Disusun oleh:
Nama : Randy Darmawan
NIM : 205040200113041
Kelas :A
Asisten : Dearosa Permana
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEDIRI
2020
LEMBAR KERJA MAHASISWA
TEKSTUR TANAH DAN KONSISTENSI TANAH
1. Jelaskan perbedaan metode kualitatif dan kuantitatif dalam penentuan kelas
tekstur! (jelaskan dengan bahasa kalian sendiri, lebih baik jika ditambah
dengan literatur) 10 poin
2. Apa perbedaan tanah bertekstur lempung dan liat? (jelaskan dengan bahasa
kalian sendiri) 10 poin
3. Diketahui suatu sampel tanah dapat dibentuk menjadi bola tetapi mudah
hancur, tanah terasa kasar, sedikit halus, dan tidak mudah lengket, tanah tidak
dapat dipilin menjadi pita. Termasuk ke dalam tekstur apakah tanah tersebut?
Fraksi apa yang paling dominan? (sertakan literatur). 15 poin.
4. Diketahui suatu sampel tanah dalam keadaan basah terlihat melekat di ibu jari
dan telunjuk. Setelah ditekan, kedua jari cenderung mudah merekat satu sama
lain dan sulit untuk dilepaskan. Selain itu, tanah mudah dipilin dan dibentuk
menjadi gulungan cincin. Bagaimana konsistensi dan plastisitas sampel tanah
berdasarkan deskripsi tersebut? Bandingkan dengan literatur. 15 poin
5. Tabel Proporsi Tekstur Tanah 30 poin
Proporsi (%) Fraksi Tanah
Sampel Tanah
Pasir (%) Liat (%) Debu (%)
A 20 50 30
B 55 15 30
a. Tentukan kelas tekstur pada masing-masing sampel tanah (Sampel A
dan B) menggunakan segitiga tekstur dan jelaskan secara singkat
tahapannya! (jelaskan dengan bahasa kalian sendiri)
b. Pembahasan singkat tentang hasil kelas tekstur setiap sampel tanah
dan bandingkan dengan literatur,
6. Apa tekstur tanah yang kalian dapatkan saat praktikum mandiri? Jelaskan
alasan dari hasil yang kalian dapatkan serta beri contoh tanaman apa yang
cocok ditanam pada kelas tekstur tersebut (sertakan literatur). 20 poin
Jawaban
1. Penentuan tekstur tanah menggunakan metode kualitatif sangatlah
mudah dan sederhana. Sampel tanah yang didapat dari lapangan dibasahi, lalu
tanah yang sudah dibahasi tersebut diletakkan pada telapak tangan untuk
dirasakan tingkat kekasaran partikelnya. Cara merasakannya yaitu dengan
menggesek-gesekkan ujung jari pada tanah yang ada ditelapak tangan tadi.
Jika tanah terasa sangat kasar berarti tanah didominasi oleh fraksi pasir. Lalu
untuk menentukan tingkat kelekatan dan keplastisan tanah, dapat dilakukan
dengan cara membentuk tanah yang sudah dibasahi menjadi bola dan memijit
atau memilin tanah membentuk pita. Jika tanah dapat dibentuk pita dan bola,
maka tanah tersebut mengandung fraksi liat yang lumayan banyak, karena
fraksi liat ini memengaruhi kelekatan pada tanah. Hal ini sejalan dengan
pendapat Nurhidayati (2006), bahwa penentuan tekstur tanah secara kualitatif
dapat dilakukan dengan cara memijit atau memirit atau membentuk tanah
menjadi bulatan atau gulungan.
Berbeda dengan metode kualitatif, pada metode kuantitatif ini
pengamatan dilakukan di laboratorium. Metode kuantitatif lebih rumit
daripada metode kualitatif, karena pada metode kuantitatif dibutuhkan alat-
alat khusus seperti pengaduk listrik dan yang lainnya. Prinsip metode
kuantitatif ini yaitu pemisahan partikel-partikel pasir, liat, dan debu dalam
larutan air. Analisis fraksi tanah pada metode kuantitatif dapat dilakukan
dengan tiga metode, yaitu metode ayakan, metode pipet dan metode
hidrometer.
2. Perbedaan pertama yaitu terletak pada fraksi penyusunnya. Tanah liat
merupakan fraksi utama sehingga fraksi penyusunnya dominan liat dan
biasanya mengandung fraksi pasir tetapi dengan proporsi yang sedikit.
Sedangkan tanah lempung disusun oleh tiga fraksi, yaitu pasir, debu dan liat
yang memiliki proporsi hampir sama. Selain itu, tanah liat memiliki ukuran
partikel yang lebih kecil daripada tanah lempung, sehingga saat dibentuk bola
atau pilinan pita pada tanah liat lebih mudah daripada tanah lempung.
Ditinjau dari kelekatannya, tanah liat lebih lekat dan plastis daripada tanah
lempung.
3. Dalam penentuan kelas tekstur dengan metode kualitatif, kita dapat
menentukan kelas tekstur dengan melihat tabel sistem USDA dibawah ini :
Sampel B
Sampel B
Dari penentuan kelas tekstur pada sampel B menggunakan
segitiga tekstur, didapatkan hasil bahwa sampel tanah B termasuk ke
dalam tekstur lempung berpasir. Tanah dengan tekstur lempung
berpasir didominasi oleh fraksi pasir yang dapat mencapai 87,5%. Hal
itu mengakibatkan tekstur tanah lempung berpasir menjadi kasar. Hal
ini sejalan dengan pendapat Arsyad (2006), bahwa tekstur liat
merupakan kelompok tanah bertekstur halus, lempung liat berpasir
termasuk agak halus, dan lempung berpasir termasuk ke dalam
kelompok tekstur kasar.
6. Tanah yang saya dapatkan pada waktu pengambilan sampel memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
a) Bertekstur agak halus
b) Jika sampel tanah diberi air akan menjadi agak melekat
c) Tanah dapat dibentuk bola agak teguh dan dapat digulung menjadi
pita tetapi mudah hancur
Dari ketiga ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel tanah
yang saya dapat tergolong pada kelas tekstur tanah lempung liat berpasir.
Hal ini sejalan dengan pendapat Djaenuddin et al.(2011), bahwa kelas
tekstur tanah yang memiliki tekstur tanah agak halus yaitu lempung
berliat, lempung liat berpasir, dan lempung liat.
Tanah lempung liat berpasir ini sangat cocok untuk digunakan sebagai
media tumbuh kopi arabika dan robusta. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sinarta (2015) yang melaporkan bahwa kopi arabika dan robusta cocok
ditanam pada tanah yang berkelas tekstur lempung berpasir, lempung liat
berdebu, liat berdebu, lempung liat berpasir, lempung berliat, lempung dan
liat dengan kriteria halus, agak halus dan sedang. Kopi arabika dan robusta
ini dapat tumbuh pada tanah lempung dengan kandungan liat, pasir, dan
debu yang sesuai tidak berlebihan seperti tanah lempung liat berpasir.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah & Air.Cetakan Ketiga. Ipb Press, Bogor.
Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A. Hidayat. 2011. Petunjuk Teknis
Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Litbang
Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Bogor. 36p.
Holilullah et al. 2015. Karakterisitk Sifat Fisik Tanah Pada Lahan Produksi
Rendah dan Tinggi di Pt Great Giant Pineapple. Jurnal Agrotek
Tropika. Vol 3(2), Hal 278-282
Nurhidayati, 2006. Penuntun Praktikum Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian – Unisma. Malang.
Sinarta, Emalia et al. 2015. Evaluasi Status Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah
(Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Pada Lahan Tanaman Kopi
(Coffea Sp.) di Beberapa Kecamatan Kabupaten Dairi. Jurnal Online
Agroekoteknologi. Vol 3(1), Hal 246-256
Sutono, S., Maswar, dan Yusrial. 2004. Penentuan Plastisitas Tanah. Jakarta.
Badan Litbang Pertanian.
Zainab, Siti Inna et al. 2019. Karakterisasi Tekstur Tanah Gambut di Lahan
Lidah Buaya Di Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Fisika.
Hal 405-408