Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH LITERASI DIGITAL KEPENDIDIKAN

ETIKA DALAM PENGGUNAAN DIGITAL

Dosen Pengampu :

Drs. Irwan, M.Pd

Hendra, M.Pd

Disusun Oleh :

Finanda Resta Claudia (A1A322075)

Fira Shalsabila (A1A322079)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan
Ridho Allah SWT. Karena tanpa rahmat dan Ridhonya Penulis tidak dapat
menyelesaikanan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu
dosen pengampu mata kuliah Literasi Digital Kependidikan telah memberikan
tugas kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan
penulis, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan
semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.

Muaro Jambi, 29 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

2.1 Pengertian Etika Digital...........................................................................

2.2 Tujuan Etika dan Kode Etik dalam penggunaan Teknologi Informasi....

2.3 Aturan dalam Penggunaan Teknologi Informasi......................................

2.4 Jenis Pelanggaran Etika dalam Penggunaan Teknologi Informasi..........

BAB III PENUTUP......................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................

3.2 Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin maju ini, dunia ibaratnya ruang tanpa
batas. Masyarakat dari berbagai Negara di dunia dapat melakukan komunikasi dan
berbagai informasi tanpa sekat ruang dan waktu. Di era digital ini semua orang
sudah mengenal teknologi ini mulai dari kalangan atas hingga kalangan biasa.
Namun tanpa kita sadari, teknologi sangat mempengaruhi kehidupan, oleh karena
itu kita harus mampu menyikapi dengan pandai sehingga kelak tidak melupakan
kewajiban pada kehidupan nyata. Jika seseorang tidak pandai dan bijak dalam
menggunakan teknologi digital, maka teknologi dapat merugikan bagi diri
sendidri dan orang lain.

Untuk itu, kita harus memenuhi etika dalam penggunaan teknologi


sehingga mendapat hal baik dan positif, minimal sebagai hiburan dan sumber
informasi. Berdigital dalam kehidupan sehari - hari tentu perlu diatur. Sedikit-
banyak kehidupan digital merepresentasikan kehidupan nyata manusia. Ada
banyak aktivitas hidup manusia, termasuk yang berhubungan dengan orang lain
maupun publik, yang dilakukan melalui media digital. Jadi dapat dikatakan
bahwa etika digital merupakan kebutuhan bersama yang harus dijaga, agar kita
semua tetap dapat menikmatinya sebagai representasi kehidupan nyata. Karena,
semakin berkembangnya digital, tentu akan memudahkan kegiatan dan
berdampak pada bertambah banyaknya pengguna internet.

Bila etika digital tidak diterapkan hingga hendak terjalin aksi kejahatan
semacam bullying, penyebaran kabar palsu ataupun hoax, ujaran kebencian di
dunia digital. Masih banyak lagi aksi kejahatan yang bisa jadi dapat terjalin
dalam memakai media sosial. Belum lagi seluruh golongan dapat mengaksesnya
apalagi kita tidak ketahui apa akibat terburuk yang dapat terjalin dari kejahatan
media sosial tersebut. Banyak sekali permasalahan yang meyakinkan
bahwasanya bila tidak mempraktikkan etika digital dapat memakan
korban. Jadi, itulah mengapa sangat penting menerapkan etika digital, karena
etika merupakan acuan benar atau salah yang digunakan individu dalam
menggunakan dunia digital.

alam hal ini dampak negatif


yang dimaksut adalah
maraknya orang yang
menyalahgunakan
kemudahan mengakses
informasi. Salah satu
contohnya yaitu banyak
ujaran kebencian yang
dilontarkan melalui sosial
media. Oleh
karena itu, untuk
menghindari atau mencegah
dampak buruk dari
penggunaan teknologi
digital kita perlu memahami
apa saja digital ethics and
privacy.
alam hal ini dampak negatif
yang dimaksut adalah
maraknya orang yang
menyalahgunakan
kemudahan mengakses
informasi. Salah satu
contohnya yaitu banyak
ujaran kebencian yang
dilontarkan melalui sosial
media. Oleh
karena itu, untuk
menghindari atau mencegah
dampak buruk dari
penggunaan teknologi
digital kita perlu memahami
apa saja digital ethics and
privacy.

alam hal ini dampak negatif


yang dimaksut adalah
maraknya orang yang
menyalahgunakan
kemudahan mengakses
informasi. Salah satu
contohnya yaitu banyak
ujaran kebencian yang
dilontarkan melalui sosial
media. Oleh
karena itu, untuk
menghindari atau mencegah
dampak buruk dari
penggunaan teknologi
digital kita perlu memahami
apa saja digital ethics and
privacy
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian etika digital?
2. Apa Tujuan etika dan kode etik dalam penggunaan digital?
3. Apa saja Aturan dalam penggunaan digital?
4. Apa saja Jenis pelanggaran etika dalam penggunaan digital?
1.3 Tujuan
1. Apa Pengertian etika digital
2. Apa Tujuan etika dan kode etik dalam penggunaan digital
3. Apa saja Aturan dalam penggunaan digital
4. Apa saja Jenis pelanggaran etika dalam penggunaan digital
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Digital

Etika berasal dari Bahasa Yunani ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan.
Secara defenisi, Etika dapat diartikan sebagai sekumpulan azas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan
salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau
masyarakat. Etika mencakup analisis dan penerapan nilai - nilai seperti benar,
salah, baik, buruk dan tanggung jawab.

Digital adalah suatu bentuk modernisasi ataupun pembaharuan dari penggunaan


teknologi yang mana sering dihubungkan dengan hadirnya internet dan teknologi
komputer. Dimana seluruh halnya bisa dilakukan dengan suatu peralatan canggih
agar mampu mempermudah urusan manusia.

Menurut Siberkreasi & Deloitte (2020), etika digital (digital ethics) adalah
kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika
(netiquette) digital dalam kehidupan sehari-hari. Etika digital relevan dan bisa
dipraktekan untuk warga Indonesia. Adanya etika dalam teknologi dapat mengatur
batasan sikap dan perilaku seseorang di media digital. Hal ini dapat mengurangi
tindakan bullying, berita palsu (hoax), pelecehan seksual, hingga ujaran
kebencian. Adanya moral dan prinsip dalam etika digital dapat mengatur perilaku
seseorang. Mereka dapat membuat pilihan dan tindakan yang benar. Sehingga
perilaku di dunia digital ini membantu masyarakat ke arah positif.

Perkembangan era digital ini memudahkan orang untuk mengakses informasi.


Adanya etika digital membantu seseorang untuk mengarahkan sikap dan perilaku.
Etika menjadi sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan individu atau
kelompok.

2.2 Tujuan Etika dan Kode Etik dalam Penggunaan Teknologi Informasi

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang


teknologi informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang Teknologi
Informasi karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang
tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT- er itu dapat
dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali
orang di bidang Teknologi Informasi menyalahgunakan profesinya untuk
merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang, password leat
computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi
hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak
pula tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker dan
lainnya. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada
jaman sekarang ini. Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna
internet adalah:

a. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung


berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
b. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras
(SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan,
pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/lembaga/institusi lain.
c. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia
dan ketentuan internasional umumnya.
d. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah
umur
e. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atan saling bertukar materi
dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking
dan cracking.
f. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi,
suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya
sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila
ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan
keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin
timbul karenanya.
g. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber
daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
h. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di
masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala muatan / isi situsnya.
i. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat
melakukan teguran secara langsung.

2.3 Aturan dalam Penggunaan Teknologi Informasi

Ada beberapa aturan dalam menggunakan teknologi informasi

a. Privacy
Pada dasarnya, privasi sama dengan kerahasiaan.Namun privasi biasanya
berkaitan dengan data perusahaan atau organisasi sedangkan privasi lebih
berkaitan dengan data pribadi. Contoh masalah privasi adalah
administrator tidak dapat membaca email pengguna. Hal ini untuk
menjamin keamanan isi email, agar tidak disalahgunakan oleh pihak
ketiga.
b. Term & Condition
Term & Condition merupakan peraturan dan ketentuan yang harus
dipatuhi dalam menggunakan teknologi informasi. Hal ini mencakup
integritas, kerahasiaan dan ketersediaan informasi yang terkandung dan
dibutuhkan. Biasanya, syarat dan ketentuan menjelaskan syarat
penggunaan, syarat konten dan jurnalisme warga, serta tata krama
berkomunikasi dan berinteraksi melalui komentar, baik berupa pesan teks,
teriakan, atau bahkan dengan tulisan sendiri. Semuanya sudah ditentukan
tetapi ada privasi tertentu yang hanya diketahui oleh pengguna. Etiket
diterapkan ketika ada interaksi dalam masyarakat yang menunjukkan arah
yang benar atau diharapkan bagi kelompok atau situasi tertentu.

2.4 Jenis-jenis Pelanggaran Etika dalam penggunaan Teknologi


Informasi
Beberapa jenis pelanggaran etika dalam penggunaan teknologi informasi
1. Hacker dan Kracker
Hacker didefinisikan sebagai seorang yang memiliki keinginan untuk
melakukan eksplorasi dan penetrasi terhadap sebuah sistem operasi
dan kode komputer pengaman lainya tetapi tidak melakukan tindakan
pengerusakan apapun tidak mencuri uang atau informasi.
Sedangkan Cracker adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki
ketertarikan untuk mencuri informasi, melakukan berbagai macam
kerusakan dan sesekali waktu juga melumpuhkan seluruh sistem
komputer. Ada 3 Penggolongan Hacker dan Cracker, yaitu:
 Recreational Hackers, kejahatan yang dilakukan oleh netter
tingkat pemula untuk sekedar mencoba kekurang handalan
system sekuritas suatu perusahaan.
 Crackers/Criminal Minded hackers, pelaku memiliki
motifasi untuk mendapat keuntungan financial, sabotase dan
pengrusakan data, type kejahatan ini dapat dilakukan dengan
banyak orang dalam.
 Political Hackers, aktifis politis (hactivist) melakukan
pengrusakan terhadap ratusan situs web untuk
mengkampanyekan programnya, bahkan tidak jarang
dipergunakan untuk menempelkan pesan untuk
mendiskreditkan lawannya.
2. Denial of Service Attack (DoS Attack)
Denial of Service Attack adalah suatu usaha untuk membuat suatu
sumber daya komputer yang ada tidak bisa digunakan oleh para
pemakai. Denial of Service Attack ditandai oleh suatu usaha eksplisit
dengan penyerang untuk mencegah para pemakai memberi bantuan
dari penggunaan jasa tersebut. Denial of Service Attack mempunyai
dua format umum:
 Memaksa komputer korban untuk mereset atau korban tidak
bisa lagi menggunakan perangkat komputernya seperti yang
diharapkannya.
 Menghalangi media komunikasi antara para pemakai dan korba
sehingga mereka tidak bisa lagi berkomunikasi.
3. Pelanggaran Piracy
Piracy adalah pembajakan perangkat lunak (software). Undang undang
yang melindungi HAKI : UU no 19 tahun 2002. Bentuk pembajakan
perangkat lunak:
 Memasukan perangkat lunak illegal ke harddisk.
 Softlifting, pemakaian lisensi melebihi kapasitas.
 Penjualan CDROM illegal.
 Penyewaan perangkat lunak illegal.
 Download illegal.
4. Fraud
Merupakan kejahatan manipulasi informasi dengan tujuan mengeruk
keuntungan yang sebesar besarnya. Biasanya kejahatan yang dilakukan
adalah memanipulasi informasi keuangan. Contoh adanya situs lelang
fiktif yang melibatkan berbagai macam aktifitas yang berkaitan dengan
kartu kredit.
5. Gambling
Perjudian tidak hanya dilakukan secara konfensional, akan tetapi
perjudian sudah marak didunia cyber yang berskala global. Dan
kegiatan ini dapat diputar kembali dinegara yang merupakan "tax
heaven" seperti cyman islands yang merupakan surga bagi money
laundering. Jenis jenis online gambling antara lain, Online Casinos,
Online Poker.
6. Mobile gambling
Merupakan perjudian dengan menggunakan wireless device, seperti
PDAs, Wireless tabled PCs, berapa casino online dan poker online
menawarkan pilihan mobile. GPRS,GSM data, UMTS, IMode adalah
semua teknologi lapisan data atas nama perjudian gesit tergantung.
7. Pornography dan Paedophilia
Pornography merupakan jenis kejahatan dengan menyajikan bentuk
tubuh tanpa busana, erotis, dan kegiatan seksual lainnya dengan tujuan
merusak moral. Paedophilia merupakan kejahatan penyimpangan
seksual yang lebih condong kearah anak anak (child phornography).
8. Data Forgery
Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada
dokumen dokumen penting yang ada di internet. Dokumen dokumen
ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs
berbasis web database. Dokumen tersebut disimpan sebagai scriptless
dokument dengan menggunakan media internet. Kejadian ini biasanya
diajukan untuk dokumen ecommerce.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Berdasarkan penulisan makalah “Etika dalam Penggunaan Digital” ini
penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga
diharapkan saran dan kritik membangun bagi pembaca terhadap perbaikan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
8 Jenis Pelanggaran Etika Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
(2020, Februari 18). Retrieved from Coldeja.com:
https://www.coldeja.com/2020/02/pelanggaran-etika-penggunaan-
teknologi-informasi-dan-komunikasi.html

Ada Batasan Etika dalam Menggunakan Teknologi Digital. (2021, Desember 03).
Retrieved from Kilas Kementrian:
https://kilaskementerian.kontan.co.id/news/ada-batasan-etika-dalam-
menggunakan-teknologi-digital

Fajri, D. L. (2022, September 16). Etika Digital Adalah Aturan Penggunaan


Teknologi. Retrieved from Dkatadata.co.id:
https://katadata.co.id/agung/berita/632439fa869df/etika-digital-adalah-
aturan-penggunaan-teknologi-ini-penjelasannya

Putra, M. P. (2021, July). Etika dan Kode Etik dalam Penggunaan Teknologi
Informasi. Retrieved from ResearchGate:
https://www.researchgate.net/publication/353486967_ETIKA_DAN_KOD
E_ETIK_DALAM_PENGGUNAAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_MA
KALAH_Ditulis_untuk_memenuhi_tugas

Anda mungkin juga menyukai