Alya Khairunnisa’
Muhammad Fikri Mubbarok Asshidiq
Ratna Puspita Ningrum
Winday Ihzha Yushra
PENDAHULUAN
A. Kompetensi
Pindahkan Sub-CPMK pada pertemuan 2-4
B. Indikator
Setelah mengikuti pembelajaran pengujian hipotesis pada sampel tunggal, mahasiswa
mampu:
1. Memahami konsep tentang pengujian hipotesis (P1)
2. Menentukan dan menggambar daerah penolakan dan menentukan nilai p (P1)
3. Menguji hipotesis untuk sampel tunggal dari parameter populasi (a. rata-rata, b.
proporsi atau c. varians) (P1, KK1)
URAIAN MATERI
A. Pengujian Hipotesis pada Sampel Tunggal
1. Elemen-elemen Pengujian Hipoetsis
1) Hipotesis nol (H0)
Hipotesis ini mewakili hipotesis yang akan diterima kecuali data
memberikan bukti yang meyakinkan bahwa itu salah. Hipotesis nol
menunjukkan kondisi “status quo’, yaitu tidak ada perbedaan antara ukuran
ppulasi dan ukuran sampel. Hipotesis nol mewakili kondisiyang sekaang
diyakini kebenarannya, atau suatu pernyataan yang didasarkan teori dan
konsep. Hipotesis nol adalah hipotesis yang akan diuji. Istilah nol menyatakan
tidak adanya perubahan, pengaruh, dan perbedaan. Diasumsikan benar sampai
bukti sampel berkata sebaliknya.
2) Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis ini mewakili hipotesis yang akan diterima jika data
memberikan bukti yang meyakinkan tentang kebenarannya. Hipotesis
alternative mewakili klaim atau dugaan dari peneliti terhadap kemungkinan
tidak berlakunya kondisi “status quo” Atau kondisi saat ini sebagai bagian dari
tujuan penelitian yan hendak diraih. Hipotesis ini merupakan hipotesis yang kit
acari bukti untuk mendukungnya.
3) Statistik uji
Statistik uji yaitu suatu nilai yang digunakan peneliti untuk memutuskan
antara hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Statistic uji adalah nilai-z yang
mengukur jarak antara nilai m yang ditentukan dalam hipotesis alternative.
4) Daerah penolakan
Daerah penolakan suatu uji statistik adalah himpunan nilai yang mungkin
dari statistik uji dimana peneliti akan menolak H0 demi Ha.
5) Kesalahan tipe 1 () dan kesalahan tipe 2 () β ¿
Kesalahan tipe 1 dapat terjadi jika peneliti menolak hipotesis nol dan
mendukung hipotesis alternatif, padahal yang sebenarnya hipotesis nol benar.
Artinya menyimpulkan adanya perbedaan, padahal sesungguhnya tidak ada
perbedaan. Sedangkan kesalahan tipe 2 dapat terjadi jika peneliti menerima
hipotesis nol padahal yang sebenarnya hipotesis nol itu salah. Artinya
menyimpulkan tidak adanya perbedaan, padahal sesungguhnya ada perbedaan.
Berikut tabel menunjukkan hubungan antara keputusan menpolak atau
menerima hipotesis
Keaadan sebenarnya
keputusan
Hipotesis benar Hipotesis salah
Menerima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe 2
Menolak hipotesis Kesalahan tipe 1 Tidak membuat kesalahan
Dari tabel diatas, dijelaskan
Keputusan menerima: hipotesis nol benar, berarti tidak membuat kesalahan.
Kepurtusan menerima: hipotesis nol salah, berarti terjadi kesalahan tipe 2.
Keputusan menolak: hipotesis nol benar, berarti terjadi kesalahan tipe 1.
Kepurtusan menolak: hipotesis nol salah, berarti tidak membuat kesalahan.
5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan
kriteria pengujiannya).
Jika H0 diterima maka H1 di tolak
Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh Soal:
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk
mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang diproduksi dan
dipasarkan masih tetap 400gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data
sebelumnya diketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125
gram. Dari sample 50 kaleng yang diteliti, diperoleh rata-rata berat bersih 375
gram. Dapatkah diterima bahwa berat bersih ratarata yang dipasarkan tetap 400
gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 %!
Penyelesaian
Diketahui:
n = 50, X = 375, σ = 125, µo =400
Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 400
H1 : µ < 400
Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05
Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)
Kriteria pengujian:
Kesimpulan
Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho diterima. Jadi, berat bersih rata-rata
susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang dipasarkan sama dengan 400
gram
• Ho diterima jika to ≤ tα
• Ho ditolak jika to > tα
(2) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
• Ho diterima jika to ≥ - tα
• Ho ditolak jika to < - tα
(3) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
e) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho(sesuai dengan
kriteria pengujiannya).
(1) Jika H0 diterima maka H1 ditolak
(2) Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh soal :
Sebuah sampel terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti
yang diberikan berikut ini.
( Isi berat kotor dalam kg/kaleng)
1,21 1,21 1,23 1,201,21
1,24 1,22 1,24 1,211,19
1,19 1,18 1,19 1,231,18
Jika digunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi
cat dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan
alternatif tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda !
Peyelesaian:
Diketahui :
n = 15, α= 1%, µo = 1,2
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189
· X = 18,13 / 15
= 1,208
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 1,2
H1 : µ ≠ 1,2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 1% = 0,01
tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14 = 2,977
c. Kriteria pengujian :
e. Kesimpulan
Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho
diterima. Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat
kotor 1,2 kg/kaleng
PENUTUP
A. Rangkuman
Aturan penolakan
Tolak H0 dan terima Ha jika RUz<-1,96 atau RUz >+1,96
Rasio Uji
RUz = 27,5-25/√25(75)/200 = 0,81
Pengambilan keputusan
Karena -1,96<RUz<+1,96 maka H0 tidak ditolak sehingga pengamatan
mahasiswa dapat diterima.
C. Tugas
1. Perusahaan penyalur tenaga kerja memberikan pelatihan mengetik kepada
anggotanya. Berdasarkan hasil uji sampel sebanyak 12 orang, rata-rata kecepatan
mengetik adalah 73,8 kata/menit dengan standar deviasi 7,9 kata. Dengan α=1%,
lakukan pengujian pendapat bahwa rata-rata mengetik kurang dari 75 kata/menit.
2. Perusahaan cat, mampu menghasilkan cat tembok super yang setiap kalengnya
cukup untuk mengoles tembok rata-rata seluas 10m2. Untuk menyakinkan bahwa
pendapat tersebut adalah benar, ada 6 kaleng cat yang diuji coba. Tembok yang
berhasil di cat untuk setiap kaleng masing-masing seluas 9,8m 2, 10,2m2 10m2,
9,4m2, 9,6m2, dan 10,5m2. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil dengan
α=5%?
REFERENSI
Novitasari, D., dkk. (2018). Pengujian Hipotesis. Diakses 11 Oktober 2021 pada
http://nugroho.stiemj.ac.id
McClave, J. T., & Sincih, T. (2012). Statistics, Twelfth Edition. New Jersey: Prentice Hal