Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU

KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU

A. Letak Geografis dan Demografis

Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan


yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari
kabupaten Kampar. Kemudian pada tahun 1987 status wilayah ini berubah masuk
ke dalam wilayah kota Pekanbaru. Kecamatan Tampan merupakan salah satu
kecamatan baru sebagai realisasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 1987 tentang perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei 1988 dengan luas
wilayah lebih kurang 199.792 km2.1
Kemudian kecamatan Tampan ini terbentuk dari gabungan beberapa desa
dan kecamatan yang pada awalnya merupakan desa dan kecamatan dari kabupaten
Kampar yaitu:
a. Desa Simpang Baru dari kecamatan Kampar

b. Desa Sidomulyo Barat dari kecamatan Siak Hulu

c. Desa Labuh Baru dari kecamatan Siak Hulu

d. Desa Tampan dari kecamatan Siak Hulu

Jadi dari 4 (empat) desa inilah kecamatan Tampan ini terbentuk


berdasarkan PP No. 19 Tahun 1987 yang di atas tadi.

Seiring dengan perkembangan, pada tahun 2003 Pemerintah Kota


Pekanbaru mengeluarkan Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2003, wilayah
kecamatan Tampan dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Tampan dan Payung
Sekaki, sehingga kecamatan Tampan memiliki batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Marpoyan Damai (kota
Pekanbaru).
b. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Tambang (kabupaten
Kampar)
c. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Payung Sekaki (kota
Pekanbaru)
d. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Tambang (kabupaten
Kampar)
Sampai saat ini luas wilayah kecamatan Tampan adalah ± 65 km2 dengan
jumlah penduduk sebanyak 173.281 jiwa, yang terdiri dari 4 kelurahan yaitu:
kelurahan Simpang Baru, kelurahan Tuah Karya, kelurahan Sidomulyo Barat dan
kelurahan Delima.
Kelurahan Simpang Baru adalah salah satu kelurahan yang terletak di
kecamatan Tampan kota Pekanbaru provinsi Riau. Kelurahan Simpang Baru ini
memiliki jarak ke kantor kecamatan sekitar 1 km dan memiliki jarak yang relative
mudah dicapai ke pusat kota (Pekanbaru) yaitu memakan waktu setengah
jam jika menggunakan kendaraan.
Kelurahan Simpang Baru yang berada dalam wilayah kecamatan Tampan
ini memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Labuh Baru Barat (kecamatan
Payung Sekaki)
b. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Tuah Karya.
c. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Kampar.
d. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Delima.

Kelurahan Simpang Baru ini memiliki daerah yang bisa dikatakan cukup
luas wilayahnya yaitu lebih kurang 23,788 km2 dan secara monografi kelurahan
ini dibagi menjadi 89 Rukun Tetangga (RT) dan 17 Rukun Warga (RW) serta
6.560 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga 43.550 jiwa. Terdiri dari
19.600 laki-laki dan 23.950 perempuan. Sedangkan mengenai iklim kelurahan
Simpang Baru tidak jauh berbeda dengan iklim daerah lainnya yaitu beriklim
tropis.7 Untuk lebih jelas tentang penduduk kelurahan Simpang Baru dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
TABEL II.1
KLASIFIKASI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
NO Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase
1 Laki-laki 19.600 45%
2 Perempuan 23.950 55%
Jumlah 43.550 100%
Sumber Data: statistik kantor Kelurahan Simpang Baru, Mei 2013
Dari tabel di atas terlihat jumlah penduduk yang ada di kelurahan Simpang Baru
tahun 2013 adalah 43.550 jiwa. Penduduk laki-laki berjumlah 19.600 jiwa dan
perempuan berjumlah 23.950 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk antara laki-
laki dan perempuan cukup jauh berbeda dengan selisih 4.350 jiwa.
Pertumbuhan penduduk di kelurahan Simpang Baru tergolong padat dan
cepat, terbukti peningkatan yang terjadi cukup signifikan dari tahun ke tahun. Di
tahun 2011 jumlah penduduk kelurahan Simpang Baru berjumlah 18.330 jiwa dan
di tahun 2012 berjumlah 18.450 jiwa, serta pada tahun 2013 berjumlah 43.550
jiwa, hanya dalam 1 tahun dari tahun 2012 sampai 2013 pertumbuhan penduduk
bertambah 25.100 jiwa atau 57,64%.
Sedangkan menurut kelompok umur, dapat dilihat dari tabel berikut:

TABEL II.2
KLASIFIKASI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
NO Kelompok Umur Jumlah Jiwa Persentase
(Tahun)
1 0-04 4.800 11,09%
2 05-09 5.270 12,10%
3 10-14 5.502 12,63%
4 15-19 4.685 10,75%
5 20-24 7.255 16,65%
6 25-29 3.655 8,40%
7 30-34 2.530 5,80%
8 35-39 2.275 5,22%
9 40-44 2.860 6,56%
10 45-49 2.030 4,66%
11 50-54 1.532 3,50%
12 54-59 790 1,80%
13 60-ke atas 366 0,84%
Jumlah 43.550 100%
Sumber Data: statistik kantor Kelurahan Simpang Baru, Mei 2013

Sebagaimana yang terlihat pada tabel II.2 bahwa berdasarkan kelompok umur
jumlah penduduk berusia (20-24 tahun) menduduki tingkat pertama, yaitu
sebanyak 7.255 orang atau (16,65%) dan menduduki peringkat kedua adalah usia
(10-14 tahun) sebanyak 5.502 orang atau (12,63%), untuk yang ketiga adalah usia
(05-09 tahun) sebanyak 5.270 orang atau (12,10%) dan yang ke empat adalah usia
(0-04 tahun) sebanyak 4.800 orang atau (11,09%). Untuk peringkat ke lima adalah
usia (15-19 tahun) sebanyak 4.685 orang atau (10,75%) untuk peringkat ke enam
adalah usia (25-29 tahun) sebanyak 3.655 orang atau (8,40%) untuk peringkat ke
tujuh adalah usia (40-44 tahun) sebanyak 2.860 orang atau (6,56%).
Sedangkan untuk peringkat ke delapan adalah usia (30-34 tahun)
sebanyak2.530 orang atau (5,80%), untuk peringkat ke sembilan adalah usia (35-
39 tahun) sebanyak 2.275 orang atau (5,22%), untuk peringkat ke sepuluh adalah
usia (45- 49 tahun) sebanyak 2.030 orang atau (4,66%), untuk peringkat ke sebelas
adalah usia (50-54 tahun) sebanyak 1.532 orang atau (3,50%), untuk peringkat ke
dua belas adalah usia (54-59 tahun) sebanyak 790 orang atau (1,80%) sedangkan
menduduki tingkat paling akhir berusia (60 tahun ke atas) sebanyak 366 orang
atau (0,84%).
Akibat dari pertumbuhan penduduk dan berkembangnya fisik kota yang
cukup pesat, wilayah ini telah dijadikan sasaran objek pengembangan kegiatan
pembangunan kota yang telah dituangkan dalam Rencana Tata Kota Daerah
Kotamadya Pekanbaru, sehingga akan memberikan prospek yang cukup bagus
bagi kemajuan kehidupan masyarakat di daerah kelurahan Simpang Baru, terbukti
dengan banyaknya sektor usaha yang banyak bermunculan di daerah ini.
B. Sosial Budaya dan Adat Istiadat

Warga yang berdomisili di kelurahan Simpang Baru ini merupakan suku


pendatang yang terdiri dari berbagai suku daerah yaitu Minang, Jawa, Melayu dan
lainnya. Walaupun terdapat berbagai macam suku tetapi kehidupan pada
kelurahan Simpang Baru ini tetap rukun. Ini terlihat dari kegiatan-kegiatan adat
yang dilakukan masing-masing suku sering berjalan dengan lancar. Misalnya pada
saat masyarakat Minang mengadakan acara pernikahan, suku Jawa dan Melayu.
serta yang lainnya berdatangan dan berpartisipasi untuk menghadiri
pernikahan tersebut. Begitu juga dengan pesta yang dilakukan adat Jawa dan
Melayu. Mereka terlihat sangat kompak dan membantu satu sama lain.
Di dalam pergaulan masyarakat sangat menjunjung tinggi norma adat dan
agama, dan dalam pergaulan sering mengedepankan norma kesopanan, seperti
orang muda menghormati yang lebih tua, seperti cara pemanggilan kepada yang
lebih tua dengan tidak menyebutkan nama dan dalam penggunaan bahasa
mereka sering menyesuaikan dengan masyarakat, dengan tidak menggunakan
bahasa daerah ketika berbicara dengan suku lain.
Untuk lebih jelasnya mengenai suku yang ada di kelurahan Simpang Baru
ini akan dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

TABEL II.3
SUKU YANG BERADA PADA KELURAHAN SIMPANG BARU
NO Suku Jumlah Persentase
1 Melayu 11.633 26,72%
2 Jawa 6.639 15,24%
3 Minang 16.321 37,47%
4 Batak 5.227 12%
5 Sunda 643 1,48%
6 Banjar 315 0,72%
7 Bugis 271 0,63%
8 Flores 47 0,10%
9 Lainnya 2.454 5,64%
Jumlah 43.550 100%
Sumber Data: Kantor Camat Tampan Pekanbaru 2013

Dari tabel II.3 berdasarkan kelompok suku yang paling banyak pada
kelurahan Simpang Baru ini adalah suku Minang sebanyak 16.321 orang
(37,47%), sedangkan yang kedua terbanyak jumlah pada suku Melayu adalah
11.633 orang (26,72%), serta yang ketiga pada suku Jawa adalah 6.639 orang
(15,24%), dan pada suku Batak adalah 5.227 orang (12%), selanjutnya suku
lainnya adalah 2.454 orang (5,64%), diikuti dengan suku Sunda adalah 643 orang
(1,48%), dan suku Banjar adalah 315 orang (0,72%), serta Bugis adalah 271 orang
(0,63%), sedangkan sebanyak 47 orang (0,10%) adalah suku Flores. Maksud dari
suku lainnya di atas adalah warga yang dalam satu keluarga terjadi pernikahan
dua suku. Maka ini dapat dikatakan campuran atau suku-suku dari daerah lain
yang pendatang baru.
C. Kehidupan Beragama

Dalam menjalani kehidupannya, agama merupakan kebutuhan yang sangat penting


bagi manusia, karena tanpa agama manusia tidak akan mengetahui arah hidupnya.
Jadi dengan adanya agama maka setiap manusia akan mengetahui arah hidupnya dan
akan merasakan kenikmatan dalam hidupnya.
Di dalam lingkungan kelurahan Simpang Baru warganya 84,25%
menganut Islam, 6,25% agama Kristen Katholik, 7,14% agama Kristen Protestan,
1,26% agama Hindu, 1,10% agama Budha. Mesjidnya terdapat 23, surau 17 dan
gereja 7 untuk semua masyarakat di kelurahan Simpang Baru ini. Letak mesjid
tidak begitu jauh dari lingkungan rumah masing-masing yang ada di kelurahan
Simpang Baru. Hal ini terlihat dari kegiatan untuk melaksanakan ibadah seperti
shalat Jum’at, majlis ta’lim serta acara kegiatan-kegiatan besar agama. Kegiatan-
kegiatan agama ini biasanya diadakan oleh seluruh RW yang ada di kelurahan
Simpang Baru ini. Untuk mengetahui agama yang dianut oleh warga lingkungan
kelurahan Simpang Baru dapat dilihat dari tabel berikut :
TABEL II.4
KEADAAN WARGA KELURAHAN SIMPANG BARU MENURUT
AGAMA
NO Agama Jumlah Persentase
1 Islam 36.690 84,25%
2 Kristen Katholik 2.725 6,25%
3 Kristen Protestan 3.110 7,14%
4 Hindu 552 1,26%
5 Budha 473 1,10%
Jumlah 43.550 100%
Sumber Data: Kelurahan Simpang Baru bulan Mei 2013

D. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan
manusia baik kehidupan perorangan, keluarga maupun kehidupan berbangsa,
bernegara, dan beragama. Hal ini terlihat dari pembangunan sekolah yang ada di
kawasan Kelurahan Simpang Baru. Karena dengan adanya pendidikan ini, maka
dapat dilihat maju atau mundurnya suatu bangsa, negara atau agama.
Selanjutnya untuk mengetahui kondisi pendidikan warga Kelurahan
Simpang Baru dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
TABEL II.5
TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SIMPANG
BARU TAHUN 2013
NO Pendidikan Jumlah Keterangan
1 Tidak/Belum Sekolah 4.900 11,48%
2 Tidak Tamat SD 4.000 9,20%
3 SD 12.470 28,75%
4 SLTP 8.510 19,61%
5 SLTA 7.885 18,51%
6 Diploma I-II 2.060 5,30%
7 Strata 1 (S1) 1.875 4,85%
8 Strata 2 (S2) 750 1,75%
9 Strata 3 (S3) 100 0,55%
Jumlah 43.550 100%
Sumber Data: Kelurahan Simpang Baru bulan Mei 2013
Dilihat dari tabel II.5 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan
masyarakat di kelurahan Simpang Baru yang lebih banyak adalah jenjang
pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah 12.470 jiwa, SLTP
berjumlah 8.510 jiwa, SLTA berjumlah 7.885 jiwa, yang tidak atau belum sekolah
berjumlah 4.900 jiwa, sedangkan yang tidak tamat SD berjumlah 4.000 jiwa, dan
yang berpendidikan Diploma I-II berjumlah 2.060 jiwa, sedangkan perguruan
tinggi dari strata 1 (S1) berjumlah 1.875 jiwa, strata 2 (S2) berjumlah 750 jiwa,
dan yang terakhir tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah strata 3 (S3) yaitu
berjumlah 100 jiwa.

E. Sosial Ekonomi
Mata pencaharian warga Kelurahan Simpang Baru adalah wiraswasta,
pedagang, guru dan dosen, Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri, kesehatan, petani,
karyawan BUMN dan BUMD, pelajar dan mahasiswa, serta pensiunan dan lain-
lain. Untuk lebih jelasnya lagi lihat tabel di bawah ini:
TABEL II.6
KEADAAN WARGA KELURAHAN SIMPANG BARU DILIHAT DARI
MATA PENCAHARIAN MENURUT UMUR 15 TAHUN KE ATAS
NO Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase
1 Wiraswasta 10.135 23,28%
2 Pedagang 7.689 17,66%
3 Guru dan Dosen 2.837 6,52%
4 Pegawai Negeri Sipil 5.210 11,96%
5 TNI/Polri 100 0,22%
6 Kesehatan 44 0,10%
7 Petani 761 1,76%
8 Karyawan BUMN dan BUMD 328 0,76%
9 Pelajar dan Mahasiswa 9.854 22,62%
10 Pensiunan 813 1,86%
11 Lainnya 5.779 13,26%
Jumlah 43.550 100%
Sumber Data: Kantor Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, Mei 2013

Dari tabel II.6 menunjukkan bahwa mata pencaharian warga yang dominan adalah
wiraswasta pada tahun 2013. Hal ini terlihat dari 10.135 (23,28%) orang mata
pencahariannya adalah sebagai wiraswasta. Sedangkan yang bekerja sebagai
pedagang sebanyak 7.689 orang (17,66%). Sebagai guru dan dosen sebanyak 2.837
orang (6,52%). Sebanyak 5.210 orang (11,96%) pekerjaannya sebagai Pegawai
Negeri Sipil, sebanyak 100 orang (0,22%) sebagai TNI/Polri, sebagai kesehatan
sebanyak 44 orang (0,10%), pada petani sebanyak 9.854 orang (22,62%), dan juga
yang telah pensiunan sebanyak 813 orang (1,86%), dan yang Sosial Ekonomi
Mata pencaharian warga Kelurahan Simpang Baru adalah wiraswasta,
pedagang, guru dan dosen, Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri, kesehatan, petani,
karyawan BUMN dan BUMD, pelajar dan mahasiswa, serta pensiunan dan lain-
lain. Untuk lebih jelasnya lagi lihat tabel di bawah ini:
TABEL II.6
KEADAAN WARGA KELURAHAN SIMPANG BARU DILIHAT DARI
MATA PENCAHARIAN MENURUT UMUR 15 TAHUN KE ATAS
NO Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase
1 Wiraswasta 10.135 23,28%
2 Pedagang 7.689 17,66%
3 Guru dan Dosen 2.837 6,52%
4 Pegawai Negeri Sipil 5.210 11,96%
5 TNI/Polri 100 0,22%
6 Kesehatan 44 0,10%
7 Petani 761 1,76%
8 Karyawan BUMN dan BUMD 328 0,76%
9 Pelajar dan Mahasiswa 9.854 22,62%
10 Pensiunan 813 1,86%
11 Lainnya 5.779 13,26%
Jumlah 43.550 100%
Sumber Data: Kantor Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, Mei 2013
Dari tabel II.6 menunjukkan bahwa mata pencaharian warga yang
dominan adalah wiraswasta pada tahun 2013. Hal ini terlihat dari 10.135 (23,28%)
orang mata pencahariannya adalah sebagai wiraswasta. Sedangkan yang bekerja
sebagai pedagang sebanyak 7.689 orang (17,66%). Sebagai guru dan dosen
sebanyak 2.837 orang (6,52%). Sebanyak 5.210 orang (11,96%) pekerjaannya
sebagai Pegawai Negeri Sipil, sebanyak 100 orang (0,22%) sebagai TNI/Polri,
sebagai kesehatan sebanyak 44 orang (0,10%), pada petani sebanyak 9.854 orang
(22,62%), dan juga yang telah pensiunan sebanyak 813 orang (1,86%), dan yang
terakhir ialah berjumlah 5.779 orang (13,26%) di dalamnya bekerja pada bidang
lain.

Anda mungkin juga menyukai