UNIVERSITAS INDONESIA
Disusun Oleh:
Berdita : 1206192286
Salfia Dian Lastari : 1206337526
OKTOBER 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penulisan tugas mata kuliah Seminar Biostatistik Lanjut dengan topik Analisis
Jalur (Path Analysis).
1. Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso, SKM selaku penanggung jawab mata
kuliah Seminar Biostatistik Lanjut.
2. Dr. Besral, SKM, M.Sc selaku pengajar sesi path analysis dalam mata
kuliah Seminar Biostatistik Lanjut.
3. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak.
Penulis
3
1) Pendahuluan
Analisis jalur (path analysis) adalah teknik statistik yang menguji hubungan
sebab akibat antara dua atau lebih variabel. Analisis jalur ini dilakukan
berdasarkan sistem persamaan linear dan pertama kali dikembangkan oleh
Sewall Wright pada tahun 1930an yang digunakan untuk penelitian evolusi
genetik. Analisis jalur ini pertama kali diaplikasikan pada ilmu sosial di tahun
1960an dan diketahui mulai meningkat frekuensi penggunaannya pada jurnal-
jurnal ekologi mulai tahun 1970an.
Metode analisis jalur adalah suatu metode yang mengkaji pengaruh baik
langsung maupun tidak langsung dari variabel-variabel yang dihipotesiskan
sebagai akibat dari efek perlakuan terhadap variabel tersebut. Analisis jalur ini
merupakan metode yang diterapkan untuk suatu model kausal yang
diformulasikan dan dikembangkan oleh peneliti dengan didasarkan oleh
pengetahuan teoritis.
Analisis jalur merupakan dasar dari analisis Structural Equation Model (SEM).
Sebagaimana diketahui SEM merupakan teknik analisis multivariabel yang
cukup baik dan merupakan kombinasi antara faktor analisis dan analisis jalur
(Ho, 2006). Berikut definisi analisis jalur dari berbagai sumber:
1. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi
berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan
(magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat
hipotetikal dalam seperangakat variabel (Webley and Lea, 1997).
2. Analisis jalur merupakan perluasan dari regresi linier berganda, dan yang
memungkinkan analisis model-model yang lebih kompleks (Streiner,
2005).
3. Analisis jalur merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang
disusun berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefesien
jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh variabel
independen exogenous terhadap variabel dependen endogenous (Sarwono,
2012).
4
5. Variabel residu tidak saling berkorelasi dan juga tidak berkorelasi dengan
variabel independen di dalam sistem.
5
2) Variabel endogen
Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya (di dalam diagram
jalur ada panah yang mengarah pada variabel ini). Variabel endogen terdiri
dari variabel antara dan variabel terikat. Lebih lanjut lagi, variabel antara
adalah variabel endogen yang memiliki panah yang mengarah dan
meninggalkan variabel tersebut sedangkan variabel terikat adalah variabel
endogen yang hanya memiliki panah mengarah ke variabel tersebut.
3) Variabel eksogen
Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya (di dalam
diagram jalur tidak ada panah yang mengarah ke variabel ini).
untuk melengkapi analisis jalur untuk setiap set data. Koefisien jalur
memiliki 2 simbol sesuai dengan jenis variabelnya, antara lain:
a) Variabel eksogen diberi lambang γ (gamma)
b) Variabel endogen antara diberi lambang β (beta)
6. Tabel Wright
Dengan tujuan analisis adalah mengetahui hubungan fat, energi, total kolesterol,
trigliserida, RLPP (Rasio Lingkar Perut Panggul) dan lemak terhadap IMT
(Indeks Masa Tubuh) maka berikut diagram jalur untuk analaisis ini:
Trigelisida
Total
kolersterol
RLPP
Energi IMT
Lemak
Fat
Total
Trigliserida
Kolesterol
(β)
(β)
IMT (β)
Energi (β)
RLPP (β)
1. FAT (X1)
2. ENERGI (X2)
3. TOTAL KOLESTEROL (X3)
4. TRIGLISERIDA (X4)
5. RLPP (X5)
6. LEMAK (X6)
7. IMT (Y7)
Total
Kolesterol Trigliserida
B43
(β) (β)
B54
B32
B75 B74
B53 IMT (β)
B31 En(β) RLPP (β)
B52
B51 B76
B21
B64
B61
9
Eksogen : FAT
Endogen : ENERGI, TOTAL KOLESTEROL, TRIGLISERIDA, RLPP,
LEMAK, IMT
Persamaan regresi linier
Masukan semua variabel yang akan di ukur pada kolom test variabel list seperti
gambar di bawah ini:
10
Kesimpulan :
Pada uji kenormalan Kolmogorov-Smirnov, terlihat semua variabel
memperlihatkan nilai-p>0,05 berarti asumsi distribusi normal terpenuhi.
Total
Trigliserida
Kolesterol B43
B54
B32
B75 B74
B53 IMT
B31 energi RLPP
B52
B51 B76
B21
B64
B61
Total
0,336 Trigliserida
Kolesterol
0,089
0,095
0,288 0,019
0,056 IMT
-0,21 energi RLPP
0,315
-0,024 0,724
0,826
-0,043
0,210
14
Trigliserida Total kol (b43) 0,336 0,000 1,000 Signifikan Dihapus karena sudah
tidak memiliki path
Energi Fat (b21) 0,826 0,000 1,000 Signifikan Dihapus karena arah
panah tidak mengarah
ke imt baik langsung
maupun tidak
langsung
Lemak Total kol (b63) 0,210 0,031 1,127 Signifikan Tetap pakai meskipun
Jalur path tidak
langsung, pathnya
menuju IMT melalui
lemak
Kesimpulan :
15
Berdasarkan tabel di atas dengan mempertimbangkan nilai pada kolom Sig. maka
jalur/path yang nilainya tidak sig >0,05 dan variabelnya yang sudah tidak
memiliki jalur/path harus dihilangkan dari diagram alur yang telah dibuat.
Berdasarkan tabel diatas maka diagram jalur/path yang dihasilkan seperti di
bawah ini :
Total
Total
Kolesterol
Kolesterol
Energi B75
RLPP
B21 B63
IMT
B63
konsep
Fat
Fat
Fat Lemak
B76
B61
B61
Keterangan :
Pada gambar ini memperlihatkan variabel yang masih ada setelah
mempertimbangkan nilai pada kolom Sig <0,005 tetapi untuk varibel energi akan
di hapus karena arah jalur/path tidak mengarah ke IMT, hal ini dilakukan karena
tujuan analisis pada kasus ini adalah mengetahui hubungan fat, energi, total
kolesterol, trigliserida, RLPP dan lemak terhadap IMT (Indeks Masa Tubuh).
Maka diagram jalurnya akan seperti di bawah ini :
Total
Kolesterol
RLPP
IMT
B63
Fat Lemak
B61
16
Kembali Langkah 2
1. Eksogen : FAT
2. Endogen : TOTAL KOLESTEROL, TRIGLISERIDA, RLPP,
LEMAK, IMT
Persamaan regresi linier
1. LEMAK=b61*FAT + b63*TOTKOL
2. IMT= b75*RLPP + b76*LEMAK
Total
Kolesterol
B75
RLPP
B63 IMT
Fat B76
Lemak
B61
17
Persamaan linier :
IMT = 0,292*RLPP + 0,726LEMAK
LEMAK = 0,196*TOTKOL + 0,201FAT
Analyze –Correlation-Bivariate-ok
18
Hasil outputnya
Kesimpulan :
Dari hasil output correlations dapat di simpulkan ada 2 variabel yang memiliki
hubungan langsung dan bermakna terhadap variabel dependent (IMT) adalah
RLPP (0,277*) dan lemak (0,700**), sedangkan 2 variabel lainnya yaitu fat dan
total kolesterol tidak langsung memiliki hubungan terhadap IMT dan tidak
bermakna secara statistik. Tetapi berdasarkan hasil pada langkah 5.5 dengan
diagram jalur seperti itu, maka perlu dilakukan pembandingan dengan
menggunakan Tabel Wright, tujuannya untuk menghitung nilai direct dan
indirect effect (Reproduced Correlation) dan membandingkan dengan nilai actual
correlation yang di hasilkan dari analisa correlation bivariate.
19
Berdasarkan perhitungan pada tabel wright yang telah dilakukan maka variabel
Fat, RLPP dan Lemak merupakan jalur yang fit terhadap IMT (karena nilai total
effek + non causal dibandingkan dengan actual correlationnya sama atau hampir
sama ) hal itu bisa dilihat pada tabel Wright di atas.
Total
Kolesterol RLPP
IMT
Lemak
Fat Rujukan
Daftar
20