Anda di halaman 1dari 3

INSTRUMEN DAN SKALA PENGUKURAN

A. Pengertian dan Jumlah Instrumen Penelitian


Instrumen merupakan alat seperti kuesioner, dan pedomen observasi yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Gray, 2004). Terdapat dua
macam instrumen dalam penelitian dan pengembangan, yaitu instrumen yang
digunakan untuk mengukur validitas produk yang berupa barang dan instrumen
yang digunakan untuk mengukur validitas produk bukan barang, seperti kebijakan,
kurikulum, program, dan sebagainya. Berikut ini dipaparkan jenis dan jumlah
instrumen yang digunakan pada penelitian dan pengembangan pada desain level 1,
2, 3, dan 4.
1. Instrumen pada Penelitian dan Pengembangan Level 1
Penelitian digunakan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada dalam
suatu objek, merancang produk dan mengujinya secara internal.
2. Instrumen pada Penelitian dan Pengembangan Level 2
Penelitian yang tidak membuat rancangan produk melalui penelitian, tetapi
hanya memvalidasi atau menguji efektivitas, efisiensi, dan kepraktisan
penggunaan produk yang sudah ada.
3. Instrumen pada Penelitian dan Pengembangan Level 3
Meneliti dan menguji produk dalam rangka mengembangkan produk yang
sudah ada sehingga produk tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya.
4. Instrumen pada Penelitian dan Pengembangan Level 4
Pada level ini peneliti meneliti dan menguji dalam menciptakan produk baru.

B. Macam-Macam Skala Pengukuran


Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut apabila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian dan
pengembangan adalah:
1. Skala Likert
Instrumen dalam skala likert akan berguna bila peneliti ingin melakukan
penelitian secara keseluruhan tentang suatu topik, pendapat, atau pengalaman.
Biasanya digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat seseorang
atau sekelompok orang. Jawaban setiap item skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu seperti:
a. sangat setuju
b. setuju
c. ragu-ragu
d. tidak setuju
e. sangat tidak setuju

1
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu: ya-
tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, positif-negatif. Skala ini digunakan bila
ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang
ditanyakan. Contohnya: instrumen untuk menggali pendapat masyarakat
tentang produk apa yang perlu dikembangkan dalam negeri.
3. Semantic Differential (dikembangkan oleh Osgood)
Skala ni digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, pendapat, hanya bentuknya
bukan pilihan ganda atau ceklist, tapi tersusun dalam suatu garis kontinum yang
jawaban sangat positif terletak bagian kanan baris, dan jawaban yang sangat
negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.

C. Cara Menyusun Instrumen


Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah variabel-variabel penelitian
yang ditetapkan untuk diteliti, baik variabel independen, dan dependen. Dari
variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, lalu ditentukan indikator yang
akan diukur. Berdasarkan indikator, selanjutnya dibuat ke butir-butir pertanyaan
atau pernyataan.

D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Validitas dalam penelitian ada dua macam, yakni internal dan eksternal.
Penelitian dikatakan mempunyai validitas internal apabila hasil penelitian
merupakan fungsi dari program atau pendekatan penelitian yang digunakan.
Penelitian dikatakan punya validitas eksternal apabila hasil penelitian dapat
diaplikasikan pada dunia nyata yang menyerupai tempat yang diteliti.

E. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen


1. Pengujian Validitas Instrumen
a. Pengujian Validitas Konstruk
Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek yang akan diukur dengan
berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli,
kemudan dilakukan uji coba instrumen.
b. Pengujian Validitas Isi
Dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan.
c. Pengujian Validitas Eksternal
Diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
a. Test-Retest
Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden.
Reliabilitas diukur dari korelasi antara percobaan pertama dan berikutnya.

2
b. Ekuivalen
Dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan
data instrumen yang dijadikan ekuivalen.
c. Gabungan
Dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang ekuivalen bebeerapa
kali ke responden yang sama.
d. Internal Consistency
Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan
untuk memprediksi reliabilitas suatu instrumen.

Anda mungkin juga menyukai