Anda di halaman 1dari 27

INTERAKSI SOSIAL BUDAYA DASAR MASYARAKAT

( KALIMANTA TENGAH )

Oleh :
FIDIA AULIANA/2010516120002

JURUSAN PETERNAKAN
DAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Izin-Nya jualah
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam kami sanjungkan kepada junjungan kami Rasulullah SAW, nabi
akhir zaman Rahmatan Lil ‘Alamin.

Rasa terima kasih kami haturkan kepada segenap pihak yang telah membantu
penyusunan laporan hasil praktikum ini, baik berupa moril dan materil. Laporan ini
masihlah memiliki banyak kekurangan, olehnya itu kami mengharap kritik dan saran
dari pembaca sekalian demi penyempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. 
Dan akhir kata, semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembacanya.

Kalimantan Tengah,11 Mei 2021


PENDAHULUAN

Latar belakang

Interaksi sosial yang dilakukan manusia merupakan sebuah bentuk proses


sosial yang kontinuitas dialami manusia. Hubungan antarindividu, antarkelompok,
maupun antarindividu ke kelompok. Interaksi inilah yang kemudian menimbulkan
kesan-kesan tertentu di dalam pikiran seseorang yang kemudian menentukan tindakan
apa yang akan dilakukannya . Dari interaksi pula muncul sikap kritik yang merupakan
tanggapan, kecaman. Kritik bukan berarti bersifat anarkis. Secara konkret jaminan
demokrasi itu salah satunya dapat berupa kebebasan berpikir secara kritik dan
melakukan tindakan kritik terhadap pembangunan karena aktivitas kritik bukan
berarti bersifat anarkis tetapi justru hasrat untuk mencari kebenaran.
Sosial budaya dapat dilihat sebagai pola dalam suatu wilayah lokal, seringkali
dipandang secara birokratis dan sesuatu yang terorganisir, berkembang, berbudaya
termasuk teori pemikiran sistem kepercayaan dan aktivitas sehari-hari, hal ini dapat
diterapkan dalam praktek keseharian. Terkadang sosial budaya digambarkan menjadi
suatu yang tidak dapat ditangkap oleh akal sehat atau sesuatu diluar kemampuan
panca indra.
Perilaku sosial atau tingkah laku manusia (behavior) semata-mata dipahami
sebagai sesuatu yang ditentukan oleh sesuatu rangsangan (stimulus) yang datang dari
luar dirinya. Indifidu sebagai aktor tidak hanya sekedar penanggap pasif terhadap
stimulus tetapi menginterpretasikan stimulus yang diterima itu. Masyarakat
dipandang sebagai aktor kreatif dari realitas sosial, sehingga perubahan sosialpun
dapat terjadi dan akan berdampak pada aspek lain khususnya interaksi sosial pada
masyarakat.
Interaksi sosial diatas yang diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial
timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang- orang secara
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan
kelompok manusia dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Interaksi tersebut terjadi
karena adanya saling mengerti maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam
hubungan sosial. Rasa saling mengerti dapat menjadikan interaksi yang dinamis
antara satu pihak dengan pihak yanglain, sehingga tujuan dari suatu program
masyarakat akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat itu sendiri.
Perkembangan dari suatu hubungan sosial dapat pula diterangkan melalui
tujuan-tujuan dari manusia yang melakukan hubungan sosial itu dimana ketika ia
mangambil manfaat dari tindakan memberikan perbedaan yang menjadikan manfaat
dari tindakan tersebut menjadi lebih dapat dimanfaatkan untuk menjadi solusi dari
permasalahan sosial. Masyarakat yang menjadikan suatu aturan budaya sebagai solusi
terbaik tanpa berfikir jernih dalam menyelesaikan permasalahan tidak akan bertahan
lama dalam melakukan aktivitas sosial.
Kebudayaan memiliki unsur yang sama dalam setiap kebudayaan di dunia.
Baik kebudayaan kecil bersahaja dan terisolasi maupun yang besar, kompleks dan
dengan jaringan hubungan yang luas. Kebudayaan sangat mudah berganti dan
dipengaruhi oleh kebudayaan lain, sehingga akan menimbulkan berbagai masalah
yang besar. Dalam suatu kebudayaan terdapat sifat sosialis masyarakat yang
didalamnya terdapat suatu ikatan sosial tertentu yang akan menciptakan kehidupan
bersama.
Kebudayaan mencakup suatu pemahaman komprehensif yang sekaligus bisa
diuraikan dan dilihat beragam vairabel dan cara memahaminya. Kebudayaan dalam
arti suatu pandangan yang menyeluruh yang menyangkut pandangan hidup, sikap dan
nilai. Pembangunan kebudayaan dikaitkan dengan upaya memperbaiki kemampuan
untuk recovery, bangkit dari kondisi yang buruk, bangkit untuk memperbaiki
kehidupan bersama, bangkit untuk menjalin kesejahteraan. Dalam hal inilah sosial
budaya berperan untukmemberikan solusi terbaik bagi beragam bidang kehidupan.
Peran sosial budaya terhadap kesehatan masyarakat adalah dalam membentuk,
mengatur dan mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu- individu suatu
kelompok sosial untuk memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan, sehingga sosial
budaya mampu menjadi penentu kualitas kesehatan masyarakat. Apabila suatu
masyarakat terlalu terpaku pada sosial budaya setempat, hal tersebut juga dapat
mempengaruhi perilaku-perilaku kesehatan di masyarakat.
Salah satu perilaku kesehatan masyarakat yang perlu menjadi pertimbangan
adalah mengambil keputusan dalam hal masalah kesehatan. Membuat keputusan
adalah suatu usaha yang melibatkan aktivitas berpikir apabila membuat pilihan antara
beberapa alternatif yang ada supaya pilihan yang dibuat menjadi pilihan terbaik.
Membuat keputusan adalah proses membuat pilihan antara dua atau lebih alternatif
yang saling bertentangan yang mana akan menyulitkan orang yang membuat
keputusan. Sehubungan dengan itu pembuat keputusan perlu berpikir berdasarkan
beberapa ciri-ciri atau kriteria tertentu.

Tujuan praktikum

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari praktikum


ini adalah:

1. Untuk menggambarkan kehidupan sosial masyarakat di desa


Muara lahei,

2. Untuk mendeskripsikan hubungan sosial antar masyarakat di desa


Muara Lahei,

3. Untuk menetahui budaya yang masih tetap dipertahankan oleh


masyarakat desa Muara Lahei,

4. Untuk mengetahui cara melestarikan budaya yang ada di desa


Muara Lahei
Manfaat Praktikum

Dari hasil laporan Praktikum ini kita dapat menetahui gambaran umum
mengenai keadaan desa Muara Lahei, baik dari segi kehidupan sosial masyarakatnya,
hubungan sosial antar masyarakat, maupun budaya – budaya yang ada di desa ini.
TINJAUAN PUSTAKA

Dinamika Masyarakat

Masyarakat itu sendiri merupakan suatu paham yang sangat luas dan dapat
dipandang dari berbagai macam sudut dan juga berbicara tentang dinamika
merupakan suatu perubahan ataupun suatu konsep yang bersifat untuk merubah tanpa
menghilangkan identitasnya. Tetapi semua perubahan tersebut tetap ada kesamaan
hidup dari makhluk-makhluk manusia yang masih terikat suatu aturan yaitu adat
istiadat tertentu (Koenjaraningrat, 1969). Masyarakat yang terbentuk dari individu-
individu dan juga dalam kelompok membuat keanekaragamana dalam berfikir dan
juga persepsi. Dinamika masyarakat kerap terjadi dalam kehidupan sosial, begitu pula
dengan sebuah komunitas budaya dalam masyarakat, perubahan tersebut terjadi dari
banyaknya komunitas atau paguyuban yang serupa ada dalam daerah itu, perubahan
sistem budaya kerap kali menjadi hal yang sangat mungkin dalam kebudayaan
terutama seni, banyaknya inovasi dan juga penambahan konsep pagelaran ataupun
harga dalam pementasan menjadi salah satu hal yang wajar dilakukan oleh sebuah
kelompok demi kelangsungan seni dan eksistensi seni tersebut.
Pergeseran penampilan seni ini menjadi salah satu dinamika masyarakat
dalam hal mempertahankan eksistensi seni tersebut, bukan tanpa alasan mereka
melakukan penambahan dan perubahan dalam seni, tetapi hal ini adalah permintaan
dari masyarakat umum sebagai salah satu hal yang sangat berpengaruh, karena
masyarakat menginginkan tontonan yang segar dan fres, maka dari itu, perubahan dan
tambahan inovasi kerap dilakukan kepada seni sebagai contoh, Wayang kulit,
Ketoprak, Jatilan,Kuda lumping, dan masih banyak lagi. Menjadi sangat lumrah
melihat fenomena tersebut, dinamika dalam dunia sosial menjadi sangat lumrah
terjadi apalagi dalam budaya dan seni. Tanpa menghilangkan nilai dan norma yang
ada serta identitas budaya tersebut seperti yang diungkapkan Koenjoroningrat (1996).
Konsep Modal Sosial

Menurut Bourdieu ada 3 dimensi modal yang berhubungan dengan kelas


sosial yaitu: modal ekonomi, modal kultural, dan modal sosial. Bourdieu adalah
ilmuan sosial dari aliran Neo -Marxis yang mengaitkan modal sosial dengan konflik
kelas. Modal sosial bagi Bourdieu adalah relasi sosial yang dapat dimanfaatkan
seorang aktor dalam rangka mengejar kepentingannya. Dengan demikian modal 17
sosial bisa menjadi alat perjuangan kelas. Bourdieu (1986). Dalam kaitannya dengan
teori dari Pieere Bourdieu yang coba akan dikaitkan dengan fenomena lapangan ini
adalah peranan dalam masyarakat yang erat kaitannya dengan ke 2 modal tersebut
yaitu

1. Modal Sosial: melihat sejauh mana masyarakat Desa Kandangan membentuk


suatu jejaring dan juga pola komunikasi terhadap suatu Kesenian ini, dan juga
bagaimana memperkuat kesenian ini, serta apa saja yang dilakaukan
masyarakat untuk membuat kesenian ini tetap eksis sebagai salah satu warisan
alkuturasi budaya yang ada di daerah Mereka.
2. Modal Ekonomi: berkaitan dengan modal ekonomi seperti apa yang telah
dikatakan oleh Pieere Bouedieu bagaimana penempatan modal dalam suatu
daerah yang berhubungan dengan keberlangsungan setiap kegiatan atau cara
hidup. Dan ini menjadi bagian penting dalam setiap kesenian daerah terutama
yang berhubungan dengan swasembada masyarakat, karena keberlangsungan
setiap seni di Indonesia sangan bergantung pada minat masyarakat untuk
menggelar hajatan,kitanan, syukuran panen, dan hal itu tidak menentu. Dalam
hal ini bagaimana masyarakat desa Kandangan menyikapi ini di liat dari
Modal Ekonomi.
METODE PRAKTIKUM

A. Lokasi Praktikum
Praktikum ini dilakukan di Desa Babai, Desa Muara Lahei, dan Desa
Mentawa Baru Hilir. Lokasi praktikum disesuaikan dengan domisili dari
pewawancara karena kondisi yang tidak memungkinkan.
B. Bentuk Penelitian
Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan
dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Dalam penelitian data terdapat tiga jenis penelitian, yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Jenis penelitian yang dilakukan dalam praktikum
ini menggunakan wawancara.
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang
diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung (Yusuf, 2014). Ada
berbagai macam jenis wawancara yang dikemukakan dalam kepustakaan.
Salah satunya cara pembagian yang dikemukakan oleh Patton (1980: 197)
sebagai berikut: (a) wawancara pembicaraan informal, (b) pendekatan
menggunakan petunjuk umum wawancara, dan (c) wawancara baku terbuka.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara baku terbuka yang
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan baku yang sudah terlampir.
Pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara berurutan sesuai dengan urutan
pertanyan baku yang telah disediakan kepada setiap reponden.
C. Sumber Data
Pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2013:172)
sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh. Sedangkan menurut Nur Indrianto dan Bambang Supomo
(2013:142) sumber data merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data disamping jenis
data yang telah dibuat di muka”. Maka dapat disimpulkan bahwa sumber data
adalah faktor yang paling penting dalam penentuan metode pengumpulan data
untuk mengetahui darimana subjek data tersebut diperoleh. Sumber data yang
diperoleh dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber
pertama atau sumber asli yang pada penelitian ini dilakukan
wawancara terhadap tiga orang yang berasal dari tiga daerah yang
berbeda yaitu Desa Babai, Desa Muara Lahei, dan Desa Mentawa
Baru Hilir.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara yang pada penelitian ini
diperoleh dari literatur yang didapatkan melalui internet.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
yaitu dengan wawancara.
1. Teknik wawancara yang digunakan merupakan wawancara baku
terbuka. Wawancara ini berisi pertanyaan yang bersifat baku dan
berurutan sehingga didapatkan data yang akan digunakan sebagai
penunjang penelitian. Wawancara dilakukan terhadap tiga orang
yang dipilih secara acak pada domisili masing-masing
pewawancara.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Wawancara I

Lokasi wawancara berada di Kota Sampit yang dilaksanakan pada


hari senin tanggal 10 Mei 2021. Narasumber yang diwawancarai Bernama Sutris
berumur 51 tahun. Pak Sutris adalah kepala keluarga di keluarganya, dia memiliki 2
anak, anaknya yang pertama perempuan dan yang kedua laki-laki, anaknya yang
pernama bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan anaknya kedua bekerja sebagai TNI.
Pak Sutris sendiri bekerja sebagai petani, dan juga menjadi RT 63 di komplek bumi
ayu ini. Menurut wawancara dengan narasumber, kegiatan social yang dilaksanakan
di komplek ini yaitu posyandu, arisan PKK, dan rapat kampung, posyandu biasanya
di adakan setiap pertanggal 10, kalau untuk arisan diadakannya setiap minggu
duakali, arisan PKK ini di bagi menjadi dua yaitu arisan laki-laki dan arisan
perempuan. Arisan laki-laki selalu di laksanakan pada kamis malam (malam jum’at),
kalau arisan perempuan di laksanakan pada hari minggu sore sehabis ashar. Untuk
rapat kampung, di adakannya ketika ingin melaksanakan sesuatu acara, seperti
persiapan untuk acara 17 san dan ketika ingin mengingati perayaan perayaan hari
nasional lainnya. Tak hanya itu, di komplek ini juga mengadakan kegiatan budaya.
Kegiatan budaya yang dilakukan di komplek ini yaitu Latihan pencak silat PSHT dan
kesenian kuda lumping. Untuk Latihan pencak silat PSHT di laksanakan 3 kali dalam
seminggu, untuk kesenian kuda lumping di laksanakannya setiap setahun sekali,
ketika ada perayaan 17 san maka kesenian kuda lumping ini di tampilkan. Di
komplek ini juga memiliki keberagaman suku dan agama yang berbeda beda. Di
komplek ini terdapat suku Jawa, Madura, Batak. Mayoritas suku yang berada di
komplek ini yaitu suku Madura dan Jawa. Untuk agamanya, di komplek ini terdapat
agama islam, khatolik, dan hindu, mayoritas agama yang ada di komplek ini yaiut
islam. Masalah yang terdapat di komplek ini yaitu mabuk-mabukan, dan membawa
perempuan ke barak tanpa izin. Solusi dari permasalahan ini yaitu jika datang
penyuluhan maka akan di mintai bantuan untuk bisa memberikan saran dan nasehat.

Wawancara III
Lokasi wawancara berada di Desa muara Lahei dilaksanakan pada hari Senin 10
mei 2021. Responden yang diwawancarai bersama Muhammad Ghifar berumur 37
tahun, anak ke 3 dari 5 bersaudara,status sudah menikah, dan sekarang bekerja di Staf
Pemerintahan Desa, berhubungan dengan adanya tugas matakuliah Ilmu sosial
budaya dasar, saya selaku mahasiswa memenuhi tugas saya untuk mewawancarai pak
Muhammad Ghifar yang berada di samping rumah saya karena dia adalah tokoh yang
menetap dan sebagai honorer di pemerintahan desa muara lahei,menurut saya
kegiatan dan sosial yang ada di muara lahei sangat tolerans ,dari yang berbeda suku,
adat,agama,ras,kebudayaan, sangat menghargai keberagaman.
kegiatan yang sering dilakukan pak Muhammad Ghifar dan pegawai yang bekerja di
pemerintah desa muara lahei jenis kegiatan sosisal seperti: Rapat Desa yang
dilaksanakan 2 kali dalam 1 bulan ,yang sering dibahas dalam rapat adalah jumlah
masyarakat yang kurang mampu dan belum menerima bantuan pokok seperti
sembako kaena masalah nya tidak memiliki kartu keluarga, membahaas tentang
sengketa tanah,membahas tentang portal memortal pihak masyarakat dengan pihak
prusahaan dikarenakan putra putri daerah tidak di utamakan , Gotong Royong yang
sering dilakukan warga atau masyarakat muara lahei untuk menjaga kebersihan
sekitar melakukan gotong royong setiap 4 kali dalam 1 bulan untuk menerapkan desa
ramah lingkungan. Jenis kegiatan budaya yang sering di lakukan seperti upacara adat
yang biasa dilakukan 1 bulan sekali untuk agama kriten,hindu keharingan, jika ada
yang sakit,atau meninggal. jenis kegiatan keberagaman yang sering di desa muara
lahei seperti suku Seperti yang disampaikan oleh narasumber bahwa di Desa ini
terdapat berbagai macam suku, diantaranya adat suku dayak, Flores, jawa, banjar,
sunda dan suku-suku minoritas lainya. Namun yang menjadi suku mayoritas adalah
suku dayak dan jawa (Transmigrasi). Walaupun disana suku nya sangat beragam
namun sikap toleransinya sangat di junjung tinggi, seperti saat ada acara adat, salah
satu suku maka suku-suku lainya turut bergotong-royong untuk membantu bersama.
Selain sikap toleransi nya yang tinggi disana juga terdapat budaya saling sapa,
sehingga sikap sosial disana masih cukup baik.
Agama Disana juga terdapat keragaman agama, diantaranya ada agama islam, Kristen
protestan, katolik, dan hindu kaharingan. Namun yang menjadi agama mayoritas
disana adalah agama islam. Seperti pada poin suku diatas bahwa disana sikap
toleransinya di junjung tinggi, termasuk toleransi beragamanya sangat baik sehingga
tidak ada permasalahan konflik agama disana, bahkan ketika salah satu agama
merayakan hari besarnya maka agama yang lain akan turut merayakannya juga,
contoh pada saat agama islam merayakan hari raya idul fitri maka agama yang lain
akan dating bersilaturahmi juga.
Wawancara IV
Lokasi wawancara di Kota Palangka Raya yang dilaksanakan pada hari
Selasa, 18 Mei 2021. Responden yang diwawancari bernama Juventus Kaharap
berumur 18 tahun, dan sekarang masih menjadi mahasisa di salah satu universitas di
Palangka Raya. Menurut wawancara dengan responden kegiatan sosial yang sering
dilaksanakan di komplek rumah responden adalah pesta perkawinan terkadang
terdapar 2 kali dalam satu bulan. Ada juga donasi yang biasanya dilaksanakan 1 kali
dalam satu bulan, donasi ini berupa sandang, papan, dan pangan biasanya donasi ini
disalurkan ke panti asuhan, orang terlantar, bencana alam maupun bencana kebakaran
rumah. Menurut responden kegiatan kebudayaan di kompelnya tidak ada. Di komplek
responden tidak hanya suku dayak saja yang ada namun, banyak suku lain yang
tinggal antara lain jawa, batak, dan sulawesi. Agama yang ada di komplek responden
beragama antara lain islam, kristen, khatolik, hindu kaharingan, dan budha. Dengan
ini responden sangat mengharagai perbedaan, di komplek responden tidak pernah ada
perselisihan antar umat beragama maupun suku dan ras.
Wawancara V

Lokasi wawancara berada di Kota Palangka Raya yang dilaksanakan pada hari
Selasa, 18 Mei 2021. Responden yang diwawancarai bernama Stefani Wulandari
berumur 19 tahun, anak ke-2 dari 3 bersaudara, dan sekarang sedang bekerja di
perusahaan swasta. Menurut wawancara dengan responden, kegiatan sosial yang
pernah dilaksanakan di komplek rumah responden adalah lomba yang dilaksanakan
pada hari besar seperti pada saat memperingati Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia dan Hari Sumpah Pemuda dan ronda yang dilaksanakan tiap malam tetapi
ronda ini lebih sering dilakukan oleh seorang atau dua orang dari komplek tersebut
yang kemudian akan dibayar secara sukarela oleh warga komplek. Menurut
responden yang saya wawancarai tidak pernah ada kegiatan budaya yang
dilaksanakan di komplek responden. Di komplek responden juga memiliki anggota
masyarakat yang sangat beragam, mulai dari suku asli yaitu suku Dayak hingga suku
lainnya seperti suku Banjar, suku Batak, suku Jawa, dan suku Flores. Agama yang
dianut oleh anggota masyarakat di komplek responden juga beragam, yaitu Kristen,
Katholik, Islam, dan Hindu. Dengan adanya keberagaman ini maka terjadi interaksi
sosial antar warga di komplek responden, seperti kasus perselingkuhan yang
dilakukan oleh seorang warga sehingga menimbulkan keresahan dan
ketidaknyamanan bagi warga lainnya di komplek tersebut dan kejadian
penggerebekan salah satu rumah warga atas kasus penyalahgunaan obat-obatan
terlarang. Solusi atas kedua permasalahan diatas mungkin warga komplek bisa
mengadakan sosialisasi tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat serta
warga yang tertib dengan cara menambah kegiatan sosial yang bersifat positif seperti
kerja bakti membersihkan area sekitar komplek dan mengadakan kegiatan
penghijauan lingkungan sekitar komplek bersama-sama.
B. Pembahasan

Wawancara I

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan di Kota Sampit tepatnya komplek
bumi ayu ini, di komplek ini memiliki keberagaman suku dan agama yang berbeda
berda, di komplek ini orangnya ramah-ramah, rata-rata pekerjaan warga di komplek
ini bercocok tanam/bertani, tanaman yang di tanam berupa sawi, kangkong, bayam,
pisang, dan lain-lain. Tingkat kepedulian antar sesame di komplek ini masih termasuk
tinggi, jika salah satu dari mereka membutuhkan bantuan, langsung segera di bantu,
perbedaan suku,ras, dan agama ini tidak menjadi hambatan untuk saling tolong-
menolong di komplek ini. Untuk mempererat ikatan antar warga juga di adakan
beberapa kegiatan social, seperti arisan PKK, rapat kampung, dan juga diadakan
kegiatan budaya seperti Latihan pencak silat, dan kesenian kuda lumping, pada
Latihan pencak silat ini tidak hanya warga warga komplek bumi ayu aja yang Latihan
melainkan warga komplek Teratai juga ikut Latihan di komplek bumi ayu ini.
Meskipun di komplek ini memiliki warga-warga yang baik, tetapi tidak luput juga
dari permasalahan yang ada, ada beberapa warga yang membuat masalah seperti
mabuk-mabukan dan membawa perempuan ke barak tanpa seizin dari RT setempat,
permasalahan ini terkadang membuat resah warga setempat, warga berhak
melaporkan ke RT setempat jika terjadi permasalahan tersebut yang dapat
meresahkan warga komplek, setelah di laporkan maka Ketua RT akan mengambil
Tindakan melalui perundingan dengan warga komplek lainnya, seingga permasalahan
ini dapat di selesaikan dengan musyawarah ataupun dengan penyuluhan yang datang
ke komplek ini dan memberikan saran dan nasehat kepada pembuat masalah.

Wawancara III

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan, lingkungan sekitar tempat tinggal
responden memiliki beberapa jenis kegiatan dari kegiatan sosial,kegiatan
budayaan,kegiatan keberagaman, Disini kita dapat melihat bahwa keadaan desa
muara lahei sangat perlu di junjung jenis2 kegiatan agar masyarakat yang akan datang
tetap merasakan kehidupan yang bersih,kedamayan,toleransi antar masyarakat.
Dan kita dapat mencontohkan perilaku hidup sehat, menjalin kekeluargaan antar
masyarakat,menghargai kebudayaan suku dan agama lain karena dalam masyarakat
kita harus menerapkan sikaf dan sifat yang tolran agar dapat menghargai
keberagaman
Karena kita hidup di masyarakat bukan hanya satu atau dua suku agama namun arti
kehidupan bemasyarakat adalah tidak mempermasalahkan perbedaan namun
dimasyarakat pasti kita temukan keberagaman. Masalah-masalah yang ada dalam
lingkungan masyarakat pihak desa dapat memusyawarahkan sehinga dapat
menemukan jalan keluar.
Wawancara IV
Berdasarakan hasil wawancara yang saya lakukan, lingkungan di tempat responden
tinggagl memiliki keberagaman yaitu suku, agama, dan budaya dengan adanya
keberagaman komplek tersebut masih terjaga keharmonisannya. Komunikasi antar
tetangga masih berjalan dengan baik. Indonesia memiliki simbol bhineka tunggal ika,
yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua. Maknanya disini walaupun banyak
keberagaman dalam masyarakat, mereka tetap saling menghormati dan menghargai
atas perbedaan tersebut. Perbedaan sangat beragam ada dalam bidang
agama,budaya,sukum dan sosial. Salah satu contoh keberagaman tersebut adalah
adalah di bidang sosial dan budaya. Salah satu contoh nya seperti ada perbedaan
antara pulau kalimantan dan jawa seperti dalam melakukan acara adat, perbedaan
bahasa, perbedaan budaya.
Wawancara V
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan, lingkungan sekitar tempat tinggal
responden memiliki anggota masyarakat yang sangat beragam, mulai dari suku,
agama, dan pekerjaan serta banyak dari anggota masyarakat tersebut bekerja hingga
larut malam sehingga interaksi antar warga jarang terjadi. Kegiatan sosial yang
dilaksanakan di komplek responden juga tergolong sedikit dan tidak pernah ada
kegiatan budaya yang dilaksanakan selama responden tinggal di komplek tersebut.
Hal ini kemungkinan terjadi karena sedikitnya interaksi antar warga dikarenakan
banyak dari warga komplek tersebut bekerja hingga larut malam dan tidak
memungkinkan untuk menyelenggarakan kegiatan tanpa partisipasi dari warga
komplek tersebut. Pada saat perayaan Hari Kemerdekaan juga ada beberapa warga
yang tidak berpartisipasi dalam lomba tersebut karena alasan yang tidak diketahui.
Ronda malam yang harusnya dilakukan oleh warga suatu daerah atau komplek juga
hanya dilakukan oleh beberapa warga sekitar yang dibayar secara sukarela oleh warga
komplek karena kesibukan masing-masing warga. Anggota masyarakat di komplek
responden juga tergolong ke dalam warga yang tidak terlalu peduli terhadap satu
sama lain yang dapat dilihat dari minimnya interaksi yang dilakukan oleh responden
dengan tetangganya. Walaupun demikian, tidak pernah terjadi konflik antar suku dan
agama yang terjadi di komplek responden terlepas dari beragamnya suku dan agama
yang terdapat di komplek responden. Hal ini dampak dari minimnya interaksi sosial
antar warga yang dicirikan dengan tidak adanya komunikasi antara orang yang satu
dengan yang lainnya dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar sehingga
tidak terjadi interaksi sosial. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan munculnya
masalah di komplek responden. Beberapa permasalahan yang pernah terjadi di
komplek responden adalah adanya kasus perselingkuhan salah satu warga yang
meresahkan beberapa warga sekitar sehingga pada akhirnya harus dilaporkan kepada
ketua RT setempat dan beberapa warga lainnya tidak mengetahui kasus ini. Selain itu
terdapat kasus penggerebekan salah satu rumah warga karena kasus penyalahgunaan
obat-obatan terlarang. Responden serta warga komplek juga awalnya tidak
mengetahui bahwa salah satu warga komplek mereka melakukan tindak kriminal
seperti itu sebelum polisi melakukan penggerebekan rumah tersebut. Dikarenakan
kurangnya kepedulian terhadap lingkungan dan sikap acuh tidak acuh warga komplek
tersebut, kemungkinan terjadinya kejahatan yang tidak diketahui warga juga semakin
tinggi. Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi yang dapat merangkul warga
sehingga tumbuh kepedulian terhadap lingkungan sekitar mereka dan dapat tercipta
lingkungan yang sehat, tertib dan aman.
Lampiran
Wawancara I
1. Nama lokasi/wilayah/daerah : Kota Sampit
2. Hari/tanggal pelaksanaan Praktikum : Senin, 10 Mei 2021
3. Nama Responden : Sutris
a. Usia : 51
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Status dalam keluarga : Kepala Keluarga
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan terakhir * : SD
f. Kegiatan social yang pernah dilakukan :
No Jenis Kegiatan sosial Jumlah/bulan
Posyandu Setiap tanggal 10
Arisan PKK Seminggu duakali
Rapat Kampung Setiap mau melakukan
kegiatan

g. Kegiatan budaya yang dilakukan


No Jenis Kegiatan budaya Jumlah/bulan
Latihan Silat Seminggu 3 kali
Kesenian Kuda Lumping Setahun sekali biasanya
acara 17 san

h. Bagaimana keberagaman yang terdapat dalam masyarakat di daerah


tersebut. Keberagaman yang diamati bisa mencakup keberagaman
suku, agama, ras ,antargolongan atau budaya
Hasil pengamatan :

No Jenis Keberagaman Penjelasan


Suku Ada suku Jawa, Madura,
Batak
Agama Ada Islam, Katholik,
Hindu

i. Masalah -masalah apa yang dihadapi masyarakat dalam kondisi


keberagaman tersebut?
Jawaban :

Masalah yang ada mabuk, bawa perempuan ke barak tanpa izin.

j. Apa solusi/saran pemecahan masalah tersebut ?


Jawaban :
Kalau ada penyuluh yang bagus, bisa menyarankan dan kampungnya
bisa aman.

Wawancara II
1. Nama lokasi/wilayah/daerah : Desa Babai , RT 12 RW 03,
Barito Selatan
2. Hari/tanggal pelaksanaan Praktikum : Minggu, 09 Mei 2021
3. Nama Responden : Fahmi
a. Usia : 21Tahun
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Status dalam keluarga :-
d. Pekerjaan : Pemuda Karangtaruna
e. Pendidikan terakhir : SMA sederajat
f. Kegiatan social yang pernah dilakukan :
No Jenis Kegiatan sosial Jumlah/bulan
Rapat Desa 2/Bulan
Gotong Royong 4/Bulan

g. Kegiatan budaya yang dilakukan


No Jenis Kegiatan Jumlah/bulan
budaya
1. Upacara Adat 1/Tahun
2. Adat penganten 1/Tahun
bausung
h. Bagaimana keberagaman yang terdapat dalam masyarakat di daerah
tersebut. Keberagaman yang diamati bisa mencakup keberagaman
suku, agama, ras antargolongan atau budaya.
Hasil pengamatan:
No Jenis Penjelasan
Keberagama
n
1. Suku Seperti yang disampaikan oleh
narasumber bahwa di Desa ini
terdapat berbagai macam suku,
diantaranya adat suku dayak,
jawa, banjar, suku-suku minoritas
lainya. Namun yang menjadi
suku mayoritas adalah suku
dayak dan banjar. Walaupun
disana suku nya sangat beragam
namun sikap toleransinya sangat
di junjung tinggi, seperti saat ada
acara adat, salah satu suku maka
suku-suku lainya turut bergotong-
royong untuk membantu
bersama. Selain sikap toleransi
nya yang tinggi disana juga
terdapat budaya saling sapa,
sehingga sikap sosial disana
masih cukup baik.
2. Agama Agama di desa ini menganut
agama islam 100% semua
penduduk beragama islam semua,
ada bebetapa saja yang beragama
kristen seperti seperti. Guru
honorer ,pegawai kesehatan yang
di tugaskan di desa babai

i. Masalah -masalah apa yang dihadapi masyarakat dalam kondisi


keberagaman tersebut?
Jawaban :
Masalah yang dihadapi oleh adanya keberagaman di desa babai
adalah masalah upacara adat penganten,ada beberapa yang tidak
setuju adanya adat tersebut
j. Apa solusi/saran pemecahan masalah tersebut ?
Jawaban :
Menurut saya seharu bebas saja siapa saja yang ingin melaksanakan
adat itu,karena tidak ada larangan sama sekali mau melaksanakan
atau tidak.

Wawancara III
1. Nama lokasi/wilayah/daerah : Desa Muara Lahei
2. Hari/tanggal pelaksanaan Praktikum : Minggu, 09 Mei 2021
3. Nama Responden : Muhammad Ghifar
a. Usia : 37 Tahun
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Status dalam keluarga : Kepala keluarga
d. Pekerjaan : Staf Pemerintahan Desa
e. Pendidikan terakhir : SMA sederajat
f. Kegiatan social yang pernah dilakukan :
No Jenis Kegiatan sosial Jumlah/bulan
Rapat Desa 2/Bulan
Gotong Royong 4/Bulan

g. Kegiatan budaya yang dilakukan


No Jenis Kegiatan Jumlah/bulan
budaya
1. Upacara Adat 1/Bulan
h. Bagaimana keberagaman yang terdapat dalam masyarakat di daerah
tersebut. Keberagaman yang diamati bisa mencakup keberagaman
suku, agama, ras antargolongan atau budaya.
Hasil pengamatan :
No Jenis Penjelasan
Keberagama
n
1. Suku Seperti yang disampaikan
oleh narasumber bahwa di
Desa ini terdapat berbagai
macam suku, diantaranya
adat suku dayak, Flores,
jawa, banjar, sunda dan
suku-suku minoritas
lainya. Namun yang
menjadi suku mayoritas
adalah suku dayak dan
jawa (Transmigrasi).
Walaupun disana suku
nya sangat beragam
namun sikap toleransinya
sangat di junjung tinggi,
seperti saat ada acara adat,
salah satu suku maka
suku-suku lainya turut
bergotong-royong untuk
membantu bersama.
Selain sikap toleransi nya
yang tinggi disana juga
terdapat budaya saling
sapa, sehingga sikap
sosial disana masih cukup
baik.
2. Agama Disana juga terdapat
keragaman agama,
diantaranya ada agama
islam, Kristen protestan,
katolik, dan hindu
kaharingan. Namun yang
menjadi agama mayoritas
disana adalah agama
islam. Seperti pada poin
suku diatas bahwa disana
sikap toleransinya di
junjung tinggi, termasuk
toleransi beragamanya
sangat baik sehingga tidak
ada permasalahan konflik
agama disana, bahkan
ketika salah satu agama
merayakan hari besarnya
maka agama yang lain
akan turut merayakannya
juga, contoh pada saat
agama islam merayakan
hari raya idul fitri maka
agama yang lain akan
dating bersilaturahmi
juga.

i. Masalah -masalah apa yang dihadapi masyarakat dalam kondisi


keberagaman tersebut?
Jawaban :
Masalah yang dihadapi oleh adanya keberagaman di desa muara
lahei adalah adanya konflik pendapat oleh beberapa kalangan
mengenai pencampuradukan budaya dan agama, seperti ketika salah
satu agama melaksanakan kegiatan lalu agama yang lain turut
berpartisipasi sehingga ada beberapa tokoh agama tidak setuju
adanya itu.
j. Apa solusi/saran pemecahan masalah tersebut ?
Jawaban :
Menurut saya seharusnya dari perwakilan antar suku/agamanya dan
tokoh-tokoh agama dari berbagai agama berunding untuk
membentuk batasan-batasan dalam partisipasi kegiatan
agama/budaya suku, supaya jelas batasan-batasannya sehingga tidak
terjadi kesalahpahaman bagi tokoh-tokoh agama tersebut.

Wawancara IV

1. Nama lokasi/wilayah/daerah : Kota Palangka Raya


2. Hari/tanggal pelaksanaan Praktikum : Selasa, 18 Mei 2021
3. Nama Responden : Juventus Kaharap
a. Usia : 18 tahun
b. Jenis kelamin : Laki-Laki
c. Status dalam keluarga : Anak
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. Pendidikan terakhir * : Sekolah Menengah Atas
f. Kegiatan social yang pernah dilakukan :
No Jenis Kegiatan sosial Jumlah/bulan
1. Rapat kampung 1/bulan
2. Pesta perkawinan 2/bulan
3. Arisan 1/bulan
4. Donasi 1/bulan

g. Kegiatan budaya yang dilakukan


No Jenis Kegiatan budaya Jumlah/bulan
1. Pesta adat 1/tahun
h. Bagaimana keberagaman yang terdapat dalam masyarakat di daerah
tersebut. Keberagaman yang diamati bisa mencakup keberagaman
suku, agama, ras ,antargolongan atau budaya.
Hasil pengamatan :

No Jenis Keberagaman Penjelasan


1. Suku Keberagaman suku di
daerah Palangka Raya
sangat jelas karena
banyak pendatang dari
daerah Pulau Jawa yang
berbeda dengan bahasa
serta budaya.
2. Agama Agama yang dianut setiap
ajaran berbeda namun
tujuannya sama yaitu taat
dan setia beribadah
kepada Tuhan.

i. Masalah -masalah apa yang dihadapi masyarakat dalam kondisi


keberagaman tersebut?
Jawaban
Masalah yang dihadapi pada saat ini adalah saling menghujat atau
menyindir antar suku agama, dan ras yang dimana menyebabkan konflik
yang berkepanjangan sehingga menjadi kebiasaan yang buruk yang
menimbulkan kebinasaan.
j. Apa solusi/saran pemecahan masalah tersebut ?
Jawaban
Pemecahan masalah secara musyawarah dan mufakat dengan cara
menemukan kedua belah pihak sehinnga dari hasil musywarah terdapat
hasil yang baik yaitu jalan keluar dengan cara saling berdamai.
Wawancara V

1. Nama lokasi/wilayah/daerah : Kota Palangka Raya


2. Hari/tanggal pelaksanaan Praktikum : Selasa, 18 Mei 2021
3. Nama Responden : Stefani Wulandari
a. Usia : 19
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Status dalam keluarga : Anak
d. Pekerjaan : Swasta
e. Pendidikan terakhir * : SMA
f. Kegiatan social yang pernah dilakukan :
No Jenis Kegiatan sosial Jumlah/bulan
1. Lomba Pada saat hari besar
2. Ronda Setiap malam
g. Kegiatan budaya yang dilakukan
No Jenis Kegiatan budaya Jumlah/bulan
1. - -

h. Bagaimana keberagaman yang terdapat dalam masyarakat di daerah


tersebut. Keberagaman yang diamati bisa mencakup keberagaman
suku, agama, ras ,antargolongan atau budaya

Hasil pengamatan :

No Jenis Keberagaman Penjelasan


Suku Terdapat warga yang
memiliki suku Batak,
Dayak, Jawa, Banjar,
Flores. Walaupun
memiliki beragam suku
pendatang, tidak pernah
terjadi perselisihan antar
suku.
Agama Terdapat warga yang
beragama Kristen,
Katholik, Islam, Hindu.
Agama yang ada di
komplek juga sangat
beragam, tetapi tidak
pernah ada perselisihan
warga yang terjadi.

i. Masalah -masalah apa yang dihadapi masyarakat dalam kondisi


keberagaman tersebut?
Jawaban :

Konflik rumah tangga seperti perselingkuhan dan kasus penyalahgunaan


obat-obatan terlarang.

j. Apa solusi/saran pemecahan masalah tersebut ?


Jawaban :
Mengadakan sosialisasi tentang lingkungan yang sehat dan tertib serta
mempererat silahturahmi antara warga dengan cara melakukan hal
positif seperti kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar dan
mengadakan kegiatan bercocok tanam antar warga setempat.

Anda mungkin juga menyukai