MAKALAH
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu:
Oleh:
Madda Salimatul Hikmah
0401522062
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun
judul makalah ini adalah “Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian Kuantitatif”.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Dosen Pengampu Dr. Wardono, M. Si. Dan Dr.
Bambang Eko Susilo, S. Pd., M. Pd. Yang telah memberikan tugas terhadap penulis, penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian
makalah ini.
Penulis jauh dari sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari belajar yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa penulis harapkan semoga makalah ini dapat berguna bermanfaat.
Terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latara Belakang
Peneliti dalam melakukan penelitian tentu membutuhkan skala pengukuran yang
akurat untuk mengukur variabel yang digunakan. Pengukuran dapat digunakan untuk
menggambarkan gejala sosial dan psikologis, yang mengubah data untuk diverifikasi
dengan perhitungan statistik dan memungkinkan peneliti untuk membedakan antara objek
penelitian. Jika objek yang akan diteliti adalah benda atau benda mati, maka dapat
dibedakan dengan benda lain berdasarkan alat ukur yang berbeda. Suatu ukuran memiliki
fungsi klasifikasi, artinya dapat mengklasifikasikan objek kelompok tertentu sehingga
dapat mengurutkan variabel. Oleh karena itu, pengukuran variabel sangat penting agar
instrumen yang digunakan untuk menjelaskan variabel dapat dijelaskan dengan jelas
sehingga menjadi terukur (Yuliarmi and Marhaeni 2019:3).
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adala instrumen yang mana sangat
diperlukan dalam penelitian kuantitatif. Jumlah instrumen yang digunakan dalam
penelitian menyesuaikan kebutuhan dari data yang diperlukan dalam penelitian, instrumen
yang digunakan dalam penelitian juga harus teruji keakuratan dan kekonsistenannya
dengan uji validitas dan reliabilitas. Walaupun jika menggunakan instrumen yang dimiliki
peneliti lain yang sudah teruji valid dan reliabel, pengujian harus tetap dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana skala pengukuran dalam penelitian kuantitatif?
2. Bagaimana instrumen dalam penelitian kuantitatif?
3. Bagaimana pengujian dalam instrumen penelitian kuantitatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui skala pengukuran dalam penelitian kuantitatif.
2. Untuk mengetahui instrumen dalam penelitian kuantitatif.
3. Untuk mengetahui pengujian dalam instrumen penelitian kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan patokan peneliti dalam memakai alat ukur yang
dipakai untuk mengukur variabel melalui indikator-indikator yang ditetapkan, dengan hasil
berupa data kuantitatif (Raihan 2017:116). Skala pengukuran dalam penilitian wajib ada
dalam penelitian kuantitaif, karena akan menghasilkan data yang akurat dan bisa
dipertanggungjawabkan, dengan adanya skala pengukuran dalam penelitian menjadikan
hasil penelitian menjadi akurat, efisien dan komunikatif (Sukendra 2020:5).
Skala pengukuran yang digunakan berupa skala Likert, skala Guttman, skala
Semantic Different, skala Rating (Sukendra 2020:5).
1. Skala Likert
Skala Likert biasanya berupa checklist atau pilihan ganda yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang ataupun kelompok tentang gejala sosial
yang dialami, gejala tersebut telah ditentukan dengan indikator-indikator yang
menjelaskan tentang keadaan keseluruhan (Raihan 2017:117). Contoh skala likert:
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak pernah
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
Terdapat pemberian skor dalam pengukuran skala Likert, misalnya (Sukendra 2020:6):
4. Skala Rating
Pengukuran dalam skala Rating bisa menjadi lebih luas karena tidak hanya
mengukur sikap saja, namun dapat mengukur persepsi ataupun penilaian terhadap
fenomena lain sehingga jawaban dari pernyataan harus diperhatikan dengan baik
supaya responden dapat mengartikan setiap alternatif jawaban yang ada (Sukendra
2020:10).
Contoh Penggunaan Skala Rating
No Penyataan Interval Jawaban
Item
1. Penataan meja siswa dan guru sehingga komunikasi 4 3 2 1
lancar
2. Pencahayaan alam tiap ruang
3. Kebersihan lingkungan
C. Pengujian Instrumen
Instrumen diuji dengan uji validitas dan reliabilitas instrumen, jika instrumen belum
teruji valid dan reliabel maka instrumen tersebut diragukan dan tidak boleh digunakan
dalam penelitian.
1. Validitas Instrumen
Menurut I Made Candiasa (2011) ada tiga jenis ukuran dalam validitas instrumen
yakni validitas isi (conten related of validity), validitas konstruk (construct evidence of
validity), dan validitas kriterium atau kriteria (criterium-related evidence of validity)
(Sugiyono 2016).
a. Validitas Isi
Fokus dari validitas isi adalah memberikan bukti pada elemen-elemen yang
ada pada alat ukur dan diproses dengan analisis rasional (Syamsuryadin and
Wahyuniati 2017). Validitas isi diuji oleh ahli yang sesuai dengan bidangnya, untuk
tesis disarankan ada 3 orang ahli yang menilai instrumen penelitian. Peneliti
membawa kisi-kisi instrumen lengkap dengan lembar validasinya, yang kemudian
diserahkan kepada ahli untuk dimintai pendapat, para ahli akan menilai instrumen
dan berkomentar pada lembar validasi, selanjutnya peneliti melakukan perbaikan
sesuai dengan saran para ahli (Sugiyono 2016:75).
Beberapa contoh elemen yang dinilai dalam validiats isi (Syamsuryadin and
Wahyuniati 2017) antara lain:
1) Definisi operasional variabel
2) Representasi soal sesuai variabel yang diteliti
3) Jumlah soal
4) Format jawaban
5) Skala pada instrumen
6) Penskoran
7) Petunjuk pengisian instrumen
8) Waktu pengerjaan
9) Tata Bahasa
10) Format penulisan
b. Validitas Konstruk
Focus pada validitas konstruk adalah mencari kerangka dari konsep yang
digunakan, atau sejauh mana pengukuran dapat menunjukkan hasil pengukuran
yang sesuai dengan definisinya, definisi berasal dari survei literatur yang akan
menjelaskan bagaimana konsep dari variabel yang ingin diukur (Syamsuryadin and
Wahyuniati 2017; Yuliarmi and Marhaeni 2019:21).
c. Validitas Kriteria
Focus pada validitas kriteria adalah membandingkan instrumen yang
dikembangkan dengan instrumen yang sudah ada dan dianggap sebanding dengan
instrumen yang dikembangkan (Syamsuryadin and Wahyuniati 2017). Menurut
Fraenkel, Wallen, dan Hyun (2012) Validitas kriteria dibagi menjadi dua yaitu
validitas kriteria prediktif dan validitas kriteria bersamaan. Perbedaan kedua uji
validitas tersebut adalah pada waktu pengujiannya. Jika pengujian instrumen dan
kriterianya dilakukan pada waktu yang berbeda disebut uji validitas kriteria
prediktif, sedangkan jika dilakukan secara bersamaan antara instrumen pengujian
dan kriterianya maka disebut uji validitas kriteria bersamaan (Syamsuryadin and
Wahyuniati 2017).Hasil uji instrumen dan kriterianya kemudian dihubungkan
dengan uji korelasi dengan uji korelasi product moment:
2. Reliabilitas Instrumen
Ada beberapa jenis uji dalam menguji ke-reliabel-an instrumen (Yuliarmi and
Marhaeni 2019:29), yakni: test-retest reliability, paralel-form reliability, interitem
consistency reliability dan split-half reliability.
a. Test-Retest Reliability (Teknik Pengukuran Ulang)
Pengujian dilakukan sebanyak dua kali yaitu dengan menggunakan instrumen,
peneliti dan responden yang sama namun pada waktu yang berbeda, jarak antara
pengujian pertama dan kedua disarankan tidak terlalu dekat dan jauh, kisaran 15 –
30 hari.
b. Paralel-Form Reliability
Metode ini memiliki dua bentuk:
1) Menggunakan alat ukur, variabel, responden, dan waktu yang sama, namun
dilakukan oleh dua peneliti yang berbeda. Jika terjadi korelasi yang tinggi
antara pengujian yang pertama dan kedua maka reliabilitas instrumen juga
tinggi.
2) Menggunakan instrumen yang berbeda, namun mengukur gejala, responden,
waktu, dan peneliti yang sama. jika terjadi korelasi yang tinggi antara
instrumen yang pertama dan kedua maka instrumen tersebut dikatakan
memiliki reliabilitas yang tinggi.
c. Interitem Consistency Reliability
Tes ini digunakan untuk melihat konsistensi jawaban responden terhadap
keseluruhan butir pernyataan, metode yang paling popular digunakan dalam
mengukur konsistensi antar butir adalah Cronbach’s coefficient alpha.
d. Split-Half Reliability
Metode ini menggunakan metode belah dua yang mencerminkan korelasi antara
dua bagian dalam suatu instrumen. Hasil estimasi dari reliabilitas bergantung pada
bagaimana butir-butir pengukuran yang ada dipisah menajdi dua bagian, dan
bagaimana peneliti yakin bahwa kedua bagian tersebut mengukur hal yang sama.
BAB III
KESIMPULAN
1. Skala pengukuran adalah acuan peneliti dalam memakai alat ukur yang dipakai untuk
mengukur variabel penelitian melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan.
2. Jenis-jenis skala pengukuran ada empat, yakni: skala Likert, skala Guttman, skala Semantic
Different, skala Rating.
3. Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
4. Jenis-jenis instrumen penelitian kuantitatif yang sering digunakan adalah lembar observasi,
angket (kuisioner), dan tes.
5. Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan dua tahap yakni uji validitas dan
reliabilitas.
6. Uji validitas instrumen ada beberapa cara yakni: validitas isi, validitas konstruk, dan
validitas kriteria.
7. Uji reliabilitas dilakukan denga beberapa cara, yakni: test-retest reliability, paralel-form
reliability, interitem consistency reliability dan split-half reliability.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Hamni Fadlilah. 2020. “Instrumen Penelitian Dan Urgensi Dalam Penelitian
Kuantitatif.” 21(1):1–9.
Sugiyono. 2016. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.
Syamsuryadin, Syamsuryadin, and Ch. Fajar Sri Wahyuniati. 2017. “Tingkat Pengetahuan Pelatih
Bola Voli Tentang Program Latihan Mental Di Kabupaten Sleman Yogyakarta.” Jorpres
(Jurnal Olahraga Prestasi) 13(1):53–59. doi: 10.21831/jorpres.v13i1.12884.
Thoifah, I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan Dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang:
Madani.
Judul: Pengaruh Pendekatan M-APOS Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis dan Self Efficacy SMP
Berdasarkan judul diatas, ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut:
1. Instrumen untuk mengukur kemampuan penalaran matematis
2. Instrumen untuk mengukur self efficacy siswa, dengan angket self efficacy
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk Pengisian
1. Baca dan dan pahami setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Berilah tanda () pada kolom di sebelah kanan pernyataan yang paling sesuai dengan diri anda.
Adapun pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Deskripsi Kriteria
Kriteria Deskripsi
Sangat Setuju (SS) Apabila pernyataan sangat sesuai dengan yang dirasakan.
Setuju (S) Apabila pernyataan sesuai dengan yang dirasakan.
Tidak Setuju (TS) Apabila pernyataan tidak sesuai dengan yang dirasakan.
Sangat Tidak Setuju (STS) Apabila pernyataan sangat tidak sesuai dengan yang dirasakan.
3. Periksa kelengkapan jawaban Anda sebelum lembaran ini dikembalikan.
No Penyataan SS S T ST
S S
A. DIMENSI LEVEL
1. Saya bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika.
2. Saya menyukai matematika karena soal matematika yang rumit dapat
melatih logika matematika seseorang.
3. Rasa percaya diri saya meningkat ketika mengerjakan tugas
matematika yang menantang.
4. Saya penasaran ketika mendapat soal tetapi tidak mengetahui
jawabannya.
5. Saya tidak yakin dalam mengikuti pelajaran matematika dengan baik.
6. Kemahiran memecahkan masalah matematika dapat terlatih oleh
tugas matematika yang sulit.
7. Tugas matematika tidak membantu penguasaan materi matematika.
8. Saya pasti bisa mengerjakan soal bangun ruang dengan baik.
9. Saya tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu.
10. Saya tetap percaya diri dalam mengemukakan pendapat meskipun
berbeda dengan pendapat teman.
11. Saya merasa malu ketika menanyakan materi yang belum faham
kepada guru.
12. Saya berani mengerjakan soal latihan di depan kelas.
13. Saya bergantung kepada hasil kerjaan teman saat mengerjakan tugas
kelompok.
14. Saya merasa malas ketika mengerjakan soal matematika yang sulit.
15. Saya menyerah ketika mendapatkan soal yang sulit.
B. DIMENSI STRENGTH
16. Saya memiliki kemampuan yang baik selama pelajaran matematika.
17. Saya optimis dalam menyelesaikan tugas matematika dengan
maksimal.
18. Saya yakin tidak berbakat dalam matematika.
19. Saya percaya dengan jawaban yang saya kerjakan sendiri daripada
harus menyontek jawaban teman.
20. Ketika saya tidak bisa mengerjakan soal, maka saya akan menyontek
jawaban teman.
21. Saya merasa ragu dengan kemampuan yang saya miliki dalam
pelajaran matematika.
22. Jika saya mampu mengerjakan satu soal matematika, saya yakin
dapat menyelesaikan soal yang lainnya.
23. Saya akan mendapatkan nilai PH diatas KKM jika saya belajar
sebelumnya.
24. Keberhasilan teman dalam menyelesaikan soal akan memotivasi saya
supaya bisa dalam menyelesaikan soal.
25. Jika saya gagal dalam PH maka saya akan mendapatkan nilai yang
tidak memuaskan.
26. Saya yakin nilai matematika saya rendah walaupun saya sudah
belajar keras.
27. Semua kesulitan dalam matematika pasti bisa saya atasi.
C. DIMENSI GENERALITY
28. Saya tidak akan menyerah sebelum mencoba mengerjakan soal
matematika walaupun soalnya sulit.
29. Saya mengerjakan soal yang belum dibahas guru untuk latihan.
30. Saya menegur teman ketika tidak memperhatikan guru.
31. Saya memberikan contekan kepada teman yang kesulitan
mengerjakan soal.
32. Saya malas mempelajari buku matematika selain yang digunakan di
kelas.
33. Saya menolak mengerjakan soal matematika yang berbeda dengan
contoh soal di buku paket.
34. Jika saya sering mengerjakan latihan soal, akan mempermudah saya
dalam menghapal rumus-rumus matematika.
35. Ketika saya terlambat mengikuti pelajaran, membuat saya tidak
memahami materi matematika yang sedang dibahas.
36. Jika saya gagal dalam PH, saya akan termotivasi menjadi lebih baik
dalam PH selanjutnya.
37. Saya menjadi pesimis jika nilai matematika saya buruk.
38. Saat nilai saya baik, saya akan bersemangat dalam ujian berikutnya
supaya saya memperoleh nilai lebih baik lagi.
39. Saya memperhatikan komentar guru terhadap jawaban saya, supaya
tidak mengulangi kesalahan yang serupa.
40. Saya akan mengajak teman belajar bersama supaya dapat berdiskusi
mengenai soal matematika yang sulit.
PEDOMAN SKOR UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
1. Pernyataan Positif
Nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 16, 17, 19, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 34, 36, 38, 39, dan 40.
Kriteria Skor
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
2. Pernyataan Negatif
Nomor: 5, 7, 9, 11, 13, 14, 15, 18, 20, 21, 25, 26, 31, 32, 33, 35, dan 37.
Kriteria Skor
Sangat setuju 1
Setuju 2
Tidak setuju 3
Sangat tidak setuju 4
Skor maksimal: 160
3. Rentangan Minat
Kriteria Total Skor
Self Efficacy tinggi 107 – 160
Self Efficacy sedang 56 – 106
Self Efficacy rendah 0 – 55
LEMBAR VALIDASI UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
A. TUJUAN
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari Bapak/ Ibu mengenai
kualitas angket self efficacy.
B. PETUNJUK
1. Angket Self Efficacy digunakan untuk mengetahui self efficacy siswa kelas VIII setelah
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry).
2. Sehubungan hal tersebut, mohon kiranya kepada Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian
terhadap pedoman wawancara dengan memberikan tanda cek () pada kolom yang tersedia.
3. Skala penilaian yang dilakukan adalah
4: sangat baik
3: baik
2: cukup
1: tidak baik
4. Jika ada yang perlu dikomentari, tulislah pada kolom komentar dan saran.
5. Mohon memberikan kesimpulan secara umum dari penilaian terhadap angket ini.
6. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/ Ibu untuk lembar validasi ini, saya ucapkan terimakasih.
C. PENILAIAN
No Indikator Skor
1 2 3 4
1. Kesesuain antara butir pertanyaan angket dengan dimensi self efficacy.
2. Kejelasan petunjuk cara mengisi angket self efficacy.
3. Kejelasan butir pertanyaan pada angket self efficacy.
4. Butir pertanyaan dapat mengukur self efficacy siswa.
5. Butir pertanyaan menggunakan ejaan Bahsa Indonesia yang baik dan
benar.
6. Butir pertanyaan pada angket self efficacy menggunakan kalimat yang
komunikatif.
D. SKALA PENILAIAN
4: sangat baik
3: baik
2: cukup
1: tidak baik
E. SIMPULAN
Setelah mengisi tabel penilaian, mohon Bapak/IBu melingkari angka di bawah ini sesuai dengan
penilaian Bapak/Ibu mengenai instrumenpedoman wawancara.
1. Layak digunakan.
2. Layak digunakan dengan perbaikan.
3. Tidak layak digunakan.
Dosen Ahli
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS ANGKET SELF EFFICACY
Rumus:
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi butir soal
𝑁 : banyaknya peserta tes
𝑋 : skor butir soal
𝑌 : skor total
Kriteria:
Data dinyatakan valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Perhitungan:
Contoh perhitungan validitas pada butir pernyataan nomor 1, untuk nomor-nomor selanjutnya
dihitung menggunakan cara yang sama dengan diperoleh dari tabel analisis butir.
174637 − 173504
𝑟𝑥𝑦 =
√[4180 − 4096][7425902 − 7349521]
1133
𝑟𝑥𝑦 =
√[84][76381]
1133
𝑟𝑥𝑦 =
√6416004
1133
𝑟𝑥𝑦 = = 0,4472
2532,983
Ketika taraf signifikansi 5% dengan 𝑁 = 22, maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423. Karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
0,445 > 0,423.jadi disimpulkan bahwa butir item soal dinyatakan valid.
ANALISIS VALIDASI UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
Butir Pernyataan
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC-01 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3
UC-02 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4
UC-03 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 4
UC-04 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4
UC-05 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4
UC-06 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 3 4 2 2 3 2 2
UC-07 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4
UC-08 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4
UC-09 3 2 2 4 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3
UC-10 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4
UC-11 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
UC-12 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3
UC-13 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4
UC-14 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4
UC-15 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
UC-16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
UC-17 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
UC-18 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3
UC-19 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3
UC-20 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
UC-21 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
UC-22 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 1 3 4 1 4 3 3 4 4 4
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,45 0,67 0,43 0,23 0,72 0,53 0,68 0,57 0,53 0,62 0,38 0,36 0,42 0,61 0,59 0,57 0,48 0,59 0,52 0,61
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,432
Kriteria V V V TV V V V V V V TV TV TV V V V V V V V
Butir Pernyataan
Kode
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 ∑
UC-01 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 100
UC-02 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 129
UC-03 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 105
UC-04 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 133
UC-05 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 4 3 132
UC-06 2 4 4 4 1 3 3 3 2 3 2 2 3 4 1 4 2 4 4 4 116
UC-07 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 134
UC-08 2 3 4 4 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 2 4 3 4 127
UC-09 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 1 4 1 3 3 3 114
UC-10 2 4 4 4 1 4 4 4 2 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 135
UC-11 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 144
UC-12 2 4 4 4 1 4 4 4 2 3 2 3 3 4 1 4 3 4 4 1 131
UC-13 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 123
UC-14 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 130
UC-15 3 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 109
UC-16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 114
UC-17 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 102
UC-18 2 4 4 4 3 2 4 4 1 3 3 3 3 4 1 2 2 4 3 3 108
UC-19 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 124
UC-20 4 3 4 4 1 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 141
UC-21 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 136
UC-22 1 1 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 1 3 2 4 3 3 124
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 -
0,51 0,39 0,66 0,68 0,05 0,47 0,44 0,56 0,57 0,50 0,29 0,32 0,56 0,27 0,09 0,45 0,54 0,67 0,66 0,06
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,432
Kriteria V TV V V TV V V V V V TV TV V TV TV V V V V TV
Keterangan:
V: Valid
TV: Tidak Valid
ANALISIS VALIDASI 2 UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
Butir Pernyataan
Kode
1 2 3 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17 18 19 20 21
UC-01 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2
UC-02 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
UC-03 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2
UC-04 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3
UC-05 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4
UC-06 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2
UC-07 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3
UC-08 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2
UC-09 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2
UC-10 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 2
UC-11 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
UC-12 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2
UC-13 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
UC-14 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2
UC-15 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
UC-16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
UC-17 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2
UC-18 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2
UC-19 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
UC-20 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
UC-21 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
UC-22 3 3 2 3 4 4 4 3 3 1 4 3 3 4 4 4 1
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,52 0,69 0,45 0,78 0,57 0,67 0,57 0,50 0,62 0,57 0,60 0,64 0,50 0,62 0,51 0,60 0,47
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,432
Kriteria V V V V V V V V V V V V V V V V V
Butir Pernyataan
Kode
23 24 26 27 28 29 30 33 36 37 38 39 ∑
UC-01 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 70
UC-02 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 94
UC-03 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 75
UC-04 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 100
UC-05 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 100
UC-06 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 86
UC-07 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 100
UC-08 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 95
UC-09 4 3 3 4 3 3 2 3 4 1 3 3 81
UC-10 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 101
UC-11 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 109
UC-12 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 101
UC-13 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 91
UC-14 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 95
UC-15 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 79
UC-16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 84
UC-17 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 75
UC-18 4 4 2 4 4 1 3 3 2 2 4 3 79
UC-19 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 86
UC-20 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 105
UC-21 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 101
UC-22 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 94
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,67 0,69 0,44 0,50 0,63 0,57 0,53 0,55 0,51 0,48 0,72 0,63
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,432
Kriteria V V V V V V V V V V V V
Keterangan:
V: Valid
TV: Tidak Valid
ANALISIS RELIABILITAS UJI COBA ANGKET SELF EFFICACY
Rumus:
𝑘 Σ 𝑠𝑖 2
𝛼=[ ] [1 − 2 ]
𝑘−1 𝑠𝑡
(Σ𝑋)2
Σ𝑋 2 −
2 𝑁
𝑠𝑖 = 𝑁
Keterangan:
𝛼 : reliabilitas instrument angket self efficacy
𝑘 : banyaknya butir pernyataan
2
Σ 𝑠𝑖 : jumlah varians skor tiap butir soal
𝑠𝑡 2 : varians total
𝑁 : jumlah siswa
𝑥 : skor tiap butir pernyataan
Kriteria:
Reliabilitas Kriteria
0,80 < 𝑟𝑘𝑘 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < 𝑟𝑘𝑘 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < 𝑟𝑘𝑘 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < 𝑟𝑘𝑘 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < 𝑟𝑘𝑘 ≤ 0,20 Sangat rendah
Perhitungan:
(Σ𝑌)2 (2001)2
Σ𝑌 2 − 𝑁 = 184553 − 22 = 116,04
𝑠𝑡 2 =
𝑁 22
𝑘 Σ 𝑠𝑏 2 29 12,57
𝛼=[ ] [1 − 2 ] = [ ] [1 − ] = 0,924
𝑘−1 𝑠𝑡 29 − 1 116,04
Kesimpulan:
Nilai reabilitas instrumen angket self efficacy adalah 0,924 maka disimpulkan bahwa instrumen
memilki derajat reabilitas sangat tinggi.