Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan

Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

NAMA MAHASISWA : Rizki Fauzi


NIM : 1902112898
MATA KULIAH : Metode Penelitian Akuntansi

A. Macam-macam Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan

panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Ada 4 jenis skala :

1) Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang ten tang fen omena sosial.

2) Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu "ya-tidak";

"benar-salah"; "pernah-tidak pernah"; "positif-negatif" dan lainlain.

3) Semantic Defferensial

Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda

maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban "sangat

positifnya" terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang "sangat negatif" terletak di

bagian kiri garis, atau sebaliknya.

4) Rating Scale

Dengan rating-scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan

dalam pengertian kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan

menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab

salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.


B. Instrumen Penelitian

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

C. Cara Menyusun Instrumen

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.

Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan

indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir

pertanyaan atau pemyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka periu

digunakan "matrik pengembangan instrumen" atau "kisi-kisi instrumen".

D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

eliabel adalah instrurnen yang bila digunakan beberapa kali untuk rnengukur obyek yang

sama, akan rnenghasilkan data yang sarna. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh

instrumen yang tidak reliabeIlkonsisten.

E. Pengujian Validitas dan reliabilitas Instrumen

1) Pengujian Validitas Instrumen

- Pengujian Validitas Konstruksi (Construct Validity)

Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment

experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan

diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsuItasikan dengan

ahli.

- Pengujian Validitas Isi (Content Validity)


Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

- Pengujian Validitas Eksternal

Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari

kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan faktafakta empiris yang

terjadi di lapangan.

2) Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrurnen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.

- Test-retest

Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan dengan

cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden.

- Ekuivalen

Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi

rnaksudnya sama.

- Gabungan

Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang

equivalent itu beberapa kali, ke responden yang sarna.

- Internal Consistency

Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dcngan cara mencobakan

instrumen sekali saja, kemudian yang data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.

Anda mungkin juga menyukai