KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, sekaligus shalawat
serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga
kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah atas izin dn ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Analisis Jalur (Path Analysis)”.
Maka makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Statistika Penelitian pada semester ganjil. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi
keinginan dan motivasi baik, selalu menjadi bekal bagi kami. Kekurangan,
kehkilafan adalah merupakan proses untuk perbaikan dalam pembelajaran.
Penulis mengharapkan dari semua pembaca, untuk dapat mengoreksi, mengkritisi
dan sekaligus merevisi sebagai sumbangsih yang berarti dalam penyempurnaan
makalah ini.
Akhir kata dari kami dicukupkan sekian dulu, mudah-mudahan makalah
ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis yang ingin menambah
wawasan ilmu pengetahuan.Serta tidak lupa penulis haturkan pula permohonan
maaf yang sebesar-besarnya bila dalam isi makalah ini kurang berkenan dan
masih ada kekurangan yang berarti.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Jalur (Path Analysis) .................................................. 3
B. Manfaat Analysis Jalur (Path Analysis) ..................................................... 4
C. Asumsi – Asumsi Analysis Jalur (Path Analysis)...................................... 4
D. Model Analisis Jalur (Path Analysis)......................................................... 5
E. Persyaratan dan Tahapan Menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis) .. 10
F. Contoh dalam Menghitung Analisis Jalur (Path Analysis) ....................... 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 20
B. Saran ......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan statistik regresi,
sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus analisis jalur.
Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan
antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono: 2009).
Bagaimana sejarah perkembangan analisis jalur? Teknik analisis jalur,
yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934, sebenarnya merupakan
pengembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi akibat
yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan
dengan regresi berganda, atau dengan kata lain, regresi berganda merupakan
bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik ini juga dikenal sebagai modal sebab
akibat (causing modeling).
Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur memungkinkan
penggunaan dapat menguji proposisi teoritis mengenai hubungan sebab dan
akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel. Memanipulasi variabel
maksudnya memberi perlakuan (treatment) terhadap variabel-variabel tertentu
dalam pengukurannya. Asumsi dasar model ini ialah beberapa variabel
sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat satu dengan yang
lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis jalur (Path Analysis)?
2. Apa manfaat dari analisis jalur (Path Analysis)?
3. Apa saja asumsi-asumsi dari analisis jalur (Path Analysis)?
4. Bagaimana model analisis jalur (Path Analysis)?
5. Bagaimana Persyaratan dan Tahapan Menggunakan Analisis Jalur (Path
Analysis)?
6. Bagaimana contoh dalam menghitung analisis jalur (Path Analysisi)?
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis jalur (Path
Analysis)
2. Untuk mengetahui manfaat dari analisis jalur (Path Analysis)
3. Untuk mengetahui asumsi-asumsu dari analisis jalur (Path Analysis)
4. Untuk mengetahui model analisis jalur (Path Analysis)
5. Untuk mengetahui Persyaratan dan Tahapan Menggunakan Analisis Jalur
(Path Analysis)
6. Untuk mengetahui contoh dalam menghitung analisis jalur (Path Analysis)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Jalur
Path analysis (PA) atau analisis jalur adalah keterkaitan antara variable
independent, variable intermediate, dan variable dependen yang biasanya
disajikan dalam bentuk diagram. Analisis jalur merupakan pengembangan
analisis regresi ganda yang menguraikan besaran pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat secara tidak langsung.
Path Analysis atau yang lebih dikenal dengan analisis jalur untuk pertama
kali diperkenalkan oleh seorang biolog bernama Sewall Wright (1921) dan
kemudian dikembangkan ke dalam ilmu-ilmu sosial oleh sosiolog O.D.
Duncan (1960). Pedhazur (1997:769) menjelaskan path analysis was
developed by Sewall Wright as a method for studying direct and indirect
effects of variables hypothesized as causes of variables treated as effects. It is
important to stress from the outset that, being a method, the path of analysis is
based on knowledge and theoretical considerations.
Analisis jalur dikembangkan sebagai metode untuk mempelajari efek
langsung dan tidak langsung dari variabel yang dihipotesiskan sebagai
penyebab variabel yang diperlakukan sebagai efek. Penting untuk ditekankan
sejak awal bahwa, sebagai sebuah metode, analisis jalur didasarkan pada
pengetahuan dan pertimbangan teoritis. Artinya dalam melakukan penelitian
dengan analisis jalur peneliti harus benar-benar menguasai dan mampu
menganilis teori-teori yang berkaitan atau menjadi dasar dalam penelitian.
Sementara Wright sendiri menjelaskan the method of path coefficients is not
intended to accomplish the impossible task of deducing causal relations from
the values of the correlation coefficients. It is intended to combine the
quantitative in- formation given by the correlations with such a qualitative
information as may be at hand on causal relations to give a quantitative
interpretation (Pedhazur, 1997:769). Pendapat ini menjelaskan bahwa
metode koefisien jalur tidak dimaksudkan untuk mencapai tugas yang sulit/
mustahil dan untuk menyimpulkan hubungan kausal dari nilai koefisien
3
4
1
Muhammad Fadhli, STATISTIK PENDIDIKAN “TEORI DAN PRAKTIK DALAM PENDIDIKAN” (Jln.
Keadilan/ Cemara, Lorong II Barat No. 57 Sampali Medan: CV. Widya Puspita, 2018).
2
Sudaryono, “Aplikasi Analisis (Path Analysis) Berdasarkan Urutan Penempatan Variabel dalam
Penelitian,” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 17 (July 2011).
5
1. Ada model analisis jalur, hubungan antar variabel adalah bersifat linear
dan aditif.
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas
yang berbalik.
3. Variabel endogen minimal dalam skala ukur interval.
4. Variabel-variabel residualnya tidak berkorelasi dengan variabel
sebelumnya dan tidak berkorelasi satu dengan yang lain.
5. Variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-
teori yang relevan yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar
variabel yang diteliti.
3
Christian Y Lumenta, John S Kekenusa, and Djoni Hatidja, “ANALISIS JALUR FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KRIMINALITAS DI KOTA MANADO,” JURNAL ILMIAH SAINS 12, no. 2 (October 31,
2012): 77, https://doi.org/10.35799/jis.12.2.2012.556.
6
4. Model kompleks
Berikut ini model-model yang bersumber dari buku Analisis Jalur Untuk Riset
Bisnis, Edisi 5 tahun 2010 (Sarwono: 6-7, 2010) akan dibahas secara lebih
rinci. Untuk memudahkan pembaca yang baru memulai dalam mempelajari
path analysis; maka contoh-contoh dibawah ini dibuat sederhana sedang pada
bagian aplikasi penghitungan di bab-bab berikutnya contohnya akan semakin
dibuat kompleks.4
Contoh Kasus:
Riset ingin melihat besarnya pengaruh variabel kualitas produk
dan iklan terhadap penjualan, maka X1 adalah variabel kualitas produk dan
X2 adalah variabel iklan sedangkan Y adalah variabel penjualan. Dalam
4
Jonathan Sarwono, “MENGENAL PATH ANALYSIS: SEJARAH, PENGERTIAN DAN APLIKASI” 11, no.
2 (n.d.): 12.
7
Dimana:
Contoh Kasus:
Dalam rangka untuk meningkatkan laba, sebuah perusahaan
menjual produk dengan harga murah dengan mengabaikan kualitas produk
itu sendiri. Hasilnya laba tidak meningkat malahan semakin menurun.
Apabila diterapkan dalam model kedua ini, maka variabel X adalah
produk, variabel Y adalah variabel kualitas produk dan variabel Z adalah
variabel laba. Variabel produk mempengaruhi variabel laba melalui
variabel kualitas produk.
8
Dimana:
Contoh Kasus:
4. Model Kompleks
Model keempat dalam path analysis ini merupakan model yang
kompleks, yaitu variabel X1 secara langsung mempengaruhi Y2 dan
melalui variabel X2 secara tidak langsung mempengaruhi Y2, sementara itu
variabel Y2 juga dipengaruhi oleh variabel Y1. Dalam model ini dapat
diterangkan sebagai berikut:
a. Variabel X1 berfungsi sebagai variabel independen exogenous
b. Variabel X2 mempunyai dua fungsi:
- Fungsi pertama ialah sebagai variabel endogenous terhadap
variabel exogenous X1
- Fungsi kedua ialah sebagai variabel endogenous perantara untuk
melihat pengaruh X1 terhadap Y2 melalui X2
c. Variabel Y2 merupakan variabel dependen endogenous
d. Variabel Y1 merupakan variabel independen exogenous
Dimana:
Contoh Kasus:
5
Sarwono.
11
c. Ukuran sampel yang memadai, sebaiknya di atas 100 dan idealnya 400
– 1000
d. Pola hubungan antar variabel: pola hubungan antar variabel hanya satu
arah tidak boleh ada hubungan timbal balik (reciprocal)
e. Hubungan sebab akibat didasarkan pada teori yang sudah ada dengan
asumsi sebelumnya menyatakan bahwa memang terdapat hubungan
sebab akibat dalam variabel-variabel yang sedang kita teliti.
f. Pertimbangkan hal-hal yang sudah dibahas dalam asumsi dan prinsip-
prinsip dasar di bab sebelumnya.
2. Sedang tahapan dalam melakukan path analysis ialah:
a. Merancang model didasarkan pada teori.
Sebagai contoh kita akan melihat pengaruh variabel kualitas produk,
harga dan pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Berangkat
dari teori yang ada kemudian kita membuat model yang
dihipotesiskan.
Dimana:
k = jumlah variabel
n = jumlah data
Dengan ketentuan bahwa statistik uji tersebut mengikuti distribusi F-
Snedecor dengan Degree of Freedom (DF): V1= k - 1 dan V2 = n-k
Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut:
- Jika Fobservasi > Fnilai kritis, maka H0 ditolak
- Jika Fobservasi < Fnilai kritis, maka H0 diterima
Kedua, melakukan pengujian secara parsial dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Membuat hipotesis seperti berikut ini:
H0 : PYXi = 0
H1 : PYXi ≠ 0
Pengujian menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut:
1) Langkah 1 :
Hipotesis & Persamaan Struktural
a) Hipotesis : Kemampuan pegawai dan motivasi kerja berkontribusi
secara simultan dan signifikan terhadap produktivitas kerja.
b) Struktur : Y=YX1X1+ YX2X2 + Y 1
16
2) Langkah 2 :
Hitung koefisien jalur
a) Gambar Diagram Jalur
Y=YX1X1+ YX2X2 + Y +1
Correlations
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 1170,257 2 585,129 22,151 ,000 a
Res idual 237,743 9 26,416
Total 1408,000 11
a. Predictors : (Constant), Motivas i Kerja (X2), Kemampuan Pegawai (X1)
b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)
17
Coefficientsa
Model Summary
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 ,912 a ,831 ,794 5,140 ,831 22,151 2 9 ,000
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Kemampuan Pegawai (X1)
3) Langkah 3:
Hitung Koefisien Jalur Secara Simultan
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 1170,257 2 585,129 22,151 ,000 a
Res idual 237,743 9 26,416
Total 1408,000 11
a. Predictors : (Constant), Motivas i Kerja (X2), Kemampuan Pegawai (X1)
b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja (Y)
H0 : yx1= yx2=0
Ha : yx1= yx2≠0
4) Langkah 4:
Hitung Koefisien Jalur Secara Individu (1)
Coefficientsa
H0 : yx1=0
Ha : yx1>0
H0 : Kemampuan pegawai tidak berkontribusi secara simultan dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
Ha : Kemampuan pegawai berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap produktivitas kerja
Nilai t = 2,845 sig. 0,019 <0,05 berarti H0 ditolak Ha diterima
Hitung Koefisien Jalur Secara Individu (2)
Coefficientsa
H0 : yx2=0
Ha : yx2>0
H0 : Motivasi Pegawai tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap produktivitas kerja
Ha : Motivasi Pegawai berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap produktivitas kerja
Nilai t = 2,763 sig. 0,022 <0,05 berarti H0 ditolak Ha diterima
19
5) Langkah 5 :
Memaknai Hasil Analisis Jalur
Y=YX1X1+ YX2X2 + Y1
Y=0,510 X1+0,495X2+0,411 1
20
DAFTAR PUSTAKA