Anda di halaman 1dari 28

Universitas Pamulang

TUGAS MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN DAN BISNIS
KEWIRAUSAHAAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS INDIVIDU
DOSEN PEGAMPU : Bpk Noto Susanto

DISUSUN OLEH
DIMAS AGUNG WIBOWO NIM : 231010501325

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2023/2024
Universitas Pamulang

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis dengan judul:
Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan salah satu kekuatan pendorong perubahan dalam dunia bisnis
dan masyarakat saat ini. Ini adalah bidang yang penuh dengan inovasi, aspirasi, dan
semangat untuk menciptakan perubahan positif. Kewirausahaan bukan hanya tentang
menciptakan bisnis, tetapi juga tentang mengubah cara kita berpikir, berkembang, dan
berinteraksi dengan dunia sekitar.

Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi berbagai aspek kewirausahaan, dari pengertian
dasar hingga perannya yang semakin penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,
menciptakan lapangan kerja, dan memecahkan masalah sosial. Kami akan menyelami
konsep, tantangan, dan peluang yang dihadapi oleh para wirausaha, serta dampak yang
mereka ciptakan dalam masyarakat dan lingkungan.

Kewirausahaan bukan hanya milik sekelompok orang berbakat atau bisnis besar. Ini
adalah panggilan untuk semua orang yang memiliki hasrat untuk menciptakan perubahan,
mengejar visi, dan membangun masa depan yang lebih baik. Melalui makalah ini, kami
berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia kewirausahaan,
menginspirasi generasi mendatang, dan mendorong kolaborasi untuk mencapai tujuan-
tujuan besar dalam dunia yang terus berubah ini.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam
proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini menjadi sumber inspirasi dan
wawasan bagi pembaca dalam memahami peran penting kewirausahaan dalam
membentuk masa depan yang lebih cerah.

Bekasi, 10 Oktober 2023

Penulis

i
Universitas Pamulang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Usaha.......................................................................................................3
2.2 Pengertian Kewirausahaan.........................................................................................4
2.2.1 Inovasi.................................................................................................................4
2.2.2 Pengambilan Risiko............................................................................................5
2.2.3 Penciptaan Nilai..................................................................................................6
2.2.4 Pengelolaan Usaha..............................................................................................8
2.2.5 Kemampuan Identifikasi Peluang.......................................................................9
2.2.6 Kemandirian......................................................................................................10
2.3 Peran Kewirausahaan...............................................................................................12
2.3.1 Peran Kewirausahaan dalam Pertumbuhan Ekonomi.......................................12
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan........................................12
2.3.3 Dampak Kewirausahaan pada Pertumbuhan Ekonomi.....................................13
2.4 Strategi Pengelolaan Risiko dalam Kewirausahaan.................................................13
2.4.1 Risiko dalam Kewirausahaan............................................................................13
2.4.2 Strategi Pengelolaan Risiko..............................................................................13
2.5 Memahami Dampak Kewirausahaan Sosial............................................................15
2.5.1 Tujuan Kewirausahaan Sosial...........................................................................15
2.5.2 Dampak Kewirausahaan Sosial dalam Mencapai Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.............................................................................................................16
2.6 Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Wirausaha.................................................17
2.6.1 Konteks Pandemi COVID-19...........................................................................18
2.6.2 Dampak pada Wirausaha..................................................................................18
2.6.3 Strategi Adaptasi Wirausaha.............................................................................18
2.6.3 Keberlanjutan Bisnis.........................................................................................19
2.7 Peluang dan Tantangan dalam Bisnis Berbasis Teknologi dan Startup...................20

ii
Universitas Pamulang

2.7.1 Peluang dalam Bisnis Berbasis Teknologi............................................................20


2.7 Tantangan Kewirausahaan di Tengah Pilpres 2024.................................................21
2.7.1 Tantangan Kewirausahaan di Tengah Pilpres 2024..........................................21
2.7.2 Strategi Menghadapi Tantangan Kewirausahaan di Tengah Pilpres 2024.......22
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................23
Daftar Pustaka....................................................................................................................24

ii
Universitas Pamulang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi


ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa produk, jasa, atau cara baru untuk
melakukan sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang mengambil risiko untuk
mewujudkan visi tersebut.

Kewirausahaan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.


Wirausahawan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan inovasi, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Usaha?


2. Apa itu kewirausahaan?
3. Apa peran kewirausahaan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara?
4. Bagaimana wirausaha mengelola risiko dalam memulai dan menjalankan bisnis
mereka?
5. Apa karakteristik kunci yang membedakan wirausaha yang sukses dari yang
tidak?
6. Bagaimana dampak kewirausahaan sosial terhadap pemecahan masalah sosial
dan lingkungan?
7. Bagaimana pandemi COVID-19 mempengaruhi wirausaha dan keberlanjutan
bisnis mereka?
8. Apa peluang dan tantangan dalam bisnis berbasis teknologi dan startup?
9. Bagaimana mengahadapi tantangan kewirausahaan ditengah Pilpres 2024?

1
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

1.3 Tujuan

1. Tujuan Pertumbuhan Ekonomi: Menganalisis peran kewirausahaan dalam


mendorong pertumbuhan ekonomi untuk memahami bagaimana bisnis dan usaha
baru berkontribusi pada kesejahteraan suatu negara.
2. Tujuan Manajemen Risiko: Meneliti cara wirausaha mengidentifikasi, mengelola,
dan meminimalkan risiko dalam memulai dan menjalankan bisnis mereka untuk
meningkatkan tingkat keberhasilan.
3. Tujuan Karakteristik Wirausaha: Mengidentifikasi karakteristik kunci yang
membedakan wirausaha yang sukses dari yang tidak, dengan tujuan membantu
calon wirausaha untuk mengembangkan sifat-sifat tersebut.
4. Tujuan Faktor Lingkungan: Menganalisis dampak faktor lingkungan seperti
regulasi dan kebijakan pemerintah pada keberhasilan kewirausahaan untuk
memberikan masukan kepada pembuat kebijakan.
5. Tujuan Inovasi: Memahami dampak inovasi teknologi terbaru terhadap model
bisnis tradisional dan mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam era digital.
6. Tujuan Kewirausahaan Sosial: Memahami dampak kewirausahaan sosial dalam
memecahkan masalah sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan.
7. Tujuan Dampak COVID-19: Menilai dampak pandemi COVID-19 terhadap
wirausaha dan bisnis mereka serta mencari solusi untuk mengatasi tantangan
yang muncul.
8. Tujuan Bisnis Berbasis Teknologi: Mengevaluasi peluang dan tantangan dalam
bisnis berbasis teknologi dan startup untuk mendukung perkembangan sektor ini.
9. Tantangan Pilpres: Memahami strategi yang tepat dalam membaca peta usaha
dan politik untuk pertumbuhan dan keberhasilan wirausaha.

2
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Usaha

Usaha adalah aktivitas atau upaya yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau
organisasi dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil atau hasil yang diharapkan. Ini
melibatkan penggunaan sumber daya, seperti tenaga kerja, modal, pengetahuan, dan
keterampilan, untuk menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai ekonomi atau
manfaat bagi konsumen.

Usaha dapat berupa bisnis, organisasi nirlaba, atau bahkan upaya perorangan dalam
berbagai bidang, seperti produksi, perdagangan, layanan, pendidikan, dan lainnya.
Tujuannya bisa beragam, termasuk mencari keuntungan finansial, memenuhi kebutuhan
masyarakat, menciptakan lapangan kerja, atau memberikan manfaat sosial.

Dalam konteks bisnis, usaha seringkali diarahkan untuk mencapai profitabilitas atau
pengembalian modal yang diinvestasikan. Namun, usaha juga dapat memiliki aspek sosial
atau lingkungan yang penting, seperti kewirausahaan sosial yang fokus pada pemecahan
masalah sosial atau lingkungan.

Pengertian Usaha menurut para ahli:

1. Adam Smith: Salah satu ekonom terkenal ini mendefinisikan usaha sebagai
"usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui produksi
barang dan jasa."
2. Peter Drucker: Seorang ahli manajemen terkemuka, Drucker mendefinisikan
usaha sebagai "proses menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai bagi konsumen
dengan mengintegrasikan sumber daya manusia, modal, dan teknologi."
3. Joseph Schumpeter: Seorang ekonom Austria, Schumpeter menggambarkan
usaha sebagai "motor utama perkembangan ekonomi, melalui inovasi, penciptaan
barang baru, dan penghancuran model bisnis lama."
4. Jean-Baptiste Say: Ekonom Prancis ini mengemukakan konsep "pembuat pasar,"
di mana usaha adalah upaya untuk menciptakan permintaan dengan memproduksi
barang atau layanan.
5. Richard Cantillon: Dalam bukunya "Essai sur la Nature du Commerce en
Général" (Esai tentang Alam Perdagangan Secara Umum), Cantillon
menggambarkan usaha sebagai "pengambilan risiko dalam membeli barang
dengan harga tertentu dan menjualnya dengan harga yang tidak pasti di masa
depan."
6. Max Weber: Sosiologis terkenal ini melihat usaha sebagai bagian dari konsep
"semangat kapitalisme" yang menggambarkan dorongan untuk meraih
keuntungan sebagai salah satu motor utama perkembangan ekonomi.

3
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

Pengertian usaha ini mencerminkan beragam sudut pandang yang melibatkan


produksi, nilai, inovasi, keuntungan, dan peran pentingnya dalam ekonomi dan
masyarakat.

Jadi, secara umum, usaha adalah upaya yang melibatkan penggunaan sumber daya
untuk mencapai tujuan tertentu, baik itu dalam konteks bisnis, sosial, atau lainnya.

2.2 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah konsep yang mencakup berbagai aktivitas


yang terkait dengan menciptakan, mengembangkan, dan mengelola usaha atau bisnis
dengan tujuan menciptakan nilai tambah, mengidentifikasi peluang, mengatasi risiko, dan
mencapai keberhasilan dalam konteks ekonomi atau sosial. Dalam konteks bisnis,
kewirausahaan seringkali berhubungan dengan pendirian dan pengelolaan perusahaan
baru atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pengertian kewirausahaan mencakup beberapa elemen kunci:

2.2.1 Inovasi
Kewirausahaan seringkali melibatkan pengembangan ide-ide baru, produk, atau
layanan yang belum ada sebelumnya. Inovasi adalah salah satu elemen kunci dalam
kewirausahaan yang memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis dan
kemampuan untuk bersaing di pasar. Inovasi dalam kewirausahaan mencakup
pengembangan ide-ide baru, produk, layanan, atau proses yang memberikan nilai
tambah kepada pelanggan atau masyarakat. Berikut beberapa aspek penting tentang
inovasi dalam kewirausahaan:

1. Ide Kreatif: Inovasi dimulai dengan ide-ide kreatif yang mungkin merupakan
solusi baru untuk masalah yang ada atau peluang bisnis yang belum
terpenuhi. Wirausaha seringkali berperan sebagai pencipta ide-ide ini.

2. Pengembangan Produk atau Layanan: Inovasi dapat menghasilkan


pengembangan produk atau layanan yang lebih baik, lebih efisien, atau lebih
inovatif daripada yang telah ada sebelumnya. Contohnya, perusahaan
teknologi seringkali mengembangkan produk baru dengan fitur yang lebih
canggih.

3. Meningkatkan Efisiensi: Inovasi dapat digunakan untuk meningkatkan


efisiensi operasional bisnis. Misalnya, penggunaan teknologi baru atau
metode produksi yang lebih efisien.

4. Membuka Peluang Baru: Inovasi dapat membuka peluang bisnis baru atau
memasuki pasar yang belum terjamah. Ini dapat mengubah cara bisnis
dijalankan dan memungkinkan pertumbuhan yang signifikan.

4
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

5. Peningkatan Kualitas: Inovasi juga dapat berfokus pada peningkatan kualitas


produk atau layanan yang sudah ada. Ini dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan dan loyalitas.

6. Pembeda dari Pesaing: Inovasi dapat menjadi cara untuk membedakan bisnis
dari pesaing. Bisnis yang mampu menghadirkan produk atau layanan yang
unik memiliki keunggulan kompetitif.

7. Penyesuaian Terhadap Perubahan Pasar: Dalam dunia yang terus berubah,


inovasi memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
pasar, teknologi, dan tren konsumen.

8. Pemberdayaan Karyawan: Kewirausahaan yang mendorong inovasi


memberdayakan karyawan untuk berkontribusi dengan ide-ide mereka
sendiri, yang dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas di tempat kerja.

9. Keberlanjutan Bisnis: Inovasi juga dapat berperan dalam menjaga


keberlanjutan bisnis. Bisnis yang stagnan dan tidak berinovasi mungkin
memiliki risiko kehilangan pangsa pasar.

Penting untuk dicatat bahwa inovasi tidak selalu harus bersifat revolusioner atau
menghasilkan produk baru yang revolusioner. Inovasi juga dapat bersifat evolusioner,
yaitu perubahan yang berkelanjutan dan bertahap pada produk atau proses yang sudah
ada. Dalam konteks kewirausahaan, kemampuan untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, dan menerapkan inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan
dalam menciptakan bisnis yang sukses.

2.2.2 Pengambilan Risiko


Para wirausaha seringkali harus menghadapi ketidakpastian dan risiko dalam
upaya mereka untuk memulai dan menjalankan bisnis. Mereka harus bersedia
mengambil risiko finansial, sosial, dan pribadi. Pengambilan risiko adalah elemen
kunci dalam kewirausahaan. Ini mencerminkan kemampuan dan kesediaan seorang
wirausaha untuk menghadapi ketidakpastian dan mengambil tindakan meskipun
kemungkinan kegagalan atau kerugian.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang pengambilan risiko dalam


kewirausahaan:

1. Definisi Pengambilan Risiko: Pengambilan risiko dalam kewirausahaan


mengacu pada keputusan untuk melakukan tindakan atau investasi yang
memiliki potensi hasil yang tidak pasti atau tidak dijamin, dengan kesadaran
akan kemungkinan kegagalan atau kerugian.

2. Ketidakpastian Bisnis: Kewirausahaan selalu terkait dengan ketidakpastian.


Wirausaha seringkali harus membuat keputusan di bawah ketidakpastian
eksternal, seperti perubahan pasar, persaingan yang tiba-tiba, atau perubahan
regulasi.

5
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

3. Kegagalan adalah Bagian dari Proses: Wirausaha yang sukses mengerti


bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses bisnis. Mereka tidak terlalu
takut akan kegagalan dan bahkan belajar dari kegagalan tersebut untuk
melakukan perbaikan di masa depan.

4. Risiko Finansial: Risiko finansial adalah salah satu jenis risiko utama dalam
kewirausahaan. Ini mencakup investasi modal sendiri atau pinjaman untuk
memulai bisnis. Wirausaha harus siap untuk menghadapi risiko kehilangan
investasi ini.

5. Pertimbangan Risiko-Reward: Pengambilan risiko yang bijak melibatkan


pertimbangan antara risiko yang diambil dan potensi penghargaan atau
keuntungan yang dapat diperoleh. Wirausaha harus melakukan analisis
cermat untuk menilai apakah potensi keuntungan sebanding dengan risiko
yang dihadapi.

6. Kemampuan Menghadapi Tekanan: Wirausaha harus memiliki kemampuan


untuk menghadapi tekanan dan stres yang timbul akibat pengambilan risiko.
Kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir jernih dalam situasi yang sulit
adalah keterampilan yang berharga.

7. Inovasi dan Peluang: Pengambilan risiko seringkali terkait dengan inovasi.


Wirausaha yang berani mencoba hal-hal baru dan berpikir kreatif memiliki
potensi untuk menemukan peluang bisnis yang baru.

8. Manajemen Risiko: Meskipun mengambil risiko adalah bagian dari


kewirausahaan, manajemen risiko yang baik dapat membantu mengurangi
dampak risiko tersebut. Ini termasuk perencanaan yang baik, analisis pasar,
dan strategi pengelolaan risiko yang efektif.

9. Keputusan yang Terinformasi: Wirausaha yang sukses cenderung membuat


keputusan yang terinformasi dan didasarkan pada penelitian dan analisis yang
baik. Mereka mencari pemahaman mendalam tentang pasar dan industri
mereka sebelum mengambil risiko besar.

Pengambilan risiko yang cerdas dan terinformasi adalah salah satu aspek kunci
dalam kewirausahaan yang dapat membantu wirausaha mencapai kesuksesan. Ini
melibatkan kombinasi antara keberanian untuk mencoba hal-hal baru dengan analisis
yang cermat dan manajemen risiko yang baik.

2.2.3 Penciptaan Nilai


Kewirausahaan bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan atau
masyarakat. Hal ini bisa berarti menyediakan produk atau layanan yang lebih baik,
lebih efisien, atau lebih terjangkau. Penciptaan nilai adalah konsep yang sangat

6
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

penting dalam kewirausahaan. Ini merujuk pada kemampuan seorang wirausaha


untuk menciptakan nilai tambah atau keuntungan melalui bisnisnya.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang penciptaan nilai dalam


kewirausahaan:

1. Pemahaman Pelanggan: Penciptaan nilai dimulai dengan pemahaman yang


mendalam tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Seorang wirausaha
harus tahu apa yang diinginkan oleh pasar dan bagaimana cara memenuhi
keinginan tersebut.
2. Inovasi: Salah satu cara utama untuk menciptakan nilai adalah melalui
inovasi. Inovasi dapat berupa pengembangan produk atau layanan baru,
perbaikan proses, atau pendekatan bisnis yang berbeda.
3. Diferensiasi: Menciptakan nilai juga melibatkan diferensiasi dari pesaing.
Wirausaha harus dapat menawarkan sesuatu yang unik atau lebih baik
daripada apa yang ditawarkan oleh pesaing mereka.
4. Efisiensi Operasional: Penciptaan nilai juga dapat dicapai melalui efisiensi
operasional. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya dan proses bisnis
dengan cara yang efisien untuk mengurangi biaya dan meningkatkan
keuntungan.
5. Pengembangan Pasar: Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan
mengembangkan pasar baru atau menjangkau pelanggan yang belum
terlayani dengan baik.
6. Solusi untuk Masalah: Bisnis yang sukses sering kali menciptakan nilai
dengan menawarkan solusi untuk masalah atau tantangan yang dihadapi oleh
pelanggan. Mereka mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan dan
menyediakan solusi yang efektif.
7. Pengalaman Pelanggan: Penciptaan nilai juga terkait dengan menciptakan
pengalaman pelanggan yang positif. Pelanggan yang merasa puas dengan
pengalaman mereka cenderung kembali dan merekomendasikan bisnis
kepada orang lain.
8. Keberlanjutan: Bisnis yang berfokus pada penciptaan nilai juga
mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Ini mencakup pertimbangan
lingkungan dan sosial dalam bisnis mereka.
9. Pendapatan dan Keuntungan: Penciptaan nilai pada akhirnya harus
menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang berkelanjutan. Bisnis yang
tidak menghasilkan pendapatan tidak dapat bertahan dalam jangka panjang.
10. Perubahan dan Adaptasi: Bisnis harus siap untuk berubah dan beradaptasi
dengan perubahan dalam lingkungan bisnis dan pasar. Penciptaan nilai harus
berjalan seiring dengan perubahan tersebut.

Penciptaan nilai adalah tujuan utama dalam kewirausahaan. Ini bukan hanya
tentang menghasilkan uang, tetapi juga tentang memberikan manfaat kepada
pelanggan, masyarakat, dan lingkungan. Wirausaha yang sukses adalah mereka yang
mampu terus menciptakan nilai dalam berbagai aspek bisnis mereka.

7
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

2.2.4 Pengelolaan Usaha


Wirausaha juga harus memiliki keterampilan manajemen untuk mengelola
sumber daya, merencanakan strategi, dan mengatasi tantangan operasional dalam
bisnis mereka. Pengelolaan usaha adalah aspek kunci dalam kewirausahaan yang
melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan semua
aktivitas bisnis. Pengelolaan yang baik dapat membantu wirausaha mencapai tujuan
bisnis mereka dan memastikan kelangsungan bisnis. Berikut adalah beberapa poin
penting tentang pengelolaan usaha dalam kewirausahaan:

1. Perencanaan Bisnis: Pengelolaan dimulai dengan perencanaan bisnis yang


baik. Wirausaha perlu merumuskan visi, misi, tujuan, dan strategi bisnis
mereka. Ini mencakup perencanaan keuangan, pemasaran, operasional, dan
sumber daya manusia.

2. Pengorganisasian: Setelah perencanaan, wirausaha harus mengorganisasikan


sumber daya mereka untuk menjalankan bisnis. Ini termasuk pengaturan
struktur organisasi, alokasi tugas dan tanggung jawab, serta pembentukan tim
yang kompeten.

3. Pemasaran dan Penjualan: Pengelolaan usaha mencakup pengembangan


strategi pemasaran dan penjualan yang efektif. Ini melibatkan identifikasi
target pasar, promosi produk atau layanan, serta pengelolaan hubungan
dengan pelanggan.

4. Manajemen Keuangan: Manajemen keuangan yang baik sangat penting. Ini


mencakup perencanaan anggaran, pemantauan arus kas, manajemen utang
dan investasi, serta pelaporan keuangan yang akurat.

5. Operasional dan Produksi: Wirausaha harus mengelola aspek operasional dan


produksi bisnis mereka. Ini termasuk pengelolaan rantai pasokan, produksi
barang atau layanan, serta efisiensi operasional.

6. Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen sumber daya manusia


melibatkan perekrutan, pelatihan, dan pengembangan karyawan. Wirausaha
harus memastikan bahwa tim mereka memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan.

7. Pengawasan dan Evaluasi: Pengelolaan usaha juga mencakup pengawasan


dan evaluasi berkala terhadap kinerja bisnis. Wirausaha perlu memantau
apakah bisnis mencapai tujuannya dan melakukan perubahan jika diperlukan.

8. Manajemen Risiko: Pengelolaan risiko adalah bagian penting dari


pengelolaan usaha. Wirausaha harus mengidentifikasi risiko yang mungkin
dihadapi bisnis mereka dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau
mengelola risiko tersebut.

8
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

9. Inovasi dan Perubahan: Wirausaha harus terbuka terhadap inovasi dan


perubahan dalam bisnis mereka. Ini termasuk beradaptasi dengan perubahan
pasar dan teknologi serta mencari peluang baru.

10. Kepatuhan Hukum dan Etika: Pengelolaan usaha juga harus memperhatikan
aspek hukum dan etika. Bisnis harus beroperasi sesuai dengan peraturan dan
etika bisnis yang berlaku.

Pengelolaan usaha yang efektif adalah kunci keberhasilan dalam kewirausahaan.


Ini melibatkan berbagai aspek yang mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Wirausaha yang mampu mengelola usaha mereka
dengan baik memiliki peluang lebih besar untuk mencapai tujuan bisnis mereka dan
berkembang dalam pasar yang kompetitif.

2.2.5 Kemampuan Identifikasi Peluang


Salah satu aspek penting dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi peluang bisnis yang mungkin terlewatkan oleh orang lain.
Kemampuan identifikasi peluang adalah salah satu keterampilan kunci dalam
kewirausahaan. Ini melibatkan kemampuan untuk mengenali situasi atau kondisi
yang memiliki potensi untuk diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang kemampuan identifikasi peluang


dalam kewirausahaan:

1. Kreativitas: Kemampuan identifikasi peluang sering kali dimulai dengan


kreativitas. Wirausaha harus mampu melihat situasi dari berbagai sudut
pandang dan berpikir di luar kotak. Mereka dapat menghasilkan ide-ide baru
atau pendekatan yang inovatif.

2. Pemahaman Pasar: Pemahaman yang mendalam tentang pasar dan industri


adalah kunci untuk mengidentifikasi peluang. Ini mencakup pemahaman
tentang tren pasar, kebutuhan pelanggan, dan persaingan. Wirausaha perlu
tahu apa yang dibutuhkan pasar.

3. Pemantauan Lingkungan: Wirausaha harus aktif dalam memantau lingkungan


bisnis mereka. Mereka dapat melakukan riset pasar, membaca publikasi
industri, atau terlibat dalam jaringan bisnis untuk tetap mendapatkan
informasi terkini.

4. Analisis Risiko dan Reward: Identifikasi peluang juga melibatkan analisis


risiko dan reward. Wirausaha harus mempertimbangkan sejauh mana risiko
yang terlibat dalam mengejar peluang tersebut dan apa potensi rewardnya.

5. Kepekaan Terhadap Perubahan: Peluang sering kali muncul sebagai respons


terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis atau teknologi. Wirausaha yang

9
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

peka terhadap perubahan memiliki peluang lebih besar untuk


mengidentifikasi peluang baru.

6. Koneksi dan Jaringan: Terhubung dengan orang-orang dalam industri atau


komunitas bisnis dapat membantu dalam identifikasi peluang. Jaringan bisnis
dapat memberikan wirausaha akses ke informasi dan saran dari mereka yang
telah berpengalaman.

7. Pendekatan Sistemik: Wirausaha yang baik melihat gambaran besar dan


memahami bagaimana semua elemen dalam bisnis dapat berinteraksi.
Mereka melihat peluang sebagai bagian dari sistem yang lebih besar.

8. Kesadaran Terhadap Kebutuhan Pelanggan: Kemampuan untuk


mendengarkan pelanggan dan mengidentifikasi kebutuhan mereka adalah
aspek penting dalam identifikasi peluang. Peluang sering kali muncul ketika
wirausaha dapat memecahkan masalah pelanggan.

9. Eksperimen dan Pembelajaran: Wirausaha dapat menguji ide-ide mereka


melalui eksperimen atau prototipe. Ini memungkinkan mereka untuk belajar
dari pengalaman dan membuat perubahan yang diperlukan.

10. Kesadaran Terhadap Tantangan Sosial dan Lingkungan: Peluang dalam


kewirausahaan juga dapat terkait dengan tantangan sosial dan lingkungan.
Wirausaha yang peka terhadap masalah-masalah ini dapat mengidentifikasi
peluang untuk menciptakan dampak positif.

Kemampuan identifikasi peluang adalah langkah awal yang penting dalam


kewirausahaan. Tanpa kemampuan ini, wirausaha mungkin melewatkan peluang-
peluang yang berpotensi menguntungkan. Dengan melatih diri untuk melihat peluang
di sekitar mereka, wirausaha dapat memulai bisnis yang sukses dan menciptakan nilai
tambah bagi masyarakat.

2.2.6 Kemandirian
Kewirausahaan seringkali melibatkan upaya untuk menciptakan kebebasan
finansial dan kemandirian melalui kepemilikan bisnis atau usaha sendiri.
Kemandirian dalam kewirausahaan adalah kemampuan dan sikap yang
memungkinkan seorang wirausaha untuk mengelola, mengembangkan, dan
menjalankan bisnisnya secara mandiri, tanpa terlalu bergantung pada pihak lain.
Kemandirian ini mencakup aspek ekonomi, operasional, dan pengambilan keputusan.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang kemandirian dalam kewirausahaan:

1. Sumber Daya Finansial Sendiri: Wirausaha yang mandiri memiliki


kemampuan untuk membiayai bisnis mereka sendiri, baik dari tabungan
pribadi, investasi, atau pendapatan bisnis. Mereka tidak terlalu bergantung
pada pinjaman atau pendanaan eksternal.

10
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

2. Keterampilan Multifungsional: Wirausaha mandiri sering memiliki


keterampilan yang beragam. Mereka mungkin bisa mengelola keuangan,
pemasaran, produksi, dan manajemen operasional bisnis mereka sendiri.

3. Kendali Operasional: Mereka memiliki kendali penuh atas operasional bisnis,


termasuk pengaturan jadwal, pengelolaan persediaan, dan pengambilan
keputusan sehari-hari.

4. Risiko dan Tanggung Jawab: Wirausaha yang mandiri memiliki tanggung


jawab penuh atas risiko yang mereka ambil. Mereka harus siap untuk
menghadapi konsekuensi baik dan buruk dari keputusan bisnis mereka
sendiri.

5. Pengambilan Keputusan Mandiri: Wirausaha mandiri memiliki otoritas untuk


mengambil keputusan strategis tanpa bergantung pada hierarki perusahaan
atau pihak eksternal. Mereka memiliki kendali penuh atas arah bisnis mereka.

6. Inovasi dan Kreativitas: Kemandirian juga memungkinkan wirausaha untuk


mengembangkan ide-ide inovatif dan kreatif tanpa terlalu banyak batasan
atau pembatasan dari pihak lain.

7. Kemampuan Mengatasi Tantangan: Wirausaha mandiri harus mampu


mengatasi tantangan dan hambatan yang mungkin muncul dalam bisnis
mereka tanpa bergantung pada dukungan eksternal.

8. Perencanaan dan Pengelolaan Waktu: Mereka harus memiliki kemampuan


untuk merencanakan dan mengatur waktu mereka sendiri. Ini mencakup
kemampuan untuk menetapkan prioritas dan mengelola waktu dengan
efisien.

9. Pengembangan Jaringan: Meskipun mandiri, wirausaha juga dapat


mengembangkan jaringan bisnis yang kuat. Mereka dapat berkolaborasi
dengan mitra bisnis atau menjalin hubungan dengan pelanggan dan pemasok.

10. Kesadaran Terhadap Perubahan: Wirausaha mandiri harus peka terhadap


perubahan dalam lingkungan bisnis dan siap untuk menyesuaikan bisnis
mereka.

Kemandirian dalam kewirausahaan bukan berarti mengabaikan sumber daya atau


bantuan eksternal jika dibutuhkan. Namun, ini berarti memiliki kemampuan dan
kesiapan untuk menjalankan bisnis dengan otonomi dan memiliki kendali penuh atas
nasib bisnis tersebut. Kemandirian ini merupakan kualitas yang sangat berharga
dalam dunia kewirausahaan karena dapat memungkinkan wirausaha untuk bertahan
dan berkembang dalam berbagai situasi.

Penting untuk dicatat bahwa kewirausahaan dapat ada dalam berbagai bentuk,
termasuk bisnis rintisan (startup), bisnis keluarga, usaha sosial, dan banyak lagi. Ini

11
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

mencerminkan fleksibilitas konsep kewirausahaan yang dapat diterapkan dalam


berbagai konteks ekonomi dan sosial.

2.3 Peran Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah elemen penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara.


Aktivitas kewirausahaan mencakup pembuatan bisnis baru, inovasi, penciptaan
lapangan kerja, dan peningkatan produktivitas. Pertumbuhan ekonomi, di sisi lain,
merupakan indikator utama keberhasilan ekonomi suatu negara. Artikel ini akan
menjelaskan peran kewirausahaan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan
bagaimana kewirausahaan mempengaruhi berbagai aspek ekonomi.

2.3.1 Peran Kewirausahaan dalam Pertumbuhan Ekonomi


1. Penciptaan Lapangan Kerja: Salah satu peran paling mencolok dari
kewirausahaan adalah menciptakan lapangan kerja. Ketika wirausaha
mendirikan bisnis baru atau memperluas bisnis yang ada, mereka
mempekerjakan orang-orang untuk berbagai peran. Ini mengurangi tingkat
pengangguran dan meningkatkan pendapatan nasional.
2. Inovasi: Kewirausahaan sering kali mendorong inovasi. Wirausaha
menciptakan produk dan layanan baru, meningkatkan proses produksi, dan
mencari cara baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Inovasi ini dapat
meningkatkan produktivitas dan daya saing suatu negara di pasar global.
3. Peningkatan Produktivitas: Kewirausahaan juga berkontribusi pada
peningkatan produktivitas ekonomi. Dengan memperkenalkan teknologi
baru, sistem manajemen yang lebih efisien, atau praktik bisnis yang lebih
baik, wirausaha dapat membantu bisnis meningkatkan efisiensi dan kinerja
mereka.
4. Pengembangan Pasar: Wirausaha sering kali membuka pasar baru atau
menciptakan permintaan baru untuk produk dan layanan. Ini dapat
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan karena membuka
peluang bagi bisnis lain untuk tumbuh.

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan


1. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti peraturan bisnis,
pajak, dan dukungan finansial, dapat memengaruhi tingkat kewirausahaan
dalam suatu negara. Kebijakan yang mendukung kewirausahaan cenderung
merangsang aktivitas tersebut.
2. Pendidikan dan Pelatihan: Tingkat pendidikan dan pelatihan yang tinggi
dapat membantu individu mengembangkan keterampilan yang diperlukan
untuk menjadi wirausaha yang sukses.

12
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

3. Akses ke Modal: Akses yang mudah ke sumber daya finansial, seperti


pinjaman usaha atau modal ventura, dapat memungkinkan individu untuk
memulai atau mengembangkan bisnis mereka.

2.3.3 Dampak Kewirausahaan pada Pertumbuhan Ekonomi


1. Peningkatan PDB: Aktivitas kewirausahaan dapat berkontribusi pada
peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.
2. Penurunan Pengangguran: Dengan menciptakan lapangan kerja,
kewirausahaan dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di suatu
negara.
3. Peningkatan Daya Saing: Bisnis yang inovatif dan produktif yang dihasilkan
oleh kewirausahaan dapat meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara
di pasar global.

Kewirausahaan memainkan peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan


ekonomi suatu negara. Melalui penciptaan lapangan kerja, inovasi, peningkatan
produktivitas, dan pengembangan pasar, kewirausahaan dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi. Faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah, pendidikan,
dan akses ke modal juga memengaruhi tingkat kewirausahaan. Oleh karena itu,
penting untuk mendukung dan mendorong aktivitas kewirausahaan.

2.4 Strategi Pengelolaan Risiko dalam Kewirausahaan

Wirausaha adalah agen perubahan ekonomi yang berani mengambil risiko dalam
upaya menciptakan dan mengelola bisnis mereka sendiri. Namun, bisnis tidak selalu
berjalan mulus, dan risiko adalah bagian tak terhindarkan dalam dunia kewirausahaan.
Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi strategi pengelolaan risiko yang
digunakan oleh wirausaha dalam memulai dan menjalankan bisnis mereka. Kami akan
menganalisis berbagai aspek risiko yang mereka hadapi, langkah-langkah konkret yang
mereka ambil untuk mengatasi risiko, dan dampaknya terhadap keberhasilan bisnis
mereka.

2.4.1 Risiko dalam Kewirausahaan


Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari kewirausahaan. Dalam konteks ini,
risiko dapat berupa risiko finansial, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum,
dan risiko reputasi. Mereka dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kurangnya
modal awal, fluktuasi pasar, masalah operasional, perubahan regulasi, atau kerugian
reputasi. Bagaimana wirausaha mengelola risiko-risiko ini dapat menjadi faktor
penentu dalam keberhasilan bisnis mereka.

2.4.2 Strategi Pengelolaan Risiko

13
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

Beberapa strategi yang akan dibahas meliputi diversifikasi bisnis, asuransi,


perencanaan keuangan yang bijaksana, evaluasi risiko yang cermat, dan pelatihan serta
pengembangan staf dalam hal pengelolaan risiko. Strategi Pengelolaan Risiko dalam
Kewirausahaan

Wirausaha adalah individu atau kelompok yang berani mengambil risiko untuk
memulai dan mengelola bisnis mereka sendiri. Namun, setiap bisnis selalu menghadapi
berbagai risiko yang dapat memengaruhi keberhasilan dan kelangsungan operasionalnya.
Oleh karena itu, strategi pengelolaan risiko adalah salah satu kunci sukses dalam dunia
kewirausahaan. Dan beberapa strategi pengelolaan risiko adalah sebagai berikut:

1. Diversifikasi Produk atau Layanan: Salah satu cara untuk mengurangi risiko
bisnis adalah dengan memiliki beragam produk atau layanan. Dengan memiliki
berbagai sumber pendapatan, bisnis akan lebih tahan terhadap fluktuasi pasar
atau perubahan permintaan.

2. Perencanaan Keuangan yang Bijaksana: Pengelolaan keuangan yang baik adalah


kunci untuk mengatasi risiko finansial. Ini termasuk menyusun anggaran yang
cermat, mengelola utang dengan bijak, dan memiliki cadangan dana darurat.

3. Asuransi: Asuransi adalah alat yang penting dalam mengelola risiko bisnis.
Wirausaha dapat mengamankan bisnis mereka dari kerugian finansial yang tak
terduga dengan memiliki polis asuransi yang sesuai.

4. Evaluasi Risiko yang Cermat: Penting untuk secara teratur mengevaluasi risiko
yang mungkin dihadapi bisnis. Ini melibatkan analisis risiko potensial dan upaya
untuk mengidentifikasi cara-cara untuk menguranginya.

5. Pengembangan Staf: Memiliki tim yang terampil dan terlatih adalah investasi
penting dalam mengelola risiko. Staf yang terampil lebih mampu mengatasi
situasi yang penuh tekanan atau mengatasi masalah yang muncul.

6. Jaringan dan Mentor: Memiliki jaringan bisnis yang kuat dan mentor yang
berpengalaman dapat memberikan pandangan berharga tentang cara mengelola
risiko. Mentor dapat berbagi pengalaman mereka dan membantu dalam
mengambil keputusan yang bijaksana.

7. Rencana Kontinjensi: Membuat rencana kontinjensi adalah strategi yang


bijaksana. Ini adalah rencana darurat untuk mengatasi situasi krisis yang tidak
terduga, seperti bencana alam atau perubahan pasar yang drastis.

8. Evaluasi Pasar Secara Teratur: Terus memantau perubahan dalam pasar dan tren
industri adalah penting. Ini memungkinkan bisnis untuk beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan yang dapat memengaruhi operasi mereka.

9. Menghindari Over-leverage: Terlalu banyak berutang atau meminjam uang dapat


meningkatkan risiko finansial. Wirausaha harus berhati-hati dalam mengelola
struktur modal mereka.

14
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

10. Edukasi dan Pelatihan: Mengetahui lebih banyak tentang risiko yang mungkin
dihadapi dan bagaimana mengelolanya adalah langkah proaktif yang penting.
Wirausaha dapat mengambil kursus atau mengikuti pelatihan tentang pengelolaan
risiko.

Tentu saja, setiap bisnis memiliki risiko yang berbeda, dan tidak ada strategi yang
satu ukuran cocok untuk semua. Oleh karena itu, wirausaha harus melakukan analisis
risiko yang cermat dan merancang strategi pengelolaan risiko yang sesuai dengan bisnis
mereka. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan peluang kesuksesan dan
meminimalkan dampak risiko pada perjalanan kewirausahaan mereka.

2.5 Memahami Dampak Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan sosial adalah konsep yang muncul sebagai tanggapan terhadap


masalah sosial dan lingkungan yang semakin kompleks di seluruh dunia. Tujuan utama
kewirausahaan sosial adalah menciptakan dampak positif dalam masyarakat sambil
mencapai keberlanjutan finansial. Makalah ini akan membahas tujuan kewirausahaan
sosial dan bagaimana konsep ini dapat membantu memecahkan masalah sosial dan
lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

2.5.1 Tujuan Kewirausahaan Sosial


Tujuan kewirausahaan sosial dalam kewirausahaan adalah menciptakan
dampak positif dalam masyarakat dan lingkungan sambil tetap mencapai
keberlanjutan finansial. Tujuan-tujuan kewirausahaan sosial mencakup:

1. Mengatasi Masalah Sosial dan Lingkunga: Salah satu tujuan utama


kewirausahaan sosial adalah mengidentifikasi dan mengatasi masalah
sosial dan lingkungan yang ada di masyarakat, seperti kemiskinan,
ketidaksetaraan, polusi, atau perubahan iklim.
2. Menciptakan Nilai Sosial: Kewirausahaan sosial bertujuan untuk
menciptakan nilai sosial dengan memperbaiki kondisi masyarakat. Hal ini
mencakup peningkatan akses pendidikan, perbaikan kesehatan
masyarakat, atau pengurangan ketidaksetaraan.
3. Keberlanjutan Finansial: Meskipun menciptakan dampak sosial adalah
tujuan utama, kewirausahaan sosial juga bertujuan untuk mencapai
keberlanjutan finansial. Bisnis sosial harus menghasilkan pendapatan yang
cukup untuk mendukung operasi mereka dalam jangka panjang.
4. Inovasi dan Pemecahan Masalah: Kewirausahaan sosial mendorong
inovasi dalam mencari solusi untuk masalah sosial dan lingkungan.
Mereka mencoba pendekatan baru yang mungkin lebih efektif daripada
metode tradisional.
5. Pemberdayaan Masyarakat: Melalui proyek-proyek kewirausahaan sosial,
masyarakat dapat diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam
pemecahan masalah mereka sendiri. Ini menciptakan perubahan
berkelanjutan dalam masyarakat.

15
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

6. Menggerakkan Pertumbuhan Ekonomi: Kewirausahaan sosial juga dapat


berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan
kerja baru dan merangsang aktivitas ekonomi di komunitas yang terlibat.
7. Pengurangan Beban Pemerintah: Dengan menangani beberapa masalah
sosial, kewirausahaan sosial dapat membantu mengurangi beban
pemerintah dalam menyediakan layanan dan dukungan kepada warganya.
8. Promosi Etika Bisnis: Kewirausahaan sosial seringkali mendorong praktik
bisnis yang etis, seperti transparansi, tanggung jawab sosial, dan
keberlanjutan lingkungan.
9. Dukungan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs):
Kewirausahaan sosial berkontribusi pada pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB, seperti
mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, dan melindungi
lingkungan.

Dengan tujuan-tujuan ini, kewirausahaan sosial berperan penting dalam


menciptakan perubahan positif di dunia, menjembatani kesenjangan sosial, dan
mempromosikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

2.5.2 Dampak Kewirausahaan Sosial dalam Mencapai Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan
Dampak kewirausahaan sosial dalam mencapai Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) sangat signifikan.

Berikut beberapa dampak positif kewirausahaan sosial terhadap pencapaian


tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan:

1. Pengurangan Kemiskinan (SDG 1): Kewirausahaan sosial sering fokus


pada masyarakat yang miskin dan rentan. Mereka menciptakan peluang
ekonomi bagi kelompok-kelompok ini, membantu mengurangi tingkat
kemiskinan, dan meningkatkan akses mereka terhadap pekerjaan,
pendidikan, dan layanan dasar.
2. Peningkatan Kesehatan (SDG 3): Bisnis sosial di sektor kesehatan
menyediakan akses yang lebih baik ke perawatan medis, obat-obatan,
dan layanan kesehatan masyarakat. Mereka juga berkontribusi pada
peningkatan kesehatan ibu dan anak serta mengurangi angka kematian
bayi dan anak-anak.
3. Pendidikan yang Berkualitas (SDG 4): Kewirausahaan sosial di bidang
pendidikan menciptakan peluang akses pendidikan yang lebih baik,
terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin. Mereka mengembangkan
program pendidikan inovatif dan terjangkau.
4. Kesetaraan Gender (SDG 5): Bisnis sosial sering mempromosikan
kesetaraan gender dengan memberikan peluang ekonomi dan pelatihan
kepada wanita di komunitas yang rentan. Ini membantu mengurangi
ketidaksetaraan gender dalam akses dan kendali atas sumber daya.

16
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

5. Air Bersih dan Sanitasi (SDG 6): Kewirausahaan sosial dapat


berkontribusi pada penyediaan akses air bersih dan sanitasi yang aman di
daerah yang kurang berkembang. Mereka menciptakan teknologi dan
model bisnis inovatif untuk memenuhi kebutuhan ini.
6. Energi Terbarukan (SDG 7): Bisnis sosial di sektor energi terbarukan
membantu mengurangi polusi dan emisi karbon dengan menyediakan
sumber energi yang bersih dan terjangkau, seperti panel surya dan energi
angin.
7. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8): Kewirausahaan
sosial menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkelanjutan bagi
komunitas lokal. Mereka juga merangsang pertumbuhan ekonomi di
daerah yang sebelumnya terpinggirkan.
8. Inovasi dan Infrastruktur (SDG 9): Bisnis sosial mendorong inovasi
dalam teknologi, infrastruktur, dan model bisnis yang mendukung
pembangunan berkelanjutan.
9. Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan (SDG 11): Kewirausahaan
sosial berkontribusi pada pengembangan kota dan komunitas yang
berkelanjutan melalui proyek-proyek perumahan terjangkau, transportasi
umum yang ramah lingkungan, dan revitalisasi wilayah perkotaan.
10. Aksi Terhadap Perubahan Iklim (SDG 13): Bisnis sosial di sektor
lingkungan bekerja untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan
mengembangkan solusi berkelanjutan dan mengedukasi masyarakat
tentang praktik yang ramah lingkungan.
11. Kemitraan untuk Tujuan (SDG 17): Kewirausahaan sosial sering bekerja
sama dengan pemerintah, lembaga nirlaba, dan sektor swasta untuk
mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Ini menciptakan
kemitraan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah global.

Dengan berbagai cara ini, kewirausahaan sosial memiliki dampak yang kuat
dalam mencapai SDGs, membantu memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan,
serta menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan adil.

2.6 Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Wirausaha

17
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

Pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap bisnis secara global. Para wirausaha,
yang biasanya dianggap sebagai agen perubahan dan inovasi, tidak luput dari dampak
yang signifikan ini. Bisnis kecil dan menengah (UKM) dan startup yang sering kali
bergantung pada fleksibilitas dan adaptasi cepat menghadapi tantangan yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Makalah ini akan mengeksplorasi bagaimana pandemi
COVID-19 mempengaruhi wirausaha dan dampaknya terhadap keberlanjutan bisnis
mereka.

2.6.1 Konteks Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19, yang dimulai pada awal tahun 2020, telah memiliki dampak
yang luas di seluruh dunia. Lockdown, pembatasan perjalanan, dan penutupan bisnis
menjadi tindakan pencegahan yang umum di banyak negara. Ini telah mengganggu
rantai pasokan global, mengubah perilaku konsumen, dan menciptakan
ketidakpastian ekonomi yang signifikan.

2.6.2 Dampak pada Wirausaha


1. Penurunan Permintaan

Banyak wirausaha, terutama yang beroperasi di industri pariwisata, hiburan, dan


perhotelan, mengalami penurunan drastis dalam permintaan. Pembatasan
perjalanan dan penutupan bisnis mengakibatkan pengurangan pelanggan dan
pendapatan.

2. Ketidakpastian Pasar

Tingginya ketidakpastian pasar membuat wirausaha kesulitan merencanakan


pertumbuhan dan investasi jangka panjang. Proyeksi bisnis yang sebelumnya dapat
diandalkan menjadi tidak valid dalam situasi ini.

3. Tantangan Keuangan

Banyak wirausaha menghadapi tantangan keuangan. Mereka mungkin kesulitan


mengakses modal tambahan atau mempertahankan aliran kas yang sehat, terutama
jika bisnis mereka bergantung pada pendapatan bulanan yang tidak stabil.

4. Perubahan Model Bisnis

Beberapa wirausaha telah terpaksa mengubah model bisnis mereka untuk


bertahan. Misalnya, restoran yang mengandalkan makan di tempat mungkin beralih
ke layanan pengiriman atau pesanan online.

5. Pemutusan Hubungan Kerja

18
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

Dalam upaya untuk mengurangi biaya operasional, beberapa wirausaha telah


terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja, yang pada akhirnya berdampak pada
lapangan kerja.

2.6.3 Strategi Adaptasi Wirausaha

Meskipun dampak pandemi COVID-19 adalah tantangan besar bagi


wirausaha, banyak dari mereka telah menunjukkan ketangguhan dan
adaptabilitas yang luar biasa. Beberapa strategi adaptasi yang digunakan
oleh wirausaha termasuk:

1. Pivot Bisnis

Wirausaha yang cerdas telah mencari peluang untuk memasuki pasar


atau industri baru yang berkembang selama pandemi. Contohnya,
perusahaan tekstil yang beralih ke produksi masker wajah.

2. penguatan online

Peningkatan e-commerce dan penjualan online menjadi fokus bagi


banyak wirausaha. Mereka telah memperbarui situs web,
meningkatkan kehadiran sosial media, dan mengoptimalkan strategi
pemasaran online.

3. kolaborasi Kemitraan

Kolaborasi antara wirausaha dan perusahaan lain, termasuk start-up


teknologi, telah membantu dalam mengatasi tantangan bersama.
Kemitraan dapat meningkatkan daya saing dan menghadapi
perubahan pasar.

4. Manajemen Resiko yang Tepat

Wirausaha yang berpikir jangka panjang telah meningkatkan


manajemen risiko mereka, termasuk menjaga cadangan dana darurat
dan mempertimbangkan asuransi bisnis yang tepat.

2.6.3 Keberlanjutan Bisnis

19
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

Untuk menjaga keberlanjutan bisnis mereka, wirausaha harus terus


beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Terlepas dari
semua tantangan, pandemi COVID-19 juga telah mengajarkan pentingnya
inovasi, ketangguhan, dan fleksibilitas dalam menjalankan bisnis. Wirausaha
yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan akan tetap eksis dan
bahkan berkembang selama masa-masa sulit seperti ini.

Pandemi COVID-19 telah menjadi ujian sejati bagi wirausaha di seluruh


dunia. Dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, adaptabilitas dan inovasi
telah menjadi kunci untuk bertahan dan menjaga keberlanjutan bisnis. Wirausaha
yang mampu memanfaatkan peluang dan berpikir jangka panjang akan terus
berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di masa depan.

2.7 Peluang dan Tantangan dalam Bisnis Berbasis Teknologi dan Startup

Dalam era digital yang terus berkembang, bisnis berbasis teknologi dan startup telah
menjadi salah satu motor utama inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Mereka menawarkan
peluang besar bagi para wirausaha untuk menciptakan produk dan layanan yang
mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Namun, seiring dengan peluang
yang besar, ada juga tantangan yang kompleks yang harus diatasi. Makalah ini akan
mengulas peluang dan tantangan yang terkait dengan bisnis berbasis teknologi dan
startup.

2.7.1 Peluang dalam Bisnis Berbasis Teknologi

1. Skalabilitas Binis

Startup teknologi memiliki potensi untuk pertumbuhan yang sangat cepat dan
skalabilitas yang tinggi. Mereka dapat mencapai pasar global dengan cepat dan
secara efisien.

2. Inovasi yang Mendalam

Teknologi memungkinkan startup untuk mengembangkan solusi inovatif


untuk masalah yang ada. Mereka dapat menciptakan produk yang benar-benar
mengubah industri.

3. Akses ke Modal Ventura

Banyak investor modal ventura dan dana risiko tertarik pada startup
teknologi yang menjanjikan. Ini memberikan akses ke sumber daya finansial
yang penting untuk pertumbuhan.

4. Ekosistem Startup yang Kuat

20
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

Di berbagai kota di seluruh dunia, ekosistem startup yang kuat telah tumbuh.
Ini mencakup akses ke mentor, akselerator, ruang kerja bersama, dan komunitas
yang mendukung.

5. Pemasaran Digital yang Efektif

Teknologi juga memberikan peluang untuk pemasaran yang lebih efektif


melalui media sosial, iklan online, dan analitik yang canggih.

2.7 Tantangan Kewirausahaan di Tengah Pilpres 2024

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi


ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa produk, jasa, atau cara baru untuk
melakukan sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang mengambil risiko untuk
mewujudkan visi tersebut.

Kewirausahaan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.


Wirausahawan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan inovasi, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.

Pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 merupakan salah satu peristiwa politik
penting di Indonesia. Pilpres 2024 akan menentukan pemimpin Indonesia untuk periode
2024-2029.

Pilpres 2024 diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap kewirausahaan di


Indonesia. Hal ini karena Pilpres 2024 akan menimbulkan ketidakpastian politik dan
ekonomi.

2.7.1 Tantangan Kewirausahaan di Tengah Pilpres 2024

Berikut adalah beberapa tantangan kewirausahaan di tengah Pilpres 2024:

1. Ketidakpastian politik
Pilpres 2024 akan menimbulkan ketidakpastian politik. Hal ini karena
akan ada perubahan kepemimpinan di Indonesia. Ketidakpastian politik
dapat menghambat pertumbuhan bisnis.
2. Ketidakpastian ekonomi
Pilpres 2024 juga dapat menimbulkan ketidakpastian ekonomi. Hal ini karena
akan ada perubahan kebijakan ekonomi. Ketidakpastian ekonomi dapat membuat
investor dan konsumen menjadi ragu untuk melakukan investasi atau belanja.
3. Ketersediaan modal.
Pilpres 2024 dapat menghambat ketersediaan modal untuk bisnis. Hal ini karena
investor akan lebih berhati-hati dalam berinvestasi di tengah ketidakpastian
politik dan ekonomi.

21
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

4. Kompetisi yang semakin ketat


Pilpres 2024 dapat menyebabkan persaingan usaha yang semakin ketat. Hal ini
karena akan ada lebih banyak orang yang ingin memulai usaha di tengah
ketidakpastian politik dan ekonomi.

2.7.2 Strategi Menghadapi Tantangan Kewirausahaan di Tengah


Pilpres 2024

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh wirausahawan untuk
menghadapi tantangan kewirausahaan di tengah Pilpres 2024:

1. Melakukan perencanaan yang matang


Wirausahawan perlu melakukan perencanaan yang matang untuk menghadapi
ketidakpastian politik dan ekonomi. Hal ini termasuk melakukan analisis risiko
dan menyusun strategi untuk menghadapi risiko tersebut.
2. Melakukan diversifikasi bisnis
Wirausahawan perlu melakukan diversifikasi bisnis untuk mengurangi risiko. Hal
ini termasuk mengembangkan bisnis di berbagai sektor atau pasar.
3. Meningkatkan literasi keuangan
Wirausahawan perlu meningkatkan literasi keuangan untuk mengelola keuangan
bisnis dengan lebih baik. Hal ini termasuk memahami risiko keuangan dan cara
mengelola risiko tersebut.
4. Membangun jaringan
Wirausahawan perlu membangun jaringan dengan pelaku usaha lain. Hal ini
untuk mendapatkan dukungan dan informasi yang dapat membantu bisnis
bertahan di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.

Pilpres 2024 akan menimbulkan tantangan bagi kewirausahaan di Indonesia.


Namun, dengan perencanaan yang matang, diversifikasi bisnis, peningkatan literasi
keuangan, dan membangun jaringan, wirausahawan dapat menghadapi tantangan
tersebut dan tetap sukses.

22
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi


ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa produk, jasa, atau cara baru untuk
melakukan sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang mengambil risiko untuk
mewujudkan visi tersebut.

Pilpres 2024 akan menimbulkan tantangan bagi kewirausahaan di Indonesia. Hal ini
karena Pilpres 2024 akan menimbulkan ketidakpastian politik dan ekonomi.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, wirausahawan perlu melakukan perencanaan


yang matang, diversifikasi bisnis, peningkatan literasi keuangan, dan membangun
jaringan.

Pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah untuk mendukung wirausahawan


di tengah Pilpres 2024. Langkah-langkah tersebut antara lain:

 Meningkatkan iklim usaha yang kondusif


 Meningkatkan akses modal
 Meningkatkan literasi kewirausahaan

Dengan perencanaan yang matang, dukungan dari pemerintah, dan strategi yang
tepat, wirausahawan dapat menghadapi tantangan kewirausahaan di tengah Pilpres 2024
dan tetap sukses.

23
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15
Universitas Pamulang

Daftar Pustaka

Fajri, N. (2023, Mei 23). LANGKAH AWAL MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN. Retrieved


from kemenkeu:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16092/LANGKAH-AWAL-
MEMBANGUN-KEWIRAUSAHAAN.html

Hafizha, M. R. (2023, Maret 09). Kewirausahaan Adalah: Konsep, Tujuan, Sifat, Ciri, dan
Jenisnya. Retrieved from Detik:
https://www.detik.com/bali/berita/d-6609173/kewirausahaan-adalah-konsep-
tujuan-sifat-ciri-dan-jenisnya

M.Pd, D. N. (2017). KEWIRAUSHAAN. MASALAH KEWIRAUSHAAN, 04-19.

Pengertian Kewirausahaan: Konsep, T. S. (2020, April 15). Pengertian Kewirausahaan:


Konsep, Tujuan, Sifat dan Jenis Wirausaha. Diambil kembali dari gramedia:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/

Wikipedia. (2023, September 29). Kewiraswastaan. Retrieved from wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Kewiraswastaan

24
Tugas Individu Pengantar Manajemen dan Bisnis kelompok 15

Anda mungkin juga menyukai