“PENGELOLAAN KEUANGAN”
Disusun Oleh :
Andri Pramana 7213143007
Dina Angle Grace 7213143006
Nurhayati Pardede 7213143009
Dinda Mutia Febri 7202143001
Harun Al-Rasyid Dalimunte 7203343003
Dalam makalah ini berisi materi mengenai “Pengelolaan Keuangan”. Terlepas dari itu semua,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tulisan ini
menjadi lebih baik lagi ke waktu yang akan datang. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pembaca. Terima kasih.
Penulis
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam memulai suatu usaha baik dalam skala besar dan skala menengah penting dalam
pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sutau Informasi suatu
perusahaan pada periode akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan berguna bagi banker, kreditor, pemilik dan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam menganalisi serta menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi
perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi posisi
keuangan dan kinerja suatu entitas yang dalam pengambilan keputusan ekonomik oleh
siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
memenuhi kebutuhan informasi tersebut.
1.3 Tujuan
• Untuk mengetahui perhitungan dan biaya produksi dalam transaksi harga jual.
• Untuk mengetahui pencatatan dari sebuah laporan keuangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jual Produk
2
1. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil. Biaya
tetap ini keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan jumlah atau aktivitas
produksi pada tingkat tertentu.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel merupakan biaya yang besarannya berubah-ubah tergantung pada volume
kegiatan. Jadi jika volume kegiatan mengalami peningkatan, maka biaya variabel juga akan
naik. Hal ini akan berlaku sebaliknya jika volume kegiatan mengalami penurunan. Contoh
biaya variabel dalam sebuah perusahaan yaitu bahan baku serta biaya periklanan.
3. Biaya Semivariabel (Mixed/ Semivariable Cost)
Biaya semivariabel merupakan sebuah pengeluaran yang memiliki elemen biaya tetap
maupun variabel di dalamnya. Biaya semivariabel ini akan mengalami perubahan ketika terjadi
perubahan volume kegiatan. Akan tetapi, besarnya tidak selalu sebanding dengan perubahan
volume. Biaya semi variabel meliputi biaya listrik, biaya air, serta telpon.
4. Biaya Operasi (Operational Cost)
Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses operasi atau produksi
berlangsung. Biaya ini bisa disebut sebagai biaya operasional seperti gaji operator.
5. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total merupakan keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah
output. Biaya ini bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, biaya semivariabel maupun biaya
variabel. Salah satu contoh biaya total yaitu biaya produksi, mulai dari biaya bahan baku, biaya
pemasaran, biaya administrasi dan sebagainya.
Unsur Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku (raw materials cost) adalah biaya yang digunakan untuk bahan-bahan
yang bisa dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan
baku adalah tembakau bagi perusahaan rokok dan kayu bagi perusahaan mebel.
2. Biaya tenaga kerja produksi adalah biaya untuk tenaga kerja yang secara langsung
menangani proses produksi atau bisa dihubungakan langsung dengan barang jadi. Contoh
tenaga kerja langsung adalah tukang kayu pada perusahaan mebel dan tukang pelinting
rokok dalam perusahaan rokok.
3. Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Jadi biaya ini tidak dapat diidentifikasikan langsung dengan barang yang
dihasilkan. Contoh Biaya overhead pabrik adalah:
3
• Bahan pembantu, sering juga disebut dengan bahan tidak langsung (indirect materials).
Contohnya: perlengkapan pabrik (baut, mur dan dan pelitur dalam perusahaan mebel)
• Tenga kerja tidak langsung (indirect labor), adalah tenaga kerja yang tidak dapat
diidentifikasikan langsung dengan barang yang dihasilkan dengan tugas atau
pekerjaannya. Contohnya gaji mandor, listrik, air, telepon dan perbaikan dan pemeliharaan
(repair dan maintenance).
6
1. Penentuan Harga Normal (normal pricing). Dalam keadaan normal, harga jual
ditentukan atas biaya penuh masa yang akan datang dan ditambahkan atas laba yang
diharapkan.
2. Cost Type Contract. Kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli
setujuuntuk membeli produk atau jasa pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan
oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total
biaya sesungguhnya tersebut.
3. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus (spesial order pricing). Pesanan diterima oleh
perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan. Pesanan regular adalah pesanan yang
dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun
anggaran
4. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan. Penentuan harga jual dan bahan ini pada
dasarnya merupakan cost-plus pricing. Harga jual ditentukan sebesar harga jual perbuah
dan ditambah laba yang diharapkan. Harga jual yang didasarkan pada perhitungan cost
plus pricing dapat dilakukan perhitungan dengan rumus :
Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang diinginkan
Perhitungan taksiran biaya dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu full costing
dan variable costing. Pada pendekatan full costing, untuk dasar menentukan harga jual melalui
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik (variabel dan tetap), administrasi
dan umum, serta pemasaran yang merupakan kegunaan dari taksiran total biaya
(Sunarto,2002). Sedangkan pada pendekatan variabel costing, taksiran total biaya yang
digunakan sebagai dasar menentukan harga jual meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, overhead pabrik variabel, administrasi dan umum, dan pemasaran
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan didalam
7
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan Keuangan terdiri dari lima macam, yaitu Laporan
Laba/Rugi, Neraca, Perubahan Modal, Arus Kas, serta Catatan Atas Laporan Keuangan.
(Isnawan:2012:60)
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan dan
kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomik oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan
khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Pengguna tersebut meliputi penyedia
sumber daya bagi entitas, seperti kreditor maupun investor. Dalam memenuhi tujuannya,
laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. (Ikatan Akuntan Indonesia,2016)
1) Untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu
perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter.
2) Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan bisnis dan ekonomis oleh
investor yang ada dan yang profesional, kreditur, manajemen, pemerintah, dan pengguna
lainnya.
3) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalan pengambilan
keputusan ekonomi.
8
Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari informasi mengenai asset, liabilitas, dan
ekuitas entitas pada tanggal tertentu, dan disajikan dalam laporan posisi keuangan. Unsur-unsur
tersebut didefinisikan sebagai berikut menurut (SAK EMKM, 2016)
a. Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan yang dari manfaat ekonomik dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas
b. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung
manfaat ekonomik
c. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.
Informasi kinerja entitas terdiri dari informasi mengenai penghasilan dan beban selama
periode pelaporan, dan disajikan dalam laporan laba rugi.
a) Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomik selama periode pelaporan dalam
bentuk arus kas masuk atau kenaikan asset, atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
b) Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomik selama periode pelaporan dalam
bentuk arus kas keluar atau penurunan asset, atau kenaikan liabilitas yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak disebabkan oleh distribusi kepada penanam modal.
Dasar Pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya historis.
Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk
memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. Biaya historis suatu liabilitas adalah sejumlah
kas atau setara kas yang diterima atau jumlah kas yang diperkirakan akan dibayarkan untuk
memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal. Pengakuan unsur laporan keuangan
merupakan proses pembentukan suatu pos dalam laporan keuangan atau laporan aba rugi yang
memenuhi kriteria :
1) Manfaat ekonomik yang terkait dengan pos-pos asset, liabilitas, penghasilan dan beban dapat
dipastikan akan mengalir ke dalam atau keluar dari entitas
9
Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan informasi
yang relevan, representative tepat, keterbandingan, dan keterpahaman. Entitas menyajikan
secara lengkap laporan keuangan pada akhir setiap periode pelaporan. Laporan keuangan
minimal terdiri dari :
3. Catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian pos-pos tertentu yang
relevan.
b) Piutang
c) Persediaan
d) Asset tetap
e) Utang usaha
f) Utang bank
g) Ekuitas
a) Pendapatan
b) Beban keuangan
c) Beban pajak
a) Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai SAK EMKM
c) Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi penting dan
material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami laporan keuangan.
10
Berikut contoh penyusunan laporan keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM) Studi kasus Di UMKM Bintang
Malam Pekalongan.
LIABILI
TA S
Utang Rp
Usaha 108,987,5
00
Jumlah Rp
Liabilit 108,987,5
as 00
EKUITAS
Modal Rp
Pemili 684,782,9
k 00
Laba Rp
ditahan 75,810,0
00
Jumla Rp
h 760,592,9
11
Ekuit 00
as
Jumlah Rp
Liabilitas 869,580,4
dan 00
Ekuitas
Sumber : data diolah, 2017
b. Laporan Laba Rugi
Pada laporan laba rugi menyajikan informasi tentang pendapatan, beban keuangan,
beban pajak, dan laba atau rugi neto dari perusahaan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2016). Adapun
penjelasan dari informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi UMKM Bintang Malam
sebagai berikut :
PERKIRAAN JUMLAH
Penjualan Rp336,666,000
Harga Pokok
Penjualan Rp245,798,900
Laba Kotor Rp 90,867,100
Beban
Operasional :
B. Gaji Rp12,299,000
Beban
Administrasi &
umum Rp 473,000
Beban Listrik
dan Air Rp 420,000
Beban
Perlengkapan Rp 680,000
Beban
Penyusutan
Peralatan Rp 355,100
Beban
Penyusutan
Bangunan Rp 500,000
Beban
Penyusutan
Kendaraan Rp 325,000
Total Beban
Operasional Rp 15,052,100
Laba Bersih
Sebelum Pajak Rp 75,815,000
12
BAB III
KESIMPULAN
Perhitungan biaya produksi serta penetapan harga jual produk adalah elemen penting dalam
menjalankan suatu bisnis. Dalam proses perhitungan biaya produksi, terdapat beragam faktor
yang harus dipertimbangkan, mulai dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead
pabrik, hingga biaya distribusi. Memahami dengan cermat struktur biaya produksi
memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tepat agar tidak hanya menutupi
biaya produksi, tetapi juga memberikan keuntungan yang diinginkan. Selain itu, pemahaman
yang mendalam terhadap pasar, permintaan konsumen, serta strategi pemasaran juga
memainkan peran penting dalam menentukan harga jual yang kompetitif.
Penetapan harga jual yang tepat memerlukan keseimbangan antara faktor internal dan eksternal
perusahaan. Biaya produksi yang terstruktur dengan baik akan memungkinkan perusahaan
untuk menetapkan harga yang bersaing tanpa mengorbankan profitabilitas. Namun, aspek
eksternal seperti faktor pasar, tren industri, dan perilaku konsumen juga turut berperan.
Pemahaman mendalam terhadap pasar, kemampuan bersaing dengan pesaing, serta nilai yang
ditawarkan kepada konsumen adalah kunci dalam menentukan harga jual yang tidak hanya
memungkinkan perusahaan bertahan, tetapi juga tumbuh dan memperluas pangsa pasar.
Kesimpulannya, perhitungan biaya produksi yang teliti dan pemahaman menyeluruh terhadap
faktor internal dan eksternal akan membantu dalam menentukan harga jual yang optimal bagi
suatu produk.
13
Daftar Pustaka
Ningtyas, J. D. A., Si, M., & Pusmanu, P. (2017). Penyusunan laporan keuangan umkm
berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil dan menengah (sak-emkm)(study
kasus di umkm bintang malam pekalongan). Riset & Jurnal Akuntansi, 2(1), 11-17.
Isnawan, Ganjar. 2012. Akuntansi Praktis Untuk UMKM. Jakarta: Laskar Aksara
AI. 2016. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah. Jakarta: Dewan
Standar Akuntansi Keuangan
Irham, Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-2. Bandung : Alfabeta
Hidayat,Wahyu. 2018. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais Inspirasi
Indonesia
Suliantini, D. A. (2020). Modul pembelajaran SMA prakarya dan kewirausahaan kelas X:
menghitung biaya produksi.
14