UJI HIPOTESIS
SESI-6
DEFINISI
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter
populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk
pengambilan keputusan.
Kesalahan tipe I
• Suatu kesalahan yang dilakukan peneliti, ketika peneliti menolak
hipotesis nol (Ho) yang seharusnya hipotesis nol (Ho) diterima,
kesalahan dalam tipe I dinyatakan dengan α (baca alfa)
Kesalahan tipe II
• Kesalahan menerima hipotesis nol (Ho) yang seharusnya di
tolak, tingkat kesalahan tipe II dinyatakan dengan β (baca beta).
PUTUSAN TERIMA-TOLAK HIPOTESIS
TIPE KESALAHAN
HIPOTESIS
• Dalam prakteknya kekeliruan tidak
bisa dieliminasi, karena
kesimpulan yang dibuat oleh
peneliti akan selalu dibatasi oleh
dan β.
• Jika peneliti memperkecil maka
secara otomatis akan
memperbesar β, demikian berlaku
sebaliknya, dengan demikian
dalam uji hipotesis diupayakan
ada keseimbangan antara
kekeliriuan Tipe I dan II, artinya
dengan tertentu dapat diambil
kekeliruan β sekecil mungkin.
CONTOH
• Hipotesis (Ho) bahwa Nona “X” yang akan menjabat sebagai
bendahara perusahaan adalah orang yang jujur.
• Error I : apabila karena suatu alasan, peneliti mengambil keputusan
bahwa ia tidak dapat dipercaya, padahal kenyataannya dia adalah
wanita yang tidak diragukan lagi pribadi dan mentalnya.
• Error II : apabila peneliti mengambil keputusan bahwa dia adalah
wanita yang jujur tapi ternyata melakukan kecurangan/korupsi di
perusahaan tersebut.
LANGKAH UJI
HIPOTESIS
HIPOTESIS PENELITIAN
• Hipotesis Deskriptif
• Hipotesis Komparatif
BENTUK • Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
HIPOTESIS
HIPOTESIS STATISTIK
Ha : 400 Ha : 600
HIPOTESIS KOMPARATIF
• Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam
satu variabel atau lebih (k variabel) pada sampel yang berbeda.
• CONTOH
• Rumusan Masalah.
• Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B ?
• Rumusan Hipotesis adalah:
• Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan Merk B.
• Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A
• Rumusan Hipotesis Dua Pihak
• H0 : µ1 = µ2
• Ha : µ1 ≠ µ2
• Rumusan Hipotesis Satu Pihak
• H0 : µ1 ≥ µ2
• Ha : µ1 ≤ µ2
HIPOTESIS ASOSIATIF
• Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih.
• Rumusan Masalah
• Apakah ada Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja.
• Hipotesis Asosiatif
• H0 : Tidak terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas
kerja.
• Ha : Terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja.
• Hipotesis statistiknya adalah:
• H0 : = 0
• Ha : ≠ 0 ( adalah simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)
HIPOTESIS Nol (Ho)
Contoh:
H0 : µ1 = µ2
HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha/H1)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat
perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
hipotesis nol)
Contoh:
Ha : µ1 ≠ µ2
• Hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan bahwa harga
parameter tidak sama dengan harga yang dihipotesiskan (uji 2
sisi/two-sided test).
JENIS HIPOTESIS • Penyataan tidak sama dapat berarti lebih besar / kecil, artinya
formulasi tersebut memberikan alternatif dua sisi.
ALTERNATIF (Ha) • Dengan alpha (α) tertentu maka daerah kritisnya terletak di
kedua ekornya.
JENIS HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha)
• Hipotesis alternatif (H1) yg menyatakan bahwa harga parameter lebih
besar dari harga yang dihipotesiskan (uji 1 sisi/one sided test).
JENIS HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha)
• Hipotesis alternatif (H1) yg menyatakan bahwa harga parameter lebih
kecil dari harga yang dihipotesiskan (uji 1 sisi/one sided test).
• Jika hipotesis alternatif (Ha) mempunyai
rumusan tidak sama (≠), maka dalam distribusi
statistik yang digunakan, normal untuk angka Z,
PENERIMAAN student untuk angka t dan seterusnya, terdapat
dua daerah kritis yang masing-masing terdapat
& PENOLAKAN pada ujung-ujung distribusi.
HIPOTESIS • Luas daerah kritis pada tiap ujung adalah ½ α.
Dan karena ada duan daerah penolakan Ho ini,
maka dinamakan pengujian dua pihak (dua
ekor).
Uji Dua pihak (Kanan & Kiri)
• Uji dua pihak digunakan bila hipotesis
nol (H0) berbunyi “sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi
“tidak sama dengan”.
• Dalam distribusi statistik yang
digunakan terdapat dua daerah kritis
pada masing-masing ujung distribusi.
• Kedua daerah penerimaan dan
penolakan Ho tersebut dibatasi oleh
bilangan d1 dan d2 yang harganya
diperoleh dari daftar distribusi yang
digunakan dengan peluang ralat α yang
telah diterapkan.
• Kriteria: Terima Ho, Jika harga statistik
yang dihitung jatuh antara d1 dan d2,
dan dalam hal lainnya Ho ditolak.
Uji Satu Pihak Kanan
• Jika hipotesis alternatif (Ha) mempunyai rumusan >, maka dalam
distribusi statistik yang digunakan terdapat sebuah daerah kritis yang
letaknya diujung kanan.
• Luas daerah kritis ini adalah sama dengan α.
• Harga d diperoleh dari daftar distribusi yang digunakan dengan
peluang α yang telah ditentukan, dan menjadi batas antara daerah
kritis dan daerah penerimaan Ho.
• Kriteria:
• Tolak Ho; Jika harga statistik hasil perhitungan berdasarkan sampel > dari
harga d,dan dalam hal lainya H0 diterima.
Uji Satu Pihak Kanan
Uji Satu Pihak Kiri
• Jika hipotesis alternatif (Ha) mengandung pernyataan lebih kecil (<),
maka daerah kritis berada di ujung kiri dari distribusi.
• Luas daerah ini adalah α, dan dibatasi oleh bilangan d yang diperoleh
dari daftar distribusi yang bersangkutan dengan α tertentu yang telah
ditetapkan.
• Kriteria:
• Terima Ho, jika hasil perhitungan statistik yang diperoleh berdasarkan data
penelitian lebih besar dari harga α, dan dalam hal lainya Ho ditolak.
Uji Satu Pihak Kiri
JENIS HIPOTESIS (Uji Z atau Uji-t)
• Uji t dan Uji Z digunakan untuk menguji hipotesis, Uji Z rata-rata satu
populasi adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah
suatu populasi memiliki rata-rata yang sama, lebih kecil atau lebih
besar dari suatu nilai rata-rata tertentu sesuai dengan hipotesis yang
telah ditetapkan.
• Uji Z dapat dilakukan apabila simpangan baku populasi () diketahui
dan n ≥ 30.
• Uji t dapat dilakukan apabila simpangan populasi () tidak diketahui
dan n ≥ 30.
UJI Z
• Dimana
• Z : Nilai Z
• Kreteria
Ho diterima apabila Z hitung Z
2
• Kreteria
Ho diterima apabila Z hitung Z
• Kreteria
Ho diterima apabila Z hitung − Z
• Kreteria
Ho diterima apabila
Ho ditolak apabila
LANGKAH UJI - t
• Pengambilan keputusan menerima atau menolak H0
• Pengujian satu arah kanan
• Kreteria
Ho diterima apabila
Ho ditolak apabila
LANGKAH UJI - t
• Pengambilan keputusan menerima atau menolak H0
• Pengujian satu arah kiri
• Kreteria
Ho diterima apabila
Ho ditolak apabila
UJI F
• Digunakan untuk menguji variabel lebih
dari dua, uji F digunakan untuk
mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
• Derajat kepercayaan adalah 0.05.
• Apabila nilai F hitung lebih besar
daripada nilai F tabel maka hipotesis nol
(H0) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha)
yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen diterima.
Uji Chi-Kuadrat
• Digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel
nominal dan mengukur kuatnya hubungan diantara kedua variabel,
dimana nilai Chi Kuadrat selalu positif.
• Chi kuadarat dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut:
RANGKUMAN JENIS UJI HIPOTESIS
CONTOH UJI Z
• Testlah hipotesis bahwa hasil rata-rata per hari dari suatu pabrik µ
(rata-rata hitung) = 880 ton dengan alternatif bahwa µ lebih besar
atau lebih kecil dari 880 ton per hari.
• Suatu sampel yang didasarkan pada n = 50 pengukuran, hasil rata-rata
per hari X = 875 ton dengan standar deviasi S = 21 ton.
JAWAB
• Ho : µ = 880 ton H1 : µ ≠ 880 ton Kesimpulan
• Tk. Signifikansi (α) = 5% → Z = 1,96 Karena nilai Z-hitung = -3,03 < -1,96 Ho
• Statistik uji Z
CONTOH UJI-t
• Suatu jenis pupuk yg disebarkan pada tanaman padi dikatakan akan
menaikkan hasil panenan rata-rata 5 Kw per Ha. Suatu sampel
random dengan 9 Ha sawah memberikan panenan rata-rata 4 Kw
lebih banyak dari rata-rata panen sebelum menggunkan pupuk
tersebut dengan standar deviasi 1 Kw.
• Apakah cukup alasan untuk menerima pernyataan bahwa kenaikan
rata-rata 5 Kw per Ha?
JAWAB
Tugas 6
Tugas 6
Terima Kasih