Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN 1

Pengaruh Sistem Sosial Dan Budaya Terhadap Sistem Komunikasi

Dosen Pembimbing :
Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp. Kep J

Disusun Oleh :
Putri Rahma Khairani (2014201072)

STIKES ALIFAH PADANG


S1 KEPERAWATAN
2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah komunikasi Dalam Keperawatan I. Makalah ini berisikan tentang informasi
mengenai “Pengaruh Sistem Sosial Dan Budaya Terhadap Sistem Komunikasi”
diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang penulis hadapi.
Namun berkat bimbingan dari Dosen, sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang
pengetahuannya belum seberapa dan masih banyak belajar dalam membuat
makalah. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna. Harapan penulis,
mudah-mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 20 April 202

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................1
C. Tujuan Masalah ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................3

A. Pengertian Sistem Sosial Dan Budaya .......................................................3


B. Sistem Komunikasi Indonesia ....................................................................5
C. Pengaruh Sistem Sosial Terhadap Sistem Komunikasi Indonesia .............7
D. Pengaruh Budaya terhadap Sistem Komunikasi Indonesia ......................10
E. Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Antar budaya ...........................11

BAB III PENUTUP ............................................................................................14

A. Kesimpulan ..............................................................................................14
B. Saran .........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari segala kesibukan dan
sosial bermasyarakat. Selama mereka masih hidup dan ingin memenuhi kebutuhan
maka aktivitas mereka tidak akan berhenti. Dalam kehidupan juga masyarakat
tidak bisa tidak berkomunikasi dan berinteraksi sesama masyarakat. Komunikasi
memiliki sistem sosial dan budaya, yang menjadi pembeda antar masyarakat.
Sebagaimana kita ketahui di Indonesia saja memiliki ribuan suku bangsa dan juga
bahasa daerah yang berbeda-beda di tiap daerahnya yang menjadi pembatas antar
masyarakat. Oleh karena itulah diperlukannya Sistem komunikasi di Indonesia.
Dalam kehidupan komunikasi juga mulai dikenal dengan istilah Sistem
Komunikasi Indonesia. Sistem ini merupakan rumusan baru bagi Indonesia
meskipun pelaksanaannya secara implisit telah dilakukan oleh bangsa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari terutama melalui norma Sistem sosial dan budaya.
Masyarakat Indonesia yang heterogen dan masih menghargai nilai-nilai budaya
dan adad istiadat tentunya sistem sosial dan sistem komunikasinya berbeda-beda
itulah yang akan mempengaruhi Sistem Komunikasi Di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Ada beberapa hal yang ingin di bahas dalam dalam pembahasan ini,
beberapa hal yang akan dibahas yaitu :
1. Pengertian Sistem Sosial Dan Budaya
2. Sistem Komunikasi Indonesia
3. Pengaruh Sistem Sosial Terhadap Sistem Komunikasi Indonesia
4. Pengaruh Budaya terhadap Sistem Komunikasi Indonesi
1
5. Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Antar budaya

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Sistem Sosial Dan Budaya.
2. Mengetahui Sistem Komunikasi Indonesia.
3. Mengetahui Pengaruh Sistem Sosial Terhadap Sistem Komunikasi
Indonesia.
4. Mengetahui Pengaruh Budaya terhadap Sistem Komunikasi Indonesi.
5. Mengetahui Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Antar budaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Sosial Dan Budaya

a. Sistem Sosial
Sistem Sosial adalah wujud dari kebudayaan sebagai suatu tindakan yang
berpola dari manusia dalam bermasyarakat. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati
dan didokumentasikan.
Menurut Garna(1994),“Sistem sosial adalah suatu perangkat peran sosial yang
berinteraksi atau kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma dan tujuan yang
bersama”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem sosial itu pada
dasarnya ialah suatu sistem dari tindakan-tindakan. Seperti yang diungkapkan oleh
Parsons(1951), “Sistem sosial merupakan proses interaksi di antara pelaku sosial”.

b. Sistem Budaya
Sistem Budaya adalah suatu rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam alam
pikiran sebagian besar suatu warga masyarakat. Hal itu menyangkut apa yang
dianggapnya penting dan bernilai. Maka dari itu suatu sistem nilai budaya
merupakan bagian dari kebudayaan yang memberikan arah serta dorongan pada
perilaku manusia. Sistem tersebut merupakan konsep abstrak, tapi tidak
dirumuskan dengan tegas. Karena itu konsep tersebut biasanya hanya dirasakan
saja, tidak dirumuskan dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Itu

3
lah juga sebabnya mengapa konsep tersebut sering sangat mendarah daging, sulit
diubah apalagi diganti oleh konsep yang baru.
E.B. Taylor menyebutkan sistem budaya yaitu,msuatu keseluruhan kompleks
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat,
serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
Dengan kata lain, sikap individu yang tertentu biasanya ditentukan keadaan fisik
dan psikisnya serta norma-norma dan konsep-konsep nilai budaya yang dianutnya.
Namun demikian harus pula dikatakan bahwa dalam pengamatan tentang sikap-
sikap seseorang sulitlah menunjukkan ciri-cirinya dengan tepat dan pasti. Itulah
juga sebabnya mengapa tidak dapat menggeneralisasi sikap sekelompok warga
masyarakat dengan bertolak (hanya) dari asumsi yang umum saja.

c. Konsep sistem Sosial Budaya


Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,
nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Perubahan sosial budaya
dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat.
Konsep Dasar dalam Sistem Sosial Budaya yaitu merupakan konsep untuk
menelaah asumsi-asumsi dasar dalam kehidupan masyarakat. Pemberian makna
konsep sistem sosial budaya dianggap penting karena tidak hanya untuk
4
menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem social budaya itu sendiri tetapi
memberikan eksplanasi deskripsinhya melalui kenyataan di dalam kehidupan
masyarakat.

B. Sistem Komunikasi Indonesia


Sistem Komunikasi Indonesia adalah suatu bidang kajian yang membahas
tidak hanya prosses komunikasi saja, tetapi juga unsur-unsur di dalamnya, dan
hubungan antara sistem komunikasi dengan sistem lainnya, serta bagaimana
gambaran berlangsungnya sistem komunikasi di Indonesia. Sistem Komunikasi
Indonesia juga sangat erat kaitannya dengan Sistem Sosial Budaya yang ada di
Indonesia, yang merupakan cerminan kehidupan masyarakat Indonesia dalam
keseharian mereka. Banyak fenomena komunikasi di Indonesia yang setelah
ditelusuri, selalu saja ada keterkaitan terhadap latar belakang budaya.
Manusia sebagai pelaku budaya memiliki realitas yang dipengaruhi oleh latar
belakang kebudayaannya yang tercermin dari ekspresi sikap dan tingkah lakunya
seperti masyarakat yang ada di Indonesia. Suatu kebudayaan baik dalam bentuk
material maupun nilai dimiliki oleh suatu komunitas atau kelompok sosial tertentu
yang memberikan ciri identitas kepadanya, sehingga individu yang berada dalam
komunitas sosial tersebut memiliki identitas yang seragam walaupun mungkin
intensitasnya berbeda-beda. Keadaan inilah yang pada gilirannya akan dapat
menciptakan hubungan yang harmonis dan timbullah keserasian bahkan dapat pula
menciptakan stabilitas.
Kajian budaya akan terlihat detail hubungannya dengan Sistem Komunikasi
Indonesia apabila ruang lingkup dan karakternya diketahui scara jelas. Menurut
geografisnya, Sistem Komunikasi Indonesia dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
siem komunikasi pedesaan dan perkotaan. Masing- masing daerah memiliki ciri
khas mendasar. Sistem kmunikasi di pedesaan lebih kuat dalam menjalankan
5
komunikasi antar personal. Sedangkan sistem komunikasi perkotaan lebih
dipercayakan pada media massa. Hal itu ada hubungannya dengan unsur
sosiologis.
6 kaitan antara komunikasi dan budaya yang perlu diketahui:
1) Saling mempengaruhi satu sama lain
Budaya dipengaruhi oleh komunikasi dan sebaliknya komunikasi juga
terpengaruh oleh budaya.Lihat saja bagaimana kita dapat dengan mudah menebak
daerah asal seseorangdari caranya berkomunikasi.Misalnya logat yang digunakan
dimana logat orang minang dapat dengan mudahdibedakan dengan logat
orang batak.Meskipun mereka menggunakan bahasa Indonesia baku sekalipun
kita dapat dengan mudah membedakannya.
2) Komunikasi sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya ke ranah yang
lebih luas
Kaitan antara budaya dan komunikasi selanjutnya adalah peran penting
komunikasidalam memperkenalkan suatu kebudayaan ke ranah yang lebih
luas.Dengan ini suatukebudayaan dapat dikenal oleh masyarakat lain yang
berbeda budaya. Tanpa adanyakomunikasi bagaimana mungkin kita dapat
mengenalkan budaya kita pada kelompokmasyarakat lainnya yang berbeda
budaya.
3) Komunikasi akan membantu melestarikan suatu kebudayaan
Dengan diperkenalkannya suatu kebudayaan ke ranah yang lebih luas
akan turutmemelihara kelestarian budaya tersebut. Akan lebih banyak orang
yang mengenal dantertarik mempelajarinya. Tidak jarang suatu budaya harus
punah dan menghilang karenakurang dikenal sehingga ketika warganya tidak
sanggup beradaptasi maka kebudayaantersebut ikut punah atau hilang.

6
4) Budaya merupakan sarana orang-orang untuk belajar berkomunikasi
Perbedaan budaya antara seseorang dan yang lainnya mendorong orang-orang
untuksaling berkomunikasi. Bagaimana mereka saling memahami dan mengenal
budaya yang berbeda mulai dari cara hidup, filosofi kehidupan, bahasa, dan lain
sebagainya.
5) Budaya menentukan bagaimana cara dan pola komunikasi
Budaya yang berbeda akan menciptakan pola komunikasi yang berbeda pula
sehinggaanda dapat dengan mudah mengetahui budaya seseorang dari cara ia
berkomunikasi. Baik pola komunikasi pribadi maupun pola komunikasi dalam
komunitas. Mulai dari bahasayang digunakan, logat, dan lain sebagainya.
6) Komunikasi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan budaya lain
Komunikasi juga berkaitan erat dengan budaya dimana berperan sebagai
sarana untukmenyesuaikan diri dengan budaya lain. Melalui komunikasilah
kita dapat mengenal danmenyesuaikan diri dengan orang-orang yang berbeda
budaya. Bagaimana cara menyapa,apa yang dianggap sopan dan apa yang tidak,
dan lain sebagainya

C. Pengaruh Sistem Sosial Terhadap Sistem Komunikasi Indonesia


Jika dikatakan secara ringkas, sistem komunikasi Indonesia berada di bawah
kedudukan sistem sosial. Sistem sosial adalah sebuah bangunan sistem yang besar
yang didalamnya mempunyai subsistem, termasuk sistem komunikasi itu sendiri.
Sedangkan sistem komunikasi bersama sistem lain yang juga merupakan bagian
dari sistem sosial mendukung eksistensi atau keberadaannya secara bersama-sama.
Misalnya sistem ekonomi, sistem budaya, sistem politik mendukung dan memberi
arti keberadaan sistem sosialnya.
Sistem sosial yang mempengaruhi proses komunikasi antara
masyarakat,dimana ada latar belakang sosial masyarakat yang berbeda-beda. Ini
7
juga berlaku pada sistem sosial yang mengedepankan sistem kepercayaan seperti
masyarakat Hindu di Bali yang masih menggunakan sistem kasta. Sistem kasta ini
dalam masyarakat Hindu pun akan memberi andil besar dalam proses komunikasi
yang terjadi di dalam kawasan sosial mereka. Ditinjau dari segi komunikasinya,
mereka yang berasal dari kasta sudra (golongan rendah) akan sangat kesulitan
berkomunikasi dengan mereka yang berkasta ksatria. Artinya, sistem kasta di Bali
ini sebagai sistem kepercayaan dalam sistem sosial mempengaruhi sistem
komunikasi di Indonesia.
Di Indonesia ini memang tak bisa dipungkiri bahwa sistem sosial masyarakat
Jawa masih sangat menentukan sistem komunikasinya. Dalam budaya Jawa
dikenal nilai ”ewuh pakewuh” atau di sebut juga sungkan. Kenyataan ini juga
termanifestasikan dalam sistem komunikasi. Bentuknya, orang akan merasa “tidak
enak untuk mendahului atasan” apalagi bila harus mengkritiknya ini akan
berpengaruh terhadap sistem komunikasi .
Sistem sosial di sini jika lebih dioperasionalkan, memasukkan sistem
kepercayaan masyarakat tadi. Dapat dikatakan bahwa sistem kepercayaan yang
berkembang dalam masyarakat akan ikut memberikan warna, proses dan bentuk
dalam komunikasinya. Kita bisa mengambil contoh dalam sistem “kasta” tadi pada
masyarakat Hindu di Bali tadi. Meskipun sistem kasta banyak dikritik dan bahkan
ada yang sudah meninggalkan sistem tersebut seiring perkembangan zaman, tetapi
ada sebagian masyarakat yang masih mempercayai dan menerapkann sistem sosial
tersebut dalam sistem komunikasi . Masyarakat yang mempercayai sistem kasta
sebagai kepercayaan utama akan mempengaruhi proses komunikasidi Indonesia.
Jadi, golongan “kelas bawah” bisa berbicara atau menentukan jodoh dengan
“kelas atas” dalam sistem yang demokratis yang berjalan di Indonesia saat ini,
tetapi dalam sistem kepercayaan kasta yang masih di anut oleh masyarakat Hindu,
hal ini sulit dilakukan. Artinya, sistem kepercayaan memiliki andil besar bagi
8
proses komunikasi ini. Dengan kata lain, sistem kepercayaan sebagai
operasionalisasi sistem sosial mempengaruhi sistem komunikasi.

D. Pengaruh Budaya terhadap Sistem Komunikasi Indonesia


Indonesia adalah Negara multikultural. Rasanya sulit memberi patokan ciri
apa yang menjadi kekhasan pada setiap unsur budayanya. Kekhasan yang paling
bijak mungkin terletak pada kata muntikultural itu sendiri. Setiap Negara memiliki
kekhasan dan multikutiral itulah yang membedakan Indonesia dengan negara lain.
Sistem sosial budaya Indonesia berhubungan dengan sistem politik, sistem
komunikasi dan sistem- ssstem lainnya. Secara berurutan dari yang khusus ke
umum, hubungan yang terjadi adalah sebagai berikut: sistem komunikasi menjadi
bagian dari sistem sosial. Sistem komunikasi Indonesia menjadi bagian dari sistem
sosial budaya Indonesia. Setiap sistem memiliki kesempatan untuk saling
mempengaruhi dan dipengaruhi.
Bagaimana posisi Sistem Komunikasi Indonesia di antara sistem yang lain?
Sistem Komunikasi Indonesia itu bersifat interdisiplier, ia tidak dapat berdiri
sendiri. Dalam masyarakat Indonesia, otomatis corak, bentuk, dan keragaman
budaya begitu kental mempengaruhnya. Faktor senioritas yang diilustrasikan pada
contoh iklan rokok yang sering di lihat menunjukkan betapa budaya begitu
berpengaruh dalam pola komunikasi masyarakat. Entah kebiasaan itu berakar dari
suku atau adat mana, yang jelas sekarang kondisi itulah yang terjadi, yang tua akan
lebih didengar karena dipercaya sudah “kenyang makan asam garam”.
Budaya juga menjadi pemersatu antara masyarakat dalam suatu daerah, sistem
komunikasi juga di pengaruhi oleh budaya di masyaraka tersebut, misalkan
masyararat Aceh, Padang, batak dan jawa jelas berbeda sistem sosial dan
budayanya. Tetapi walaupun demikian karena masyarakat tersebut sudah
menempati Negara Indonesia maka komunikasi diantara masyarakat tersebut akan
9
dapat terjalin. Jadi pengaruh dari sistem budaya bagi sistem komunikasi Indonesi
ini yaitu mempersatukan berbagai lapisan masyarakat yang berbeda budaya
menjadi suatu sistem yang Universal, atau perbedaan budaya tidak menjadi
persoalan dalam berinteraksi dan komunikasi dalam sosial masyarakat di
Indonesia.

E. Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Antar budaya


Hambatan – Hambatan dalam Komunikasi Antar budaya terjadi karena
alasan yang bermacam - macam karena komunikasi mencakup pihak-pihak yang
berperan sebagai pengirim dan penerima secara berganti-ganti maka hambatan-
hambatan tersebut dapat terjadi dari semua pihak antara lain :
1. Keanekaragaman dari tujuan-tujuan komunikasi. Masalah komunikasi sering
terjadi karena alasan dan motivasi untuk berkomunikasi yang berbeda-beda,
dalam situasi antar budaya perbedaan ini dapat menimbulkan masalah.
2. Etnosentrisme banyak orang yang menganggap caranya melakukan persepsi
terhadap hal-hal disekelilingnya adalah satu-satunya yang paling tepat
dan benar, padahal harusdisadari bahwa setiap orang memiliki sejarah
masa lalunya sendiri sehingga apa yangdianggapnya baik belum tentu sesuai
dengan persepsiorang lain. Etnosentrisme cenderungmenganggap rendah
orang-orang yang dianggap asing dan memandang budaya-budayaasing
dengan budayanya sendiri karena etnosentrisme biasanya dipelajari pada
tingkat ketidak sadaran dan diwujudkan pada tingkat kesadaran, sehingga
sulit untuk melacak asalusulnya.
3. Tidak adanya kepercayaan karena sifatnya yang khusus,
komunikasi antarbudayamerupakan peristiwa pertukaran informasi yang
peka terhadap kemungkinan terdapatnyaketidak percayaan antara pihak-
pihak yang terlibat.
10
4. Penarikan diri komunikasi tidak mungkin terjadi bila salah satu pihak
secara psikologismenarik diri dari pertemuan yang seharusnya terjadi.
Ada dugaan bahwa macam-macam perkembangan saat ini antara lain
meningkatnya urbanisasi, perasaan-perasaan oranguntuk menarik diri dan
apatis semakin banyak pula.
5. Tidak adanya empati, beberapa hal yang menghambat empati antara lain :
a. Fokus terhadap diri sendiri secara terus menerus, sulit untuk
memusatkan perhatian pada orang lain kalau kita berpikir tentang diri kita
secara terus menerus dan bagaimanaorang menyukai kita.
b. Pandangan-pandangan stereotype mengenai ras dan kebudayaan.
c. Kurangnya pengetahuan terhadap kelompok, kelas atau orang tertentu.
d. Tingkah laku yang menjauhkan orang mengungkapakan informasi.
e. Tindakan atau ucapan yang seolah-olah menilai orang lain.
f. Sikap tidak tertarik yang dapat mengakibatkan orang tidak mau
mengungkapkan diri.
g. Sikap superior8. Sikap yang menunjukkan kepastian jika seseorang
bersikap sok tahu atau bersikapseolah-olah serba tahu maka kemungkinan
orang akan bersikap defensif terhadapnya.
h. Kekuasaan-kekuasaan digunakan untuk mengontrol atau menentukan
tindakan oranglain.
i. Hambatan derajat kesamaan atau ketidaksamaan (homofily atau
heterofily), hambatankomunikasi antarbudaya dapat ditimbulkan oleh
masalah prinsip-prinsip komunikasiyang ditetapkan pada konteks
kebudayaan yaitu tidak memahami, menyadari ataumemanfaatkan
derajat kesamaan atau perbedaan kepercayaan, nilai-nilai, sikap,
pendidikan, status sosial anatara komunikator dan komunikan.

11
j. Hambatan pembentukan dan pemrograman budaya, hambatan ini
terjadi dalam suatu proses akulturasi yang berlangsung antara imigran
dengan masyarakat pribumi.Masalah umum yang sering timbul adalah
hambatan stereotype dan prasangka yang biasanya berkembang sejak
semula pada saat kita melalui komunikasi antarpribadiataupun komunikasi
massa.
Namun lain lagi menurut Barna, 1988 ; Ruben, 1985 dalam (Joseph A. DeVito,
1997 :488-491) hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya dibagi menjadi 5
yaitu :
 Mengabaikan Perbedaan Antara Anda dan Kelompok yang Secara Kultural
Berbeda.
 Mengabaikan perbedaan Antara Kelompok Kultural yang Berbeda.
 Mengabaikan Perbedaan dalam Makna.
 Melanggar Adat Kebiasaan Kultural.
 Menilai Perbedaan Secara Negatif.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan, dapat di simpulan bahwa di Indonesia ini
memiliki berbagai macam suku, bahasa , budaya dan latar belakang sosial.
Interaksi akan melibatkan orang-orang dari berbagai latar belakang sosial dan
budaya. Oleh karena itu sering terjadinya hambatan-hambatan dalam
berkomunikasi, terutama yang berbeda budaya. Disini sistem sosial budaya telah
menunjukkan pengaruh besar terhadap sistem komunikasi di Indonesia yang terdiri
dari beragam etnis. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu budaya-budaya
yang berbeda-beda agar tidak membeda-bedakan dalam berkomunikasi.
Di perdesaan dan perkotaan, sistem sosial dan budaya masyarakatnya sangat
berbeda sekali, tentu saja sistem komunikasinya juga berbeda. Jika di pedesaan
memanfaatkan opinion leader sebagai sumber informasi dan panutan sedangkan di
perkotaan memanfaatkan media elektronik dan internet. Sistem sosial merupakan
induk dari sistem komunikasi dan budaya. Adanya sistem komunikasi Indonesia
karena adanya sistem sosial. Kemudian budaya, budaya yaitu yang membeda-
bedakan masyarakat di Indonesia tetapi dengan adanya sistem komunikasi
Indonesia tadi dapat menyatukan masyarakat. Sistem sosial dan budaya sangat
mempengaruhi sistem komunikasi baik dari segi interaksi sosial individu maupun
kelompok.

B. Saran
Komunikasi sangatlah penting dalam setiap konteks kehidupan manusia.
Sebagai perawat,kita sudah semestinya mempelajari dan memahami berbagai
macam komunikasi dalam konteks-konteks yang berbeda sehingga memudahkan
13
kita dalam melakukan tindakan keperawatan yang benar dan tepat terhadap pasien.
Dengan telah mengetahui peran komunikasi secara tidak langsung melalui
pembelajaran ini yaitu Pengaruh Sistem Sosial Dan Budaya Terhadap Sistem
Komunikasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aw Hisyam, 2010. Komunikasi sosial budaya. Yogyakarta : Graha Ilmu


Effendy, Onong U, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Rosdakarya, Bandung,
1994
www.wordpress.com
Dodiet Aditya Setyawan, Sistem Budaya Dan Sistem Sosial : Jurusan Terapi
Wicara Poltekkes Surakarta 2014
Drs.Sakhyan Asmara, Sistem Komunikasi Indonesia : Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

15

Anda mungkin juga menyukai