Oleh :
2022
Judul Pratikum : Konsistensi tanah
Tanggal Pratikum Dimulai: 12 Maret 2022
Tanggal Pratikum Selesai: 13 Maret 2022
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang : Pengolahan tanah yang tepat sangat membantu keberhasilan penanaman
yang diusahakan. Pengolahan tanah untuk media pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sebaiknya dilakukan pada keadaan air yang tepat,
yaitu tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Hal ini dimaksudkan agar
tidak merusak struktur tanah.
Batas mengalir (liquid limit). Batas mengalir adalah jumlah air terbanyak
yang dapat ditahan tanah. Kalau air lebuh banyak tanah bersama air akan
mengalir. Dalam hal ini tanah diaduk dulu dengan air sehingga tanah bukan
dalam keadaan alami. Hal ini berbeda dengan istilah kapasitas lapang (field
capacity) yang menunjukan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan dalam
keadaan alami atau undisturbed.
Batas melekat. Batas melekat adalah kadar air di mana tanah mulai tidak dapat
melekat pada benda lain. Bila kadar air lebih rendah dari batas melekat , maka
tanah tidak dapat melekat, tetapi bila kadar air lebih tinggi dari batas melekat,
maka tanah akan mudah melekat pada benda lain. Bila tanah yang telah
mencapai batas mengalir atau batas melekat tersebut dapat membentuk
gulungan atau pita yang tidak mudah patah bila digolek–golekkan maka
dikatakan bahwa tanah itu plastis. Bila tanah tidak dapat dibentukpita atau
gulungan (selalu patah–patah) maka disebut tidak palstis.
b.Plastisitas tanah
1. Diambil sedikit tanah 5 gram.
2. Dibasahi tanah sampai keadaan basah (kadar air> kapasitas lapang).
3. Dibentuk kawat dari tanah.
4. Ditenukan derajat plastisitasnya.
(Tanah Basah)
5.2 Saran :
Sebaiknya Pratikum Dilakukan dengan bimbingan langsung dari senior agar
lebih mudah untuk dimengerti.
6.DAFTAR PUSTAKA : Nurhidayati, 2006. Penuntun Praktikum Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian – Unisma. Malang.
Nurdihayati,2006.Bahan ajar Dasar-Dasar Ilmu tanah..Fakultas Pertanian -
Unisma.Malang
Hardjowigeno,S.2003. Ilmu Tanah Jakarta.Akademika Pressindo.