Anda di halaman 1dari 72

Dr.

Sri Waluyanti
Bentuk komparasi
Macam data Dua sampel K sampel
Korelasi Independen Korelasi Independen
Teknik statistik untuk menguji hipotesis komparatif
Interval/ratio T-tes 2 *sampel T-tes* 2 sampel One way One way
Anova * anova*
Two way Two way
anova anova
Nominal Mc Nemar Fisher Exact Chi kuadrat Chi kuadrat k
k sampel sampel
Chi kuadrat 2
sampel Cochran Q
Ordinal Median test Friedman Median
Sign test Extension
Wilcoxon Mann
Whitney Two way Kruskal
Utest Walls
Anova One way
* parametris Matched Kolomogorov
Pairs Smirnov Anova
Wald
Hipotesis nihil dan alternatifnya :
Ho : Tidak terdapat perbedaan (ada kesamaan)
produktivitas kerja antara pegawai yang
mendapat rumah dinas dan tidak.
Ha : Terdapat perbedaan (tidak ada kesamaan)
produktivitas kerja antara pegawai yang
mendapat rumah dinas dan tidak.
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Uji pihak kiri digunakan apabila rumusan
hipotesa nol dan alternatifnya sebagai berikut :
Ho : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore
hari lebih besar atau sama dengan yang masuk
pagi.
Ha : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore
hari lebih rendah dengan yang masuk pagi.
Uji pihak kanan digunakan apabila rumusan
hipotesa nol dan alternatifnya sebagai berikut :
Ho : Disiplin kerja pegawai swasta lebih kecil atau
sama dengan pegawai negeri.
Ha : Disiplin kerja pegawai swasta lebih besar
dari pada pegawai negeri.
a. Statistik Parametris : t-test
Menguji hipotesis komparatif rata2 dua sampel
bila datanya berbentuk interval atau ratio
menggunakan t - test.

x1  x 2
t
( s1 / n1)  ( s 2 / n2)  2r ( s1 / n1) ( s 2 / n2)
2 2

r adalah koefisien korelasi data x1 dan x2 = rx1x2


rxy  ( xy) /( x 2
y)2

 x= X – Xr = Data X – Xrata-rata
 y = Y –Yr = Data Y – Y rata-rata
Dari 25 karyawan yang mendapat fasilitas rumah
dinas ingin diketahui perbedaan tingkat produktivitas
kerjanya sebelum dan sesudah mendapat rumah.
Diperoleh data sebelum mendapat rumah rata2 X = 74,
s = 7,5 varians 56,25 sedangkan sesudah mendapat
rumah X = 79,2 s=10,17 varians = 103,5 dan korelasi
antara nilai sebelum dan sesudah mendapat rumah
r=0,866.
a. Buatlah rumusan Ho dan Ha
b. Ujilah adakah perbedaan dengan taraf nyata = 0,05.
Diketahui : dk = n1+n2 -2 = 50-2 = 48
Dengan taraf nyata 5 % nilai t tabel = 2,013
t hitung dengan rumus

t = -4,952
Keputusan : karena t hitung < t tabel yaitu
-4,952 < -2,013 maka ho ditolak dan ha diterima.
Jadi terdapat perbedaan produktivitas pegawai
sebelum dan sesudah mendapat rumah dinas
secara signifikan .
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi non parametris menggunakan
Mc Nemar Test. Rancangan penelitian berbentuk
sesudah dan sebelumnya ada treatment.

Sebelum Sesudah
- +
+ A B
- C D
Tanda (+) dan (-) sekedar menandai jawaban.
Seseorang berubah dari positip ke negatip diberi
tanda A, jika berubah dari negatip ke postip
tanda D. Jika tidak terjadi perubahan pada B
dan jika tidak terjadi perubahan observasi yang
berbentuk negatip di catat dalam sel C.
Jadi A+D adalah jumlah yang berubah sedang B
dan C adalah yang tidak berubah.
Ho = (A+D)/2 berubah dalam satu arah dan
merupakan frekuensi yang diharapkan
dibawah fo pada kedua sel A dan D.
Mc Nemar berdistribusi chi kuadrat ( X 2)
X 2
 {( A  D  1) 2 } / A  D

Contoh : Sampel 200, sebelum ada sponsor yang


membeli produk 50 orang, 150 orang tdk membeli.
Setelah disponsori 125 orang membeli dan 75
orang tidak membeli. Dari 125 yang membeli,
pembeli tetap 40 yang berubah jadi membeli 85. 75
yang tidak membeli yang berubah jadi tidak
membeli 10 dan 65 orang tetap tidak membeli.
Data di tabelkan menjadi :

Sblm sponsor Setelah ada sponsor


Keputusan f f total Tetap Berubah
Membeli 50 125 = 40 + 85
Tdk membeli 150 75 = 65 + 10
200 200 = 105 + 95

Ho : Tidak ada perubahan penjualan sebelum dan


sesudah sponsor
Ha : Terdapat perubahan penjualan sebelum dan
sesudah sponsor
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada
tidaknya peningkatan penjualan barang sebelum
dan sesudah memasang iklan. Data penjualan
sebelum (X1) dan sesudah (X2) sebagai berikut :
X1: 129, 130, 140, 110, 112, 150, 90, 70, 85, 110, 114,
70, 150, 140, 110
X2 : 200, 140, 300, 500, 170, 600, 700, 500, 400, 420,
230, 460, 400, 300, 600
Buktikan hipotesis bahwa terdapat peningkatan
penjualan setelah pemasangan iklan (t test sampel
berkorelasi).
Tugas 2
Perusahaan ingin mengetahui pengaruh sponsor
pertandingan OR terhadap penjualan barang. Sampel
diambil secara acak 220. Sebelum ada sponsor ada 60
orang membeli barang dan 160 orang tidak membeli.
Setelah sponsor diberikan 135 orang membeli dan 85
orang tidak membeli. Dari 135 yang membeli terdiri atas
45 pembeli tetap dan 90 yang berubah jadi membeli.
Selanjutnya dari 85 yang tidak membeli terdiri atas
yang membeli 15 dan yang tetap tidak membeli 70
orang. Uji hipotesis tidak terdapat perbedaan
penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor.
Statistik parametris t-test. Untuk t-test parametris perlu
beberapa pertimbangan antara lain :
a. sebaran data berdistrusi sesuai kurva normal.

Uji normalitas
menguji apakah sebaran data mengikuti kurva normal
dengan langkah-langkah :
1) Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian
dengan chi kuadrat ditetapkan = 6.
2) Menentukan panjang kelas interval
3) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus
tabel penolong untuk menghitung harga chi kuadrat
hitung.
Contoh tabel penolong untuk pengujian normalitas
Interval fo fh fo-fh (fo-fh)^2 (fo-fh)^2/fh
13 – 27 3 4 -1 1 0,25
28 – 42 21 20 1 1 0,05
43 – 57 56 51 5 25 0,49
58 – 72 45 51 -6 36 0,70
73 – 87 21 20 1 1 0,05
88 – 102 4 4 0 0 0
Jumlah 150 150 0 0 1,55
fo : jumlah data hasil observasi
fh : jumlah data yang diharapkan 2,7%, 13,53%, 34,13%, 34,13%,
13,53%, 2,7%.
Chi kuadrat tabel dengan dk=6-1=5 dengan kesalahan 5%
terbaca 11,070. Karena harga chi kuadrat hitung (1,55) < chi
kuadrat tabel (11,070) maka distribusi nilai data statistik
150 dinyatakan berdistribusi normal.
b. Apakah varian data dari dua sampel homogen. Untuk
itu dilakukan uji homogenitas dengan uji F rumusnya

F  (var ianterbesar / var ianterkecil )


Untuk melihat F tabel menggunakan dk pembilang =
nbesar- 1 dan dk penyebut nkecil-1. Jika F hit≤Ftabel
maka ho diterima dan ha ditolak berati varian homogen.
c. Apakah rata-rata itu berasal dari dua sampel yang
jumlahnya sama?.
d. Jika jumlah anggota sampel n1=n2 dan varian
homogen( 12   2 2 ) maka dapat digunakan
rumus t test baik separated varians maupun
polled varians.
e. Jika n1≠n2 varian homogen digunakan polled
varians dengan dk = n1+n2 -2.
f. Bila n1=n2 varian tidak homogen dapat
digunakan t test separated maupun t test
polled varian dengan dk= n1-1 atau n2-1 bukan
n1+n2 -2.
g. Jika n1≠n2 dan varian tidak homogen
digunakan t test separated varians. Harga t
sebagai pengganti t tabel dihitung dari selisih
harga t tabel dengan dk=n1-1 dan dk=n2-1
dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t
terkecil. Contoh pengujian hipotesis :

Berdasarkan 22 responden lulusan SMA dan 18


responden SMK diperoleh data bahwa lama
menunggu mendapatkan pekerjaan kedua
kelompok lulusan dalam tabel berikut.
SMA n1 = 22 SMK n2 = 18
X1 = 2,91 X2 = 1,78
s1 = 1,51 s2 = 0,81
s1 kuadrat = 2,28 s2 kuadrat = 0,65.
Ho : Tidak terdapat perbedaan lama menunggu
pekerjaan antara lulusan SMA dan SMK.
Ha : terdapat perbedaan lama menunggu
pekerjaan antara lulusan SMA dan SMK.
Atau Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Uji homogenitas data :
F = (varians terbesar/varians terkecil) = 2,28/0,65
= 3,49
dk pembilang = 22-1 = 21
dk penyebut = 18-1 = 17
Dicari Ftabel pada taraf kepercayaan 5% diperoleh
2,22. Fhit (3,49) > Ftabel (2,22) maka Ho ditolak
Ha diterima berarti varian tidak homogen. Juga
n1 ≠ n2 maka sesuai dengan pedoman di atas
digunakan t-test separated varians.
t-test Separated varians :

t-test pooled varians :


Dengan persamaan diatas diperoleh t= 3,02. t tabel
pengganti (karena jumlah sampel dan varians
tidak homogen) t tabel dihitung dari selisih harga t
tabel dengan dk=n1-1 dan dk=n2-1 dibagi dua
kemudian ditambah t terkecil.
n1 = 22 dk=22-1=21 maka t tabel = 2,08 (5%)
n2 = 18 dk = 18-1 =17 maka t tabel = 2,11
Selisih kedua harga t tabel=2,11-2,08 = 0,03
Sehingga t pengganti = (0,03/2)+2,08 = 2,095.
Karena thit (3,02)> ttabel (2,095) maka ho ditolak
dan ha diterima. Berarti terdapat perbedaan secara
signifikan masa menunggu mendapat pekerjaan
antara siswa lulusan SMA dan SMK, lulusan SMK
cenderung mendapat pekerjaan lebih cepat.
1. Sampel berkorelasi untuk statistik parametris
a. Analisis varians
Analisis varians digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif k sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio.
Ada 2 jenis analisis varians yaitu :
1). Analisis varians klasifikasi tunggal (satu jalan)
2). Analisis varians klasifikasi ganda (dua jalan)
Analisis variansi klasifikasi tunggal juga disebut
anova satu jalan untuk uji komparatif rata2 k
sampel bila setiap sampel hanya terdiri satu
katagori. Bila setiap sampel terdiri atas dua atau
lebih katagori dinamakan anova klasifikasi ganda.

Contoh :
Tidak ada perbedaan secara signifikan
penghasilan PNS, petani, pedagang, nelayan
digunakan satu jalan.
Bila hipotesis di atas didasarkan jenis kelamin
(pria/wanita) maka digunakan dua jalan.
Data untuk analisis satu jalan
Data sampel I Data sampel II Data sampel III
8 9 4
7 7 6
6 5 9

Data analisis dua jalan


Katagori Sampel I Sampel II Sampel III
Katagori 1 (pria) 8 9 4
7 5 6
6 7 9
Katagori 2 (wnt) 9 8 8
6 7 6
5 9 8
Anava klasifikasi Tunggal (One way clasification)
Misal untuk analisis 4 kelompok sampel masing-
masing klp mempunyai rerata dan varians
(simpangan baku). Kemudian digabungkan untuk
diuji perbedaannya secara serentak dan signifikan.
Setelah digabungkan :
1. Deviasi total yaitu jarak nilai individual dalam
seluruh sampel dengan mean total (X-Mtot)
2. Deviasi antar klp jarak antara mean setiap klp
dengan mean total misal (M4 – Mtot).
3. Deviasi dalam kelompok , jarak seluruh individu
dlm satu kelompok dengan mean kelompok itu
misal (X-M4).
Simpangan baku merupakan jarak suatu nilai dlm klp terhadap
rerata (Xi – M). Bila dikuadratkan menjadi (Xi-M)^2, jumlah
kuadrat ini disingkat JK.
Karena pengujian hipotesis melibatkan lebih dari 2klp sampel
maka :

JKant  [ ( Xt ) / nk ] [( Xtot ) ] / N


2 2

JKdal  JKtot  JKant


dk antar kelompok = m-1 N = jumlah anggota sampel
dk dalam kelompok = n m = jml kelompok sampel
dk total = N-1
Langkah-langkah pengujian hipotesis :
1. Menghitung jumlah kuadrat total JKtot

2. Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok


JKant
3. Menghitung jumlah kuadrat dalam JKdal

4. Menghitung mean kuadrat antar klp (MK ant)

MKant  ( JKant / m  1)
5. Menghitung mean dalam kelompok (MKdal)
MKdal  ( JKdal / N  m)
6. Menghitung F hitung (Fhit) dengan rumus :
F  ( MKant / MKdal )
SV dk Jumlah MK Fh Ft Kep
kuadrat JK
tot N-1 Rumus 1
ant M-1 Rumus 2 JKant/(m- MKant/ Tab Fh >Ftab Ho
1) MKdal F ditolak
dal N- JKtot – JKant JKdal/ Ha diterima
m N-m

Rumus 1

Rumus 2
7. Mencari harga kritis F pada tabel dengan dk
pembilang (m-1) dan penyebut (N-1). Jika Fhit ≤
Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Sebaliknya jika Fhit> Ftabel Ha diterima tolak Ho.
Contoh :
Produktivitas karyawan sebelum dan sesudah alat
kerja baru sesudah 3 dan 6 bulan pemakaian.
Karyawan yang dijadikan sampel tetap 15 orang,
dan diulang tiga kali. Hasilnya ditabulasikan
pada tabel berikut.
No Sblm alat baru (X1) alat baru stl 3 bln (X2) alat baru stl 6 bln (X3)
1 12 13 18
2 13 15 18
3 10 12 14
4 15 18 20
5 13 15 15
dst dst dst dst
Σ 187 236 263
X¯ 12,47 15,73 17,53
ΣX^2 2375 3782 4675
s 1,77 2,22 2,13
s^2 3,12 4,92 4,55
ΣX=686 ΣX^2 = 10832
Hipotesis Penelitian :
Ho : Tidak ada perbedaan produktivitas kerja
karyawan dengan adanya alat baru (Alat kerja
baru tidak berpengaruh thd produktivitas)
Ha : Ada perbedaan produktivitas kerja karyawan
dengan alat kerja baru.
Analisis varians dilakukan dengan asumsi :
1. Sampel diambil secara random

2. Data berdistribusi normal

3. Varian antar sampel homogen.

Sebelum analisis dilakukan ketiga asumsi di atas


harus dipenuhi.
Uji homogenitas data :
Fhit = 4,92/3,12 = 1,58
Ftab dibaca pada dk pembilang = 15-1 =14
Dk penyebut = 15-1 = 14 diperoleh pada α = 5%
diperoleh Ftab= 2,48.
Fhit (1,58)<Ftab (2,48) maka varians data yang
akan dianalisis homogen. Selanjutnya data
dapat dianalisis dengan Anova dengan asumsi
uji normalitas data terpenuhi, dan sampel
diambil secara random. Kemudian dilakukan
perhitungan.
= 10832-[(686^2)/45]=374,3

= 187^2/15 + 236^2/15 + 263^2/15 – 686^2/45


= 197,92

= 374,3 – 197,92 = 176,38

= 197,92 / 3-1 = 197,92/2 = 98,96


=176,38 / (45-3) = 176,38/42 = 4,2

= 98,96 / 4,2 = 23,56


N jumlah sampel keseluruhan dan m jumlah kelompok
sampel
Ftabel pada dk pembilang m-1 dan dk penyebut N-m
Ftabel pada dk pembilang 2 dan dk penyebut 42 pada taraf
Signifikansi 5% = 3,22 untuk signifikansi 1 % = 5,15.
Karena Fhit>Ftabel (23,26> 3,22 dan 23,56>5,15) maka
ho ditolak dan ha diterima baik untuk α=5% maupun 1%.
Jadi terdapat perbedaan produktivitas kerja sebelum ada
mesin baru dengan setelah ada mesin baru 3 bln dan 6 bln.
Kesimpulan stl ada mesin baru produktivitas meningkat.
Pembuktian antar dua sampel X1 dengan X2, X2 dengan X3
dan X1 dengan X3.Untuk itu diperlukan pembuktian antar 2
sampel dengan t tes

Yang akan diuji t tes disini adalah :


1. Perbedaan produktivitas kerja sebelum menggunakan alat
kerja dan setelah 3 bln menggunakan (x1 dan x2).
2. Perbedaan produktivitas kerja sebelum menggunakan alat
kerja dan setelah 6 bln menggunakan (x1 dan x3).
3. Perbedaan produktivitas kerja setelah
menggunakan alat kerja 3 dan 6 bln (x2 dan x 3).
Hipotesis yang diajukan :
1. Ho : p1 = p2 Ha : p1 ≠ p2
2. Ho : p1 = p3 Ha : p1 ≠ p3
3. Ho : p2 = p3. Ha : p2 ≠ p3
Karena yang diuji adalah sampel berkorelasi maka
terlebih dahulu harus dicari :
1. Korelasi x1 dengan x2 dan ditemukan 0,307

2. Korelasi x1 dengan x3 dan ditemukan -0,09

3. Korelasi x2 dengan x3 dan ditemukan 0,62


Rumus korelasi
1. Pengujian hipotesis pertama dengan data pada tabel
X1 dan X2 dimasukkan pada rumus t diperoleh thit =
-6,23. ttabel pada (dk=n1+n2-2 =28) dengan α = 5%
diperoleh ttabel= 2,048 uji dua pihak. Karena thit
(6,23)>ttabel(2,048) maka Ho ditolak Ha diterima, jadi
terdapat perbedaan produktivitas kerja sebelum dan
sesudah menggunakan alat baru selama 3 bulan.
2. Pengujian kedua menggunakan data pada x1 dan x3
dimasukkan pd rumus t. Diperoleh thit = -6,8 ttabel
sama dengan di atas 2,048. Karena thit
(6,8)>ttabel(2,048) maka Ho ditolak Ha diterima, jadi
terdapat perbedaan produktivitas kerja sebelum dan
sesudah menggunakan alat baru selama 3
bulan.Produktivitas stl 6 bln sdh lbh tinggi.
3. Pengujian kedua menggunakan data pada x2
dan x3 dimasukkan pd rumus t. Diperoleh thit
= -3,69 ttabel sama dengan di atas 2,048. Karena
thit (3,69)>ttabel(2,048) maka Ho ditolak Ha
diterima, jadi terdapat perbedaan produktivitas
kerja setelah 3 bln dan sesudah 6 bln
menggunakan alat kerja baru. Produktivitas
kerja karyawan setelah 6 bulan dengan alat
baru sudah lebih tinggi.
Dari ketiga pengujian t tes di atas memberi
informasi bahwa produktivitas kerja karyawan
meningkat setelah menggunakan alat kerja
baru.
Digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif lebih dari dua sampel secara
serempak bila setiap sampel terdiri atas dua
katagori atau lebih.
Contoh eksperimen tentang pengaruh alat
kerja baru terhadap produktivitas kerja
pada pegawai pria dan wanita masing-
masing diambil sampel 10 orang. Hasil
ditabulasikan di bawah ini.
Ho1: Tidak terdapat perbedaan produktivitas
kerja berdasarkan alat kerja baru
(X1=X2=X3).
Ho2 : Tidak ada perbedaan produktivitas kerja
berdasarkan jenis kelamin.
Ho3 : Tidak ada interaksi antara alat kerja baru
(variabel independen) dengan jenis kelamin
dalam hal produktivitas kerja (variabel
dependen)
L/P Sample 1 Sampel 2 Sampel 3 Total
X1 X1^2 X2 X2^2 X3 X3^2 Xtot X^2tot
L 12 144 13 169 18 324 43 637
13 169 15 225 18 324 46 718
dst
TotL 126 1612 158 2552 180 3284 464 7448
15 225 13 169 16 256 44 650
P 13 169 15 225 17 289 45 683
dst
TotP 132 1770 141 2092 153 2357 426 6219
JmlTot 258 3382 299 4644 333 5641 890 13667
Xrata2 12,9 14,9 16,65
s 1,68 2,33 2,25
s^2 2,83 4,52 5,08
L
Ada interaksi produktivitas L
meningkat P menurun
P

Tidak terjadi interaksi keduanya


sama-sama meningkat variabel L
independen berpengaruh pada
pria dan wanita
P

L
Tidak ada interaksi produktivitas pria
P selalu lebih tinggi variabel independen
tidak berpengaruh
Sumb dk JK MK Fh Ft 5%
Variasi
Antkol 2 141,03 70,52 14,01 3,17
Antbar 1 24,06 24,06 4,78
Intrksi 2 28,71 14,35 2,85
dalam 54 271,51 5,03
Total 60-1=59 465,33
Keputusan :
1. Kolom antar kolom pembilang = 2
dkdal(penyebut) = 54 untuk dk(2:54) Ftab =
3,17 untuk α=5% dan 5,01 untuk 1%.
Fhit(14,01)>Ftab (3,17) 5% dan (5,01) 1% maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Ada perbedaan
produktivitas kerja berdasarkan alat kerja
(sblm, ssd 3 bln dan 6 bln ssd).
2. Baris produktivitas kerja berdasarkan jenis
kelamin. Fhit dicari berdasarkan dkpembilang
= 1 dan penyebut = 54. Ftabel = 4,02 untuk 5%
dan 7,12 untuk 1%. Karena Fhit (4,78)>Ftabel
4,02 untuk 5%tetapi lebih kecil dari Ftab 1%.
Karena Fhit>Ftab untuk 5% maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan produktivitas
kerja berdasarkan kelamin secara signifikan untuk
kesalahan 5%. Untuk kesalahan 1% tidak ada perbedaan.
3. Untuk interaksi
Harga Ftabel dengan dk pembilang =2 penyebut = 54 (dk
interaksi dan dk dalam). Ttabel didapat = 3,17 untuk 5%
dan 5,01 untuk 1%. Harga Fhit (2,85)<Ftabel3,17 :
5%<5,01 ;1% maka Ho diterimaHa ditolak. Tidak ada
interaksi secara signifikan antara alat kerja baru dengan
produktivitas kerja pegawai berdasarkan jenis kelamin.
Alat kerja baru berpengaruh baik pada pegawai pria
maupun wanita dalam hal produktivitas.
Rumus yang digunakan :
X 2    ( fo  fh) 2 / fh

Contoh penelitian perbedaan harapan hidup


penduduk DKI, Jabar, Jateng dan DIY. Umur
harapan hidup dikelompokkan 2 : 70 th keatas dan
di bawah 70 th. DKI dari 1100 sampel 300 org
diatas 70 dan 800 dibawah. Jabar 1300 sampel 700
diatas dan 600 dibawah. Jateng 1300 sampel 800
diatas dan 500 dibawah. Jatim 1200 sampel 700
diatas 500 dibawah. DIY sampel 900 orang 600
diatas dan 300 dibawah.
Untuk menghitung fh dicari jml tot = 5800.
Persentase umur kematian 70th keatas (P1)
P1 = (300+700+800+700+600)/5800 = 53,45%
Frekuensi yg diharapkan (fh) untuk umur diatas:
1. DKI = 53,45% dari 1100 = 587,95

2. Jabar = 53,45% dari 1300 = 694,85

3. Jateng = 53,45% dari 1300 = 694,85

4. Jatim = 53,45% dari 1200 = 641,40

5. DIY = 53,45% dari 900 = 481,05


Untuk menghitung fh dicari jml tot = 5800.
Persentase umur kematian dibawah 70th (P2)
P2 = (800+600+500+500+300)/5800 = 46,55%
Frekuensi yg diharapkan (fh) untuk umur diatas:
1. DKI = 46,55% dari 1100 = 512,05

2. Jabar = 46,55% dari 1300 = 605,15

3. Jateng = 46,55% dari 1300 = 605,15

4. Jatim = 46,55% dari 1200 = 558,60

5. DIY = 46,55% dari 900 = 418,95


Harga-harga perhitungan diatas ditabelkan

Prop Hrphid fo fh (fo—fh) (fo-fh)^2 (fo-fh)^2/fh


DKI ≥70 300 587,95 -287,95 82915,2 141,02
<70 800 512,05 297,95 8291,2 161,93
Jabar ≥70 700 694,85 5,15 26,52 0,04
<70 600 605,15 -5,15 26,52 0,04
Jateng ≥70 800 694,85 105,15 11056,52 15,91
<70 500 605,15 -105,15 11056,52 18,27
Jatim ≥70 700 641,40 58,6 3433,96 5,35
<70 500 558,60 -58,6 3433,96 6,15
DIY ≥70 600 481,05 118,95 14149,1 29,41
<70 300 418,95 -118,95 14149,1 33,77
Jml 5800 5800 0 411,90
Hipotesis statistik :
Ho : Tidak ada perbedaan harapan hidup penduduk
dilima prop di Pulau Jawa
Ha : Ada perbedaan harapan hidup penduduk dilima
prop di Pulau Jawa
Atau ditulis dengan singkat :
Ho : µ1= µ2 =µ3 =µ4 =µ5
Ha : µ1≠ µ2 ≠µ3 ≠ µ4 ≠ µ5 (salah satu beda)
Xkuadrat hitung = 411,90 untuk melihat chi kuadrat
tabel dk = (s-1) x (k-1) = (5-1)x(2-1) = 4
S = kelompok sampel k = banyaknya katagori
Untuk dk = 4 dan taraf kesalahan 5% Chi kuadrat =
9,488.
Karena Chi kuadrat hitung (411,90)> Chi kuadrat
tabel (9,488) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan ada perbedaan secara signifikan
antara harapan hidup penduduk di lima prop
pulau Jawa.
Pengujian di atas adalah untuk keseluruhan
sampel secara bersama-sama. Untuk menguji
antara satu sampel dengan sampel yang lain
diperlukan pengujian lebih lanjut dengan
pengujian antar dua sampel.
Sampel Independen
Dapat diuji dengan parametris bila data berbentuk
interval atau rasio serta berdistribusi normal.
Non parametris jika data berbentuk nominal
maupun ordinal distribusi bebas.
Statistik Parametris Tunggal
Contoh menguji ada tidaknya perbedaan
kemampuan berdiri pelayan toko dari kota,
desa dan gunung. Pengamatan selama sehari
jumlah sampel dari kota 10, desa 9 dan gunung
11 orang.
5. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
6. Membuat keputusan pengujian hipotesis Ho
ditolak atau diterima.
Tabel hasil pengamatan pelayan toko
No Kota Desa Gunung Total
X1 X1^2 X2 X2^2 X3 X3^2 Xtot X^2t

1 4 16 4 16 7 49 15 81
2 5 25 5 25 4 16 14 66
Dan seterusnya
∑ 45,0 213 44 228 66 406 155 876
0
Rata2 4,5 4,4 6
s 1,08 1,26 1
Uji homogenitas data Fhit= 1,61/1 = 1,61
Ftabel pada dk pembilang = 9-1 = 8 dk penyebut =
11-1 = 10 dengan taraf kesalahan 5% 3,07.
Karena Fhit (1,61) < Ftabel (3,07) maka data
ketiga sampel tersebut homogen.
1. Jktot = 876 – (155^2)/30=72,16
2. Jkant = (45^2)/10 + (44)^2/9+(66^2)/11 –
(155^2)/30 = 9,77
3. Jkdal = Jktot-Jkant = 72,16-9,77 = 62,39
4. Mkant = Jkant/dkant= 9,77/3-1= 4,885
5. Mkdal = Jkdal/N-m= 62,39/30-3 = 2,31
6. Fhit = 4,885/2,31 = 2,114
Ftabel dengan dk pembilang = m-1 =2 dan dk
penyebut = N-m=27. Dengan taraf kesalahan 5%
Ftabel = 3,35 untuk 1% 5,49.Karena Fhit (2,114)<
Ftabel (3,35) untuk 5% 5,49 untuk 1% maka
keputusannya Ho diterima Ha ditolak.
Kesimpulannya ada perbedaan secara signifikan
untuk 5% maupun 1% kemampuan berdiri pelayan
toko dari kota, desa dan gunung.
Anova Dua Jalur
Contoh : Penelitian ada tdknya perbedaan prestasi
kerja asal PT Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan
Surabaya. Sampel diambil 14 terdiri 7 gol III, 7 gol
IV.
Hipotesis Penelitian :
1. Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi kerja pegawai
berdaarkan asal PT
Ha : Terdapat perbedaan prestasi kerja pegawai
berdaarkan asal PT
2. Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi kerja
berdasarkan golongan gaji
Ha : Terdapat perbedaan prestasi kerja berdasarkan
golongan gaji
2. Ho : Tidak terdapat interaksi antara Perguruan Tinggi
dengan prestasi kerja pegawai golongan III dan IV.
Ha : Terdapat interaksi antara Perguruan Tinggi dengan
prestasi kerja pegawai golongan III dan IV.
Gol PT Jkt PT Bandung PT Yogya PT Srby Jml Tot
X1 X1^2 X1 X1^2 X1 X1^2 X1 X1^2 X1 X1^2
Gol 9 81 6 36 7 49 5 25 27 191
III 5 25 5 25 5 25 6 36 21 111
Dan seterusnya
Jbag1 51 385 45 299 46 308 49 355 191 1347
Gol 7 9 5 9 81 30 236
IV 6 6 7 5 25 24 146
Dan seterusnya
Jbag2 47 323 48 340 53 413 51 385 199 1461
Jtot 98 708 93 639 99 721 100 740 390 2808
Sb dk JK MK Fhit Ftab 5%
variasi
Ant kol 4-1= 3 2,01 0,67 0.38
Ant bar 2-1 = 1 1,41 1,41 0,80
Int kxb 3x1=3 4,2 1,4 0,80
dalam 56-2 = 54 84,28 1,76
Total 56-1 = 55 91,93
10. Untuk baris (prestasi kerja pegawai gol III dan
IV). dk pembilang = 1 dan penyebut = 48 diperoleh
Ftab = 4,04 untuk 5% dan 7,19 untuk 1%.
Keputusan Fhit (0,80)<Ftabel baik untuk 5%
maupun 1% keputusan Ho diterima Ha ditolak.
Kesimpulan tidak terdapat perbedaan prestasi
kerja pegawai berdasarkan perbedaan golongan.
11. Untuk interaksi, harga Ftab dicari dengan dk
pembilang = 3 dan penyebut = 48 maka Ftab= 2,8
untuk 5% dan 4,22 untuk 1%. Karena Fhit=
0,8<Ftab untuk 5% maupun 1% maka Ho diterima
Ha ditolak. Tidak ada interaksi yang signifikan
antara asal kota PT dan prestasi kerja pegawai gol
III dan IV.

Anda mungkin juga menyukai