuran.
d) Basah, yaitu kondisi agregat dengan kandungan air yang berlebihan pada permukaannya. Agregat
dengan kondisi ini akan menyumbangkan air ke dalam campuran.
Efek lain dari adanya kelembaban pada pasir adalah bulking, yaitu pertambahan volume
pasir akibat adanya lapisan air yang mendorong partikel pasir sehingga berada pada jarak yang
lebih jauh. Bulking mempengaruhi penakaran pasir bedasarkan volume (volume batching).
Perubahan volume yang besar pada agregat dapat disebabkan karena proses pembekuan
dan pencairan, perubahan temperatur di bawah titik beku, dan pergantian terus menerus dari
pengeringan dan pembasahan. Bila agregat unsound, perubahan kondisi fisik tersebut dapat
mengakibatkan kerusakan beton, seperti scaling dan bahkan keretakan permukaan yang
ekstensif.
Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu adalah karena buatan pabrik,
yang tentunya mempunyai kontrol mutu yang baik. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa kualitas
material baja yang dihasilkannya relatif homogen dan konsisten dibanding material lain, yang berarti
juga lebih dapat diandalkan mutunya.
Di sisi lain karena merupakan hasil produk industri, maka agar prosesnya menguntungkan
harus diusahakan mencapai kondisi optimum. Untuk itu diperlukan suatu kuantitas tertentu yang
terkesan relatif monoton serta tidak mudah dibuat variasinya. Itulah pentingnya dibuat standarisasi
bentuk profil. Dari tabel profil baja yang ada terlihat banyak sekali profil yang tersedia, tetapi dalam
kenyataannya jika peminatnya relatif sedikit maka profil yang jarang dipakai tentunya tidak
diproduksi banyak. Jadi akhirnya tidak semua profil pada tabel dapat dipilih. Hanya profil-profil
tertentu yang memang umum (banyak) digunakan. Hal ini perlu diketahui insinyur perencana
konstruksi baja, jangan hanya berpedoman teoritis hitungan, karena kalau sampai mengubah profil
rencana dengan profil tersedia, kemungkinan berubah pula detail sambungan yang dibuat. Jika ini
tidak dipikirkan waktu dapat terbuang sia-sia.
Tidak ada jaminan bahwa lokasi pabrik baja akan berdekatan dengan proyek atau bengkel
fabrikasi, sehingga panjang profil baja ditentukan oleh kemampuan kendaraan transportasi
pengangkut (truk atau kapal) dan jalur transportasi (darat atau air) yang akan dilaluinya.
Baja unggul ditinjau dari segi kemampuannya menerima beban, tetapi ketika dibiarkan tanpa
perawatan khusus di lingkungan terbuka, terlihat lemahnya. Baja yang unsur utamanya besi
mengalami korosi, yaitu suatu proses elektrokimia. Jika itu terjadi, maka pada bagian besi yang
bertindak sebagai anode akan terjadi oksidasi yang merusak dan menghasilkan karat besi
Fe2O3.nH2O, zat padat berwarna coklat kemerah-merahan. Volume baja berkurang karena menjadi
karat tadi. Mengenai bagian besi yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak
sebagai katode tergantung pada banyak faktor, misalnya zat pengotor, atau adanya perbedaan
rapatan logam itu, atau ada jenis logam lain yang bersinggungan.
Kemungkinan terjadinya korosi pada baja merupakan kelemahan konstruksi baja disbanding
kontruksi beton. Oleh sebab itu saat perencanaan faktor ini harus diantisipasi dengan baik. Korosi
yang terjadi pada konstruksi baja adalah ibarat kanker, senyap tetapi akibatnya bias sangat
mematikan.
SUMBER 2
o Stainless steel : baja tahan karat mengandung Cr 19%, Ni 9%, dan Fe 72%.
o Baja krom : baja yang tahan karat tahan panas mengandung 12%-18% Cr.
o Baja nikel : baja tahan karat dan keras, mengandung 25% Ni.
SUMBER 3
Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di
mesin Penggunaannya:
• 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
Penggunaan:
0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
Penggunaan :
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills.tools
for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire
drawing dies, fine cutters
Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel)
&high speed steel.
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,
molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja
maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
SUMBER 4
Berbagai jenis bahan telah kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.
Penggunaannya pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Didalam industri
manufaktur tidak akan lepas dari dengan satu bidang ilmu teknik yang berhubungan dengan
material. Secara umum meterial teknik diklasifikasikan menjadi 2 (dua) golongan yakni logam (metal)
dan non logam (non metal). Jika ditinjau dari sudut pandang susunan unsur dasar, logam (metal)
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu logam murni dan logam alloy (logam paduan). Sedangkan non logam
dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu keramik, komposit, dan polimer.
SUMBER 5
SIFAT LOGAM :
SUMBER 6
SIFAT BAJA Baja mempunyai sejumlah sifat yang membuatnya menjadi baqhan bangunan yang
sangat berharga. Beberapa sifat baja yang penting adalah: kekuatan, kelenturan, kealotan,
kekerasan dan ketaqhan terhadap korosi.
baja mempunyai daya tarik,lengkung, dan tekan yang sangat besar. Pada setiap partai baja,
pabrikan baja menandai beberapa besar daya kekuatan baja itu. Pabrikan baja misalnya,
memasukan satu partai baja batangan dan mencatumkan pada baja itu Fe 360. di sini Fe
menunjukan bahwa partai itu menunjukkan daya kekuatan (minimum) tarikan atau daya tarik
baja itu. Yang dimaksud dengan istilah tersebut adalah gaya tarik N yang dapat dilakukan baja
bergaris tengah 1 mm2 sebelum baja itu menjadi patah. Dalam hal ini daya tarik itu adalah 360
N/mm2. dahulu kita mencantumkan daya tarik baja itu Fe 37, karena daya tariknya adalah 37
kgf/mm2. karna smengandung sedikit kadar karbon, maka semua jenis baja mempunyai daya
tarik yang kuat. Oleh karna daya tarik baja yang kuat maka baja dapat menahan berbagai
tegangan, seperti tegangan lentur.
2. Kelenturan
3. Kealotan
4. Kekerasan
Baja itu sangat keras sekali sehingga sebagai bahan konstruksi, baja mungkin saja untuk
digunakan berbagai tujuan. Apabila untuk produk-produk baja tertentu ada suatu
keharusan,maka bisa saja baja itu, dengan cara dipanaskan,dibuat luar biasa kerasnya.
Tanpa perlindungan, baja sangat cepat berkarat. Untung saja baja diberikan perlindungan yang
sangat efektif dengan berbagai cara.
SUMBER 7
meliputi : berat, berat jenis, daya hantar panas dan konduktivitas listrik
Sifat mekanis suatu bahan adalah kemampuan bahan tersebut memberikan perlawanan apabila
diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat dikatakan sifat mekanis adalah kekuatan
bahan didalam memikul beban yang berasal dari luar. Sifat mekanis pada baja meliputi:
Kekuatan Baja.
Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberi beban, maka baja akan
cenderung mengalami deformasi/perubahan bentuk. Perubahan bentuk ini akan menimbulkan
regangan/strain, yaitu sebesar terjadinya deformasi tiap satuan panjangnya. Akibat regangan
tersebut, didalam baja terjadi tegangan/stress sebesar, , dimana P = beban yang membebani
Keuletan Baja (ductility)
Kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja putus. Keuletan ini berhubungan dengan
besarnya regangan/strain yang permanen sebelum baja putus. Keuletan ini juga berhubungan
dengan sifat dapat dikerjakan pada baja. Cara ujinya berupa uji tarik.
Kekerasan Baja
adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat menembus permukaan baja. Cara
ujinya dengan kekerasan Brinell, Rockwell, ultrasonic, dll
Ketangguhan baja adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai
baja tersebut putus. Semakin kecil energi yang diserap oleh baja, maka baja tersebut makin
rapuh dan makin kecil ketangguhannya. Cara ujinya dengan cara memeberi pukulan mendadak
(impact/pukul takik).
SUMBER 8
Sifat mekanis suatu bahan adalah kemampuan bahan tersebut memberikan perlawanan apabila
diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat dikatakan sifat mekanis adalah kekuatan bahan
didalam memikul beban yang berasal dari luar. Sifat penting pada baja adalah kuat tarik.
Pada waktu terjadi regangan awal, dimana baja belum sampai berubah bentuknya dan bila beban
yang menyebabkan regangan tadi dilepas, maka baja akan kembali ke bentuk semula. Regangan ini
disebut dengan regangan elastis karena sifat bahan masih elastis. Perbandingan antara tegangan
dengan regangan dalam keadaan elastis disebut dengan “Modulus Elastisitas/Modulus Young”. Ada
3 jenis tegangan yang terjadi pada baja, yaitu:
Tegangan plastis, tegangan maksimum baja, dimana baja mencapai kekuatan maksimum.
Kekerasan baja adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat menembus permukaan
baja. Ketangguhan baja adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai
baja tersebut putus.
Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh
karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban
jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Semua bagian-bagian
dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di
lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sifat dari
baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi
tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas.
Di samping itu keuntungan-keuntungan lain dari struktur baja, antara lain adalah:
Dapat di las;
Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai
sebagai besi tua; dan
Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu
sukar;
Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan
api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran;
Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat; dan
Koefisien pemuaian : á = 12 x 10 -6 / o C.
membuat komponen-komponen baja dalam jumlah yang besar. Satu hal lain yang membedakan
proses-proses tersebut adalah bahwa peralatan yang digunakan untuk proses pencetakan dengan
pendinginan lebih sederhana dan dapat digunakan untuk menghasilkan penampang melintang yang
bentuknya disesuaikan untuk penggunaan yang khusus. Beberapa keuntungan baja profil
dingin antara lain:
Lebih ringan;
Telah ada pelengkung yang dirancang secara khusus dan mempunyai bentang sangat panjang
[misalnya bentang 300 ft (90 m) atau lebih]. Masalah utama dalam penggunaan baja untuk
memperoleh permukaan berkelengkungan ganda adalah memuat bentuk dari elemen-elemen garis.
Pada kubah,misalnya, baik pendekatan dengan rusuk atau geodesik adalah mungkin.
Baja adalah satu-satunya material yang dapat digunakan sebagai struktur kabel. Kolom baja
struktural umumnya mempunyai perbandingan tebal-tinggi bervariasi antara 1 : 24 dan 1 : 9, yang
tergantung pada beban dan tinggi kolom. Setiap struktur adalah gabungan dari bagian-bagian
Jenis-jenis sambungan struktur baja yang digunakan adalah pengelasan serta sambungan yang
menggunakan alat penyambung berupa paku keling (rivet) dan baut.
Sumber 9
Di samping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa
membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifatsifat lain yang menguntungkan
sehingga menjadikannya sebagai salah satu bahan bangunan yang sangat umum dipakai
dewasa ini. Beberapa keuntungan baja sebagai material struktur antara lain:
Kekuatan Tinggi
Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan dengan
kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik batas (Fu). Bahan baja
walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan
per-volume lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum
dipakai. Hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati
yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga. memberikan kelebihan ruang dan
volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profil-profil yang dipakai.
Kemudahan Pemasangan
Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya
kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang
telah dipersiapkan. Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk
standar yang siap digunakan bisa diperoleh di toko-toko besi, sehingga waktu yang diperlukan
untuk membuat bagian-bagian konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan dengan
mudah karena komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat
yang tertentu, serta mudah diperoleh di mana-mana.
Keseragaman
Sifat-sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam bentuk struktur dapat terkendali
dengan baik sekali, sehingga para ahli dapat mengharapkan elemen-elemen dari konstruksi baja
ini akan berperilaku sesuai dengan yang diperkirakan dalam perencanaan. Dengan demikian
bisa dihindari terdapatnya proses pemborosan yang biasanya terjadi dalam perencanaan akibat
adanya berbagai ketidakpastian.
Daktilitas
menguntungkan ditinjau dari aspek keamanan penghuni bangunan bila terjadi suatu goncangan
yang tiba-tiba seperti misalnya pada peristiwa gempa bumi. Di samping itu keuntungan-
keuntungan lain dari struktur baja, antara lain adalah:
? Dapat di las.
? Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai
besi tua.
? Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.
? Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan api
sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.
? Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat.
? Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun dapat
menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horisontal
2. Kelemahan Baja
Sumber 1
Bisa berkarat.
Lemah terhadap gaya tekan.
Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
Tidak kokoh
Tidak tahan api
Sumber 2
Sumber 3
Penelitian di dalam kualitas baja yang digunakan di dalam pembangunan jembatan, bersamaan
dengan metoda-metoda konstruksi lainnya , sudah membuat produksi dan pemasangan jembatan
baja bentang yang panjang. Dan komponen struktur baja dapat dibuat sepanjangnya- panjangnya
dan pemasangan dapat dibagi menjadi beberapa blok-blok, Sedangkan pengiriman komponen dan
pemasangan di lapangan dapat bekerja dengan cepat dan mudah. Jembatan baja dapat
dikhususkan untuk dibengkokkan atau disesuaikan dengan kondisi- kondisi di lapangan dengan
sempurna. Di mana lokasi berisi sebagian besar dari lumpur dan bumi lemah, konstruksi dari suatu
jembatan baja dapat dilakukan dengan mudah dan aman karena berat baja hanya 25 - 35 % dari
bobot mati struktur beton yang setara.
Salah satu keuntungan besi baja dalam masalah keamanan strukturnya adalah besi baja mempunyai
kekuatan struktur yang pasti bila dibandigkan dengan beton yang kekuatan strukturnya berubah
berdasarkan campuran semen dan airnya. Karena diproduksi di pabrik, besi baja mempunyai kualitas
Sumber 4
Sistem struktur rangka baja ringan tersusun rapat, padat dan terlihat ramai, terhubung &
terkait satu dengan lainnya, sehingga kurang menarik jika diexpose.
Membutuhkan perhitungan yang benar-benar matang, karena sistem strukturnya yang
seperti rangka ruang tersebut maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung, salah
pasang, akan membuat perlemahan sehingga dapat menyebabkan kegagalan total.
Rangka atap baja ringan tidak se-fleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk
berbagai profil.
Dibutuhkan keahlian khusus untuk menghitung kebutuhan baja ringan, oleh karena itu
tidak semua orang bisa menghitungnya.
Sumber 5
Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang
berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah
hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat
keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan (biasanya perhitungan strukturnya
langsung dilakukan oleh structural engineer dari aplikatornya)
Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.
Mutu dan Kualitas dari struktur atap baja ringan kurang terjamin
Sumber 6
Kekurangan dari atap besi baja adalah tidak dapat menyerap panas dengan baik, tidak seperti atap
kayu yang sangat baik menyerap panas. Kerangka Atap rumah besi baja juga memerlukan biaya
pemasangan yang cukup banyak, karena harus menggunakan tukang bangunan yang benar-benar
ahli dalam memasang atap besi baja. Pada bagian dalam untuk atap besi baja harus ditutup dengan
atap asbes, berbeda dengan atap kayu walaupun tidak ditutup dengan ternit, akan tetap bagus dan
terkesan lebih alami.
Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya
yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang
salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang
memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan.
Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk
berbagai profil.
Sumber 8
1. Pemilihan material memerlukan perhitungan struktur yang teliti dan kuat, karena jika
ada yang salah maka atap bisa roboh total.
2. Tergolong sebagai material rangka atap yang cukup mahal dibanding jenis lainya, namun
keberadaan kayu yang semakin langka telah membuat baja ringan menjadi lebih murah untuk
digunakan.
3. Tidak bisa asal membuat rangka atap, perlu gambar kerja yang benar sehingga atap bisa
dibangun dan berfungsi dengan baik.
4. Dari segi tampilan arsitektur terlihat kurang bagus jika tidak didesain sedemikian rupa,
oleh karena itu diperlukan plafond penutup agar langit-langit terlihat bagus.
5. Tidak terjual bebas di toko bahan bangunan, jadi harus memesan langsung pada supplier
rangka atap baja ringan yang biasanya menawarkan harga perencanaan,bahan berikut
pemasangan sampai jadi.
Pada pukul 1:35 pagi waktu setempat tanggal 11 Desember 1993, salah satu bangunan dari komplek
apartement Highland Towers ambruk rata ketanah. Salah satu saksi mata yang menyaksikan kejadian
tersebut menggambarkan bahwa ia melihat bangunan tersebut runtuh seperti dalam adegan slow
motion.
Komplek apartement Highland towers terdiri dari 3 blok bangunan tinggi didasar dari sebuah bukit
curam tidak jauh dari ibukota Malaysia, Kuala Lumpur. Penyebab keruntuhan adalah BAJA penahan
serta sistem drainase yang buruk dan juga maintenance yang buruk dan diperparah oleh tindakan
adanya pengembang lain yang membangun gedung di punggung bukit tepat diatas Highland towers.
Hal ini mengakibatkan lapisan tanah rentan terhadap erosi dan pipa pipa drainase yang dibuat
menghalangi akar-akar pepohonan dibukit tersebut.
Pada akhirnya hujan yang turun selama 10 hari berturut-turut membuat tekanan yang besar pada pipa
pipa drainase dibukit, pada akhirnya pipa meledak dan menumpahkan air sehingga air mencapai kadar
level berbahaya lalu mengikis lapisan tanah yang berimbas pada longsor yang menerjang dan
meruntuhkan dinding pelindung di kaki bukit.
Seratus ribu meter persegi lumpur menerjang blok bangunan I dan menerjang maju serta membuat
fondasi bangunan tersebut amblas, tiga orang berhasil ditarik keluar hidup-hidup dari terjangan
lumpur, namun setelah 12 hari pencarian yang gagal untuk menemukan korban selamat mereka
menemukan 48 mayat korban runtuhnya bangunan tersebut.
Setelah peristiwa itu, Blok II dan III para penghuninya dievakuasi dan selanjutnya mereka
meninggalkan apartement tersebut yang hingga kini masih berdiri sebagai saksi bisu atas peristiwa
kelalaian manusia.
Pada pukul 10 pagi 13 Agustus 1993, sebuah hotel mewah berlantai 6 runtuh hanya dalam waktu
kurang dari 10 detik, berarti tiap lantainya sekitar 1.6 detik. Tragisnya 137 jiwa menjadi korban dan
227 orang cedera dalam peristiwa runtuhnya hotel tersebut.
Imbas dari peristiwa ini polisi menahan pemilik hotel, arsitek serta insinyur yang menangani
pembuatan hotel tersebut, karena pada tahun 1990 mereka telah melakukan penambahan lantai pada
gedung tersebut tanpa izin selain itu di bagian atap juga digunakan sebagai tempat penampungan air
dalam jumlah besa
c. Menara WTC
Tidak perlu diragukan lagi bahwa bencana terbesar akibat runtuhnya gedung dalam sejarah manusia
hingga saat ini adalah tragedy runtuhnya gedung pencakar langit WTC 11 September 2011.
Menara kembar tersebut didesign menggunakan baja ringan, sebuah inti pusat, dan sebuah design peti
telur yang menyebabkan struktur memiliki kelebihan beban.
Selain itu, tiap menara didesign untuk menahan beban dari tiupan angin seberat 5000ton lateral.
Dinyatakan bahwa 90 ribu galon bahan bakar jet yang yang membakar struktur baja yang membuat
gumpalan asap hitam diatas langit New York, Api tersebut tidak melelehkan struktur baja namun
hanya melemahkan kekuatan mereka.Meskipun kekuatan fondasi bangunan telah berkurang 50 persen
namun kolom kolom penyangga masih mampu untuk menahan beban bangunan, Masalah nyata dari
kasus ini adalah panas api yang tidak merata mendistorsi baja disalah satu sisi gedung pencakar langit
28 January 2006, disaat Polandia tengah mengalami musim dingin, di Katowice Trade Hall diadakan
acara Pameran nasional ke-56 merpati pos.Para peserta konvensi tidak mengetahui dan mengira
bahwa atap gedung terawat dengan baik dan mengira bahwa pihak manajemen gedung telah
membersihkan atap dari gundukan es. Sialnya atap gedung tersebut telah melengkung akibat
tumpukan es musim dingin 4 tahun sebelumnya dan belum pernah diperbaiki atau pun dilakukan
pemeriksaan dan pengujian.
Pada hari naas tersebut, akumulasi salju yang memumpuk diatas atap bangunan tersebut 100 persen
diatas beban yang mampu ditahan oleh atap, membuat atap ambruk kebawah membuat sekitar 700
orang terjebak dibawah atap yang berat dan membuat mereka terkespos oleh cuaca musim dingin
yang cukup ekstrim 0 derajat celcius.
Tim SAR berdatangan menyelamatkan korban,bekerja dibawah cuaca buruk namun bagaimanapun
struktur bangun telah menjadi tidak stabil dan akhirnya bagian kedua dari atap runtuh pada saat
tindakan penyelamatan dilakukan.
Selain itu pecahan material logam bangunan yang terkoyak sama sekali tidak menguntungkan para
korban yang terjebak karena membuatnya bertindak sebagai freezer apalagi ditengah musim dingin
yang ekstrim, selain itu sebagian besar bangunan telah tertimbun oleh salju, pada akhirnya 65 jiwa
harus menjadi korban dan 170 lainnya menderita cedera. Arsitektur dan pemilik bangunan harus
berhadapan dengan hukum.
Lahore, 15 Dzulqa’dah 1435/10 September 2014 (MINA) – Atap Masjid di Droghawala, pinggiran
kota Lohare Pakistan runtuh dan menewaskan 24 orang jamaah yang tengah berada di masjid
tersebut.
“Jumlah korban tewas akibat insiden ini sebanhyak 24 orang. Usia para jama’ah yang meninggal
sekitar 15 hingga 35 tahun,” kata seorang petugas di ruang pos penyelamat, Muhammad
Rashid, Rabu (10/9), On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami telah menyelamatkan tujuh orang yang terluka parah akibat tertimbun reruntuhan,”
tambahnya.
“Operasi penyelamatan akan berlanjut sampai semua puing telah dibereskan,” tambahnya
Usman menjelaskan, menurut penduduk setempat hampir semua orang telah kembali, tapi kami
akan melanjutkan upaya pencarian sampai seluruh puing beres.
Para korban tewas dishalatkan dan di makamkan di Lahore, Rabui. Menurut laporan, lebih dari 250
orang tewas akibat hujan dan banjir yang kini melanda Pakistan