Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MEMBUAT MAKALAH

“IMPLEMENTASI DEMOKRASI PANCASILA DI ERA GLOBALISASI”

Mata kuliah pancasila

Dosen pengampu Joko Wasisto S. Kar . M.Hum

Oleh:

Nama : Nurul Hidayah

NIM : 13040119120006

Kelas : A, Ilmu Perpustakaan

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019
BAB 1. PENDAHULUAN

Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam


berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang
mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Globalisasi
tahap dimana dunia berubah secara menggelobal mulai dari perdagangan, produk,
pemikiran dan bahkan budaya. Globalisasi sering disebut muncul pada zaman
modern namun ada pakar menyatakan bahwa globalisai sudah ada sejak
penemuan Eropa mulai berlabuh, ada juga pakar yang menyatakan ada pada
millenium masehi ketiga.

Proses globalisasi, pada awalnya ditandai dengan kemajuan di bidang


teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan di bidang tersebut dapat
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya globalisasi dapat
menimbulkan berbagai masalah dalam bidang sosial dan kebudayaan misalnya
hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, hilangnya sifat
kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, dan hilangnya
nilai-nilai kebudayaan. Budaya demokrasi merupakan contoh yang cukup serius
dalam efek globalisasi, pola pikir, dan sikap warga masyarakat beradasarkan
nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaran antar manusia dengan
kerjasama, saling percaya, toleransi, dan kompromi sekarang sudah mengalami
perubahan. Pengertian budaya demokrasi secara etimologi yaitu sikap dan
kegiatan manusia yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi. seperti menghargai,
kebersamaan, kebabasan, dan peraturan. Budaya demokrasi merupakan bentuk
penerapan atau aplikasi nilai-nilai dalam prinsip demokrasi.

Sudah terlihat jelas globalisasi sangat mempengaruhi kebudayaan indonesia,


sehingga kita sebagai warga negara harus menyaring pengaruh dari pihak luar,
dengan berpedoman pancasila sebagai alat untuk menangkal hal tersebut. Di
dalam pancasila terdapat sila-sila pancasila yang mampu menjadikan sebuah
pelindung untuk bangsa ini terhadap pengaruh pihak luar yang merugikan bangsa,
dengan adanya pancasila maka bangsa ini tidak akan terombang-ambing dengan
perubahan zaman. Pancasila ada sebagai dasar negara, pondasi utama untuk
indonesia menghadapi tantangan global. Budaya indonesia harus tetap lestari,
budaya indonesia adalah ciri khas bangsa. Jika luntur akibat pengaruh globalisasi,
maka hancur bangsa ini.
BAB 2. PERMASALAHAN

Di dalam konteks ini dapat ditarik suatu masalah yaitu interelasi nilai yang
terkandung di pancasila terhadap pergeseran budaya, khususnya budaya
demokrasi di indonesia. Budaya demokrasi merupakan pola pikir, dan sikap warga
masyarakat berdasarkan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaran
antar manusia dengan kerjasama, saling percaya, toleransi, dan kompromi
sekarang sudah mengalami perubahan karena pengaruh globalisasi. Pengaruh
globalisasi terhadap budaya demokrasi tercermin pada masyarakat, seperti
hilangnya toleransi, maraknya diskriminansi, sebagai warga negara tidak
mencerminkan nilai kemerdekaan. Disini akan membahas mengapa pancasila
masih ada dan apa nilai yang terkandung di pancasila terhadap pergeseran budaya.
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah berasal dari kata Globalization. Global artinya dunia


sedangkan lization artinya adalah proses. Secara bahasa arti Globalisasi adalah
Suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling terbuka
dan bergantung satu sama lainnya tanpa batas waktu dan jarak. Di era globalisasi
yang didukung perkembangan teknologi, alat transportasi dan ilmu pengetahuan
seseorang di suatu wilayah dapat mengetahui segala jenis informasi yang tersebar
di dunia luar dengan cepat dan mudah. Globalisasi dimaknai sebagai dunia satu
atap atau dunia batas. Dampak globalisasi menguntungkan, namun disisi lain
merugikan. Semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya. Namun, yang
harus di ingat Globalisasi berbeda dengan istilah global warming atau pemanasan
global.

Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi


kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap
kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya,
terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa,
hilangnya kepercayaan diri, gaya hidup yang kebarat-baratan, dan hilangnya sifat
kekeluargaan dan gotong royong. Hal tersebut terjadi karena tergerus oleh
perkembangan teknologi dan informasi yang canggih.

3.2 Pengertian Budaya Demokrasi

Budaya demokrasi terdiri dari dua kata, budaya dan demokrasi. Budaya
yaitu hasil kemampuan akal manusia dalam lingkungan kehidupannya. Sedangkan
demokrasi yaitu keadaan negara dengan sistem pemerintahan berada di tangan
rakyat dan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Budaya demokrasi
merupakan nilai-nilai demokratis yang terekspresikan secara kultural dalam
kehidupan warga negara sehari-hari. Lain dengan praktik demokrasi elektoral
yang terekspresikan melalui pemilu, pilkada, dan sebagainya, budaya demokrasi
tampil dalam bentuk sikap masyarakat keseharian. Nilai-nilai demokratis yang
terekspresikan di atas dapat kita sebutkan contohnya seperti, keadilan, toleran,
persatuan dan semacamnya. Sedangkan bentuknya yang tampak dalam hubungan
sosial antara lain, kerja sama, kompromi, musyawarah, dialog, dan sebagainya.

3.3 Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia

Contoh budaya demokrasi pancasila di indonesia

1. Mundurnya Soeharto yang digantikan BJ. Habibi yang memerintah sekitar 18


bulan. Pemilu yang tertib dan bersih berhasil dilaksanakan tanggal 7 Juni 1999
diikuti 48 partai politik dan Gus Dur terpilih sebagai presiden dan dicopot tahun
2001 dari presiden dan digantikan oleh Megawati.
2. Ikut serta dalam pemilu
3. Ikut serta dalam pemilihan presiden
4. Ikut serta dalam pemilihan kepala daerah
5. Saling menghormati dan menghargai keberagaman
6. Mendengar dan menghargai pendapat orang lain
7. Memilki kejujuran dan intergritas
8. Siap menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa
9. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
10. Memiliki rasa malu dan tanggung jawab kepada publik
11. Taat membayar pajak
12. Mendahulukan kepentingan negara
13. Kebebasan pers
14. Kesejahteraan umum
15. Menghargai perbedaan suku, agama, ras dan golongan
16. Mengedepankan musyawarah mufakat dalam penyelesaian berbagai masalah
3.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa

Proses saling memengaruhi adalah gejala wajar dalam interaksi antar


masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia
maupun kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia
terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan
berubah merupakan sifat penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu
kebudayaan tidak akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senatiasa
berubah..

Perubahan budaya yang terjadi dalam masyarakat tradisional, yakni


perubahan dari masyarakat yang tertutup menjadi masyarkat yang lebih terbuka,
dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial
merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas
budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah pada
globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara
menyeluruh.

Dengan globalisasi mau tidak mau akan membuat makin tersisihnya kesenian
tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang syarat akan
pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya, bentuk-bentuk ekspresi
kesenian etnis Indonesia, baik rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan
ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir
sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi
informasi, maka makna kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang
berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan
kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian
tradisional kita lenyap begitu saya. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secar kreatif terus berkembang tanpa harus
tertindas proses modernisasi.
3.5 Pengertian pancasila

Secara etimologis istilah Pancasila berasal dari bahasa sansekerta. Dalam


bahasa sansekerta pancasila memiliki arti yaitu Panca artinya lima dan Syila artinya
batu sendi, alas/dasar, Syila artinya peraturan tingkah laku yang baik. Pancasila
adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
diundangkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun II No. 7 tanggal 15 februari
1945 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD 1945.

Pandangan hidup suatu bangsa adalah masalah pilihan, masalah putusan suatu
bangsa mengenai kehidupan bersama yang dianggap baik. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila itu dijadikan tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah
laku manusia Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat dan alam
semesta. Pancasila sebagai dasar Negara, ini berarti bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata
kehidupan bernegara seperti yang diatur dalam UUD.

3.6 Kedudukan Pancasila

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara Indonesia

3.7 Pancasila Dalam Menghadapi Globalisasi

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para
pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila
juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia,pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai
dasar negara,itu membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati
untuk bangsa Indonesia.

Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi
kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka ,bangsa Indonesia berada
di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara
Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-tengah pergaulan
dunia. Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja
mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut
menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jatidiri yang sebenarnya
sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri
sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai
terserap bulat-bulat. Nilai-nilai yang datang dari luar serta-merta dinilai bagus,
sedangkan nilai-nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalam hati
sanubari rakyat dinilai usang. Lihat saja sistem demokrasi yang kini tengah
berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada faham liberalisme. Padahal,
negara Indonesia seperti ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan Sidang
Umum PBB menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan gotong royong,
kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.

Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung dengan faham
liberalisme dan semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yang
seharusnya dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas
betapa demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia
(HAM) dengan keliru diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak
peduli apakah merugikan atau mengganggu hak orang lain. Budaya dari luar,
khususnya faham liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan
rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa
bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian. Akibatnya, seperti
terlihat saat ini, konstelasi politik nasional serba tidak jelas. Para elite politik
tampak hanya memikirkan kepentingan dirinya dan kelompoknya semata.

Dalam kondisi seperti itu sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup
dan dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai
mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri.
Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas
kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan
pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan
tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai
pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi
dari persoalan tersebut .

Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang


dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan
suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya
pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai
yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad
bagi bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya. Karena itu, dalam
pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitu
saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tanpa
menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

BAB 4. PENUTUP
Kesimpulan

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang


bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi mempercepat
akselarasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek kehidupan
masyarakat. Globalisasi juga menciptakan tantangan dan masalah baru yang harus
dipecahkan dalam upaya memanfaatkannya untuk kepentingan kehidupan.

Negara indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi sangat


membutuhkan peran penting pancasila sebagai landasan negara. Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri negara ini haruslah
menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak
mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia,pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai
dasar negara,itu membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati
untuk bangsa Indonesia.

Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi
kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka ,bangsa Indonesia berada
di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara
Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-tengah pergaulan
dunia. Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja
mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut
menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jatidiri yang sebenarnya
sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Daftar pustaka
http://civicsedu.blogspot.com/2012/06/peran-pancasila-dalam-menghadapi.html

https://www.gurupendidikan.co.id/budaya-demokrasi/

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=globlasasi+adlah

https://www.kompasiana.com/erlmeo/5c52a629677ffb70f72a3318/ketika-pancasil
a-berjumpa-globalisasi

https://www.kompas.com/tag/demokrasi

https://www.gurupendidikan.co.id/budaya-demokrasi/

https://www.gurupendidikan.co.id/budaya-demokrasi/

Anda mungkin juga menyukai