Anda di halaman 1dari 4

MAGISTER TEKNIK SIPIL

Manajemen Konstruksi – Metodologi Penelitian


Nama : Afrinur Winursito Ardi

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN


BAB 9
1. Apa yang dinamakan validitas pengukuran?
Validitas pengukuran adalah kecocokan di antara hasil pengukuran dengan apa
yang menjadi sasaran pengukuran
2. Di mana pemeriksaan validitas pengukuran diwajibkan?
Penelitian yang menggunakan pengukuran mental, wajib melakukan pemeriksaan
validitas pengukuran

3. Kapan pemeriksaan validitas pengukuran dilakukan?


Pemeriksaan validitas terjadi pada saat :

a. Menyusun alat ukur


b. Memilih alat ukur yang ada
c. Menggunakan hasil ukur
d. Menyusun, memilih, memakai pengukuran sesuai dengan apa yang mau
diukur

4. Apa saja hasil pemeriksaan validitas pengukuran?


Validitas pengukuran lebih ke apa yang sebenarnya yang mau diukur berkenaan
dengan materi pengukuran, apakah sudah betul apa yang mau diukur

5. Sebutkan macam kekeliruan yang mungkin terdapat pada validitas?


Jenis kekeliruan: Sistematik dan acak

a. Alat ukur terdiri atas sejumlah butir


b. Pemeriksaan dilakukan di tingkat butir yakni butir demi butir
c. Butir tidak valid adalah materi butir yang keliru mengukur sasaran ukur
d. Kekeliruan mengukur sasaran ukur bersifat sistematik
e. Butir tidak reliabel adalah butir yang responsinya tidak bisa dipercaya
MAGISTER TEKNIK SIPIL

6. Bagaimana caranya memeriksa validitas isi? Apa ukuran validitas isi?


Cara pemeriksaan validitas isi dan wajah

a. Pemeriksaan validitas isi dilaksanakan dengan bantuan beberapa orang


pakar
b. Pemeriksa diberi butir alat ukur dan spesifikasi pengukuran
c. Pakar memeriksa butir alat ukur melalui pencocokannya dengan
spesifikasi pengukuran, pendeteksian butir yang tidak relevan,
pemeriksaan ketepatan format pertanyaan
d. Hasil pemeriksaan pakar berbentuk indeks dijadikan patokan validitas
butir
e. Sering dilakukan sebelum alat ukur diuji coba

Validitas isi dilaksanakan dengan bantuan beberapa orang pakar ukuran Validitas
isi Pada validitas isi dan wajah dibicarakan hal berkenaan dengan

a. Waktu pemeriksaan validitas isi dan wajah


b. Sasaran pemeriksaan validitas isi dan wajah
c. Cara pemeriksaan validitas isi dan wajah

7. Pada validitas isi, isi alat ukur dicocokkan dengan apa?


Sebelum alat ukur diujicobakan kepada responden kemudian diperiksa kesesuaian
isi alat ukur dengan spesifikasi pengukuran

8. Sekor apa saja yang dipakai pada pemeriksaan validitas kriteria?

a. Sekor prediktor : sekor yang diperiksa validitasnya (digunakan untuk


memprediksi sekor kriteria)

b. Sekor kriteria : sekor yang menjadi tujuan dari penggunaan sekor prediktor

9. Bagaimana caranya menentukan besarnya validitas kriteria?


Validitas kriteria yang baik atau tinggi
MAGISTER TEKNIK SIPIL

a. Korelasi di antara prediktor dan kriteria adalah tinggi


b. Validitas kriteria berkenaan dengan prediktor
c. Validitas kriteria ujian masuk perguruan tinggi (prediktor) adalah baik apabila
kemudian menghasilkan hasil belajar (kriteria) yang cocok dengan prediktor

10. Apa saja macam validitas kriteria?

Ada dua jenis validitas kriteria yaitu validitas kriteria internal dan eksternal.
Kriteria internal menggunakan tes itu sendiri sebagai kriteria. Validitas internal
(validitas butir) diukur dengan mengkorelasikan item ke keseluruhan tes sebagai
kriteria, sehingga sering juga disebut dengan validitas butir.

11. Apa yang terjadi pada validitas kriteria jika datanya hanya parsial?
Penciutan Nilai Koefisien Validitas Kriteria karena data parsial Karena ada pelamar
yang tidak diterima maka data menjadi parsial Koefisien validitas kriteria pada data
parsial menciut menjadi underestimate

12. Apa yang dinamakan konstruk?


Konstruk adalah atribut abstrak hasil konstruksi oleh para pakar
Misalnya inteligensi, sikap, sosiabilitas, adaptibilitas, kepemimpinan, kepribadian,
kegelisahan

13. Bagaimana caranya memeriksa validitas konstruk?


Pemeriksaan kecocokan butir dengan konstruknya dapat dilakukan melalui
Kecocokan dengan jaringan nomologisnya sebagai referensi Ada referensi untuk
korelasi kuat (positif atau negatif) Ada referensi untuk korelasi lemah atau tiada
korelasi Dilakukan pada uji coba alat ukur

14. Apa yang dinamakan metode multitrait- multimethod?


a. Metode multitrait-multimethod
- Atribut (trait) yang menjadi referensi lebih dari satu
- Metode yang digunakan lebih dari satu
MAGISTER TEKNIK SIPIL

- Di antara trait sama terjadi referensi konvergen (supaya korelasi tinggi)


- Di antara trait beda (metode sama) terjadi referensi diskriminan
(supaya korelasi rendah)
- Agar korelasi tinggi pada konvergen dan korelasi rendah pada
diskriminan

15. Apa yang dinamakan metode analisis faktor pada validitas konstruk?
Metode analisis faktor

a. Atribut (trait) yang menjadi referensi lebih dari satu


b. Metode yang digunakan lebih dari satu
c. Di antara trait terjadi referensi konvergen (supaya sefaktor)
d. Di antara metode terjadi referensi diskriminan (supaya berlainan faktor)
Konvergen sefaktor, diskriminan beda faktor

16. Sebutkan proses perbaikan alat ukur sampai alat ukur siap pakai.
Langkah Pembuatan Alat Ukur

Langkah 1: Spesifikasi alat ukur

Langkah 2: Membuat alat ukur menurut spesifikasi

Langkah 3: Pemeriksaan validitas dan perbaikan

Pemeriksaan validitas dilakukan butir demi butir


Dari hasil pemeriksaan validitas pengukuran dan uji coba, Susun alat ukur yang
sudah diperbaiki . Siap untuk diperiksa reliabilitasnya Alat ukur yang sudah
diperbaiki menjadi alat ukur untuk diperiksa reliabilitasnya. Setelah di nyatakan
valid dan reliabel alat ukur siap untuk di pakai.

Anda mungkin juga menyukai