Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

Judul : ANALISISI KEUNGGULAN KOMPARATIF


DAN KOMPETITIF USAHATANI APEL DI
KECAMATAN PONCOKUSUMO
KABUPATEN MALANG
(analysis comparative and competitive
advantage of apple in poncokusumo malang)

Penulis : Dwi Retno Andriani dan Nuhfil Hanani, JurusanSosia


Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya. Jl. Veteran
Malang. Email : dwiretno.fb@ub.ac.id

Jumlah : 14 Halaman
Reviewer : Yuza Elfa Lestari (1506111322) Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Mata Kuliah : Ekonomi Produksi
Tujuan Peneliian : Tujuan utama penelitian untuk mengetahui faktor
produksi, keunggulan dari usaha dan hambatan yang
dihadapi oleh petani dalam melakukan aktifitas
pertanian di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten
Malang.

RINGKASAN JURNAL
I. PENDAHULUAN

Salah satu komoditi hortikultura yang diperdagangkan secara internasional


dan regional adalah Apel. Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra
produksi terbesar buah apel di Indonesia. Upaya mengantisipasi terjadinya
dampak negatif dan mengurangi masuknya buah Apel impor akibat
diberlakukannya liberalisasi perdagangan bebas adalah dengan adanya pola
pengembangan usahatani Apel yang didasarkan pada pemanfaatan sumberdaya
lokal secara optimal dengan mengacu pada prinsip-prinsip efisiensi. Berdasarkan
data dari Deperindag Jawa Timur, volume impor apel di Jawa Timur pada tahun
2003 dan 2004 adalah 11.723,107 ton dan 19.788,258 ton, mengalami
peningkatan 68,80%, sedangkan volume ekspornya nol dari tahun 2000. Hal ini
menunjukkan bahwa apel lokal kita masih kalah bersaing dengan apel-apel impor.
Terhambatnya ekspor disebabkan karena kondisi politik keamanan yang
berkembang di Indonesia tidak menentu yang mengakibatkan naiknya harga input,
selain dicabutnya subsidi pupuk dan obat-obatan. Kondisi demikian
mengakibatkan berkurangnya kualitas dan kuantitas produksi apel yang
dihasilkan. Penyebab lain adalah berkaitan dengan kebijakan standarisasi
pertanian yang melalui proses yang panjang diantaranya adalah pemberlakuan
standar, akreditasi, sertifikasi serta pembinaan dan pengawasan penerapan
standart. Kebijakan ekspor impor barang juga mempengaruhi karena barang-
barang yang diekspor harus memenuhi proses standarisasi di bidang pertanian.
Selain itu penerapan SK Menteri Keuangan No.378/KMK.01/1996 mengenai
penurunan tarif impor juga mempengaruhi persaingan dalam perdagangan,
karena dengan rendahnya tarif impor maka produk luar negeri khususnya apel
banyak yang masuk ke wilayah kita sehingga harga apel akan menjadi lebih
murah, sehingga pendapatan produsen domestik/petani menurun.

II. METODE PENELITIAN


Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di
Kabupaten Malang, kemudian dipilih wilayah Kecamatan Poncokusumo, Desa
Poncokusumo, Wringinanom dan Gubuklakah. Penentuan lokasi dipilih dengan
pertimbangan daerah tersebut adalah sentra penghasil apel terbesar di Kecamatan
Poncokusumo dan berusahatani apel merupakan usahatani yang memberikan
penghasilan besar bagi sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut.
Responden adalah petani yang mengusahakan tanaman apel. Penentuan
petani dilakukan secara multistage random sampling . Dalam hal ini dipilih
Kabupaten Malang sebagai sentra produksi apel, kemudian dipilih Kecamatan
Poncokusumo sebagai daerah penghasil apel di Kabupaten Malang. Dari
kecamatan tersebut dipilih desa yang mempunyai tingkat produksi apel tertinggi
yaitu desa poncokusumo, Wringinanom dan Gubuklakah. Pengambilan jumlah
responden adalah petani yang mempunyai tanaman apel berumur 0-25 tahun
dengan jumlah sampel 50 orang. Pada penelitian ini juga menggunakan key
informan, kepala desa, ketua kelompok tani dan petani yang sudah berhasil.
Model analisis yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis adalah
Analisa Biaya Sumberdaya Domestik (BSD), Pengalokasian Biaya Asing Dan
Biaya Domestik dengan menggunakan analisis PAM, selanjutnya Analisa
Kepekaan (Sensitivitas)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian mengemukakan bahwa Keunggulan komparatif usahatani
apel di Kecamatan Poncokusumo lebih besar daripada keunggulan kompetitifnya
yaitu dengan nilai Koefisien Biaya Sumberdaya Domestik harga sosialnya adalah
0,236 dan Koefisien Biaya Sumberdaya Domestik harga aktualnya sebesar 0,793.
Keunggulan kompetitif yang rendah menyebabkan komoditas apel lokal sulit
menembus pasar ekspor serta menimbulkan banyaknya apel impor di pasar
domestik, sehingga menyebabkan turunnya harga apel yang berakibat
menurunnya pendapatan dan keuntungan produsen apel lokal. Divergensi
kebijakan pemerintah yang terjadi pada input, output maupun input-ouput masih
merugikan petani apel. Pada input, divergensi mengakibatkan petani harus
membayar harga input tradabel lebih mahal dari yang seharusnya dengan
indikator positifnya nilai transfer input (Rp 6.621.395) dan Nominal Coefficient
on Input lebih dari satu (1,08). Divergensi dan kebijaksanaan pada output
menyebabkan petani menerima harga yang lebih rendah dari yang seharusnya
dengan indikator negatifnya output transfer (- Rp 413.691.246) dan Nominal
Coefficient on Output kurang dari satu (0,38). Hal ini berimplikasi pada harga
domestik menjadi lebih rendah dari harga impor atau ekspor dan tidak adanya
proteksi pada sistem usahatani apel di Kecamatan Poncokusumo. Dampak
divergensi dan kebijaksanaan pada input-output secara keseluruhan merugikan
petani karena usahatani ini belum menguntungkan karena masih memerlukan
proteksi, petani menerima keuntungan lebih rendah dari yang seharusnya dengan
indikator negtifnya transfer output, Effective Protection Coefficient kurang dari
satu (0,28), dan Subsidy Ratio to Producer kurang dari 1(-0,62), Perubahan nilai
rupiah terhadap dollar, harga output, harga input tradabel, harga input domestik
dan tingkat bunga berpengaruh terhadap tingkat keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif usahatani apel. Tingkat keunggulan komparatif dan
kompetitif akan meningkat jika terjadi terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap
US $, kenaikan harga ouput, penurunan harga input tradabel dan domestik, dan
penurunan tingkat bunga. Sedangkan turunnya tingkat keunggulan komparatif dan
kompetitif diakibatkan oleh terapresiasinya nilai tukar rupiah terhadap US $,
penurunan harga output, kenaikan harga input, dan kenaikan tingkat bunga

IV. ULASAN KRITIS

4.1. KEUNGGULAN
Setelah membaca jurnal dengan judul Analisis keunggulan komparatif
dan kompetitif usahatani apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang
terdapat beberapa keunggulan dari penelitian ini, diantaranya :
1. Penulisan jurnal ini sudah sesuai dengan kaidah EYD
2. Judul pada jurnal ini sudah berhubungan dengan isi
3. Latar belakang masalah pada jurnal sudah mempunyai landasan teori
yang merupakan penguat dari stetmen penulis
4. Tujuan dari penelitian sudah terjawab pada bahasan jurnal
5. Model analisis yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis adalah
Analisa Biaya Sumberdaya Domestik (BSD), Pengalokasian Biaya Asing
Dan Biaya Domestik dengan menggunakan analisis PAM, selanjutnya
Analisa Kepekaan (Sensitivitas), dengan menggunakan analisis ini maka
dapat diketahui faktor produksi, keunggulan dari usaha dan hambatan
yang dihadapi oleh petani dalam melakukan aktifitas pertanian di
Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang
6. Jurnal ini sangat memberikan informasi mengenai keunggulan
komparatif dan kompetitif usahatani apel
7. Pada penelitian ini mampu membandingkan besarnya keunggulan
komparatif dibandingkan keunggulan kompetitif melalui analisis yang
digunakan.
8. Pada penelitian ini mampu membuat dugaan besarnya ekspor dan impor
dari usahatani apel beserta harganya.
9. Pada penelitian ini menggunakan metode sampling sehingga dalam
mengolah datanya lebih mudah, karena jumlah datanya tidak terlalu
banyak.
10. Penulisan daftar pustaka pada junal ini sudah sesuai dengan kaidah,
contonya : Candrayanti,Anita. 2001. Analisa Biaya Sumberdaya Domestik
(BSD) Usahatani Jamur Shitake. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian,
Universitas Brawijaya Malang.

4.2. KELEMAHAN
Setelah membaca jurnal dengan judul Analisis keunggulan komparatif
dan kompetitif usahatani apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaen Malang
terdapat beberapa kelemahan dari penelitian ini, diantaranya :
1. Pada penulisan abstrak dari julnal ini melenceng dari kaidah penulisan
abstrak. Kaidah abstrak yang baik itu adalah awal kalimat merupakan
kata benda, terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata
sambung, dalam bentuk satu paragraph, menggunakan spasi 1,
menggunakan huruf Times New Roman, terdapat kata kunci yang terdiri
dari maksimal 5 kata dan disusun secara alphabet, ditulis sebelum bab
pendahuluan, rata kiri-kanan, ditulis dengan huruf Times New Roman
ukuran 12 pt. Abstraknya tidak mempunyai kata kunci, melebihi 250 kata
juga terdiri dari beberapa paragraf.
2. Periode penelitian yang digunakan masih pendek yaitu dua tahun
sehingga memungkinkan hasil penelitian yang kurang representatif.
3. Data ini kurang akurat karena hanya menggunakan sampel yang terlalu
minim, seharusnya dalam penelitian harus menggunakan beberapa
sampel agar hasilnya lebih akurat, karena cakupan dari penelitian ini
adalah satu kabupaten.
4. Penelitian ini tidak mengikut sertakan poduksi jangka panjang, sehingga
hasilnya menjadi relatif kurang bisa digunakan untuk melihat tujuan-
tujuan yang bersifat jangka panjang.

4.3. SOLUSI

Berdasarkan keunggulan dan kelemahan di atas saya mengajukan beberapa


solusi untuk menyempurnakan skripsi tersebut, adapun solusi yang ingin saya
sampaikan adalah sebaiknya dalam periode penelitian dilakukan pada kurun
waktu yang lebih panjang sehingga memungkinkan hasil penelitian representatif
sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman pemerintah
dalam menentukan suatu kebijakan.
V. KESIMPULAN

5.1. KESIMPULAN

Dari critical jurnal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian
dari jurnal ini masih kurang representatif karena data yang dianalisi masih dalam
jangka waktu pendek. Sehingga hasil penelitian ini belum bisa dijadikan sebagai
acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai