KELOMPOK 11
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Manajemen Modal Kerja" dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Manajemen Modal Kerja bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs. La Ane., M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah ini dan semua pihak yang terlibat dalam mengerjakan makalah
ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................................i
Rangkuman ............................................................................................................................. 15
Latihan ..................................................................................................................................... 16
ii
MANAJEMEN MODAL KERJA
Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering
digunakan. Konsep modal kerja menggambarkan dana yang ditanamkan pada pos-pos
tertentu (dalam aktiva lancar) yang diputarkan terus-mnerus agar operasi pokok perusahaan
dapat terus berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen perusahaan.
Secara umum, konsep modal kerjja dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
1. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar.
Dalam konsep in yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mencukupi
kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan dalam jangka pendek. Konsep
ini disebutdengan modal kerja kotor (groos working capital).
Beberapa kelemahan konsep kuantitatif : konsep ini tidak mencerminkan tingkat
likuiditas perusahaan, tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh
utang jangka panjang atau jangka pendek atau pemilik modal. Jimlah aktiva lancar
yang besar belum menjamin margin of safety bagi perusahaan, sehingga kelangsungan
operasi perusahaan belum terjamin.
Dalam konsep diatas, modal kerja perusahaan dibagi ke dalam dua jenis yaitu :
1. Modal kerja kotor (groos working capital) adalah semua koponen yang ada dalam
aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari
kas, bank, surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. Nilai total dari
komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang dimiliki
perusahaan.
2. Modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh komponen aktiva lancar
dikurangi dengan seluruh total kewajban lancar (utang jangka pendek). Utang lancar
meliputi utang dagang, utang wesel, utang bank jangka pendek (1 tahun), utang gaji,
utang pajak, dan utang lancar lainnya.
1. Jumlah aktiva lancar dalam perusahaan biasanya jumlahnya lebih dari separuh total
aktiva yang dimilikinya (khususnya perusahaan manufaktur) dan jumlah ini akan
lebih besarbagi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi.
2. Jumlah kas yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi berbagai pembayaran
perusahaan terutama yang sudah jatuh tempo atau pembelian kebutuhan lainnya
seperti bahan baku.
3. Perlu perencanaan yang matang dan pengawasan terus-menerus bagi piutang jangan
sampai mengganggu modal kerja karena terjadi kemacetan pembayaran.
4. Jumlah sediaan yang ada jangan sampai terjadi kekurangan atau kelebihan, karena
komponen ini sangat rentan bagi kelangsungan hidup perusahaan.
5. Apabila suatu aktiva lancar tidak manage secara baik, maka dapat berakibat pada
realisasi pengembalian investasi yang di bawah standar.
Setiap perusahaan pasti berusaha memenuhi kebutuhan modal kerja, agar dapat
meningkatkan likuiditasnya. Dengan terpenuhinya modal kerja maka perusahaan akan dapat
memaksimalkan perolehan laba. Bagi perusahaan yang kekurangan modal kerja, dapat
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan,karena sulit atau tidak
dapat memenuhi likuiditas dan target laba yang diinginkan. Kecukupan modal kerja juga
merupakan salah satu ukuran kinerja manajemen.
1. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan didalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu, tau dengan kata lain sebagian besar
waktu dialokasikan untuk mengelola modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah da sering sekali mengalami
perubahan serta cenderung labil. Perubaha tersebut akan berpengaruh terhadap modal
kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal mendapat perhaatian yang
sungguh-sungguh dari manajer keuangan.
3. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan
bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan. Artinya, jumlah
aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva. Dengan kata lain, lebih dari
separuh jumlah aktiva diinvestasikan dalam aktiva lancar.
4. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi
dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam
piutang dan sediaan tidak dapat dihindarkan harur segera terpenuhi.
5. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan
modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sediaan, dan
juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan penjualan, maka
akan berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.
Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola
secara benar sesuai dengan konsp manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung
jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya.
Seperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah
untuk memenuhi sejumalah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Ketidakmampuan
perusahaan dalam memenuhi likuiditasnya akan mempengaruhi aktivitas usahanya.
Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian
penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan
aktivitas usaha. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang erat antara likuiditas dan modal
kerja.
Agar lebih memahami nilai penting likuiditas dalam hubungannya dengan modal kerja
dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini. Kita asumsikan ada dua perusahaan yaitu PT.
Bukitlayang dan PT. Tempilang dengan neraca sebagai berikut :
Piutang 1.000.000
Sediaan 1.400.000
Piutang 1.000.000
Sediaan 600.000
Dari posisi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal
total aktiva lancar yaitu sama-sama Rp.300.000 dan utang lancar 1.800.000. Namun terdapat
perbedaan dalam komposisi aktiva lancarnya, sehingga sangat mempengaruhi dalam
kemampuan membayar kewajibannya. Dalam hal ini posisi PT. Tempilang lebih baik dalam
hal kemampuan membayarnya dibandingkan dengan PT. Bukitlayang. Jika terjadi sesuatu
PT. Tempilang lebih cepat membayar karena memiliki kas yang lebih banyak dari PT.
Bukitlayang, demikian pula sebaliknya. Artinya, meskipun likuiditas antara perusahaan PT.
Bukitlayang dan PT. Tempilang sama, namun kecepatan dalam hal mebayar kewajiban
berbeda, oleh karena itu dalam hubungan abtara likuiditas dan modal kerja sangat diperlukan.
Untuk itu berapa modal kerja dibutuhkan atau tidak sekedar pada jumlah rupiahnya, tetapi
juga pada pertimbangannya masing-masing pos yang ada pada aktiva lancar.
Ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Namun terkadang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
seperti yang diinginkan tidaklah selalu mudah. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya
kebutuhan modal kerja yang sangat tergantung kepada berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi modal kerja
antara lain tergantung dari:
2. Syarat Kredit
Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara
mencicil juga mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa
dilakukan dengan melalui penjualan secara kredit yang dapat memberikan
kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara dicicil beberapa
kali untuk jangka waktu tertentu. Hal-hal yang memperoleh perhatian dari syarat-
syarat kredit dalam hal ini yaitu:
1) Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagang
Pengaruhnya dalam modal kerja berdampak terhadap pengeluaran kas, jika
persyaratan kredit lebih mudah, maka akan sedikit uang kas yang keluar,dan
sebaliknya.
2) Syarat penjualan barang
Apabila syarat kredit diberikan realtif lunak seperti potongan harga, maka modal kerja
yang dibutuhkan makin besar modal kerja yang dibutuhkan dalam sektor piutang.
Syarat-syarat kredit yang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net 60 akan
mempengaruhi penjualan kredit.
3) Waktu Produksi
Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan
makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.
4) Tingkat Putaran Persediaan
Makin kecil atau rendah tingkat perputaran, maka kebutuhan modal kerja makin
tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan perputaran sediaan
yang cukup tinggi agar memperkecil risiko kerugian akibat penurunan harga serta
mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemmeliharaan sediaan.
1) Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau
perolehan laba dalam periode tertentu yang dimasukkan ke aktiva lancar.
2) Adanya pengurangan aktiva tetap. Aritnya, adanya penjualan aktiva tetap, terutama
yang tidak produktif di mana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan
untuk membayar utang jangka pendek.
3) Adanya penambahan utang. Artinya, perusahaan menambah utang baru dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan
kenaikan passiva. Berikut beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:
Dalam praktiknya hubungan antara sumber dan penggunaan modal kerja sangat erat.
Artinya, penggunaan modal kerja dipilih dari sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya.
Seorang manajer dituntut untuk menggunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan
sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
Penggunaan dana untuk modal kerja dapat diperoeh dari kenaikan aktiva dan
menurunnya passiva. Secara umum bahwa pengguunaan modal kerja biasa dilakukan
perusahaan untuk tujuan:
Dalam praktiknya, modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi:
1) Pembelian barang dagangan dan bahan lainnya secara tunai.
2) Pembelian surat berharga secara tunai.
3) Perubahan bentuk piutang, misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel.
Perputaran modal kerja artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu
periode atau dalam beberapa periode. Dengan diketahuinya perputaran modal kerja dalam
satu periode, maka akan diketahui seberapa efektif modal kerja suatu perusahaan. Rumus
yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:
Untuk tahun 2007, perputaran modal kerja = = 4,45 kali ≈ 4,5 kali. Artinya, perputaran
modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali dimana penggunaan setiap Rp1 modal kerja dapat
menghasilkan penjualan sebesar Rp4,5.
Dari penilaian di atas, terlihat bahwa ada kenaikan perputaran modal kerja dari tahun
2007 ke tahun 2008. Hal ini dapat diartikan atau menunjukkan ada kemajuan yang diperoleh
manajemen.
Besar kebutuhan modal kerja untuk suatu periode perlu dihitung oleh manajer
keuangan. Tujuannya agar jangan sampai terjadi kekurangan atau kelebihan modal kerja yang
tidak perlu. Lebih dari itu dengan diketahuinya besar kebutuhan modal kerja memudahkan
manajer keuangan untuk menjalankan kegiatannya, meskipun dalam praktiknya sering kali
perhitungan yang dilakukan tidak tepat mengingat berubahnya berbagai kondisi dan situasi
baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan harus dihitung secara cermat, sehingga
mencerminkan kebutuhan yang sesungguhnya. Dalam praktiknya besar kecilnya kebutuhan
modal kerja suatu perusahaan sangan tergantung dari dua hal, yaitu:
10 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
1. Besar kecilnya operasi pokok/penjualan, artinya makin besar operasi pokok atau
penjualan, maka kebutuhan modal kerja juga semakin besar, demikian pula
sebaliknya.
2. Kecepatan perputaran modal kerja, artinya semakin cepat berputar modal kerja maka
kebutuhan modal kerja juga relatif besar, demikian pula sebaliknya.
Untuk mengetahui besarnya kebutuhan modal kerja dapat dihitung dengan beberapa
cara atau metode. Penggunaan metode mana yang akan digunakan tergantung dari pimpinan
perusahaan. Berikut ini metode yang digunakan untuk menghitung kebutuhan modal kerja,
antara lain:
Kebutuhan modal kerja dihitung dengan cara metode saldo rata-rata yaitu dengan
membandingkan antara penjualan bersih dengan perputaran modal kerja. Berikut ini adalah
rumus yang digunakan:
Besarnya Modal Kerja =
PT Sobat memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari
dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut:
Untuk pembelian bahan plastik diperlukan uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya.
Selain itu perlu juga diperhatikan hal-hal di bawah ini:
Pertanyaan:
Jawab:
11 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
1. Periode Perputaran
Bahan plastik & melamin = 5 + 3 + 2 + 5 = 15 hari
Bahan tembaga = 3 + 2 + 5 = 10 hari
Bahan Tembaga
Upah Langsung
= Rp8.800.000
Aktivitas perolehan modal kerja dan penggunaan modal kerja selama operasi
perusahaan, perlu dibuatkan dalam bentuk laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer keuangan kepada direksi
perusahaan.
12 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap.
Jumlah aktiva tetap yang telah dijual.
Dan lainnya.
Untuk membuat laporan perubahan modal kerja, berikut ini disajikan contoh
perbandingan neraca PT Neo Culture Technology, Tbk.
Neraca Perbandingan
(dalam jutaan)
Periode Perubahan
Tahun Tahun
Pos-pos dalam Neraca Naik Turun
2007 2008
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100
Surat Berharga 140 50 90
Piutang 350 250 100
Persediaan 125 150 25
Total Aktiva Lancar 865 800 65
Aktiva Tetap
Tanah 735 735
Mesin 2.500 3.790 1.290
Kendaraan 1.500 1.500
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (400) (925) (525)
Total Aktiva Tetap 4.335 5.100 765
Total Aktiva 5.200 5.900 700
Utang Lancar
Utang Bank 550 200 350
Utang Dagang 100 200 100
Utang Wesel 100 50 50
Total Utang Lancar 750 450 300
Utang Jangka Panjang
Utang Hipotek 2.000 1.450 550
Total Utang Jangka Panjang 2.000 1.450 550
Ekuitas
Modal Setor 2.000 2.500 500
Laba Ditahan 450 1.500 1.050
Total Ekuitas 2.450 4.000 1.550
Total Pasiva 5.200 5.900
Secara ringkas laporan perubahan modal kerja dapat dilihat dari penjelasan di bawah
ini:
13 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
Periode Perubahan
Komponen Tahun Tahun
Naik Turun
2007 2008
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100
Surat Berharga 140 50 90
Piutang 350 250 100
Persediaan 125 150 25
Total Aktiva Lancar 865 800
Utang Lancar
Utang Bank 550 200 350
Utang Dagang 100 200 100
Utang Wesel 100 50 50
Total Utang Lancar 750 450
115 350 525 290
Kenaikan Modal Kerja 235 - - 235
350 350 525 525
Maka,
14 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
RANGKUMAN
15 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
LATIHAN
1) Jelaskan pengertian modal kerja dari berbagai sudut pandang yang Anda ketahui
disertai penjelasan singkat.
2) Uraikan sumber-sumber modal kerja bagi perusahaan yang Anda ketahui secara
lengkap.
3) Jelaskan metode yang digunakan untuk menghitung kebutuhan modal kerja.
4) Kemudian jelaskan pula beberapa jenis penggunaan modal kerja secara singkat tetapi
lengkap.
5) Setelah memperoleh dan menggunakan modal kerja, maka perlu dibuatkan
laporannya. Uraikan pengertian laporan perubahan modal kerja tersebut secara jelas.
16 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
TES FORMATIF
17 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
b. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.
c. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajiban pada waktunya.
d. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik.
7. Modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi...
a. Pembelian barang dagangan secara kredit.
b. Pembelian surat berharga secara kredit.
c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel.
d. Pembelian persediaan secara tunai.
8. Apabila diketahui penjualan bersih PT Munyanyo sebesar Rp25.000.000 dan total
seluruh aktiva lancarnya sebesar Rp5.700.000. Maka perputaran modal kerja PT
Munyanyo adalah sebesar ... kali.
a. 4,4
b. 4,7
c. 5
d. 5,7
9. Bagaimana cara kita menghitung besarnya kebutuhan modal kerja dengan metode
saldo rata-rata?
a. Membandingkan penjualan bersih dengan modal kerja.
b. Membandingkan perputaran modal kerja dengan penjualan bersih.
c. Membandingkan penjualan bersih dengan perputaran modal kerja.
d. Membandingkan penjualan bersih dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi.
10. Berikut ini adalah hal yang digambarkan laporan perubahan modal dalam praktiknya,
kecuali...
a. Posisi modal kerja per periode.
b. Perubahan modal kerja.
c. Struktur organisasi perusahaan.
d. Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang.
18 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
1. B
2. C
3. A
4. B
5. D
6. A
7. C
8. A
9. C
10. C
19 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a
DAFTAR PUSTAKA
20 | M a n a j e m e n M o d a l K e r j a