Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

( DAMPAK PADA SISTEM SOSIAL BUDAYA )


Disusun untuk : Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Sosiologi
Dosen Pengampu : Syukur Muhaymin Adang Djaha, S.Sos, M.AP

DISUSUN OLEH :

NADIAR F. ARBA (2103020200)


PETROVA SINDY (2103020207)
SUHARMIN SAIDI (2103020214)
WELVINA S. SOIK (2103020221)
JUSLAN G. GETI (2103020228

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS FISIP PRODI ADMINISTRASI BISNIS
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Dampak Pada Sistem Sosial
Budaya” guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar Sosiologi.
Tak lupa pula kami lantunkan ucapan terima kasih banyak kepada orang tua, saudara, serta
teman-teman yang telah bersedia dan berpartisipasi aktif dalam membantu kami dari awal
penyusunan hingga selesai.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami menginginkan dan sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun, untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap, makalah ini dapat diterima dan dimanfaatkan dengan baik bagi para
pembaca, dan bisa menjadi bahan ajar untuk mata kuliah Pengantar sosiologi itu sendiri
dikemudian hari.

Kupang, 27 Oktober 2021

Penulis

Kelompok 7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakanng

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia pun mengalami


perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi, dunia tak lagi berada dalam
dunia kognisi, atau dunia tidak mempunyai apa yang dinamakan pusat kebudayaan
sebagai tonggak pencapaian kesempurnaan tata nilai kehidupan.
Hal ini berarti semua kebudayaan duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dan yang ada
hanyalah pusat-pusat kebudayaan tanpa periferi. Sebuah kebudayaan yang sebelumnya
dianggap pinggiran akan bisa sama kuat pengaruhnya terhadap kebudayaan yang
sebelumnya dianggap pusat dalam kehidupan manusia modern.
Wajah kebudayaan yang sebelumnya dipahami sebagai proses linear yang selalu bergerak
ke depan dengan berbagai peyempurnaannya juga mengalami perubahan. Kebudayaan
tersebut tak lagi sekedar bergerak maju tetapi juga ke samping kiri, dan kanan memadukan
diri dengan kebudayaan lain, bahkan kembali ke masa lampau kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi budaya.
Akan tetapi seorang yang memperdalam tentang sosiologi sehingga memusatkan
perhatiannya terhadap masyarakat, tidak dapat menyampingkan kebudayaan dengan
begitu saja. Karena dikehidupan nyata keduanya tidak dapat dipisahkan dan selamanya
merupakan dwi tunggal (Kistanto, 2015).
Sebagaimana telah diuraikan bahwa masyarakat adalah yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan dengan demikian tidak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Walaupun secara teoritis
dan kepentingan analitis, kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari secara
terpisah.
Dua orang antropolong terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Kemudian
Herskovit mamandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super organik karena
kebudayaan yang turun-temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus, walaupun
orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan
kematian dan kelahiran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dampak pada system sosial budaya?
2. jelaskan system kemasyarakatan dan system sosial budaya?
3. Jelaskan Indikcator perubahan ?
4. jelaskan Dampak pembangunan?

1.3 Tujuan Masalah


1. Dapat menjelaskan Pengertian dampak pada system sosial budaya
2. Dapat system kemasyarakatan dan system sosial budaya.
3. Dapat menjelaskanIindikator perubahan
4. Dapat menjelaskan Dampak pembangunan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................

1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................

2.1Dampak pada system sosial budaya..............................................................................

2.2Sistem kemasyarakatan dan sistem sosial budaya.......................................................

2.3Indikator perubahan .....................................................................................................

2.4Dampak pembangunan.................................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dampak pada system sosial budaya

Secara etimologis,dampak berarti pelanggaran,tubrukan,atau benturan. Oleh Karena itu,


dampak pada sistem sosial budaya dapat diartikan sebagai pelanggaran terhadap sistem sosial
budaya,tubrukan terhadapnya ataupun benturan. Hal itu berarti bahwa dalam keadaan-keadaan
tertentu terjadi masalah-masalah yang mengganggu berfungsinya sistem sosial budaya tersebut.

Secara sosiologis, di dalam setiap sistem kemasyarakatan terjadi hubugan


antarpribadi,antarkelompok,maupun antar pribadi dengan kelompok(dan sebaliknya).
Hubungan demikian disebut interaksi sosial,yang menyangkut proses saling memengaruhi
antara pihak-pihak yang berinteraksi.

Kehidupan berkelompok di dalam kelompok-kelompok sosial tersebut cenderung


menghasilkan kebudayaan. Kebudayaan tadi merupakan hasil karya,hasil cipta,dan hasil rasa
yang semuanya didasarkan pada karsa. Hasil karya merupakan bagian kebudayaan yang
dinamakan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan material. Hasil cipta,rasa,dan karsa
merupakan kebudayaan spiritual atau kebudayaan imaterial. Hasil cipta menimbulkan ilmu
pengetahuan, hasil rasa menimbulkan kesenian, sedangkan karsa menghasilkan kaidah atau
norma-norma

System norma di dalam masyarakat merupakan patokan untuk berperilaku secara pantas
(“behoorlijk”) norma- norma tersebut merupakan patokan perilaku yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia, yang semua mempunya wadah tertentu di dalam
sosiologi dinamakan lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan (social institutation) .

Norma-norma yang menjadi patokan perilaku manusia menimbulkan penilaian atau


penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu pula. Penilaian atau penghargaan tersebut
menimbulkan lapisan-lapisan sosial di dalam masyarakat. Artinya ,pihak yang memilki hal-hal
yang di hargai oleh masyarakat lajimnya menduduki posisi tertinggi dalam system lapian
sosial, yang dinamakan startifikasi lapisan sosial.

Orang yang menduduki posisi tertimggi di dalam system sosial adalah mereka biasa
mempunyai kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan merupakan kemampuan pihak-pihak
tertentu sehingga dapat mempengaruhi pihak lain untuk melakukan hak-hak yang di kehendaki
pemegang kekuasaan. Apabila kekuasaan tersebut di akui oleh masyarakat, kekuasaaan tadi
menjadi wewenang.
2.2 Sistem kemasyarakatan dan sistem sosial budaya

Sistem kemasyarakatan mencakup pelbagai bidang kehidupan yang merupakan


subsistem karena menjadi bagian dari suatu kesatuan yang menyeluruh. Biasanya
subsistem-subsistem tersebut adalah:
a.subsistem politik
b.subsistem ekonomi
c.subsistem sosial
d.subsistem budaya
e.subsistem pertahanan-keamanan
f.subsistem hukum

Masing-masing subsistem saling berkaitan secara fungsional karena menjadi


wadah dan proses yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.
Subsistem sosial budaya merupakan struktur dan proses dalam suatu wadah tertentu
yang mempunyai unsur-unsur pokok, diantaranya.
1. Kepercayaan yang merupakan pemahaman terhadap semua aspek alam semesta
yang di anggap sebagai suatu kebenaran (mutlak)
2. . Perasaan dan pikiran,yakni suatu keadaan kejiwaan manusia yang menyangkut
keadaan sekelilingnya. Baik yang bersifat alamiah maupun sosial
3. .Tujuan,yang merupakan suatu cita-cita yang harus dicapai dengan cara
mengubah sesuatu atau mempertahankannya.
4. Kaidah atau norma yang merupakan pedoman untuk berperilaku pantas
5. Kedudukan dan peranan, kedudukan(status) merupakan posisi tertentu secara
vertikal,sedangkan peranan adalah hak-hak dan kewajiban baik secara struktural
maupun prosesual.
6. . Pengawasan,merupakan proses yang bertujuan untuk mengajak,mendidik atau
bahkan memaksa warga masyarakat menaati norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat.
7. . Sanksi,yakni persetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu.
8. Fasilitas merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, dan
telah ditentukan terlebih dahulu.
9. Kelestarian dan kelangsungan hidup
10. . Keserasian antara kualitas kehidupan dengan kualitas lingkungan

Secara makro, unsure-unsur pokok di atas juga akan dapat di jumpai pada bentuk-
bentuk atau wadah-wadah kehidupan lainnya,misalnya,di dalam suatu keluarga batih
yang juga merupakan subsistem sosial budaya. Penjabarannya adalah sebagai berikut.
a. Adanya suatu kepercayaan bahwa terbentuknya keluargabatih merupakan
kodrat alamiah.
b. Adanya perasaan dan pikiran tertentu dari seseorang anggota keluarga batih
terhadap anggota isinya yang mungkinn terwujud dalam rasa saling
menghargai, bersaing dan seterusnya
c. Tujuan adanya keluarga batih adalah , antara lain agar manusia mengalami
sosialisasi dan mendapatkan jamianan akan ketenteraman hidupnya.
d. Setiapkeluarga batih mempunyai norma-norma yang mengatur hubungan
antara suami dengan istri, anak-anak dengan ayah dan ibunya, dan
seterusnya.
e. Setiap anggota keluarga batih mempunyai kedudukan dan peranan masing-
masing , baik internal maupun eksternal.
f. Di dalam setiap keluarga batih lazimnya terdapat proses pengaawasan
tertentu yang semula datang dari orang tua yang dipengaruhi Oleh pola
pengawasan yang ada di dialam masyarakat.
g. Sanksi-sanksi tertentu juga di kembangkan di dalam keluarga batih, yang di
terapkan kepada mereka yang berbuat benar atau salah.
h. Sarana-sarana tertentu juga ada pada setiap keluarga batih, umpamanya,
sarana untuk mengadakan pengawasan , sosialisasi , dan seterusnya.
i. Setiap keluarga mempunyai kponsep kelestarian dan kelangsungan hidup ,
kelestarian tidak mungkin berdiri sendiri, karena senantiasa berpasangan
dengan perkembangan, dalam hal ini kelangsungan hidup, kelestarian
merupakan aspek stabikitas kehidupan manusia, sedangkan kelangsungan
hidup merupakan pencerminan dinamika.
j. Keserasian antara kuantitas dengan kualitas hidup juga ada pada keluarga
batih, karena kuantitas merupakan percerminan nilai kebendaan
(metarialisme), sedangkan kualitas merupakan pencerminan nilai keakraban
(spritualisme).

2.3 Indikator perubahan


a. Tema pokok analisis sosiologi terhadap perubahan sosial
Masalah perubahan sosial telah menjadi sorotan penting para sosiologi,semenjak
timbulnya sosiologi modern. Sosiologi modern dilahirkan dalam masyarakat yg sedang
mengalami perubahan pada unsur2 tradisional sehingga para sosiolog waktu itu
menaruh perhatian besar pada proses2 perubahan tersebut. Pada masa itu, masalag
pokok yg menjadi pusat perhatian para sosiolog adalah sebagai berikut.
1. Kecenderungan2 umum perubahan suatu masyarakat sebagai keseluruhan atau
kesatuan yang utuh
2. Perkembangan suatu tipe masayarakat tertentu
3. Pemusatan perhatian terhadap sebab2 terjadinya perubahan sosial dan pengaruh
perubahan sosial terhadap masyarakat maupun bagian-bagiannya
Dengan demikian,dapatlah dikatakan bahwa pusat perhatian terhadap perubahan
sosial secara umum dapat diklasifikasikan kedalam dua kategori pokok, yakni:
1. Analisis terhadap masyarakat secara menyeluruh (makro).
2. Studi komparatif terhadap pelbagai masyarakat dan peradabannya (makro
dan mikro).
b. Masalah-masalah pokok studi terhadap perubahan
Ada kecendurungan mempertentangkan perubahan dengan stabilitas yg
sebenarnya kurang tepat. Kalau berdasarkan pengamatan tertentu dikatakan bahwa
suatu lembaga sosial tertentu bersifat stabil selama jangka waktu tertentu, hal itu tidak
harus berarti lembaga sosial tersebut sama sekali mengalami perubahan.
Setiap masyarakat pasti pernah mengalami perubahan, walaupun ruang lingkup
perubahan tersebut tidak terlalu luas. Hal itu disebabkan tidak adanya masyarakat yang
hidup secara terisolasi dalam arti mutlak. Disamping itu , kebutuhan maupun
kepentingan masyarakat senantiasa berkembang terus sehingga diperlukan perubahan
agar kebutuhan dan kepentingan dapat dipenuhi secara wajar.

c. Faktor penyebab dan indikator


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam suatu
masyarakat,yang dengan sendirinya mencakup subsistem sosial budayanya,mungkin
berasal dari dalam masyarakat itu sendiri atau berasal dari luar. Perubahan yg terjadi
tidak selalu merupakan gangguan bagi masyarakat yang bersangkutan. Walaupun
demikian, perlu dicatat bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan mungkin
juga berasal dari bidang-bidang lain,misalnya politik,hukum,kebudayaan,dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, dapat di katakan bahwa indikator terpenting terjadinya
perubahan adalah adanya gangguan pada keserasian distribusi sumber daya manusia
dan alam sehingga mempengaruhi pelaksanaan peranan-peranan yang diharapkan.

2.4 Dampak pembangunan


Pembangunan sebenarnya merupakan suatu perubahan yang direncanakan dan
dikehendaki, setidak-tidaknya pembangunan pada umummnuyya merupakan
kehendak masyarakat yang terwujud dalam keputusan-keputusan yang yang di
ambil oeh para pemimpinnya, yang kemudian di susun suatu perencanaan yang
selanjutnyaa dilaksanakan pembangunan mungkin hanya menyangkut satu bidang
kehidupan sajanamun juga mngkin dilakukan secara simulan terhadap berbagai
bidang kehidupan yang saling berkaitan
Dampak dari Pembangunan Terhadap Lingkungan

Telah dijelaskan, pembangunan sangat berpengaruh bagi lingkungan dan


menimbulkan sejumlah dampak. Dampak tersebut bisa berdampak positif atau pun
negatif.
Dampak Positif

Dampak-dampak positif pembangunan bagi lingkungan adalah:

1. Menambah Penghasilan Penduduk Sehingga Dapat Meningkatkan Kemakmuran

Pembangunan sangat dibutuhkan negara berkembang untuk kemakmuran


penduduknya. Khusus di Indonesia, salah satu upaya Indonesia menjadi negara
maju adalah meningkatkan pembangunan di daerah terpencil atau daerah
perbatasan. Bila ini berhasil, maka lapangan kerja di daerah tersebut akan melimpah
dan menghasilkan penghasilannya yang tinggi.
2. Mengurangi Ketergantungan Negara Terhadap Luar Negeri

Pembangunan yang menghasilkan sektor lapangan industri yang melimpah


membuat lapangan kerja meningkat dan produksi pun melimpah. Barang mentah
yang diolah oleh industri bisa menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
Bila jumlah barang ini melimpah, Negara dipastikan mempunyai persediaan
kebutuhan yang banyak dan tidak perlu repot-repot mengimpor kebutuhan-
kebutuhan masyarakat dari negara lain

3. Pembangunan Dapat Merangsang Masyarakat Untuk Meningkatkan Pengetahuan


seputar Dunia Industri

Sektor-sektor industri yang menyebar akan menarik perhatian masyarakat awam


untuk tahu lebih dalam. Mereka bisa mempelajari sejarah industri, potensi industri
di dalamnya, serta industri apa yang cocok dengan mereka. Perlahan, mereka pun
akan tertarik bekerja di industri-industri tersebut. Dengan demikian, sektor-sektor
industri tidak perlu repot mempromosikan diri atau mengajak masyarakat untuk
bekerja di bawah naungan mereka.

4.Terbukanya Sarana dan Prasarana Baru

Selain kebutuhan masyarakat, pembangunan juga dapat menambah sarana dan


prasarana baru di suatu daerah. Mesin-mesin pabrik, kantor, dan traktor adalah
beberapa diantaranya. Bila dioptimalkan, sarana dan prasarana tersebut bisa
bermanfaat untuk masyarakat.
Dampak Negatif

Selain dampak positif, pembangunan juga mempunyai dampak negatif untuk


lingkungan. Dampak-dampak tersebut antara lain:

1. Limbah yang Dihasilkan Industri Dapat Menimbulkan Pencemaran


Lingkungan

Pengolahan limbah industri yang buruk dapat menimbulkan pencemaran


lingkungan, entah itu pencemaran air, tanah, maupun udara. Akibatnya, warga yang
tinggal di lingkungan sekitar akan ikut tercemar dan terserang berbagai macam
penyakit

2. Adanya Polusi Udara

Polusi udara ini ditimbulkan oleh asap pabrik industri. Polusi ini akan
menimbulkan pencemaran udara dan berbagai macam penyakit yang diderita
manusia. Asma, TBC, dan lain sebagainya adalah penyakit yang diderita
masyarakat akibat polusi ini. Hewan-hewan dan tumbuhan yang terkena polusi ini
akan mengalami risiko kematian yang cukup tinggi.

3. Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit

Pencemaran-pencemaran yang terjadi akibat limbah industri akan menimbulkan


sejumlah penyakit. TBC, asma, hingga penyakit kanker adalah penyakit-penyakit
yang berpotensi diidap oleh masyarakat akibat pencemaran limbah industri. Tidak
jarang penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan kematian bagi penderitanya.
Bila tidak ditangani, tingkat kematian masyarakat akan tingggi dan akan
mengurangi jumlah tenaga kerja.

4. Rusaknya Alam

Proses pembangunan memerlukan banyak lahan yang dibutuhkan. Tak jarang,


lahan-lahan di perhutanan dan perbukitan pun digunakan untuk pembangunan.
Akibatnya, alam di sekitar hutan dan perbukitan pun menjadi rusak, serta dapat
memantik berbagai bencana alam yang merugikan masyarakat sendiri. Gempa,
kebakaran hutan, dan erosi adalah bencana alam yang dapat ditimbulkan oleh
kerusakan alam tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial didalam masyarakat
sehingga muncul tata kehidupan yang baru.
Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaankarena perubahan
pola pikir masyarakat sebagai pendukungkebudayaan.
Perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi di dalammasyarakat secara
bertahap akibat adanya ketidaksesuaianunsur-unsur sosial maupun budaya
sehingga muncul tata kehidupan yang baru.
Perubahan sosial dan budaya memberikan dampak positif dan negatif terhadap
kehidupan.
Kembangkan dan lestarikanlah perubahan yang mengarah ke hal yang positif
dan waspada juga berantaslah perubahanyang mengarah ke hal yang negatif

Anda mungkin juga menyukai