No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
Sekolah ini akan
menggunakan
Tehnologi informasi
dalam pelayanan
administrasi dan
1 akademik ѵ
2
SS = Sangat Setuju
ST = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak, benar-
salah, pernah-tidak pernah, positif-negatif, dan lain-lain. Jadi kalau pada skala Likert terdapat
3,4,5,6,7 interval, dari kata sangat setuju sampai sangat tidak setuju, maka dalam skala Guttman
hanya ada 2 interval yaitu setuju atau tidak setuju. Penelitian ini dilakukan bila ingin mendapat
jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibentuk dalam
bentuk cheklist.
Contoh;
Pertanyaan:
Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat Kepala Sekolah di sini?
Jawab:
a. Setuju
b. Tidak Setuju
3. Semantic Defferensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic differensialdikembangkan oleh Osgood. Skala
ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun cheklist,
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya”terletak dibagian
kanan garis, dan jawaban yang “sangat negative” terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
Contoh:
Pertanyaan
*gaya kepemimpinan Kepala Sekolah
Bersahabat 5 4 3 2 1 tidak bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa janji
Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi
Memberi pujian 5 4 3 2 1 Mencela
Memercayai 5 4 3 2 1 mendominasi
4. Rating Scale
Dari ketiga skala pengukuran diatas, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif
yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa
angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur persepsi reponden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status
sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, dan proses kegiatan lainnya.
Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan
setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen.
B. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun
alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari
pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat
dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985).[2]
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang
baik. Alat ukur penelitia disebut instrumen penelitian.
Apabila kita katakan bahwa untuk memperoleh data kita gunakan metode wawancara,
maka didalam melaksanakan pekerjaan wawancara ini, pewawancara menggunakan alat bantu.
Secara minimal alat bantu tersebut berupa ancer-ancer pertanyaan yang akan ditanyakan sebagai
catatan, serta alat tulis untuk menuliskan jawaban yang diterima. Ancer-ancer ini disebut
pedoman wawancara. Oleh karena pedoman wawancara ini merupakan alat bantu, maka disebut
juga instrumen pengumpulan data. dengan demikian jika menggunakan metode wawancara,
instrumennya adalah pedoman wawancara.