Disusun Oleh :
Doly Siregar
7223510005
Kelas C
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
TA .2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Rekayasa Ide ini.
Dalam penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau
memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak yang kurang
sempurna dalam pembahasan ini. Oleh karena itu, bagi pihak yang membaca tugas ini
bisa memberikan kritik dan saran untuk mengembangkan serta dalam penyempurnaan
tugas ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga tugas yang saya buat ini
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.3 Manfaat .................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6
2.1 Kerangka Pemikiran Permasalahan........................................................................ 6
1. UMKM ................................................................................................................... 6
2. Inovasi dan Efisiensi Produksi.............................................................................. 7
3. Profil UMKM dan Permasalahan yang dihadapi ................................................. 9
2.2 Solusi Yang Ditawarkan ....................................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................ 12
KESIMPULAN ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Agar kita mengetahui bagaimana Inovasi untuk peningkatan efisiensi produksi UMKM
salah satunya yang berada di Kota Batu.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. UMKM
Pengertian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Usaha Mikro Kecil dan
Menengah pada kenyataannya banyak yang mendefinisikan bermacam-macam, namun
demkian menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki kriteria
sebagai berikut:
a) Mikro yaitu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha milik
perorangan yang memenuhi kriteria :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
b) Usaha Kecil yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan/badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan/bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah).
6
c) Usaha Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi
kriteria :
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).
Bentuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat berupa perusahaan
perseorangan, persekutuan, seperti misalnya firma dan CV, maupun perseroan terbatas.
Saat ini, di Indonesia terdapat 41.301.263 usaha kecil (UK) dan 361.052 usaha
menengah (UM). Kedua usaha tersebut atau dikenal sebagai Usaha Kecil Menengah
(UKM) yang berjumlah 99,9% total jumlah usaha yang ada di Indonesia. UKM tersebut
bergerak di berbagai sektor ekonomi (pertanian, perikanan, peternakan, industri,
perdagangan dan jasa). UKM juga dapat dikelompokkan atas klasifikasi pra usaha,
usaha berjalan dan usaha maju
8
3. Profil UMKM dan Permasalahan yang dihadapi
UMKM “Arum Sari” milik Ibu Sumiati sejak 2006 dengan produksi utamanya sari
apel dan bunga Rosella yang kemudian berhasil mengembangkan produknya sari lidah
buaya dan tofi apel sejak 2010. Kapasitas produksi tofi apel 50 kg per proses dengan
frekuensi produksi seminggu 2 kali. Skala produksi tofi apel yang masih kecil
disebabkan tofi apel harus kering sebelum dikemas. tetapi permintaan konsumen 1.500
- 2.000 kotak per minggu terutama distributor dari Surabaya dan Kalimantan yang
belum bisa terlayani akibat keterbatasan fasilitas produksi sehingga perlu adanya
penguatan untuk pendayagunaan teknologi produksi sehingga UMKM “Arum Sari”
lebih berdaya saing. UMKM “Arum Sari” telah mengembangkan inovasi olahan apel
menjadi carang mas apel, yang sangat diminati oleh konsumen terbukti permintaan
pasar yang semakin bertambah namun belum bisa dipenuhi secara maksimal. Produk
ini merupakan produk carang mas satu-satunya berba-han dasar apel sehingga
mempunyai citarasa yang unik yang disukai konsumen.
Permasalahan utama yang dihadapi UMKM adalah perlunya perbaikan ruang produksi
dan display untuk produk “Arum Sari” menuju terpenuhinya standar bangunan industri
yang higienis sesuai GMP untuk produksi pangan, serta keterbatasan inovasi alih
teknologi untuk produksi carang mas apel yang berdampak kualitas dan kuantitas
produk tidak bisa maksimal. Untuk itu perlu adanya penguatan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja UMKM tersebut. Ketika proses
produksi akan dilakukan bersamaan antar produk, kondisi penataan ruang produksi
yang terlalu sempit sehingga justru menyebabkan efisiensi alur produksi yang tidak
maksimum. Ruang untuk penempatan bahan baku, produk jadi dan pelaksanaan proses
bercampuran sehingga dilihat dari keamanan untuk kualitas dan kebersihan produknya
kurang terjamin, serta hal ini melanggar persyaratan GMP pangan. Untuk itu perlu
penataan ulang ruang produksi dan penyediaan ruang display di UMKM. Keterbatasan
teknologi untuk produksi carang mas apel “Arum Sari”, pada proses pemarutan apel
dan penirisan yang masih dilakukan secara manual sehingga kapasitas produksinya
sangat terbatas.
9
2.2 Solusi Yang Ditawarkan
Sehubungan dengan keterbatasan fasilitas produksi untuk peningkatan
kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen maka melalui kegiatan
IPTEKDA-LIPI Program Bottom Up Tahun 2013 diharapkan akan dapat memperkuat
kinerja UKM dan membantu menyelesaikan permasalahan sehingga peluang pasar
dapat tercapai secara optimal. Melalui bantuan pengadaan peralatan dan pembinaan
yang nantinya akan dikembalikan dalam bentuk kredit lunak untuk perkembangan
UMKM. Beberapa peralatan yang dibutuhkan antara lain Penyerut Apel (untuk
efisiensi waktu produksi), Spinner (untuk penirisan minyak), dan Perbaikan Ruang
Produksi sesuai standar GMP pangan, serta Ruang untuk Pemasaran/Display sehingga
lebih ergonomis untuk peningkatan kualitas dan kapasitas produksi. Ini merupakan
fasilitas sangat penting dalam proses produksi yang akan sangat menentukan
kecepatan efisiensi dalam produksi, kua-litas serta kapasitas produksi minuman sari
nata lidah buaya, tofi apel, dan carang mas apel “Arum Sari” sehingga akan dapat
memenuhi permintaan pasar . Fasilitas alih teknologi diharapkan dapat menciptakan
iklim yang kondusif dan komersial untuk pengayaan produk pa-ngan berbasis bahan
lokal sekaligus sebagai oleh-oleh khas Kota Wisata Batu sehingga jangka panjang akan
dapat meningkatkan pendapatan pengrajin dan kesejahteraan masyarakat.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Yujianto, Y., Sudri, N. M., Theresia, L., & Widianty, Y. (2019). MENINGKATKAN
EFISIENSI PROSES PRODUKSI PADA INDUSTRI TEKSTIL DENGAN DATA
ENVELOPMENT ANALYSIS. Jurnal IPTEK, 3(2), 239-244.
13