Disusun Oleh :
i
4.2. Saran.........................................................................................................................................13
Lampiran.................................................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam tantangan bisnis termasuk dalam menghadapi customer maka sebagai mahasiswa
kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam tugas akhir mata kuliah
Enterpreneurship ini kami mencoba melakukan sebuah usaha sederhana guna mendapatkan
pembelajaran untuk menjadi seorang wirausahawan.
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan
perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga
berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat
perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat
ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara
Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan
inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka
pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang
masih mengganggur. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah
yang belum diolah secara komersial. UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang
ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan
negara Indonesia. Dan pada bab selanjutnya akan diuraikan tentang profil salah satu UKM
sukses yang memiliki profit dan prestasi yang hebat.
Organisasi atau perusahaan, pastinya menginginkan untuk memproduksi suatu produk
yang lain dari yang lain dan pertama kali ada. Salah satu tantangan besar dalam perencanaan
pemasaran adalah bagiamana menciptakan dan mengembangkan gagasan-gagasan tentang
produk baru dan akhirnya berhasil memasarkannya. Karena belum tentu produk baru yang
dimunculkan oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
1
Untuk mensukseskan gagasan-gagasan terhadaap pengembangan produk baru, suatu
perusahaan perlu melakukan beberapa tahapan, agar produk yang diciptakan tepat sasaran dan
diterima oleh pasar. Karena tujuan diciptakannya produk baru adalah menciptakan inovasi baru
yang suskes di pasaran dan juga perusahaan harus mengganti produk-produk yang telah masuk
ke tahap penurunan dalam daur ulang hidup produknya.
Semua produk tampaknya mengalami siklus hidup produk dilahirkan melalui beberapa fase dan
pada akhirnya mati ketika ada produk baru datang dan produk baru itu dapat melayani kebutuhan
dengan lebih baik. Siklus hidup produk ini menghadirkan dua tantangan utama :
Pertama, karena semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu
mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lama (tantangan pengembangan
produk baru).
Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.3. Tujuan
2
1.4. Manfaat Dalam Pembuatan Makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
2.1.1. Pengertian UMKM
Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
3
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
2. Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana,
keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat
neraca usaha;
4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
5. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
6. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
7. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business
planning.
4
1. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur
bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan,
bagian pemasaran dan bagian produksi;
2. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan
teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk
oleh perbankan;
3. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada
Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
4. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin
tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
5. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
6. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
5
2.1.4 Kriteria UMKM yang Sukses
1. Uang yang mencari kita, bukan kita mencari uang. Maksudnya adalah ketika mendirikan
usaha, konsumen yang datang mencari produk. Bukan produk ditawarkan untuk
memperoleh konsumen.
2. Jumlah pembeli terus bertambah.
3. Jumlah omzet terus meningkat.
4. Penghasilan dapat menutup biaya operasional.
5. Dapat menyisihkan laba untuk mengembangkan usaha.
6. Dapat mendelegasikan tugas.
7. Jumlah unit usaha terus bertambah.
8. Mampu menyejahterakan pemilik usaha.
9. Diakui dan atau memiliki prestasi.
6
BAB III
Profesi : Pengusaha
Agama : Katolik
WargaNegara : Indonesia
Berawal ketika Rastiomin pergi merantau ke kota medan, ia melihat kakaknya memiliki
usaha bordir kain. Dia sering membantu kakaknya mulai dari menggunting kain, membuat
rumbai selendang, mempayet baju. Seketika muncul niatnya untuk belajar membordir seperti
kakaknya, kakaknya pun setuju dengan niat adiknya untuk belajar membordir. Selama 6 bulan
dia belajar hingga mahir, kemudian dia membuka usahanya sendiri pada tahun 2007. Usahanya
beralamat di Jalan Pantai Timur Pasar 2 Cinta Damai, Medan Helvetia. Nama Jesica Bordir
diambil dari nama anak pertamanya. Bermodalkan sebuah mesin bordir yang dibelinya seharga 5
juta dengan semua perlengkapannya. hingga saat ini usahanya masih berjalan lancar. Ibu tersebut
hanya bermodal benang bordir dan mesin bordirnya mampu membuat sebuah seni pada kain
pelanggannya. Dengan omset perbulannya sekitar Rp. 3.000.000 dia mampu menghidupi hingga
mengkuliahkan anak anaknya.
*Harga
7
3.3. Proses Produksi/Proses Perekrutan Barang
Setelah membeli kain bahan bordir, proses selanjutnya membuat pola bordir, menempelkan
kain pengeras pada potongan bahan bordir yang mau dibordir atau disablon. (Waktu yang
dibutuhkan 1 hari)
Proses selanjutnya masuk bordiran atau sablonan. Pihak bordiran atau sablon akan
menyetting design yang mau dibordir atau disablon. Waktu yang dibutuhkan untuk bordir atau
sablon tergantung dari banyaknya jumlah pesanan, kerumitan design serta antrian pemesan lainnya.
Biasanya waktu yang dibutuhkan antara 2 hari sampai 5 hari.
Setelah proses bordir atau sablon selesai, langkah selanjutnya adalah proses Quality
Control pada sablonan dan bordiran untuk memisahkan mana yang reject dan bagus.
Setelah Quality Control bordiran atau sablonan dilakukan, barulah masuk proses jahit .
Seorang penjahit mampu menyelesaikan jahitan antara 2-5 Kodi dalam sehari. Jumlah ini ditentukan
oleh jenis bordiran, kerumitan dan kerapihan pembordiran.
Langkah selanjutnya adalah finishing, pembersihan benang jahit dan lain lain.
Setelah semuanya rapi, pembordir antarkan pesanan ke rumah pemesan atau ke tempat
jasa pengiriman barang.
8
3.4. Proses Pemasaran
Untuk pemasaran produknya, tukang bordir mulai memasarkannya dengan cara mengantarkan
pesanan kerumah pemesan, karena seiring banyaknya pemesan bordiran dari kalangan
mahasiswa dan pesta-pesta adat maka pihak pengusaha akan melakukan pengiriman barang
melalui jasa pengiriman barang.
Pada proses penjualan, produk menjualnya dengan cara menawarkan secara langsung produknya
kepada teman dekat, keluarga dekat, dan teman teman yang berada di wilayahnya sehingga
mereka berminat untuk membeli, dan untuk yang ingin membeli tetapi berada di tempat yang
jauh sehingga tidak dapat membeli langsung, dapat menghubungi sehingga nantinya dapat di
kirimkan melalui jasa pengiriman barang.
Tentunya selama menjalankan usaha ini pasti ada kendala-kendala yang sering kami hadapi.
Kendala-kendala tersebut antara lain:
1. Tidak terlalu banyak waktu saat pembordiran dikarenakan jadwal kerja yang cukup padat
dan mengerjakan tugas yang lain
2. Harga bahan/alat yang tidak menentu.
3. Proses pengerjaan yang cukup lama karena keterbatasan alat dan bahan yang ada.
Bermodalkan sebuah mesin bordir yang dibelinya seharga 5 juta dengan semua perlengkapannya.
hingga saat ini usahanya masih berjalan lancar. Ibu tersebut hanya bermodal benang bordir dan
mesin bordirnya mampu membuat sebuah seni pada kain pelanggannya. Dengan omset
perbulannya sekitar Rp. 3.000.000 dia mampu menghidupi hingga mengkuliahkan anak anaknya.
*Harga
9
d. nempel kain Rp. 50.000
Sulaman dilakukan dengan menjahitkan benang sulaman atau benang emas pada
kain dasar yang dipola. Kain dasar dijepit kencang pada suatu bingkai yang terbuat
dari sejenis kayu tipis yang terdiri dari dua buah lingkaran. Lingkaran pertama
diletakkan dibagian dalam dan lingkaran kedua dibagian luar. Pada sambungan
lingkaran dipasang sekrup yang dinamakan dengan "ram" (berfungsi seperti
pembidang).Tahap pekerjaannya secara garis besar dapat dibagi menjadi delapan
bagian, dari mulai penyediaan bahan dan alat-alat samapai menjadi karya bordir.
Tahap-tahap tersebut adalah :
2.Menyiapkan dan membuat desain motif untuk diaplikasi bordir (bisa dibuat dahulu pada kertas
kalkir)
4.Memasang kain yang sudah diberi motif pada ring (pembidangan)
5.Memilih, menentukan, memasang benang sulam atau bordir pada mesin.
6.Memeriksa dan menggerakkan mesin yang hendak kita pakai untuk menyulam/bordir.
7.Membuat sulaman atau bordir dengan berbagai teknik(jenis sulam/bordir) disesuaikandengan
media (kain) yang disulam atau bordir.
8.Menyelesaikan pekerjaan akhir:
a) Membuat rancangan dengan alat solder.
b) Membersihkan sisa-sisa benang sulam atau bordir yang melekat di balik permukaan kain.
10
c) Merendam, menjemur, dan menyetrika hasil sulaman atau bordir.
Teknik pengerjaan pada kerajinan border pada umumnya menggunakan
mesin,hanya dari caranya ada yang system Kejek , yaitu dengan memakai
khusus border yang digerakan dengan motor. Bahkan sekarang ini pembuatan
border sudah menggunakan system computer,dengan soft ware khusus untuk
border.Mesin untuk kerajinan border mempunyai beberapa jenis, dan tiap
jenis dari mesin tersebut berbeda-beda corak yang dihasilkannya. Ada yang
dibuka dan ditutup. Ada yang disebut mesin stick rantai, dengan tipe corak
seperti rantai. Ada yang disebut dengan mesin cornely (lilit), dengan tipe
corak yang dihasilkannya berupa lilitan. Ada yang disebut dengan mesin pita,
dengan tipe corak yang dihasilkannya berupa pita.
Beberapa tahap pengerjaan dalam pembuatan kerajinan bordir,diantaranya:
Pertama. proses pembuatan motif desain (perancangan), perancangan
dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan diproduksi. Sebagai contoh
untuk kerudung, ada beberapa jenis bentuk kerudung, seperti kerudung
segi empat, segi tiga, persegi panjang,dan lain-lain. peletakan motif gambar
disesuaikan dengan bentuk kerudung tersebut.
11
Kedua,proses pemidahan motif gambar pada pola gambar (mal). Pemindah
motif gambar pada pola (mal), biasanya dilakukan dengan beberapa cara
tergantung darikeperluan. Untuk membuat kerajinan yang sifatnya satuan,
biasanya cukup dengan cara penjiplakan dengan menggunakan karbon.
Dan untuk membuat kerajinan yang sifatnyamasal bisa dilakukan dengan cara
Pengesitan(cetak saring),yaitu motif gambar dibuat pada kertas transparan,
kemudian dilubangi pakai jarum,supaya waktu ditarik (di sit) pakai rakeltinta
cetak keluar dari lobang tersebut.Atau dengan cara cetak tinggi,yaitu gambar
dibuat pada spon dan dibentuk menggunakan pisau, sehingga gambar kelihatan
menonjol. Proses pencetakan biasanya dengan cara menekankan cetakan
tersebut setelah dilumuri dengan tinta.
Ketiga,Proses pemberian motif gambar pada barang jadi. Pengerjaan motif
gambar pada bahan,bisa dilakukan dengan beberapa cara, kalau motif gambar
yang diinginkan berupa sulaman border, bisa dikerjakan dengan mesin border.
Kalau motif gambar yangdiinginkan berupa lukisan dengan cat, bisa dilakukan
dengan teknik coletan atau air brush. Atau gabungan dari beberapa teknik
tersebut.
3.11. Inovasi teknik pembuatan motif desain (ragam hias)
Perkembangan kerajinan bordir yang sangat pesat, mengakibatkan persaingan
di pasaran. Hal ini menuntut para perajin bordir untuk melakukan inovasi pd
produknya.Inovasi tidak hanya pada bentuk motif desain saja, atau mesin
sebagai alat bantu pekerjaan.Melainkan pada teknik pengerjaan dalam pembua
tan motif desain. Dengantujuan supaya produk kerajinan yang dihasilkan bisa
12
berdaya saing, dan juga untukmenghilangkan kejenuhan konsumen pada
kerajinan border yang biasa Inovasi teknik pengerjaan dalam pembuatan
motif desain bordir, diantaranya:
3.12. Teknik coletan (melukis)
Teknik coletan adalah teknik pembuatan motif desain dengan cara dicolet
(dilukis) menggunakan koas dan cat tekstil.Seperti halnya menggambar atau
melukis teknik ini bisa menghasilkan corak- corak gambar yang variatif.Untuk
lebih bervariatif kita bisa melakukan inovasi pada bahan cat tekstil, supaya
motif gambar kita timbul (3dimensi)kita bisa menggunakan bahan cat sejenis
foaming. Atau supaya motif gambar kita kelihatan berbercak keemasan dan
keperak-perakan, kita bisa menggunakan gliter.
Teknik ini adalah teknik menggambar dengan cara disemprot menggunakan
khusus kain (cat tekstil). Motif desain dibuat pada pola (mal) dengan cara
dilubangi pakai cuter.
3.14. Teknik Batik
Membatik adalah teknik menggambar dengan menggunakan cara tutup
celup,dalam artian pewarnaan pada kain dilakukan dengan cara mencelupkan
ditutup dengan menggunakan sejenis lilin (malam).
13
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah salah satu bagian
penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia ukm ini
sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.
Bordir jesica termasuk dalam kriteria Usaha Mikro karena omzet per tahunnya kurang dari Rp.
40.000.000.
4.2. Saran
14
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu dikembangkan karena peran UMKM dalam
Perekonomian Nasional cukup besar yaitu meningkatkan lajunya perekonomian masyarakat. UMKM ini
juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan
lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat
mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika
dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UMKM ini perlu perhatian yang khusus dan di
dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
15
Lampiran
*Foto bersama pemilik usaha pembordiran kain dan alat bahan yang digunakan dalam
proses pembordiran
16