Anda di halaman 1dari 62

DATA DAN ANALISIS DATA

FARMASI UHAMKA
Isi
A. Pemilihan instrumen (alat pengambil data)
B. Pengambilan data
C. Pengolahan & analisis data
D. Intepretasi & deskripsi data
Istrumen Penelitian
• Adalah alat bantu pada saat penelitian
• Merupakan alat ukur dalam penelitian
• Alat yang digunakan untuk mengukur fanomena
(variabel) alam maupun sosial yang diamati
Prinsip Pemilihan Instrumen
• Prinsip utama pemilihan instrumen adalah
memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga
peneliti dapat memilih instrumen yang diharapkan
dapat mengantar ke tujuan penelitian
• Tujuan penelitian menentukan instrumen apa yang
akan digunakan
• Kadang terjadi bahwa tujuan penelitian justru
ditentukan oleh instrumen yang tersedia, atau
digunakan instrumen yang sudah populer, walaupun
sebenarnya tidak cocok dengan tujuan penelitiannya
Prinsip Pemilihan Instrumen
• Suatu pendapat yang tidak selalu benar bahwa
“instrumen yang canggih adalah yang terbaik“
• Pedoman umum yang dapat digunakan dalam
pemilihan instrumen, khususnya bagi peneliti pemula
adalah:
– Pakailah instrumen seperti yang telah digunakan
oleh peneliti terdahulu.
– Buatlah daftar instrumen yang tersedia, kemudian
kategorikan tiap instrumen sesuai dengan input
yang diperlukan dan output yang dihasilkan, baru
dipilih yang paling sesuai
Cara Menyusun Instrumen Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Menentukan variabel penelitian
2. Menentukan indikator yang akan diukur
3. Penyusunan butir pertanyaan/pernyataan per
indicator / Parameter yang diuji
CONTOH
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN
KEKAYAAN Rumah 1. Jumlah rumah yang dimiliki
2. Dimana letak rumah
3. Berapa luas masing-masing rumah
4. Kualitas bangunan rumah dst
Kendaraan
Tampat belanja
Pendidikan anak
Jenis OR
Jenis makanan yang
sering dimakan
Contoh Penelitian Farmakologi
VARIABEL INDIKATOR PARAMETER YANG DIUJI

Penyakit Kadar Glukosa darah 1. Kadar glukosa sewaktu


Diabetes
Mellitus 2. Kadar glukosa puasa
Tipe 2 3. Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Sintesis Glikogen 1. Sintesis glikogen hati


2. Sintesis glikogen otot

Profil Lipid 1. Kadar Kolesterol Total


2. Kadar LDL Kolesterol
3. Kadar Trigliserida
4. kadar HDL Kolesterol
Syarat-Syarat Instrumen Penelitian
• Instrumen walaupun sederhana tetapi harus dapat
langsung mengukur informasi yang dikehendaki lebih
baik
• Ada beberapa kriteria penampilan instrumen yang
baik, baik yang digunakan untuk mengontrol ataupun
untuk mengukur variabel, yaitu :
– Akurasi (accuracy)  Validitas / Kesahihan
– Presisi (precision)  Reliabel / Keterandalan
– Kepekaan (sensitivity)
Akurasi
• Akurasi dari suatu instrumen pada hakekatnya berkaitan erat
dengan validitas (kesahihan) instrument tersebut.
• Apakah instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang hendak
diukur.
• Apakah masukan yang diukur (measured) hanya terdiri dari
masukan yang hendak diukur saja ataukah telah kemasuk-an unsur-
unsur lain.
• Pengontrolan yang ketat terhadap kemurnian masukan ini adalah
sangat penting agar pengaruh luar dapat dieliminasi.
• Kegagalan dalam pengontrolan ini akan menyebabkan menurunnya
akurasi output atau validitas hasil pengukuran.
• Validitas tentang apa yang hendak diukur disebut validitas kualitatif.
• Instrumen dapat mengukur dengan cermat dalam batas yang
hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah validitas
kuantitatif.
Presisi
• Presisi instrumen berkaitan erat dengan keterandalan
(reliability), yaitu kemampuan memberikan kesesuaian
hasil pada pengulangan pengukuran.
• Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat
menjamin bahwa inputnya sama memberikan output yang
selalu sama  kapan saja, dimana saja, oleh dan kepada
siapa saja instrumen ini digunakan memberikan hasil
konsisten (ajeg).
• Instrumen dengan presisi yang baik belum tentu
akurasinya baik dan sebaliknya.
• Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan presisinya
baik.
Kepekaan
• Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan harga
variabel tertentu membutuhkan instrumen yang dapat
mendeteksi besarnya perubahan tersebut
• Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka
instrumen yang digunakan
• Sebagai ilustrasi :
– Stopwatch dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk mengukur
kecepatan gerak refleks.
– Penggaris dengan presisis 0,1 mm tidak dapat mendeteksi
perubahan panjang ikatan dalam perubahan struktur molekul.
• Dalam contoh tersebut kepekaan instrumen tidak memadahi
• Kepekaan berkaitan erat dengan validitas kuantitatif
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Dibedakan atas:
1. Instrumen penelitian yang valid dan reliabel
2. Hasil penelitian yang valid dan reliabel
Instrumen Valid & Reliabel
• Instrumen valid jika instrumen mengukur apa
yang akan diukur (misalnya meteran untuk
mengukur panjang)
• Instrumen reliabel jika instrumen digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama akan menghasilkan data yang sama
(karet yang digunakan untuk mengukur
panjang merupakan contoh instrumen yang
tidak reliabel)
Hasil Valid & Reliabel
• Hasil penelitian valid : bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya
• Hasil penelitian reliabel : bila terdapat kesamaan
data pada waktu yang berbeda
Reliabel, tidak valid

Tidak valid & tidak reliabel Reliabel, valid


Rangkuman Pemilihan Instrumen
KEADAAN INSTRUMEN/METODE PENGUMPULAN DATA
Tujuan Observasi Dokumentasi Wawancara Kuesener
Eksplorasi v v v
Analisis v v
Skala variabel
Nominal & ordinal v v v
Interval & ratio v v
Sampel
Besar V
Kecil v v v V
Lokasi
Luas V
Terbatas v v v V
Biaya
Besar v v v V
Terbatas V
Waktu
Cukup v v v V
Terbatas V
Pelaksana
Banyak v v v V
Terbatas v
Klasifikasi instrumen
• Pada dasarnya ada dua kategori instrumen yang
digunakan dalam penelitian, yaitu :
1) Instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi
atau data tentang keadaan obyek atau proses yang diteliti
2) Instrumen yang digunakan untuk mengontrol obyek atau
proses penelitian
• Dengan adanya 2 jenis instrumen tsb,maka kondisi
obyek atau proses penelitian diukur dalam kondisi
yang spesifik dan dapat diulang lagi (reproducible).
Klasifikasi instrumen bdsr Bentuk
• Perangkat keras (Hardware) adalah seperangkat
komponen mesin dengan elektroniknya. Contoh:
spektrofotometer, analytical balance, mikroskop,
termometer,
• Perangkat lunak (Software) adalah instruksi-
instruksi yang terdapat dalam programnya untuk
memperoleh informasi atau respon dari subyek baik
langsung maupun tidak langsung. Contoh: kuisioner,
ceklist, rating scale, ujian tertulis, wawancara
Klasifikasi instrumen
• Dengan perangkat lunak akan dapat dilakukan
pengukuran tentang :
1. Informasi langsung dari obyek
2. Mengevaluasi obyek atau tindakan obyek oleh
pengamat
3. Mengukur langsung kemampuan dan
pengetahuan obyek
4. Mengukur secara tidak langsung tentang
kepercayaan, sikap atau perilaku obyek
Prinsip Pengukuran dengan Instrumen
• Dalam penelitian selalu diperlukan pengumpulan
data dari variabel penelitiannya melalui proses
pengukuran
• Pengukuran suatu variabel pada dasarnya adalah
penerapan suatu fungsi matematik yang
korespondensi
• Dalam proses pengukuran diperlukan tiga unsur,
yaitu:
– himpunan obyek yang diukur
– himpunan angka dalam instrument
– pemetaan sebagai kriteria hasil pengukuran
Prinsip Pengukuran dengan Instrumen
• Sebagai contoh : akan dilakukan pengukuran
pendapat sekelompok responden terhadap
penampilan produk X.
– Himpunan responden yang akan diukur pendapatnya
adalah : si A,B,C,D dan seterusnya.
– Himpunan angka dalam instrument : 1,2 dan 3.
– Pemetaannya adalah :
• jika responden mengatakan baik, penampilan produk diberi angka
skor 3,
• jika responden menyatakan cukup baik diberi angka skor 2,
• jika responden menyatakan buruk diberi angka skor 1.
Instrumen Penelitian
• Instrumen Penelitian : adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
misalnya : panas Calorimeter; suhu  termometer;
panjang mistar (meteran) dan sebagainya. Instrumen-
instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji validitas
dan reliabilitasnya.
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial
umumnya dan bidang ekonomi dan bisnis khususnya yang
sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu peneliti harus mampu
membuat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
Misalnya bentuk instrumen : 1)Checklist 2)Pilihan Ganda 3)
Rating Scale.
Jenis Instrumen Penelitian
Jenis instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada
metode pengumpulan data yang akan digunakan
seperti :
1. Observasi / Pengamatan
2. Kuesioner /angket
3. Wawancara /interview
1. Observasi
• Adalah proses pencatatan pola perilaku subyek
(orang), obyek (benda) atau kegiatan yg sistematis
tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi antara
penelitian dan objek/subjek penelitian
• Observasi dapat dilakukan melalui inderawi:
penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan
pengecap
• Observasi sebagai pengamatan langsung dilakukan
dengan rekaman gambar, rekaman suara, atau
bentuk
Jenis Observasi
1. Observasi partisipan
– Pengamatan jika observer turut ambil bagian atau berada
dalam keadaan objek/subjek yg diobservasi. (umum
penelitian ekpsloratif)
2. Observasi sistematik
– Pengamatan yg dilakukan scr terstruktur dgn kerangka yg
memuat faktor2 yg telah diatur kategorinya: materi, cara
mencatat, hubungan observer dgn observee
3. Observasi eksperimental
– Pengamatan yg dilakuan jika observer mengadakan
pengendalian unsur-unsur penting SRS situasi dpt diatur
sesuai dgn tujuan penelitian
Untung Rugi Observasi
• Keuntungan Observasi :
1. Dapat dicatat segera dan tidak menggantungkan data
dari ingatan seseorang
2. Dapat data walau subyek tidak dapat berkomunikasi
• Kerugian Observasi:
1. Waktu lama
2. Pengamatan terhadap fenomena yang lama tidak dapat
langsung dilakukan
3. Ada kegiatan yang tidak mungkin diamati
2. Angket / Kuesioner
• Adalah suatu daftar yg berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai suatu masalah atau bidang yg akan diteliti
• Angket disebarkan kepada RESPONDEDN
• Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
• Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan
tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos,
atau internet.
Jenis Angket
• Berdasar cara menjawab:
1. Angket terbuka: menjawab dengan kalimat sendiri
2. Angket tertutup: responden diminta memilih jawaban yang
sesuai
• Berdasar jawaban yg diberikan:
1. Kuesioner langsung: responden menjawab tentang dirinya
2. Kuesioner tidak langsung: responden menjawab tentang orang
lain
• Bentuk pertanyaan:
1. Pilihan ganda
2. Isian
3. Check list
4. Rating scale
Jenis Kuesioner
• Klasifikasi kuisioner berdasarkan sasaran dan bentuk
jawabannya dapat dibedakan secara skematis
sebagai berikut:
Langsung : tentang diri sendiri
Sasaran
Tidak langsung : tentang orang lain

Kuisioner
Isian (open-ended)

Bentuk Pilihan (closed form)

Kombinasi isian dan pilihan


Pedoman Angket
• Isi dari kuesioner dapat berupa :
1) pertanyaan tentang fakta yang dianggap diketahui oleh respoden,
2) pertanyaan tentang pendapat responden,
3) pertanyaan tentang persepsi diri, yaitu cara responden menilai sesuatu tentang
perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan.

• Cara mengungkapkan pertanyaan :


1) jangan gunakan kata atau istilah yang sulit,
2) jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum,
3) hindari pertanyaan yang mendua (ambivalen),
4) jangan gunakan kata yang samar-samar artinya,
5) hindari pertanyaan yang mengandung sugesti,
6) jangan membuat pertanyaan yang memalukan responden,
7) hindari pertanyaan yang memerlukan ingatan yang kuat dari responden.
Keuntungan & Kelemahan
Kuesioner isian
• Keuntungan Kuesioner Isian :
– Dapat memberikan jawaban secara bebas, terungkap hal-hal yang tak
diduga oleh peneliti.
– Memungkinkan menanyakan : perasaan, pendapat, motivasi, secara
tak terbatas.
• Kelemahan kuesioner isian :
– Responden segan memberikan jawaban yang lengkap dan mendasar.
– Hal yang sangat diperlukan tidak terungkap dari responden.
– Analisis datanya sulit.
– Bagi responden memerlukan banyak waktu untuk menjawab sehingga
harapan kembali relative kecil.
– Kesulitan menyatakan sesuatu dalam bahasan tulisan oleh karena ada
perbedaan dalam : tingkat pendidikan, status ekonomi dari responden.
Keuntungan & Kelemahan Kuesioner
Pilihan
• Kelemahan Kuesioner Pilihan :
– Responden terpaksa memilih walaupun sebenarnya
responden ingin jawaban yang lain, sehingga cenderung
asal pilih
• Keuntungan Kuesioner Pilihan :
– Pengolahan data mudah.
– Responden tidak perlu mengekspresikan pikirannya dalam
bentuk tulisa
– Pengisisan kuesioner mudah dan cepat, sehingga harapan
kembali akan lebih besar.
3. Wawancara
• Adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yg berlangsung
scr lisan dgn bertatap muka atau mendengarkan langsung
informasi2 atau keterangan2
• Wawancara dapat dilakukan secara:
1. Tatap muka langsung antara peneliti dengan responden secara
langsung (tatap muka) untuk memperoleh informasi/data yang
relevan
2. Wawancara Telepon (Telephone Interviewing): Komunikasi antara
pewawancara (peneliti) dan responden dengan menggunakan
telepon
3. Wawancara Lewat Komputer (Computer Interviewing) : metode
PDP yang menggunakan proses secara elektronik atau komputer.
Jenis Wawancara
• Menurut sasaran penjawabnya:
1. Wawancara perorangan, wawancara antara peneliti dengan responden
secara langsung (tatap muka) untuk memperoleh informasi/data yang
relevan
2. Wawancara kelompok, wawancara antara peneliti dengan kelompok
responden secara langsung (tatap muka) untuk memperoleh
informasi/data yang relevan
• Menurut prosedurnya:
1. Wawancara bebas, peneliti tidak menggunakan instrumen penelitian
(daftar pertanyaan), kecuali pedoman wawancara (interview guide) berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
2. Wawancara terpimpin, wawancara dengan menggunakan instrumen
penelitian berupa daftar pertanyaan tertulis dan bahkan alternatif
jawabannya pun telah disiapkan
Metode Pengambilan Data
• Adalah cara memperoleh data dalam kegiatan
penelitian
Data & Fakta
• Data (plural) atau datum (singular), berasal dari kata
“dare” (latin) berarti “to give”.
• Berdasarkan kata dasar tersebut, data adalah fakta
yang diamati peneliti yang diberikan oleh suatu
situasi tertentu.
• Fakta sendiri berasal dari kata “facere” (latin) yang
berarti “to make”. Jadi fakta adalah sesuatu yang
dibuat atau dihasilkan oleh situasi tertentu
• Dengan demikian fakta adalah sesuatu yang
dimanifestasikan oleh suatu situasi/fenomena
tetentu bukan situasi/fenomena itu sendiri
Data Pengukuran
• Sebenarnya tujuan penelitian adalah ingin
mengungkapkan situasi/fenomena yang sebenarnya,
tetapi yang diperoleh hanya suatu manifestasi atau
representasi yang faktual berupa suatu data.
• Maka dari itu peneliti yang arif selelu berpikiran
bahwa data yang dihasilkan tidak lain hanyalah suatu
bayangan dari situasi/fenomena yang bersifat
sementara dalam dimensi ruang dan waktu.
Klasifikasi data hasil Pengukuran
Berdasarkan skalanya, data hasil pengukuran dapat
dibedakan atas 4 macam skala yaitu :
1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Rasio
1. Data Skala Nominal
• Angka-angka yang diletakkan dalam skala nominal
hanya untuk pembeda antara yang satu dengan yang
lain.
• Ciri dari data nominal adalah cara mendapatkan
datanya dengan cara menghitung (counting).
• Sebagai contoh data nominal :
– jumlah orang laki-laki atau perempuan yang hadir dalam
sebuah pertemuan.
– jenis pekerjaan
– status perkawinan
– agama,
– setuju-tidak setuju dan sebagainya.
1. Data Skala Nominal
• Suatu obyek akan memepunyai salah satu kategori
saja, tidak mungkin suatu obyek muncul dengan lebih
dari satu kategori laki-laki dan perempuan  Jadi
sifatnya “mutual exclusive”.
• Jika pada tiap kategori diberi simbol angka,maka
angka-angka yang diperoleh:
– tidak bersifat aditif (tak dapat dijumlah)
– tidak bersifat multiplicated (tidak dapat dikalikan).
2. Data Skala Ordinal
• Data tersusun atas jenjang
• Terdapat keteraturan (“order”) bahwa suatu angka
skor lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain
• Contoh : pemberian peringkat pada perlombaan
– juara 1 (skor4),
– juara II (skor3),
– juara III (skor 2), dan
– juaraIV (skor 1).
• Contoh lain skala ordinal adalah skala rangking nilai
siswa sekolah,rangking pendapat : sangat setuju,
setuju dan tidak setuju
2. Data Skala Ordinal
• Angka 4 berarti lebih bagus drpd 3 dan angka 2 lebih
jelek dari 3, dan seterusnya
• Jadi angka 4,3,2, dan 1 mempunyai jenjang yg
berbeda satu dengan yg lain
• Tetapi selisih antara 4 dan 3 tidak sama dengan
selisih 2 dan 1. Demikian pula dengan angka 4 tidak
dua kali dari angka 2
• Jadi disini belum ada sifat aditif (tambah atau kurang)
maupun multiplikatif (kali atau bagi).
3. Data Skala Interval
• Pada skala interval:
– Sudah ada keteraturan atau jenjang,
– Sudah ada sifat aditif dan multiplikatif.
• Jika terdapat data interval : 1,2,3,4 dan 5, maka 5-3
adalah sama dengan 4-2, demikian juga 3+2 adalah
sama dengan 4+1.
• Begitu pula 4x1 sama dengan 2x2.
• Pada skala interval belum ada harga nol mutlak,
angka nol bersifat arbitrary (absolut)
• Contoh skala interval : indeks prestasi, indeks inflasi,
indeks harga, skala pada thermometer dan sebagainya.
4. Data Skala Rasio
• Skala ini mempunyai derajat yang paling tinggi diantara
skala yang lain
• Skala rasio sama ciri-cirinya dengan skala interval dan
telah mempunyai harga nol yang bersifat mutlak
• Contoh data dengan skala rasio :
– berat badan,
– tinggi badan,
– luas sawah,
– dosis obat,
– waktu dan sebagainya.
Penyajian Data
• Data penelitian harus disusun dan disajikan dalam
bentuk yang mudah dipahami.
• Penyusunan dan penyajian data penting untuk
memudahkan : Analisis dan pembacaan data hasil
penelitian.
• Penyajian data dapat dengan tabel frekuensi atau
diagram (grafik)
Penyajian dan Analisis Data
• Penyajian dan analisis data penelitian tergantung dari
jenis datanya.
– Jika data kuantitatif, maka data dapat disajikan dan
dianalisis dengan metode statistik
– Jika data kualitatif sehingga tidak dapat dinyatakan dengan
angka, maka metode statistika tidak dapat digunakan
• Untuk mengatur dan menyajikan data kuantitatif
digunakan metode statistika diskriptif
• Untuk menarik kesimpulan dari data sampel terhadap
populasinya digunakan statistika induktif atau
statistika inferensial
Kelompok Penyajian data

Penyajian utk data Penyajian utk data


kualitatif kuantitatif

Skala nominal Skala interval

Skala ordinal Skala rasio


Penyajian data
• Penyajian Data Dalam bentuk Tabel frekuensi
No Tabel
Judul Tabel
Jumlah Data (n=)

Kategori Frekuensi Persentase


Penyajian Data
• Penyajian data dalam bentuk diagram (grafik)
– Berisi seluruh informasi data disajikan sehingga pembaca tdk perlu
mencari informasi utk memahami grafik di dalam teks.
– Nomor diagram, judul, serta jumlah data, data interval rasio angka dari
setiap kategori harus jelas terlihat.
Contoh Pie Chart
Wado Ujung Jaya Tomo Darmaraja Conggeang
Ganeas Surian Sumedang SelatanSukasari Situraja
Rancakalong Paseh Tanjungmedar Tanjungkerta Jatinunggal
Buahdua Cibugel Cimanggu Tanjungsari Jatinangor
22% 2% 3%
0% 1% 1% 1%1% 3%
1% 1% 2%
4%

5%

5%

15%

5%

12% 8%
7%
Penyajian Data
• Kelebihan dan kekurangan melakukan
penyajian dengan grafik
Kelebihan Kekurangan
• lebih mudah diingat • penyajiannya harus
• lebih menarik sesuai tujuan
• informasi visual dan • gambaran umum
dapat diperbandingkan • dipengaruhi skala
• menyajikan perubahan
hubungan
Penyajian dan Analisis Data
• Dengan statistika diskriptif data dapat disajikan dan
diatur dalam bentuk yg tepat sehingga data lebih
banyak “berbicara”
– Misalnya dalam bentuk grafik, diagram, kurva, tabel dan
sebagainya.
– Disamping itu dengan statistika diskriptif dapat dicari
kecenderungan pemusatannya (central tendency) dalam
bentuk harga rata-rata, modus atau mediannya.
– Juga dapat ditentukan penyebarannya dalam bentuk :
range, deviasi, deviasi standar, variansi dan sebagainya.
Penyajian dan Analisis Data
• Dengan statistika induktif dapat dilakukan estimasi
dan uji hipotesis statistika.
• Perlu diingat bahwa statistika adalah seperangkat alat
(a set of tools). Sudah barang tentu pemakai harus
tahu kegunaan dan penggunaanya dengan tepat.
Statistik Inferensial
• Yaitu statistik yang digunakan untuk
menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi.
• Untuk memberi peluang sejauh mana kebenaran
data sampel terhadap populasi, maka peneliti
menentukan nilai α (tingkat signifikansi)
• Jenis Statistik Inferensial ada 2 yaitu:
1. Statistik parametris
2. Statistik non parametris.
Statistik Non Parametris
• Statistik Non parametris adalah statistik yang
digunakan untuk menguji hypotesis yang variabelnya
tidak memiliki kepastian (standar)
• Contoh: “Berapa besar kepuasan pasien terhadap
pelayanan RS. X ?“
• Variabel kepuasan tidak memiliki standar pasti.
Statistik Parametris
• Statistik parametris: yaitu statistik yang digunakan
untuk menguji hypotesis yang variabelnya terukur.
• Contoh: “Berapa menit rata-rata tayangan iklan di
TV?“
• Variabel waktu tayangan iklan dapat terukur dalam
menit (ada standar)
Statistik Parametris
• Statistik parametris digunakan untuk menganalisis
data interval dan rasio
• Ukuran uji dalam Statistik parametris antara lain:
– T-test
– Anova
– Korelasi
Contoh Statistik Parametris
• Contoh :
– Rumusan masalah: berapa lama rata-rata penayangan iklan di TV ?
– Hypotesis: rata-rata penayangan iklan di TV paling lama 120 menit.
– Uji hypoteis: T-test

• Contoh:
– Rumusan masalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan antara
lamanya penayangan iklan di TV terhadap omset penjualan ?
– Hypotesis: lamanya penayangan iklan di TV sangat berpengaruh
terhadap omset penjualan
– Uji hypotesis: korelasi product moment
Contoh Statistik Parametris
• Contoh :
– Rumusan masalah: apakah ada perbedan jumlah pembeli
yang signifikan antara toko A, B dan C ?
– Hypotesis: terdapat perbedaan jumlah pembeli yang
signifikan antara toko A, B dan C.
– Uji hypotesis: Anova
Pemilihan Uji Hipotesis
• Uji hipotesis : prosedur statistika utk menunjukkan
kesahihan suatu hipotesis.

Uji ini diperlukan krn penelitian dilakukan pada sampel,


tidak pada populasi, sdgkan peneliti ingin
menggeneralisasi hasil studinya pd populasi.

Dengan uji hipotesis dpt ditentukan apakah ada


perbedaan atau tidak dari data pd sampel, dan berlaku
utk populasi yg diwakili sampel, dgn tingkat kesalahan
yg ditentukan peneliti.
Tabel Uji Hipotesis
Jenis Hipotesis Asosiasi
Skala
Pengukuran Komparatif Korelatif
Tidak Berpasangan Berpasangan
Pearson
2 Kelompok >2 Kelompok 2 Kelompok >2 Kelompok

Numerik Uji T Tdk One Way Uji T Repeated


(Paramatrik) Berpasangan Anova Berpasangan Anova
Ordinal Mann - Kruskal Wallis Wilcoxon Friedman Spearman
(Non Whitney Sommers
Parametrik) Koefisien
Kategorik Chi square Ncnemar, cochran Kontingensi

Anda mungkin juga menyukai