Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan UMKM di Indonesia

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Kewirausahaan dan UKM Semester 5

Dosen:

Ruhenda, S.Ag., M.Si., M.M.

Oleh:

1. Fazrila Dias Sari (1168020094)


2. Fazrin Yusuf (1168020095)
3. Fuja Agung Muhammad (1168020102)
4. Heni Restu Utami (1168020110)
5. Hilmi Ghifari Risyad (1168020113)
6. Ifhami Asma Al Husna (1168020116)
7. Irfan Fauji (1168020130)
8. Irvan Mahendra (1168020134)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya saya dapat menyelsaikan makalah tentang "Perkembangan UMKM di
Indonesia" ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Kewirausahaan dan UKMsemester lima. Dalam penyelesaian
makalah ini, saya mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ruhenda, S.Ag., M.Si., M.Mselaku dosen mata kuliahKewirausahaan dan


UKM.

2. Orang tua saya yang banyak memberikan semangat dan bantuan, baik moril
maupun materil.

3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman saya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Bandung, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian UMKM ....................................................................................... 3


B. Karakteristik UMKM ................................................................................... 4
1. Karakteristik Usaha Mikro ............................................................... 4
2. Karakteristik Usaha Kecil ................................................................ 6
3. Karakteristik Usaha Menengah ........................................................ 7
C. Perkembangan UMKM di Indonesia.......................................................... 8
D. Peran Penting UMKM dalam Perekonomian Masyarakat ....................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 15

B. Saran ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)merupakan suatu bentuk usaha


kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Dari statistik
dan riset yang dilakukan, UMKM mewakili jumlah kelompok usaha terbesar.
Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UMKM hanya menguntungkan
pihak-pihak tertentu saja. Padahal selain sebagai salah satu alternatif membuka
lapangan pekerjaan baru, UMKM juga berperan dalam mendorong laju
pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-
perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.

UMKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di


suatu daerah yang belum diolah secara komersial. UMKM dapat membantu
mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi
besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. Dan pada
bab selanjutnya akan diuraikan tentang profil salah satu UMKM sukses yang
memiliki profit dan prestasi yang hebat. Namun pada kenyataannya sebagian besar
dari jumlahUMKM di Indonesia terdapat di perdesaan, kelompok usaha
tersebutsangat diharapkan dapat menjadi motor utama penggerak pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi perdesaan, yang berarti juga mengurangikesenjangan
pembangunan antara perkotaan dan perdesaan. UMKM di Indonesia masih lemah
dalam banyak hal, dan salah satunya adalah tekhnologi.
Karena perannya yang sangat penting,maka sebagai mahasiswa perlu
mengetahui dan mengerti tentang seluk beluk mengenai UMKM di Indonesia
untuk mendorong terciptanya dan berkembangnya UMKM yang mandiri.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)?
2. Apa saja karakteristikUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)?
3. Bagaimana perkembangan UMKM di Indonesia?
4. Apa peran penting UMKM dalam perekonomian masyarakat?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan UMKM dan apa saja
karakteristiknya.
2. Untuk mengetahui perkembangan UMKM di Indonesia.
3. Untuk mengetahui peran penting UMKM dalam perekonomian
masyarakat.

D. Manfaat Penulisan

1. Menanambah pengetahuan bagi pembaca.


2. Menjadi pertimbangan dalam mengembangkan UMKM di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian UMKM
Usaha Mikro,Kecil Dan Menengah atau yang biasa disebut dengan UMKM
adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun
daerah,begitu juga dengan negara Indonesia.Usaha kecil dikategorikan dalam dua
jenis, yaitu Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).Perbedaan UKM dan UMKM dirujuk dari Undang Undang Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Disana
disebutkan, usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau
milik bada usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur dalam undang-undang. Kriteria UMKM adalah usaha yang maksimal
assetnya Rp. 50 juta dan omsetnya maksimal Rp. 300 juta.

Sedangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah usaha ekonomi produktif


yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengh atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha kecil sebagaimana yang dimaksud Undang
undang adalah usaha yang kriterianya Rp. 50 – 500 juta dengan kriteria omset
antara Rp. 300 juta– Rp. 2,5 milyar.
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), disebutkan bahwa UMKMadalah :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

3
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

B. Karakteristik UMKM
Karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi faktual yang melekat
padaaktifitas usaha maupun perilaku pengusaha yang bersangkutan dalam
menjalankan bisnisnya. Karakteristik ini yang menjadi ciri pembeda antar
pelaku usaha sesuai dengan skala usahanya.UMKM memiliki karakteristik
khusus yang membedakannya dengan jenis usaha besar, termasuk karakteristik
yang membedakan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah sendiri.
Berdasar aspek manajemen usahanya, UMKM dapat digambarkan sebagai
berikut:

1. Karakteristik Usaha Mikro


Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri
Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif
milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil
penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun.
Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak
Rp.50.000.000,-.Usaha Mikro memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Jenis komoditinya berubah-ubah dan sewaktu-waktu dapat berganti
produk/usaha.

4
b. Tempat usahanya tidak selalu menetap atau sewaktu-waktu dapat
pindah.
c. Belum adanya pencatatan keuangan usaha secara baik.
d. Sumber daya manusianya rata-rata sangat rendah yakni SD-SMP.
e. Pada umumnya belum mengenal perbankan dan lebih sering
berhubungan dengan rentenir.
f. Umumnya usaha ini tidak memilki ijin usaha atau persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP.

Usaha mikro mempunyai karakter positif yang tidak selalu di miliki oleh
usaha non mikro, diantaranya:
a. Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap
dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih
tetap berjalan bahkan terus berkembang.
b. Tidak sensitive terhadap suku bunga.
c. Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter.
d. Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbi
ngan asaldilakukan dengan pendekatan yang tepat.

Contoh usaha mikro:


a. Usaha tani
b. Peternak
c. Industri pandai besi
d. Warung makan
e. Usaha usaha jasa ( perbengkelan, salon kecantikan )

5
2. Karakteristik Usaha Kecil
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995
adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria
kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil
penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas
Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah).Usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap
tidak gampang berubah.
b. Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-
pindah.
c. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau
masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan
dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
d. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP.
e. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam
berwira usaha.
f. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal.
g. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan
baik seperti business planning.

Contoh usaha kecil:


a. Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan.

6
b. Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya.
c. Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu
dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan
industri kerajinan tangan.
d. Peternakan ayam, itik dan perikanan.
e. Koperasi berskala kecil.

3. Karakteristik Usaha Menengah


Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998
adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha
bersih lebih besar dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat
menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) s/d Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).Usaha menengah
memiliki karakteristik, sebagai berikut:
a. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang
lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian
tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran
dan bagian produksi.
b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem
akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing
dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
c. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi
perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll.
d. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin
tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan
lingkungan dll.
e. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.

7
f. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih
dan terdidik.

Contoh usaha menengah:


a. Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah.
b. Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor.
c. Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa
transportasi taxi dan bus antar proponsi.
d. Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam.
e. Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

Berdasarkan aspek komoditas yang dihasilkan, UMKM juga memiliki


karakteristik tersendiri antara lain :
a. Kualitasnya belum standar.
b. Keterbatasan design produk.
c. Terbatasnya jenis produk.
d. Terbatasnya kapasitas dan price list produknya.
e. Kurang standarnya bahan baku.

C. Perkembangan UMKM Di Indonesia

Jumlah UKM di Indonesia sangat banyak. Menurut berbagai data, jumlah


UKM sekitar 99 persen dari total jumlah usaha yang ada di Indonesia. Dan
menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2007 jumlah UKM
(termasuk usaha mikro) mencapai 49,82 juta unit. Angka ini naik signifikan
pada tahun 2008 menjadi 51,26 juta unit. Tentu saja hal ini mejadi angin segar
bagi perekonomian Indonesia. Ini selanjutnya dapat menjadi tolak ukur
seberapa besar peningkatan ekonomi masyarakat dan upaya pemerintah dalam
penanggulangan kemiskinan.

8
Pemerintah semakin menyadari akan manfaat yang diberikan UKM dalam
upaya memperbaiki perekonomian bangsa. Hal ini terbukti dengan semakin
banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh UKM itu sendiri. UKM
pemanfaatan tenaga kerja manusia lebih dominan dibandingkan dengan
tenaga mesin. Hal ini tentu saja akan mengurangi angka pengangguran yang
hari ini merupakan permasalahan rumit yang tidak kunjung berakhir.

Selain itu, UKM juga merupakan pelaku ekonomi terbesar dalam


perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian
nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi
paska krisis. Berikut data perkembangan usaha mikro, kecil, menengah
(UMKM) dan usaha besar (UB) :

9
10
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah unit usaha mikro sangat
dominan, yakni mencapai lebih dari 52 juta unit atau sama dengan 98% lebih
dari seluruh jenis unit usaha. Peran mereka berada dalam PDB mencapai sekitar
36% setiap tahunnya. Sementara itu jumlah usaha kecil mencapai lebih dari 600
ribu unit usaha atau sama dengan 1%, dan peran mereka dalam PDB rata-rata
hampir mencapai 10%. Untuk usaha menengah, jumlahnya mencapai 52 ribu
unit usaha atau sama dengan 0,09% dengan sumbangan terhadap PDB lebih
dari 14%. Sementara itu jumlah usaha besar mencapai lebih dari 5000 unit
usaha atau sama dengan 0,01% dengan sumbangan terhadap PDB sekitar 42%.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami peningktan


yang snagat menggembirakan dikarenakan berhasil menyumbnagkan 57% dari
PDB (di dukung oleh data BPS tahun 2006-2010) dimana UMKM
meningkatkan bukan hanya dari segi kuantitas melainikan tenaga kerja, modal
serta asset mereka. UMKM juga dikatakan usaha ekonomi prosuktif yang cukup
kuat, sekalipun terjadi gejolak atau kriris mereka tidak terkena dampak yang
begitu meynedihkan. Hal tersebut dikarena prinsip kemandirian yang dimiliki
yang artinya kemandirian yang artinya mereka memiliki modal sendiri dan
tidak terlalu bergantung pada lembaga lain sehingga membuat mereka kokoh
hingga saat ini dan menjadi katup pereknomian negara.

Pencapaian yang sangat menggembirakan bagi UMKM kita tidak didapat


hanya dengan seklai mengdipkan mata. Banyak tantangan yang mereka harus
lalui dan bnayak masalah yang harus mereka selesaikab baik secara moda;,
tenaga kerja, kegitana produksi dan hal lainnya. Sehingga apabila terdapat
UMKM yang tidak tidak siap dan tak mampu menghindari atau mengatasi
gejolak yang datang maka tidak mustahil akan ada juga UMKM yang kolaps.

Berdasarkan masalah-masalah yang dialami oleh UMKM strategi


penyelesaian masalahmasalah tersebut yang mereka alami agar tak terulang

11
kembali dan terus meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas. Pemerintah
khusunya Menteri Koperasi dan UMKM, anggota serta pengurus koperasi di
seluruh Indonseia dan para owner UMKM untuk agar memiliki komitmen yang
kuat untuk meningkatkan perekonomian Indonesia melalui cara-cara berikut,
dinatarnya:

1. Penyediaan modal dan akses kepada sumber dan lembaga keuangan.


Ditambah dengan pemberian kemudahan dengan pemberian kemudahan
dalam mengurus administrasi untuk mendapatkan modal dari lembaga
keuangan. Dapat juga melalui pengektifan dan pengefesienan program
Kredit Usaha Rkayat (KUR) yang telah disediakan oleh pemerintah
sebelumnya.
2. Meningkatkan kulitas dan kapasitas kompetensi SDM.
3. Meningkatkan kemampuan pemasaran UMKM.
4. Meningkatkan akses iformasi usaha bagi UMKM.
5. Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antar pelaku usaha
(UMKM, Usaha Besar dan BUMN).
6. Melakukan/membuat program goes to goal, yaitu langsung ke tujuan
atau sasaran.

D. Peran PentingUMKM dalam Perekonomian Masyarakat

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam
perekonomian masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia pun memandang
penting keberadaan para pelaku UMKM. Buktinya, UMKM bersama dengan
Koperasi memiliki wadah secara khusus di bawah Kementerian Koperasi dan
UKM.

Perhatian tinggi yang diberikan kepada para pelaku UMKM tersebut tidak
lain sebagai wujud pemerintah dalam menyangga ekonomi rakyat kecil. Apalagi,

12
UMKM mampu memberikan dampak secara langsung terhadap kehidupan
masyarakat di sektor bawah. Terdapat tiga peran UMKM yang sangat penting
dalam kehidupan masyarakat kecil,diantaranya adalah:

1. Sarana mengentaskan masyarakat dari jurang kemiskinan


Peran UMKM penting yang pertama adalah sebagai sarana
mengentaskan masyarakat kecil dari jurang kemiskinan. Alasan utamanya
adalah, tingginya angka penyerapan tenaga kerja oleh UMKM.Hal ini terbukti
dalam data milik Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2011. Disebutkan,
lebih dari 55,2 juta unit UMKM mampu menyerap sekitar 101,7 juta orang.
Angka tersebut meningkat menjadi sekitar 57,8 juta unit UMKM dengan
jumlah tenaga kerja mencapai 114 juta orang.
2. Sarana untuk meratakan tingkat perekonomian rakyat kecil
UMKM juga memiliki peran yang sangat penting dalam pemerataan
ekonomi masyarakat. Berbeda dengan perusahwgaan besar, UMKM memiliki
lokasi di berbagai tempat. Termasuk di daerah yang jauh dari jangkauan
perkembangan zaman sekalipun. Keberadaan UMKM di 34 provinsi yang ada
di Indonesia tersebut memperkecil jurang ekonomi antara yang miskin dengan
kaya. Selain itu, masyarakat kecil tak perlu berbondong-bondong pergi ke kota
untuk memperoleh penghidupan yang layak.
3. Memberikan pemasukan devisa bagi Negara
Peran UMKM berikutnya yang tidak kalah penting adalah, memberikan
pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. Saat ini, UMKM Indonesia
memang sudah sangat maju. Pangsa pasarnya tidak hanya skala nasional, tapi
internasional.

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM di tahun 2017 menunjukkan


tingginya devisa negara dari para pelaku UMKM. Angkanya pun sangat tinggi,

13
mencapai Rp88,45 miliar. Angka ini mengalami peningkatan hingga delapan kali
lipat dibandingkan tahun 2016.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Mikro,Kecildan Menengah atau yang biasa disebut dengan UMKM
adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara. Adanya UMKM
telah banyak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Keberadaan UMKM telah tersebar di seluruh penjuru negeri dan menguasai sekitar
99 persen aktivas bisnis di Indonesia, dengan lebih dari 98 persen berstatus usaha
mikro.
Tak hanyaitu, saat ini sektor produktif UMKM dapat mempekerjakan lebih dari
107,6 juta penduduk Indonesia dan berkontribusi 60,6 persen terhadap PDB
Indonesia. kuatnya UMKM dalam membangun perekonomian Indonesia karena
keunggulan di beberapa faktor yakni kemampuan fokus yang spesifik, fleksibilitas
nasional, biaya rendah, dan kecepatan inovasi.
UMKM harus terus didorong dan dikembangkan dengan dukungan penuh dari
pemerintah. UMKM membutuhkan pemodalan dan bantuan pemasaran. kendala
utama UMKM saat ini adalah akses ke lembaga keuangan dan pasar yang makin
sulit. Seringkali UMKM kalah bersaing dengan produk impor yang lebih murah,
sehingga keberpihakan pemerintah sangatlah penting untuk perkembangan
UMKM di Indonesia.
B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca, terutama mahasiswa untuk bisa mengerti lebih
dalam lagi mengenai usaha kecil dan menengah karena dengan adanya
pemahaman yang lebih akan mendorong kita untuk mengembangkan dan
memajukan UMKM di Indonesia dengan kemajuan UMKM di Indonesia dapat
mengengurangi kemiskinan serta majunya perekonomian di Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Fajar, Mukti. (2015). UMKM Di Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Partomo, Tiktik Sartika dan Abd. Rachman Soejoedono. (2002). Ekonomi Skala Kecil
atau Menengah dan Koperasi. Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Silitonga, P. (2017). Manajemen UMKM dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


Andi.

Tambunan, Tulus TH.(2003). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia.

Tambunan, Tulus TH.(2009). UMKM Di Indonesia. Jakarta: Ghalia.

16

Anda mungkin juga menyukai