1. Seorang pemilik pabrik rokok mempunyai anggapan bahwa rata-rata nikotin yang
dikandung oleh setiap batang rokok adalah sebesar 20 mg, dengan alternatif lebih
kecil dari itu. Dari 10 batang rokok yang dipilih secara random, diperoleh hasil
sebagai berikut: 20 mg, 23 mg, 22 mg, 18 mg, 24 mg, 25 mg, 17 mg, 16 mg, 17
mg dan 21 mg. Ujilah pendapat tersebut!
2. Chin dkk, melakukan uji flourescent antibody tidak langsung guna meneliti reaksi
sejenis serum obat malaria falcifarum terhadap 57 objek yang telah berhasil
disembuhkan . Mereka menemukan bahwa reaksi pad a38 subjek ternyata positif.
Jika sampel ini memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari uji binomial, dapatkah
kita menyimpulkan dari data ini bahwa proporsi reaksi positif dalam populasi
yang bersangkutan lebih besar dari 0,50?
3. Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan berapa lama hidup
pasien leukimia antara yang diberi serum dengan yang tidak diberi serum
penghambat pertumbuhan leukimia. Diambil 9 pasien yang sudah mencapai tahap
lanjut sebagai sampel, 5 pasien diberi serum dan 4 pasien tidak. Buktikan
hipotesis bahwa pasien yang diberi serum bertahan hidup lebih lama dari yang
tidak diberi! Data diperoleh sebagai berikut:
Diberi Serum
Tidak Diberi Serum
2,1
1,9
5,3
0,5
1,4
2,8
4,6
3,1
0,9
4. Dari sampel random dua merk lampu pijar, lama waktu penggunaan setelah
dinyalakan terus - menerus ditunjukan sebagai berikut (dalam satuan jam):
Mer
kA
Mer
kB
407 426 453 378 434 415 396 418 441 415 373
393
403 424 383 445 439 417 412 462 439 432 413
433
29
42
16
19
31
14
33
45
26
34
30
43
28
37
24
40
56
49
28
20
34
39
47
61
32
24
49
1. Uji Binomial
Binomial Test
Category
Rata-Rata Kandungan
Nikotin Rokok (mg)
Group 1
Group 2
Observed
Prop.
>= 20
,60
< 20
,40
10
1,00
Total
Test Prop.
Exact Sig.
(2-tailed)
,50
,754
H1 : P < 20
Kriteria Uji:
Terima H0 jika nilai P .
Tolak H0 jika nilai P <
Taraf Nyata:
Taraf nyata yang digunakan adalah 95% dengan
= 0,05
Keputusan:
Taraf nyata yang digunakan yaitu sebesar 0,05 diperoleh nilai P sebesar
0,754. Karena nilai P lebih besar dari pada taraf nyata yang digunakan yaitu
sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa cukup bukti untuk menerima H 0.
Artinya, rata-rata kandungan nikotin tiap batang rokok yang dihasilkan dari suatu
pabrik tertentu yaitu lebih besar atau sama dengan 20 mg/batang.
2. Uji Binomial flourencen antibody
Binomial Test
Penderita
Group 1
Group 2
Category
Positif
Negatif
Total
38
19
Observed
Prop.
,67
,33
57
1,00
Test Prop.
,50
Asymp. Sig.
(2-tailed)
,016(a)
a Based on Z Approximation.
= 0,05
Keputusan:
Taraf nyata yang digunakan yaitu sebesar 0,05 diperoleh nilai P sebesar
0,016. Karena nilai P lebih kecil dari pada taraf nyata yang digunakan yaitu
sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak cukup bukti untuk menerima
H0. Artinya, dari 57 subyek, 38 subyek tersebut mengatakan bahwa flourence
antibody menghasilkan reaksi positif tehadap serum obat malaria falciparum
dengan nilai proporsi lebih besaar dari 0,50.
3. Uji Mann-Whitney U pemberian serum pada pasien leukimia
Ranks
Leukimia
Pemberian Serum
Diberi Serum
Tidak diberi serum
N
5
4
Total
Mean Rank
5,40
4,50
Sum of Ranks
27,00
18,00
Berdasarkan hasil analisis tabel ranks, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel
yang diberi serum (N) sebanyak 5 pasien dan yang tidak diberi serum (N)
sebanyak 4 pasien, sehingga total (N) pasien adalah 9, nilai rata-rata peringkat
(mean rank) untuk pasien yang diberi seru sebesar 5,40 dan nilai rata-rata
peringkat (mean rank) untuk pasien yang tidak diberi serum sebesar 4,50. Nilai
jumlah total peringkat (sum of ranks) untuk pasien yang diberi serum sebesar
27,00 dan nilai jumlah total peringkat (sum of ranks) untuk pasien yang tidak
diberi serum sebesar 18,00.
Test Statisticsb
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
Leukimia
8,000
18,000
-,490
,624
a
,730
Dari tabel Test Statistics(b), nilai Mann-Whitney U sebesar 8,000 dan Exact
Sig. [2*(1-tailed Sig.)] sebesar 0,730a dapat digunakan sebagai statistik uji untuk
hipotesis.
Hipotesis:
H0 : M1 = M2
= 0,05
Keputusan:
Berdasarkan analisis diperoleh nilai Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 0,730 >
(0,025) maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 9 sampel
pasien tidak terdapat perbedaan lama hidup akibat dari pemberian serum atau
tidak untuk penghambat pertumbuhan leukima.
4. Uji Mann-Whitney U lama waktu penggunaan 2 merk lampu pijar
Ranks
Lampu
Waktu Penggunaan
Lampi (jam)
Merk A
Merk B
Total
N
12
12
Mean Rank
10,83
14,17
Sum of Ranks
130,00
170,00
24
Test Statisticsb
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
Lampu
52,000
130,000
-1,155
,248
,266
= 0,05
Keputusan:
Berdasarkan analisis diperoleh nilai Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 0,266
(0,025) maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 12 sampel
masing-masing merk tidak terdapat perbedaan lama rata-rata waktu (jam)
penggunaan lampu pijar Merk A dan Merk B
5. Uji Mann-Whitney U Kebutuhan Waktu Mendiagnosa Produk Rusak
Ranks
Produk
Perbandingan Waktu
Sistem 1
Sistem 2
Total
N
14
15
Mean Rank
12,57
17,27
Sum of Ranks
176,00
259,00
29
sistem 1 dan 2
peringkat (Mean Rank) sebesar 12,57 dan 17,27 dan nilai jumlah total peringkat
(Sum Of Ranks) sebesar 176,00 dan 259,00.
Test Statisticsb
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
Produk
71,000
176,000
-1,485
,138
,146
= 0,05
Keputusan:
Berdasarkan analisis diperoleh nilai Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 0,146
(0,025) maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
produk yang dijadikan sampel tidak terdapat perbedaan kebutuhan waktu untuk
mendiagnosa hasil produksi rusak meggunakan sistem 1 dan 2.