Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ardi Kurniawan

NPM : A10180172

Tugas 1 Statistika 2
Jelaskan apa perbedaan statistika deskriptif dan statistika inferensia, berikan contohnya 2 kasus saja!
1)

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA INFERENSIAL

1. Hanya mampu menggambarkan 1) Memberikan analisis yang lebih


karakteristik mendalam

2. Tidak bisa digunakan untuk 2) Bisa digunakan untuk menarik


mengambil kesimpulan pada tingkat kesimpulan pada tingkat
populasi populasi

Secara umum Statistik inferensial dan statistik deskriptif memiliki perbedaan yang sangat mendasar
dalam proses analisisnya. Secara umum, kedua jenis statistik ini pun memiliki tujuan yang berbeda.
1. Statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik data. Sedangkan statistik
inferensia bertujuan untuk mengambil kesimpulan untuk populasi dengan menganalisis
sampel.
2. Statistik deskriptif biasanya hanya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistik uji yang
digunakan pun terbilang sederhana seperti rata-rata, varians, dll. Sedangkan statistik
inferensial, statistik yang digunakan sudah tergolong sangat rumit. Tidak semua orang mampu
menggunakan statistik inferensial sehingga dibutuhkan keseriusan dan pembelajaran khusus
sebelum menggunakannya.
Karena itu, tidak bisa menggunakan apapun alat analisis yang ada pada analisis deskriptif
untuk menyimpulkan data secara keseluruhan.

Contoh kasus statistika inferensial


 contoh dengan menggunakan statistik confidence interval.
seorang kepala daerah melakukan klaim bahwa tingkat kemiskinan di daerahnya sangatlah
rendah. Untuk membuktikan hal tersebut, ia melakukan survei pendapatan dan pengeluaran
rumah tangga yang secara teori mampu menghasilkan angka kemiskinan.
Berdasarkan pertimbangan waktu dan biaya, maka dipilihlah 10.000 sampel rumah tangga
dari total 100.000 rumah tangga yang ada di kabupaten tersebut (asumsi standar deviasi
adalah 500). 
Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa masih terdapat sebesar 3.000 penduduk miskin.
Tentu angka ini tidak sepenuhnya benar mengingat survei selalu memiliki error.
Karena itu, dibuatlah confidence interval untuk memperkuat hasil survei ini (

Pembahasan :
z-value dari 95 persen adalah 1.96 
   
Berdasarkan hasil pengujian, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, bisa
disimpulkan bahwa jumlah penduduk miskin di kota tersebut berkisar antara 2990 hingga
3010 orang.

Contoh kasus statistika deskriptif


nilai ujian mata kuliah statistik 150 mahasiswa maladewa university . Berdasarkan data
tersebut, maka langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat tabel distribusi frekuensi
adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Jumlah kelas interval


K = 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 log 150 = 1 + 3,3 . 2,18 = 8,19.
Jadi jumlah kelas interval 8 atau 9. Pada kesempatan ini digunakan 9 kelas.

2. Menghitung rentang data


Yaitu data terbesar dikurangi data terkecil lalu ditambah 1 = 93 – 13 = 80 + 1 = 81.

3. Menghitung panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas


81 : 9 = 9

4. Menyusun interval kelas


Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil, yaitu 13. Agar lebih
komunikatif, maka dimulai dari angka 10.
5. Setelah data interval tersusun, maka untuk memasukkan data guna mengetahui frekuensi
dilakukan dengan menggunakan tally yaitu, dengan membari tanda centang pada setiap angka
yang dimasukkan pada, setiap kelas, dan mulai dari angka awal. Misalnya data yang paling
awal adalah angka 27, maka data 27 masuk pada kelas 2 yaitu, (20-29). Kemudian angka 27
ini diberi tanda centang, yang berarti data tersebut telah dimasukkan ke dalam kelas interval
dan seterusnya. Jika semua angka telah diberi centang, berarti semua data telah masuk pada
setiap kelas interval. Jumlah tally harus sama dengan jumlah data.
6. Setelah frekuensi ditemukan, maka tally dihilangkan dan data disajikan seperti pada gambar.

Anda mungkin juga menyukai