AGROINDUSTRI DAN
LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU
BAPAK IRWAN M.Pd
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat terbatas, baik dari segi
metodelogi penulisan, isi dan literatur penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan Saran dan Kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan
untuk penulisan makalah berikutnya.
Demikian penulisan makalah ini kami perbuat dengan sebenarnya semoga dapat
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, kami Mohon Maaf apabih ada kesalahan atas
makalah ini atas Saran yang diberikan kami ucapkan Terima Kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1. Latar Belakang...........................................................................................................................3
2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
3. TUJUAN PEMBAHASAN.......................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN......................................................................................6
1. ILMU KEWIRAUSAHAAN.................................................................................................8
2. PERKEMBANGAN DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN..............................................9
3. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN.......................................................................................10
B. INTI DAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN...............................................................................11
1. CIRI UTAMA WIRAUSAHAWAN...................................................................................12
2. ASAS POKOK KEWIRAUSAHAAN................................................................................13
3. PENGELEMPOKKAN WIRAUSAHA...............................................................................13
4. FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN.........................................................................14
5. PROSES KEWIRAUSAHAAN...........................................................................................14
C. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN WIRAUSAHA DAN WIRAUSAHAAN......................14
D. JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN.................................................................................19
E. FUNGSI DAN PERAN WIRAUSAHA.....................................................................................21
1. MAKRO DAN MIKRO USAHA........................................................................................21
3. PERAN KEWIRAUSAHAAN............................................................................................23
F. IDE DAN PERAN KEWIRAUSAHAAN...................................................................................23
1. IDE KEWIRAUSAHAAN..................................................................................................23
2. PERAN WIRAUSAHA.......................................................................................................24
BAB III................................................................................................................................................25
PENUTUP...........................................................................................................................................25
A.KESIMPULAN...........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................31
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan Mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.
Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per kapita,
namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis maupun
masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki
andil dalam mendorong praktik- praktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan
berbagai penemuan- penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya
membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu
menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor
Penurunan kinerja Usaha kecil ini diduga, disebabkan oleh permasalahan ataupun
kelemahan yang dimiliki oleh sebagaian besar usaha kecil untuk mengantisipasi ancaman dan
mengeksploitasi peluang pasar. Faktor yang menyebabkan lemahnya usaha kecil antara lain:
keterbatasan modal, permasalahan kepegawaian, biaya langsung yang tinggi, keterbatasan
varian usaha, dan rendahnya kredibilitas (Daryanto 2013, 4).
Selain itu, para pengusaha belum memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat dalam
menghadapi kelemahan-kelemahan tersebut dan bertahan dalam persaingan bisnis.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu penyebab kegagalan usaha kecil adalah
manajemen yang buruk. Padahal setiap usaha dalam pengelolaannya untuk mencapai hasil
yang efektif dan efisien memerlukan penerapan prinsip- prinsip manajemen dan peranan
pimpinan atau pengusaha untuk menjalankan fungsi-fungsi utama manajemen agar tercapainya
keberhasilan usaha yang diinginkan. Suci (2009) menyatakan bahwa kemampuan manajemen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada industri kecil menengah bordir
di Jawa Timur. Sehingga memiliki kemampuan manajemen yang baik juga menjadi peranan
yang penting dalam menjalankan usaha kecil
.
Dengan memiliki orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen yang baik
diharapkan dapat membuat dan menjalankan strategi yang tepat bagi usahanya. Menurut
Zimmerer et al. (2008,p.145), strategi adalah peta jalan tindakan-tindakan yang disusun oleh
wirausahawan untuk mencapai misi,sasaran, dan tujuan perusahaan. Wirausahawan harus
menyusun strategi yang kuat berdasarkan pada langkah sebelumnya yang menggunakan
kompetensi inti dan kekuatan perusahaan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.
Salah satu aspek penting dalam dari kewirausahaan adalah pemasaran. Tujuan pemasaran
adalah untuk mendapatkan laba bagi perusahaan melalui promosi dan distribusi produk. Sudah
menjadi tuntutan bagi setiap pengusaha untuk menyusun strategi pemasaran dalam
menjalankan aktivitas-aktivitas usaha guna mencapai target yang ingin dicapai oleh suatu
usaha. Strategi pemasaran perlu dilakukan untuk menghadapi persaingan dan memenuhi
keinginan konsumen. Salah satu contoh misalnya, pengusaha menerapkan strategi Pemasaran
low cost dibanding pesaingnya agar menarik lebih banyak konsumen. Setyawan et al. (2015),
menemukan bahwa strategi bisnis berpengaruh positif terhadap kinerja bisnis walaupun 85
persen dari UKM yang diteliti tidak melaksanakan keseluruhan perencanaan strategi bisnis.
Strategi bisnis hanya terbatas pada strategi pemasaran.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Menurut Thomas W. Zimmerer (1996) kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta
proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar. Adanya tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma pertumbuhan yang wajar dan
perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan, dan persaingan,
maka dewasa ini sedang terjadi perubahan paradigma pendidikan. Menurut Prawirokusumo
dalam Surayan (2006) pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu
tersendiri yang independen karena:
1. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha,
yang tidak ada dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara
manajemen dan kepemilikan usaha.
1. ILMU KEWIRAUSAHAAN
Pendidikan kewirausahaan tidak hanya terbatas pada satu disiplin ilmu, tetapi telah banyak
dikaji dalam berbagai disiplin ilmu. Studi psikologi lebih fokus pada motivasi dan karakter
wirausaha, studi sosiologi lebih memfokuskan pada lingkungan sosial kewirausahaan atau
kelompok wirausaha, studi ilmu ekonomi mencakup dampak dari lingkungan ekonomi, biaya
kesempatan, kelangkaan sumberdaya dan hasil, serta perkembangan teknologi terhadap
aktivitas wirausaha.
Studi di tingkat mikro fokus pada proses pembuatan keputusan oleh individu dan motivasi
orang untuk menjadi wiraswasta. Teori kewirausahaan pada level keputusan Individu fokus
pada upah atau faktor-faktor personal, seperti ciri-ciri psikologis, pendidikan formal dan
keterampilan, aset keuangan, latar belakang keluarga dan pengalaman kerja sebelumnya. Studi
kewirausahaan di tingkat meso fokus pada persepktif organisasi (perusahaan) yang meliputi
kapasitas sumber daya (akses pasar, keuangan, manajerial, teknologi, networking) dan
lingkungan bisnis. Perspektif makro mencoba untuk mengumpulkan argumen di tingkat mikro
dan meso serta fokus pada berbagai faktor lingkungan, seperti variabel teknologi, ekonomi dan
budaya.
Studi kewirausahaan di tingkat makro juga fokus pada perbedaan pasar kewirausahaan,
seperti peluang keuntungan, kesempatan masuk dan keluar kewirausahaan pada sektor industri
tertentu. Penelitian level makro fokus terutama pada analisis tingkat negara, tetapi secara
eksplisit mencoba untuk menghubungkan tingkat negara dengan tingkat individu
(Blanchflower, 2000).
Analisis kewirausahaan pada level makro secara umum dapat dijelaskan dengan membuat
perbedaan antara sisi pasokan (perspektif pasar tenaga kerja) dan sisi permintaan (perspektif
pasar produk, daya dukung pasar) kewirausahaan. Perbedaan ini kadang-kadang disebut
sebagai faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors) (Vivarelli, 1991). Sisi
permintaan kewirausahaan merupakan peluang untuk berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari
perspektif konsumen dan perspektif perusahaan. Dalam perspektif konsumen, keragaman
permintaan konsumen adalah penting. Semakin besar keragaman, lebih banyak ruang
diciptakan untuk (calon) wirausaha. Dalam perspektif perusahaan yang fokus pada struktur
industri (struktur sektor, out sourcing, networking), peluang wirausaha dipengaruhi
perkembangan teknologi dan peraturan pemerintah. Sisi penawaran kewirausahaan didominasi
oleh penduduk dan komposisi penduduk.
Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata (distinctive), yaitu ada
teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu sebagai venture start-up dan venture-
growth. Hal ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum
(frame work general management courses) yang memisahkan antara manajemen dan
kepemilikan usaha (business ownership).
Abad ke-18. Pada tahun 1755, Richard Cantillon (Irlandia) dalam bukunya “EssaisurLa
Nature du Commerce en Generale” Dijelaskan bahwa wirausaha adalah orangYang
menanggung resiko.
Schumpeter 1912, berpendapat bahwa Wirausaha tidak selalu berarti pedagang atau
Manajer, tetapi juga seorang unik yang memiliki keberanian mengambil resiko dan
memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru ke dalam perekonomian.
Peter Hisrich (1995:10), kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda
untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan
uang, resiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan
kebebasan pribadi.
3. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki hakikat yaitu merujuk pada sifat dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata
secara kreatif.
Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda yang
dapat memberikan manfaat serta nilai lebih.
kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu konsep keberanian untuk melangkah (venture
start-up) dan keberanian untuk tumbuh (venture growth), ini jelas tidak termasuk ke dalam
kerangka kerja manajemen secara umum(frame work general management cources), yang
memisahkan antara pengelola (management) dan kepemilikan usaha (business ownership)
kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create and different)
ilmu kewirausahaan mengalami perkembangan yang pesat bukan hanya pada dunia usaha
semata melainkan juga pada berbagai bidang seperti bidang industry, perdagangan,
pendidikan, kesehatan, dan institusi lainnya seperti pada birokrasi pemerintah, perguruan
tinggi, dan lembaga swadaya lainnya. dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah
dijadikan sebagai kompetensi inti (core competency) dalam menciptakan perubahan,
pembaruan, dan kemajuan.
Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi
juga dapat digunakan sebagai kiat kehidupan secara umum yang berjangka panjang untuk
menciptakan peluang. Di bidang bisnis, misalnya banyak yang sukses dan memperoleh banyak
peluang karena memiliki kreativitas dan keinovasian. Melalui proses kreatif dan inovatif,
wirausaha menciptakan nilai tambah barang dan jasa sehingga banyak menciptakan
keunggulan bersaing, Sebagai contoh sebagai hasil proses kreativitas dan inovatif di bidang
teknologi telah menjadikan perusahaan komputer IBM dan Toyota menjadi perusahaan yang
unggul.
Dalam bidang pemerintahan seperti dikemukakan oleh Osborne dan Gaebler (1992),
pemerintahaan saat ini dituntut untuk bercorak kewirausahaan (entrepreneurship government).
Dengan memiliki jiwa/corak kewirausahaan maka birokrasi dan institusi akan memiliki
motivasi, optimisme, dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien,
efektif, inovatif, fleksibel, dan adaptif.
1. CIRI UTAMA WIRAUSAHAWAN
Menurut Drucker (1983) dalam Purnomo (1999), ciri utama wirausahawan adalah mereka
yang selalu mencari perubahan, berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu,
serta memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu memilih alternative yang paling
produktif. Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan merupakan ciri-ciri pribadi
(personal traits). Ciri-ciri tersebut umumnya terdapat pada wirausahawan yang berhasil di
seluruh dunia adalah sebagai berikut.
Optimis.
Wirausahawan hidup dengan pedoman bahwa semua waktu, baik untuk bisnis maupun
untuk pribadinya harus berhasil secara seimbang.
Mampu mengorganisasikan.
Kebanyakan wirausahawan mampu memadukan bagian bagian dari usahanya dalam upaya
mencapai hasil maksimal bagi usahanya. Mereka diakuinya sebagai komandan yang
berhasil.
Salim (1999), menjelaskan bahwa wirausahawan harus memiliki tanggapan positif pada
peluang berkarya dan kebersamaan, dengan mengacu pada lima asas pokok kewirausahan,
yaitu:
3. PENGELEMPOKKAN WIRAUSAHA
wirausaha awal,
Wirausaha unggul.
3. Catalist Entreprenuer, yaitu para pelopor atau penggerak kewirausahaan yang berasal
dari luar usaha wirausaha seperti dari unsur pendidikan (perguruan tinggi), instansi
terkait (Dinas Koperasi dan UKM), dan lain-lain.
Menurut McClelland (1961) dalam Suryana (2001), kewirausahaan ditentukan oleh motif
berprestasi (achievement). Optimisme (optimism), sikap-sikap nilai (value attitudes) dan status
kewirausahaan (entrepreneurship status) atau keberhasilan. Sedangkan menurut Soedjono dan
Roopke dalam Suryana (2001), proses kewirausahaan merupakan fungsi dari hak kepemilikan
(property righti /PR), kemampuan/kompetensi (compentency/ capability/C), intensif (intencive
), dan lingkungan eksternal (external environmental /E).
Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
terdiri atas hak kepemilikan, kemampuan/kompetensi dan insentif, sedangkan faktor eksternal
adalah lingkungan. Dalam kemampuan afektif (affective ability) mencakup sikap, nilai-nilai,
aspirasi, perasaan, dan emosi yang sangat tergantung pada kondisi lingkungan yang ada maka
dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif (cognitive ability) merupakan bagian
dari pendekatan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurial). Dengan demikian, maka
kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan
dalam mengkombinasikan kreativitas, keinovasian, kerja keras, dan keberanian menghadapi
risiko untuk memperoleh peluang
5. PROSES KEWIRAUSAHAAN
Noore pada Bygrave (1996) dalam Suryana (2001) menyatakan bahwa proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik yang berasal dari pribadi maupun dari luar pribadi seperti pendidikan, sosial,
organisasi, kebudayaan,
Wirausaha secara historis sudah diperkenalkan oleh Richard Cantillon pada tahun 1755,
sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Di Belanda wirausaha dikenal dengan
ondernemer dan di Jerman dikenal dengan unternehmer. Kata entrepreneur muncul sebagai
salah satu kosakata yang mulai populer di dalam Bahasa Inggris di sekitar tahun 1852 di saat
para pemilik modal dan pelaku ekonomi di Eropa sedang berjuang keras menemukan berbagai
usaha baru, baik sistem produksi baru, pasar baru, maupun sumber daya baru untuk mengatasi
kejenuhan berbagai usaha yang telah ada.
Siapa saja yang dapat digolongkan sebagai wirausaha? Menurut Schumpeter yang dapat
digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah seorang inovator, sebagai individu yang
mempunyai kenalurian untuk melihat benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti
benar mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir
lamban dan malas. Hanya seseorang yang sedang melakukan inovasi yang dapat disebut
sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat
lagi dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran.
Pengertian wirausaha dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut (Suryana, 2013):
Dari uraian tersebut diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang-peluang, mengumpulkan sumber-
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna
memastikan kesuksesan.
Entrepreneurship adalah kemampuan dan kemauan nyata seorang individu, yang berasal
dari diri mereka sendiri, dalam tim di dalam maupun luar organisasi yang ada, untuk
menemukan dan menciptakan peluang ekonomi baru (Wennekers dan Thurik, 1999).
Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui
pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui
keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang, manusia, uang dan bahan-bahan baku
atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan
baik.
Sementara itu menurut Hisrich, berkewirausahaan adalah proses dinamis atau penciptaan
tambahan kekayaan-kekayaan oleh individu yang berani mengambil risiko utama dengan
syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen karier. Instruksi Presiden RI No.4 Tahun 1995,
menyatakan bahwa "Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan
yang lebih besar".
perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services),
penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing
more goods and services with fewer resources).
Dengan demikian, hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,proses, dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan dapat terjadi pada semua bidang (Hisrich, Peter, dan Shepherd, 2005).
Karena wirausaha dapat ditemukan pada berbagai bidang/profesi, maka seseorang yang
memiliki perilaku wirausaha dapat berada pada perusahaan yang didirikan dan dikelola
sendiri, sebagai entrepreneur, atau pada perusahaan/organisasi lainnya, sebagai
intrapreneur.
Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan.
Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seperti telah dikemukakan, bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa
dan kemampuan tertentu untuk terus berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbed a (ability to create the
new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan
kemauan untuk memulai usaha (startup), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan
keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan
ide dan meramu sumber daya.
Tidak semua pengusaha itu adalah wirausaha. Sebagai contoh seseorang yang karena ia
memiliki saham di suatu perusahaan dan memiliki koneksi tertentu dengan pejabat pemerintah,
sehingga ia memperoleh fasilitas fasilitas yang istimewa baik dalam memenangkan tender
maupun kemudahan dalam perizinan, bukanlah seorang wirausaha. Orang tersebut tidak lebih
hanyalah seorang pengusaha atau pedagang. Contoh lainnya, pengusaha air minum dalam
kemasan dengan merek Aqua, Bapak Tirto Utomo. Dia dapat dikatakan seorang wirausaha,
karena ia melakukan terobosan dalam usaha baru air minum dalam kemasan yang pada saat itu
dikuasai oleh minuman bersoda dan beralkohol. Pada awal berdirinya perusahaan Aqua
banyak orang mempertanyakan mengapa air tawar diperjualbelikan yang biasanya di Indonesia
dapat diminta dengan gratis, tetapi usaha tersebut ternyata berhasil bahkan kini banyak
perusahaan lain yang mengikutinya.
Wirausahawan berbeda dengan penemu (inventor), yaitu orang yang menemukan sesuatu
yang berguna bagi kehidupan manusia, misalnya Thomas Alpha Edison menemukan listrik.
Einstein menemukan atom, dan lainnya. Mereka tidak dapat disebut wirausaha jika
penemuannya tersebut tidak ditransformasikan oleh mereka sendiri ke dalam dunia usaha.
Wirausaha adalah orang yang memanfaatkan penemuan tersebut ke dalam dunia usaha.
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Meskipun demikian, tugas dan perannya dapat
saling melengkapi. Seorang wirausaha yang membuka suatu perusahaan harus menggunakan
keahlian manajerial (managerial skills) untuk mengimplementasikan visinya. Di lain pihak
seorang manajer harus menggunakan keahlian wirausaha (entrepreneurial skill) untuk
mengelola perubahan dan inovasi.
Menurut Kao (1989), secara umum posisi wirausaha adalah menempatkan dirinya
terhadap risiko atas guncangan-guncangan dari perusahaan yang dibangunnya (venture).
Wirausaha memiliki risiko atas finansialnya sendiri atau finansial orang lain yang
dipercayakan kepadanya dalam memulai sesuatu. Ia juga harus menanggung risiko atas
keteledoran dan kegagalan usahanya. Sebaliknya manajer lebih termotivasi oleh tujuan yang
dibebankan dan kompensasi (gaji dan benefit lainnya) yang akan diterimanya.
Seorang manajer tidak toleran terhadap sesuatu yang tidak pasti dan membingungkan serta
kurang berorientasi terhadap risiko dibandingkan dengan wirausaha. Manajer lebih memilih
gaji dan posisi yang relatif aman dalam bekerja. Wirausaha lebih memiliki keahlian intuisi
dalam mempertimbangkan suatu kemungkinan atau kelayakan dan perasaan dalam
mengajukan sesuatu kepada orang lain. Di lain pihak, manajer memiliki keahlian yang rasional
dan orientasi yang terperinci (rational and detailed-oriented skills).
D. JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN
Jiwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewira usahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda memulai berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada
hakikatnya kewirausahaan adalah sifat,ciri,dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam dunia nyata secara kreatif.
Hal tersebut memiliki keterampilan atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa
dijual,seorang akan belajar untuk lebih mandiri,berfikir kritis ,dan maju apabila di tanamkan
jiwa kewira usahaan sejak dini, karena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil
dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan
sebuah karya yang dapat dijual,entah itu makanan, pakaian , jasa,atau barang barang lainnya.
Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan
membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian
dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa kewirausahaan itu ditanamkan sejak
seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memiliki keterampilan
atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih
mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia
akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran
yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu
makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang lain.
Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam
keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi
budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi
merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban
masyarakat dari bangsa itu sendiri.
Kepemimpinan.
Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain
sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu
keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo
seliro.
Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang
perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer
saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan
ibu rumah tangga sekali pun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan
belanjaannya.
Ketrampilan
Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan
bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah
terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan
ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup
besar.
Pengembangan teknologi.
Penemuan pengetahuan ilmiah.
Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan
sumber daya yang lebih efesien.
bagaimana upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh kita supaya mampu memiliki jiwa dan
mental kewirausaha sehingga kita mampu mengindentifikasikan peluang usaha, kemudia
memuat business plan, dan diikuti dengan merealisasikan bisnis serta diharapkan merekan
mampu merencanakan pengembangaan usaha.juga bermanfaat sebagai paduan bagi kita dalam
upaya membangun sikap kewirausaha sehingga pembelajaran kewirausahaan tersebut akan
lebih menarik dan lebih bermakna.
kewirausahaan ini,kita akan belajar tentang jiwa dan mental wira usaha yang
sukses ,karakteristik wirausahawan, kepemimpinan, komunikasi yang efektif dalam bisnis,
peluang usaha yang meliputi tentang bagaimana meliputi peluang usaha dalam etika dalam
berbisnis serta membahas terntang badan usaha. Kemudia dibahas juga tentang model usaha
yang bisa didirikan.
Nilai yang hakiki penting dari jiwa wirausaha adalah percaya diri, keberanian mengambil
resiko, berorientasi ke masa depan, kreatif dan inovatif.
E. FUNGSI DAN PERAN WIRAUSAHA
Fungsi Makro
Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu
bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan
kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan
proses dinamis wirausaha yang kreatif. Bahkan wirausahalah yang berhasil menciptakan
lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang yang menggeser sumber-sumber
ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi, menurutnya
wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan dengan
mengerjakan sesuatu yang lebih baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda.
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut adalah peranannya
dalam perekonomian nasional:
2. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber
daya apa ada.
3. Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat
pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam pendapatan
Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan
usaha-usaha baru.
Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai
barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru
yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:
Selain entreprenuer, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep intraprenuer dan
benchmarking:
1. Intraprenuer, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada unit
usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating product
Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko
dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan
keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci
keberhasilan adalah memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya (Steinhoff dan Burges,
1993).
2. PERAN KEWIRAUSAHAAN
Peran Kewirausahaan sebagai wirausaha harus mengetahui perannya juga karena agar
mendukung jalannya suatu perekonomian dalam suatu negara. Peran yang dimaksud adalah :
1. IDE KEWIRAUSAHAAN
Ide KewirausahaanMenurut Zimmerer , ide – ide yang berasal dari wirausahawan dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil dipasar. Ide – ide itu menciptakan nilai
potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai –nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat Ada tiga risiko yang dapat
dievaluasi, yaitu:
2) Risiko Finansial
3) Risiko teknik
Menurut Zimmerer, kreativitas sering muncul dalam bentuk ide- ide untuk menghasilkan
produk baru, dimana ide tersebut tidak akan muncul bila wirausaha tidak melakukan
evaluasidan pengamatan secara terus menerus.
1) Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara- cara atau metode yang
lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
Secara mikro, ada 2 peran penting yang dimiliki wirausaha yaitu sebagai penemu
(Innovator), dan sebagai perencana, sebagai penemu, wirausahawan menemukan dan
menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan
sebagainya. Sebagai perencana, wirausahawan berperan merancang tindakan dan usaha baru,
merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide dan peluang dalam meraih sukses,
secara makro, peran wirausaha menciptakan kemakmuran , pemerataan kekayaan dan
kesempatan kerja, sebagai bagian dalam menumbuhkan perekonomian nasional.
2. PERAN WIRAUSAHA
Secara mikro, ada dua yang penting untuk dimiliki seorang wirausaha yaitu sebagai
penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner). Sebagai penemu, wirausahawan
menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide,
organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana, wirausahawan berperan merancang tindakan
dan usaha baru, merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide dan peluang dalam
meraih sukses. Secara makro, peran wirausaha menciptakan kemakmuran, pemerataan
kekayaan, dan kesempatan kerja sebagai bagian dalam menumbuhkan perekonomian nasional.
2) Dengan keberaniannya melihat dan mengubah apa yang sudah dianggap mapan,
rutin, dan memuaskan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang mengenal potensi (traits) dan belajar
mengembangkan potensi untuk menangkap peluang serta mengorganisir usaha dalam
mewujudkan cita-citanya, oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki
bakat saja tidak menjamin kesuksesan tetapi harus memiliki pengetahuan dan mengenal segala
aspek usaha yang akan ditekuninya. Adanya tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma
pertumbuhan yang wajar dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya
keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa ini sedang terjadi perubahan
paradigma pendidikan.
Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha,
yang tidak ada dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara
manajemen dan kepemilikan usaha. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan
pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Studi psikologi lebih fokus pada motivasi dan karakter wirausaha, studi sosiologi lebih
memfokuskan pada lingkungan sosial kewirausahaan atau kelompok wirausaha, studi ilmu
ekonomi mencakup dampak dari lingkungan ekonomi, biaya kesempatan, kelangkaan
sumberdaya dan hasil, serta perkembangan teknologi terhadap aktivitas wirausaha. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kewirausahaan dapat dipelajari sesuai dengan analisis yang dapat
dilakukan pada tingkat mikro, meso dan makro kewirausahaan.
Studi dampak perbedaan faktor kewirausahaan penting untuk membedakan antara rata-
rata aktual kewirausahaan yang dihasilkan dari keseimbangan jangka pendek pasokan dan
permintaan, dan tingkat keseimbangan jangka panjang keadaan perkembangan, yaitu teknologi
dan struktur pasar.
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin.Dihadapinya (Suryana,
2001).Menurut Prawirokusumo (1997) dalam Suryana (2001),alasan pendidikan
kewirausahaan yang telah diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen adalah
karena: kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata (distinctive), yaitu ada
teori, konsep, dan metode ilmiah lengkap. kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu konsep
keberanian untuk melangkah (venture start-up) dan keberanian untuk tumbuh (venture
growth), ini jelas tidak termasuk ke dalam kerangka kerja manajemen secara umum(frame
work general management cources), yang memisahkan antara pengelola (management) dan
kepemilikan usaha (business ownership)
kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create and different) Melalui
proses kreatif dan inovatif, wirausaha menciptakan nilai tambah barang dan jasa sehingga
banyak menciptakan keunggulan bersaing, Sebagai contoh sebagai hasil proses kreativitas dan
inovatif di bidang teknologi telah menjadikan perusahaan komputer IBM dan Toyota menjadi
perusahaan yang unggul. Dengan memiliki jiwa/corak kewirausahaan maka birokrasi dan
institusi akan memiliki motivasi, optimisme, dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru
yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel, dan adaptif.
Menurut Schumpeter yang dapat digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah seorang
inovator, sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk melihat benda materi sedemikian
rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk
menaklukkan cara berpikir lamban dan malas.
Dari uraian tersebut diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang-peluang, mengumpulkan sumber-
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna
memastikan kesuksesan. Menurut KBBI, kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha
diberi awalan ke dan akhiran an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai
pengertian abstrak, yaitu hal hal yang bersangkutan dengan wirausaha.
Lebih lanjut jika kata wira diartikan sebagai berani dan usaha diartikan sebagai kegiatan bisnis
yang komersial maupun nonbisnis dan nonkomersial, maka kewirausahaan dapat diartikan
sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan sesuatu
kegiatan secara mandiri, baik bisnis maupun nonbisnis. Entrepreneurship adalah kemampuan
dan kemauan nyata seorang individu, yang berasal dari diri mereka sendiri, dalam tim di dalam
maupun luar organisasi yang ada, untuk menemukan dan menciptakan peluang ekonomi baru
(Wennekers dan Thurik, 1999).
Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui
pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui
keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang, manusia, uang dan bahan-bahan baku
atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan
baik.
Instruksi Presiden RI No.4 Tahun 1995, menyatakan bahwa "Kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
memperoleh keuntungan yang lebih besar".
• penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more
goods and services with fewer resources).
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi,
1994).
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Karena wirausaha dapat ditemukan pada berbagai bidang/profesi, maka seseorang yang
memiliki perilaku wirausaha dapat berada pada perusahaan yang didirikan dan dikelola sendiri,
sebagai entrepreneur, atau pada perusahaan/organisasi lainnya, sebagai intrapreneur.
Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo (1999), memberikan ciri-ciri seseorang yang memiliki
karakter wirausaha sebagai orang yang :
• percaya diri,
• berorientasi tugas dan hasil,
• berani mengambil risiko,
• berjiwa kepemimpinan,
• berorientasi ke depan, dan
• keorisinalan.
Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Seperti telah dikemukakan, bahwa seseorang
wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu untuk terus berkreasi
dan berinovasi.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan
untuk memulai usaha (startup), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian
untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan
meramu sumber daya.
Sebagai contoh seseorang yang karena ia memiliki saham di suatu perusahaan dan memiliki
koneksi tertentu dengan pejabat pemerintah, sehingga ia memperoleh fasilitas fasilitas yang
istimewa baik dalam memenangkan tender maupun kemudahan dalam perizinan, bukanlah
seorang wirausaha.
Inti dari kewira usahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
memulai berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup.
Hal tersebut memiliki keterampilan atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa
dijual,seorang akan belajar untuk lebih mandiri,berfikir kritis ,dan maju apabila di tanamkan
jiwa kewira usahaan sejak dini, karena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil
dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan
sebuah karya yang dapat dijual,entah itu makanan, pakaian , jasa,atau barang barang lainnya.
Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan
membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian
dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa kewirausahaan itu ditanamkan sejak
seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memiliki keterampilan
atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih
mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia
akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran
yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu
makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang lain.
bagaimana upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh kita supaya mampu memiliki jiwa dan
mental kewirausaha sehingga kita mampu mengindentifikasikan peluang usaha, kemudia
memuat business plan, dan diikuti dengan merealisasikan bisnis serta diharapkan merekan
mampu merencanakan pengembangaan usaha.juga bermanfaat sebagai paduan bagi kita dalam
upaya membangun sikap kewirausaha sehingga pembelajaran kewirausahaan tersebut akan
lebih menarik dan lebih bermakna.
kewirausahaan ini,kita akan belajar tentang jiwa dan mental wira usaha yang
sukses ,karakteristik wirausahawan, kepemimpinan, komunikasi yang efektif dalam bisnis,
peluang usaha yang meliputi tentang bagaimana meliputi peluang usaha dalam etika dalam
berbisnis serta membahas terntang badan usaha.
Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi-
kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan proses
dinamis wirausaha yang kreatif.
Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan
jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda
untuk dapat bersaing.
Perbaikan produk dan jasa yang ada Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan
barang dan jasa dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang
lebih sedikit
Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam
menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan
keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan.
Mereka yang ingin menjadi seorang wirausaha harus akan mampu menghasilkan peningkatan
pada pendapatannya.inilah yang membuat kesenjangan ekonomi dan sosial dapat di tekan dan
dikurangi.
Secara mikro, ada 2 peran penting yang dimiliki wirausaha yaitu sebagai penemu (Innovator),
dan sebagai perencana, sebagai penemu, wirausahawan menemukan dan menciptakan sesuatu
yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana,
wirausahawan berperan merancang tindakan dan usaha baru, merencanakan strategi usaha
yang baru, merencanakan ide dan peluang dalam meraih sukses, secara makro, peran
wirausaha menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan dan kesempatan kerja, sebagai
bagian dalam menumbuhkan perekonomian nasional.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Percaya diri
1. Keyakinan diri.
2. Kesedian untuk menggunakan kemampuan.
3. Kemampuan untuk menilai resiko.
4. Kepemimpinan.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin selalu ingin tampil berbeda, menjadi
yang pertama, dan lebih menonjol. Kepemimpinan kewirausahaan juga harus
mampu berfikir divergen dan konvergen.
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik.
1. Persiapan
1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang
untuk dapat dipelajari.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena
bidang lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai
peluang inovasi.
2. Penyelidikan
3. Transformasi
4. Penetasan
5. Penerangan
7. Implementasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan diatas, maka kami dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut
2. Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan, proses penerapan kreativitas
dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru, dan nilai tambah
- Motivasi berprestasi
- Kemandirian
- Kreativitas
- Keuletan
- Kepemimpinan
- Locus of Contro
- Perilaku instrumental
- Penghargaan terhadap uang.
- Disiplin
- Komitmen Tinggi
- Jujur
- Mandiri
- Realistis
- Tahap memulai
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengenal dunia kewirausahaaan .Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam
makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu
kami berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman
– teman semua.
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Kewirausahaan Arbitase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini
tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana
pribadi wirausaha, kegiatan-nya adalah spekulasi dalam memanfaatkan
perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang
berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik
dan
produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan),
peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Ia mengadakan
proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pembekalan, dan
organisasi
yang baru.
1.Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat ong itu
sukses
dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu.
2.Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan.
3.Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup semangat
bisa
muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.
4.Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin
miskin
selamaya.
5.Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas
untuk
semangat menjadi wirausahawan.
4. Perubahan teknologi
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan
menciptakan
produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda
5. Perubahan budaya
Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan sebagainya
akan
mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini memengaruhi kebutuhan akan
produk
yang berbeda di setiap tempat.
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut adalah
peranannya dalam perekonomian nasional:
1. Pendekatan Makro
Pendekatan mikro ini fokus pada sesuatu dengan memandang dari alam
keluar.terhadap 3 aliran pada pendekatan mikro sebagai berikut.
a. Aliran pemikiran trait entrepreneurial
Ciri ciri pada aliran pemikiran ini adalah memiliki rasa percaya diri
Tinggi,kreatif ,keinginan untuk sukses dan berani melawan resiko
Pada aliran pemikiran ini berfokus pada aspek peluang dimana terdapat
pengembangan ide pada waktu yang tepat untuk pasar merupakan
suksesnya usaha.
2. Fungsi Makro
a. Innovator
b. Planner
Perbedaan ekonomi makro dan mikro juga fokus terhadap tujuan dan
analisis untuk menghasilkan keuntungan. Ekonomi makro menerapkan
analisis cara untuk mengalokasikan sumber daya, sedangkan ekonomi
mikro terlibat dalam kegiatan ekonomi dalam lingkup internasional
maupun nasional.
2.5 Profil Usaha
3. Usaha industri
Pengelolaan bahan mentah menjadi barang jadi, atau modifikasi menjadi
produk
yang baru. Industri dapat dibedakan berdasarkan komoditi yang
dihasilkan dan
besar kecilnya industri yang diusahakan.
4. Usaha jasa
Bentuk usaha ini adalah memberikan layanan atau service. Bisa berupa
tenaga,
keahlian, maupun ide. Contoh usaha ini adalah biro jasa pengurusan surat
(bpkb,
stnk, pasport, dll), lembaga konsultan, kursus, dsb
5. Usaha perdagangan
Penjualan berbagai produk, baik dalam skala besar maupun kecil.
1. Pembuatan Logo
perusahaan Anda. Logo perusahaan Anda harus dapat mewakili misi dan
visi, produk dan jasa, atau prinsip-prinsip bisnis Anda. Harus menarik dan
mengesankan. Orang harus mampu mengaitkan secara langsung dan
mudah untuk Anda. Buatlah elemen yang sederhana dan baik disatukan.
Memastikan bahwa itu adalah jelas berada dalam profil perusahaan
Anda.
2. Sejarah usaha.
Siapa Manajer (Chief Executive Officer) Siapa saja anggota dewan direksi
Anda? Adalah penting untuk mengidentifikasi kepribadian kunci dalam
perusahaan, termasuk masing-masing latar belakang akademis dan
pekerjaan sebelum bergabung dengan perusahaan. Mereka secara
otomatis memberikan prestise dan kredibilitas mengenai dalam
menjalankan usaha.
Hal ini juga berguna untuk menampilkan keseluruhan struktur organisasi
perusahaan. Pihak yang berminat bisa melihat bagaimana akuntabilitas
perusahaan terpenuhi.
5. Target pasar
6. Alamat Perusahaan
Alamat yang jelas yang bisa dihubungi sehingga denag mudah dan cepat
konsumen dapat kontak secara efisien. Menyediakan semua informasi
yang diperlukan dalam profil perusahaan Anda. Tentukan nama lengkap
badan hukum perusahaan, termasuk alamat e – mail resmi dan nomor
telepon. Sebutkan jika memiliki kantor pusat. tentu saja, yang tidak kalah
penting disediakan link website, email resmi untuk sarana pengaduan
bagi konsumen.
7. Strategi Pemasaran
4. Penyajian
5. Panjang profil
Kegiatan usaha yang mereka kembangkan antara lain: cafe, war serba
ada, pujasera, ternak ikan lele, ternak cacing, usaha toko, rental k puter,
daur ulang sampah, distributor, usaha menjual sembako, kiospon, ele
tronika, pakaian jadi, sepatu sandal, simpan pinjam, keripik singkong,
saya karpet, pembuatan bata merah, ternak ayam, usaha pupuk, usaha
alat tulis pembuatan gula kelapa, pemasaran topi, pemasaran susu, dan
sebagainya.
Jadi, kalau dikaji lebih lanjut, bagi orang-orang kreatif banyak terbuka
lapangan untuk berwirausaha. Sebelum sampai ke penetapan pilihan
usaha aga yang akan dibuka maka calon usahawan, harus melakukan
survey, observasi lapangan, dan banyak bertanya bagaimana seluk-beluk
usaha bisnis dalam bidang tertentu. Kita harus tetap berhati-hati jangan
sampai mendapat teman palsu yang pura-pura mau menjadi partner baik
tetapi malah menjerumuska Perlu diingat bahwa di dalam masyarakat,
kita akan menemukan orang-orang yang berperilaku negatif, tidak sebaik
yang kita duga, atau tidak sama baiknya dengan kita. Bolehlah kita
berasumsi bahwa tidak semua orang itu baik. Asumsi ini akan membuat
kita lebih waspada terjun ke lapangan bisnis.
Akan tetapi, jangan kehati-hatian ini membuat kita takut, ragu, dan batal
membuka bisnis. Berikut ini akan diberikan beberapa cuplikan Kiat Usaha
dan Profil Usaha karya Wachyu Suparyanto, SE, MM yang telah dicetak
dan laris dalam bentuk buku saku. Buku kecil ini enak dibaca, tidak
memakan waktu lama kita akan memperoleh banyak ilmu baik teori
maupun praktek.
Penggolongan Grosir
4.Menurut lapangannya
a. Grosir melayani pabrik (mill supply wholesalers atau industrial disributora).
Mereka menjual berbagai barang hasil industri yang dibelinya ke pabrik-
pabrik.
b. Penjual barang khusus ke pabrik (single line wholesalers). Grosir ini
memperdagangkan produk khusus untuk dijual kepada macam-macam
pembeli industri dan bertindak sebagai drop shipper, contohnya grosir
kertas, grosir bahan kimia, grosir baja, dan grosir alat perkantoran.
Tak sampai disitu, Budi Hartono kini juga menjadi pemegang saham terbesar
Bank Central Asia (BCA).
Tak heran, Robert Budi Hartono didapuk sebagai pebisnis sukses sekaligus
orang terkaya nomor satu di Indonesia selama 11 tahun oleh Forbes. Total
kekayaannya pun mencapai USD21.3 miliar atau setara dengan Rp303 triliun.
Dengan begitu, Achmad Zaky memberikan wadah bagi pelaku UMKM untuk
mendapat akses yang sama terhadap modal, dapat memanfaatkan teknologi,
memanfaatkan infrastruktur, dan terhubung dengan konsumen melalui
Bukalapak.
Strategi bisnis Achmad Zaky sukses membuat Bukalapak memiliki 110+ juta
pengguna dan 15 juta mitra UMKM. Bahkan, marketplace ini berhasil menjadi
startup unicorn dengan valuasi USD 1,5 miliar atau Rp21,9 triliun pada tahun
2017.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Setiap orang bisa mempunyai usaha
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),kata wirausaha merupakan
gabungan dari dua kata yang masing masing memiliki arti,wira dapat diartikan
sebagai pahlawan atau laki-laki,sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan
dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu
maksud.Sementara itu,pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk
menetuntukan,mengembangkan,kemudian menggabungkan
inovasi,kesempatan,dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam
kehidupan .
Ada beberapa pengertian dari beberapa ahli seperti menurut Richard Cantillon
(1775) Kewirausahaan sebagai pekerjaan itu sendiri ( wirausaha). Seorang
pengusaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan dating dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang beresiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan termasuk
penggerak roda ekonomi. Kewirausahaan berperan penting dalam menciptakan
lapngan kerja baru, menyerap tenaga kerja, mendorong inovasi dan kemandirian
masyarakat, serta meningkatkan daya saing Negara.
Di Indonesia sendiri, sector kewirausahaan adalah banyak digeluti oleh para
pelak usaha kecil atau UMKM. Wirausaha juga membantu pemerintahan
mengurangi jumlah pengangguran. Seorang pedagang kaki limapun bisa disebut
sebagai pelaku usaha. Dikutip dari Gramedia.com, dalam memainkan usaha,
ketika seorang wirausahawan membuat perencanaan,pasti memiliki tujuan.Besar
atau pun kecil,kegiatan wirausahaan adalah berdampak pada kehidupan.Tujuan
kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1. Mendukung usaha-usaha kecil
2. Kesejahteraan masyarakat terangkat
3. Menunmbuhkan semangat kewirauasahaan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ide kewirausahaan
2. Apa saja ide kewirausahan
3. Apa saja sumber-sumber potensial peluang
4. Bagaimana bekal pengetahuan dan kewirausahaan
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui ide kewirausahaan
2. Untuk mengetahui apa saja ide kewirausahaan
3. Untuk mengetahui sumber-sumber potensi peluang
4. Untuk mengetahui bekal pengetahuan dan kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil dari ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau
petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru pada barang yang dihasilkan
perusahaan. Banyak wirausaha berhasil bukan atas ide sendiri tetapi dari hasil
mengamati dan menerapkan ide orang lain yang kemudian dibuah menjadi
peluang. Peluang untuk memasuki dunia usaha dapat diperoleh melalui berbagi
jalan masuk. Alternatif mana yang akan digunakan sangat tergantung situasi dan
kondisi calon.
1.3 Sumber-sumber potensi peluang
Peluang Usaha Peluang wirausaha sebenarnya tidak perlu dicari jauh-jauh. berada
di sekitar kita dan menanti-nanti untuk diubah menjadi uang. Bagi orang yang
memiliki modal, kesempatan mengubah peluang menjadi uang jelas menjadi lebih
luas. Contoh yang menarik, di masyarakat kita ada istilah “panas dalam” untuk
menyatakan salah satu jenis sakit yang tidak jelas definisinya. Dokter pun akan
berbeda-beda dalam mendefinisikan istilah itu. Bagi yang jeli, ternyata hal
tersebut merupakan peluang untuk menciptakan produk “pendingin” panas dalam.
Hingga saat ini telah terdapat beberapa merek di pasaran. Hal ini membuktikan
bahwa produk tersebut memang merupakan kebutuhan yang laku dipasarkan. Kita
tidak perlu khawatir akan kehabisan peluang. Peluang usaha itu selalu ada dan
tidak akan pernah habis sampai kapan pun, kecuali akhir jaman. Di sekitar sekolah
kita pun peluang selalu ada. Sebenarnya apa pengertian peluang usaha? Saat ini,
kata “Peluang Usaha” cukup populer di Indonesia dan sering kita dengar setiap
hari. Untuk mengetahui peluang usaha lebih akurat, kita perlu mengetahui arti
masing-masing kata tersebut. Kata “Peluang Usaha” terdiri dari dua kata, yaitu;
Peluang yang artinya kesempatan, dan Usaha yang artinya upaya dengan berbagai
daya untuk mencapai tujuan atau sesuatu yang diinginkan. Secara sederhana,
pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk
mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan usaha
yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Agar ide-ide yang potensial dapat menjadi peluang bisnis, wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang itu secara terus menerus. Proses
penjaringan ide potensial sehingga menjadi produk dan jasa yang sesungguhnya.
Langkah penjaringan ide dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menciptakan produk baru dan berbeda.
Ketika ide diwujudkan, misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru, produk dan
jasa
tersebut harus bersaing dengan produk dan jasa yang sudah ada di pasar. Produk
dan jasa
tersebut harus menciptakan nilai bagi pelanggannya. Agar berguna, barang dan
jasa harus
bernilai bagi pelanggan. Oleh sebab itu wirausaha harus benar-benar mengetahui
prilaku
konsumen di pasar. Dalam mengamati prilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur
yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa wirausaha yang sukses perlu
menciptakan produk dan jasa unggulan, misalnya, apakah produk yang berupa
barang dan jasa itu dapat meningkatkan efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya?
Apakah perbaikan dalam efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya? Apakah
perbaikan dalam efesiensi itu juga diketahui pembeli potensial? Berapa persen
target yang ingin dicapai dari segi segmentasi pasar tersebut? Pertanyaan-
pertanyaan harus dijawab didalam penciptaan peluang. Contoh: flasdisk yang juga
berfungsi sebagai web camera, yaitu dapat diberi logo sesuai dengan pesanan
pelanggan untuk sarana promosi produk atau yang lain. Flasdisk ini dapat
diperdagangkan atau sebagai hadiah peluncuran produk baru perusahaan. Bentuk
warna packaging maupun logo flasdisk bisa disesuaikan dengan permintaan
pelanggan.
Apabila kewirausahaan fokus pada segmen pasar, peluang itu tergantung pada
prilaku segmen. Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada
kemampuan wirausahan itu untuk menganalisis pasar dalam berbagai spek,
meliputi:
a. Kemampuan menganalisis demoografi pasar.
b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku persaing.
c. Kemampuan menganalisis keungguan bersaing dan kevakuman persaing yang
dapat dijadian sebagi peluang.
2. Mengamati pintu peluang.
Kewirausahaan harus mengamati segala potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, dukungan
keuangan, dan keunggulan lain yang dimiliki pesaing. Kemampuan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan
risiko dalam menanamkan modal barunya.
Menurut zimmerer (1996:87), ada beberapa keadaan yang dapat menjadi
peluang
yaitu :
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
b. Kerugin teknik harus rendah. Oleh karena itu prnggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
c. Saat dimana persaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan stategi
produknya.
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya.
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisa produk dan proses produksi.
Analisa ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk
yang dihasilkan sudah memadai. Berapa biaya yang kita keluarga untuk membuat
produk tersebut? Apakah biaya
4. Menaksir biaya awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
Dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa? Berapa biaya yang diperlukan
untuk operasi, perluasan, dan lainnya?
5. Memperhitung resiko yang mungkin terjadi, misalnya resiko teknik, finansial,
dan
pesaing.Resiko persaing adalah kemampuan dan kesedian kesediaan pesaing
untuk
mempertahankan posisinya di pasar. Resiko pesaing meliputi:
a. Kemungkinkan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan
pesaing?
b. Ringkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh persaing dalam
mengembangkan
produk yang diperkenalkannya.?
c. Seberapa jauh dukungan keuangan persaingan bagi pengembangan produk yang
diperkenalkannya?
d. Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan
pesaing?
Resiko teknis berhubungan dengan proses pengembangan produk yang sesuai
dengan
yang diharapkan atau berhubungan dengan objek penentu apakah ide secara aktual
dapat ditransformasi menjadi produksi yang siap dipasarkan dengan kapabilitas
dan
karakteristiknya(Sunarya, Sudaryono. 2011)
1.4 MENCARI IDE USAHA
Ketika anda akan memulai usaha, pasti ada merasa ketakutan. Jika anda
merasa khawatir,berarti anda memiliki kebiasan buruk yang dinamakan
mentalblocing.Mentalblocing mengacu pada seseorang yang mengalami ketakutan
untuk memulai, khawatir untuk memulai, serta sulit untuk memulai.
Mentalblocing perlu disingkirkan, caranya adalah dengan mengubah pola piker
yang selama ini tercipta di kepala.Kebingungan sebelum memulai usaha memang
biasanya muncuk karena seseorang tidak tidak memiliki wawasan yang terbuka
tetang berbagai hal di dunia bisnis.
Untuk itu, ada baiknya anda yang ingin berbisnis lebih mengembangakan
pengetahuan di berbagai bidang. Jadi, jangan anda bisa cepat melangkahkann kaki
ke dunia bisnis jika anda malas mengggali informasi dan pengetahuan di berbagai
bidang di dunia bisnis. Jadi, perluaslah cakrawalan pengetahuan anda sebelum
memulai bisnis. Ketika mencari ide usaha, anda perlu melakukan analisis peluang
usaha yang anda pilih, yaitu dengan strategi sebagai berikut:
1. Kenalilah kemampuan/potensi diri Anda
Sebuah usaha akan mencapai kesuksesan apabila usaha tersebut di jalankan
sesuai
dengan kemampuan diri. Untuk itu, pertimbangkanlah dengan matang bidang
usaha mana yang kiranya tepat dengan kemampuan dalam diri anda. Jangan
sekali-kali memilih bidang usaha yang sama sekali tidak anda kuasai karena akan
membuat usaha anda berantakan dan uang anda akan terbuang percuma.
2. Pilih bidang usaha yang cocok
Untuk mencapain tujuan usaha sesuai dengan yang anda harapkan anda harus
bisa memilih bidang usaha yang cocok dengan diri dan kemampuan keuangan
yang anda miliki.
3. Analisis masa depan usaha yang dipilih
Agar anda tidak kecewa terhadap bidang usaha yang telah anda pilih. Cobalah
andaanalisis sendiri apakah usaha tersebut bisa bertahan lama. Analisislah
bagaimana pertumbuhan usaha tersebut kelak lakukan riset kecil. Jangan sampai
anda menyesal karena memasukan usaha yang salah. Riset ini dapat membantu
anda menyiasati strategi usaha serta mengenali keunggulan dan kelemaha pesaing-
pesaing usaha anda. Saat anda menemuaka berbagai alternative pilihan bisnis,
anda harus dengan teliti mempertimbangkanya.
Semua memiliki peluang baik dan resiko. Pertimbangan kemampuan modal
anda. Jika masih bingung juga, coba lihat peluang pasarnya, mana yang bisa
dilakukan segera. Masih bingung juga? Pertimbang masa depan bisnis yang di
pilih. Misalnya, bisnis wartel saat ini memili prospek yang kurang baik di
bandingkan yang lain. Pemilih usaha pun perlu tekad dan ketekunan. Kalau tidak,
banyak banyak waktu yang akan terbuang dan pada akhirnya anda malah
berkesimpulan “rasanya saya memang tidak punya bakat bisnis” padahal ini
bukan soal bakat, ketekunan anda saja yang tahan diuji oleh beragam pilihan.
Setelah ide bisnis terpikirkan, anda bisa menambah infomasi yang dapat dijadikan
peluang bisnis, seperti mengunjungi pusat perbelanjaan. Di pusat perbelanjaan,
anda dapat melihat deretan outlet yang menjual beraneka ragam barang dagangan.
Ada dapat memperhatikan outlet apa saja yang ada, bagaiman pelayananya,
berapa banyak pengunjungnya ke masing-masing outlet, dan sebagainya.
Anda juga bisa mengunjungi kota lain, daerah lain, atau di negeri lain yang
pasti anda akan menemukan jenis usah yang tidak ada di kota anda. Sampai disini,
bukan berarti anda akan meniru usaha yang ada di tempat lain untuk di dirikan di
kota anda. Kalaupu anda berminat, tidak ada yang salah. Tidak ada yang
melarang, selama usaha itu layak untuk di dirikan di kota anda. Begitu pula
sebaliknya, jenis usaha di daerah anda yang tidak ada di daerah yang dikunjungi
pun bisa di dirikan. Ini merupakan salah satu peluang. Contohnya, bila anda
berkunjung ke bali, ada toko souvenir yang usaha intinya adalah menjual kaus
yang bewarna jogger, jogger bukan sekedar menjual kaus, namun menjual
keunikan karena jogger tidak membuka cabang di tempat lain. Selanjutnya, anda
perlu mengetahui cara untuk memulai usaha yang baik dan benar. Segala
sesuatunya akan berjalan baik apabila diawal baik dan benar.
1. Bidang Usaha
Tentukan lebih dulu bidang usaha apa yang anda ingin jalankan. Pada
prinsipnya, semua bidang usaha tersebut bisa di bagi, menjadi:
a.Bidang usaha yang jarang atau belum ada.
Beberapa dari anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum
ada atau yang masih jarang di lakuakan tapi itu buka berarti bahwa anda tidak
akan sukses.
b. Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Bisa juga anda memulai bidang usaha yang sudah banyak dilakukan. Namun,
banya juga orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak
dijalankan. Sebagai contoh, banyak wanita ragu untuk membuka butik karena di
sekitarnya sudah banyak yang melakukan.
Sebenarnya, walau butik anda baru berdiri, tapi kalu baju-baju yang anda jual
mempunyai kelebihan atau ciri khas di bandingkan pesain anda, selalu ada
peluang untuk berhasil. Belum lagi factor pelayanannyang baik, walau usaha ini
banyak pesainhanya, peluang untuk berhasil tetap terbuka.
2. Lokasi
Dimana anda ingin membuka usaha? Dirumah sendiri, menyewa tempat kecil
di pinggir jalan, atau anda ingin menyewa sebuah ruko? Janga lupa bahwa dalam
beberapa jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda
sendirilah yang harus menentukan lokasi yang tepat untuk usaha anda. Sekali lagi,
lokasi memegang peranan yang sangat penting.
3. Pelanggan
Bagaimana cara anda untuk mendapatkan pembeli barang dagangan anda? Atau
bila itu usaha jasa, bagaimna cara anda mendapatkan klien?apakah anda akan
memulainya dengan mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ada begitu banyak
cara untuk mempromosikan sebuah usaha hingga nantinya ada penjualan.
a. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di
rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun
sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinanuntuk
memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi
konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
b. Minat
Kadangkala minat tumbuh diluar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis.
c. Penemuan secara tidak sengaja
Dalam sumber yang ketiga ini melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas
(kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat
penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
Siapapun dapat menemukan ide yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya wirausaha J.P Shyu yang menemukan ide hang it clip setelah dia
mengalami kesulitan untuk menempelkan data teknik mesin pada dinding.
d. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha
untuk menemukan ide baru, usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna
karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.
C. Peluang seorang wirausahawan
Pada era modern sekarang ini, ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh
wirausahawan, yaitu :
a. Perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang begitu cepat telah
mendorong percepatan perolehan informasi. Dan masyarakat terbentuk dengan
pola pikir yang bisa menfilter setiap informasi yang diperoleh dan memilh mana
informasi yang dianggap menarik dan tidak untuk diterapkan.
b. Tingkat income perkapita dan jumlah penduduk semakin bertambah, semua ini
diikuti dengan semakin meningkatnya tingkat kebutuhan yang diinginkan.
c. Tingkat pendidikan masyarakat diseluruh dunia semakin meningkat, ini dilihat
dari jumlah lulusan perguruan tinggi yang semakin banyak.
d. Peran wirausahawan dengan kemampuannya membuka usaha maka
memungkinkan terbukanya lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran
akan menurun. Dan ini otomatis bisa mengurangi beban negara.[4]
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah
firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun
2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum
memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita
akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami
bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada
lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini
dibahas secara menyeluruh aspek aspek yang penting dalam melakukan analisa
atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali
baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan
karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat.
Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi
kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah
menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu
industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat
secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara
akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk
persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi,
pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan
usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas
hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi
potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah langkah
pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha
daripada risiko manajemen. Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun
membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran,
produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen
yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku
yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif
dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar
pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan
pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan
membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga
produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan
organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-
aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur
untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.
6.Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha
yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai
usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat
baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka
pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi
sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum
termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa
puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum
maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
7.Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusansangat
penting?Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan
mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena
kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan
keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking
outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman
yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu
usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk
menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga
melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat
penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat
dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last
resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan
Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih
yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan
mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri
kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana
proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
8.Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha
anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik
seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan
lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus
kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal
kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan
lainnya.
9.Pemasaran, pelayanan dan product brand Pemasaran merupakan ujung tombak
keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa
pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan
keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan
maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal
yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka
pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan
menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik
ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi
pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana
menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha
Kewirausahaan – Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan
tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi
itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
3.1 SIMPULAN
Kewirausahaan adalah lah suatu kegiatan yang melakukan satu proses
dimana proses tersebut membutuhkan inovasi baru dan keberanian dalam
melakukan mengambil resiko serta mampu memanfaatkan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk mendapatkan profit.
3.1 SARAN
PENDAHULUAN
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya (Suryana,2001).
Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak lahir dan
hanya diperoleh dari hasil praktik di lapangan sehingga kewirausahaan tidak dapat
dipelajari dan diajarkan. Namun, sekarang kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu
yang dapat dipelajari dan diajarkan. Artinya, kewirausahaan bukan hanya bakat bawaan
sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.
PEMBAHASAN
Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur. yang dalam
bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan
istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin
proyek produksi. Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter,
yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah
bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang
baru atau pun yang telah ada.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan
untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah
wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki
substansi yang agak berbeda.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya,
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Walaupun sudah berada di atas standar minimal, jumlah pelaku usaha di Indonesia
masih kalah dengan beberapa negara tetangga. Misalnya saja, Singapura telah memiliki
pengusaha sejumlah 7 persen dari populasi penduduknya, sementara Malaysia dengan 5
persen, Thailand dengan 4,5 persen, kemudian Vietnam dengan 3,3 persen.
Segala upaya yang telah dilakukan tersebut memiliki tujuan agar dapat menjadi
dorongan dan semangat kewirausahaan dari warga negara Indonesia. Upaya ini sealur dengan
tujuan dari kewirausahaan itu sendiri yakni untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat.
Mengutip dari lama lumen learning, tujuan kewirausahaan sangat variatif dan
memiliki sifat individual. Tujuan kewirausahaan juga bisa bergantung dari pribadi setiap
orang yang berbeda-beda. Nah, secara umum, tujuan kewirausahaan yang perlu dipahami, di
antaranya yaitu : menjalankan usaha secara mandiri, mencapai kesuksesan finansial atau
hidup sejahtera, sampai mendorong untuk melakukan perubahan sosial atau menginisiasi
kewirausahaan sosial.
Sementara itu, mengutip dari buku Kewirausahaan yang terbit pada tahun 2019 katya
dari Dede Nasrullah, dkk. Kewirausahaan memiliki sejumlah tujuan yang perlu diketahui,
yaitu sebagai berikut:
Tak dipungkiri setiap orang pasti memiliki masa-masa sulit. Tapi, yang membedakan
ciri-ciri seorang wirausahawan yang sukses dan gagal adalah kemampuannya bertahan dan
membalik keadaan menjadi lebih baik. Mereka yang berkarakter kuat akan terus berjalan dan
pantang menyerah dengan keadaan. Disamping itu, ketika melihat orang lain membutuhkan
bantuan, mereka tak segan untuk menolong sesama. Rasa peduli yang besar begitu tertanam
dalam diri orang berkarakter kuat.
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah dia memiliki jiwa pemimpin. Sebab, wirausahawan
tentu akan jadi pemimpin dalam perusahaannya. Pemimpin hendaknya berjiwa ksatria, adil,
bertanggung jawab, cerdas serta memiliki sikap terpuji lainnya. Ciri-ciri seorang wirausaha
ini membuat pekerja di perusahaan tidak mengeluh, betah bekerja, hingga kinerjanya dapat
meningkat.
4. Sifat Kemandirian
Memiliki sifat kemandirian merupakan ciri-ciri seorang wirausaha. Tidak ragu untuk
selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan dan
kegagalan merupakan konsekuensi pribadi wirausaha. Dalam hal ini, seorang wirausaha
bertindak dapat mengambil keputusan dan memiliki berbagai kegiatan dalam mencapai
tujuan.
5. Bisa Dipercaya
Ciri-ciri seorang wirausaha selanjutnya adalah memiliki cara pikir yang positif,
terutama dalam mengambil sebuah tindakan atau langkah yang akan dilakukan. Berpikir
positif menjadikan seorang wirausahawan akan memiliki rasa optimis agar mampu
berkembang dan maju. Pola pikir yang menjadi ciri-ciri seorang wirausaha ini bisa mengusir
rasa takut karena gagal yang biasanya sering menghantui seorang wirausaha untuk
menjalankan usahanya.
Ciri-ciri seorang wirausaha lainnya adalah memiliki orientasi pada hasil. Memiliki
orientasi pada hasil, setiap wirausaha dapat melakukan pekerjaan yang baik untuk
membangun usahanya. Setiap wirausaha harus dapat mengatasi beragam rintangan dari dalam
diri sendiri, seperti malas dan mudah menyerah.
Rasa percaya diri adalah ciri-ciri seorang wirausaha. Sikap percaya diri ini yang
membuat seorang wirausaha lebih yakin dengan pekerjaannya sehingga seorang wirausaha
bisa menikmati serta menghadapi pekerjaan dengan tenang.
9. Berani Menghadapi Risiko
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah selalu merasa berani menghadapi risiko. Berbagai
risiko yang ada di depan kelak, harus dihadapi wirausaha. Sebab akan banyak sekali risiko
kerugian, kegagalan, penipuan, serta resiko lainnya yang bisa menghambat kemajuan suatu
usaha. Risiko tersebut hendaknya dihadapi dengan tenang sehingga nantinya tak mudah
gegabah dalam mengambil keputusan. Semakin tinggi risiko yang dihadapi maka semakin
besar juga keuntungan yang akan didapatkan.
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah memiliki jiwa kreatif, inovatif, dan memiiliki ide
yang orisinil. Seorang wirausaha harus memiliki sikap kreatif, yaitu kemampuan menciptakan
gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada.
Pengusaha biasanya memiliki kemampuan untuk menjabarkan banyak ide dan
menindaklanjutinya. Kreatifitas yang menjadi ciri-ciri seorang wirausaha ini membantu
dalam menghasilkan solusi baru, untuk masalah yang dihadapi dan memungkinkan seseorang
untuk memikirkan solusi yang out of the box. Dengan kata lain, seorang wirausaha dapat
melihat peluang yang ada, memanfaatkan peluang tersebut menjadi ide yang baru, dan
menuangkan imajinasinya untuk menghasilkan ide yang beda dari yang lain.
Ciri-ciri seorang wirausaha yang berikutnya adalah tak pernah menyerah pada
kegagalan. Baginya, kegagalan merupakan salah satu pembelajaran untuk meraih kesuksesan
di masa mendatang. Kegagalan menjadi sebuah evaluasi untuk tak mengulangi kesalahan
yang sama. Orang sukses tak pernah menyalahkan kegagalan yang dialaminya pada orang
lain. Meskipun sebenarnya ada andil dari orang lain yang berdampak pada kegagalan, ciri-ciri
seorang wirausaha akan tetap menghormati orang tersebut. Mereka paham bahwa tak ada
yang sempurna dalam mengambil keputusan. Menjaga sikap untuk tetap sopan adalah pilihan
tepat dari orang sukses.
Ciri-ciri seorang wirausaha selalu punya pendirian yang kuat dalam situasi apa pun.
Mereka tak akan mudah goyah dalam keadaan terimpit sekalipun. Ciri-ciri seorang wirausaha
pun menyadari bahwa dirinya adalah warga negara yang baik. Ia tak pernah melanggar aturan
dan selalu menghormati peraturan yang berlaku. Ciri-ciri seorang wirausaha percaya dan
menghormati peraturan yang ada adalah penuntun kesuksesannya.
Ide, perilaku, dan implementasi dari aktivitas yang dijalankna seorang wirausah tidak
terlepas dari tuntutan dan tanggung jawab. Oleh karena itu, komitmen sangat diperlukan
dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab.
Cari pembimbing (pilih yang sudah sukses di bidang tersebut), untuk pembanding dan
mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan langkah-langkah pencapaian goal tersebut.
Buatlah sebuah TEAM yang kompak untuk membantu mewujudkan goal tersebut
T = TogeTogether
E = Everyboverybody
A = AchievAchieve
M = Miracle
Optimalkan jaringan,relasi dan network yang kita punya untuk mencapai goal/visi kita
tersebut.
Buat jaringan baru yang tak terhingga dengan membuat relasi dan silaturahmi sebanyak-
banyaknya.
Gunakan alat bantu untuk mempercepat pencapaian misal website, jejaring sosial,
advertisement, promosi, dll
S = Save
Y = Your
S = SeIf
T = Timing
E = Energy
M = Money
Data membuktikan bahwa, 94% kegagalan usaha karena faktor SYSTEM bukan karena
faktor orangnya dalam mengimplementasikan 5W+1 H (Who, What, Where, When, Why dan
How) (Gugun,2016).
Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar dan salah satu unsur yang
dapat menjelaskan perilaku seseorang. Itulah sebabnya orang yang bekerja keras disebut
bermotivasi. Sebaliknya, orang-orang yang hanya duduk-duduk tanpa mengerjakan
sesuatu atau mengerjakan sesuatu yang berarti sering disebut tidak bermotivasi.
Motivasi terdapat dalam diri manusia yang tidak dapat terlihat dari luar dan merupakan
salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan. David Mc Clelland menyatakan bahwa
motivasi tingkah laku individu di dorong oleh tiga motif masyarakat yaitu :
1. Motif berprestasi
Motif ini adalah motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang dengan
menitikberatkan tercapainya suatu prestasi tertentu. Motif ini sangat kuat
hubungannya dengan pekerjaan yang berstandar/prestasi. Yang ada dalam pikiran
orang-orang dengan motif berprestasi ini hanyalah usaha, perjuangan agar ia dapat
mencapai suatu prestasi. Motif ini merupakan landasan kuat untuk berwirausaha.
Orang-orang yang mempunyai motif seperti ini biasanya adalah seorang yang baik,
mempunyai perhatian yang besar pada diri orang lain sebagaiman ia menghayati dirinya
sendiri. Toleransinya cukup besar dan akan puas apabila dapat membina kelestarian
usaha bersama dengan orang-orang lain. Ia menyadari bahwa pada dirinya terdapat
keterbatasan dan memerlukan bantuan orang lain.
3. Motif berkuasa
David McClelland (1987) dalam Agussabti dan Dahlia(2016) juga mengatakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi,yaitu:
Motivasi berprestasi disebabkan oleh ada usaha untuk mencapainya, dapat diukur
hasilnya, ada tantangan, ada realistis, mengandung resiko sedang dan berarti bagi sesama
dan diri sendiri. Ciri-ciri individu bermotivasi berprestasi di antaranya:
1. Majemuk, motivasi individu untuk melakukan tindakan, pada dasarnya tidak hanya
mengandung satu tujuan saja, melainkan lebih dari satu tujkuan. Oleh sebab itu, ada
banyak tujuan yang ingin dicapai oleh individu karena adanya motivasi ini.
2. Dapat berubah-ubah. Karena adanya keinginan yang bermacam-macam, maka hal
inipun akan berpengaruh terhadap motivasi yang dimiliki oleh individu. Bisa saja
suatu ketika ia menginginkan kenaikan gaji, tetapi dilain kesempatan ia ingin
kariernya naik.
3. Berbeda untuk setiap individu, Pada dasarnya tidak ada persamaan motivasi antara
individu yang satu dengan yang lain. Dua individu yang sama-sama melakukan suatu
tindakan tertentu, bisa saja yang memotivasi tindakan itu tidak sama.
4. Beberapa tidak disadari, Ada sementara yang memahami mengapa ia melakukan
suatu tindakan. Bisanya karena adanya peristiwa yang menekan keinginan masuk ke
dalam bawah sadar, sehingga ketika muncul suatu tindakan. individu tersebut tidak
mampu untuk mengenali motivasinya apa.
Kebutuan untuk berprestasi tinggi dapat dilatih atau dikembangkan dengan suatu
model pelatihan yang dikenal dengan nama Achievment Motivation Training. Dalam
pelatihan ini seseorang diajarkan antara lain untuk menetapkan tujuan (tingkat aspirasi)
secara lebih realistis, dalam arti memperhitungkan hambatan-hambatan yang mungkin
akan muncul baik yang berasal dari dalam diri individu maupun yang berasal dari
lingkungan, dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
Motivasi intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidakperlu
dirangsang dari luar karena didalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu (Bahri,2002). Artinya tingkah laku yang dilakukan seseorang disebabkan oleh
kemauan sendiri bukan karena dorongan dari luar. Motivasi intrinsik ada dua yaitu (a)
determinasi diri dan pilihan personal dan (b) pengalaman optimal
b) Pengalaman optimal
Pengalaman optimal sering terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan
berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Pengalaman optimal terjadi
ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit
tetapi juga tidak terlalu mudah. Pengalaman optimal paling mugkin terjadi di area
dimana manusia ditantang dan menganggap diri mereka punya keahlian yang
tinggi.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
rangsangan dari luar (Sardiman,2005). Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang
digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak diluar tingkah laku tersebut. Orang yang
melakukan aktivitas karena termotivasi secara ekstrinsik didorong oleh motif untuk
mendapatkan hadiah, pujian atau menghindari hukuman.
Terdapat beberapa cara untuk memotivasi seseorang agar berprestasi dalam bekerja
yaitu:
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan (2) kemampuan
menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut, maka definisi kewirausahaan adalah
tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta
membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga produktif dan
inovatif."(Pekerti,1997)
Bahkan hal ini ditegaskan oleh seorang pakar pendidikan Nasution (Ditjen Dikti,2013)
yang menyatakan bahwa kebanyakan lulusan pendidikan menjadi pengangguran adalah
akibat mereka tidak memiliki impian dan tidak bersungguh-sungguh untuk meraihnya.
Oleh karena itu kegiatan awal adalah mengenai urgensi impian dalam hidup.
Di samping ciri dan cara tersebut di atas ada beberapa kiat pengusaha sukses yang perlu
diamati dan perlu di tiru, bila kita ingin mengkuti jejak mereka yang telah berhasil dalam
membangun bisnisnya, antara lain sebagai berikut.
proses panjang dan penuh perjuangan yang di tempuh, serta kiat yang di gunakan oleh
wirausahawan dalam menangkap, mencari, menciptakan dan memanfaatkan peluang
peluang usaha.
menjalin usaha kerjasama dan kemitraan.
konsep perencanaan bisnis dan kiat pengendalian yang diterapkan.
sistem management bisnis yang di terapkan dalam menghadapi pesaing, perubahan
yang terjadi dan perkembangan lingkungan.
indikator keberhasilan kinerja bisnis dan keuangan perusahaan.
hal hal lain yang meliputi kiat kiat khusus dalam mengelola perushaan.
1. "Pribadi kamu biasanya tercermin dalam bisnis. Untuk meningkatkan bisnis, pertama-
tama tingkatkan dirimu." - Idowu Koyenikan
2. "Jangan terintimidasi oleh apa yang tidak kamu ketahui. Itu bisa menjadi kekuatan
terbesar dan memastikan bahwa kamu melakukan sesuatu secara berbeda dari orang
lain." - Sara Blakely
3. "Motivasi terbesarku adalah terus menantang diri sendiri. Aku melihat kehidupan
hampir seperti pendidikan universitas yang belum pernah kulakukan. Setiap hari aku
belajar sesuatu yang baru." - Richard Branson
4. "Pengaturan waktu, ketekunan, dan sepuluh tahun mencoba pada akhirnya akan
membuat Anda terlihat seperti sukses dalam semalam." - Biz Stone
5. "Uang selalu bersemangat dan siap bekerja bagi siapa saja yang siap
menggunakannya." - Idowu Koyenikan
6. "Jangan biarkan pendapat orang lain menenggelamkan suara hatimu sendiri." - Steve
Jobs
7. "Modal utama pengusaha adalah jangan cengeng, jangan mudah menyerah." - Chairul
Tanjung
8. "Ketika Anda kehilangan bisnis kecil, Anda kehilangan ide besar. Orang yang
memiliki bisnis sendiri adalah bos bagi diri mereka sendiri. Mereka pemikir yang
mandiri. Mereka tahu mereka tidak bisa bersaing dengan meniru pengusaha besar;
mereka harus berinovasi. Jadi, mereka tidak terlalu terobsesi pada penghasilan,
mereka lebih terobsesi pada ide." - Ted Turner
9. "Pengusaha dan pimpinan bisnis memerlukan orang-orang yang mampu berpikir
sendiri, yang mampu berinisiatif dan menemukan solusi dari permasalahan." -
Stephen Covey
10. "Menjadi pejabat, pohonnya memang tinggi, tapi buahnya tidak ada. Enak jadi
pengusaha." - Chairul Tanjung
11. "Jika ada yang ingin menjadi pengusaha, sebaiknya sedini mungkin. Jadi pengusaha
itu tidak bisa tiba-tiba." - Dahlan Iskan
12. "Pengusaha perlu bersikap realistis. Jadi, ketika Anda menulis rencana bisnis Anda,
jika sejak awal Anda percaya bahwa ada kemungkinan 70 persen rencana Anda gagal,
hal itu akan meringankan beban Anda." - Jeff Bezos
13. "Apakah menjadi pengusaha itu bisa dipelajari? Tidak mungkin. Namun, menjadi
pengusaha itu harus dijalankan." - Dahlan Iskan
14. "Pengusaha itu penuh percaya diri. Percaya pada diri sendiri. Ia percaya bisa membuat
sesuatu yang spektakuler dan berguna buat orang banyak." - Harry Slyman
15. "Kalau tidak mau jadi pengusaha, jadilah investor. Invest di bisnis orang lain,
properti, emas ,dan reksa dana syariah agar membaik nafkahmu." - Ippho Santoso
16. "Pengusaha yang tidak dapat mengatasi kesedihan hati akan mati muda." - Alexis
Carrel
17. "Kejujuran dan integritas sejauh ini merupakan aset yang paling penting dari seorang
pengusaha." - Zig Ziglar
18. "Jadi pengusaha itu enggak perlu modal, tapi mental." - Rangga Umara
19. "Pengusaha selalu mencari perubahan, meresponsnya, dan mengeksploitasinya
sebagai peluang." - Peter F. Drucker
20. "Jujur dan kepercayaan adalah modal awal dan paling dasar dari seorang pengusaha."
- Chairul Tanjung
21. "Pengusaha tak harus pintar, tapi pintar cari orang pintar!" - Jaya Setiabudi
22. "Bukan majikan yang membayar upah. Pengusaha hanya menangani uang.
Pelangganlah yang membayar upah." - Henry Ford
23. "Jadilah pengusaha yang memiliki karakter yang baik. Orang yang sukses dengan cara
curang, pasti akan segera gulung tikar karena orang orang/publik menolaknya. Oleh
karena itu, lebih baik untung sedikit, namun diusahakan secara jujur dan ikhlas." -
Sudono Salim
24. "Pengusaha sejati adalah pelaku, bukan pemimpi." - Nolan Bushnell
25. "Pertanyaan yang saya tanyakan pada diri saya hampir setiap hari adalah, apakah saya
melakukan hal terpenting yang dapat saya lakukan?" - Mark Zuckerberg
26. "Pengusaha sukses itu selalu berusaha memberikan yang terbaik dan selalu
memberikan manfaat buat orang lain." - Rangga Umara
27. "Penting bagi pengusaha muda untuk memiliki kesadaran diri yang memadai untuk
mengetahui apa yang tidak mereka ketahui." - Mark Zuckerberg
28. "Pengusaha pada dasarnya adalah visualisator dan aktualisator. Dia dapat
memvisualisasikan sesuatu, dan ketika dia memvisualisasikannya, dia melihat dengan
tepat bagaimana mewujudkannya." - Robert L. Schwartz
29. "Seorang pengusaha adalah satu-satunya orang yang selamanya meminta maaf atas
pekerjaannya." - Gilbert Keith Chesterton
30. "Siapapun yang mengatakan pengusaha berurusan dengan fakta, bukan fiksi, tidak
pernah membaca proyeksi lima tahun yang lalu." - Malcolm Forbes
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan
baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan
utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Dengan demikian motivasi dapat dipahami sebagai keadaan dalam diri individu yang
menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan.
Motivasi menerangkan cara orang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Semakin
wirausahawan mengerti perilaku organisasi, semakin mampu mereka mempengaruhi perilaku
tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional.
A. Latar Belakang
Penurunan kinerja Usaha kecil ini diduga, disebabkan oleh permasalahan ataupun
kelemahan yang dimiliki oleh sebagaian besar usaha kecil untuk mengantisipasi ancaman dan
mengeksploitasi peluang pasar. Faktor yang menyebabkan lemahnya usaha kecil antara lain:
keterbatasan modal, permasalahan kepegawaian, biaya langsung yang tinggi, keterbatasan
varian usaha, dan rendahnya kredibilitas (Daryanto 2013, 4). Selain itu, para pengusaha
belum memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat dalam menghadapi kelemahan-kelemahan
tersebut dan bertahan dalam persaingan bisnis.
Pentingnya memiliki orientasi kewirausahaan dalam menjalankan usaha telah dibuktikan
dalam beberapa penelitian. Menurut penelitian Kaur & Mantok (2015) yang membuktikan
bahwa tiga dimensi orientasi kewirausahaan yaitu sikap proaktif, risk-taking (pengambilan
keputusan), dan inovasi berpengaruh terhadap kinerja bisnis diukur dari kinerja subjektifnya.
Didukung dengan penelitian Uddin & Bose (2015) dengan empat variabel orientasi
kewirausahaan yaitu inovasi, proaktif, risk-taking, dan autonomi terbukti berpengaruh
terhadap kinerja usaha. Hal ini menunjukkan bahwa usaha kecil yang ingin meningkatkan
kinerjanya tentunya harus memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu penyebab kegagalan usaha kecil adalah
manajemen yang buruk. Padahal setiap usaha dalam pengelolaannya untuk mencapai hasil
yang efektif dan efisien memerlukan penerapan prinsip- prinsip manajemen dan peranan
pimpinan atau pengusaha untuk menjalankan fungsi-fungsi utama manajemen agar
tercapainya keberhasilan usaha yang diinginkan. Suci (2009) menyatakan bahwa kemampuan
manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada industri kecil
menengah bordir di Jawa Timur. Sehingga memiliki kemampuan manajemen yang baik juga
menjadi peranan yang penting dalam menjalankan usaha kecil.
Salah satu aspek penting dalam dari kewirausahaan adalah pemasaran. Tujuan pemasaran
adalah untuk mendapatkan laba bagi perusahaan melalui promosi dan distribusi produk.
Sudah menjadi tuntutan bagi setiap pengusaha untuk menyusun strategi pemasaran dalam
menjalankan aktivitas-aktivitas usaha guna mencapai target yang ingin dicapai oleh suatu
usaha. Strategi pemasaran perlu dilakukan untuk menghadapi persaingan dan memenuhi
keinginan konsumen. Salah satu contoh misalnya, pengusaha menerapkan strategi Pemasaran
low cost dibanding pesaingnya agar menarik lebih banyak konsumen. Setyawan et al. (2015),
menemukan bahwa strategi bisnis berpengaruh positif terhadap kinerja bisnis walaupun 85
persen dari UKM yang diteliti tidak melaksanakan keseluruhan perencanaan strategi bisnis.
Strategi bisnis hanya terbatas pada strategi pemasaran.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Kewirausahaan pada dasarnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Secara
ekstrim wirausaha didefinisikan sebagai seseorang yang dapat mengubah sampah menjadi
emas. Kata wirausaha (entrepreneur) dikenalkan oleh Joseph Schumpeter seorang ahli
ekonomi berkebangsaan Austria pada tahun 1883-1950. Schumpeter berpendapat bahwa
proses perubahan ekonomi pada dasarnya dipengaruhi oleh perilaku tiap-tiap pribadi yakni
sang entrepreneur sendiri sebagai pelaku usaha. Oleh karena itu kewirausahaan
(entrepreneurship) selalu mencari hal-hal yang baru sebagai tantangan untuk berubah dan
dengan perubahan tersebut dimanfaatkan sebagai peluang.
Wirausaha adalah orang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan
berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan
inovatif. Kemampuan seseorang yang kreatif dan inovatif secara riil tercermin dalam
kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up), kemampuan untuk mengerjakan
sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity),
kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk
mengembangkan ide dan mengelola sumber daya yang dimiliki. Kemauan dan
kemampuankemampuan tersebut diperlukan terutama untuk: (1) melakukan proses/teknik
baru (the new technic), (2) menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new
service), (3) menghasilkan nilai tambah baru (the new value added), (4) merintis usaha baru
(new business), yang berorientasi pasar, dan (5) mengembangkan organisasi baru (the new
organization).
Dalam berwirausaha, inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha.
Keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan kreativitas adalah inti dari
kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk
menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk
memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan kreativitas dapat dipandang sebagai kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang.Dalam hal memanfaatkan peluang, seorang wirausaha dituntut untuk
selalu memiliki sikap kreatif dan inovatif. Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana
menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya belum ada untuk dipergunakan.
Dalam prakteknya ide kreatif dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau
lebih ide-ide secara langsung (John Adair, 1996).
Kreativitas merupakan usaha memikirkan sesuatu atau kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Peningkatan Kinerja Bisnis dengan Kemampuan Kreativitas dan Strategi Inovasi di Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Makanan Tradisional Lampung
Perkembangan data usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia, pada tahun 2017
jumlah UMKM diperkirakan berkembang sampai lebih dari 59.000.000 unit (sumber:
depkop.go.id.,http://www.lisubisnis.com/2016/12). Dari data Badan Pusat Statistik (BPS-
Statistics Indonesia) menunjukkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan
kecil triwulan II tahun 2017 naik sebesar 1,64 persen (q-toq) terhadap triwulan I tahun 2017.
Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah industri kertas dan barang dari
kertas naik 15,87 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia naik 9,72 persen,
serta industri pakaian jadi naik sebesar 8,82 persen. Berdasarkan data di atas menurut Badan
Pusat Statistik industri kerajinan dan makanan tradisional terjadi penurunan sebesar 5,13
persen yang sebenarnya harus ditingkatkan agar kesejahteraan masyarakat lebih meningkat.
Kondisi ini juga terjadi pada industri makanan tradisional di Lampung.
sebagai berikut:
Y = р1y.X1+ р2y.X2+ey
Keterangan:
objek penelitian tentang UMKM sentra industri makanan tradisional khas Lampung dan
profil responden, analisis deskriptif setiap variabel menggunakan skor persentase
kecenderungan, analisis verivikatif untuk menguji hipotesis menggunakan SEM-PLS dengan
model pengukuran dan model struktural.Proses produksi pada sebagian besar UMKM
tersebut masih mengandalkan teknologi sederhana, dan malahan masih manual dan tidak
menggunakan mesin otomatis. Karena sifatnya makanan khas jadi setiap penjual harus
mencirikan kekhasan dari setiap makanan yang di jual. Sebagian besar proses pemasaran
masih mengandalkan pesanan dan pajangan di toko. Namun, promosi penjualan yang
dilakukan relatif kurang.
2.3. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1)
Kemampuan kreatif secara umum memiliki kecenderungan tinggi namun ada yang perlu
ditingkatkan antara lain pada dimensi inspirasi kreatif cenderung tinggi, namun pada
indikator tingkat inspirasi kreatif dari konsumen, tingkat inspirasi kreatif dari lingkungan
cenderung rendah. Dimensi berpikir kreatif cenderung tinggi namun pada indikator tingkat
pemahaman mengenai posisi kekuatan/kelemahan dibandingkan pesaing cenderung rendah,
dimensi bekerja kreatif cenderung tinggi namun pada indikator tingkat pengetahuan untuk
bekerja kreatif cenderung rendah. Dimensi kerjasama kreatif cenderung rendah seperti pada
indikator tingkat keselarasan antar-fungsi manajemen (keuangan, SDM, produksi,
pemasaran0 dalam menghasilkan produk unggul dan tingkat koordinasi sinergis dengan
konsumen untuk persaingancenderung rendah. Strategi inovasi secara umum memiliki
kecenderungan tinggi namun ada yang perlu ditingkatkan antara lain pada, dimensi inovasi
pemasaran cenderung tinggi namun pada indikator tingkat keragaman (variasi) dalam
aktivitas promosi cenderung rendah. Dimensi inovasi keuangan cenderung rendah seperti
pada indikator tingkat akses terhadap sumber dana, tingkat kemudahan transaksi keuangan,
tingkat penerapan system manajemen keuangan, tingkat adaptabilitas financial technology
cenderung rendah. 2) Kemampuan kreatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
bisnis. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin kreatif kemampuan para pengusaha, maka
akan meningkatkan kinerja bisnisnya. 3) Strategi inovasi memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja bisnis. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin inovatif produk
yang dihasilkan para pengusaha, maka akan meningkatkan kinerja bisnisnya.
Bab 3
Strategi Kewirausahaan dengan Kemampuan Kreativitas dan Strategi Inovasi pada UMKM di
Pasar Tradisional Lampung
Perkembangan Informasi dan Teknologi Saat ini membuat perusahaan berada di Era
Ekonomi Pengetahuan (Hendarman, A. F., & Tjakraatmadja, J. H. 2012). Menurut Kelly, K.
(1998) bahwa setiap perusahaan di Era Ekonomi Pengetahuan akan menghadapi tantangan
yang berbeda dalam mencapai Keunggulan Kompetitif karena lingkungan bisnis yang sedang
berjalan globalisasi, intangibilitas, dan antar konektivitas. Wright, M., & Hitt, M. A. (2017)
mengusulkan bahwa perusahaan perlu membangun sumber daya pengetahuan berbasis
tindakan kewirausahaan untuk mencapai Keunggulan Kompetitif di era ekonomi. Terkait
dengan lingkungan bisnis yang tidak pasti dan memiliki persaingan bisnis yang dinamis,
dengan demikian, Keunggulan Kompetitif tradisional semakin kurang relevan karena itu
mudah ditiru. Sesuai dengan itu, para ahli seperti Grant, R.M. (1996) dan Salunke, S.,
Weerawardena, J., & McColl-Kennedy, J. R. (2019) berpendapat bahwa pengetahuan saat ini
adalah sumber daya organisasi untuk mencapai Keunggulan Kompetitif yang sulit ditiru oleh
pesaing lain. Strategis kewirausahaan mengambil tindakan kewirausahaan dengan perspektif
strategis (Garud, R., Gehman, J., & Tharchen, T. 2018). Praktik Kewirausahaan Strategis
adalah kewirausahaan di tingkat organisasi yang menggabungkan Kewirausahaan dan
Manajemen Strategis yang juga mencerminkan dua hal seperti pencarian peluang kegiatan
dan kegiatan pencarian keuntungan (Withers, M. C., Ireland, R. D., Miller, D., Harrison, J. S.,
& Boss, D. S. 2018). Oleh karena itu, Bengesi, K.M.K., and I. Le Roux. (2014) percaya
bahwa dua hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan wirausaha seperti Usaha Kecil
Menengah (UKM) untuk membuat kondisi pasar yang tidak seimbang. Kewirausahaan
Strategis diakui oleh para peneliti sebagai bidang baru penelitian kewirausahaan yang
dilakukan oleh suatu organisasi. Strategis kewirausahaan diposisikan sebagai konsep dimulai
pada awal 2000 dan telah berkembang sejak saat itu (Daryani, S.M and Tabrizinia, S. 2015).
Konsep ini dipengaruhi oleh manajemen strategis dan kewirausahaan dalam organisasi
(Hoglund, L.M.H., Caicedo, H.M., and Martensson, M. 2014). Foss, N.J. and J. Lyngsie.
(2012) menekankan bahwa kewirausahaan strategis adalah bentuk manajerial dan
kewirausahaan daya tarik bagi para manajer terletak pada kombinasi ekonomi dan
behaviorisme di perusahaan, kecepatan yang menjanjikan, fleksibilitas, dan inovasi. Karena
itu, akademisi dan praktisi berpendapat bahwa itu strategis kewirausahaan sangat Penting
bagi para praktisi dan pembuat kebijakan (Luke, B., Kearins, K. and Verreynne, M-L.
2011).Kemampuan kreativitas menjadi faktor yang mempengaruhi strategi dalam
kewirausahaan. Kreativitas dianggap sebagai keterampilan yang menggunakan berbagai
teknik pembuatan ide (seperti brainstorming), menciptakan ide baru dan berguna,
merumuskan, memahami, menganalisa dan mengevaluasi ide asli untuk meningkatkan dan
memaksimalkan upaya kreativitas (Ferrari, A., Cachia, R., & Punie, Y. 2009). Kreativitas
merupakan sumber penting dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli
terhadap growth (pertumbuhan) dan change (perubahan). Roe Psychological Approaches to
Creativity in Science, New York University(Sawyer, R. K. 2011) menyatakan bahwa syarat-
syarat orang yang kreatif yaitu: a) Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to
experience)., b) Kepercayaan terhadap diri sendiri (self reliance)., c) Tidak sedang tunduk
pada pengawasan kelompok (not being subject to group standard and control).,
d)Ketersediaan untuk mengambil resiko yang diperhitungkan (willing to take calculated
risks). Peran sentral dalam kewirausahaan adanya kemampuan yang kuat untuk menciptakan
(to create or to innovate) sesuatu yang baru, misalnya: sebuah organisasi baru, pandangan
baru tentang pasar, nilai-nilai corporate baru, proses-proses manufacture yang baru, produk-
produk dan jasa-jasa baru, cara-cara baru dalam mengelola sesuatu., cara-cara baru dalam
pengambilan keputusan (Salunke, S., Weerawardena, J., & McColl-Kennedy, J. R. 2019).
Menurut Tidd, J., & Bessant, J. R. (2018) Inovasi sangat penting dalam perkembangan
produk, karena Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen
pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik. Perhatian terhadap pasar tradisional
UKM di Indonesia sebagai bentuk keberpihakan pada masyarakat ekonomi. Umumnya, UKM
di pasar tradisional menghadapi dua kendala penting yang harus diperhatikan, yaitu, kendala
internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan kendala internal adalah kurangnya sumber
daya, manajemen, daya tawar, dan legalitas, sementara kendala eksternal berarti tantangan
persaingan globalisasi seperti persaingan dengan pasar modern, pusat perbelanjaan modern,
harga barang dagangan yang berfluktuasi sejalan dengan fluktuasi dolar Amerika, Kawasan
Perdagangan Bebas ASEAN-China, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada (2016).
Kendala-kendala itu menjadi perhatian pemerintah, bisnis agen, dan publik terhadap
kelangsungan hidup UKM di pasar tradisional dan keberlanjutan pasar tradisional diri.
Pemerintah Daerah Jawa Barat khususnya di bidang perdagangan telah membuat program
GEMPITA (Gerakan Cinta Pasar Tradisional). Tujuan dari program GEMPITA adalah untuk
melindungi Mikro, Kecil dan Usaha Menengah (UKM) di pasar tradisional provinsi Jawa
Barat yang mulai berkurang dan terpinggirkan oleh tekanan pasar modern, pusat perbelanjaan
modern, serta masyarakat urban gaya hidup. Peraturan daerah ini diwujudkan dengan
merevitalisasi 37 pasar tradisional di 25 kabupaten/kota Lampung, Jawa barat Indonesia
(Resalawati, A. 2011).
Lampung adalah salah satu kota yang mendapat perhatian untuk revitalisasi pasar tradisional.
Berdasarkan data dan informasi dari pemerintah, Pasar Bermartabat sebagai lembaga
pemerintah yang mengelola pasar tradisional di Lampung melaporkan bahwa Lampung
memiliki 40 pasar tradisional. Namun, keberlanjutannya dari 40 pasar tradisional di Lampung
ini dianggap terancam oleh tekanan persaingan pasar modern. Terlebih lagi, ada 2 pasar
tradisional yang bisa dikatakan mati atau mati seperti pasar gunung terang, pasar tempel, dan
pasar sedangkan pasar tradisional lainnya seperti Pasar Wayhalim dan Pasar Waykandis
tampaknya sudah sangat tinggi terancam. Namun berdasarkan pengamatan lapangan,
diketahui bahwa dalam persaingan ketat ini, UKM di Indonesia pasar tradisional yang
menjadi pusat garmen cenderung memiliki posisi kompetitif yang lebih baik daripada pasar
tradisional yang berpusat pada penjualan sayuran, buah-buahan, dan kebutuhan primer
lainnya. Juga, selama krisis ekonomi, jumlah pengecer skala mikro dan kecil di pasar
tradisional adalah secara mengejutkan meningkat seperti di Pasar Tengah dan Pasar Bambu
Kuning.
Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory). Dalam penelitian ini data yang
dipergunakan adalah data primer. Dalam hal ini data diperoleh dari kuesioner yang diberikan
kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada variable penelitian
yang di digunakan dan selanjutnya akan dianalisis untuk dijadikan pembahasan. Daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden mengenai variabel penelitian meliputi
manajemen Pengetahuan, Kemampuan kreatif dan Strategi inovasi terhadap Strategi
kewirausahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemilik Usaha kecil dan menengah
garmen di Lampung yang berjumlah sebanyak 52.
3.3. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan regresi linier berganda, maka pada akhirnya
dapat ditarik kesimpulan bahwa 1) kemampuan kreativitas berpengaruh signifikan secara
simultanterhadap strategi kewirausahaan pada usaha kecil dan menengah Garmen Lampung;
2) strategi inovasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap strategi kewirausahaan pada
usaha kecil dan menengah Garmen Lampung; dan 3) kemampuan kreativitas dan Strategi
Kewirausahaan berpengaruh dominan terhadap Strategi Kewirausahaan pada usaha kecil dan
menengah Garmen Lampung.
Bab 4
Inovasi merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter pada tahun
1934. Inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi ‘kombinasi baru’. Istilah kombinasi
baru ini dapat merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru.
Istilah ‘baru’ dijelaskan Adair (1996) bukan berarti orisinal tetapi lebih kepada aspek
‘kebaruan’. Arti kebaruan ini diperjelas dengan pendapat Schumpeter yang mengatakan
bahwa inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi kombinasi
baru. Melalui inovasi seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses
kerja, pemasaran, sistem pengiriman, dan kebijakan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga
pemegang saham dan masyarakat (de Jong & Den Hartog, 2003).
Inovasi pada level negara terlihat dari daya saing. Faktor kunci bagi keberlangsungan dan
daya saing sebuah negara atau organisasi adalah inovasi radikal dan inkermental (Salaman &
Storey, 2002).
Inovasi merupakan jawabannya yaitu proses penting bagi kesehatan organisasi dan bahkan
faktor kunci bagi keberlangsungan dan daya saing sebuah organisasi bisnis (Salaman &
Storey, 2002). Inovasi juga telah tumbuh di negara‐negara Asia lain seperti Malaysia,
Thailand, dan Filipina. Mereka telah beranjak ke produk‐produk yang mempunyai tingkat
teknologi yang kompleks dan bernilai tambah tinggi, bahkan Singapura dan Korea Selatan
telah mengarah pada teknologi informasi dan perancangan produk.
India melakukan inovasi dengan strategi outsourcing pada awalnya di tahun 1980‐an dan
sekarang ini telah menguasai IT (Ohmae, 2005).
Daya saing sebuah negara ditentukan oleh seberapa besar penguasaan teknologi tinggi
dalam menghasilkan produk atau jasa dengan nilai tambah dan bukan bersandar pada
kekayaan alam semata. Nilai tambah suatu produk atau jasa dapat ditempuh dengan
mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan sehingga kualitas manusia yang bersumber
daya merupakan prasyarat. Ketika manusia tidak memiliki kualitas yang berdaya guna akan
berpengaruh terhadap pengembangan industri manufaktur bersifat padat karya dan teknologi
tidak kompleks. Dengan demikian, nilai tambah pun bersifat terbatas (Helmi, 2009).
Akhir abad ke 20 ditandai perubahan era bisnis dari bisnis berbasis industrial ke
pengetahuan. Hal ini membawa implikasi pada perubahan tujuan bisnis dan sumber daya
yang digunakan untuk persaingan. Tujuan semula bisnis menghasilkan produk komoditas
yang terdiferensiasi berubah menjadi menghasilkan produk inovatif yang berbasis
pengetahuan (Kim & Lee, 2006; Wang, 2007).
Inovasi yang merupakan perbaikan proses kerja sehari‐hari dan desain kerja harian disebut
sebagai inovasi inkremental dan beberapa ahli menyebutnya dengan istilah perilaku inovatif
(Scott & Bruce, 1994; Adair, 1996) atau shop‐floor innovation (Axtell dkk, dalam Den
Hartog, 2000).
Masyarakat pada umumnya hanya terfokus pada inovasi radikal khususnya produk atau
teknologi seperti inovasi yang dilakukan di pabrik mobil Jepang, telepon genggam dari
Finlandia, dan yang diciptakan oleh Walt Disney dengan Mickey Mouse dan Disneyland.
Inovasi radikal dilakukan dengan skala besar oleh para ahli di bidangnya dan biasanya
dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan. Inovasi tersebut ini sering kali
dilakukan dibidang manufaktur dan lembaga jasa keuangan (Helmi, 2009).
Kesuksesan pabrik mobil Jepang dikatakan Nonaka & Takeuchi (1995) adanya proses
penciptaan pengetahuan yang dimulai dari perkemahan curah pendapat. Kesuksesan
Finlandia dengan produk telepon genggam karena komitmen tinggi pada riset dan
pengembangan. Departemen kreatif Disney terus menerus mampu menciptakan cara‐cara
yang jenius untuk menyenangkan orang (Collins, 2002). Oleh karena itu, dibalik kesuksesan
inovasi produk bukan semata‐mata tergantung pada teknologi saja tetapi iklim yang kondusif.
4.1. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan
Istilah pengetahuan dalam banyak literatur dibedakan dengan informasi dan data.
Berdasarkan hirarkisnya, informasi berasal dari data yang telah diproses dan
diinterpretasikan. Data adalah fakta dan angka kasar, yang selanjutnya diproses dan disebut
dengan informasi. Hasil dari pengolahan informasi dengan menggunakan metode tertentu
disebut dengan pengetahuan. Oleh karena pengetahuan merupakan informasi yang diproses
oleh masing‐masing individu, dengan demikian sifat dari pengetahuan adalah subjektif, unik,
bermanfaat, dan akurat yang berkaitan dengan fakta, prosedur, konsep, interpretasi, ide,
pengamatan, dan penilaian (Alavi & Leidner, 2001).
Terdapat perbedaan makna pengetahuan antara budaya barat dan timur. Di barat ada
pemisahan antara pengetahuan dan sumbernya, sedangkan di timur tidak ada pemisahan
tersebut. Pengetahuan yang berkembang di barat bersifat eksplisit, sedangkan di timur
bersifat tasit. Oleh karenanya, Nonaka & Takeuchi (1995) mengadopsi pengertian
pengetahuan tradisional yaitu keyakinan akan kebenaran yang bersifat personal yang
terjustifikasi. Keyakinan dipandang konsep pengetahuan tersebut karena berkaitan erat
dengan nilai dan keyakinan dari individu atau kelompok. Nonaka & Kanno (1998), dan
Huber (dalam Alavi & Leidner, 2001) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan
sumberdaya yang tidak tampak dan berada di otak masing‐masing individu yang merupakan
suatu keyakinan akan kebenaran yang terjustifikasi yang dapat meningkatkan kapasitas dalam
tindakan yang efektif.
Berdasarkan pendapat Michael Polanyi, Nonaka berbagi pengetahuan terdapat dua macam
(Nonaka & Takeuchi, 1995; Nonaka & Kanno, 1998) yaitu pengetahuan tasit dan eksplisit.
Kedua macam pengetahuan tersebut bersifat kontinum. Pengetahuan eksplisit dapat
diekspresikan dalam kata‐kata dan angka‐angka disajikan dalam bentuk data, formula ilmiah,
spesifikasi, manual dan sebagainya. Jenis pengetahuan ini siap untuk ditranmisikan antar
individu secara formal dan sistematik.
Pengetahuan tasit bersifat personal dan sulit dilakukan formalisasi, sehingga sulit untuk
dikomunikasikan dan dibagikan kepada pihak lain. Pengetahuan tasit berisi insight subjektif,
intuitif, dan berakar dari perilaku dan pengalaman (Nonaka & Takeuchi, 1995; Nonaka &
Konno, 1998; Akamavi & Kimble, 2005).
Terdapat dua dimensi pengetahuan tasit yaitu dimensi teknis dan dimensi kognitif.
Dimensi kognitif berupa keyakinan, ide, nilai, skemata, dan model mental yang membentuk
cara pandang manusia terhadap dunia. Pusat elemen kognitif yang dikenal oleh Juhnson‐
Laird (Nonaka & Takeuchi, 1995) sebagai “model mental” yaitu tempat dimana manusia
menciptakan model‐model kerja dunia dengan membuat dan memanipulasi analogi dalam
pikiran mereka.
Penciptaan pengetahuan menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) didasarkan sistem berpikir
yang merupakan proses spiral dari interaksi antara pengetahuan eksplisit dan tasit. Interaksi
antara macam‐macam pengetahuan akan mendorong pembentukan kreasi yang baru. Ada 4
langkah dalam penciptaan pengetahuan yang baru yaitu Sosialisasi, Eksternalisasi,
Kombinasi, dan Internalisasi (Model SEKI).
Eksternalisasi sering kali digerakkan oleh metaphora dan atau analogi. Menggunakan
sebuah metaphora dan atau analogi yang atraktif, sangat efektif dalam membantu
berkembangnya komitmen secara langsung terhadap proses kreatif. Dalam hal ini, kekayaan
pemimpin akan bahasa‐bahasa kiasan dan imajinasi merupakan sebuah faktor penting dalam
mendapatkan pengetahuan tasit dari anggota proyek. Diantara keempat bentuk konversi
pengetahuan, eksternalisasi memiliki peran kunci dalam penciptaan pengetahuan, karena
eksternalisasi menciptakan konsep baru dan eksplisit dari pengetahuan tasit.
a. Metaphora adalah cara memandang sebuah objek sebagai objek lain, dapat terkait dengan
karakteristik objek yang berbeda dan memperkaya persepsi tentang objek tersebut, misalnya
ketika seseorang menjumpai benda yang sama sekali belum pernah disentuh atau
dirasakannya dengan inderanya, maka ketika ia mengungkapkan kesan atau perasaannya ia
cenderung bermetaphora.
d. Metaphora mampu mengkomunikasikan tentang sebuah objek dengan lebih kuat dan
melibatkan pengalaman emosional yang mendalam (Srivastava dan Barret, 1988).
Metaphora seperti halnya analogi bukan merupakan pemaknaan objek secara harfiah
namun lebih eksplanatif dan dapat digunakan dalam konteks gambaran ekspresif dan afektif.
Jika metaphora diterapkan dalam proses kelompok atau dalam organisasi, maka metaphora
dapat berfungsi sebagai pertukaran informasi dan pengetahuan. Melalui metaphora, objek
yang menjadi kajian kelompok atau organisasi dapat diuraikan dengan bahasa‐bahasa yang
saling mudah dimengerti para anggota kelompok. Bentuk‐bentuk komparasi dalam mengenali
permasalahan atau kasus yang dihadapi akan lebih bermakna dan dapat diterima oleh setiap
individu. Ide‐ide yang terwujud dalam metaphora dapat berkembang dalam proses kelompok,
sehingga dapat memicu kreativitas kelompok dan inovasi kelompok
Bab 5
Fakta empiris menunjukkan bahwa jumlah lulusan perguruan tinggi dari waktu ke waktu
mengalami kenaikan yang signifikan, sedangkan daya serap pasar kerja sangat kecil.
Akibatnya angka pengangguran terbuka di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai 9 –10 %
dan termasuk didalamnya adalah penganggur terdidik alumni perguruan tinggi. Untuk
mengatasi tingginya pengangguran terdidik tersebut maka dipandang perlu menumbuh
kembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Berbagai upaya yang ditempuh Program
Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung untuk menumbuh-kembangkan
kewirausahaan di kalangan mahasiswa adalah:
Salah satu tantangan berat yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini adalah adanya
jumlah pengangguran yang sangat besar dan senantiasa bertambah dari waktu ke waktu.
Meskipun mengurangi angka pengangguran selalu menjadi prioritas program pemerintah,
namun setiap tahun angka tersebut sulit dikurangi. Jika pun berkurang, jumlahnya sangat
kecil. Dari data jumlah pengangguran yang ada, ternyata penganggur dari kalangan terdidik
menunjukkan kecenderungan meningkat (Wahyuni, E. T. 2008; Sanisah, S. 2010; Pasay, N.
H. A., & Indrayanti, R. 2012).
Departemen Pendidikan Nasional mencatat jumlah mahasiswa yang lulus dari perguruan
tinggi negeri dan swasta tahun akademik 2017-2018 sebanyak 2.159.516 orang (Kemenristek
dikti 2017; Kemenristekdikti 2018). Namun, tidak semua yang lulus ini terserap oleh pasar
kerja.Data survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Februari 2007 yang dikeluarkan
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran per Februari 2019
mengalami penurunan. Tapi, dari sisi pendidikannya lulusan diploma dan universitas makin
banyak yang tidak bekerja. Lulusan diploma I/II/III dari 6,4 naik menjadi 6,9 artinya terjadi
kenaikan 8,5% sedangkan untuk universitas dari 5,0 menjadi 6,2 artinya terjadi kenaikan
sebesar 25% (Lumbangaol, H. E., & Pasaribu, E. 2018; Aku, A. S. 2015). Sebab lulusan
diploma dan S1 menganggur dikarenakan beberapa faktor diantaranya 1) penyediaan
lapangan kerja terbatas; 2) ekspektasi penghasilan dan status lebih tinggi; dan keterampilan
tidak sesuai dengan yang dibutuhkan (Saputra, W. A., & Mudakir, Y. B. 2011; Statistik, B. P.
2019).
Lulusan perguruan tinggi yang setengah menganggur jumlahnya lebih besar dibandingkan
dengan pengangguran terbuka. Lulusan perguruan tinggi akan memilih menjadi setengah
menganggur dari pada tidak bekerja sama sekali sehingga angkanya akan terus bertambah
(Wahyuni, E. T. 2008; Muhdar, H. M. 2016; Sari, D. A. 2016). Salah satu solusi yang
ditawarkan pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran adalah menciptakan lapangan
kerja yang bersifat padat karya. Namun kalangan terdidik cenderung menghindari pilihan
pekerjaan ini karena preferensi mereka terhadap pekerjaan kantor lebih tinggi. Preferensi
yang lebih tinggi didasarkan pada perhitungan biaya yang telah mereka keluarkan selama
menempuh pendidikan dan mengharapkan tingkat pengembalian yang sebanding
(Dwijayanti, R. 2017; Wahyuni, N. M. 2015).Pilihan status pekerjaan utama para lulusan
perguruan tinggi adalah sebagai karyawan pada instansi atau perusahaan dengan menerima
upah atau gaji. Hasil Sakernas semester pertama 2019 menunjukkan tiga dari empat lulusan
perguruan tinggi memilih status tersebut. Hanya sedikit yang memiliki jiwa kewirausahaan.
Adanya alumni perguruan tinggi yang banyak mengalami kesulitan untuk dapat menembus
pasar dunia kerja, terlihat pada data lamanya ratarata waktu tunggu lulusan mendapatkan
pekerjaan, kurangnya kemampuan calon tenaga kerja, minimnya semangat dan ketrampilan
wirausaha para lulusan. Untuk itu dipandang perlu kepada para mahasiswa diberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan kewirausahaan agar mereka memiliki pengalaman
berwirausaha dan meningkatkan daya saing yang kuat di dunia kerja. Hal ini yang mendasari
pentingnya upaya untuk menumbuh-kembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa
(Novialumi, A. 2017; Prastyaningtyas, E. W., & Arifin, Z. 2019; Fahmi, R. 2012).
Sesuai dengan judul tulisan ini, yang menjadi fokus permasalahan utama yang dibahas
adalah:
(1) hakikat kewirausahaan;
Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur. Studi literatur adalah
mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan.
Referensi ini dapat dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs di
internet. Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relevan dengan
perumusan masalah (Danial & Warsiah 2009; Tjahjono, H. K. 2008). Penelitian ini mencari
referensi teori yang relevan terkait cara menumbuh-kembangkan sikap dan prilaku
berwirausaha mahasiswa dengan menelaah 39 jurnal. Hasil dariberbagai telaah literatur ini
digunakan untuk mengidentifikasi cara menumbuh kembangkan sikap dan perilaku
mahasiswa.
1. Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh faktor pribadi dan faktor
lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan adalah pendidikan,
pengalaman, komitmen, visi, keberanian mengambil risiko, dan usia. Sedangkan faktor
lingkungan adalah sosiologi, organisasi, keluarga, peluang, pesaing, investor, dan kebijakan
pemerintah (Zebua, E. 2017; Liñán, F. 2004; Fayolle, A. 2005; Souitaris, V., Zerbinati, S., &
Al-Laham, A. 2007). Dalam kajian literatur, banyak para ahli yang mengemukakan
pendapatnya tentang kewirausahaan, yaitu:
(1) kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad S. 1994);
(2) kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker dalam Suryana, 2003);
(3) kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki usaha (Zimmerer, dalam Suryana,
2003);
(4) kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha (Soeharto Prawiro 1997);
(5) kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru, dan sesuatu
yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai tambah;
(6) kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara
baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Mulyani, E. 2011; Rusdiana, A.
2018;Rumawouw, G. J. 2012).
(1) kemauan kuat untuk berkarya secara mandiri, mempunyai ide-ide cemerlang, dan optimis
dalam berusaha, mengembangkan gagasan baru, unik, diminati banyak orang, terutama dalam
bidang ekonomi;
(5) berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
Kewirausahaan memiliki dua fungsi yaitu fungsi makro dan fungsi mikro. Secara makro,
kewirausahaan berfungsi sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu
bangsa. Sedangkan fungsi mikro, kewirausahaan adalah penanggung risiko dalam
ketidakpastian, pengkombinasian sumber-sumber danpencipta nilai tambah. Sebagai
inovatoria berperan dalam menciptakan produk baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha baru.
Menurut Panji A (2002), seorang wirausaha sejati akan dinilai kemampuannya dalam hal: (l)
melihat peluang, selalu berusaha memanfaatkan kesempatan baik; (2) melihat masa depan
dan memiliki perencanaan yang tepat; (3) mendapatkan informasi, memanfaatkannya untuk
kemajuan perusahaan; (4) mampu memimpin orang banyak. Sedangkan sikap yang harus
dimiliki seorang wirausaha adalah: (l) memiliki rasa tanggung jawab; (2) selalu dinamis, ulet
dan gigih, tidak cepat menyerah karena sadar bahwa untuk mencapai kemajuan diperlukan
kerja keras; (3) berani menerima kritik dan saran yang bermanfaat; (4) berinisiatif untuk maju
dan melakukan yang terbaik untuk mencapai keberhasilan.
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Pada mulanya, kewirausahaan
dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan
bakat yang dibawa sejak lahir sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan
(Manurung, H. 2013; Frinces, Z. H. 2010; Suryana, Y., & Bayu, K. 2012). Dewasa ini,
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi
juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat
mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi entrepreneur adalah
orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan potensi untuk menangkap
peluang serta mengorganisasikan usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu,
untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus
memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya (Saragih, R.
2017; Rahmadi, A. N., & Heryanto, B. 2016).
Menurut Zimmerer (1996), beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha antara lain:
(1) tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil;
(2) kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan;
(3) kurang dapat mengendalikan keuangan, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah
memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan ini
akan menghambat operasional dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar;
(4) gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan;
(5) lokasi yang kurang memadai. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien;
(7) sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal;
Di Amerika ada budaya keinginan seseorang untuk menjadi bos sendiri, memiliki peluang
individual, menjadi sukses dan menghimpun kekayaan, ini semua merupakan aspek yang
utama dalam mendorong berdirinya kegiatan kewirausahaan. Di negara lain motivasi utama
mendirikan bisnis bukan mencari uang semata akan tetapi karena faktor lingkungan yang
banyak dijumpai berbagai macam perusahaan, lingkungan semacam ini sangat mendorong
pembentukan kewirausahaan. Dorongan membentuk wirausaha juga datang dari teman
pergaulan, lingkungan famili, dan sahabat. Mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha,
masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya (Sinarasri, A., & Hanum, A. N.
2012; Izzati, N. (2015). Beberapa motivasi yang mendorong seseorang berwirausaha antara
lain: (1) alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari
pendapatan tambahan; (2) alasan sosial, yaitu untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat
dikenal dan dihormati, agar dapat bertemu dengan orang banyak; (3) alasan pelayanan yaitu
untuk memberi pekerjaan pada masyarakat, untuk membantu ekonomi masyarakat, untuk
masa depan anak dan keluarga; (4) alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi atasan
mandiri, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan, untuk menjadi lebih produktif, untuk menggunakan kemampuan pribadi atau
berprestasi (Ie, M., & Visantia, E. 2013; Siswadi, Y. 2014)
Mahasiswa program studi pendidikan ekonomi Universitas Lampung dari tahun 2015 s.d
2019 yang mendapatkan bantuan program ini sebanyak 35 orang.
(2) berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat;
(3) memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;
Peran koperasi dalam perekonomian nasional, meskipun belum pada tingkat yang tinggi,
dewasa ini menunjukkan arah yang jelas. Koperasi semakin dipacu dengan kegiatan usahanya
pada berbagai sektor, kegiatan koperasi yang dikelola saat ini telah mencakup bidang
produksi, pengolahan, industri kecil, distribusi barang dan jasa serta kerajinan rakyat.
Wirausaha koperasi merupakan orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan inovasi
atau mendapatkan strategi bagi pengembangan koperasi, sehingga diharapkan koperasi akan
mempunyai keunggulan bersaing dari badan usaha lain yang menjadi pesaingnya. Dalam
kegiatan kampus perlu ditumbuhkembangkan koperasi mahasiswa. Dengan didirikan
koperasi mahasiswa, maka secara praktek para mahasiswa dapat belajar tentang berbagai
pengetahuan dan ketrampilan usaha yang dapat dijadikan bekal dalam menekuni dan terjun
ke dunia kewirausahaan baik selama menjadi mahasiswa dan terutama setelah mereka
menyelesaikan studi.
9. Kerja Sampingan bagi MahasiswaMahasiswa bisa cepat menyesuaikan diri dengan dunia
kerja jika sebelumnya sudah terbiasa bekerja. Hal inilah yang menginspirasi banyak
mahasiswa untuk mencari kerja sampingan saat masih kuliah. Di antara mereka ada yang
kerja sampingan sesuai dengan bidang studi yang diambil, misalnya mahasiswa Sastra Inggris
yang mengajar bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus bahasa. Tetapi ada juga mahasiswa
yang kerja sampingannya sama sekali tidak ada hubungan dengan bidang ilmu mereka,
misalnya mahasiswa Hukum yang memilih kerja sampingan sebagai model.
Ada banyak alternatif pekerjaan yang bisa dilakukan seorang mahasiswa sambil kuliah,
misalnya pengajar privat, penerjemah, fotografer, jurnalis, model, pedagang, desainer,
penyiar radio, instruktur olah raga, penulis, programmer, teknisi komputer, pemandu wisata,
Master of Ceremonyatau MC, terlibat dalam kepanitiaan sebuah event organizer, dan lain
sebagainya. Beberapa jenis kerja sampingan yang bisa dilakukan mahasiswa antara lain: (1)
kerja sampingan dengan background ilmu yang dipelajari di bangku kuliah, misalnya menjadi
pengajar bahasa dan penerjemah bagi mahasiswa sastra, menjadi teknisi komputer bagi
mahasiswa ilmu komputer, menjadi reporter bagi mahasiswa jurnalis, dan lain sebagainya;
(2) kerja sampingan yang didasarkan pada bakat dan keahlian, misalnya seorang mahasiswa
bidang kajian ilmu sejarah bisa menjadi penulis jika ia memang berbakat, atau seorang
mahasiswa hukum yang menjadi model karena merasa memiliki bakat di bidang tersebut; (3)
kerja sampingan karena ada peluang dan kesempatan, biasanya jenis kerja sampingan ini tak
mengenal keahlian ataupun bidang kajian tertentu, misalnya seorang mahasiswa yang
menjadi pedagang pulsa, atau yang menjadi tenaga freelance pada sebuah event organizer.
Biasanya jika mahasiswa sudah melakukan satu jenis pekerjaan akan mudah untuk
mencoba pekerjaan lainnya. Masa kuliah adalah saat yang tepat untuk mengeksplorasi bakat,
keahlian, serta kemampuan pada berbagai bidang pekerjaan. Ada banyak keuntungan yang
dapat diperoleh jika memutuskan untuk bekerja sejak masih di bangku kuliah, salah satunya
bisa memperoleh tambahan uang saku, bahkan tidak jarang hasil dari kerja sampingan yang
dilakukan bisa digunakan untuk membiayai kuliah sendiri. Selain keuntungan finansial, kerja
sampingan dapat dijadikan ajang ”pemanasan” sebelum terjun ke dunia kerja. Bekerja
sampingan juga dapat dijadikan batu loncatan untuk mencapai cita-cita, misalnya bekerja
sampingan sebagai model agar kelak bias menjadi bintang sinetron dan pemain film, atau
menjadi penyiar radio agar bias menjadi pembawa acara di televisi. Para mahasiswa yang
kerja sampingan sambil kuliah biasanya adalah orang-orang yang memiliki visi ke depan,
mereka tidak mau berpangku tangan, mereka orang-orang yang aktif. Upaya menumbuh-
kembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa ini untuk: (1) meningkatkan kualitas
daya saing alumni dalam pasar kerja; (2) memfasilitasi mahasiswa dalam hal menemukan
karir di dunia kerja; (3) membangun dan mengembangkan mahasiswa atau calon alumni
sebelum terjun ke dunia kerja; (4) memberikan pengalaman berwirausaha; (5) mengurangi
masa tunggu lulusan; (6) memperpendek masa penyesuaian saat bekerja; (7) membina calon
”pemimpin” di dunia usaha atau pencipta kerja.
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengelolaan Usaha
I. Pengelolaan Usaha
Pengelolaan Usaha adalah mengurus, mengatur kegiatan usaha yang dijalankan orang
orang atau badan-
badan secara beratur dengan bantuan segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan usaha yang dilakukan perusahaa
n/Individu dalam bisnisnya dalam pendirian usaha, penyusunan anggaran keuangan, sertamen
jalankan perusahaan yang berkaitan aspek produksi,pemasaran, sumberdaya
manusia, serta pengelolaankeuangan.
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha(p
erusahaan/ individu yang terprogram dengan baik meliputi !
Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan, dan
Pengendalian
B. Pengelolaan Pemasaran
Pengelolaan dibidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, target
serta tujuan danhasil dari sebuah proses marketing atau pemasaran. Penjualan yang
meningkat dan upaya untukmemperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target
uama dari sebuah pengelolaan pemasaran.
C. Pengelolaan Distribusi
ketika akan membentuk atau memdirikan suatu wirausaha maka yang harus diperhatikan
adalah aspek hukum. Bisnis dan hukum tidak dapat dipisahkan seperti bisnis dengan
komponenkomponen lainnya. Selain hukum mengandung pengertian aturan-aturan yang
dapat diberlakukan untuk mengatur hubungan-hubungan antar manusia dan antara manusia
dengan masyarakatnya, bisnis juga mengandung pengertian keseluruhan kegiatan usaha yang
dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan
mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan,
dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Pengetahuan akan aspek hukum dalam kewirausahaan juga merupakan hal yang perlu
diperhatikan, karena status badan hukum merupakan dasar yang penting saat berwirausaha.
Maka dari itu, perusahaan haruslah memiliki badan hukum tertentu agar dapat memiliki
legalitas dalam menjalankan aktivitasnya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan
melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dilakukan, sehingga
kekhawatiran atas pelanggaran hukum dapat diantisipasi atau terhindar mengingat badan
hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Penguatan kapasitas bagi
para wirausahawan penting untuk membuka wawasan, cara pandang, serta cara berpikir
mereka.
Indonesia pun akhirnya harus menganut sistem ekonomi pasar sebagai konsekuensi
yuridis diratifikasinya instrumen GATT, maka langkah selanjutnya bagi Pemerintah
Indonesia antara lain mengeluarkan undang-undang di bidang persaingan usaha. Pada tanggal
15 Maret 1999 lahirlah Undang-Undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan monopoli adalah penguasaan atas
produksi dan atau pemasaran barang, atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha
atau satu kelompok pelaku usaha. Praktek monopoli baru terjadi manakala ada pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran barang atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan
usaha tidak sehat yangdapat merugikan kepentingan umum.19 Persaingan usaha tidak sehat
adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi atau pemasaran
barang atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau
menghambat persaingan usaha. Praktek monopoli selalu dikaitkan dengan adanya pemusatan
kekuatan ekonomi yang diartikan adanya penguasaan yang nyata atas suatu pasar
bersangkutan yang dilakukan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat menentukan
harga barang atau jasa.
Dalam Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli tersebut dijelaskan pula tentang
praktek persekongkolan (conspiracy), yaitu sebagai suatu bentuk kerjasama yang dilakukan
diantara pelaku usaha dengan maksud untuk menguasai pasar bersangkutan bagi kepentingan
pelaku usaha yang bersekongkol. Dalam rangka mengawasi pelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktek monopoli (sebagaimana diatur pada ayat 2)
dan atau melakukan persaingan usaha yang tidak sehat (sebagaimana diatur pada ayat 6),
maka pemerintah melalui undang-undang tersebut membentuk apa yang dinamakan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha.
Pasal 3 ayat (a), (b), (c) dan (d) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu undang-undang ini juga
bertujuan mewujudkan iklim usaha yang kondunsif melalui pengaturan persaingan usaha
yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi semua
pelaku usaha, baik besar, menengah maupun pelaku usaha kecil. Undang-undang ini juga
bermaksud untuk mencegah praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat disamping
ingin menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Pasal 18 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 yang mengatur mengenai Monopoli
menjelaskan, bahwa pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan
terjadinya usaha tidak sehat. Ia menjadi pembeli tunggal apabila pelaku usaha tersebut
menguasai lebih dari 50% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.24 Dalam Pasal
19, 20 dan 21 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, Pelaku usaha dilarang melakukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau persaingan tidak sehat antara
lain berupa penolakan atau menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan ke giatan usaha
yang sama pada pasar bersangkutan, atau ia melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku
usaha tertentu. Ia pun dilarang melakukan jual rugi atau menetapkan harga yang sangat
rendah dengan maksud menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar
bersangkutan. Demikian juga ia dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya
produksi sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
ngakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Ketentuan Pasal 22 Undang-
Undang ini mengatur mengenai persekongkolan. Seorang pelaku usaha dilarang bersekongkol
dengan pihak lain untuk mengatur pemenang tender sehingga mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat. Ia juga dilarang bersekongkol untuk mendapatkan informasi
bagi atau usaha pesaingnya berupa rahasia perusahaan. Ia juga dilarang bersekongkol dengan
pihak lain untuk menghambat produksi, pemasaran barang atau jasa pelaku usaha pesaingnya
sehingga barang yang dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang.
Komisi wajib memutuskan telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran terhadap
undangundang ini selambat-lambatnya 30 hari terhitung sejak selesainya pemeriksaan
lanjutan.26 Apabila tidak terdapat keberatan dari pelanggar, putusan Komisi sebagaimana
dinyatakan diatas telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Putusan Komisi ini dapat
dimintakan eksekusinya kepada Pengadilan Negeri.27 Apabila tidak terdapat keberatan dari
pelanggar, putusan Komisi sebagaimana dinyatakan diatas telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap. Putusan Komisi ini dapat dimintakan eksekusinya kepada Pengadilan Negeri.28
Sanksi yang dapat dijatuhkan oleh Komisi berupa tindakan administratif, sedangkan pidana
pokok dan pidana tambahan merupakan wewenang Pengadilan.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat ternyata mengecualikan pelaku usaha yang tergolong dalam
usaha kecil.29 dan kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani
anggotanya.30 Yang dimaksud melayani anggotanya adalah memberi pelayanan hanya
kepada anggotanya dan bukan kepada masyarakat umum untuk pengadaan kebutuhan pokok,
kebutuhan sarana produksi termasuk kredit dan bahan baku, serta pelayanan untuk
memasarkan dan mendistribusikan hasil produksi anggota yang tidak mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
Monopoli atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi atau pemasaran
dan jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak, serta cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara akan diatur dengan undang-undang tersendiri dan diselenggarakan oleh
BUMN atau badan pemerintah atau ditunjuk oleh Pemerintah.31 Undang-Undang Larangan
Praktek Monopoli ini akan mulai berlaku satu tahun sejak tanggal diundangkan, yaitu tanggal
5 Maret 1999. Dengan demikian ia mulai berlaku pada tanggal 5 Maret 2000.
Kegiatan usaha di Indonesia harus ditata kembali untuk menciptakan iklim
persaingan usaha yang sehat. Karenanya pemusatan kekuatan ekonomi pada perorangan atau
kelompok tertentu harus dihindari. Bentuk praktek monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat yang merugikan masyarakat dan yang bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial,
seharusnya tidak akan pernah terjadi lagi.
Lahirnya Undang-Undang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat dimaksudkan untuk menegakkan aturan hukum dan memberikan perlindungan
yang sama bagi setiap pelaku usaha. Undang-Undang ini juga memberikan jaminan kepastian
hukum dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umum
tumbuhan ekonomi dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari
Pemerintah,35 dunia usaha, maupun pemangku kepentingan lainnya. Pengembangan usaha
baru telah menjadi faktor pembentuk kekuatan perekonomian untuk bertahan dalam dinamika
ekonomi global. Pengalaman krisis ekonomi global menunjukkan di satu sisi banyak
perusahaan besar berkinerja menurun bahkan tutup; namun di sisi lain, usaha baru yang
masuk dalam skala UMKM tetap dapat tumbuh dan berkembang. Hal ini terjadi juga di
Indonesia baik dalam krisis moneter di tahun 1998 dan krisis global 2008-2009.
Skala yang kecil dari usaha baru dan usaha yang sedang tumbuh menyebabkan mereka
lebih fleksibel dalam merespon perubahan yang diwujudkan dalam bentuk diversifikasi usaha
atau bergeser ke jenis usaha yang berbeda. Pertumbuhan mereka dapat memberikan dampak
positif dalam pembangunan ekonomi negara, terutama dalam penciptaan lapangan kerja, serta
pengembangan inovasi, dan nilai sosial.37 Kewirausahaan memiliki dua makna penting,
pertama menciptakan, memiliki dan mengelola usaha.
dan kedua perilaku untuk menangkap peluang dan kemampuan untuk mengelola
resiko.38 Kedua makna tersebut juga mencerminkan dua dimensi yang berbeda yaitu
penciptaan pemilikan dan pengelolaan usaha, dan sikap dan perilaku kewirausahaan. Secara
khusus, Zahra dan Nambisan menyatakan bahwa dalam berwirausaha ada semangat dalam
penciptaan dan semangat dalam menjalankan dan mempertahankan usaha.
Di dalam perkembangannya, kewirausahaan juga melibat semangat, aktor, faktor, dan
proses yang berbeda dibandingkan dengan kewirusahaan pada umumnya. Dua di antaranya
yang dapat dibedakan secara jelas adalah kewirausahaan teknologi dan kewirausahaan sosial.
Keduanya memiliki semangat inovasi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang
diwujudkan dalam suatu kegiatan kewirausahaan.
Pengembangan Kewirausahaan merujuk pada berbagai peraturan perundangan yang dapat
memberikan pertimbangan-pertimbangan juridis, filosofis dan teknis untuk pengembangan
kewirausahaan di Indonesia, di antaranya
1. Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Meskipun
undang-undang ini tidak berkaitan langsung dengan pengembangan kewirausahaan,
namun aspek-aspek pengaturan terkait penciptaan iklim penanaman modal yang
kondusif, promotif, serta memberikan kepastian hukum, keadilan dan efisiensi
berdasaran kepentingan ekonomi nasional merupakan hal yang penting dalam
pengembangan kewirausahaan. Hal ini relevan dalam dinamika perekonomian nasional
dan global yang saat ini berlangsung.
2. UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM yang mengatur pemberdayaan UMKM
melalui pengembangan iklim usaha yang kondusif dan pengembangan usaha.
Pengembangan iklim usaha dilaksanakan melalui penetapan berbagai peraturan
perundang-undangan dan kebijakan di berbagai aspekkehidupan ekonomi agar Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah memperoleh pemihakan, kepastian, kesempatan,
perlindungan, dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya. Pengembangan usaha
dilaksanakan melalui pemberian fasilitas bimbingan pendampingan dan bantuan
perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM.
Salah satu upaya yang dilaksanakan dalam rangka pengembangan usaha UMKM yaitu
pengembangan sumber daya manusia dengan cara memasyarakatkan dan membudayakan
kewirausahaan (Pasal 19 huruf a), serta membentuk dan mengembangkan lembaga
pendidikan dan pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi
dan kreativitas bisnis, dan penciptaan wirausaha baru (Pasal 19 huruf c.). UU Nomor 20
Tahun 2008 ini juga mengatur pengembangan iklim usaha yang kondusif dan
pengembangan usaha UMKM melalui peningkatan produksi dan pengolahan, pemasaran,
desain dan teknologi, serta fasilitasi akses pembiayaan dan kemitraan usaha.
3. UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan yang menyatakan bahwa pembangunan
kepemudaan diarahkan untuk mewujudkan pemuda yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri,
demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan,
kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
I. Pengertian uang
uang adalah benda yang digunakan sebagai alat tukar yang diterima masyarakat umum,
dalam kegiatan ekonomi. Uang sebagai alat tukar sendiri mempunyai syarat yaitu bisa
diterima oleh masyarakat dalam suatu wilayah tertentu. Uang adalah suatu benda yang
dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat, untuk pembayaran pembelian barang,
jasa, dan barang berharga lainnya. Serta untuk pembayaran utang.
Menjadi seorang wirausahawan harus memiliki berbagai kemampuan untuk memegang
kendali usaha yang dirintisnya. Beberapa kemampuan yang harus dipersiapkan jauh-jauh hari
dalam pengelolaan atau manajemen usaha adalah merencanakan usaha, mengelola keuangan,
dan memasarkan. Ketiga kemampuan tersebut harus dipersiapkan secara matang dan
terencana dalam berwirausaha karena mampu menentukan keberhasilan berwirausaha.
Dengan pengelolaan usaha yang benar maka tujuan-tujuan dalam wirausaha akan tercapai
secara efektif dan efisien.
Secara teoritis, manajemen (pengelolaan) keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Bagi sebagian orang, manajemen dianggap
sebagai sebuah seni dalam mengelola sumber daya yang ada, karena manajemen
berhubungan dengan kepemimpinan dan seseorang manajer atau pemimpin dituntut untuk
memiliki karisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, dan kemampuan menjalin
hubungan antar manusia. Ilmu manajemem diaplikasikan dalam berbagai bidang.
Menurut Siswanto (1981), manajemen menjadi ilmu yang bercabang, antara lain:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia,
2. Manajemen operasi atau produksi,
3. Manajemen strategi,
4. Manajemen pemasaran,
5. Manajemen keuangan, dan
6. Manajemen informasi teknologi.
sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri.Modal sendiri dari
tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain sebagainya.
Kelebihan modal sendiri adalah:
1) Tidak adanya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi
beban perusahaan 2) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana
diperoleh dari setoran pemilik modal
2) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama
3) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik
akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau
mengalihkan kepihak lain.
Kekurangan modal sendiri adalah
1) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat
tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas
2) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan
prospek usahanya.
3) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri
motivasi udsahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing
1. Sumber Internal
Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya pada dasarnya dapat dibedakan dalam
sumber intern (internal sources) dan sumber ekstern (external source). Modal yang berasal
dari sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan. Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan adalah keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan akumulasi penyusutan.
Berikut ini akan dijelaskan ke dua jenis modal yang berasal dari sumber intern perusahaan
yaitu:
1) Keuntungan/ Laba ditahan Keuntungan/laba yang ditahan adalah besarnya laba yang
dinaksukkan dalam cadangan atau ditahan, selain tergantung kepada besarnya laba
yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada kebijakan deviden
(dividend policy) dan kebijakan penanaman kembali yang dijalankan oleh perusahaan
yang bersangkutan.
2) Depresiasi Sumber intern selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari
akumulasi penyusutan/depresiasi. Besarnya akumulasi depresiasi yang terbentuk dari
depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang
digunakan oleh perusahaan bersangkutan. Sementara sebelum akumulasi depresiasi
itu digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk
membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian
tersebut. Makin besar jumlah akumulasi depresiasi berarti makin besar “sumber
intern” dari dana yang dihsilkan di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pendanaan pembangunan atau pendirian usaha.
Penilaian diperlukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat dari usaha yang akan
dilaksanakan.
Pengelolaan keuangan adalah semua aktivitas yang dilakukan dalam keuangan suatu
usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana secara efisien serta meningkatkan dana
untuk membiayai kegiatan wirausaha. Modal usaha ada dua yaitu yang berasal dari sumber
intern dan sumber ekstern. Sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber ekstern adalah sumber modal yang berasal
dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari
kreditur dan pemilik, peserta atau penanam saham di dalam perusahaan.
Ada tiga aspek yang harus dibahas dalam pengelolaan keuangan, yaitu sumber dana,
rencana dan penggunaan dana, dan pengawasan atau pengendalian keuangan. Pengelolaan
awal keuangan dalam berwirausaha dapat dimulai dengan memisahkan uang usaha dengan
uang pribadi, alokasi dan prosentase, pembukuan, pertahankan arus kas, siapkan cuku
cadangan, proteksi jiwa dan usah, dan lain-lain. Tips mengatur keuangan dalam
berwirausaha, terutama bagi mereka yang baru saja berposisi sebagai calon pengusaha atau
pengusaha baru adalah memisahkan uang bisnis dan uang pribadi, membuat rencana
penggunaan uang, buku pencatatan keuangan, mengelola arus kas, mengontrol dan mengecek
harta, utang dan modal, dan komitmen dan disiplin.
Dalam menjalankan usaha diperlukan beberapa persiaapan, seperti perencanaan,
pengelolaan usahan, dan teknik serta strategi pemasarannya. Pengelolaan keuangan yang baik
dapat dilakukan bila ada seorang manager dalam sebuah perusahaan dan dengan menjalankan
rencana yang telah dirancang. Rencana ini disusun sebaik-baiknya dengan melihat segala
aspek. Selain itu, pengelolaan keuangan ini juga harus memiliki rencana cadangan jika
sesuatu hal terjadi.
Frontliner adalah perwakilan perusahaan atau garda terdepan yang berhubungan dan
berinteraksi langsung dengan pelanggan atau konsumen. Misalnya, memberi informasi,
solusi, mendengarkan keluhan, dan lainnya. Setiap perusahaan umumnya punya Frontliner,
terutama yang bergerak di bidang jasa, pariwisata, perhotelan, dan perbankan. Sebagai
perwakilan perusahaan, seorang frontliner harus memberikan pelayanan yang ramah kepada
setiap pelanggan agar citra perusahaan tetap terjaga dan pelanggan menjadi setia.
Secara umum, tugas seorang frontliner adalah berkomunikasi langsung dengan
pelanggan. Seperti, menawarkan produk atau program terbaru, mendengarkan keluhan
pelanggan, memberikan solusi, menjawab pertanyaan.
Beberapa tugas frontliner adalah sebagai berikut:
Apabila pelayanan yang diberikan buruk, maka citra perusahaan juga akan buruk. Selain
itu, pelanggan juga bisa Tugas frontliner tentu disesuaikan dengan industri mereka bekerja.
Misalnya, kamu frontliner di perbankan, maka kamu akan lebih sering berurusan dengan
pembukaan rekening, pengiriman uang, deposito, dan lainnya. Orang-orang yang bekerja
sebagai frontliner mempunya peran penting bagi bisnis. Hal ini karena, mereka membawa
nama baik atau citra perusahaan. beralih ke toko sebelah alias kompetitor.
Skil yang harus dimiliki untuk jadi Frontliner
1.komunikasi
Komunikasi adalah skill penting untuk banyak hal. Termasuk dalam berkomunikasi
dengan pelanggan. Ini mencakup komunikasi lisan dan tulisan. Kamu harus bisa memberikan
informasi atau jawaban dengan cara yang jelas. Artikulasi, penggalan kata, suara yang nggak
terlalu kecil atau terlalu besar, dan kecepatan berbicara.Selain itu, jika komunikasi dilakukan
secara tertulis, melalui email atau aplikasi berkirim pesan, misalnya. Maka kamu juga harus
tahu etika-etikanya, cara menuliskan informasi dengan jelas.Komunikasi penting untuk
membangun interaksi, relasi, dan menghindari miskomunikasi dengan pelanggan
2. Mendengarkan secara aktif
Banyak orang bisa mendengar, tapi tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang
baik. Setiap pelanggan tentu ingin didengarkan. Mereka mungkin menyampaikan keluhan,
masalah, kebingungan, atau kritik. Dan mereka mengharapkan respons atau solusi terbaik
dari kamu. Dengan mendengarkan, kamu dapat lebih memahami pelanggan. Jika kamu
paham apa yang disampaikan pelanggan, tentu kamu dapat memberikan solusi atau respons
yang baik.
Ketika menyimak apa yang diceritakan pelanggan, jangan lupa untuk menunjukkan
kalau kamu memang mendengarkan. Beri anggukan kalau kamu paham atau setuju dengan
pernyataan, ulangi pernyataan mereka, atau lihat ke arah pelanggan ketika mereka berbicara.
Ini akan membuat pelanggan merasa kalau kamu memang mendengarkan dan berusaha
memahami mereka.
3. Empati
Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Maksudnya bukan ikut menangis saat pelanggan sedih. Tapi, kamu bisa menempatkan diri di
posisi pelanggan. Cobalah melihat masalah dari kacamata mereka, untuk menemukan solusi
terbaik.
Dengan empati, kamu lebih memahami sudut pandang pelanggan. Jadi, ketika
pelanggan menyampaikan keluhan, misalnya, kamu jadi paham posisi mereka, masalahnya,
dan solusi yang mereka butuhkan. Sama seperti skill lainnya, empati juga bisa dikembangkan.
Kamu bisa belajar hal ini di kelas frontliner yang ada di Skill Academy.
4. Problem solving
Pelanggan datang dengan masalah yang berbeda-beda. Mulai dari masalah sederhana,
sampai masalah yang rumit. Mereka mendatangi kamu pastinya untuk dapat solusi. Oleh
karena itu, kemampuan problem solving ini penting untuk dimiliki frontliner.
Mulai dari cara mengidentifikasi akar masalah sampai menentukan solusi yang paling baik
untuk pelanggan.
5. Sabar
Setiap pelanggan pasti beda-beda. Ada yang gampang marah, ada yang diberitahu
informasi berulang kali tapi nggak ngerti-ngerti, ada yang banyak tanya. Karena itu, untuk
menghadapi pelanggan yang unik-unik ini, sabar adalah kunci. Harus bisa menahan emosi
biar nggak ikutan marah, tetap tenang, sabar menjelaskan informasi berkali-kali, harus sabar
juga menjawab pertanyaan-pertanyaan ajaib dari pelanggan.Saat ada pelanggan yang marah-
marah dan memancing emosi, tarik napas dalam-dalam, lalu senyum :)
6. Bersikap positif
Pernahkah kamu bertemu seorang frontliner yang jutek? Entah kasir, teller atau
customer service. Tidak tersenyum sama sekali dan berbicara dengan ketus. Hmm, mood jadi
hilang atau jadi takut untuk bertanya.Seorang frontliner harus bersikap positif. Meskipun
lelah, mood sedang berantakan, atau sedang galau karena di-ghosting gebetan. Harus tetap
profesional. Tetap berikan senyum paling manis, menjawab dengan ramah, bersikap sopan,
menawarkan bantuan, dan lainnya.Sikap positif seorang frontliner akan memberikan
pengalaman positif juga untuk pelanggan. Mereka merasa nyaman dan dapat membangun
hubungan yang baik
7. Manajemen waktu
credit man bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan dan menganalisis resiko
yang berpontensi muncul dalam proses piutang. Kemampuan sangat diperlukan agar saat
pemeriksaan sesuai dengan penghitungan dan tidak rugi .penilaian kredit adalah credit rating
yaitu evaluasi atas calon debitur, baik kredit perseorangan maupun badan usaha tentang
kelayakab kredit tersebut.
dan pejabat pemutus kredit (credit manager)
Proses putusan kredit di lakuakn oleh pejabat pemutus kredit yang mempunyai
kewenagan dan limit putusan sesuai dengan PDWK (Pendelegasian Wewenag Kredit).
Sebelum pemberian putusan kredit, pejabat pemutus kredit wajib meneliti dan memastikan
bahwa, dokumen-dokumen yang mendukung pemberian putusan kredit masih berlaku,
lengkap, sah dan berkekuatan hukum. Urutan kegiatan yang harus di laksanakan dan
diperhatikan oleh pejabat pemutus kredit yaitu sebagai berikut:
a. Meneliti hasil pemeriksaan dan penilaian SKPP yang di lakukan oleh pejabat
pemrakarsa/penganalisa atau perekomendasi.
b. Apabila menurut pejabat pemutus kredit, hasil pemeriksaan pejabat
pemrakarsa/penganalisa atau perekomendasi tersebut sudah benar, maka pejabat pemutus
kredit dapat langsung memberikan putusan yang sesuia dengan PDWK-nya.
c. Apabila pejabat pemutus kredit merasa ragu atau tidak sependapat dengan hasil
pemeriksaan pejabat pemrakarsa/penganalisa atau perekomendasi, maka pejabat pemutus
kredit dapat melakukan pemeriksaan ulang. Apabila setelah pemeriksaan ulang oleh
pejabat pemutus kredit ternyata jumlah kredit yang diberikan lebih kecil, sama atau lebih
besar dari jumlah yang di usulkan oleh pejabat pemrakarsa, maka SPKK tersebut dapat
diputus oleh pejabat pemutus sesuai batas PDWK-nya, dengan disertai alasan- alasan
yang kuat.
V. Jenis Kredit
Dalam dunia perbankan, dikenal berbagai jenis kredit yang juga harus dipahami oleh
para nasabah, karena berdasarkan jenis kredit tersebut dapat ditentukan berbagai sifat
keputusan kredit yang sangat menjiwai isi perjanjian kredit antara bank dengan nasabahnya.
Jenis kredit sangat menentukan sifat hak dan kewajiban bank dan nasabahnya, untuk selanjut
nya sangat menentukan berbagai ketentuan utama dalam perkreditan. Terutama dalam hal
penentuan segmentasi pasar, untuk kepentingan pencatatan atau adiministrasi, untuk menentu
kan kebijakan dan untuk memudahkan pembentukan tenaga spesialis di kalangan perbankan
sendiri. Sementara itu bagi masyarakat selaku nasabah, pembagian dan penggolongan ini
diperlu kan untuk kemudahan pelayanan dan penetapan peryaratan. Hal ini mengingat
berbagai ragam kelompok anggota masyarakat.
VI. Unsur Kredit
Ada beberapa unsur dalam perkreditan agar terpenuhi syarat terjadinya sebuah
perjanjian kreditantara bank dengan nasabahnya. Unsur itu ialah unsur kepercayaan, bahwa
bank memberikan kredit kepada nasabahnya karena percaya bahwa kredit pasti akan dilunasi
sesuai dengan perjanjian. Kemudian ada unsur waktu yang merupakan tenggang masa bahwa
nasabah memperoleh bantuan kredit selama waktu tertentu yang harus disepakati dan
dituangkan dalam bentuk per janjian tertulis yang nyata. Kemudian ada unsur risiko yang
harus ditanggung oleh bank dalam hal memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Dan untuk
risiko inilah bank menta imbalan kepada yang menikmati bantuan pinjaman. Selanjutnya ada
unsur prestasi berupa imbalan yang wajar diterima bank, baik sebagai bunga maupun sebagai
pembagian keuntungan pada bank Syariah yang merupakan prinsip bagi hasil. Juga ada unsur
penyerahan prestasi yang bernilai ekonomi dari bank kepada nasabahnya yang harus jelas dan
nyata menyebutkan jumlah nilai yang diserahkan kepada nasabahnya.
Karena itu bank perlu melakukan analisis kredit dengan berbagai aspek. Dalam bab
ini hanya ditulis sekedarnya saja, karena penulis sudah menyiapkan buku khusus yang
berjudul analisis kualitatif kredit bank dan buku analisis kuantiatif kredit bank. Penulis
menggunakan istilah segitiga pengaman kredit yang perlu digunakan dalam menga nalisis
kredit yang aman dari kemungkinan risiko terjadinya kredit macet. Pengaman perta ma yang
dikenal dengan 5C yang kemudian berkembang menjadi 8C. Pengaman kedua melalui 8
aspek sedangkan pengaman ketiga adalah 18 prinsip pemberian kredit.
Ada beberapa tahap yang secara standar harus dilalui, agar penilaian kredit dapat dilaku kan
secara wajar. Namun tahap ini juga jangan digunakan secara kaku.
KESIMPULAN
1.Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk memulai dan menjalanka bisnis. Hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi
wirausaha dan pemilik bisnis baru sangatlah tidak mudah, meliputi pemerintahan
dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dipilih serta bisamemelihara diri untuk
bisa membuat dirinya dan konsumen percaya dengan usahanya. Hal penting lainnya
untuk mencapai tujuannya dan harus penuh semangat dan toleran dengan
ketidakpastian untuk resiko yang telah di perhitungkan dan resiko yang sering dihadapi
adalah jauh dari keluarga.
Strategi kewirausahaan adalah aktivitas pencarian atau penciptaan peluang usaha dan
pencarian atau penciptaan keunggulan usaha yang membangun keunggulan daya saing.
Manfaat strategi bisnis selain menjadi panduan dalam menjalankan usaha juga untuk
mengamankan posisi tawarnya. Dengan strategi yang matang dan cerdas, sebuah bisnis
tak akan tergilas dan sekedar menjadi pelengkap belaka. Karena itulah perencanaan
yang matang menjadi bagian penting dalam strategi yang harus disiapkan.
Permintaan yang meningkat dan kelangkaan sumber daya dapat melahirkan peluang-
peluang baru wirausaha seperti keberanian meningkatkan harga produk (karena nilai
manfaat dari produk yang ditawarkan sudah cukup atau bahkan sangat tinggi) untuk
meningkatkan marjin keuntungan yang dapat dikelola lebih lanjut untuk memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan demi kelangsungan produksi dan mampu memenuhi
kebutuhan pasar dengan lebih efisien dan efektif. Pasar yang menyebar di mana-mana,
yang dialami sebagian besar pewirausaha pengrajin, dapat membuat usaha kurang
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Teknik pemasaran adalah cara atau langkah-langkah dalam melakukan penjualan suatubarang
atau jasa yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai penjualannya. Pendapatlain
mengatakan, teknik pemasaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh penjual
perusahaandalam melakukan penjualan produk barang atau jasa. Beberapa ahli pernah
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengertian strategi Pemasaran adalah logika
pemasaran dimana unit bisnis berharap Untuk menciptakan nilai dan memperoleh
b. Kurtz
membangun kombinasi elemen Dari marketing mix; produk, distribusi, promosi, dan
harga.
c. Philip Kotler
Menurut Philip Kotler, pengertian strategi pemasaran adalah Suatu mindset pemasaran yang
strategi rinci Mengenai pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan Budget
untuk pemasaran.
d. Tjiptono
Menurut Tjiptono, pengertian strategi pemasaran adalah alat Fundamental yang dirancang
yang Berkesinambungan melewati pasar yang dimasuki, dan progam Pemasaran yang
Strategi pemasaran akan memberikan gambaran tentang Peluang bisnis yang bisa digarap.
Peluang ini tidak Cuma terpaku di Masa sekarang, tetapi juga potensi
pengembangan bisnismu. Produk yang terus berinovasi Menjadi lebih baik, biasanya
Dengan adanya strategi pemasaran, maka koordinasi tim Akan lebih efektif dan terarah. Hal
ini karena strategi dapat Membantu mengatur tugas setiap staf di setiap divisi dalam
bisnis Agar bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sudah jelas bahwa Strategi
Dalam sebuah bisnis, tujuan adalah hal penting yang harus Ada sehingga bisnis dapat lebih
terarah dan bisa berkembang ke Depannya, atau bisa dikatakan bahwa bisnis tanpa
tujuan tidak akan Mampu berkembang. Menentukan tujuan bisnis yaitu untuk
mencapai target Penjualan sekian persen. Maka, jika tujuan tersebut tercapai, nilai
Ekonomi perusahaanmu akan meningkat dan bisnismu pasti akan Berkembang, Strategi
pemasaran membantu untuk ikut Merumuskan tujuan jangka pendek dan panjang dari
“empat P” ;
a. Product/Produk
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan Perusahaan kepada pasar sasaran.
Elemen-elemen yang termasuk Dalam bauran produk antara lain ragam produk,
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan Untuk memperoleh produk.
pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan Membutuhkan waktu yang relatif
c. Place/Tempat
Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan Perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi adalah rangkaian organisasi yang saling
Tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu Produk atau jasa siap
himpunan perusahaan dan Perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam
pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut
d. Promotion/Promosi
Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan Membujuk pelanggan untuk
membelinya. Definisi promosi Menurut Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang
Membujuk, dan mengingatkan para konsumen sasaran agar Membeli produk tersebut.
Secara rinci tujuan promosi menurut Tjiptono (2008: 221-222) adalah sebagai berikut:
a. Membangun jaringan
Teknik ini dilakukan dengan kerja sama dengan badan-badan baik perorangan maupun badan
usaha lainnya untuk memasarkan hasil produksi yang bersifat barang atau jasa dari
dikelola oleh perusahaan tersebut pada bagian pemassaran atau departemen yang
ditunjuk.
b. Penjualan langsung
Proses ini biasanya dilakukan oleh perusahaan jasa seperti perusahaan asuransi, proses dan
dilakukan agar hasil produksi dari perusahaan dapat dipergunakan oleh pengguna jasa
produk.
c. Suplayer
Proses ini dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan pemasaran produk perusahaan
langsung, contoh perusahaan kerja sama dengan agen-agen yang di tunjuk oleh
Business partnership atau kemitraan bisnis adalah hubungan hukum yang dibentuk oleh
kesepakatan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik
bersama. Kemitraan adalah bisnis dengan banyak pemilik, yang masing-masing telah
Adanya kontrak. Untuk bisa mendirikan perusahaan kemitraan, harus ada kontrak kemitraan
Mengenai kewajiban tidak terbatas. Maksud dari kewajiban tidak terbatas adalah bahwa
setiap mitra memiliki tanggung jawab terkait pembayaran utang dan tidak menutup
kemungkinan jika pembayaran utang tersebut mengharuskan mitra untuk melikuidasi
c. Kontinuitas
Tentang kontinuitas. Jika dalam suatu kemitraan terjadi kebangkrutan, kematian, dan
sebagainya, maka setiap bentuk kemitraan akan dibubarkan dan sisa mitra yang ada
harus membuat suatu kemitraan baru. Oleh karena itu, kemitraan tidak bisa diwariskan
melainkan harus dengan persetujuan mitra lainnya dan baru bisa ditambahkan sebagai
mitra baru.
d. Jumlah Maksimal Anggota
e. Agen Reksa
Tentang agen reksa. Meskipun keseluruhan mitra bertanggung jawab atas operasional
perusahaan, namun biasanya akan ada satu mitra atas nama mitra lainnya yang
Kelebihan Kemitraan
A. Modal yang dikumpulkan akan lebih besar, hal ini akan membuat perluasan
Kekurangan Kemitraan
kekayaan pribadi.
C. Adanya kesulitan untuk mundur sebagai mitra, karena jika ingin mundur,
Masing-masing kemitraan memiliki jenis bisnis berbeda, sehingga cara kerja para mitra juga
berbeda antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Maka dari itu, sebelum bergabung
dengan kemitraan, Anda harus mencari tahu terlebih dahulu bisnis apa yang paling
Anda bisa menentukan pilihan sederhana dari apakah ingin berbisnis mitra dengan
perusahaan yang baru merintis, atau ikut dengan perusahaan yang memang telah
memiliki banyak mitra. Setelah ditentukan, maka inilah waktunya untuk meneken
kontrak bisnis. Anda harus mengikuti kewajiban dan mendapatkan hak sebagaimana
Pekerjaan lantas bisa dimulai dengan cara mengerjakan dan bertanggung jawab atas tugas
masing-masing Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan apa yang tertera dalam
Kemitraan Sendiri Ada tiga jenis kemitraan, yaitu: kemitraan umum (general partnership),
a. Kemitraan Umum
Kemitraan umum adalah bentuk dasar kemitraan. Mitra berbagi keuntungan secara merata.
Demikian juga, kewajiban keuangan dan hukum dibagi rata di antara mereka, di mana
mereka memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas. Setiap mitra memiliki hak yang
memiliki satu mitra umum yang mengelola bisnis dan satu atau lebih mitra terbatas
yang tidak berpartisipasi dalam operasi kemitraan dan yang tidak memiliki tanggung
Kemitraan terbatas gabungan adalah gabungan antara kemitraan umum dan terbatas. Dalam
jenis ini, mitra yang tergabung dapat memiliki tanggung jawab terbatas atas utang
bisnis. Dalam struktur organisasi ini setidaknya harus ada satu mitra umum yang
Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian sebuah Pasar
ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut. Segmentasi pasar adalah
salah satu strategi dalam dunia bisnis dengan mengelompokkan produk yang dimiliki
pasar adalah strategi pemasaran suatu perusahaan untuk mengenal minat serta
kebutuhan konsumen di suatu market yang menciptakan produk baru yang sesuai
dengan minat serta kebutuhan konsumen. Dengan kata lain, pasar yang tadinya hanya
berjumlah satu dan memiliki cakupan luas berubah menjadi beberapa pasar yang
melakukan market segmentation, maka suatu bisnis akan lebih mudah dalam
adanya pengelompokan pasar, maka suatu bisnis dapat mengarahkan dana dan
4. Lebih mudah dalam mengenal kompetitor dengan segmen yang sama. Dengan
Segmentasi pasar dilakukan bukan tanpa alasan, tetapi ada beberapa manfaat yang ingin
yang sama.
Segmentasi demografis melihat beberapa aspek seperti jenis kelamin, usia, pendidikan,
pekerjaan, status menikah, dan lainnya. Jenis segmentasi demografis sering diterapkan
perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran bagi produk atau jasa yang mereka
tawarkan. Memang variabel yang sudah disebutkan lebih mudah untuk diketahui dan
diukur dibandingkan dengan variabel dalam jenis segmentasi pasar yang lain. Sehingga
b) Segmentasi Geografis
tempat tinggal calon konsumen. Jenis segmentasi ini bisa dipertimbangkan karena
kebutuhan dan kegunaan suatu produk atau jasa akan berbeda-beda tergantung pada
c) Segmentasi Perilaku
Penerapan segmentasi ini akan membantu Anda mengetahui bagaimana perilaku konsumen
terhadap sebuah bisnis. Beberapa variabel yang dilihat dalam segmentasi perilaku
adalah pengetahuan, sikap, reaksi, dan penggunaan produk oleh seorang konsumen.
strategi untuk membangun brand loyalty dari konsumen bagi bisnis sendiri.
d) Segmentasi Psikografis
Sedikit berbeda dengan ketiga jenis yang telah disebutkan, segmentasi psikografis melibatkan
aspek psikologis dari calon pelanggan. Biasanya proses penyesuaian segmentasi ini
sedikit lebih rumit karena Anda perlu tahu persis mengenai selera sasaran pasar.
Cara menentukan targetnya adalah tergantung dengan kebutuhan bisnis yang Anda jalankan.
berkelanjutan.
c. Supported Consumer, Konsumen ini terkait dengan kebutuhan
Berdasarkan tiga hal tadi, Anda dapat merujuk pada jenis-jenis segmentasi yang sebelumnya
dibahas seperti: demografis, harga, waktu, dan produk yang akan dijual.
Langkah selanjutnya adalah mencari tahu semua kebutuhan calon konsumen, lalu sesuaikan
dengan produk yang Anda jual. Untuk bisa mendapatkan informasinya, Anda bisa
bertanya langsung kepada calon konsumen atau dengan melakukan serangkaian tes
produk. Jika Anda telah mengetahui masalah konsumen, Anda dapat melakukan
klasifikasi keinginan, kebutuhan dan juga masalah konsumen. Hal ini berguna untuk
acuan dalam membuat road map strategi bisnis dan juga evaluasi produk.
Selanjutnya Anda dapat mengamati dan menganalisis perilaku konsumen. Anda dapat
sesudah menggunakan produk, dan juga pola tren yang berkaitan dengan produk
tersebut.
4. Olah dan Analisis Data
Selanjutnya, Anda dapat mengolah semua data terkait konsumen yang telah Anda amati. Pada
tahap ini Anda akan mengetahui peluang produk yang Anda akan jual kepada tiap
segmentasi yang telah Anda lakukan. Analisis data berfungsi untuk acuan dalam
Setiap segmen pasti memiliki strategi pemasaran yang berbeda, apalagi jika target pasarnya
berbeda. Jadi sesuaikan target pasar sesuai dengan strategi pemasarannya. Anda dapat
Jika strategi pasar sudah berjalan dan menghasilkan penjualan, Anda perlu tahu respon dari
konsumen terutama mengenai kekurangan dari produk yang Anda miliki. Catat semua
diminati di pasaran. Untuk itu, kamu perlu melakukan promosi produk. Promosi
produk merupakan proses memasarkan sebuah produk baik berupa barang atau jasa
kepada konsumen. Mempromosikan produk merupakan hal yang sangat penting dalam
konsumen jadi lebih tertarik untuk mengetahui dan mencoba produk yang kamu
Bagi Anda pemilik usaha, dalam pemasaran suatu produk, perlu Anda perhatikan cara
promosi produk yang efektif dan tepat sasaran. Dengan menggunakan cara dan strategi
yang cocok dan tepat, maka akan lebih mudah untuk meraih keberhasilan dalam
berbisnis. Selain itu, perlu untuk menentukan pencapaian target penjualan. Untuk
mencapai itu semua, Anda perlu menggunakan strategi cara promosi produk secara
Di era globalisasi dengan teknologi yang serba canggih ini, media sosial adalah kewajiban
yang harus dimiliki para pelalu bisnis termasuk Anda, mulai dari facebook, instgram
dsb nya. Terapkan cara promosi dengan mengenalkan produk yang akan dipasarkan
dengan menggunakan media sosial. Dengan menggunakan media sosial, akan terasa
lebih personal dalam pendekatan dengan pelanggan atau calon pelanggan Anda.
2. Ikut Serta dalam Mengadakan Event
Menyelenggarakan event dan menjadi sponsor pada satu event, merupakan salah satu peluang
bagi sebuah usaha kecil mengengah untuk mendapatkan pelanggan potensial. Dengan
menjadi sponsor sebuah event, kesempatan produk usaha untuk dikenal masyarakat
sangat besar. Tinggal bagaimana Anda merencanakan dengan matang dan menerapkan
Anda bisa menerapkan pengumpulan data pelanggan ketika mereka membeli suatu produk
selama penjualan berlangsung. Dengan mendapatkan data ini, bisa Anda gunakan
Berikan intensif bagi setiap pelanggan setia Anda. Wujud dari intensif ini bisa berupa diskon,
kupon, uang atau produk yang sedang hangat dipasarkan. Tak lupa pula berikan
Untuk menerapkan strategi promosi salah satunya adalah dengan menunjukan rasa peduli
bagi setiap masyarakat dengan mengadakan kegiatan amal sekaligus bisa menjalankan
promosi di dalamnya. Hal ini lebih efektif untuk mendapatkan nama baik bisnis Anda
di mata masyarakat.
Untuk peningkatan mutu produk dan pelayanan, sebaiknya Anda bisa melaksanakan survei
kepada setiap pelanggan setelah menjual produk. Anda bisa melaksanakan langsung di
tempat, lewat telepon atau email. Dengan melakukan survei inilah, yang akan
memberikan kemudahan untuk penyampaian kritik, saran atau pujian tentang jenis
Diskon merupakan salah satu cara menarik pelanggan yang banyak digunakan berbagai bisnis
dan usaha. Dalam membeli sebuah produk, harga juga menjadi salah satu hal yang
dipertimbangkan oleh konsumen. Oleh karena itu, memberikan diskon dapat membuat
Diskon bisa kamu terapkan baik di toko online maupun toko offline. Di toko online misalnya,
kamu bisa menerapkan flash sale. Flash sale merupakan penawaran produk dengan
harga lebih rendah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Diskon ini bisa
memberi rasa urgensi kepada konsumen untuk membeli produk sebelum penawaran
berakhir.
50.000.
terjangkau.
• Diskon menggunakan persentase. Ini merupakan jenis diskon
Kamu juga bisa menerapkan diskon di hari-hari tertentu. Misalnya, promo payday yang mana
kebanyakan orang sudah gajian dan ingin membeli beberapa barang. Saat tanggal
kembar seperti 8.8, anniversary toko, natal, idulfitri, dan diskon musiman lainnya.
Kamu mungkin pernah menerima email marketing dari salah satu produk yang pernah kamu
beli. Biasanya, di dalam email tersebut terdapat informasi diskon atau penawaran
menarik. Misalnya, menawarkan voucher diskon produk, promo bebas ongkir, atau
Email marketing juga bisa mengundang konsumen untuk mengunjungi web produk untuk
mencari informasi lebih lanjut. Selain itu, email juga terasa lebih personal bagi
konsumen, ini bisa menjaga hubungan baik antara konsumen dan brand, serta dapat
yang langsung mega influencer, mulai dari nano atau micro influencer juga bisa. Micro
influencer juga punya engagement yang oke kok sama followersnya, selain itu biaya
Review positif dari influencer bisa membantu dalam promosi produk, apalagi bila brand
kamu belum memiliki banyak pengikut di media sosial atau belum diketahui banyak
Ketika memilih influencer, pastikan mereka sesuai atau cocok dengan produk kamu.
Misalnya, kamu menjual produk ibu dan bayi, maka kamu bisa memilih Almiranti Fira,
Dwihanda, atau influencer lain yang memiliki bayi atau anak kecil. Jika kamu menjual
makanan, maka kamu bisa memilih influencer yang sering melakukan review makanan,
bisa masak, dan lainnya. Bisa kirim produk buat mereka review.
Cara selanjutnya untuk mempromosikan produk adalah dengan memberikan contoh produk
secara gratis kepada konsumen. Apalagi bila produk kamu adalah makanan atau
minuman, sangat mungkin untuk memberikan sampel atau tester agar konsumen bisa
mengetahui rasanya. Pemberian sampel gratis kepada konsumen bisa kamu lakukan di
Jika kamu ingin menerapkan cara yang satu ini, maka kamu harus memutuskan berapa
banyak sampel yang akan diberikan kepada konsumen. Jika produk yang diberikan
terlalu banyak dengan harga yang mahal, tentu membutuhkan biaya yang besar. Jangan
lupa memberikan logo atau kontak yang dapat dihubungi jika konsumen ingin
Selain diskon, pelanggan juga menyukai hadiah gratis. Maka dari itu, kamu bisa
produk baru atau produk yang kamu tawarkan tanpa mengeluarkan uang atau gratis.
membuat produk atau brand lebih dikenal dengan cepat dan hemat waktu.
Untuk meningkatkan keberhasilan promosi, seringkali sebuah bisnis menerapkan lebih dari
satu strategi atau teknik promosi. Melakukan promosi produk dengan berbagai cara
Sebelum kamu menyusun strategi promosi, penting untuk melakukan riset terkait target
audiens. Hal ini dapat membantu kamu memutuskan bagaimana cara mempromosikan
produk dengan lebih baik, seperti pemilihan media, konten, dan lainnya. Misalnya, jika
produk yang kamu jual memiliki target anak muda, maka kamu dapat melakukan
konvensional.
Itulah strategi cara promosi produk yang menarik dan bisa memberikan kesuksesan bagi
setiap produk yang sedang dipromosikan. Untuk menjalankan cara promosi ini, Anda
harus perhatikan dan pastikan seperti logo, desain label dan brosur yang digunakan di
Hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi cara promosi dan strategi yang diterapkan
berjalan dengan lancar dan bisa memberikan keuntungan yang besar dan menjanjikan
Hindari untuk mempromosikan suatu produk yang masih belum memiliki lebel resmi
walaupun nanti memiliki hasil yang memuaskan. Walaupun memberikan hasil yang
positif namun lama-kelamaan akan memberikan dampak negatif karena legalitas suatu
produk tergolong ilegal. Hal ini perlu untuk Anda pelajari lebih lanjut.
D. Meminimalkan kekecewaan pelanggan
a. Berempati
Cara paling sederhana untuk menangani pelanggan yang kecewa adalah dengan
menggunakan empati. Jika Anda tahu mengapa pelanggan kecewa, itu adalah cara
terbaik untuk meredakan situasi. Tanyakan kepada pelanggan mengapa mereka kesal.
dengan memberi tahu mereka bahwa Anda juga akan kecewa jika masalah itu terjadi
pada Anda.
Misalnya, jika pelanggan mengeluh tentang kualitas kopi yang mereka beli dari bisnis Anda,
Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, “Saya yakin tidak ingin memulai hari saya
dengan secangkir kopi yang buruk!” Setelah itu, Anda dapat mulai mencoba
berbicara dengan orang yang memahami mereka dan dapat memecahkan masalah
mereka.
b. Dengarkan secara aktif
balik kata-kata mereka. Jika Anda mendengarkan secara aktif kata-kata yang mereka
ucapkan, Anda dapat dengan mudah menentukan apa yang membuat mereka begitu
Misalnya, seorang pelanggan masuk ke toko Anda dan berkata, “Produk Anda rusak setelah
tiga hari saya membelinya. Saya benar-benar terkejut betapa buruknya barang ini.”
Perhatikan baik-baik kata-kata yang digunakan pelanggan ini, terutama kata “terkejut”.
Dalam hal ini, Anda mungkin tergoda untuk menanggapi dengan sesuatu seperti, “Saya
menggunakan bahasa yang sama dengan yang digunakan pelanggan Anda. Anda dapat
mengatakan sesuatu seperti, “Itu benar-benar mengejutkan! Mari kita periksa mengapa
produk ini rusak secara tidak terduga.” Respons ini mengenali perasaan pelanggan
beberapa bagian yang lebih kecil. Porsi kecil ini lebih mudah diatur dan membuat Anda
lebih siap menghadapi masalah yang dihadapi. Orang biasanya menggunakan chunking
untuk mengatur tugas sehari-hari mereka. Ini sama membantu ketika berhadapan
Misalnya, katakanlah klien selalu memiliki alasan mengapa mereka tidak dapat mengatur
akun mereka dalam menggunakan software buatan perusahaan Anda. Anda dapat
meminta mereka selama pertemuan berikutnya untuk membantu Anda merinci setiap
langkah terakhir yang perlu Anda ambil untuk membuat semuanya berjalan dengan
baik. Membuat detail setiap masalah memudahkan klien untuk mencerna apa yang
Bagian mendasar dari mendengarkan secara aktif adalah memastikan Anda dan pelanggan
sinkron. Jadi, setelah Anda mengidentifikasi akar penyebab kemarahan, ulangi apa
yang pelanggan katakan kembali kepada mereka untuk memastikan Anda memahami
satu sama lain, dan biarkan mereka tahu bahwa masalah mereka telah didengar dan
akan ditanggapi.
Misalnya, Anda bisa mulai dengan mengatakan, “Apa yang saya dengar adalah …” dan
tekankan bagaimana masalah tersebut mencegah mereka mencapai tujuan mereka. Ini
menunjukkan bahwa Anda tidak hanya mendengarkan tetapi juga memahami mengapa
Ketika Anda berurusan dengan pelanggan yang kecewa, Anda harus tetap tenang dan sabar.
Jangan mengambil situasi secara pribadi. Sebagian besar waktu, komentar dan kritik
kasar yang dibuat pelanggan tidak dimaksudkan untuk menyerang Anda secara
langsung. Mereka hanya kecewa dan Anda adalah orang yang tidak beruntung
Salah satu cara yang bagus untuk menangani pelanggan yang mengomel adalah dengan
membiarkan mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Cepat atau lambat,
mereka akan kehabisan hal untuk dikatakan. Tetap diam dan tenang sampai mereka
lelah.
Dengarkan mereka dan jangan pernah menyela dengan alasan apa pun. Setelah mereka
mengatakan bagian mereka, permisi dan katakan Anda akan mulai mencoba
menyelesaikan masalah mereka. Jika Anda berurusan dengan pelanggan yang kasar
melalui telepon, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, “Saya sepenuhnya memahami
kekhawatiran Anda. Saya akan memastikan ini tidak terjadi lagi. Saya akan segera
f. Menawarkan solusi
Setelah Anda memahami mengapa pelanggan kecewa, Anda dapat menawarkan solusi. Jika
pelanggan tidak sepenuhnya senang dengan solusi Anda, tanyakan kepada mereka apa
yang perlu diubah. Berikut adalah beberapa contoh pernyataan untuk memperkenalkan
solusi:
“Saya tahu ini bukan cara yang Anda inginkan untuk memulai hari Anda, dan saya dapat
“Ada beberapa cara untuk mengatasi ini. Kami hanya perlu menemukan yang paling cocok
untuk Anda”
“Dalam pengalaman saya, cara terbaik untuk mendekati ini adalah __. Apakah itu bagus
untuk Anda?”
“Masalah Anda tidak biasa, tetapi saya telah menangani kasus yang sama sebelumnya dan
Jika pelanggan memberikan pesan negatif, pastikan untuk membalasnya dengan pesan positif.
g. Bertindak cepat
Jika Anda dapat menyelesaikan masalah dengan segera, maka lakukanlah. Mampu mengatasi
sebagai pelanggan setia yang membeli dari Anda secara teratur dan memberi tahu
mungkin juga mencegah masalah meningkat. Ini terutama jika pelanggan memberikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi kewirausahaan adalah aktivitas pencarian atau penciptaan peluang usaha dan
pencarian atau penciptaan keunggulan usaha yang membangun keunggulan daya saing.
Manfaat strategi bisnis selain menjadi panduan dalam menjalankan usaha juga untuk
mengamankan posisi tawarnya. Dengan strategi yang matang dan cerdas, sebuah bisnis
tak akan tergilas dan sekedar menjadi pelengkap belaka. Karena itulah perencanaan
yang matang menjadi bagian penting dalam strategi yang harus disiapkan. Teknik
atau jasa yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai penjualannya. Strategi
pemasaran akan memberikan gambaran tentang Peluang bisnis yang bisa digarap.
Peluang ini tidak Cuma terpaku di Masa sekarang, tetapi juga potensi
B. Saran- Saran
Demikian makalah ini dibuat, adapun saran-saran yang bisa diambil dari makalah ini adalah;
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya.Tentunya tidak
sembarang ide, tetapi ide yang mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis dalam
suatu rencana usaha atau rencana bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide
cemerlang, ide yang hebat-hebat serta mempunyai nilai komersial tinggi tetapi ide itu
tetaplah hanya sekedar ide bahkan hanya sekedar impian yang numpang lewat, karena
ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain
Dengan harapan dapat digunakan sebagai pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal
orisinil yang justru lahir dari para kawula muda. Tentunya kalau peluang atau
kemampuan ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat dikemas sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke
dalam sebuah bisnis riil, tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para kawula
lingkungannya. Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah membuat sebuah
perencanaan usaha/bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita
jalankan. Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah demi selangkah bagaimana
menilai apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitabledan berjangka
berguna apabila kita ingin mengajak mitra bisnis, investor ataupun calon kreditor untuk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Merintis usaha baru
2.2
Menurut Hisrich and Peters, bisnis plan adalah dokumen tertulis yangdisiapkan oleh
plan adalah dokumen yang merincikan detail-detail bisnis yang disiapkan oleh seorang
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198)mendefinisikan Business
masa lalu, keadaan sekarang dankecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan.
Menurut Megginson (2000), Business plan adalah suatu rencana tertulis yangmemuat mini
dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalansusunan para pemilik
dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, Business Plan adalahdokumen penting
dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang memperlihatkankeadaan sekarang dan
Jadi perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitianmengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusunkegiatan untuk mendapatkan
yang akan datang dan menyusunkegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
yang dituangkan dalam suatudokumen perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat
I.1.2
mengumpulkan informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting. Mulailah untuk
menentukan identitas merek sehingga produk mampu bersaing di pasar. Adapun rumus
yang dapat digunakan oleh calon usahawan untuk memulai usaha baru, yaitu:
A. WHAT
Apa model bisnis yang ingin kita kerjakan? Sebelum kita menjalankan atau mengembangkan
sebuah bisnis tentunya kita harus mengenal bisnis itu secara general. Dengan mengenal
sebuah bidang bisnis kita bisa menjalankan dan mengembangkan bisnis tersebut
dengan baik.
B. WHY
Pikirkan kembali apa alasan kita dalam memilih sebuah bisnis untuk dijalankan. Apakah kita
memilih menjalankan sebuah bisnis karena sesuai dengan hobi, minat, kreatifitas yang
sedang ditekuni, terinspirasi dari bisnis orang lain yang sukses, atau hanya ingin
C. WHOM
Menentukan dan memahami target market untuk bisnis yang akan dijalankan. Kita juga perlu
mempelajari karakter orang-orang yang menjadi target market bisnis kita agar kita
D. WHERE
Menentukan lokasi bisnis yang tepat seringkali menjadi hal yang sulit bagi seorang pebisnis.
Pastikan lokasi bisnis sesuai dengan target market bisnis kita, misalnya daerah
E. WHEN
Menentukan waktu operasional bisnis juga termasuk hal yang penting untuk dipersiapkan.
Apakah bisnis kita akan buka 8 jam sehari selama satu minggu penuh, atau buka 24
F. WHO
Tentukan orang-orang yang akan terlibat dalam menjalankan bisnis. Mulai dari karyawan,
partner bisnis, dan orang lain yang dapat membantu dalam menjalankan
Bisnis tersebut. Tentukan tugas dari masing-masing orang yang akan terlibat dalam bisnis
G. HOW
Pastikan bahwa kita memiliki strategi dan rencana dalam menjalankan bisnis. Akan lebih
baik bila kita mengetahui mengetahui modal yang dibutuhkan, kualitas dan kuantitas
Jika ide ini sudah kredibel dan terukur, itu berarti telah siap mendirikan usaha dengan benar.
Berikut di bawah ini cara-cara yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha baru,
yaitu:
Nama yang baik dapat memberikan manfaat. Pertama, mudah mengkomunikasikan brand dan
pesan pemasaran kepada pelanggan dan investor. Teliti pesaing dan pelajari bagaimana
mereka membranding usaha. Pastikan nama yang diambil menunjukkan keunikan dan
Pahami bahwa usaha yang akan dijalankan sendiri, bermitra dengan pihak lain, atau
berbentuk korporasi. Jika korporasi maka urus status badan hukumnya, desain aturan
untuk pemilik dan pemegang saham. Mintalah penasihat hukum untuk menentukan
struktur terbaik.
Mendaftarkan merek dagang dan hak paten akan melindungi nama, slogan, dan logo yang
melekat pada usaha yang akan dijalankan. Jika ada kompetitor yang melakukan
plagiasi, pemilik mempunyai hak paten yang bisa melindunginya. Ada baiknya juga
untuk mendaftarkan nama domain, dan menggunakan nama yang konsisten di semua
sosial media.
4. Pastikan bisnis lolos persyaratan hukum
Pemerintah telah memiliki panduan, bahkan untuk pendirian usaha kecil menengah.
Sejumlah pajak berlaku untuk bisnis. Penting untuk mempelajari berbagai macam pajak, dan
6. Asuransi usaha
Asuransi menjadi penting untuk sejumlah alasan. Lokasi usaha perlu mendapat perlindungan
dari resiko kebakaran, banjir, kerusakan akibat kecelakaan. Asuransi jiwa dan asuransi
usaha.
Kunjungi pihak yang berwenang memberikan ijin usaha, atau juga yang mengeluarkan lisensi
bahwa produk layak diedarkan di pasar. Menjaga keuangan juga sangat penting dalam
keuangan.
Pastikan usaha tersebut menggunakan perangkat lunak (software) yang tepat untuk
Cari informasi darimanapun yang dapat mendukung usaha Anda. Bisa dari website
pemerintah atau lainnya. Anda akan temukan kalender dari banyak peristiwa yang jadi
agenda mereka.
I.1.4
1. Usaha Perseorangan
Usaha Perseorangan merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di Indonesia.
Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat permulaan
mengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang, dan ia
e. Sifat kerahasiaan
2. Firma (Fa)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan
nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut
firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan
dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut
menanggung.
• Kelebihan Firma :
a. Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah
• Kelemahan Firma :
perusahaan.
terdapat hal yang berbeda yakni salah satu atau beberapa anggota bertanggung jawab
tidak terbatas dan anggota yang lain bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang-
perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-
orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta
tersebut.
• Kelebihan CV :
d. Pendiriannya mudah.
• Kelemahan CV :
pimpinan.
Perseroan terbatas juga disebut NV (Naamloze Vennootschap) terdiri atas para pemegang
utang perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan. Perseroan terbatas ini
merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari
utang-utang
Perusahaan.
tidak
orang
Lain.
usahanya,
sumber
b. Pendiriannya lebih sulit, memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha
Tertentu.
Merupakan salah satu bentuk perusahaan milik Negara yang sebelumnya bernama
Perusahaan Negara (PN). Umumnya persero ini terjadi dari Perusahaan Negara yang
kemudian diadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta. Pada
nama perusahaan, PT-PT semacam ini biasanya diberi tanda kurung Persero
Seperti perusahaan lain pada umumnya. Perum bertujuan mencari keuntungan, tetapi tidak
Contoh Perum antara lain : Perusahaan Umum Listrik Negara, Perusahaan Umum
Contoh Perjan di Indonesia adalah Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) yang mempunyai
daerah operasi di Jawa dan Sumatera. Kegiatan yang dilakukan terutama ditujukan
Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-
badan hukum. Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
Agar tujuan koperasi dapat tercapai, anggota-anggota yang menjalankannya harus aktif
memajukan usaha koperasi dan rajin menghadiri rapat kerja untuk memecahkan
9. Yayasan
Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan
pendiriannya bukanlah untuk mencari keuntungan, melainkan lebih menitik-beratkan
pada usaha-usaha sosial. Misalnya: Yayasan Panti Asuhan, Yatim Piatu, Yayasan
Pemberi Beasiswa (supersemar) dan sebagainya. Jadi yayasan ini dibentuk sebagai
badan hukum yang sesuai untuk berbagai macam kegiatan yang akan dijalankan di luar
1. Bidang Produksi
Bidang produksi merupakan salah satu bidang usaha yang bisa kita lakukan. Bidang produksi
itu bisa dilihat dari kegiatan usahanya. Apabila sebuah usaha itu mengelola bahan
mentah menjadi bahan jadi maka itu yang di sebut produksi, termasuk di antaranya
pengusaha pengrajin. Mereka adalah termasuk pada bidang usaha produksi. Dalam
laporan keuangan untuk bidang ini biasanya ada pos atau perkiraan persediaan awal
dan persediaan akhir serta memiliki satu kelompok jurnal keuangan yang disebut
2. Bidang Perdagangan
Sama seperti bidang produksi, bidang perdagangan juga masuk sebagai salah satu bidang
usaha yang juga terpisah. Perdagangan dapat dilihat dari kegiatan usahanya dalam
Bahan baku menjadi bahan jadi, maka kelompok bidang perdagangan memperoleh produk
dari barang jadi yang dijual kembali. Biasanya suplier adalah salah satu tempat mereka
3. Bidang Jasa
Bidang Jasa juga termasuk salah satu dari dari kelompok bidang usaha. Untuk mengetahui
jenis bidang ini dapat dilihat dari produk yang mereka jual. Apabila mereka menjual
produk non fisik maka itu disebut bidang jasa, contohnya seperti servis televisi atau
I.3
Setiap orang yang ingin memulai bisnis wajib memiliki kompetensi wirausaha. Kompetensi
wirausaha merupakan kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausaha. Terdiri dari
tiga kemampuan yang terkait dengan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
pengetahuan. Ya, seseorang yang ingin terjun ke dunia wirausaha harus membekali diri
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena tak dapat dimungkiri saat ini identik
Ada lima poin yang berkaitan dengan kompetensi wirausaha di bidang knowledge, yaitu
memulai usaha pastikan Anda mengetahui market yang ingin dituju (ketahui apa
keinginan pasar), tentukan jenis produk yang akan dijual seperti, apakah akan dijual
Kemudian, miliki manajemen yang baik, tentukan pola manajemen seperti apa yang akan
Anda terapkan dalam usaha yang akan dijalankan. Bangun organisasi sebagai support
sistem karena tidak ada wirausahawan yang bisa berhasil sendirian. Dan terakhir untuk
I.5
Bisnis plan atau Business Plan adalah sebuah dokumen tertulis lengkap berisi tentang tujuan
tersebut.Dalam contoh business plan juga terdapat jangka waktu pencapaian tujuan
tersebut agar lebih jelas dan detail.Untuk bisnis rumahan, bisnis plan tetap penting
untuk dibuat. Dalam business plan untuk usaha rumahan, pembuatannya tentu lebih
sederhana dibandingkan level perusahaan. Pembuatan business plan harus dibuat untuk
tujuan yang besar apapun jenis bisnisnya. Misalnya contoh bisnis plan makanan yang
bisa dijalankan di rumah tidak perlu dibuat terlalu rumit. Cukup dibuat dengan
sederhana. Dalam sebuah business plan biasanya berisi strategi pemasaran dan
penjualan bisnis secara detail, income dan outcome dari bisnis tersebut, kondisi
tentunya perlu pemikiran dan keputusan yang tepat. Fungsi pembuatan business plan
adalah menjadi acuan bagi pebisnis untuk dapat mencapai tujuan dalam jangka
panjang.
2.4
1. Nama perusahaan
Nama perusahaan sangat-lah penting karena akan berdampak untuk jangka panjang.
Pembuatan nama perusahaan atau pun nama usaha harus memiliki ciri khas tersendiri.
-Bila berencana untuk melakukan ekspor, orang luar negeri harus mudah membaca merek
tersebut
Dalam pembuatan business plan, pelaku usaha perlu mencantumkan perencanaan lokasinya.
Rencana lokasi ini menyangkut segala tempat yang akan digunakan dalam kegiatan
usaha, seperti lokasi perusahaan, pertokoan, pabrik atau industri, dan lain – lain.
memutuskan untuk membuka usaha penerbitan dan percetakannya sendiri. Nah itu
4. Target konsumen
Target konsumen ini adalah yang utama dalam sebuah usaha karena mereka bertindak
sebagai pengguna. Hal ini sesuai dengan bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika
dengan usaha pertokoan. Maka dari itu, dalam business plan harus mencantumkan
Dalam bagian ini berisi mengenai apakah usaha ini berencana sebagai pemimpin pasar
(market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar pasar (market
Dalam business plan, harus mencantumkan perencanaan organisasi dan siapa saja orang –
orang yang akan berkontribusi dalam usaha tersebut. Hal ini bertujuan agar tugas dan
tanggung jawab masing-masing orang jelas serta tidak ada ketimpangan maupun
Pencantuman modal ini berguna untuk merinci pembiayaan secara jelas. Selain itu, berguna
8. Perencanaan risiko
masa depan sehingga risiko tersebut sehingga pelaku usaha dapat menghindari lebih
awal atau jika risiko itu terjadi, pelaku usaha sudah menyiapkan strategi
Proyeksi aliran kas ini berisi mengenai data penelitian pasar, surat-surat kontrak dan
dokumen perjanjian, daftar harga di pemasok bahan baku atau barang, dan lain
sebagainya. Untuk pembuatan business plan, baik itu usa kamu bisa menggunakan
contoh format business plan di bawah ini:
a. Latar belakang
Dalam latar belakang sendiri berisikan alasan yang mendasari pendirian usaha. Bukan hanya
itu, latar belakang juga memuat keadaan persaingan, peluang usaha, fasilitas yang
b. Identitas Pemilik
Untuk identitas pemilik, sesuai dengan namanya, berarti memuat semua keterangan pemilik
usaha seperti nama pemilik, tempat dan tanggal lahir, alamat rumah, telepon, jenis
pernah mengikuti beberapa pelatihan. Selain itu, kamu juga harus mencantumkan
c. Data Perusahaan
Dalam hal ini, data perusahaan berisikan nama perusahaan, alamat, nomor telepon, bidang
usaha, bentuk badan usaha, waktu kapan perusahaan mulai berdiri serta susunan
kepengurusan.
d. Aspek Produksi
Aspek produksi berisi segala hal yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Seperti jumlah
mesin, kapasitas produksi per hari atau per bulan, jumlah produksi rata-rata per bulan,
sumber bahan baku, jenis barang yang dijual, sumber barang, dan lain sebagainya.
e. Aspek pemasaran
f. Aspek Keuangan
Pada aspek ini, berisikan keterangan mengenai kebutuhan uang rata-rata per bulan, seperti
kebutuhan untuk bahan baku, bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga,
pajak dan lain – lain. Aspek keuangan juga memuat beberapa laporan keuangan, seperti
2.6
1) Halaman Depan
Dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang bisa
dihubungi sewaktu-waktu
2) Daftar Isi
3) Rangkuman eksekutif
Sangat penting karena pembaca ingin melihat secara cepat ttg isi keseluruhan business plan.
Diungkapkan pasar yang dituju seberapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta
Diungkapkan mengenai kualitas, kuantitas dan kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa
yang ditawarkan
Dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjualan,
8) Permodalan
Diungkapkan rencana permodalan dan proyek permodalan neraca pendahuluan, aliran kas,
dan pendapatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2
Untuk memulai usaha kita harus mengetahui 5W+1H yaitu apa, mengapa, dimana, siapa,
kapan dan bagaimana usaha kita akan dijalankan. Sehingga kita dapat mengerti dan
mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk memulai usaha. Setelah itu, kita dapat
bentuk – bentuk perusahaan yang dapat dipilih untuk memulai usaha yaitu Usaha
Dengan mengetahui bentuk – bentuk perusahaan tersebut kita dapat memilih salah satu
setiap bentuk perusahaan tersebut dan dengan memperhatikan tingkat biaya yang
yang tepat untuk calon usahawan tersebut, sehingga diharapkan mucul usahawan –
usahawan baru yang akan menjadi tonggak perekonnomian dengan memajukan dan
3.3 SARAN
3.4
Dari makalah bisnis ini diharapkan usaha ini dapat berjalan lancar, sesuai yang diharapkan
dan banyak diminati konsumen. Saran dari saya yaitu dalam berbisnisapapun yang kit
miliki harus dapat mempunyai sikap kreatifitas dan inovasi yang tinggi, sehingga para
konsumen tidak bosan atau jenuh untuk memakan atau memakai produk yang kita buat.
Karena untuk zaman sekarang, jikalau kita tidak berkreasi seunik mungkin, kita dapat
terkalahkan oleh para pesaing yang sebenarnya setara kemampuannya dengan diri kita.
Dalam berbisnis pembuatan dadar gulung ini kitaharus mempunyai konsep untuk menarik
para konsumen, sehingga banyak konsumenyang mau membeli produk kita, kita juga
harus memperhatikan minat masyarakat untuk pengembangan produk kita, dan juga
kita harus mengingat bahwa pembeli adalah raja sehingga kita harus ramah pada setiap
konsumen atau pembeli. Oleh karena itu, cerdik diperlukan dalam berwirausaha,
dimana kita pintar pencari peluang yang menguntungkan di pasaran sehingga apa yang
DAFTAR PUSTAKA
Tps://majoo.id/solusi/detail/contoh-bisnis-plan
https://www.qubisa.com/microlearning/pahami-kompetensi-wirausaha-
knowledge#:~:text=Kompetensi%20wirausaha%20merupakan%20kompetensi
%20yang,kaitannya%20dengan%20dasar%2Ddasar%20pengetahuan
http://dahlia-lya.blogspot.com/2011/11/pengertian-bisnis.html
http://carapedia.com/Cara_Membuat_Bisnis_Plan__Rencana_Bisnis_info54.html
BAB I
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang perilaku bisnis
terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan
luas kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam
pembangunan ekonomi. Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang
mengikuti mekanisme pasar. Tumbuhnya perusahaan – perusahaan besar berupa grup – grup
bisnis raksasa yang memproduksi barang dan jasa melalui anak – anak perusahaannya yang
menguasai pangsa pasar yang secara luas menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat
banyak,khususnya pengusaha menengah ke bawah. Kekhawatiran tersebut menimbulkan
kecurigaan telah terjadinya suatu perbuatan tidak wajar dalam pengelolaan bisnis mereka dan
berdampak sangat merugikan perusahaan lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” berarti adat istiadat atau kebiasaan. Hal
ini berarti etika berkaitan dengan nilai – nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang
baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari
satu generasi ke generasi lainnya.
Etik ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan
seseorang. Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis
kadang sering pula disebut dengan etika manajemen , yaitu penerapan standar moral kedalam
kegiatan bisnis. Etika bisnis ini mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, saingan
dan sebagainya. Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai
aktivitasnya dimasyarakat.
Pada dasarnya ada tiga faktor utama yang mempengaruhi etika yaitu (Bovee et al 2004) :
1. Cultural Difference
Sebagaimana telah diketahui bahwa tiap daerah, memiliki kebiasaan sendiri – sendiri, lain
Negara lain pula kebiasaannya.
2. Knowledge
Orang – orang yang mengetahui dan berada dalam jalur pengambilan keputusan mencoba
berusaha untuk tidak terlibat dalam masalah-masalah menyangkut masalah etika ini.
Demikian pula anda jika sudah mengetahuinya bahwa perbuatan itu melanggar etika, maka
jangan mau melakukannya, karena hal ini melanggar kata hati anda dan anda akan
berhadapan dengan hukum.
3. Organizational behavior
Pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis adalah iklim yang berlaku pada sebuah organisasi.
Ada organisasi yang betul – betul ketat menjaga etika, dan member pelatihan pada
karyawannya agar selalu menjaga etika. Perusahaan besar banyak menerapkan kode etik ini.
2.1.3 Masalah yang Dihadapi dalam Etika Bisnis
Setidaknya ada tiga jenis masalah yang dihadapi dalam etika bisnis, yaitu:
1. Sistematik
Masalah – masalah sistematik dalam etika bisnis adalah pertanyaan – pertanyaan etis yang
muncul mengenai system ekonomi, politik, hokum, dan system sosial lainnya dimana bisnis
beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan – pertanyaan yang dalam
perusahaan – perusahaan tertentu. Permasalahan ini menyangkut pertanyaan tentang
moralitas aktivitas, kebijakan praktik dan struktur organisasional perusahaan individual
sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu
tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan,
tindakan dan karakter individual.
Dentologi berasal dari bahasa Yunani “Deon” berarti kewajiban. Etika dentologi menekankan
kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai atau
dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan yang dilakukan, melainkan
berdsarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lain, bahwa
tindakan itu bernilai moral kerena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat
dari tindakan itu.
2. Teori Teleologi
Teologi berasal dari bahasa Yunani “telos” berarti tujuan. Jadi etika teologi yaitu etika yang
mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Pada umumnya, prinsip – prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak
bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan prinsip – prinsip ini sangat berhubungan
erat terkait dengan system nilai – nilai yang dianut di kehidupan masyarakat.
Menurut Sonny Keraf (1998) prinsip – prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:
1. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak derdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak
akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur
dalam pemenuhan syarat – syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran
barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama dengan aturan yang adil dan
sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan semua
pihak.
Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan
maupun perusahaannya.
2.1.7 Norma
2.1.8
a. Pengertian Norma
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Norma memberi pedoman
tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi
dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.
1. Norma Khusus
Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan
khusus
2. Norma Umum
Aturan yang berlaku yang lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh
dikatakan bersifat universal. Adapun macam-macam norma umum meliputi:
Norma sopan santun adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam
pergaulan sehari-hari.
b. Norma Hukum
Norma hokum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat
karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan
keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang
baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik
c. Norma Moral
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma
moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku
manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya ( kendati
dalam kaitan dengan norma hukum ciri – ciri ini bisa tumpang tindih) :
1. Kaidah moral berkaitan dengan hal – hal yang mempunyai atau yang dianggap
mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan
manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.
2. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu.
Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan
masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma
hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh
pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota
masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri
3. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa
filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense).
2.1.7 Pentingnya Etika dan Norma dalam Berbisnis
2.1.8
Sebelumnya kita harus mengetahui apa sebenarnya pengertian etika tersebut. Banyak definisi
yang berkaitan dengan etika tetapi pada intinya etika adalah semua norma atau aturan umum
yang harus diperhatikan dalam berbisnis yang merupakan sumber dari nilai – nilai yang luhur
dan perbuatan yang baik. Dalam berbisnis, pada kenyataannya tidak semua pelaku bisnis
menyadari apa dampak ekonomi dan sosial dari apa yang mereka lakukan. Apalagi yang
bersifat dampak tidak langsung, lebih tidak disadari lagi. Etika bisnis sangat tergantung
kepada iktikad baik. Hanya anda sendirilah yang mengetahui itikad baik ini, orang lain relatif
sulit atau bahkan tidak akan tahu sama sekali.
Paling tidak ada dua aspek dari tolak ukur etika, walaupun pada kenyataannya sulit untuk
mengukurnya, yaitu: pertama prinsip timbal balik, kedua itikad baik. Kedua hal ini adalah
fondasi penting untuk etika bisnis atau melakukan bisnis yang fair dan jujur. Semuanya
kembali kepada diri kita masing-masing, karena sekali lagi, etika itu sanksinya hanyalah
sanksi moral, dan itu pun sering terlihat dalam jangka panjang, tidak langsung segera terasa.
Prinsipnya adalah dalam jangka pendek, bisnis yang melanggar etika bisa jadi sangat
menguntungkan, tetapi dalam jangka panjang bisa jadi akan bermasalah.
Sebagai mana kita sering mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan
upaya seseorang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan
pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk
mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timbal balik dari pihak – pihak dengan
sikap, sudut pandang, dan kepentingan – kepentingan yang berbeda satu sama lain. Negosiasi
baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara
kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak – pihak
yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan,
sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai – nilai yang dianut. Pada hakikatnya
negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang melakukan negosiasi, dalam
artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakang, pola pemikiran, dan
karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan diri.
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengenasasaran dalam negosiasi bisnis harus
dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
4. Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Dengarkan baik
– baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng
– geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui
samakah makna yang disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis
kita.
5. Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/ negosiasi sudah tercapai,
apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara – cara untuk mencapai hasil
yang lebih baik. Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik,
bukan berarti hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan
semula. Yang sering terjadi justeru perbedaan pandangan terhadap cara penyelesaian
masalah antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih
lanjut, yang memerlukan perjuangan tersendiri bagi pengirim pesan dalam
menyampaikan dan memenangkan pendapatnya.
Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka timbul dorongan
untuk menang. Keinginan untuk menang disatu sisi dengan mengabaikan kekalahan dipihak
lainnya, biasanya sulit tercapai. Untuk itu digunakan strategi menang – menang. Artinya ada
sebagian keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan
mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan diantara kedua belah pihak dapat
tercapai.
Disini penulis memberi ilustrasi komunikasi dalam bisnis dengan mengambil kasus negosiasi
dengan orang Jepang. Kontak permulaan merupakan fase yang sangat penting guna
membangun hubungan personal yang berkelanjutan. Kontak permulaan lewat korespodensi,
faksimile atau telepon dianggap sebagai cara yang kurang efektif atau tepat. Kebanyakan
perusahaan Jepang menanggapi dengan lamban, bahkan seringkali tanpa respon. Hal ini
terjadai pertama kerana hambatan bahasa dan komu-nikasi terutama untuk perusahaan -
perusahaan kecil dan menengah yang tidak terbiasa membuat kontak langsung dengan
perusahaan asing. Kedua, surat menyurat tidak memberi informasi yang cukup.
Tanpa informasi yang cukup, kontak dagang sulit dilakukan dan negosiasi mengalami
kegagalan. Hal kecil yang tidak bisa disepelekan dalam kontak permulaan adalah kebiasaan
menukar kartu nama. Orang Jepang sangat sulit menghapal ejaan asing, kerana itu kartu nama
merupakan arsip penting yang selalu disimpan dengan cermat. Tanpa kartu nama orang
Jepang akan sulit meng-hubungi calon rekannya. Orang Jepang dalam negosiasi tidak
langsung pada persoalan. Selalu diawali dengan soal – soal yang tidak relevansinya dengan
bisnis. Misalnya, membicarakan lukisan yang tergantung di tembok, atau berbasa basi tentang
urusan keluarga. Orang Jepang selalu mengatakan ya segala hal yang dikemukakan lawan
bicaranya. Tetapi jangan salah mengerti, ya bukan berarti iya saya setuju untuk transaksi,
melainkan ya saya faham apa yang anda sampaikan. Apa yang dilukiskan di atas dengan
contoh kasus pada masyarakat Jepang bukan hanya termasuk bagian komunikasi lisan, tetapi
sudah merupakan bagian utama dari teknik negosiasi bisnis.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Dalam Bisnis seseorang adalah sebagai
berikut:
c. Faktor individua
Seseorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesama akan
berpeilaku etis. Prinsip – prinsip yang diterima secara umum dapat dipelajari/diperoleh dari
hasil interaksi dengan teman, famili, dan kenalan.
Etika bisnis merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan perlu menjadi perhatian
para wirausaha. Karena selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur
yang berpengaruh pada perusahaan (stakeholder loyality), etika bisnis ini juga berperan
dalam memajukan suatu perusahaan. Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau
norma – norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Ini digunakan agar para pengusaha tidak
melanggar aturan yang telah ditetapkan dalam usaha yang di jalankan memperoleh simpati
dari berbagai pihak dan etika itu membentuk pengusaha yang bersih dan dapat memajukan
serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relative lebih lama.
Secara bahasa, Etika (berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “ethikos”, yang berarti “timbul
dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika bisnis adalah suatu kode
etik perilaku atau cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan
dan memecahkan persoalan yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Menurut Ronald J. Robert, jika seorang menyenangi pekerjaannya maka ia akan puas dan bila
merasa puas maka akan memiliki sikap yang sempurna, loyal, komitmen dan kerja keras yang
berarti memiliki moral yang tinggi.”
Mathie Paquerot, Loyalty should help the organization to create differentiation. Loyalty is a
barrier to entry for other competition. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang
sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya
saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang
tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Selain itu, etika bisnis juga sangat penting
untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan perusahaan, karena semua keputusan perusahaan sangat
memengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholders.
Menurut Zimmerer, Etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitive dan komplek
karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi (goodwill) perusahaan lebih sukar
dari pada menghancurkan “. Stakeholders adalah semua individu atau kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan yang dukungannya
diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Stakeholder terdiri atas
dua jenis, yaitu: Internal stakeholders, meliputi: para investor, karyawan, manajemen dan
pimpinan perusahaan. Eksternal stakeholders, yaitu: pelanggan, asosiasi dagang, kreditor,
pemasok, pemerintah, masyarakat umum dan kelompok khusus yang berkepentingan
terhadap perusahaan.
Kebersamaan bukan kita saja yang membutuhkan tapi juga orang lain. Kita menyadari bahwa
kita sangat memerlukan pertolongan orang lain. Standar nilai usaha yang diterima oleh
berbagai pihak harus ditumbuh kembangkan dan disosialisasikan.
Usaha Kecil Menengah atau yang disingkat UKM adalah jenis bisnis yang berperan penting
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, UKM punya kontribusi
besar dalam perekonomian. Jenis usaha ini dijalankan oleh perorangan atau badan usaha yang
bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan besar.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, usaha kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri.
UKM bukan merupakan anak usaha atau cabang perusahaan kelas menengah atau besar.
Perekonomian suatu negara bergantung dari usaha yang dilakukan oleh rakyatnya. Bantuan
pemerintah sangat berarti untuk UKM agar bisa naik kelas menjadi perusahaan besar.
A. Pengertian UKM (Usaha Kecil Menengah)
Usaha Kecil Menengah atau UKM adalah jenis bisnis yang dijalankan dalam skala kecil
hingga menengah. UKM bukan anak perusahaan, cabang perusahaan, atau bagian dari
perusahaan atau bisnis skala besar. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha Mikro adalah usaha yang punya omset di bawah
300 juta per tahun dan jumlah pekerja di bawah 20 orang. Sedangkan Usaha Kecil adalah
usaha yang punya omset 300 juta sampai 2.5 miliar per tahun. Jumlah pekerja Usaha
Menengah ada di antara 30 – 100 orang. Kemudian untuk Usaha Menengah punya omset 2.5
miliar sampai 50 miliar per tahun.
UKM adalah suatu jenis usaha yang punya kontribusi cukup besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi. UKM berperan dalam memperluas kesempatan kerja dan penyerapan
tenaga kerja. Peran vital UKM akan terasa dalam pembentukan PDB (Produk Domestik
Bruto). Peran UKM tidak hanya bisa dirasakan di negara berkembang, melainkan di negara
maju. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja, lebih banyak dibanding usaha besar.
Kontribusi UKM dalam PDB juga lebih besar dibanding usaha skala besar.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UKM atau Usaha Kecil Menengah
dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Mikro, Kecil, dan Menengah.
1. Usaha Mikro
Usaha Mikro adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan dan badan usaha milik perorangan.
Usaha Mikro memiliki aset maksimal Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha). Usaha Mikro punya omset maksimal Rp 300 juta per tahun.
2. Usaha Kecil
Usaha Kecil adalah usaha yang berdiri sendiri, bukan anak usaha atau cabang dari usaha
menengah atau besar. Usaha Kecil memiliki aset senilai Rp 50 juta sampai Rp 500 juta, di
luar tanah dan bangunan. Hasil penjualan mencapai Rp 300 juta sampai Rp 2.5 miliar per
tahun.
3. Usaha Menengah
Usaha kelas menengah juga dimiliki oleh perorangan atau badan usaha milik pribadi. Usaha
ini juga bukan cabang atau anak usaha perusahaan lain. Jumlah aset yang dimiliki Usaha
Menengah senilai Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar. Sedangkan untuk omset atau penjualan
yang didapatkan sebesar Rp 2.5 miliar sampai 50 miliar per tahun.
1. UKM Kuliner
Bisnis kuliner adalah jenis UKM yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Jenis bisnis ini
tidak akan pernah mati karena setiap manusia pasti butuh makan. Bisnis kuliner pun bisa
dikembangkan lebih jauh. Modal yang dibutuhkan untuk memulai UKM kuliner pun sangat
kecil. Kunci untuk mengembangkan usaha kuliner ada di kualitas rasa, pelayanan, harga,
serta strategi pemasaran.
2. UKM Fashion
Selain makanan, usaha di bidang fashion juga banyak ditemukan di Indonesia. Bisnis di
bidang ini bisa hasilkan profit berlipat ganda, terutama saat hari raya seperti lebaran dan
natal. Tren di dunia fashion juga terus berkembang seiring perubahan jaman. Asalkan Anda
bisa mengikuti jaman, usaha kecil bisa berubah jadi usaha besar.
Bisnis di bidang pendidikan seperti kursus atau pelatihan masih cukup digemari. Ini karena
pendidikan juga salah satu kebutuhan primer. Pendidikan dibutuhkan mulai dari anak usia
dini, remaja, mahasiswa, hingga karyawan kantoran. Untuk memulai usaha di bidang
pendidikan, Anda harus punya kemampuan dasar di bidang pendidikan yang ingin
ditawarkan.
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi pariwisata sangat besar. Anda bisa
menawarkan paket tur ke berbagai daerah di Indonesia. Ada banyak daerah yang belum
dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri. Anda bisa tawarkan paket wisata ke wilayah yang
belum banyak terjamah. Bisnis ini mencakup layanan akomodasi seperti transportasi dan
penginapan.
Produk kreatif seperti kerajinan tangan adalah salah satu sektor bisnis yang gencar
dipromosikan. Nilai jual produk kerajinan sangat tinggi. Keunggulan produk kerajinan ada di
keunikannya. Produk kerajinan juga banyak jenisnya, mulai dari produk fashion, aksesoris
kecantikan, produk dapur, dan ornamen rumah tangga.
Komitmen yang kuat dari pemerintah telah mendorong perkembangan dari UKM, demikian
juga halnya bahwa UKM memiliki prospek yang baik untuk lebih diberdayakan.
Kepentingan tersebut terkait dengan kondisi perekonomian nasional yang sekarang dan
beberapa tahun kurang meyakinkan. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya masalah yang
harus dihadapi oleh UKM itu sendiri diantaranya dapat diklasifikasikan dalam dua
permasalahanutama yakni masalah finansial dan nonfinansial (organisasi manajemen).
Dengan optimisme bahwa pertumbuhan peran UKM, serta potensi-potensi yang sebetulnya
dimiliki oleh bangsa indonesia, maka perlu dirumuskan dan dijabarkan implementasi strategi
dan program-program yang jelas untuk mencapainya. Untuk tujuan tersebut yang diperlukan
adalah dukungan dari Pemerintah, dan dari stakeholder lainnya seperti Bank Indonesia,
Perbankan, lembaga keuangan non bank, dan dunia usaha.
Di Indonesia posisi usaha kecil dan menegah (UKM) telah lama diakui sebagai sektor usaha
yang sangat penting, karena berbagai peranannya yang riel dalam perekonomian. Mulai dari
Sharenya dalam pembentukan PDB sekitar 63,58%, kemampuannya menyerap tenaga kerja
sebesar 99,45% atau sangat besarnya jumlah unit usaha yang terlibat yakni sekitar 99,84%
dari seluruh unit usaha yang ada, sehingga pada sharenya yang cukup signifikan dalam
jumlah nilai eksport total, yang mencapai 18,72%. Disamping itu keberadaan dari UKM itu
sendiri merupakan salah satu upaya alternatif untuk menanggulangi kemiskinan dimana
melalui pemberdayaan UKM yang telah terbukti memiliki daya tahan yang relatif kuat dalam
menghadapi krisis ekonomi yang pernah dialami bangsa Indonesia. Meskipun kita sadari
bersama bahwa UKM kurang mendapatkan perhatian di indonesia sebelum krisis pecah pada
tahun 1997.
Namun demikian, sejak krisis ekonomi melanda indonesia (yang telah meruntuhkan banyak
usaha besar) sebagian besar UKM tetap bertahan, bahkan jumlahnya meningkat dengan pesat,
perhatian pada UKM menjadi lebih besar, kuatnya UKM juga didukung oleh struktur
permodalannya yang lebih banyak tergantung pada modal sendiri (73%), 4% bank swasta,
11% bank pemerintah, dan 3% pemasok1. Demikian juga berdasarkan data dari Biro Statistik
(BPS) kemampuannya menyerap tenaga kerja juga semakin meningkat dari sekitar 12 juta
pada tahun 1980, tahun 1990, dan tahun 1993. Angka ini meningkat menjadi sekitar 45 juta
dan 71 juta, dan pada tahun 2001 menjadi 74,5 juta. Jumlah UKM yang meningkat dengan
pesat, dari sekitar 7 ribu pada tahun1980 menjadi sekitar 40 juta pada tahun 2001. Sementara
itu total volume usaha, usaha kecil dengan modal dibawah Rp. 1 miliar yang merupakan
99,85% dari total unit usaha, mampu menyerap 88,59% dari total tenaga kerja pada tahun
yang sama. Demikian juga usaha skala menengah (0,14% dari total usaha) dengan nilai
modal antara 1 miliar sampai Rp 50 miliar hanya mampu menyerap 10,83% tenaga kerja.
Sedangkan usaha skala besar (0,01%) dengan total diatas Rp. 54 miliar hanya mampu
meyerap 0,56% tenaga kerja. Dari data tersebut perkembangan UKM dapat dikatakan cukup
baik dan masih memiliki prospek yang baik untuk ditingkatkan, mengingat proses
restrukturisasi sector korporat dan BUMN berlangsung lamban, padahal permintaan barang
dan jasa yang selama ini dipenuhi sektor korporat terus meningkat, sehingga memberikan
peluang usaha bagi UKM dalam berbagai sektor ekonomi. Pertumbuhan dan peran UKM
masih bisa terus ditingkatkan, tidak saja karena ketangguhannya dalam menghadapi berbagai
kejutan ekonomi, tetapi juga kemampuannya yang besar dalam menyediakan lapangan kerja,
serta mengatasi kemiskinan. Dengan semakin menguatnya komitmen pemerintah saat ini,
iklim investasi dan kegairahan usaha dalam perekonomian nasional, termasuk UKM akan
jauh lebih baik.
Melihat sumbangan pada perekonomian yang semakin penting, UKM seharusnya mendapat
perhatian yang semakin besar dari para pengambil kebijakan. Khususnya lembaga pemerintah
yang bertanggung jawab atas perkembangan UKM. Pengembangan UKM di indonesia
selama ini dilakukan oleh Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(Kementerian Negara KUKM). Selain Menteri Negara KUKM, instansi yang lain seperti
Depperindag, Depkeu, dan BI juga melakasanakan fungsi pengembangan industri kecil dan
menengah (IKM) dengan menyusun Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil menengah.
Demikian juga Departemen Keuangan melalui SK Menteri Keuangan (Menkeu) No.
316/KMK.016/1994 mewajibkan BUMN untuk menyisihkan 1 – 5% laba perusahaan bagi
pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK). Bank Indonesia sebagai otoritas keuangan
dahulu mengeluarkan peraturan mengenai kreditt bank untuk UMKM, meskipun akhir – akhir
ini tidak ada kebijakan khusus terhadap perbankan mengenai pemberian kredit ke usaha kecil
lagi. Demikian juga kantor ataupun instansi lainnya yang terlibat dalam ”bisnis” UMKM juga
banyak.
Tantangan dan masalah pengembangan sektor UKM berdasarkan data diatas menunjukan
bahwa peranan UKM dalam perekonomian indonesia adalah sentral dalam menyediakan
lapangan pekerjaan dan menghasilkan out – put. Meskipun peranan UKM dalam
perekonomian indonesia adalah sentral, namun kebijakan pemerintah maupun pengaturan
yang mendukungnya sampai sekarang dirasa belum maksimal. Masih banyaknya
permasalahan yang dihadapi oleh UKM membuat kemampuan UKM berkiprah dalam
perekonomian nasional tidak dapat maksimal. Hal ini dapat dilihat meski banyak yang
terlibat dalam pengembangan UKM, namun tugas pengembangan UKM yang dilimpahkan
kepada instansi-istansi tersebut diwarnai isu negatif misalnya politisasi terhadap KUKM,
serta pemberian dana subsidi JPS yang tidak jelas dan tidak terarah.
Demikian juga BUMN untuk menyisihkan labanya 1 -5% juga tidak dikelola dan
dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kredit perbankan juga sulit untuk diakses oleh UKM,
diantaranya adalah karena prosedur yang rumit serta banyaknya UKM yang belum bankable.
Selain permasalahan diatas, secara umum UKM sendiri menghadapi dua permasalahan
utama, yaitu masalah finansial dan nonfinansial (organisasi manajemen). Menurut Urata
(Dalam pramiyanti: 2008) masalah finasial diantaranya adalah:
c. Biaya transaksi yang tinggi, yang disebabkan oleh oleh prosedur kredit yang
cukup rumit sehingga menyita banyak waktu sementara jumlah kredit yang
dikucurkan kecil.
d. Kurangnya akses kesumber dana yang formal, baik yang disebabkan oleh
ketiadaan bank dipelosok maupun tidak tersedianya informasi yang memadai.
e. Bunga kredit untuk investasi maupun modal kerja yang cukup tinggi.
Adalah:
2. Tidak memiliki perencanaan sistem jangka panjang, sistem akutansi yang memadai,
anggaran kebutuhan modal, struktur organisasi dan pendelegasian wewenang, serta
alata – lat kegiatan manajerial lainnya (perencanaan pelaksanaan serta pengendalian
usaha) yang umumnya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis yang profit oriented.
3. Kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada instuisi dan ambisi pengelola,
lemah dalam promosi.
6. Terlalu banyak biaya-biaya yang di luar pengendalian serta utang yang tidak
bermanfaat, juga tidak dipatuhinya ketentuan-ketentuan pembukuan standar.
7. Pembagian kerja tidak proposional, sering terjadi pengelola memiliki pekerjaan yang
melimpah atau karyawan yang bekerja di luar batas jam kerja standar.
8. Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal
kerja, sebagai akibat tidak adanya perencanaan kas.
11. Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditangggung oleh kekayaan pribadi
Pemilik.
12. Perkembangan usaha tergantung pada pengusaha yang setiap waktu dapat
14. Perencanaan dan program pengendalian tidak ada atau belum pernah merumuskannya.
Disisi lain berbagai tantangan dan kendala dalam pengembangan usaha kecil menengah
sebagaimana dikemukakan oleh Thoha dalam bukunya “Indonesia Menapak Abad 21”
(2000:166-167) antara lain :
1. Belum adanya formulasi atau model atau pendekatan yang jitu tentang keberpihakan
pemerintah pada ekonomi rakyat, terutama usaha kecil.
2. Program pemberdayaan tidak atau kurang dibarengi dengan tenaga pendamping yang
profesional.
3. Program-program pemberdayaan lebih banyak berorientasi proyek, bukan pada hasil
atau kinerja.
4. Jumlah dan kualitas SDM pembina kurang memadai dibandingkan dengan lingkup
pekerjaan atau tugas dan permasalahan ekonomi rakyat yang menjadi binaannya.
6. Dana, sarana dan prasarana pendukung operasional terutama bagi petugas lapangan
seringkali sangat tidak memadai.
Akan tetapi masih banyaknya masalah yang dihadapi oleh pihak UKM dalam rangka
mengembangkan usahanya perlu mendapatkan perhatian khusus bukan hanya dari pihak
pemerintah saja. Dengan kata lain bahwa persoalan kurang berkembangnya dan
terperhatikannya sektor ekonomi UMKM tersebut kiranya jangan hanya ditumpukan pada
tanggung jawab salah satu lembaga ekonomi saja, misalnya hanya pada sector perbankan
dalam kaitannya dengan permasalahan pendanaan. Jadi seharusnya ditumpukan dan menjadi
tanggung jawab dari seluruh Lembaga -lembaga ekonomi lannya.
Oleh karena itu hal yang penting untuk dibahas adalah bagaimana seharusnya peran yang
dimainkan oleh lembaga-lembaga ekonomi tersebut dalam memberdayakan atau mebangun
sektor ekonomi UKM tersebut. Pertama, mungkin dapat dipahami bahwa sebenarnya
lembaga yang paling bertanggung jawab adalah untuk mengembangkan sektor ekonomi
UKM adalah pemerintah. Karena secara ”de facto dan de jure”, pemerintahlah yang
seharusnya terlebih dulu menunjukan ”political will dan political action-nya” secara konkrit
dalam komitmennya untuk berpihak secara nyata kesektor UKM. Dimana hal tersebut
seharusnya sudah tertuang dalam ”blue print” kebijaksanaan pembangunan diwilayahnya
masing – masing. Dalam hal ini pemerintah daerah misalnya, harus mampu berperan sebagai
inisiator, fasilitator, mediator, koordinator atupun regulator demi untuk merealisasikan
strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada UKM.
Daya manusia.
BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20%
Dari portofolio kredit bank) dan kemudahan kredit (KUPEDES, KUK, KIK, KMKP,
4. Pengembangan sentra industri kecil dalam suatu kawasan, apakah berbentuk Pik
(Pemukiman Industri Kecil), LIK (Lingkungan Industri Kecil), SUIK (Sarana Usaha
Industri Kecil), yang didukungoleh UPT (Unit Pelayanan Teknis) dan TPI (Tenaga
Penyuluh Industri)
5. Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB (Kelompok Usaha
Bersama), KOPINKRA (Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan)
Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu
untuk dilakukan.UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di
Indonesia.UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar.”Hampir semua
usaha besar berawal dari UKM.Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up
grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di
Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan
berkembang. Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah
ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya
menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah
bersama-sama dengan Pemerintah.Selain Pemerintah dan UKM, peran dari sektor Perbankan
juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi
pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan
ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam maupun luar
negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan. Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban
untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses
pasar, modal, dan teknologi yang selama ini kerap menjadi pembicaraan di seminar atau
konferensi. Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan pengembangan terhadap unit usaha UKM, antara lain kondisi kerja, promosi
usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan
SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis,
dan kompetisi. Perlu disadari, UKM berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan
dinamis.Jadi, upaya mengembangkan UKM tidak banyak berarti bila tidak
mempertimbangkan pembangunan (khususnya ekonomi) lebih luas.
Konsep pembangunan yang dilaksanakan akan membentuk ‘aturan main’ bagi pelaku usaha
(termasuk UKM) sehingga upaya pengembangan UKM tidak hanya bisa dilaksanakan secara
parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan ekonomi nasional dan
dilaksanakan secara berkesinambungan. Kebijakan ekonomi (terutama pengembangan dunia
usaha) yang ditempuh selama ini belum menjadikan ikatan kuat bagi, terciptanya keterkaitan
antara usaha besar ukm saat ini,Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berencana
untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru tahun 2020.Tahun 2020 adalah masa
yang menjanjikan begitu banyak peluang karena di tahun tersebut akan terwujud apa yang
dimimpikan para pemimpin ASEAN yang tertuang dalam Bali Concord II. Suatu komunitas
ekonomi ASEAN, yang peredaran produk-produk barang dan jasanya tidak lagi dibatasi
batas negara, akan terwujud. Kondisi ini membawa sisi positif sekaligus negatif bagi UKM.
Menjadi positif apabila produk dan jasa UKM mampu bersaing dengan produk dan jasa dari
negara-negara ASEAN lainnya, namun akan menjadi negatif apabila sebaliknya. Untuk itu,
kiranya penting bila pemerintah mendesain program yang jelas dan tepat sasaran serta
mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program nasional.
c. Usaha Jasa (Service Business) Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan
menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah
jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat
dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching,
blogging atau yang lainnya. Sektor ekonomi UKM yang memiliki proporsi
unit usaha terbesar berdasarkan statistik UKM tahun 2004-2005 sebagai
berikut:
3. Industri Pengolahan
4. Pengangkutan dan Komunikasi
5. Jasa – Jasa.
Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki proporsi unit usaha terkecil secara berturut – turut
sebagai berikut:
2. Bangunan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih. Secara kuantitas, UKM memang unggul, hal ini
didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih dari 99 %)
berbentuk usaha skala kecil dan menengah (UKM).Namun secara jumlah omset dan
aset, apabila keseluruhan omset dan aset UKM di Indonesia digabungkan, belum tentu
jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.Data-data tersebut
menunjukkan bahwa UKM berada di sebagian besar sektor usaha yang ada di
Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh, pengembangan sektor swasta,
khususnya UKM, perlu untuk dilakukan mengingat sektor ini memiliki potensi untuk
menjaga kestabilan perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan PDB,
mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui
perpajakan.
2.5.3 DAYA DUKUNG PENGEMBANGAN UKM
2.5.4
Sejak lama Pemerintah sudah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan
koperasi. Pembinaan terhadap kelompok usaha ini semenjak kemerdekaan telah mengalami
perubahan beberapa. Dahulu pembinaan terhadap koperasi dipisahkan dengan pembinaan
terhadap usaha kecil dan menengah. Yang satu dibina oleh Departemen Koperasi sedangkan
yang lain dibina oleh Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Setelah
melalui perubahan beberapa kali maka semenjak beberapa tahun terakhir pembinaan terhadap
usaha kecil, m eneng ah dan koperasi dilakukan satu atap di bawah Departemen Koperasi,
Pengusaha Kecil dan Menengah. Berdasarkan kepada PROPENAS (Program Pembangunan
Nasional) 2000-2004 ditetapkan program pokok pembinaan usaha kecil, menengah dan
koperasi sebagai berikut:
A. Program penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif. Program ini bertujuan untuk
membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian
usahan dengan memperhatikan kaidah efisiensi ekonomi sebagai prasyarat
untuk berkembangnya PKMK. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah
menurunnya biaya transaksidan meningkatnya skala usaha PKMK dalam
kegiatan ekonomi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2
Etika bisnis berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan, etika bisnis juga memiliki
fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan dalam bisnis. Bisnis yang
beretika akan membawa dampak baik pada perusahaan. Penerapan etika dalam kegiatan
bisnis akan membawa dampak yang positif bagi kelangsungan suatu bisnis. Dalam dunia
bisnis etika memiliki peran penting bagi perjalanan organisasi bisnis. Bisnis merupakan
aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam pelaksanaannya, sehingga etika
dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang erat. Bisnis tanpa etika akan membuat praktik
bisnis menjadi tidak terkendali dan justru merugikan tujuan utama dari bisnis itu sendiri.
Bagi perusahaan jasa memberikan layanan kepada pelanggan adalah tujuan utama untuk
menarik pelanggan dan menawarkan produknya. Menentukan karakteristik pelanggan dan
memberikan pelayanan adalah tugas utama dari setiap pihak internal pada perusahaan.
Kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan(pihak eksternal) sangat tergantung pada
kualitas relasi dan kerjasama pelanggan internal.