Anda di halaman 1dari 23

“MANAJEMEN MODAL KERJA”

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU : Drs. La Ane., M.Si

KELOMPOK 11

Sabrina Ayu Dwiastuty 7201220011


Siti Fatimah 7201220015
Quentin Kusbandiyah Manalu 7201220016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Manajemen Modal Kerja" dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Manajemen Modal Kerja bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs. La Ane., M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah ini dan semua pihak yang terlibat dalam mengerjakan makalah
ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................................i

Daftar Isi ................................................................................................................................... ii

Manajemen Modal Kerja ......................................................................................................... 1

A. Pengertian Manajemen Modal Kerja .............................................................................. 1


B. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja......................................................... 3
C. Hubungan Likuiditas dan Modal Kerja........................................................................... 4
D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Modal Kerja .............................................................. 5
E. Sumber Modal Kerja ....................................................................................................... 7
F. Penggunaan Modal Kerja ................................................................................................ 8
G. Perputaran Modal Kerja ................................................................................................ 10
H. Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja ................................................................ 10
I. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ........................................................... 12

Rangkuman ............................................................................................................................. 15

Latihan ..................................................................................................................................... 16

Tes Formatif ............................................................................................................................ 17

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 20

ii
MANAJEMEN MODAL KERJA

A. Pengertian Manajemen Modal Kerja

Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai


operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal
kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva
lancar dikurangi dengan utang lancar. Dengan kata lain modal kerja merupakan investasi
yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau jangka pendek, seperti kas, bank, surat berharga,
piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. Biasanya modal kerja digunakan untuk beberapa
kali kegiatan dalam satu periode.

Manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam


asets jangka pendek (current asets). Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva
lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asets
perusahaan, bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah lebih aktiva lancar lebih dari
setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan.

Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering
digunakan. Konsep modal kerja menggambarkan dana yang ditanamkan pada pos-pos
tertentu (dalam aktiva lancar) yang diputarkan terus-mnerus agar operasi pokok perusahaan
dapat terus berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen perusahaan.
Secara umum, konsep modal kerjja dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:

1. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar.
Dalam konsep in yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mencukupi
kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan dalam jangka pendek. Konsep
ini disebutdengan modal kerja kotor (groos working capital).
Beberapa kelemahan konsep kuantitatif : konsep ini tidak mencerminkan tingkat
likuiditas perusahaan, tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh
utang jangka panjang atau jangka pendek atau pemilik modal. Jimlah aktiva lancar
yang besar belum menjamin margin of safety bagi perusahaan, sehingga kelangsungan
operasi perusahaan belum terjamin.

2. Konsep kualitatif merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal


kerrja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlh aktiva lancar dengan kewajiban
lancar konsep ini disebut modal kerja bersih atau (net working capital). Keuntungan
konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan. Aktiva lancar yang lebih
besar dari kewajiban lancar menunjukan kepecayaan para kreditor kepada pihak
perusahaan, sehingga kelangsungan operasi perusahaan akan lebih terjamin dengan
dana pinjaman dari kreditor.

1|Manajemen Modal Kerja


3. Konsep fungsonal merupakan konsep yang menekankan kepada fungsi dana yang
dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki
dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan aba perusahaan. Makin banyak dana
yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba,
demikian pula sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, maka laba pun akan
menurun. Akan tetap dalam kenyataan terkadang kejadiannya tidak selalu demikian.

Dalam konsep diatas, modal kerja perusahaan dibagi ke dalam dua jenis yaitu :
1. Modal kerja kotor (groos working capital) adalah semua koponen yang ada dalam
aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari
kas, bank, surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. Nilai total dari
komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang dimiliki
perusahaan.
2. Modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh komponen aktiva lancar
dikurangi dengan seluruh total kewajban lancar (utang jangka pendek). Utang lancar
meliputi utang dagang, utang wesel, utang bank jangka pendek (1 tahun), utang gaji,
utang pajak, dan utang lancar lainnya.

Manajemen modal kerja merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan


modal kerja secara keseluruhan seperti yang telah diuraikan di atas. Atau dapat dikatakan
dengan pengelolaan sumber-sumber dana dan penggunaan dana yang berkaitan dengan modal
kerja perusahaan. Dalam arti luas dapat diartikan dari mana saja perusahaan memperoleh
dana guna mebiayai kegiatannya dan digunakan untuk aktivitas apa saja dana yang sudah
diperoleh tersebut.

Manajemen modal kerja bagi perusahaan sangatlah penting guna mendukung


pencapaian tujuan perusahaan. Dalam praktiknya terdapat nilai penting modal kerja
dikarenakan :

1. Jumlah aktiva lancar dalam perusahaan biasanya jumlahnya lebih dari separuh total
aktiva yang dimilikinya (khususnya perusahaan manufaktur) dan jumlah ini akan
lebih besarbagi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi.
2. Jumlah kas yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi berbagai pembayaran
perusahaan terutama yang sudah jatuh tempo atau pembelian kebutuhan lainnya
seperti bahan baku.
3. Perlu perencanaan yang matang dan pengawasan terus-menerus bagi piutang jangan
sampai mengganggu modal kerja karena terjadi kemacetan pembayaran.
4. Jumlah sediaan yang ada jangan sampai terjadi kekurangan atau kelebihan, karena
komponen ini sangat rentan bagi kelangsungan hidup perusahaan.
5. Apabila suatu aktiva lancar tidak manage secara baik, maka dapat berakibat pada
realisasi pengembalian investasi yang di bawah standar.

2|Manajemen Modal Kerja


Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manajemen modal kerja merupakan
penentu yang amat penting bagi :

1. Optimalisasi dari investasi pada aktiva lancar.


2. Kombinasi antara pembiyaan jangka pendek yang digunakan untuk mendukung
investasi pada aktiva lancar.

B. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja

Setiap perusahaan pasti berusaha memenuhi kebutuhan modal kerja, agar dapat
meningkatkan likuiditasnya. Dengan terpenuhinya modal kerja maka perusahaan akan dapat
memaksimalkan perolehan laba. Bagi perusahaan yang kekurangan modal kerja, dapat
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan,karena sulit atau tidak
dapat memenuhi likuiditas dan target laba yang diinginkan. Kecukupan modal kerja juga
merupakan salah satu ukuran kinerja manajemen.

Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan


dan kinerja perusahaan adalah :

1. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan didalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu, tau dengan kata lain sebagian besar
waktu dialokasikan untuk mengelola modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah da sering sekali mengalami
perubahan serta cenderung labil. Perubaha tersebut akan berpengaruh terhadap modal
kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal mendapat perhaatian yang
sungguh-sungguh dari manajer keuangan.
3. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan
bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan. Artinya, jumlah
aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva. Dengan kata lain, lebih dari
separuh jumlah aktiva diinvestasikan dalam aktiva lancar.
4. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi
dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam
piutang dan sediaan tidak dapat dihindarkan harur segera terpenuhi.
5. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan
modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sediaan, dan
juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan penjualan, maka
akan berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.

Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut :


1. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya
likuiditas suatu perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja.
2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera
harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal
kerja.

3|Manajemen Modal Kerja


3. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor,
apabila rasio keuanganya memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan,
dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dari
laba.
7. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya
nilai aktiva lancar.

Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola
secara benar sesuai dengan konsp manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung
jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya.

C. Hubungan Likuiditas dan Modal Kerja

Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah
untuk memenuhi sejumalah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Ketidakmampuan
perusahaan dalam memenuhi likuiditasnya akan mempengaruhi aktivitas usahanya.
Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian
penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan
aktivitas usaha. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang erat antara likuiditas dan modal
kerja.

Agar lebih memahami nilai penting likuiditas dalam hubungannya dengan modal kerja
dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini. Kita asumsikan ada dua perusahaan yaitu PT.
Bukitlayang dan PT. Tempilang dengan neraca sebagai berikut :

Neraca PT. Bukitlayang

Per 31 Desember 2008

Kas 600.000 Utang lancar 1.800.000

Piutang 1.000.000

Sediaan 1.400.000

Total aktiva lancar 3.000.000 1.800.000

4|Manajemen Modal Kerja


Neraca PT. Tempilang

Per 31 Desember 2008

Kas 1.400.000 Utang lancar 1.800.000

Piutang 1.000.000

Sediaan 600.000

Total aktiva lancar 3.000.000 1.800.000

Dari posisi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal
total aktiva lancar yaitu sama-sama Rp.300.000 dan utang lancar 1.800.000. Namun terdapat
perbedaan dalam komposisi aktiva lancarnya, sehingga sangat mempengaruhi dalam
kemampuan membayar kewajibannya. Dalam hal ini posisi PT. Tempilang lebih baik dalam
hal kemampuan membayarnya dibandingkan dengan PT. Bukitlayang. Jika terjadi sesuatu
PT. Tempilang lebih cepat membayar karena memiliki kas yang lebih banyak dari PT.
Bukitlayang, demikian pula sebaliknya. Artinya, meskipun likuiditas antara perusahaan PT.
Bukitlayang dan PT. Tempilang sama, namun kecepatan dalam hal mebayar kewajiban
berbeda, oleh karena itu dalam hubungan abtara likuiditas dan modal kerja sangat diperlukan.
Untuk itu berapa modal kerja dibutuhkan atau tidak sekedar pada jumlah rupiahnya, tetapi
juga pada pertimbangannya masing-masing pos yang ada pada aktiva lancar.

D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Modal Kerja

Ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Namun terkadang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
seperti yang diinginkan tidaklah selalu mudah. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya
kebutuhan modal kerja yang sangat tergantung kepada berbagai faktor yang
mempengaruhinya.

Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi modal kerja
antara lain tergantung dari:

5|Manajemen Modal Kerja


1. Jenis Perusahaan
Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam, yaitu perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa dan industri. Kebutuhan modal dalam perusahaan
industri lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Di perusahaan industri,
investasi dalam bidang kas, piutang, dan sediaan relatif lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan jasa.

2. Syarat Kredit
Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara
mencicil juga mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa
dilakukan dengan melalui penjualan secara kredit yang dapat memberikan
kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara dicicil beberapa
kali untuk jangka waktu tertentu. Hal-hal yang memperoleh perhatian dari syarat-
syarat kredit dalam hal ini yaitu:
1) Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagang
Pengaruhnya dalam modal kerja berdampak terhadap pengeluaran kas, jika
persyaratan kredit lebih mudah, maka akan sedikit uang kas yang keluar,dan
sebaliknya.
2) Syarat penjualan barang
Apabila syarat kredit diberikan realtif lunak seperti potongan harga, maka modal kerja
yang dibutuhkan makin besar modal kerja yang dibutuhkan dalam sektor piutang.
Syarat-syarat kredit yang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net 60 akan
mempengaruhi penjualan kredit.
3) Waktu Produksi
Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan
makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.
4) Tingkat Putaran Persediaan
Makin kecil atau rendah tingkat perputaran, maka kebutuhan modal kerja makin
tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan perputaran sediaan
yang cukup tinggi agar memperkecil risiko kerugian akibat penurunan harga serta
mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemmeliharaan sediaan.

6|Manajemen Modal Kerja


Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor,
yaitu:

1) Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau
perolehan laba dalam periode tertentu yang dimasukkan ke aktiva lancar.
2) Adanya pengurangan aktiva tetap. Aritnya, adanya penjualan aktiva tetap, terutama
yang tidak produktif di mana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan
untuk membayar utang jangka pendek.
3) Adanya penambahan utang. Artinya, perusahaan menambah utang baru dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.

E. Sumber Modal Kerja

Dalam pemilihan sumber modal harus memperhatikan untung ruginya pemilihan


sumber modal kerja tersebut agar tidak menjadi beban perusahaan ke depan atau akan
menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.

Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan
kenaikan passiva. Berikut beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:

1. Hasil Operasi Perusahaan


Maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada periode tertentu
ditambah dengan penyusutan. Misalnya cadangan laba, atau laba yang belum dibagi.
Selama laba yang belum dibagi perusahaan dan belum atau tidak diambil pemegang
saham, makan akan menambah modal kerja perusahaan.
2. Keuntungan Penjualan Surat Berharga
Besarnya selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga tersebut
juga digunakan untuk keperluan modal kerja. Namun jika terpaksa harus menjual
surat berharga dalam kondisi rugi, maka otomatis akan mengurangi modal kerja.
3. Penjualan Saham
Hasil penjualan saham dapat digunakan sebagai modal kerja, sekalipun
kebiasaan (prioritas) dalam manajemen keuangan hasil penjualan saham lebih
ditekankan untuk kebutuhan investasi jangka panjang.
4. Penjualan Aktiva Tetap

7|Manajemen Modal Kerja


Dalam hal ini yang dijual adalah aktiva tetap yang kurang produktif atau
masih menganggur. Hasil penjualan dapat dijadikan uang kas atau piutang sebesar
harga jual.
5. Penjualan Obligasi
Hasil penjualan obligasi dapat dijadikan modal kerja, sekalipun hasil
penjualan obligasi lebih diutamakan kepada investasi perusahaan jangka panjang.
6. Memperoleh Pinjaman
Memperoleh pinjaman dari kreditor, terutama pinjaman jangka pendek. Untuk
pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi.
7. Dana Hibah
Dana hibah diperoleh dari berbagai lembaga. Dana hibah biasanya tidak dikenakan
beban biaya dan tidak ada kewajiban pengembalian.
8. Dana Sumber Lainnya
Secara khusus sumber modal kerja dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1) Pembiayaan Permanen, digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal
perusahaan agar tidak mengalami kesulitan. Sumber utamanya adalah modal sendiri
namun jika masih kurang dapat ditambahkan dari pinjaman jangka panjang.
2) Pembiayaan Lancar, digunakan untuk membiayai modal kerja variabel yang biasanya
terdiri dari dua sumber yaitu:
a. Modal sumber internal : Penyusutan, kewajiban yang belum jatuh tempo,
cadangan dan laba.
b. Modal sumber eksternal : Kredit perdangan dan pinjaman.

F. Penggunaan Modal Kerja

Dalam praktiknya hubungan antara sumber dan penggunaan modal kerja sangat erat.
Artinya, penggunaan modal kerja dipilih dari sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya.
Seorang manajer dituntut untuk menggunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan
sasaran yang ingin dicapai perusahaan.

Penggunaan dana untuk modal kerja dapat diperoeh dari kenaikan aktiva dan
menurunnya passiva. Secara umum bahwa pengguunaan modal kerja biasa dilakukan
perusahaan untuk tujuan:

8|Manajemen Modal Kerja


1. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya.
Artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah,
dan biaya operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.
Artinya ada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakan untuk
proses produksi dan pembelian barang dagangan yang digunakan untuk dijual
kembali.
3. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.
Artinya pada saat perusahaan menjual surat berharga namun mengalami
kerugian dan ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.
4. Pembentukan dana.
Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu
dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiun atau dana ekspansi.
Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva lancar menjadi aktiva tetap.
5. Pembelian aktiva tetap.
Pembelian aktiva tetap seperti, pembelian tanah, bangunan, kendaraan, dan
mesin. Pembelian akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya
utang lancar.
6. Pembayaran utang jangka panjang.
Artinya adanya pembayaran urang jangka panjang yang sudah jatuh tempo
seperti pelunasan obligasi, hipotek, dan utang bank jangka panjang.
7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar.
Artinya perusaahn menarik kembali saham-saham yang sudah beredar dengan
alasan tertentu dengan cara membeli kembali baik untuk sementara waktu maupun
selamanya.
8. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi.
Artinya pemilik perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan
untuk kepentingan pribadi, termasuk adanya pengambilan keuntungan atau
pembayaran dividen oleh perusahaan.

Dalam praktiknya, modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi:
1) Pembelian barang dagangan dan bahan lainnya secara tunai.
2) Pembelian surat berharga secara tunai.
3) Perubahan bentuk piutang, misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel.

9|Manajemen Modal Kerja


G. Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu
periode atau dalam beberapa periode. Dengan diketahuinya perputaran modal kerja dalam
satu periode, maka akan diketahui seberapa efektif modal kerja suatu perusahaan. Rumus
yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:

Perputaran Modal Kerja =

Sebagai contoh dapat dilihat dari data di bawah ini:

Komponen Laporan Keuangan 2007 2008


Penjualan Bersih (net sales) 3.850 4.150
Total Aktiva Lancar (current assets) 865 800

Untuk tahun 2007, perputaran modal kerja = = 4,45 kali ≈ 4,5 kali. Artinya, perputaran
modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali dimana penggunaan setiap Rp1 modal kerja dapat
menghasilkan penjualan sebesar Rp4,5.

Sedangkan untuk tahun 2008 dengan cara yang sama:


Perputaran modal kerja = = 5,18 kali ≈ 5,2 kali. Perputaran modal kerja tahun 2008
sebanyak 5,2 kali artinya setiap Rp1 modal kerja dapat menghasilkan Rp5,2 penjualan.

Dari penilaian di atas, terlihat bahwa ada kenaikan perputaran modal kerja dari tahun
2007 ke tahun 2008. Hal ini dapat diartikan atau menunjukkan ada kemajuan yang diperoleh
manajemen.

H. Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja

Besar kebutuhan modal kerja untuk suatu periode perlu dihitung oleh manajer
keuangan. Tujuannya agar jangan sampai terjadi kekurangan atau kelebihan modal kerja yang
tidak perlu. Lebih dari itu dengan diketahuinya besar kebutuhan modal kerja memudahkan
manajer keuangan untuk menjalankan kegiatannya, meskipun dalam praktiknya sering kali
perhitungan yang dilakukan tidak tepat mengingat berubahnya berbagai kondisi dan situasi
baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Salah satu yang menyebabkan perubahan tersebut adalah adanya perubahan


penjualan. Sebagai contoh apabila penjualan meningkat maka akan memperbesar modal
kerja, tetapi besarnya tergantung pada keterikatan dalam tiap pos aktiva lancar sesuai
kebijakan yang telah ditentukan, demikian pula sebaliknya.

Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan harus dihitung secara cermat, sehingga
mencerminkan kebutuhan yang sesungguhnya. Dalam praktiknya besar kecilnya kebutuhan
modal kerja suatu perusahaan sangan tergantung dari dua hal, yaitu:

10 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
1. Besar kecilnya operasi pokok/penjualan, artinya makin besar operasi pokok atau
penjualan, maka kebutuhan modal kerja juga semakin besar, demikian pula
sebaliknya.
2. Kecepatan perputaran modal kerja, artinya semakin cepat berputar modal kerja maka
kebutuhan modal kerja juga relatif besar, demikian pula sebaliknya.

Untuk mengetahui besarnya kebutuhan modal kerja dapat dihitung dengan beberapa
cara atau metode. Penggunaan metode mana yang akan digunakan tergantung dari pimpinan
perusahaan. Berikut ini metode yang digunakan untuk menghitung kebutuhan modal kerja,
antara lain:

1. Metode saldo rata-rata


2. Metode unsur-unsur biaya

Kebutuhan modal kerja dihitung dengan cara metode saldo rata-rata yaitu dengan
membandingkan antara penjualan bersih dengan perputaran modal kerja. Berikut ini adalah
rumus yang digunakan:
Besarnya Modal Kerja =

Sedangkan metode unsur-unsur biaya merupakan metode yang menggunakan unsur-


unsur biaya yang dibutuhkan dalam suatu periode tertentu. Untuk memudahkan pemahaman
kita maka perhatikan ilustrasi berikut ini.

PT Sobat memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari
dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut:

— Bahan plastik & melamin Rp2.000


— Bahan tembaga Rp 500
— Upah langsung Rp 750

Untuk pembelian bahan plastik diperlukan uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya.
Selain itu perlu juga diperhatikan hal-hal di bawah ini:

 Proses produksi memerlukan waktu 3 hari.


 Dan sesudahnya harus disimpan 2 hari.
 Jangka waktu penerimaan piutang adalah 5 hari.
 Penjualan dilakukan secara kredit.
 Biaya administrasi per bulan Rp200.000.
 Gaji pimpinan Rp300.000.
 Sediaan kas minimum Rp100.000.

Pertanyaan:

Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Sobat?

Jawab:

11 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
1. Periode Perputaran
Bahan plastik & melamin = 5 + 3 + 2 + 5 = 15 hari
Bahan tembaga = 3 + 2 + 5 = 10 hari

2. Kebutuhan Modal Kerja


Bahan Plastik & Melamin

= 200 × Rp2.000 × 15 hari = Rp6.000.000

Bahan Tembaga

= 200 × Rp500 × 10 hari = Rp1.000.000

Upah Langsung

= 200 × Rp750 × 10 hari = Rp1.500.000

Biaya Administrasi dan Gaji

= (Rp500.000 : 25) × 10 hari = Rp 200.000

Sediaan Minimum Kas = Rp 100.000

= Rp8.800.000

I. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Aktivitas perolehan modal kerja dan penggunaan modal kerja selama operasi
perusahaan, perlu dibuatkan dalam bentuk laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer keuangan kepada direksi
perusahaan.

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menggambarkan bagaimana perputaran


modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen
dalam mengelola modal kerjanya. Dalam laporan penggunaan dan sumber modal kerja akan
terlihat perubahan modal kerja yang dimiliki perusahaan. Laporan perubahan modal kerja
disebut juga dengan Statement of Fund atau Statement of Financial Changes.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa perubahan modal kerja disebabkan oleh


berbagai faktor. Perubahan yang terjadi dalam modal kerja harus dibuatkan laporannya yang
kita sebut dengan nama Laporan Perubahan Modal Kerja. Dalam praktiknya laporan
perubahan modal kerja menggambarkan:

 Posisi modal kerja per periode.


 Perubahan modal kerja.
 Komposisi modal kerja.
 Jumlah modal kerja yang berasal dari penjualan saham.
 Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang.

12 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
 Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap.
 Jumlah aktiva tetap yang telah dijual.
 Dan lainnya.

Untuk membuat laporan perubahan modal kerja, berikut ini disajikan contoh
perbandingan neraca PT Neo Culture Technology, Tbk.

PT Neo Culture Technology, Tbk.

Neraca Perbandingan

Per 31 Desember 2007 dan 2008

(dalam jutaan)
Periode Perubahan
Tahun Tahun
Pos-pos dalam Neraca Naik Turun
2007 2008
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100
Surat Berharga 140 50 90
Piutang 350 250 100
Persediaan 125 150 25
Total Aktiva Lancar 865 800 65
Aktiva Tetap
Tanah 735 735
Mesin 2.500 3.790 1.290
Kendaraan 1.500 1.500
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (400) (925) (525)
Total Aktiva Tetap 4.335 5.100 765
Total Aktiva 5.200 5.900 700

Utang Lancar
Utang Bank 550 200 350
Utang Dagang 100 200 100
Utang Wesel 100 50 50
Total Utang Lancar 750 450 300
Utang Jangka Panjang
Utang Hipotek 2.000 1.450 550
Total Utang Jangka Panjang 2.000 1.450 550
Ekuitas
Modal Setor 2.000 2.500 500
Laba Ditahan 450 1.500 1.050
Total Ekuitas 2.450 4.000 1.550
Total Pasiva 5.200 5.900

Secara ringkas laporan perubahan modal kerja dapat dilihat dari penjelasan di bawah
ini:

13 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
Periode Perubahan
Komponen Tahun Tahun
Naik Turun
2007 2008
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100
Surat Berharga 140 50 90
Piutang 350 250 100
Persediaan 125 150 25
Total Aktiva Lancar 865 800
Utang Lancar
Utang Bank 550 200 350
Utang Dagang 100 200 100
Utang Wesel 100 50 50
Total Utang Lancar 750 450
115 350 525 290
Kenaikan Modal Kerja 235 - - 235
350 350 525 525

Maka,

Sumber Modal Kerja

Modal Disetor dari Pemilik = Rp 500

Laba Ditahan = Rp1.050

Akumulasi Penyusutan Kendaraan = Rp 525

Total Sumber Modal Kerja = Rp2.075

Penggunaan Modal Kerja

Berkurangnya Utang Hipotek = Rp 550

Bertambahnya Mesin = Rp1.290

Total Penggunaan Modal Kerja = Rp1.840

Kenaikan Modal Kerja = Rp 235

14 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
RANGKUMAN

Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai


operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal
kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva
lancar dikurangi dengan utang lancar. Konsep modal kerja dibagi menjadi tiga macam, yaitu
Konsep Kuantitatif, Kualitatif, dan Fungsional.

Arti penting manajemen modal kerja bagi perusahaan:


 Guna memenuhi kebutuhan likuiditas.
 Untuk memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar.
 Karena jumlahnya melebihi separuh total aktiva.
 Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan.
 Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana.
 Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit.
 Dan lainnya.

15 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
LATIHAN

1) Jelaskan pengertian modal kerja dari berbagai sudut pandang yang Anda ketahui
disertai penjelasan singkat.
2) Uraikan sumber-sumber modal kerja bagi perusahaan yang Anda ketahui secara
lengkap.
3) Jelaskan metode yang digunakan untuk menghitung kebutuhan modal kerja.
4) Kemudian jelaskan pula beberapa jenis penggunaan modal kerja secara singkat tetapi
lengkap.
5) Setelah memperoleh dan menggunakan modal kerja, maka perlu dibuatkan
laporannya. Uraikan pengertian laporan perubahan modal kerja tersebut secara jelas.

16 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
TES FORMATIF

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan modal kerja?


a. Modal kerja adalah modal dari pekerjaan seseorang yang sudah selesai
dikerjakan.
b. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan sehari-hari.
c. Modal kerja adalah seluruh modal yang disetor oleh pemilik perusahaan.
d. Modal kerja adalah seluruh aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
2. Berikut yang bukan merupakan konsep modal kerja, yaitu...
a. Konsep Kuantitatif.
b. Konsep Kualitatif.
c. Konsep Konservatif.
d. Konsep Fungsional.
3. Modal kerja perusahaan dibagi ke dalam ... jenis.
a. Dua
b. Tiga
c. Empat
d. Lima
4. Berikut merupakan arti penting manajemen modal kerja bagi perusahaan, kecuali...
a. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas.
b. Untuk mencapai kepuasan para investor perusahaan.
c. Untuk memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar.
d. Karena jumlahnya melebihi separuh total aktiva.
5. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja antara lain, kecuali...
a. Jenis Perusahaan.
b. Syarat Kredit.
c. Waktu Produksi.
d. Tingkat Perputaran Modal Kerja.
6. Tujuan manajemen modal kerja adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Untuk menunjukkan kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan dalam suatu
periode tertentu.

17 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
b. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.
c. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajiban pada waktunya.
d. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik.
7. Modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi...
a. Pembelian barang dagangan secara kredit.
b. Pembelian surat berharga secara kredit.
c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel.
d. Pembelian persediaan secara tunai.
8. Apabila diketahui penjualan bersih PT Munyanyo sebesar Rp25.000.000 dan total
seluruh aktiva lancarnya sebesar Rp5.700.000. Maka perputaran modal kerja PT
Munyanyo adalah sebesar ... kali.
a. 4,4
b. 4,7
c. 5
d. 5,7
9. Bagaimana cara kita menghitung besarnya kebutuhan modal kerja dengan metode
saldo rata-rata?
a. Membandingkan penjualan bersih dengan modal kerja.
b. Membandingkan perputaran modal kerja dengan penjualan bersih.
c. Membandingkan penjualan bersih dengan perputaran modal kerja.
d. Membandingkan penjualan bersih dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi.
10. Berikut ini adalah hal yang digambarkan laporan perubahan modal dalam praktiknya,
kecuali...
a. Posisi modal kerja per periode.
b. Perubahan modal kerja.
c. Struktur organisasi perusahaan.
d. Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang.

18 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

1. B
2. C
3. A
4. B
5. D
6. A
7. C
8. A
9. C
10. C

19 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

20 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a

Anda mungkin juga menyukai