WIJAYA KARYA
(PERSERO) Tbk INSTRUKSI KERJA DAN INSPEKSI : PEKERJAAN SLAB TRACK
No Dokumen :
No Rev.
PROYEK : LIGHT RAIL TRANSIT JAKARTA PHASE 1 CORRIDOR 1 :
ILUSTRASI NO URUTAN KERJA ALAT PERSYARATAN-PERSYARATAN
A MATERIAL
MULAI
01 Rail Profile 54E1 04 Rail Expantion Joint 07 Reinforcement
02 Turnouts 05 Buffer Stop 08 Beton Track
P1 03 Diamond Crossing 06 Wheel Stop
B PERALATAN
P2
01 Pilok 05 Three Point 09 Theodolite/Total Station
P3 02 Markers 06 Temporary Jigs 10 Waterpass
P4 03 Cable Ties 07 Track Gauge 11 Track Jack/ Rail Changer
04 Roller 08 Vibrator 12 Meteran
P5
C TAHAPAN PEKERJAAN
P1. PERSIAPAN
Q1 a Tim survei harus memverifikasi posisi "as-built" dari pekerjaan sipil sebelum instalasi track
dimulai.
b Semua pemeriksaan dan uji drainase (termasuk uji Mandrel) akan dilakukan oleh kontraktor
P6
sipil dan disaksikan oleh sub kontraktor track sebelum penyerahan.
Q2 c Sleeper dan rel harus dikirim ke titik angkat pada pengiriman malam dan diangkat ke arah
panduan. Stockpiles akan dibuat pada waktu malam untuk pemasangan pada siang hari.
P7
P2 Marking dan Pembersihan Viaduct
a. Lokasi harus dibersihkan jika perlu digunakan pressure wash .
Q3
b. Crane dibutuhkan di setiap lokasi viaduct untuk mendukung aktivitas kerja. Spesifikasi derek
akan diperiksa dan disesuaikan tergantung ketinggian viaduct di jalur akses yang disepakati
P8 dengan site engineer Sipil, radius balik untuk boom, kondisi lokasi di tanah dan bongkar bahan
berat.
Q4 c. Pekerja akan memarking tata letak lintasan track yang disediakan oleh tim survei dengan jarak
offset. Mandor akan menandai lokasi menggunakan kerangka panel sesuai dengan marking 1,2
P9 survei, scribe corners (jika perlu) atau cat semprot.
SELESAI
4
PT. WIJAYA KARYA
(PERSERO) Tbk INSTRUKSI KERJA DAN INSPEKSI : PEKERJAAN SLAB TRACK
No Dokumen :
No Rev.
PROYEK : LIGHT RAIL TRANSIT JAKARTA PHASE 1 CORRIDOR 1 :
ILUSTRASI NO URUTAN KERJA ALAT PERSYARATAN-PERSYARATAN
d. Sebelum pergerakan LWR, seorang kepala mandor memposisikan diri ke arah menarik dan dia
dilengkapi dengan radio. Mandor akan memastikan bahwa jalur tarik untuk LWR akan bebas
dari hambatan.
e. Selama distribusi, dua jenis konfigurasi akan ditemui yaitu viaduct ganda dan viaduct tunggal.
Dalam kedua kasus operasi penarikannya sama. Seiring kemajuan operasi penarikan, rol rel
didistribusikan kembali ke belakang mesin penarik untuk mempertahankan operasi menerus.
f. LWR ditempatkan di lokasi longitudinal di sisi dinding parapet dan didistribusikan rata untuk
kedua jalur track.
P4 Sleeper Laying
a Sleeper ditumpuk dan didistribusikan dengan alat forklift.
b Sleeper akan ditempatkan di deck dan didistribusikan sesuai marking dengan referensi marking
2
centreline atau marking offset.
c Sleeper akan diselaraskan sesuai dengan titik koordinat survei 9
d. Jarak spasi centre ke centre akan disesuaikan dengan jarak 700mm ± 25mm. 12
P5 INSTALASI REL
Dua metode bisa diadopsi untuk menempatkan rel pada sleepers.
- Metode A
1a. Dengan menggunakan mesin rail treader yang melakukan perjalanan di rel bagian luar dan
mesin akan menyeimbangkan pada center track menggunakan centre jack.
2a. Ketika Centre Jack diterapkan, penjepit luar mesin akan menarik rel ke pelat dasar.
3a. Setelah menyelesaikan instalasi rel, tim fastening/pengikat akan melanjutkan menjepit setiap
pelat dasar. Pekerja akan terus melakukan pekerjaan berulang sampai rel akhir diletakkan.
4a. Tim lain akan mengikuti inspektur QC, yang akan melakukan pengecekan gauge dan
penyesuaian pelat dasar dan menyelesaikan klip di bawah rel.
- Metode B
1b. Hal ini dilakukan dengan menggunakan rail changer
2b. Rail Changer ditempatkan di atas string rel dan katrol akan menjatuhkan penjepit rel yang
dipasang pada rel. 11
3b. Rel diangkat oleh katrol pada ketinggian tertentu dan digerakan melintang ke lokasi pelat dasar
tempat rel akan ditempatkan.
4b. Setelah menyelesaikan instalasi rel, tim fastening/pengikat akan melanjutkan untuk menjepit
setiap pelat dasar. Pekerja akan terus melakukan pekerjaan berulang sampai rel akhir
diletakkan.
PT. WIJAYA KARYA
(PERSERO) Tbk INSTRUKSI KERJA DAN INSPEKSI : PEKERJAAN SLAB TRACK
No Dokumen :
No Rev.
PROYEK : LIGHT RAIL TRANSIT JAKARTA PHASE 1 CORRIDOR 1 :
ILUSTRASI NO URUTAN KERJA ALAT PERSYARATAN-PERSYARATAN
5b. Tim lain akan mengikuti inspektur QC, yang akan melakukan pengecekan gauge dan
penyesuaian pelat dasar dan menyelesaikan klip di bawah rel.
P6 Pembesian Track
a. Pembesian diaplikasikan sesuai dengan drawing dan desain yang disetujui. Technical Spesification- Mainline and Depot Slab
Track WIKA-P102-ALL-TSP-140-010
b. Distribusi material flat bar dan rebar polos untuk SCCS, menyesuaikan posisi marking slab
track yang telah di adjust pada level rencana.
c. Setelah Rel di Adjust, Flat bar di las dengan besi polos untuk membentuk Stray Current Mat di
bawah sleeper.
d. Stray Current Mat diikat pada rebar slab track atas dengan cable ties yang berbahan plastik/
tidak dapat menghantarkan listrik.
e. Untuk memastikan SCCS tidak ada koneksi dengan rebar slab dilakukan tes resistensi.
P7 Pemasangan Formwork
a. Bekisting akan dipasang seperti yang disebutkan dalam gambar konstruksi
b. Saluran under track crossings (UTX) akan ditempatkan sesuai dengan persyaratan
pemasangan. Bekisting diadaptasi pada semua lubang tarik kabel, lubang drainase, kotak
akses dan relai ikatan impedansi.
c. Setelah bekisting sudah terpasang, dilakukan check akhir untuk memastikan posisi lintasan
10
track sudah betul.
d. Kedua sisi dinding luar rel akan dipasang bersamaan dengan pembangunan bekisting track.
e. Bekisting akan dipasang di sepanjang garis marking bekisting yang sebelumnya dimarking oleh
tim survei.
f. Bekisting diangkut dan disimpan dalam tumpukan, diperiksa untuk toleransi dimensi dan
deformasi sebelum digunakan kembali untuk konstruksi.
g. Kelebihan debu dan residu beton harus dibersihkan sebelum bekisting digunakan kembali.
h. Setelah final survei , semua kelebihan bahan akan dilepas dengan menggunakan troli kecil
i. Pelumas diaplikasikan pada sekrup levelling agar pengangkatannya mudah setelah dilakukan
pengecoran.
PT. WIJAYA KARYA
(PERSERO) Tbk INSTRUKSI KERJA DAN INSPEKSI : PEKERJAAN SLAB TRACK
No Dokumen :
No Rev.
PROYEK : LIGHT RAIL TRANSIT JAKARTA PHASE 1 CORRIDOR 1 :
ILUSTRASI NO URUTAN KERJA ALAT PERSYARATAN-PERSYARATAN
j Rel dan fastening rel harus ditutup dengan plastik untuk mencegah kontaminasi beton.
k Cek sistem drainase dan harus ada proteksi terhadap kontaminasi drainase akibat grouting.
P8. Support Installation
a Di antara kedua jalur itu, jig/penopang akan dipasang di braket penopang luar, yang akan
dipasang di dek viaduct.
b Biasanya temporary support akan diatur pada interval setiap 2 ~ 4 sleeper (jarak dukungan
akan menjadi 1,2 m ~ 2,4.m). Setiap set akan digunakan untuk casting trek normalnya 84m per 6,7
hari. Oleh karena itu, sekitar 35 ~ 70 support akan dibutuhkan untuk pengecoran per hari.
c Sekrup leveling harus digunakan untuk penyesuaian vertikal
b. Final check pada titik trasver absolut untuk memastikan trek bisa di cor. Dan pengecekan pada
seluruh rebar dan SCCS apakah sudah terinstal sesuai shop drawing dan alinyemen.
c. Concrete pump disetting pada lokasi tanah rata dengan plat. Belalai CP diikat pada chain block Technical Specification - Track Concrete WIKA-P102-
untuk menanggulangi tekanan yang besar ALL-TSP-140-0070
PT. WIJAYA KARYA
(PERSERO) Tbk INSTRUKSI KERJA DAN INSPEKSI : PEKERJAAN SLAB TRACK
No Dokumen :
No Rev.
PROYEK : LIGHT RAIL TRANSIT JAKARTA PHASE 1 CORRIDOR 1 :
ILUSTRASI NO URUTAN KERJA ALAT PERSYARATAN-PERSYARATAN
d. Beton akan dipompa ke lokasi dan akan ditempatkan dan dipadatkan secara menyeluruh
dengan menggunakan vibrator dengan metode yang benar dengan tidak meningkatkan 8
segregasi material.
e. Pengecoran beton akan mulai di ujung ekstrim. Akses material akan dijaga . Permukaan hasil
beton harus rata sesuai dengan alinyemen desain. 8
f. Operasi untuk pengecaran beton diantisipasi dilakukan 5 ~ 6 hari seminggu. Waktu perputaran
minimum adalah 24 jam dan setting time paling sedikit 12 jam. Pemasangan sekrup jigs dapat
dilepaskan dari jalur pada hari setelah melakukan pengecoran (sekitar 6 jam atau lebih setelah
pengecoran sesuai dengan kondisi awal initial beton).
g. Lubang bekas levelling Screw pada slab akan diisi dengan grouting
h. Semua sisa beton harus dibuang.
i. Periode minimum pembongkaran bekisting harus 12 jam dengan mengacu pada BS8110-1 dan Pembongkaran bekisting 12 jam - BS8110-1
standar lainnya yang sesuai
P10 Curing
a Curing compound akan diaplikasikan pada permukaan beton dengan menggunakan sprayer
dengan nozzle yang menyebar. Dan Curing Compound harus dilakukan setelah permukaan
beton terlapisi media curing.
b Curing Coumpound tidak boleh diaplikasikan pada permukaan kering.
c Tingkat kualitas yang direkomendasikan harus sesuai rekomendasi suplier
Segera setelah Curing Compound dilakukan, plat beton ditutupi oleh kain / karung goni (agar
tetap basah dan terus menerus disiram air selama 2 hari yang tersisa) atau ditutupi oleh
d. lembaran plastik.
e. Curing beton akan dimonitoring
P11 Pengecekan Pasca Curing
a Jika diperlukan pekerjaan penyempurnaan dan koreksi akan dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Klien / Owner mengenai metode rektifikasi
PT. WIJAYA KARYA
(PERSERO) Tbk INSTRUKSI KERJA DAN INSPEKSI : PEKERJAAN SLAB TRACK
No Dokumen :
No Rev.
PROYEK : LIGHT RAIL TRANSIT JAKARTA PHASE 1 CORRIDOR 1 :
ILUSTRASI NO URUTAN KERJA ALAT PERSYARATAN-PERSYARATAN
Q2 Inspeksi Rebar
a. Memastikan besi yang terpasang sudah sesuai dengan yang ada di drawing ( diameter, jumlah
, overlap, spasi )
b. Seluruh besi terpasang tidak menyentuh besi SCCS ( Stray Current Collecting System)
c. Besi tidak menyentuh bekisting dan selimut beton dipastikan cukup sesuai dengan TS
Q3 Inspeksi Formwork
a. Pastikan formwork telah dibersihkan dari kotoran / cat .
b. Bekisting harus sudah diolesi oleh pelumas khusus agar beton tidak menempel pada
permukaan.
c. Menggunakan beton decking agar rebar tidak menyentuh badan formwork
d. Memastikan adjust alinyemen akhir sebelum instalasi formwork/bekisting
e. Cek dimensi formwork dan posisi marking survey
PT. WIJAYA KARYA
(PERSERO) Tbk INSTRUKSI KERJA DAN INSPEKSI : PEKERJAAN SLAB TRACK
No Dokumen :
No Rev.
PROYEK : LIGHT RAIL TRANSIT JAKARTA PHASE 1 CORRIDOR 1 :
ILUSTRASI NO URUTAN KERJA ALAT PERSYARATAN-PERSYARATAN
f Pastikan tidak ada lubang tertinggal bekas lubang dowel atau kabel
Q4 Inspeksi Support
a. Cek temporary support dan support utama sudah kuat dan tidak bergeser.
b. Cek alinyemen support setelah di adjust screws dengan toleransi +- 15 mm
c. Cek seluruh bolt/anchor support telah terinstal dengan baik.
2b Cek peralatan fastening system pastikan sudah sesuai dengan merk yang di propose dengan
kondisi yang baik.
3b Ukur jarak spasi antar sleeper dari as ke as . Pastikan tidak melebihi / kurang dari batas 1.Jarak antar Sleeper Lintasan Lurus = 700mm ±
toleransi. 25mm
2.Jarak spasi sleeper pada tikungan < 200m =
650mm ±25 mm
4b Ukur Jarak 2 sisi luar sleeper untuk menentukan squarring/ keselarasan ( Hasil pengukuran 3.Sleeper squaring = ±20 mm ( Hasil pengurangan
kedua sisi sleeper di kurangkan ) . Tidak boleh melebihi / kurang dari batas toleransi dari panjang jarak antar slipeer kanan dan kiri )
12