Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MEMBUAT MAKALAH

“MAJUNYA INDONESIA JIKA MEMAHAMI DOKUMENTASI”

Mata kuliah Ilmu Dokumentasi

Dosen pengampu Lydia Christiani, S.Hum., M.Hum

Oleh:

Nama : Nurul Hidayah

NIM : 13040119120006

Kelas : A

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2

BAB 2. PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Pengertian Dokumen....................................................................................3
B. Pengertian Dokumentasi.............................................................................. 4
C. Pengertian Ilmu Dokumentasi......................................................................5
D. Penguraian Masalah..................................................................................... 6

BAB 3. PENUTUP................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................ 12
B. Lampiran Foto............................................................................................13
C. Daftar Pustaka............................................................................................ 14

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dokumentasi secara umum yang dikenal masyarakat adalah sebuah cara yang
dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti
yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/
tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya. Dalam artian dokumentasi
merupakan sebuah pencarian, penyelidikan, pengumpulan, pengawetan,
penguasaan, pemakaian dan penyediaan dokumen. Dokumentasi ini digunakan
untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti.

“Ada beragam pemahaman masyarakat tentang arti kata


“dokumentasi”. Salah satu contoh pemakaian kata tersebut adalah
untuk menamai seksi suatu kepanitiaan. Biasanya seksi ini bertugas
mengabadikan kegiatan dengan kamera foto atau kamera audio-visual.
Rekaman peristiwa yang sesungguhnya terjadi dinamakan rekaman
atau film dokumenter. Di bidang komputer, kata “dokumentasi”
berarti source code, yaitu suatu program komputer yang berupa
deretan perintah tertulis yang harus dilakukan oleh komputer. Di
sektor industri, dikenal dokumentasi produk berupa manual atau
keterangan tentang cara kerja suatu produk. Dalam bidang proses
pabrik, ada istilah dokumentasi proses, yaitu berupa urutan prosedur
tertulis yang harus diikuti secara taat asas untuk menghasilkan produk
dengan tingkat mutu tertentu (ISO 9000). Di bidang permeseuman,
artefak disebut juga disebut dokumentasi masa lalu. Gedung tua
disebut dokumentasi arsitektur masa lalu yang harus dilestarikan.
Dokumentasi digunakan untuk menyebut dokumen sebagai bukti
dalam pengadilan. Arsip juga menjadi dokumentasi bukti
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.(Sudarsono,2016:3-4).

Lebih jauh tentang dokumentasi, dokumentasi tidak hanya sebatas kegiatan


penyediaan dokumen, namun lebih dari itu seperti yang terkandung pada teori of
documentality pemikiran tokoh dokumentasi Maurizio Ferraris, menyatakan
bahwa cakupan dokumentalitas sangat luas, mulai dari ingatan manusia, catatan

1
sederhana, sampai perjanjian internasional.(Sudarsono,2016:130). Ingatan
manusia adalah sebuah dokumen, namun tidak banyak masyarakat yang
mengetahui hal tersebut.

Indonesia adalah negara yang kaya, kaya akan budaya, sumber daya alam begitu
pula dengan sumber daya manusianya, banyak orang indonesia yang berinovasi,
berpikir think outside of the box. Ini merupakan salah satu bentuk dokumen,
namun sangat disayangkan orang pintar, yang berinovasi cenderung diambil alih
oleh negara lain. Sehingga indonesia makin lama makin sedikit dokumennya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa orang pintar (dokumen) banyak lari ke negara tetangga?

2. Bagaimana potensi ilmu dokumentasi untuk pembangunan sebuah bangsa?

3. Bagaimana tindakan saya sebagai orang yang berkecimpung di bidang ilmu


dokumentasi agar ilmu dokumentasi tetap lestari di masa yang akan datang?

C. TUJUAN

1. Dapat mengetahui arti dokumen, dokumentasi, dan ilmu dokumentasi.

2. Mengetahui perkembangan dokumentasi di Indonesia.

3. Mengetahui potret masa depan dokumentasi di Indonesia.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DOKUMEN

Kata dokumen berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Belanda, yang berupa
“document”. Pengertian dokumen menurut kamus umum bahasa Indonesia, adalah
sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipergunakan sebagai bukti atau
keterangan. Ada banyak pengertian tentang dokumen seperti :

1. Pengertian Dokumen Menurut Kamus Kepegawaian

Dokumen menurut Kamus Kepegawaian, diartikan sebagai, semua


catatan tertulis, baik tercetak maupun tidak tercetak. Dan segala benda yang
mempunyai keterangan – keterangan terpilih untuk dikumpulkan, disusun,
disediakan, atau untuk disebarkan.

2. Pengertian Dokumen menurut Ensiklopedi umum

Menurut ensiklopedi umum, dokumen berarti surat, akte, piagam, surat


resmi dan bahan rekaman tertulis atau tercetak yang dapat memberi
keterangan.

3. Pengertian Dokumen Menurut Ensiklopedi Administrasi

Pengertian dokumen menurut ensiklopedi administrasi adalah warkat asli


yang digunakan sebagai alat pembuktian atau sebagai alat guna mendukung
suatu keterangan.

Dokumen tidak hanya terbatas benda fisik saja, seperti yang dikatakan paul
outlet, dokumen bukan terbatas pada kata yang tercetak. Objek fisik, gambar dan
ilustrasi, partitur musik, apapun yang bernilai sebagai bukti dan yang
mendokumentasikan sesuatu dapat disebut dokumen.

3
B. PENGERTIAN DOKUMENTASI

Ada banyak istilah dokumentasi dari berbagai kalangan, ada yang


mengatakan bahwa dokumentasi adalah kegiatan mengabadikan, ada yang
mengatakan dokumentasi adalah hal yang berkaitan dengan foto.

Istilah dokumentasi yang digunakan dalam Bahasa Indonesia berasal


dari kata documentatie (Belanda) yang sebenarnya berasal dari kata dasar
document. Dari kata tersebut terbentuklah kata turunan seperti
documentalist, documenten, documentatie, documenteren. Dalam bahasa
inggris, dikenal juga istilah documentation berasal dari kata benda. Bila
document merupakan kata benda, maka artinya ialah setiap benda yang
memuat atau berisi rekaman informasi. Bila merupakan kata kerja, maka
to document berarti mencatat, merekam, membuat menjadi
dokumen.(Sulistyo-Basuki,2004:1).

Pengertian dokumentasi menurut para ahli di Eropa

1. Paul Otlet dokumentasi adalah pengumpulan, penyususnan, dan


penyaluran setiap jenis dokumen dalam setiap bidang kegiatan manusia.

2. Suzanne Briet dokumentasi didefinisikan sebagai semua dasar


pengetahuan yang bersifat material dan mampu digunakan untuk konsultasi,
pembelajaran dan bukti.

3. Michael Keeble Buckland, dokumentasi adalah bukti yang


memberikan sebuah informasi yang nyata.

4. Frits Donker Duyvis, dokumentasi adalah mengumpulkan,


menyebarkan dokumen-dokumen dari semua jenis mengenai semua lapangan
pekerjaan manusia, mencakup pada dimensi spiritual berupa pemikiran dan
ide-ide.

5. Niels Windfeld Lund, dokumentasi adalah proses dan hasil atau


produk dari proses tersebut adalah dokumen.

4
C. PENGERTIAN ILMU DOKUMENTASI

Berdasarkan hasil wawancara dengan kakak tingkat pada tugas pertama mata
kuliah ilmu dokumentasi, bahwa menurut kakak tingkat atas nama Fryta Mawar
Dani menyatakan bahwa ilmu dokumentasi adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana terjadinya proses dan prosedur lembaga dokumentasi sebagai wujud
nyata dari implementasi manusia untuk generasi berikutnya.

Tokoh Neo Documentalist

1. Rayward, dokumentasi tidak hanya terpaku pada dokumen pustaka


melainkan hal lain diluar pustaka.

2. Buckland, aspek mental dan sosial saling terkait sehingga menjadikan


masyarakat dokumen.

3. Lund, aspek kognitif serta keterlibatan intelektual perorangan dengan


dokumen.

4. Docam, mengubah cara pandang dokumen hanya dalam teori yang


sempit kepada berbagai ilmu yang kompleks

5. Hanssons, dokumen menjadi wadah informasi membangun fondasi


riset dokumentasi.

6. Ferraris, dokumentalis mengakibatkan realitas sosial bergantung pada


dokumen, realitas sosial memengaruhi perkembangan riset.

7. Pleshkevich, mengubah pemahaman orang bahwa dokumentasi bukan


hanya menyangkut aspek praktik, namun juga aspek teori.

5
Tiga sudut pandang

Dokumentasi sebagai objek, maksudnya manusia sebagai subjek, dan


pikirannya sebagai objek, manusia memiliki hasrat untuk berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, apa yang dirasakan atau apa yang ingin diutarakan
disebut dengan dokumen (objek)

Dokumentasi sebagai proses, maksudnya dari pikiran manusia yang ingin


diutarakan dalam proses komunikasi inilah yang diebut dokumentasi sebagai
proses. Sebuah siklus dari objek maya didokumentasikan menjadi nyata atau
digital.

Dokumentasi sebagai ilmu, karena adanya teori documentalist yang


mempelajari lebih komprehensif dari berbagai arah dengan menerapkan berbagai
disiplin keilmuan sehingga pengetahuan dokumentasi menjadi lebih luas.

D. PENGURAIAN MASALAH

Indonesia sejak zaman dahulu kala, kita selalu hidup dengan kepercayaan
kalau Indonesia punya kekayaan alam yang melimpah ruah. Dari ajaran leluhur di
Jawa yang menyebut bumi pertiwi ini ‘gemah ripah loh jinawi‘, sampai gambaran
ideal negara agraris yang dipenuhi hamparan sawah hijau, kebanyakan orang
Indonesia pasti mengaku bangga dengan keindahan dan kekayaan alam negeri ini.
Tak hanya kekayaan alam saja yang melimpah, namun juga sumber daya
manusianya, tak banyak diketahui oleh orang, indonesia ternyata menyimpan
segudang orang-orang jenius, namun sayang, mereka kurang mendapatkan
sambutan yang baik dari lembaga pemerintah dan masyarakat sekitar, sehingga
mengharuskan mereka berkiprah di dunia luar. Berikut contoh orang hebat
indonesia lebih diperhatikan dunia.

1. Dr Khoirul Anwar

Bernama lengkap Khoirul Anwar, pria kelahiran Kediri pada tahun 1978
ini merupakan salah satu orang dengan otak yang cukup pintar di Negeri

6
Sakura, Jepang. Ciptaannya yang cukup terkenal adalah teknologi broadband
yang menjadi cikal bakal lahirnya generasi mobile, 4G LTE, yang sekarang
sudah banyak dikembangkan dan dipakai di berbagai negara di dunia.

Sebenarnya, Khoirul Anwar ingin sekali bekerja di Indonesia sebagai


dosen dan peneliti, namun ketika dia diwawancarai di sebuah stasiun TV
swasta nasional, walaupun tidak menyebutkan secara langsung, akan tetapi
terbersit artian bahwa jika dia bekerja dan melakukan penelitian di Tanah Air,
selain keterbatasan peralatan, pemerintah Indonesia juga sepertinya kurang
peka dan dapat menghargai apapun hasil karya anak negeri dan lebih condong
untuk membeli produk jadi dari negara luar.

Kini hasil karya pria yang merupakan lulusan dari Institut Teknologi
Bandung (ITB), Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang
ini telah dia patenkan atas namanya sendiri dan sangat bermanfaat bagi dunia
mobile dunia.

2. Warsito P Taruno

Warsito P Taruno adalah seorang pria yang menempuh 3 pendidikan


tingkat lanjutnya (S1-S3) di Negeri Matahari Terbit, Jepang. Ilmu yang dia
dapatkan di Jurusan Teknik Kimia, Teknik Elektro dan beberapa risetnya di
Amerika Serikat serta saat menjadi dosen Fisika Medis di Universitas
Indonesia, Warsito berhasil menciptakan satu alat yang dirasa akan sangat
berguna bagi dunia kesehatan.

Karya ciptanya tersebut berupa teknologi berbasis energi rendah yang


dipadukan dengan teknologi terapi kanker. Hasil yang dia dapat sungguh
menakjubkan. Setelah mengujicobakan karyanya itu di Lab in Vitro, produk
ciptaannya tersebut berhasil menjadi sarana untuk memerangi kanker dari
tubuh seorang penderita.

7
Sayangnya, ketika dia mencoba mendapatkan pembuatan produk tersebut
secara massal di Tanah Air, harapannya pupus karena dia tidak mendapatkan
izin pembuatan dan izin edar oleh Lembaga Kesehatan di Indonesia.

Tidak patah semangat, dia mencoba mencari izin serupa di negara lain,
yaitu Jepang. Tanpa diduga, justru pemerintah Jepang menghargai hasil
karyanya dan secara regular memesan produk buatannya tersebut karena
menurut hasil uji coba di negara tersebut, karya Warsito lebih efektif untuk
memerangi kanker dibandingkan dengan peralatan sejenis ciptaan negara lain.

3. Randall Hartolaksono

Pria kelahiran Surabaya pada tanggal 16 Maret 1956 ini justru digunakan
oleh banyak perusahaan otomotif dunia. Randall Hartolaksono adalah seorang
lulusan dari University of London, jurusan Teknik Mesin yang berhasil
menggunakan sampah makanan menjadi obyek yang sangat penting.

Sampah makanan yang dimaksud adalah kulit singkong yang sering


dibuang orang karena dirasa tidak memiliki fungsi, akhirnya diubah oleh pria
yang dikenal dengan nama Hart ini menjadi salah satu bahan anti-api dan
anti-panas yang digunakan dalam beberapa produk mobil dunia, seperti Ford
sampai Petronas.

Sebelum menyelesaikan pengembangan dan menciptakan produk


berbasis kulit singkong ini, Hart banyak menemui kendala, seperti
penelitiannya itu pernah ditolak saat dipublikasikan di pertemuan tahunan di
Edinburgh University, Skotlandia namun justru mendapatkan pengakuan oleh
banyak negara setelah melakukan riset lanjutan selama 5 tahun. Dengan ulet,
Hart terus mengembangkan penelitian-penelitian lanjutan yang tak satupun
lisensi atau sertifikat uji standarnya didapat dari Indonesia atau negara
kelahirannya sendiri.

8
4. Arfi’an Fuadi dan M Arie Kurniawan

Arfi’an Fuadi adalah seseorang dengan memiliki bakat luar biasa dan
hanya memiliki ijazah SMK jurusan Mekanik Otomotif di SMK Negeri 7
Semarang yang pernah ditolak untuk dapat masuk ke jurusan Teknik Elektro,
Universitas Diponegoro karena dianggap tidak sesuai antara ijazahnya dengan
jurusan yang diinginkan.

Tentu saja, penolakan tersebut membuat Arfi kecewa dan menyurutkan


niatnya untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk
mengobati rasa kecewa tersebut, Arfi beserta adiknya dan M Arie Kurniawan
mencoba-coba untuk berkiprah dalam dunia desain, sembari menjadi tukang
serabutan sebagai tukang cetak foto, mekanik di bengkel, kuli pasir, pencuci
motor sampai dengan penjual susu kelilinga karena mereka berdua adalah
tulang punggung keluarga.

Keduanya belajar teknik desain di komputer secara otodidak dan


melakukan sejumlah percobaan dan belajar dari berbagai referensi yang
mereka dapatkan dari internet. Bahkan di saat awal belajar tersebut, keduanya
tidak memiliki komputer dan harus meminjam perangkatnya di rumah
saudara mereka.

Tanpa disadari kemauan keras dan perjuangan mereka membuahkan hasil,


tercatat ada banyak prestasi yang mereka dapatkan dari ke-otodidakannya
tersebut. Mereka yang kini telah memiliki 2 karyawan tambahan untuk
berbagai proyek, pernah menjadi juara kompetisi 3 dimensi, 3D Design
Enginereeng, untuk kategori Jet Engine Bracket (penggantung mein untuk
pesawat jet) yang diselenggarakan oleh General Electric (GE) di Amerika
Serikat dan mengalahkan lebih dari 700 peserta dari 56 negara.

Tidak hanya itu saja, mereka juga pernah mengalahkan doktor serta
mahasiswa S3 di luar negeri pada kompetisi CAD (Computer Aided Design).
Kini usahanya yang mereka namakan D-Tech Engineering Salatiga tersebut

9
sangat dikenal di berbagai negara di dunia dan memiliki segudang client yang
memesang hasil rancangan dari mereka.

5. Muhammad Nurhuda

Nurhuda adalah seorang dosen Fakultas MIPA di Universitas Brawijaya


Malang yang berhasil menciptakan kompor yang hemat bahan bakar dan
ramah lingkungan karena berbasis biomassa yang emisi gas buangnya jauh di
bawag ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam proses pengembangannya sejak tahun 2008 tersebut, ternyata


peminat produknya di Tanah Air tidak terlalu banyak. Bahkan tidak jarang
dalam satu bulan ada yang berminat membelinya. Menurutnya, orang-orang
di Indonesia lebih suka produk luar negeri atau juga yang menggunakan gas
dibandingkan dengan produknya yang lebih ramah lingkungan tersebut.

Tidak patah semangat, Nurhuda mencoba untuk memasarkan ke luar


negeri dan ternyata peminat dari produknya tersebut justru melampaui
ekspektasi. Negara-negara pasar kompor biomassa ciptaan Nurhuda ini adalah
mulai dari India, Meksiko, peru, Timor Leste, Kamboja sampai di benua
Afrika. Bahkan produknya tersebut sudah diproduksi secara massal di
Norwegia.

Diatas adalah salah satu contoh menggambarkan keadaan dokumentasi di


negara indonesia, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini dikarenakan
kurangnya wawasan bagi siapapun tentang ilmu dokumentasi. Jika mereka, baik
lembaga pemerintah maupun masyarakat sekitar tahu dan paham betul maka
mereka akan tetap menjaga dan melestarikan aset atau dokumen dari buah pikiran
orang-orang tersebut. Beberapa tahun kemudian, teknologi akan semakin canggih,
tenaga kerja akan digantikan dengan mein-mesin, manusia akan terus
berlomba-lomba menciptakan inovasi. Ilmu pengetahuan akan semakin
berkembang. Begitu pula oarang-orang hebat di indonesia mereka akan senantiasa
mengembangkan kinerja otak mereka, berinovasi dan menghasilkan suatu karya.

10
Ilmu dokumentasi sangat berpotensi dalam pembangunan sebuah bangsa,
khususnya indonesia. Dengan adanya ilmu dokumentasi orang-orang akan tetap
menghargai melestarikan orang yang telah berinovasi karena mereka adalah
termasuk dokumen yang harus dijaga. Namun sayangnya, ilmu dokumentasi ini
tidak termasuk dalam kurikulum pembelajaran mata pelajaran di sekolah- sekolah
di indonesia. Akibatnya masyarakat hanya mengetahuinya sekilas saja. Jika dikaji
lebih lanjut semua aspek keilmuan bermula dari dokumen, didalam dokumentasi
terdapat dokumen, dan ilmu-ilmu tidak terlepas dari hal tersebut. Walaupun
sekarang ada pembelajaran ilmu dokumentasi namun hanya di perguruan tinggi,
tidak semua orang dapat memahaminya dan bahkan tidak banyak yang mengenal
tentang ilmu dokumentasi.

Sebagai mahasiswa yang bergelut di bidang ilmu dokumentasi, dan


memahami bagaimana potensinya untuk bangsa ini sudah seharusnya
menyebarluaskan kepada publik, dimulai dari ruang lingkup kecil, seperti
mengajarkan kepada keluarga, lalu saat pengabdian masyarakat mengajarkan
kepada mereka. Dikarenakan budaya literasi di Indonesia sangat minim maka
dengan cara lisan orang Indonesia lebih menerima, tak hanya dengan lisan, buku
Menuju Era Baru Dokumentasi karya Blasius Sudarsono pun harus tetap lestari
dan terus dipublikasi, karena itu adalah pedoman tentang ilmu dokumentasi.

Semakin banyak yang mengenal tentang Ilmu Dokumentasi, maka beberapa


tahun kedepan Indonesia tidak akan lagi kehilangan orang-orang hebat (dokumen)
untuk pembangunan dan kemajuan sebuah bangsa. Ilmu dokumentasi adalah roh
penggerak dari berbagai ilmu, dengan pemahaman ilmu dokumentasi dapat timbul
sebuah kesepakatan untuk mengintegrasi ilmu pengetahuan. Bertambahnya tahun,
ilmu pengetahuan akan semakin berkembang, dengan adanya pemahaman ilmu
dokumentasi maka akan ada orang-orang mengintegrasikannya, konvergensi
LAM adalah salah satu contohnya. Dengan tindakan seperti ini maka tidak ada
lagi eksploitasi pengetahuan, tidak adanya penguasaan dan pendidikan akan lebih
merata.

11
BAB 4. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ilmu dokumentasi sangat penting untuk pembangunan sebuah bangsa, ilmu


dokumentasi saat ini perlu diadvokasi agar kedepannya masyarakat tahu, dan
lebih melestarikan dokumen, yang tidak hanya sebatas fisik saja. Dokumen dapat
juga dikatakan dapat berwujud abstrak yaitu seperti ingatan manusia juga disebut
dokumen. Fenomena saat ini masyarakat Indonesia kurang menghargai
orang-orang hebat, yang berinovasi untuk membawa perubahan Indonesia menuju
lebih baik, akibatnya mereka diambil alih oleh negara luar. Hal ini terjadi karena
pemahaman masyarakat sangat minim tentang ilmu dokumentasi.

Ilmu dokumentasi adalah roh penggerak dari berbagai ilmu, dengan


pemahaman ilmu dokumentasi dapat timbul sebuah kesepakatan untuk
mengintegrasi ilmu pengetahuan. Bertambahnya tahun, ilmu pengetahuan akan
semakin berkembang, dengan adanya pemahaman ilmu dokumentasi maka akan
ada orang-orang mengintegrasikannya, konvergensi LAM adalah salah satu
contohnya. Dengan tindakan seperti ini maka tidak ada lagi eksploitasi
pengetahuan, tidak adanya penguasaan dan pendidikan akan lebih merata.

12
B. LAMPIRAN FOTO

1. Dr Khoirul Anwar

2. Warsito P Taruno

3. Muhammad Nurhuda

13
C. DAFTAR PUSTAKA

1. Menuju Era Baru Dokumentasi ; Blasius Sudarsono. Jakarta: LIPI Press, 2106

2. Pengantar Dokumentasi ; Sulistyo-Basuki. Bandung: Rekayasa Sains Bandung,


2004

3. https://www.boombastis.com/orang-indonesia-hebat/56542

14

Anda mungkin juga menyukai