Anda di halaman 1dari 4

Putri Agustiani_062120018_UAS Statistik & Rancob

Kasus 1
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh lama perlakuan disinfektan H2O2 terhadap log
jumlah bakteri E coli pada limbah Rumah Potong Hewan dengan dosis 30 %. Untuk tujuan
tersebut dilakukan penelitian dengan lama perlakuan disinfektan 0, 2, 4 dan 6 jam dengan
ulangan masing-masing sebanyak 5 kali sebagaimana data tabel berikut:

Dengan output 1:

Output 2:

a. Ujilah pada α=5% apakah perlakuan disinfektan H2O2 berpengaruh terhadap jumlah
bakteri E coli (gunakan output 1)
b. Tuliskan Langkah-langkah analyze untuk menghasilkan output 1
c. Jelaskan kegunaaan Output 2 serta interpretasikan hasil output 2
Putri Agustiani_062120018_UAS Statistik & Rancob

Jawaban :
Kasus 1
Hipotesis
Perlakuan pengaruh lama disinfektan H₂0, terhadap log jumlah bakteri E Coli dengan
dosis 30%.
HO = Lama perlakuan desinfektan tidak berpengaruh terhadap log jumlah bakteri E.Coli
Hi = Lama perlakuan desinfektan berpengaruh terhadap log jumlah bakteri E Coli
a. basil output penambahan desinfektan menunjukkan nilai F hitung yang dihasilkan
adalah sebesar 415.321 dan F tabel pada alpha 5% sebesar 3.238872, maka jika
dibandingkan pada pengujian perlakuan nilai f hitung = 415.321>3.238872 nilai f
tabel. dan nilai sig = 0 alpha = 0.05. Sehingga keputusannya adalah tolak HO bisa
disimpulkan lama perlakuan desinfektan memberikan pengaruh pada respon

b. 1. Pilih Analyze General Linear Model Univariate


2. Kemudian lakukan pengisian terhadap :
• Kolom Dependent Variable
• Kolom Factor(s)
• Masukkan yang termasuk Fixed Factor(s)
• Masukkan yang termasuk Random Factor(s)
• Setelah pengisian, tekan Continue
3. Setelah pengisian selesai, tekan OK

c. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah dua atau lebih varian populasi
adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent
sample t test dan anova atau bagi peneliti yang menggunakan lebih dari satu
kelompok sampel. Pada umumnya digunakan untuk membuktikan hipotesis
komparatif Asumsi yang mendasar dalam anisis varian (Anova) adalah bahwa varian
dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai Siga > α (secara default
di SPSS adalah 0,05) maka dapat dikatakan bahwa varian dua atau lebih kelompok data
adalah sama.

Interpretasi
Berdasarkan based on mean, tilat sig yang didapat yaitu 0.03 yang mana kurang dari
0.05 (0.03 <0.05), maka ragam data menyebar tidak homogen.
Putri Agustiani_062120018_UAS Statistik & Rancob

Kasus 2
Persyaratan BPOM untuk pengujian bahan harus sesuai dengan kompedia/farmakope
sedangkan metode pengujian produk Levofloxacin HCl pada suatu industri menggunakan
metode spektrofotometri. Untuk menguji apakah metode spektrofotometri yang
digunakan tidak berbeda signifikan dengan hasil menggunakan metode HPLC maka
dilakukan uji menggunakan spektrofotometri dan HPLC pada bahan yang sama hasilnya
sebagai berikut:

Output 1:

Output 2

1. Dengan menggunakan output 1 apakah hasil uji menggunakan metode


spektrofotometri tidak berbeda secara signifikan dengan hasil uji menggunakan
metode HPLC?
(buatlah hipotesis dan interpretasi output)
2. Metode uji apa yang digunakan pada output 1 dan jelaskan tahapan untuk
menampilkan output 1
3. Interpretasikan output 2 secara lengkap! (mulai dari tujuan pengujian, hipotesis
dan interpretasi)
Putri Agustiani_062120018_UAS Statistik & Rancob

Jawaban :
Kasus 2

1. Terdapat dua populasi yang ada keterkaitannya dengan populasi 1 dengan populasi

Hipotesis :
H0 : µ1 - µ2 = 0 (hasil uji metode spektrofotometri tidak berbeda dengan hasil uji metode
HPLC)
H1 : µ2- µ1 ≠ 0 (hasil uji metode spektrofotometri berbeda dengan hasil uji metode
HPLC)
a = 2,5% atau 0,025

Dengan menggunakan nilai sig : jika dilihat dari nilai signifikasinnya, nilai sig
percobaan yaitu 0,808. Maka keputusan yang dapat diambil yaitu terima H0 karena nilai
sig > nilai a 2,5% (0,025)
2. a. Pilih menu Analize → Compare Means → Paired sample T Test
b. Masukan variable X dan y pada kolom paired variable
c. Pilih options dan masukan nilai selang kepercayaan (1-a) 100% pada kolom
confidence interval
d. klik continue dan akhiri dengan OK

3. Interpretasi :
Pada output muncul 2 (dua) pilihan hasil analisis sekaligus, yaitu Sig. pada kotak
Kolmogorov-Smirnov dan Sig. pada kotak Shapiro-Wilk. Pertimbangan untuk memilih
adalah banyaknya kasus atau banyaknya amatan (n). Jika jumlah kasus kurang dari 50,
maka analisis Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat (10). Jika jumlah kasus sama atau
lebih dari 50 kasus, maka analisis Kolmogorov-Smirnov dianggap lebih tepat. Pada
kasus ini diketahui bahwa setiap perlakuan dengan 6 kasus (< 50 kasus). Jika jumlah
kasus kurang dari 50, maka analisis Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat (10).
Dikarenakan jumlah kasus kurang dari 50, maka menggunakan anlisis pada kotak
Shapiro wilk. Dan didapatkan nilai sig pada sepktrofotometri 0,997 dan nilai sig pada
HPLC 0,974.

Interpretasi Hasil :
1. Jika nilai Sig. (p value) > 0,05 atau 0,01, maka data dinyatakan berdistribusi
NORMAL.
2. Jika nilai Sig. (p value) ≤ 0,05 atau 0,01, maka data dinyatakan berdistribusi TIDAK
NORMAL.
Dari data yang di dapat nilai sig lebih dari dari alpha 5% (sig > α = 0,05) yaitu 0.997 dan
0,974, maka kelompok data metode pengujian produk Levofloxacin HCl dinyatakan
berdistribusi normal.

Anda mungkin juga menyukai