Uji Validitas dan Reliabilitas dalam suatu penelitian wajib dilakukan karena dalam
menggunakan instrumen penelitian kita dapat melihat kelayakan dan keakurasian alat
instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dari objek yang diteliti.
Apabila sebuah instrumen penelitian yang sudah pernah digunakan orang lain dalam
penelitiannya, uji validitas dan reliabilitas tersebut tidak dapat digunakan untuk penelitian
lainnya. Alasannya karena tidak semua peneitian memiliki objek dan variabel yang sama.
Jadi instrumen yang akan kita gunakan harus memenuhi kriteria lulus uji validitas dan
reliabilitas. Nah disini maksudnya suatu penelitian tidak semata-mata hanya
mempertimbangkan aspek yang dapat mengukur tetapi juga aspek layak untuk digunakan
mengukur.
Contoh Kasus untuk Uji Validitas dan Reliabilitas Namun Instrumen yang Sama
Nah dalam kasus ini apakah instrumen penelitian dapat digunakan untuk penelitian
lainnya dalam kasus yang sama. Jawabannya tidak, karena suatu penelitian memiliki
perbedaan indikator. Ketika penlitian sekolah tersebut dilakukan pada tahun 2010, nah nanti
apabila ada penelitian lagi dilakukan pada tahun 2020. Instrumen penelitiannya akan berbeda,
sebab indikatornya juga berbeda. Pada tahun 2010 Standar Operasional Prosedur dan
Insfrastruktur sekolah yang hanya ada papan tulis, meja belajar dan bangku sekolah sudah
menjadi sebuah kelayakan. Namun, pada tahun 2020 SOP nya sudah beda. Minial setiap
sekolah memiliki komputer untuk pembelajaran siswa. Dilihat dari data saja sudah berbeda.
Jadi dalam melakukan pengujian variabel, variabel laten atau variabel kualitatif kuncinya
terletak pada layak tidaknya instrumen yang digunakan. Untuk itu perlu adanya pemahaman
uji validitas dan reliabilitas agar sebuah data penelitian bisa kita gunakan sebagaimana
mestinya.
Validitas
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan apakah instrumen yang kita gunakan
mampu mengukur apa yang akan kita ukur. Nantinya hasil yang diperoleh dari uji validitas
menjadi suatu instrumen yang valid atau sah. Biasanya tingkat validitas yang tinggi adalah
yang terbaik, maka sebaliknya suatu instrumen yang memiliki validitas rendah merupakan
instrumen yang kurang baik atau tidak direkomendasikan bahkan sebaiknya dikeluarkan dari
kelompok indikator.
Ada dua macam validitas yang perlu kita ketahui sebelum melakukan uji validitas
antara lain :
Realibilitas
Dalam mengukur sesuatu seharusnya dibutuhkan alat ukur yang paling tidak memiliki
tingkat perubahan yang kecil dari waktu ke waktu. Reliabilitas berarti indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Singarimbun, 1989).
1. Realibilitas Eksternal
Realibilitas Eksternal juga terbagi lagi menjadi dua tehnik yaitu :
Teknik Paralel
Umumnya peneliti melakukan penyusunan dua instrumen, keduanya diuji-
cobakan pada sekelompok responden (responden mengerjakan dua kali)
kemudian hasilnya dikorelasikan dengan korelasi product momen.
Teknik ini sering juga disebut sebagai teknik double test double trial.
2. Realibilitas Internal
Reliabiltas internal merupakan pengujian yang dilakukan cukup satu kali.
Terdapat beberapa teknik mencari reliabilitas, yang mana pemilihan teknik tersebut
dbergantung pada sifat atau karakteristik data. Relibilitas internal dibagi menjadi 7
metode, metode ini cukup untuk dipahami saja. Karena secara pengerjaan kita akan
jauh lebih banyak menggunakan SPSS, yang hanya memasukkan data, run, dan
interpretasi.