Anda di halaman 1dari 7

1.

Hasil Uji Validitas


Data yang di gunakan sebagai bahan uji validitas ditentukan dengan
mengkorelasikan skor masing-masing item terhadap skor total masing-masing
item, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf
signifikan () 5% yaitu sebesar 0,632 untuk jumlah sampel sebanyak 10
responden. Setelah kuisioner dinyatakan valid kuisioner akan disebar kembali
kepada 50 responden selanjutnya, sehingga mendapatkan sampel yang diharapkan
dalam penelitian ini yaitu sejumlah 50 responden, kemudian hasil dari 50
responden tersebut akan diuji kembali dengan r tabel pada taraf signifikan () 5%
yaitu sebesar 0,279. Hasil uji validitas disajikan pada tabel 5.1.

Dari hasil nilai dari tabel 5.1 menunjukkan bahwa hasil uji validitas
diketahui bahwa koefisien korelasi untuk variabel produk, harga,saluran distribusi
dan promosi dan keputusan pembelian memiliki nilai yang lebih besar
dibandingkan dengan nilai r-tabel sebesar 0,279, sehingga dapat dinyatakan
bahwa item-item pertanyaan pada instrumen (kuesioner) penelitian tersebut
bersifat valid sehingga layak untuk digunakan dalam pengumpulan data.

2. Hasil Uji Reliabilitas


Setelah instrument diuji validitasnya, instrumen yang valid selanjutnya
dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji atau
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama.
Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan
metode Cronbachs Alpha. Penelitan ini menggunakan teknik Alpha Cronbach
untuk uji reliabilitasnya. Instrument memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi
jika nilai koefisien yang diperoleh > 0,60 (Ghozali, 2005). Setelah diperoleh
nilai , selanjutnya membandingkan nilai tersebut dengan angka kritis
reliabilitas, sehingga dapat dikatakan reliabel jika nilai lebih besar dari
angka kritis reliabilitas.
Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,882 15

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa nilai Cronbachs Alpha. sebesar


0,886 lebih besar dari nilai kritis reliabilitas sebesar 0,60, sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan dakam kuesioner pada item-item yang
digunakan adalah bersifat reliabel.
3. Analisis Regresi Linier Berganda Antara Variabel Bebas (X1, X2, X3 dan
X4) dan Variabel Terikat (Y)
Coefficients(a)
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2,445 2,558 ,956 ,344

totalx x1 ,403 ,186 ,263 2,162 ,036

1 total x2 ,173 ,200 ,100 ,864 ,392

total x3 ,301 ,159 ,221 1,899 ,064

total x4 ,286 ,101 ,367 2,835 ,007

a Dependent Variable: TOTALY


Sumber : Hasil uji t diolah pada tahun 2016

Berdasarkan hasil analisis yang didapat, dengan menggunakan alat analisis SPSS
14.00 maka persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut ini :
Y = 2,445 + 0,403X1 + 0,173X2 + 0,301X3 + 0,286X4 + e
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai Konstanta sebesar 2,445
Nilai konstanta bernilai negatif sebesar 2,445 bahwa apabila tidak ada faktor
produk (X1), harga (X2), saluran distribusi (X3), dan promosi (X4), mak
keputusan pembelian (Y) konsumen sebesar 2,445. Apabila terdapat faktor produk
(X1), harga (X2), saluran distribusi (X3), dan promosi (X4), maka keputusan
pembelian (Y) konsumen menurun sebesar 7,025.
2. Nilai Koefisien Regresi Produk (X1) sebesar 0,536
Nilai koefisien produk (X1) bernilai positif sebesar 0,536 menyatakan
bahwa apabila ada peningkatan kualitas produk (X1) , maka akan meningkatkan
keputusan pembelian (Y) sebesar 0,536. Artinya semakin ditingkatkannya
kualitas produk yang diproduksi, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan
50

konsumen untuk membeli dan memutuskan pembelian terhadap


produk telur ayam ras pada Romlan Farm.
3. Nilai Koefisien Regresi Harga (X2) sebesar 0,373
Nilai koefisien regresi harga (X2) bernilai positif sebesar 0,373
menyatakan bahwa setiap kenaikan harga (X2) akan meningkatkan
keputusan pemberlian (Y) sebesar 0,373, artinya semakin dinaiknya harga
produk telur ayam ras pada Romlan Farm, maka keputusan pembelian
akan bertambah sebesar 0,373.
4. Nilai Koefisen saluran distribusi (X3) sebesar 0,811
Nilai koefisien regresi saluran distribusi (X4) bernilai positif
sebesar 0,811 menyatakan bahwa setiap penambahan saluran distribusi
(X4), maka akan meningkatkan keputusan pembelian (Y) sebesar 0,811.
Artinya jika semakin luas saluran distribusi yang dilakukan oleh Romlan
Farm di Kabupaten Jember maka akan semakin banyak pula kemungkinan
konsumen untuk membeli produk telur ayam ras pada Romlan Farm
Kabupaten Jember.
5. Nilai Koefisien Promosi (X4) sebesar 0,837
Nilai koefisien regresi variabel promosi(X4) bernilai positif sebesar 0,837
menyatakan bahwa setiap ada peningkatan promosi (X4), maka akan
meningkatkan keputusan pembelian (Y) sebesar 0,837. Artinya jika
semakin banyak promosi yang dilakukan Romlan Farm di Kabupaten
Jember, maka akan semakin banyak pula kemungkinan konsumen untuk
membeli produk telur ayam ras pada Romlan Farm di Kabupaten Jember.
4.
5. Analisis Koefisien Determinasi Berganda (Adjusted R Square) Antara
Variabel Bebas (X1, X2, X3, X4) dengan Variabel Terikat (Y)
50

Interpretasi berdasarkan tabel hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien


determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,499atau 49,9%. Hal ini berarti dapat
dikatakan bahwa 49,9% perubahan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y)
disebabkan oleh perubahan variabel bebas yaitu variabel produk (X1), harga (X2),
saluran distribusi (X3) dan promosi (X4), sedangkan sisanya 50,9% disebabkan
oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model atau yang tidak diteliti dalam
penelitian ini dengan beberapa seperti indikator proses, dan bukti fisik. Rekha
Mahendraswari (2014). Standart Error of estimate (SEE) sebesar 1,824. Makin
kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen (keputusan pembelian).

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,735a ,540 ,499 1,950


Korelasi koefesien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui korelasi atau
keeratan hubungan antara variabel bebas produk (X1), harga (X2), saluran
distribusi (X3) dan promosi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y). Apabila
koefesien korelasi mendekati 1 maka semakin tinggi koefisien variabel bebas
terhadap variabel terikatnya, koefesien sebesar 0,735 tersebut menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dikatagorikan
kuat karena besar koefisien tersebut diantara 0,60-0,799.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat kuat

6. Uji koefisien Regresi Secara Serempak (Uji F)


Uji F digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-sama. Uji F dilakukan dengan
membandingkan besarnya nilai F hitung dengan F tabel dengan taraf signifikan
50

() yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F
tabel, maka H1 diterima, yang artinya bahwa seluruh variabel bebas secara
bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Jika sebaliknya,
apabila F hitung lebih kecil sama dengan F tabel, maka H1 ditolak atau artinya
bahwa seluruh variabel bebas secara bersama tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Regression 200,735 4 50,184 13,203 ,000b

1 Residual 171,045 45 3,801

Total 371,780 49

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil analisis untuk uji F dengan
menggunakan alat analisis SPSS 14.00 for windows yang telah di uji diperoleh F
hitung sebesar 13,203 yang menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F
tabel yang mempunyai nilai sebesar 0,05 Dari hasil tersebut maka H1 diterima yang
berarti bahwa variabel bebas secara serempak atau bersama berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (Y) .

7. Uji koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)


Uji t (uji parsial) digunakan untuk menguji koefisien regresi dari masing-
masing variabel bebas yaitu produk (X1), harga (X2), promosi (X3) serta
saluran distribusi (X4) apakah keempat variabel tersebut mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y). Apabila nilai
thitung > nilai ttabel dan juga memiliki taraf signifikan () yang digunakan
adalah 5% atau 0,05, maka H1 diterima yang artinya variabel bebas
berpengaruh sangat nyata terhadap variabel terikat. Sebaliknya apabila
nilai thitung < nilai ttabel , maka H1 ditolak yang artinya variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Coefficientsa
50

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2,445 2,558 ,956 ,344

totalx x1 ,403 ,186 ,263 2,162 ,036

1 total x2 ,173 ,200 ,100 ,864 ,392

total x3 ,301 ,159 ,221 1,899 ,064

total x4 ,286 ,101 ,367 2,835 ,007

1. Variabel bebas produk (X1), mempunyai nilai t hitung sebesar 2,162


dan nilai t tabel 2,01. Nilai tersebut menunjukkan bahwa t hitung
lebih besar dari nilai t tabel, sehingga variabel produk (X1)
berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
2. Variabel bebas harga (X2), mempunyai nilai t hitung sebesar 1,237
dan nilai t
50

tabel 2,01. Nilai tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dari nilai t tabel,

sehingga variabel harga (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel


keputusan pembelian (Y).
3. Variabel bebas saluran distribusi (X3), mempunyai nilai t hitung sebesar 3,009
dan nilai t tabel 2,01. Nilai tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih besar
dari nilai t tabel, sehingga variable saluran distribusi (X3) berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
4. Variabel bebas promosi (X4), mempunyai nilai t hitung sebesar 2,857 dan nilai
t tabel 2,01. Nilai tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dari nilai t
tabel, sehingga variabel promosi (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian (Y).

Anda mungkin juga menyukai