Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MENDIRIKAN UMKM : PROSES, REGULASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


Dosen pengampuh : Sinto, S.E., M.M

Disusun oleh :

Kelompok VI

Karina Anggriani Matondang (22010132)


Siti Nurkhairunnisa Tobing (22010130)
Yogi Dhamara (22010133)
Nabila Nurkholida (22010122)
Husnia Syakirah (22010127)
Alvi Khairunnisa (22010129)
Dhea Hamidah (22010115)
Muhammad Rivaldy (22010049)
Novita Sari Lubis (22010131)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI

1
UNIVERSITAS AL-AZHAR MEDAN
2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena denganrahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalahyang berjudul
“Mendirikan UMKM: Proses, Regulasi Dan Kebijakan Pemerintah” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berterimakasih kepada kepada bapak Sinto, S.E., M.M selaku dosen
pembimbing mata kuliah Manajemen UMKM Dan Koperasi yang telah membantu
kamimenyelesaikan makalah ini.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yangmembacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Dan kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saranyang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

MEDAN, Oktober 2023

PENULIS

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................5
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................7
2.1 DEFINISI UMKM............................................................................................................7
2.2 MENDIRIKAN UMKM..................................................................................................7
2.3 PROSES MENDIRIKAN UMKM..................................................................................9
2.4 MENDIRIKAN UMKM REGULASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................17
3.2 SARAN...........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam peningkatan
perekonomian daerah maupun perekonomian suatu negara. Menurut Tambunan (2012) di Indonesia,
UMKM terbukti memiliki peran yang penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi
yang terjadi pada tahun 1997 yang mana banyak dari perusahaan-perusahaan besar mengalami
kebangkrutan, sedangkan UMKM mampu bertahan dengan kondisi krisis tersebut. Selain itu, sektor
ini mampu meningkatkan pendapatan per kapita atau Produk Domestik Bruto (PDB) masyarakat
karena mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

UMKM diatur dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UMKM. Dalam Bab 1 (Ketentuan Umum), Pasal 1 dari undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa
usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Usaha kecil adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro atau usaha besar yang
memenuhi kriteria

usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut. Usaha menengah adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro, usaha kecil atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang Nomor 20
Tahun 2008 tentang UMKM. Di dalam undang-undangtersebut, kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih atau nilai
asset, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria
ini, usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai aset paling banyak Rp 50.000.000,00 atau
dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00. Usaha kecil dengan nilai aset lebih
dari Rp 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 atau memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 hingga maksimum Rp 2.500.000.000,00. Usaha menengah
adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 hingga paling banyak Rp

4
10.000.000.000,00 atau memiliki hasil penjualan tahunan di atas Rp 2.500.000.000,00 sampai paling
tinggi Rp 50.000.000.000,00 (Tambunan, 2012).

Pemerintah memberi perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan UMKM agar dapat
bertahan dalam krisis global. Berbagai inisiatif selalu diusahakan oleh pemerintah melalui Kementrian
Negara Koperasi dan UsahaKecil Menengah agar semakin banyak individu mau menekuni dunia
wirausaha dalam bentuk pendirian UMKM. Perhatian pemerintah terhadap UMKM yang sangat besar
merupakan langkah strategis yang tepat dibutuhkan bangsa Indonesia. Keseriusan kepedulian
pemerintah terhadap UMKM dengan program-program untuk menumbuh kembangkan UMKM di
Indonesia. Meskipun dukungan pemerintah Indonesia sangat besar untuk menjadikan UMKM berhasil
dan berkembang bukan berarti tanpa kendala. Menurut Tambunan (2002) faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha adalah kualitas SDM yaitu termasuk perilaku pelaku usaha dan
modal usaha.

Menurut Tambunan (2002), kualitas SDM yaitu termasuk perilaku pelaku usaha dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha. Kasmir (2017) usaha dapat dikatakan berhasil jika para pelaku
usaha memiliki karakteristik kepribadian yang jujur, kreatif dan inovatif untuk membangun sebuah
kepercayaan terhadap konsumen, semakin banyak motivasi dan perilaku baik yang dimiliki oleh
seorang pelaku usaha maka semakin besar pula kemungkinan sebuah UMKM dapat berkembang.
Untuk mengembangkan suatu UMKM agar usahanya berhasil, pelaku usaha harus dapat berpikir
kreatif dan inovatif untuk lebih mengembangkan usahanya.

Menurut Tambunan (2002), kekuatan modal dapat mempengaruhi keberhasilan usaha. Modal
usaha mutlak diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha. Oleh karena itu diperlukan sejumlah dana
sebagai dasar ukuran finansial atas usaha yang dilakukan. Sumber modal usaha dapat diperoleh dari
modal sendiri, bantuan pemerintah, lembaga keuangan baik bank dan lembaga non bank. Modal
adalah faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan. Besar kecilnya modal akan
mempengaruhi perkembangan usaha dalam pencapaian pendapatan (Riyanto, 2001).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mendirikan umkm ?


2. Bagaimana proses mendirikan umkm ?
3. Bagaimana regulasi dan kebijakan pemerintah dalam mendririkan umkm ?

5
1.3 TUJUAN

1. Untuk memahami bagaimana mendirikan umkm


2. Mengetahui proses mendirikan umkm
3. Mengetahui regulasi dan kebijakan pemerintah dalam mendirikan umkm

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI UMKM


UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan
inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UMKM hanya menguntungka
pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia. UMKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang
masih mengganggur. Selain itu UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia. UMKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang
berpotensial di suatu daerah `yang belum diolah secara komersial. UMKM dapat membantu
mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap
pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. Beranjak dari semuanya itu, penulis ingin
mengulas peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia.

Definisi UMKM berbeda antara satu negara dengan negara Lainnya dan berbeda pula definisi
yang dibuat oleh berbagai lembaga dunia. Tidak ada suatu kesepakatan terhadap definisi UMKM.
Umumnya, UMKM didefinisikan berdasarkan kriteria dan ciri yang dapat berupa jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan, jumlah kapital dan omzet dari kegiatan yang dihasilkan, serta dapat pula
didefinisikan berdasarkan karakteristik UMKM, seperti skala usaha, teknologi yang digunakan,
organisasi dan manajemen, orientasi pasar, dan Iain sebagainya .

2.2 MENDIRIKAN UMKM


Usaha Kecil Menengah (UKM), usaha mikro, usaha pemula, bertebaran di seluruh Indonesia
dengan perkiraan jumlahnya sekitar 40 juta unit. Keberadaan mereka harus kita akui sebagai salah
satu penopang ekonomi Indonesia yang belum beranjak maju, terutama di pedesaan yang jauh dari
sentuhan fasilitas-fasilitas yang layak untuk berkembangnya bisnis seperti sistem telekomunikasi dan
informasi, sarana pendidikan, listrik, transportasi, pelabuhan, bank, dll. Meskipun demikian UKM
dapat menjadi suatu bibit untuk dapat dikembangkan menjadi usaha yang modern secara umum.
Diharapkan nanti usaha tersebut akan berkembang dari mikro menjadi kecil, menengah, kemudian
menjadi besar. Meskipun tidak mungkin terwujud semuanya tetapi sudah merupakan prestasi yang
dahsyat kalau dari 40 juta UKM kita bisa mengangkat 1 juta saja menjadi pengusaha menengah.

Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan harus dapat menyusun rencana kegiatan
usahanya. Perencanaan memang penting dilakukan sebelum memulai usaha, sekalipun usahanya

7
masih skala mikro. Perencanaan usaha yang dimaksud disini adalah kegiatan yang dapat
merumuskan usaha-usaha yang akan dilakukan dalam kegiatan usahanya agar tujuannya tercapai.
Rencana yang dibuat oleh berbagai jenis usaha kecil, usaha mnengah dan usaha besar ada
beberapa kesamaan, seperti adanya permodalan, organisasi, lokasi, tenaga kerja, dan waktu
kegiatan. Semuanya ini harus ada,, dibuat, dan diisi di dalam perencanaan.

Perencanaan usaha atau lebih dikenal dengan business plan , banyak dibuat sebelum
melakukan usaha dan dapat juga dibuat untuk pengembangan bagi yang telah memiliki usaha.
Bagi usaha yang baru dimulai, ada baiknya membuat perencanaan bisnis yang matang namun
sederhana saja. Perencanaan bisnis yang akan memuat strategi berwirausaha yang baik dan apa
saja yang diperlukan dalam menjalankan usaha. Berikut ini adalah hal penting yang harus
direncanakan :

1. Ide atau konsep usaha


Langkah pertama yang dilakukan dalam perencanaan adalah membuat idea tau konsep
usaha. Ide usaha ditentukan secara mendetail, mulai dari skala usaha, jenis usaha, dan
gambaran cara penjualan. Contoh :
 Usaha Kuliner : “ saya ingin buka usaha jual donat rumahan dengan cara titip
jual !
 Usaha Perdagangan : “Saya ingin menjual voucher elektronik dengan buka kios
kecil didepan rumah!”
 Usaha jasa : “saya ingin buka bengkel speda di kios depan sekolah dasar!”
2. Visi misi Usaha
Sebuah usaha harus memiliki visi serta misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah
usaha tersebut dapat terkonsep dengan baik guna menunjang pengembangan usaha yang
dibangun. Sekecil apapun usaha yang dimiliki, namun adanya tujuan usaha
mempengaruhi kinerja serta hasil usaha yang akan diperoleh.
3. Kebutuhan usaha
Setiap jenis usaha mempunyai perbedaan dalam kebutuhannya. Akan tetapi kebutuhan
usaha dapat direncanakan secara umum. Hal yang penting direncanakan pada kebutuhan
usaha adalah lokasi, usaha, peralatan, fasilitas, perizinan, serta bahan baku.
4. Modal usaha Modal
Memang sangat dibutuhkan dalam usaha, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan modal
dan mengelolanya dengan baik merupakan hal yang harus diketahui sebelum memulai
usaha.

8
a) Modal investasi Modal investasi adalah modal awal yang kamu perlukan dan
keluarkan untuk biaya pembelian harta tetap atau yang disebut asset. Contoh dari
modal investasi ini adalah tanah, bangunan, atau gedung.
b) Modal kerja Modal kerja sebagai modal operasional usaha dibagi atas dua jenis
biaya yaitu biaya tetap ( biaya yang pengeluarannya setiap bulan tetap) dan
biaya variable ( biaya yang pengeluarannya setiap bulan tidak tetap, yang
mungkin disebabkan oleh adanya pemesanan tambahan).
5. Manajemen usaha Perencanaan manajemen usaha sejak awal sangat bermanfaat,
terutama untuk memberikan panduan pada langkah-langkah pengelolaan usaha kelak.
Calon pengusaha swjak awal sudah membuat panduan langkah-langkah manajemen
sehingga tidak bingung lagi dalam langkah operasional usahanya. Perencanaan
manajemen dalam business plan mencakup :
 Manajemen keuangan
Perencanaan manajemen keuangan adalah perencanaan yang dilakukan dalam
berbagai aspek pengelolaan keuangan usaha.
 Manajemen produksi
Perencanaan manajemen produksi adalah perencanaan yang dilakukan dalam
berbagai aspek produksi dalam usaha.
 Manajemen pemasaran
Perencanaan manajemen pemasaran adalah perencanaan yang dilakukan untuk
melancarkan strategi-strategi pemasaran dalam usaha.
 Manajemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan yang
dilakukan untuk mengatur ketenagakerjaan dalam usaha.

2.3 PROSES MENDIRIKAN UMKM


Langkah- langkah membuat perencanaan bisnis
1. Ide usaha apa yang akan dipilih
Pilihlah usaha menurut passion biasanya akan dijalankan dengan kerja keras juga ketekunan
walaupun mengalami kendala. Keyakinan akan keberhasilan usaha akan memantapkan diri
kamu untuk tetap focus dan menjalankan usaha dengan maksimal.
2. Dasar pemikiran yang melandasi usaha

9
Apa saja yang melandasi dasar pemilihan usaha sebagai penunjang passion? Misalnya, dari
dasar pengalaman, keahlian, hingga latar belakang pendidikan yang menunjang usaha tersebut.
3. Pertimbangkanlah untuk Membentuk Badan Hukum
Badan hukum dalam dunia usaha cukup penting terutama bagi usaha yang akan sedang
berkembang dan membutuhkan izin, status hukum, dan syarat tertentu bagi yang hendak
berhubungan dengan perusahaan lain. Bagi perusahaan yang kelak akan berhubungan dengan
perbankan baik dalam urusan kredit atau menjadi nasabah dalam bentuk perusahaan, sudah
perlu mempertimbangkan bentuk badan usaha sejak awal.
4. Apa yang ditawarkan kepada konsumen? Barang atau jasa?
Tentukan bidang yang akan dipilih, apakah sector barang atau jasa. Usaha pada bidang
penjualan barang adalah usaha yang menawarkan dan mnjual segala macam benda yang
berwujud. Usaha pada bidang jasa adalah menjual te aga servis, dan keahlian. Setelah
mendefinisikan bidang usaha, tentukan pula secara rinci barang dan jasa apa saja yang akan
ditawarkan dan dijual.
5. Buatlah langkah-langkah aktivitas usaha dari awal sampai akhir
Langkah-langkah memulai usaha dapat dibuat dengan gambar atau tulisan yang mnggunakan
gambar panah untuk menjelaskan urutan langkah. Contoh : Jika kamu merencanakan untuk
membuka usaha roti, buatlah : penentuan jenis roti yang akan dibuat-pemilihan bahan baku-
proses pengolahan rotipenyajian hasil-promosi-penjualan-hasil penjualan. Tujuan dari
pembuatan langkah-langkah aktivitas ini adalah untuk mengamati secara terperinci operasional
dari awal sampe akhir.
6. Lokasi usaha yang kamu pilih dan bagaimana keadaan lokasi tersebut
Buatlah beberapa titik lokasi yang akan dijadikan tempat usaha, tulislah keunggulan dan
kelemahan masing-masing tempat, dilihat dari sudut pandang harga jual tempat atau sewa
tempat, strategis atau tidaknya sebuah lokasi, tingkat keramaian, kemanan disekitar, pesaing
disekitar, fasilitas-fasilitas yang menunjang, jauh tidaknya lokasi dari bahan baku, serta
penyesuaian dengan segala persyaratan usaha misalnya izin domisili, izin badan saha, dsb. Pilih
lokasi usaha yang memiliki nilai keunggulan tertinggi
7. Peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan
Catatlah fasilitas yang dibutuhkan untuk usaha tersebut Kamu dapat mengetahui peralatan yang
dibutuhkan dari pengamatan pada aktivitas usaha. Lakukan survey ke tempat usaha sejenis
untuk mendapatkan informasi yang lengkap, baik tentang harganya, bahan pembuatannya,
ukuran dan jenisnya serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang harus disediakan.
8. Informasi usaha yang harus dikumpulkan

10
Kumpulkan segala informasi mengenai usaha yang akan dijalankan dari berbagai media. Selain
dari media, kumpulkan pula informasi dari pihak yang kompeten pada bidang yang berkaitan
dengan usaha kamu. Informasi yang dijalankan berkaitan dengan jalannya usaha, sistem usaha,
segalanya mengenai pesaing usaha , pemasaran usaha, juga faktor-faktor penyebab
kemungkinan gagal dan berhasil dalam usaha yang dijalani.
9. Riset yang sebaiknya dilakukan
Lakukan riset atau penelitian sederhana mengenai usaha yang akan didirikan. Penelitian usaha
yang dilakukan melingkupi penelitian apakah produk atau jasa diminati konsumen, berapa harga
yang layak dipasaran, serta produk atau jasa pesaing-pesaing apa saja yang yang disukai
konsuen dan lain-lain.
10. Tenaga kerja atau SDM dengan latar belakang bagaimana yang dibutuhkan
Sdm yang akan direkrut sebagai tenaga kerja perlu dipertimbangkan dengan berbagai kriteria
seperti : latar belakang pendidikan, keahlian, pengalaman kerja, dan kepribadiannya, apakah
cocok dengan criteria tenaga kerja yang dibutuhkan untuk usaha yang dijalankan.
11. Struktur organisasi dalam usaha
Perencanaan struktur organisasi usaha bisa dibuat dalam sebuah bagan atau tata urutan dalam
table untuk mengetahui apa saja jabatan yang penting dalam suatu usaha. Selain itu, perlu juga
membuat rencana pembagian tugas dan aturan kerja untuk memudahkan delegasi atau
pelimpahan wewenang kepada bawahan.
12. Sasaran Konsumen Target pasar atau sasaran konsumen sangatlah penting untuk diketahui
dengan membuat segmentasi pasar dari produk atau jasa yang akan dijual. Tujuannya agar kamu
mengetahui siapa target konsumen yang dituju.
13. Mengenali pesaing apa saja yang mereka tawarkan, dan bagaimana bisnis yang mereka jalankan
Carilah informasi yang akurat sebanyak mungkin, siapa saja competitor atau pesaing kamu,
mulai dari pesaing sejenis, pesaing terdekat dengan lokasi kamu, sampai pesaing yang paling
menguasai pasar.
14. Pemasaran yang akan dilakukan
Buatlah strategi perencanaan pemasaran yang akan dilakukan dalam usaha kamu. Pelajarilah
buku-buku atau majalah mengenai pemasaran produk yang biasa dilakukan untuk mengetahui
cara pemasaran yang paling efektif dan cocok untuk usaha. Dalam pemasran, kamu perhatikan
strategi” yang digunakan seperti : product, place, price, dan promotion .
15. Pasar dan peluang usaha
Amati pasar dan prospek usaha kamu dan buatlah prediksinya untuk masa yang akan datang
apakah kemungkinan peluang usaha dibidang tersebut cukup besar.seringlah berkomunikasi

11
dengan para pelaku pasar, dengan harapan kamu akan mendapatkan infomasi mengenai peluang
usaha kamu.
16. Kebutuhan modal
Kebutuhan modal usaha ada dua yaitu modal investasi dan modal kerja. Buatlah daftar yang
dibutuhkan untuk modal investasi dan modal kerja sehingga mendapatkan gambaran mengenai
kebutuhan modal keseluruhan, kemudoian disesuiakan dengan kondisi keuangan yang kamu
miliki.
17. Perhitungan harga jual pokok dan pengambilan keuntungan usaha
Buatlah perkiraan perhitungan harga pokok atau modal produk per unit berdasarkan biaya apa
saja yang sudah dikeluarkan per unitnya setelah itu. Lakukan cek harga pasar, setelah itu
perhitungkan biaya lain yang harus dikeluarkan. Lalu tentukan keuntungan produk per unit yang
akan diambil, kemudian tentukan harga jual produk per unit.
18. Rencana perhitungan “Kembali Modal” atau Break Even Point BEP
adalah titik impas perhitungan pengembalian modal usaha. Perhitungan BEP ini bisa dari
perhitungan kembali modal usaha dari penjualan sejumlah produk dan titik impas perhitungan
kembali modal dari lamanya waktu.perhitungan titik impas dimaksudkan agar mengetahui
perkiraan berapa lama waktu kembali modal juga jumlah penjualannya.
19. Analisis bisnis
Ada sebuah analisis yang cukup baik apabila kamu ingin menganalisis sebuah usaha lebih
terarah yaitu melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah analisis Strengths ( Kekuatan),
Weaknesses ( kelemahan), opportunities ( kesempatan) dan threats ( ancaman usaha).
Tujuannya untuk membantu manajemen dalam mengidentifikasi kompetensi, keterampilan,
kultur, dan sumberdaya usaha yang membedakan dengan usaha sejenis lainnya.

2.4 MENDIRIKAN UMKM REGULASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


Undang-undang No 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil Menengah adalah merupakan sebuah
kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan UMKM di Indonesia. Dengan adanya undangundang
tersebut dan beberapa regulasi berupa peraturan pemerintah yang berkaitan dengan UKM baik dari sisi
produksi dan sisi perbankan, semua kebijakan tersebut akan memacu peranan UMKM dalam
perekonomian. Seperti yang diungkapkan oleh George. J. Stigler, bahwa regulasi adalah seperangkat
aturan yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan dan manfaat untuk masyarakat pada
umumnya atau pada sekelompok masyarakat. Seharusnya manfaat dari regulasi tersebut dapat dilihat
dari dua sisi, yakni pertama, dari sisi pemerintah sebagai pelaksana regulasi.

12
Bagi pemerintah, perizinan diperlukan untuk menjaga ketertiban umum dan memberikan
perlindungan kepada masyarakat secara luas. Kedua, dari sisi pengusaha sebagai obyek perizinan,
seharusnya memberi manfaat sosial dan ekonomi.
Berikut ini kebijakan pemerintah tentang usaha kecil dengan iklim usaha,pembinaan dan
pengembangan, pembiayaan dan jaminan, dan izin usaha.
1. Iklim usaha
Pemerintah menumbuhkan iklim usaha bagi usaha kecil melalui penetapan peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan. Perundang-undangan tersebut mencakup tujuh aspek diantaranya :
1. Pendanaan, untuk memberikan kemudahan dalam pendanaan dengan berbagai upaya
pemberian keringanan persyaratan dalam pendanaan.
2. Persaingan, untuk mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh
perseorangan atau kelompok tertentu yang merugikan usaha kecil
3. Prasarana, untuk keringanan tariff prasarana tertentu bagi usaha kecil
4. Informasi, untuk menyebarkan informasi mengenai pasar, teknologi, desain dan mutu
5. Kemitraan, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan usaha kecil dalam pelaksanaan
transaksi usaha dengan menengah dan usaha besar
6. Prizinan usaha, untuk memperoleh kemudahan persyaratan dalam memperoleh perizinan
7. Perlindungan, untuk memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan.
2. Pembinaan dan pengembangan Pembinaan dan pengembangan usaha kecil oleh pemerintah
terutama ditujukkan pada bidang-bidang berikut :
a. Produk dan pengolahan
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di bidang produk dan pengelolaan dilakukan
dengan cara meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik produksi dan pengelolaan
dan memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana produksi dan
pengolahana , bahan baku, bahan penolong, dan kemasan.
b. Pemasaran
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dibidang pemasaran dengan cara meningkatkan
kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, menyediakan sarana serta dukungan
promosi dan uji coba pasar serta memasarkan produk usaha kecil.
c. Sumber daya manusia
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di bidang sumber daya manusia dengan cara
meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial , membentuk dan mengembangkan
lembaga pendidikan,pelatihan, dan konsultasi usaha kecil.
d. Teknologi

13
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dibidang teknologi dengan cara meningkatkan
kemampuan di bidang teknologi produksi dan pengendalian mutu, meningkatkan
kemampuan dibidang penelitian untuk mengembangkan desain dan teknologi baru.
3. Pembiayaan dan penjaminan Penyediaan pembiayaan oleh pemerintah terhadap usaha kecil antara
lain :
a. Kredit perbankan
b. Pinjaman lembaga keuangan non bank
c. Modal ventura
d. Pinjaman dari dana penyisihan laba BUMN
4. Izin usaha Bentuk badan hukum yang telah dimiliki usaha kecil akan membantu wirausaha dalam
memperoleh fasilitas kredit dari bank-bank pemerintah. Adapun bentuk badan hukum suatu usaha
kecil tersebut bisa berupa usaha perseorangan, usaha persekutuan, firma, CV, Perseroan Terbatas
(PT), koperasi, perkumpulan usaha, dan yayasan atau lembaga.perizinan usaha mruoakan alat untuk
membina, mengarahkan, mengawasi, dan melindungi pengelolaan usaha. Dengan adanya kebijakan-
kebijakan pemerintah melalui peraturan-peraturan di bidang perizinan usaha berarti pemerintah ikut
serta meningkatkan efektivitas bidang usaha perdagangan. Surat izin usaha ini antara lain sebagai
berikut :
a. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau Izin HO Surat izin tempat usaha atau izin H.O. pada
umumnya dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I dan II, sesaui ketentuan-ketentuan
Undangundang Gangguan (HO) mewajibkannya. Prosedur pengurusan surat izin tempat
usaha atau izin H.O. antara lain:
1) Meminta izin tertulis dari para tetangga kiri, kanan, depan, dan belakang;
2) Setelah diketahui oleh RT, RW, selanjutnya dibawa ke kelurahan dan kecamatan
untuk memperkuat izin tempat usaha;
3) Selanjutnya dibawa ke kotamadya/kabupaten untuk memperoleh SITU/HO,
sebelum memperoleh HO tetap yang berlaku lima tahun, wirausaha akan
memperoleh HO sementara yang berlaku selama dua tahun dan bisa diperpanjang
menjadi HO tetap;
4) Membayar biaya izin dan heregistrasi.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) SIUP adaalah surat izin yang diberikan oleh
menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan
pengusaha di bidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha
baik perorangan, Firma, CV, PT, Koperasi, BUMN, dan sebagainya. Maksud dan
tujuan diberikannya SIUP adalah sebagai berikut:

14
1) Sebagai kepastian hukum (legalitas) atas suatu usaha industry dan
perdagangan barang ataupun jasa.
2) Memberikan kesempatan bagi perluasan usaha untuk mendapatkan fasilitas
seperti bantuan kredit dan program pembinaan.
3) Sarana pembinaan, pengarahan, dan pengawasan terhadap dunia usaha,
khususnya sector perdagangan, demi tercapainya iklim usaha yang sehat, tertib
dan jujur. Prosedur untuk memperoleh SIUP adalah sebagai berikut:
1) Setelah memiliki HO, wirausaha dapat mengajukan permohonan izin
memiliki SIUP dengan mengisi Surat Permohonan Izin (SPI) pada kantor
wilayah perindustrian dan perdagangan kabupaten/kotamadya setempat.
SPI untuk masing-masing golongan memiliki warna-warna tersendiri.
a) Putih untuk jenis perusahaan kecil;
b) Biru untuk jenis perusahaan menengah;
c) Kuning untuk jenis perusahaan besar.
2) Melengkapinya dengan menyertakan:
a) Pasfoto pimpinan/pemilik ukuran 3 x 4 = 5 lembar;
b) Fotocopy KTP pemilik;
c) Fotocopy Akta Pendirian/Akta Notaris;
d) Fotocopy HO tetap.
3) Menyetorkan uang jaminan (UJ) dan biaya administrasi (BAP) pada bank
yang ditunjuk. Besar setoran menurut usaha antara lain:
a) Perusahaan kecil
(Modal dan kekayaan dibawah Rp 25.000.000,00). UJ = Rp 5.000,00
dan BAP = Rp 10.000,00
b) Perusahaan menengah
(Modal dan kekayaan antara Rp 25.000.000,00 – Rp 100.000.000,00)
UJ = Rp 5.000,00 dan BAP = Rp 30.000,00
c) Perusahaan besar
(Modal dan kekayaan di atas Rp 100.000.000,00) UJ = Rp 70.000,00
dan BAP = Rp 60.000,00
4) Menyerahkan seluruh berkas SPI dan persyaratan lain sebagaimana telah
disebutkan di atas kepada petugas. Biasanya dalam tujuh hari setelah
penyerahan, SIUP sudah dapat dimiliki.
5) SIUP berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya.

15
16
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Mendirian UMKM merupakan langkah yang penting dalam upaya pengembangan ekonomi lokal.
UMKM memiliki peran vital dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat,
dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Untuk mendirikan UMKM yang sukses,
diperlukan perencanaan yang matang, pemahaman pasar, dan manajemen yang baik. Kewirausahaan dan
inovasi juga merupakan faktor kunci dalam kesuksesan UMKM.Penting bagi calon pengusaha UMKM
untuk memahami peraturan dan prosedur yang berlaku dalam mendirikan bisnis, termasuk perizinan,
perpajakan, dan aspek hukum lainnya.Faktor dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan, dan
komunitas lokal sangat berperan dalam membantu UMKM tumbuh dan berkembang. Program pelatihan,
pembiayaan, dan jaringan bisnis bisa menjadi sumber daya yang berharga. Kesuksesan UMKM tidak
hanya diukur dari segi keuntungan finansial, tetapi juga dampak positif yang dihasilkan dalam lingkungan
sosial dan ekonomi lokal.

3.2 SARAN
Diharapkan para pelaku UMKM dapat menerima perubahan teknologi informasi yang begitu cepat
dengan tujuan untuk mudah mendapatkan akses informasi bisnis yang berguna bagi usahanya. Pada
dasarnya manusia adalah jiwa yang selalu berinovasi untuk itu pembinaan pembinaan pelaku umkm yang
dapat dikembangkan berupa pelatihan dan pendampingan khusus bagi usahanya. Pemerintah harus ikut
aktif serta guna memfasilitasi dan memberikan dukungan berupa legalitas serta sokongan sarana
prasarana yang memedai untuk dapat membantu memasarkan produk umkm tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah and Darna (2011) ‘Peranan Koperasi Dalam Mendukung Permodalan Usaha Kecil
Dan Mikro (UKM)’, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 10(2), pp. 127–138

18

Anda mungkin juga menyukai