Pengertian Variabel
Para peneliti atau mahasiswa yang sedang penelitian, pastilah akan menjumpai
istilah VARIABEL PENELITIAN. Kami yakin sebagian dari pembaca yang
mungkin notabene sebagaian besar adalah mahasiswa semester akhir yang
sedang menyelesaikan tugas penelitian, belumlah paham seratus persen
tentang arti sesungguhnya dari variabel penelitian. Sesungguhnya Ada
beberapa definisi tentang variabel penelitian. dalam artikel ini akan kami
jelaskan secara detail dan gamblang.
Definisi di atas mengandung makna bahwa sesuatu atau konsep dapat disebut
variabel jika konsep tersebut memiliki variabilitas atau dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis atau kategori.
Menurut Kerlinger (2006), pengertian variabel adalah konstruk atau sifat yang
akan dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi. Variabel adalah simbol
atau lambang yang padanya kita letakkan sembarang nilai atau bilangan.
Variabel Penelitian
1) Variabel nominal
Variabel nominal merupakan variabel dengan skala paling sederhana karena
fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau
kategori. Contoh variabel nominal: jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
2) Variabel ordinal
3) Variabel interval
4) Variabel rasio
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel
tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variable
dibedakan menjadi :
Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel
lainnya.
5) Variabel kendali
6) Variabel rambang
Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variable
di mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini,
variabel dibedakan menjadi:
1) Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi
oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan,
dst.
a. Hubungan asimetris
berikut:
b. Hubungan simetris
Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel,
tetapi variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable
lainnya.
Variabel tinggi badan (Y₁) dan variable berat badan (Y₂) merupakan variable
terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variable terikat
berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi variable lainnya. Secara
visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
c. Hubungan timbal balik
Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika variabel yang satu
mempengaruhi variabel lainnya dan
sebaliknya.
Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri (X)
mempengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga
mempengaruhi rasa percaya diri.
Pada kesempatan ini, saya hendak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
Sahabat Fairuz Abadi dari Bali yang bertanya melalui TANYA-MSD.
Pertanyaannya adalah sebagai berikut:
PERTANYAAN
Assalamualaikum wr.wb.
Mohon penjelasan tentang variabel perancu, apa tujuan memunculkan var tersebut, dan bagaimana
menganalisisnya?
Terimakasih
Wassalam
JAWABAN
Saya mencoba menjawab pertanyaan Sahabat secara ringkas.
Apa tujuan memunculkan variabel perancu?
Variabel perancu terdapat pada penelitian dengan kerangka konsep ETIOLOGIK.
Tujuan penelitian yang mempunyai kerangka konsep etiologik adalah untuk mengetahui
hubungan murni antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui
hubungan murni ini, kita harus mengontrol variabel perancu. Dengan demikian, tujuan
memunculkan variabel perancu adalah supaya kita dapat merencanakan pengontrolan
perancu secara optimal supaya dapat mengetahui hubungan murni.
Bagaimana menganalisis variabel perancu?
Bila variabel perancu ingin dikontrol dengan cara analisis, analisis yang dapat dilakukan
adalah analisis multivariat. Bila variabel terikatnya kategorik, analisis multivariatnya
adalag regresi logistik. Bila variabel terikatnya numerik, analisis multivariatnya regresi
linear.
Prosedur analisis yang rinci tentu tidak dapat saya sampaikan di sini. Namun, pada
prinsipnya, prosedurnya adalah sebagai berikut.
1. Susun variabel secara hirarkis.
2. Analisis terhadap variabel interaksi.
3. Analisis terhadap variabel konfounder.
4. Pilih model yang valid dan presisi baik
Apa itu prinsip hirarkis? apa yang dimaksud analisis interaksi? dana apa yang dimaksud
analisis terhadap konfounder? Apa yang dimaksud model yang valid dan presisinya
baik?
Jika Sahabat berminat mengetahui seluk beluknya, silakan Sahabat baca Buku Seri 9
“Regresi Logistik”. Pada buku tersebut, saya menjelaskan secara sistematis bagaimana
analisis variabel perancu ini dikerjakan. Mohon maaf, saya tidak dapat menguraikan
secara lebih detail di sini.
Semoga bermanfaat,
Wassalam
MSD