Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINI RISET

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : DOLY SIREGAR

NIM : (7223510005)

KELAS : MANAJEMEN (C)

MAKUL : PENGANTAR EKONOMI MKRO

DOSEN : MICA SIAR MEIRIZA, M.SI.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan mini riset. Makalah ini berisikan tentang
menyelesaikan dan menyusun tugas Pengantar Ekonomi Mikro ini dengan materi kajian
Biaya Produksi untuk Tugas Mini Riset dan dalam tahap pengerjaannya membutuhkan
ketelitian tinggi untuk mendapat hasil yang baik dan mudah dipahami. Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang wirausaha yang bisa lebih dikembangkan
lagi dan menjadi informasi yang bermutu.

Semoga tugas ini bisa bermanfaat bagi pembaca, semoga bisa membawa dampak
positif, mendapatkan inovasi dalam ber-usaha, dan memberi inspirasi kepada pembaca dan
orang lain. Sudah tentu dari Ekonomi Mikro harus bisa dipahami dalam membuat usaha
ataupun dalam menjalankan usaha milik sendiri maupun orang lain, dan Ekonomi Mikro
merupakan salah satu faktor kuncinya kesuksesan dalam berusaha dan bermanfaat kiranya
bagi kita semua.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, Semoga Tuhan senantiasa melindungi segala
usaha saya. Amin

Medan, 18 November 2022

Penulis, Doly Siregar


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
B. B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1
C. TUJUAN…………………………………………………………………………….1
D. MANFAAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 5


A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN .................................................................. 5
B. POPULASI DAN SAMPEL ...................................................................................... 5
C. METODE PENELITIAN........................................................................................... 5
D. INSTRUMEN PENELITIAN .................................................................................... 6
E. ANALISIS DATA ..................................................................................................... 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................... 7


A. DEKSRIPSI DATA ................................................................................................... 7
B. PEMBAHASAN ........................................................................................................ 8

BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 9


A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 9
B. SARAN ...................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10


BAB 1
PENDAHULLUAN
A. Latar Belakang

Berhubungan dengan pemhasan materi Ekonomi Mikro, Biaya Produksi, memang


tidak lepas dari kegiatan usaha. Di kota asal saya, ada kuliner beberapa yang cukup laris yang
dijual belikan, salah satunya Martabak. Usaha Kuliner ini memiliki 2 sebutan di Kota Pkl.
Berandan yaitu Martabak dan Apambalik. Usaha seperti ini umumnya dimiliki oleh pedagang
kecil.
Dalam menjalani sebuah bisnis, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan
ketahui secara seksama bahwasanya saat kita memulai sebuah rintisan usaha maka peluang
pasar dan cara menggaet pelanggan atau penjual merupakan sebuah hal yang begitu penting
bahkan keduanya harus saling mengikat dalam sebuah usaha. Jadi langkah-langkah yang
mesti kita lakukan dalam memulai bisnis adalah pertama-tama marilah kita mencoba
setidaknya untuk segera mengetahui bagaimana peluang pasar dalam bisnis kita serta
bagaimana pula cara memperoleh order tersebut.
Kemudian yang kedua yaitu kita senantiasa harus mampu bagaimana menganalisa
mengenai kekuatan dan kelemahan terhadap kompetitor atau pesaing kita dan seberapa jauh
mana kemampuan kita ini dalam melakukan persaingan dengan mereka secara baik melalui
harga, pelayanan dan juga segi kualitasnya.
Dan terakhir yaitu adalah berusaha segenap kemampuan kita bahwa dengan segala
persiapan yang dimulai dari mental serta keberanian dipadukan menjadi satu. Dan dari
beberapa keunikan dari Martabak ini mungkin bisa membuat beberapa pelanggan atau
konsumen menjadi berminat untuk mencicipi rasa Marabak ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah biaya produksi usaha untuk membuat Martabak ?

2. Bagaimankaha perhitungan laba/rugi pada usahaMartabak tersebut ?


C. Tujuan Penulisan

1. Memahami bagaimana biaya produksi dalam usaha Kuliner Martabak ?

2. Untuk Memahami bagaimana perhitungan laba/rugi dalam usahaKuliner Martabak ?

3. Untuk Memahami berapa biaya total dalam usaha Kuliner Martabak ?

D. Manfaat Penulisan

1. Memahami berapa modal usaha dalam usahaKuliner Martabak.

2. Memahami biaya produksi dalam usaha kuliner Martabak.

3. Memahami perhitungan laba/rugi dalam usaha KulinerMartabak


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BIAYA PRODUKSI

1. Pengertian Biaya Produksi


Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “ beban “ yang harus ditanggung untuk
menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.
Biaya dalam pengertian Produksi ialah Semua “beban” yang harus ditanggung oleh Produsen
untuk menghasilkan suatu Produksi.
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk
uang untuk menghasilkan suatu barang / jasa. Menetapkan biaya produksi berdasarkan
pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi
ada juga yang sulit diidentifikasikan.
2. Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung
harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam
proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen
utama dari biaya produksi, meliputi:

a. Biaya bahan baku (direct material cost)


Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan
suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung
diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu
dapat terwujud.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung
dan biaya pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah
didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
· Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input
lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang)
· Biaya Implisit : Biaya Implisit daah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya
biaya penyusutan barang modal.

Teori Biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:


1. Jangka Waktu Pendek
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak
dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, yakni:
a. Biaya Total dan Jenis-jenis Biaya Total
- Biaya total (Total Cost/TC) yaitu biaya yang meliputi keseluruhan jumlah biaya
produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai aktivitas produksi.
Rumus : TC=TFC+TVC
- Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC) yaitu biaya yang meliputi perbelanjaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi yang tetap jumlahnya, artinya biaya ini besarnya tidak
dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: biayatelepon, Biaya Pemeliharaan
Bangunan, biaya penyusutan, adalah contoh dari faktor produksi yang dianggap tidak
mengalami perubahan dalam jangka pendek
TFC = TC-TVC
- Biaya berubah total (Total Variabel Cost/TVC) yaitu keseluruhan biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah –
ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang
dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh : Biaya bahan
baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dll.
a. Biaya Rata-rata Dan Marjinal
- Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) biaya tetap yang dibelanjakan untuk
menghasilkan setiap unit produksi
AFC=TFC/Q atau AFC=ATC-AVC
- Biaya berubah rata- rata (Average Variabel Cost/AVC) biaya variabel yang
dibelanjakan untuk menghasilkan setiap unit produksi
AVC= TVC/Q atau AVC=ATC-AFC
- Biaya total rata-rata (Average Cost/AC) keseluruhan biaya yang digunakan untuk
menghasilkan setiap unit produksi.
ATC =TC/Q atau ATC = AVC+AFC
Q = total Output
- Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah satu unit output.
MCn = TCn – TCn-1
Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;
TCn adalah biaya total pada waktu jumlah produksi n;
TCn-1 adalah biayatotal pada waktu jumlah produksi n-1.
Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
MCn = ∆TC/∆Q
Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;
∆TC adalah pertambahan jumlah biaya total;
∆Q adalah pertambahan jumlah produksi.
2. Jangka Waktu Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input
yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara
biaya tetap dan biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap,semua jenis
biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan
bukan saja dapat menambah tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumlah mesin dan
peralatan produksi lainnya, luas tanah yang digunakan (terutama dalam kegiatan pertanian)
dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan. Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang
terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan.
Jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat berubah –
ubah. Jadi dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor froduksi atau
infut yang akan digunakannya.
Teori – teori biaya jangka panjang diantaranya ialah :
a. Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel ( LTC=∆LVC )
LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang
b. Biaya Marjinal jangka panjang
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total
sama dengan perubahan biaya variable. Maka, LMC=∆LTC/∆Q. Dengan LMC= Biaya
marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q= Perubahan Output
c. Biaya Rata – rata
Biaya total dibagi Jumlah Output LRAC=LTC/Q
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
3. Perhitungan Laba/Rugi
Dalam pengertian Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan
jumlah biaya produksi, jika dirumuskan:
L = TR – TC
Keterangan :
L = Laba/rugi TR = Penerimaan total
TC = Pengeluaran (biaya total)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi pada saat Penelitian Mini riset dilakukan di Jalan Kartini Pangkalan Berandan.
Dengan nama usaha Apambalik Manis. Waktu penelitian dilakukan Pada jam 19:41wIB
berhubung karena usaha ini buka hanya pada malam hari atau saat festifal BERANDAN
BUMI HANGUS di Pangkalan Berandan.
B. Variabel Penelitian
1. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga
kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya (per jam atau per hari).

2. Biaya Kewira Usahaan


Wirausahawan (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor
produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut,
dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha
mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus
makin besar. Begitu juga sebaliknya.

3. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.

4. Biaya Barang Modal


Ada perbedaan konsep antara ekonomi dan akuntan dalam perhitungan biaya barang
modal. Akuntan menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Itu sebabnya dalam
laporan akuntansi ,nilai barang modal harus disusutkan (depreciation cost). Ekonomi melihat
biaya barang modal sebagai biaya implisit.

5. Laba/Rugi
Dalam pengertian L aba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan
jumlah biaya produksi, jika dirumuskan: L = TR – TC
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Apambalik Manis
Usaha Apambalik ini merupakan Adonan pancake ini terbuat dari campuran tepung,
telur, gula, baking soda, santan dan air. Adonan itu dimasak di atas wajan besi tebal di tengah
margarin margarine agar tidak menempel ke wajan. Kemudian bahan lainnya ditaburkan
sebagai filling; yang paling umum atau tradisional adalah butiran kacang yang hancur dengan
biji gula dan jagung (tersedia dari kaleng), namun inovasi modern seperti taburan cokelat dan
keju cheddar juga tersedia. Kemudian, Apambalik dilipat (maka namanya: "pancake omset
atau Martabak Manis ") dan potong menjadi beberapa bagian.
Tekstur apam balik dapat bervariasi tergantung pada jumlah adonan dan jenis panci
yang digunakan, dari yang mirip dengan bentuk crispier dari crumpets ke cangkang pancake
tipis tipis yang pecah saat digigit.
B. Penerapan Biaya Produksi
1. Biaya Tenaga Kerja
Dalam Usaha Apambalik Manis ini, sang pemilik sekaligus pekerja, Indra Gunawan
mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan tenaga kerja karena dia sendiri sudah bisa
melakukan kegiatan jual-menjual tersebut. Dan oleh kaena itu sang pemilik usaha tidak
mengeluaran uang untuk Biaya Tenaga Kerja.
“Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga kerja
per orang per satuan waktu .”

2. Biaya Modal
Modal awal yang dikeluarkan Indra Gunawan adalah sebesar Rp.2.500.000
3. Biaya Kewirausahaan
Indra Gunawan memilih kewirausahaan dibidang kuliner. Wirausahawan (pengusaha)
adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk ditransformasi menjadi
output berupa barang dan jasa.
4. Biaya Produksi
a. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Biaya Eksplisit usaha ini adalah
sekitar Rp. 200.000
b. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi). Dalam hal ini modal
awal dari Indra Gunawan adalah Sepeda motornya yang memang sudah dia miliki.

Berikut adalah Teori Biaya Produksi dalam jangka Pendek


1. Biaya Total atau Total Cost ( TC )
TC = TVC + TFC
Biaya Variabel Usaha Apamalik Manis adalah Rp. 500.000, Biaya tetap usaha Apambalik
Manis Rp. 3.000.000
Maka TC = 50.000 + 1.000.000 = 1.050.000
2. Biaya Variabel Total atau Total Variabel Cost ( TVC )
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat
Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.
TVC= TC-TFC

TC Usaha Apambalik Manis adalah Rp. 1.050.000


TFC Usaha Apambalik Manis adalah Rp. 1.000.000
Maka TVC = 1.050.000 + 1.000.000 = 50.000
3. Biaya Tetap atau Total Fixed Cost ( TFC)
TFC=TC-TVC
TC usaha Apambalik Manis adalah Rp. 1.050.000
TVC usaha Apambalik Manis adalah Rp. 50.000
Maka TFC = 1.000.000
TFC adalah Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
4. Biaya Total Rata-rata atau Average Total Cost (ATC)
BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
ATC =TC/Q
TC dari usaha Apambalik Manis adalah Rp. 1.050.000
Q dari usaha Apambalik Manis adalah 10
Maka ATC = 1.050.000 : 10 = 105.000

5. Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)


Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi
dengan jumlah produksi tertentu(Q).
AVC= TVC/Q
TVC usaha Apambalik Manis adalah Rp. 50.000
Q usaha Apambalik Manis sebanyak item 10
Dapat dituliskan:

AVC= Rp 50.000 : 10
AVC= Rp 5000

6. Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)


Biaya tetap (TFC) adalah memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
produksi tertentu (Q). dapat ditentukan dengan rumus
AFC=TFC/Q
TFC usaha Apambalik Manis adalah Rp. 1.000.000
Q usaha Apambalik Manis sebanyak 100 item
AFC= Rp 1.000.000 : 100
AFC= Rp 10.000

7. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)


Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan

MC = ∆TC/∆Q
TFC = Rp 1.000.000 TVC = Rp 500.000
TC = Rp 1.500.000
Kemudian, Usaha Apambalik Manis menambah produksinya menjadi 101 dengan perincian
biaya:
TFC = Rp 1.000.000 TVC = Rp. 505.000
TC = Rp. 1.505.000
MC = ∆TC/∆Q
∆TC = TC101 – TC100 = Rp 1.505.000 – 1.500.000
= Rp 5.000
∆Q = Q101 – Q100 = 101 – 100
=1
MC = ∆TC/∆Q
MC = Rp5.000 : 1
MC = Rp5.000
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN:
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu

perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu

menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu,

diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan

dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output

barang.

SARAN :

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur seperti: Bahan baku atau bahan dasar

termasuk bahan setengah jadi; Bahan-bahan pembantu atau penolong; Upah tenaga kerja dari

tenaga kerja kuli hingga direktur; Penyusutan peralatan produksi, uang modal / sewa; biaya

penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya

keamanan dan asuransi; Biaya pemasaran seperti biaya iklan; dan Pajak.

Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat

menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi. Sedangkan dalam

biaya produksi jangka panjang semua biaya adalah variabel.


DAFTAR PUSTAKA

Yuyun Wirasasmita, 1991, Fungsi Produksi : Perkembangan dan aplikasinya, CV Mandar

Maju

Dr . Tati Suhartati Joesron, 2003 , Teori Ekonomi Mikro, Pt . Salemba Emban Patria

Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarata: PT Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai