a. Statistik parametris
Terdapat dua rumus T-TEST untuk menghitung data statistik parametris, yaitu :
Separated Varians
Pollled varians
Sebelum menentukan t-testnya maka perlu menguji kedua variansnya (menentukan homogeny
atau tidak)
Dengan mengunakan rumus
= 3.49
Dengan F table sebesar 2.22 (lampiran XII)
Sehingga nilai F hitung > F table,
Dalam hal ini berlaku ketentuan bila F hitung Lebih dari atau sama dengan F Tabel, Maka H0
ditolak dan Ha diterima. Dalam hal ini varian tidak homogen (σ12 ≠ σ22), maka sesuai dengan
pedoman berlaku t hitung mengunakan rumus separated varian
= 3.02
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t table yaitu
Dk= n1 -1
=22-1
=21 (sehingga t table = 2.08)
Dk= n2 -1
= 18-1
=17 (sehingga t table =2.11
Menurut teori t tabekl pengganti diperoleh selisih t table dibagi dua.
Didapat 0.015
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh t hitung < t pengganti, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, jadi kesimpulanyaterapat perbedaan waktu antara lulusan SMU dan SMK dalam
mendapatkan pekerjaan.
b. Statistik nonparametis
Statistic nonparametris yang digunakan dalam menguji hipotesis komparatif adalah chi kuadrat
dan Fisher Exact Probability Test (data nominal dan ordinal), median test (data ordinal)
1) Chi Kuadrat Test
Ketentuan pengujian adalah sebagai berikut H0 ditolak apabila harga chi kuadrat hitung lebih
dari atau sama dengan harga chi kuadrat table, dengan dk = 1 dan taraf kesalahan tertentu.
Dengan rumus
Berdasarkan harga-harga dalam table dan menggunakan rumus chi kuadrat maka chi kuadrat
dapat dihitung.
=
= 14,76
dengan taraf kesalahan sebesar 5% dan dk =1, maka harga chi table = 3.841 dan untuk 1% =
6.6635. ternyata harga chi hitung lebih dari harga chi table. Dengan demikian h0 di tolak dan Ha
di terima
jadi kesimpulannya terdapat/ada perbedaan prestasi kerja sebelum dan sesudah mengikuti diklat
dimana banyak yang berprestasi sesudah mengikuti diklat.
2) Fisher Exact
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif data sampel kecil independen
karena untuk menghitung data besar independen digunakan chi kuadrat.
Untuk mempermudah perhitungan dalam pengujian hipotesis komparatif maka hasil pengamatab
perlu disuse ke dalam table 2x2 seperti berikut
Kelompok Klasifikasi Jumlah
Baik Buruk
I A B A+B
Ii C D C+D
Jumlah N
Kelompok I = sampel 1
Kelompok II = sampel 2
Rumus dasar yang digunakan untuk pengujian fisher adalah sebagai berikut
Dengan ketentuan pengujian jika p hitung lebih dari taraf kesalah yang ditentukan maka H0
diteima dan Ha ditolak.
Contoh Pengitungan fisher Exact
Disinyalir adanya kecenderungan para mahasiswa lebih banyak menggunakan motor ninja
berwarna merah dan para mahasiswi mengunakan motor matic. Untuk membuktikan hal tersebut
maka dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan sampel yang diambil secara acak. Dari
8 mahasiswa yang diamati, 5 orang bermotor ninja warna merah dan 3 orang bermotor matic,
selanjutnya 7 orang mahasiswi yang diamati 5 menggunkana matic dan 2 orang memakai ninja
merah
Dengan
H0 = tidak ada perbedaan dalam memilih motor antara mahasiswa dan mahasiswi
Ha = adanya perbedaan dalam memilih motor antara mahasiswa dan mahasiswi
Kelompok Klasifikasi Jumlah
Ninja Mio
Mahasiswa 5 3 8
Mahasiswi 2 5 7
Jumlah 15
Bila tarafkesalahan ditetapkan sebesar 5% (0.05) maka p hitung > taraf kesalahan.
Maka dapat dinyatana tidak terdapat perbedaan memilih motor antara mahasiswa dan mahasiswi.
3) Median Test
test median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel indipenden
bila datanya berbentuk nomial atau ordinal. Pengujian di dasarkan atas median dari sampel yang
diambil secara acak. Dengan demikian H0 yang akan diuji berbunyi : TIDAK ADA
PERBEDAAN DUA KELOMPOK POPULASI BERDASARKAN MEDIANNYA
berbeda dengan test fisher digunakan untuk sampel kecil dan chi kuadrat digunakan untuk
sampel besar, maka test median dugunakan untuksampel antar fisher test dan chi kuadrat
dengan ketentuan sebagai berikut
a) Jika n1 + n2 > 40, dapat dipakai test chi kuadrat dengan koreksi kontinuitas dari Yates
b) Jika n1 + n2 antara 20 – 40 dan tidak ada satu sel pun yang memiliki frekuensi yang
diharapkan ≥ 5, dapat digunakan chi kuadrat,namun jika frekuesi yang diharapkan f≤5 maka
gunakanlah test fisher
c) Jika n1 + n2< 20 maka gunakanlah test fisher
Untuk menggunakan test median, maka pertama-tama harus dihitung gabungan dua kelompok
median untuk semua kelompok (median untuk semua kelompok)
Selanjutnya dibagi dua dan dimasukan ke dalam table
Kelompok KELOMPOK I Kelompok Ii Jumlah
> Median gabungan A B A+b
≤Median gabungan C D C+D
Jumlah A+C=N1 B+D=N2 N=n1+n2
Dengan keterangan :
n1 = jumlah sampel ke 1
n2 = jumlah sampel ke 2
U1 =Jumlah peringkat ke 1
U2 = Jumlah peringkat ke 2
R1 = jumalh Rangking pada sample n1
R2 = Jumalh Rangking pada sampel n2
Dengan ketentuan:
H0 = Tidak ada perbedaan
Ha = Ada perbedaan
apabila harga U hitung lebih kecil daripada haraga U table maka H0 ditolak. Dan sebaliknya.
Contoh :
Dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh diterapkannya suatu metode
pembelajaran dalam suatu sekolah. Untuk mengetahui hasil tersebut maka dilakukan eksperimen
dengan menggunakan dua kelas,
Kelas pertama menggunakan metode ceramah, kelas kedua menggunakan metode TSTS (Two
Stay-Two Stray), dengan jumlah siswa sama (30orang)
Dengan
H0 = Tidak terdapat perubahan Prestasi yang diraih setelah menggunkan metode lama dan baru
Ha = Terdapat perubahan Prestasi yang diraih setelah menggunkan metode lama dan baru
Kel 2 Nilai Peringkat Kel 2 Nilai Peringkat
5) Test Run Wold-Wolfwitz
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesi komparatif dua sampel independen
dengan data ordinaldan disusun dalam bentuk run, oleh karena itu, sebelum data dua sampel
(n1+n2) dianalisis maka perlu disusun terlebih dahulu kedalam bentuk rangking kemudian
dibentuk kedalam bentuk run
Sebagai contoh terdapat dua buah kelompoksampel dimana n1 = 4 dan n2 = 5, skor untuk A dan
B disusun sebagai berikut
Kel A(n=4) 10 17 8 12
Kel B (n=5) 8 6 11 5 4
Ho = tidak terdapat perbedaaan disiplin kerja antara pegawai swasta dan negeri
Ha = Terdapat perbedaan disiplin kerja antara pegawai swasta dan negeri
Untuk menghitung Run maka kita harus mengurutkan terlebih dahulu data tersebut
Dan hasilnya sebagai berikut
4 5 6 7 7 9 9 12 12 12 13 13 13 14 14 15 16 16 17 18
BABBAABBAAABBBAAAABB
Jumlah run = 10
Untuk menghitung sigmifikansi run hitung dibandingkan dengan run table, nilai run table dengan
n1=10 dan n2 = 10 maka harga run kritisnya adalah 6 dengan taraf kesalahan sebesar 5% (table
lampiran VIIa)
Kesimpulannya nilai run hitung > run table (10>6)
Karena Run hitung lebih dari run table maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak terdapat
perbedaan disiplin kerja antara pegawai swasta dan negeri)
Untuk contoh
kita boleh menggunakannya contoh kasus run diatas
= 0,16
Nilai z hitung adalah 0,16
Untuk nilai z table dapat dilihat dalam lampiran table XIV, z=0,16 dn kita tetapkan kesalahan
0,05 maka kita dapat memperoleh nilai yaitu 0,4362
Kesimpulannya nilai z hitung lebih dari nilai z table (0.16>0,4364)
Jadi nilai hipotesisnya sama yaitu H0 di terima dan Ha ditolak
6) Test Kolmogoov
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif apabila datanya berbentuk ordinal dan
telah disusun dalam table distribusi frekuensi komulatif dengan menggunkan kelas-kelas interval
Rumus yang digunakan sebagai berikut
Dan rumus
Dengan ketentuan
Kd hitung = Kd table bernilai : H0 diterima dan Ha ditolak
Kd hitung < Kd table bernilai : H0 diterima dan Ha ditolak