BUDAYA MASA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Sosiologi Komunikasi
Kelompok 3
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a) Kesimpulan .................................................................................... 13
b) Saran ............................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
perubahan sosial dengan kebudayaan. Kedua gejala tersebut dapat ditemukan
diantara hubungan timbal balik sebagai sebab dan akibat.
4
Namun, Allan Bloom menjelaskan bahwa kebudayaan baru merusak
kebudayaan tradisional yang sudah berkembang terlebih dahulu. Anehnya
kebudayaan populer lebih banyak berpengaruh kepada kelompok kaum muda dan
menjadi pusat ideologi masyarakat dan kebudayaan, padahal budaya populer terus
menjadi kontradiksi dan perdebatan antara kaum konservatif dan neokonservatif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perubahan Sosial
6
di perusahaan swasta besar, sektor informal yaitu bekerja di sektor informal,
seperti wiraswasta kecil.
SKEMA 1
Primitif→Agrokultura→lTradisional→Transisi→Modern→Postmodern
Fase Agrokultural, ketika lingkungan alam mulai tidak lagi mampu memberi
dukungan terhadap manusia, termasuk juga karena populasi manusia mulai
banyak, maka pilihan budayanya bercocok tanam di suatu tempat dan
memanen hasil pertanian itu serta berburu untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Fase Tradisional, masyarakat hidup secara menetap di suatu tempat yang di
anggap strategis untuk penyediaan berbagai kebutuhan hidup masyarakat,
seperti dipinggir sungai, di pantai, di lereng bukit, di dataran tinggi, di dataran
rendah ang datar, dan sebagainya. Dan mulai mengenal kata “Desa” dimana
beberapa band (kelompok kecil masyarakat) memilih menetap dan saling
7
berinteraksi satu dengan manusia lainnya sehingga menjadi kelompok nbesar
dan menjadi komunitas desa.
Fase Transisi, kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hampir
tidak ditemukan lagi dalam skala luas, transportasi sudah lancer walaupun
untuk masyarakat desa tertentu masih menjadi masalah. Pengguna media
informasi sudah mulai merata, namun secara geografis masyarakat transisi
berada dipinggiran kota serta serta hidup mereka masih secara tradisional,
termasuk pola berfikir dan system sosial lama masih silih berganti digunakan
dan mengalami penyesuaian dengan hal-hal yang baru dan inovatif. Umumnya
masyarakat transisi bersifat mendua atau ambigu terhadap sikap, pandangan,
dan perilaku mereka sehari-hari.
Fase Modern, di tandai dengan peningkatan kualita perubahan sosial yang
lebih jelas meninggalkan fase transisi. Kehidupan masyarakat sudah
mulaikosmopolitan dengan kehidupan individual yang sangat menonjol.
System religi dan control sosial masyarakat serta system kekerabatan mulai di
abaikan. Masyarakat sudah mulai hidup dengan system mekanik, kaku, dan
hubungan-hubungan ditentukan berdasarkan pada kepentingan masing-masing
elemen masyarakat.
Fase Postmodern, masyarakat secara financial, pengetahuan, relasi, dan semua
prasyarat sebagai masyarakat modern sudah dilampauinya. Walaupun
terkadang ada satu dua masyarakat modern yang memiliki cirri masyarakat
postmodern walupun belum memiliki kenampakan tersebut, namun hal itu
bersifat temporer dan meniru kelompok-kelompok lain yang lebih mapan. Dan
dapat disimpulkan masyarakat postmodern adalah masyarakat dengan
kelebihan-kelebihan tertentu dimana kelebihan itu menciptakan pola sikap dan
perilaku serta pandangan-pandangan terhadap diri dan masyarakat sosial yang
berbeda dengan masyarakat modern atau masyarakat sebelum itu.
8
menemukan mereka secara ajeg termasuk dapat mendeteksi dimana tempat
tinggal menetapnya.
2. Secara sosiologis mereka berada pada titik nadir, antara struktur dan agen,
yaitu pada kondisi tertentu orang postmodern patuh pada strukturny, namun
pada sisi lain ia mengekspresiakn dirinya sebagai agen yang memproduksi
struktur atau paling tidak agen yang terlepas dari strukturnya.
3. Manusia postmodern lebih suka menghargai privasi, dan kegemaran mereka
melebihi apa yang mereka anggap berharga dalam hidup mereka.
4. Kehidupan pribadi yang bebas menyebabkan orang-orang postmodern
menjadi sangat sekuler, memiliki pemahaman nilai-nilai sosial yang subyektif
dan liberal.
5. Pemahaman orang postmodern yang bebas menyebabkan cenderung
melakukan “gerakan kembali”. Namun itu akan menjadi perspektif yang
berbeda dengan orang yang selama ini sudah dan sedang ada di wilayah
tersebut
a. Budaya Massa
9
1. Anggota massa adalah orang-orang dari kelas social yang berbeda, jenis
pekerjaan yang berlainan, dengan latar belakang budaya yang bermacam-
macam, serta tingkat kekayaan yang beraneka atau berasal dari segala lapisan
kehidupan dari seluruh tingkat sosial.
2. Massa terdiri individu-individu yang anonym.
3. Anggota massa terpisah satu dengan yang lainnya dan hanya terdapat sedikit
interaksi atau pertukaran pengalaman antar-anggota massa yang dimaksud.
4. Keorganisasian bersifat longgar dan tidak mampu bertindak bersama atau
secara kesatuan.
10
Media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh unsur
massyarakat satu dengan lainnya dengan melalui produk media massa yang
dihasilkannya. Secara spesifikasi institusi media massa, yaitu: 1) Sebagai seluruh
produksi dan distribusi kotensimbolis, 2) Sebagai institusi publik yang bekerja
sesuai aturan yang ada, 3) Keikutsertaan baik sebagai pengirim atau penerima
adalah sukarela, 4) Menggunakan standar profsional dan birokrasi, dan 5) Media
sebagai perpaduan antara kebebasan dan kekuasan.
Orang harus bisa membaca sebelum menerima surat kabar atau majalah
Orang harus memiliki pesawat radio atau televis, bila akan mengikuti
siarannya.
Kebiasaan memanfaatkan media
11
Pada umumnya budaya massa di pengaruhi oleh budaya popular.
Pemikiran tentang budaya popular menurut Ben Agger (1992;24) dapat di
kelompokan pada empat aliran yaitu:
12
b. Budaya Populer
1. Tren, sebuah budaya yang menjadi trend dan diikuti atau disukai banyak
orang berpotensi menjadi budaya popular
2. Keseragaman bentuk, sebuah ciptaan manusia yang menjadi tren akhirnya
diikuti oleh banyak penjiplak. Karya tersebut dapat menjadi pionir bagi karya-
karya lain yang berciri sama, sebagai contoh genre musik pop (diambil dari
kata popular) adalah genre musik yang notasi nada tidak terlalu kompleks,
lirik lagunyasederhana dan mudah diingat
13
3. Adaptabilitas, sebuah budaya populer mudah dinikmati dan diadopsi oleh
khalayak, hal ini mengarah pada tren
4. Durabilitas, sebuah budaya populer akan dilihat berdasarkan durabilitas
menghadapi waktu, pionir budaya populer yang dapat mempertahankan
dirinya bila pesaing yang kemudian muncul tidak dapat menyaingi keunikan
dirinya, akan bertahan-seperti merek Coca-cola yang sudah ada berpuluh-
puluh tahun
5. Profitabilitas, dari sisi ekonomi, budaya populer berpotensi menghasilkan
keuntungan yang besar bagi industri yang mendukungnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pemaparan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Perubahan sosial adalah proses sosial yang di alami oleh anggota masyarakat
serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua
tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-
unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya dan sistem sosial
lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan,
budaya, dan sistem sosial yang baru. Terdapat beberapa fase dalam kehidupan
manusia yaitu : Fase Agrokultural, Fase Tradisional, Fase Transisi, Fase
Modern, dan Fase Postmodern.
2. Budaya massa adalah suatu budaya yang terus menerus direproduksi dan
dikonsumsi oleh suatu kelompok yang mempunyai akibat secara
menyeluruh. Williams (1983) mendefinisikan kata ”populer” menjadi 4 penger
tian yaitu (1) banyak disukai orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang
dilakukan untuk menyenangkan orang; (4) budaya yang memang dibuat oleh
orang untuk dirinya sendiri. Kebudayaan popular berkaitan dengan masalah
keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang
tertentu seperti mega bintang, kendaraan pribadi, fahion, model rumah,
perawatan tubuh. Ciri-ciri budaya popular yaitu : tren, keseragaman bentuk,
adaptabilitas, durabilitas, profitabilitas.
B. Saran
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca.
Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang
memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat
penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16