Anda di halaman 1dari 3

Validitas Dan Reliabilitas

Uji validitas dan realiabilitas merupakan pemahaman mengenai metode penelitian,


dan apa yang dikerjakan berdasarkan metode analisisnya/angket/kuesioner/harus run data dan
sebagainya. Disini uji validitas dan reliabilitas berguna jika metode tersebut diulang oleh
orang lain, akan tetap mendapatkan hasil yang serupa dan sama. Reliabilitas diartikan sebagai
suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan (Singarimbun, 1989).

Uji Validitas dan Reliabilitas dalam suatu penelitian wajib dilakukan karena dalam
menggunakan instrumen penelitian kita dapat melihat kelayakan dan keakurasian alat
instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dari objek yang diteliti.

Apabila sebuah instrumen penelitian yang sudah pernah digunakan orang lain dalam
penelitiannya, uji validitas dan reliabilitas tersebut tidak dapat digunakan untuk penelitian
lainnya. Alasannya karena tidak semua peneitian memiliki objek dan variabel yang sama.
Jadi instrumen yang akan kita gunakan harus memenuhi kriteria lulus uji validitas dan
reliabilitas. Nah disini maksudnya suatu penelitian tidak semata-mata hanya
mempertimbangkan aspek yang dapat mengukur tetapi juga aspek layak untuk digunakan
mengukur.

Contoh Kasus untuk Uji Validitas dan Reliabilitas Namun Instrumen yang Sama

Dalam suatu penelitian mengenai ‘Kelayakan Sekolah-Sekolah di Desa Suka Maju


Pada Tahun 2010 Untuk Dipakai’ maka variabel dan indikator yang dibutuhkan ialah melihat
situasi dan fasilitas yang ada didalamnya. Apakah fasilitas tersebut menunjang siswa dalam
proses belajarnya, apakah sesuai SOP yang ada, dan lain sebagainya.

Nah dalam kasus ini apakah instrumen penelitian dapat digunakan untuk penelitian
lainnya dalam kasus yang sama. Jawabannya tidak, karena suatu penelitian memiliki
perbedaan indikator. Ketika penlitian sekolah tersebut dilakukan pada tahun 2010, nah nanti
apabila ada penelitian lagi dilakukan pada tahun 2020. Instrumen penelitiannya akan berbeda,
sebab indikatornya juga berbeda. Pada tahun 2010 Standar Operasional Prosedur dan
Insfrastruktur sekolah yang hanya ada papan tulis, meja belajar dan bangku sekolah sudah
menjadi sebuah kelayakan. Namun, pada tahun 2020 SOP nya sudah beda. Minial setiap
sekolah memiliki komputer untuk pembelajaran siswa. Dilihat dari data saja sudah berbeda.
Jadi dalam melakukan pengujian variabel, variabel laten atau variabel kualitatif kuncinya
terletak pada layak tidaknya instrumen yang digunakan. Untuk itu perlu adanya pemahaman
uji validitas dan reliabilitas agar sebuah data penelitian bisa kita gunakan sebagaimana
mestinya.

Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan apakah instrumen yang kita gunakan
mampu mengukur apa yang akan kita ukur. Nantinya hasil yang diperoleh dari uji validitas
menjadi suatu instrumen yang valid atau sah. Biasanya tingkat validitas yang tinggi adalah
yang terbaik, maka sebaliknya suatu instrumen yang memiliki validitas rendah merupakan
instrumen yang kurang baik atau tidak direkomendasikan bahkan sebaiknya dikeluarkan dari
kelompok indikator.

Ada dua macam validitas yang perlu kita ketahui sebelum melakukan uji validitas
antara lain :

1. Validitas Eksternal (Vaiditas Kriteria)


Validitas eksternal cara melihat validitas berdasarkan hubungan dengan
kategori tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas instrumen bergantung pada
hasil perhitungan koefisien korelasi yang sama. Terdapat dua validitas eksternal yaitu
validitas banding dan validitas ramal.
2. Validitas teoritik/ Internal
Keadaan dimana instrumen penelitian yang digunakan memiliki kesesuaian
antara item-item atau butir-butir pertanyaan dengan instrumen secara keseluruhan.
Artinya butir-butir pertanyaan tidak menanyakan hal-hal lain yang tidak berkaitan
dengan tujuan instrumen penelitian. Validitas teoritik/Internal terbagi menjadi 3 jenis
diantaranya Validitas butir/isi (Content), Validitas Kriteria (Criterion-Related
Validity) Validitas Konstruk.

Realibilitas

Dalam mengukur sesuatu seharusnya dibutuhkan alat ukur yang paling tidak memiliki
tingkat perubahan yang kecil dari waktu ke waktu. Reliabilitas berarti indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Singarimbun, 1989).

Realibilitas terbagi menjadi 2 yaitu Realibilitas Eksternal dan Realibilitas Internal.

1. Realibilitas Eksternal
Realibilitas Eksternal juga terbagi lagi menjadi dua tehnik yaitu :
 Teknik Paralel
Umumnya peneliti melakukan penyusunan dua instrumen, keduanya diuji-
cobakan pada sekelompok responden (responden mengerjakan dua kali)
kemudian hasilnya dikorelasikan dengan korelasi product momen.
Teknik ini sering juga disebut sebagai teknik double test double trial.

 Teknik Pengulangan (ulang)


Peneliti perlu menyususn satu instrumen yang diujikan pada sekelompok
responden. Selanjutnya pada waktu yang lain instrumen tersebut diberikan
kepada kelompok semula untuk dikerjakan lagi. Kemudian hasil dari dua kali
pengerjaan tersebut dikorelasikan. Dengan menggunakan teknik ini, peneliti
menggunakan satu tes tetapi dilaksanakan dua kali uji coba, disebut juga
teknik single test double trial.

2. Realibilitas Internal
Reliabiltas internal merupakan pengujian yang dilakukan cukup satu kali.
Terdapat beberapa teknik mencari reliabilitas, yang mana pemilihan teknik tersebut
dbergantung pada sifat atau karakteristik data. Relibilitas internal dibagi menjadi 7
metode, metode ini cukup untuk dipahami saja. Karena secara pengerjaan kita akan
jauh lebih banyak menggunakan SPSS, yang hanya memasukkan data, run, dan
interpretasi.

Anda mungkin juga menyukai