2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis dan
Penyusunan Harga Pokok Produksi, Harga Pokok Penjualan, Biaya Operasi dan
Laporan Laba Rugi” ini dengan baik dan juga tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada matakuliah
Penganggaran Perusahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dewi Ayu Wulandari,
SE,M.M selaku dosen dari matakuliah Penganggaran Perusahaan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai
dengan bidang yang ditekuni.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................2
I.I. Latar Belakang......................................................................................................................2
1.2. Tujuan Penulisan.................................................................................................................3
1.3. Manfaat Penulisan...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................4
II.1. Pengertian Harga Pokok Produksi......................................................................................4
II.1.1. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi.......................................................................4
II.I.2. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi......................................................................4
II.1.3. Manfaat Penentuan Harga Pokok Produksi....................................................................5
II.II. Analisis dan Penyusunan Anggaran Harga Pokok Penjualan............................................6
II.II.1. Tiga Komponen dalam Menghitung Harga Pokok Penjualan........................................7
II.II.2. Mengembangkan Harga Pokok Penjualan.....................................................................8
II.II.3. Enam Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.......................................................9
II.III. Analisis dan Penyusunan Biaya Operasi........................................................................10
II.III.1. Pengertian Biaya Operasi............................................................................................10
II.III.2. Kategori Biaya Operasional........................................................................................11
II.III.3. Rasio Biaya Operasi....................................................................................................11
II.IV. Analisis dan Penyusunan Laporan Laba Rugi................................................................13
II.IV.1. Pengertian Laporan Laba Rugi...................................................................................13
II.IV.II. Elemen-Elemen Pada Laporan Laba Rugi.................................................................14
II.IV.3. Pembagian Laba di dalam Laporan Laba Rugi..........................................................14
II.IV.4. Cara Membuat Laporan Laba Rugi............................................................................15
II.IV.5. Bentuk/ Format Laporan Laba Rugi...........................................................................16
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................20
III.I. Kesimpulan......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
2. Mengetahui lebih dalam tentang Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam membuat
Anggaran Harga Pokok Produksi, Harga Pokok Penjualan, Biaya Operasi dan Laporan
Laba Rugi
3. Mengetahui lebih dalam tentang Proses serta Bagaimana menyusun Anggaran Harga
Pokok Produksi, Harga Pokok Penjualan, Biaya Operasi dan Laporan Laba Rugi
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Untuk pengendalian.
1. Full Costing
4
produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke
dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang
variabel maupun tetap.
2. Variabel Costing
5
3. Menghitung laba atau rugi periodik.
Harga pokok penjualan (HPP) disebut juga COGS (cost of goods sold)
merupakan biaya langsung yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang dan
jasa yang dijual dengan aktivitas proses yang membuat produk barang dan jasa siap
dijual atau digunakan nantinya.
Dengan kata lain, HPP juga adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja, bahan baku dan overhead pabrik dalam proses pembuatan produk atau
jasa yang dijual ke pelanggan selama periode tertentu. Anggaran harga pokok
penjualan pada dasarnya adalah bagian dari anggaran operasional dalam bisnis.
6
Harga pokok penjualan dicatat sebagai sebagai beban langsung setelah
pendapatan pada periode tertentu. HPP juga sebagai patokan dalam menentukan
harga jual. Jika harga jual lebih tinggi dari harga pokok penjualan, maka akan
diperoleh laba. Sebaliknya, apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok
penjualan akan diperoleh kerugian.
Harga pokok penjualan (HPP) disebut juga COGS (cost of goods sold)
merupakan biaya langsung yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang dan
jasa yang dijual dengan aktivitas proses yang membuat produk barang dan jasa siap
dijual atau digunakan nantinya.
Dengan kata lain, HPP juga adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja, bahan baku dan overhead pabrik dalam proses pembuatan produk atau
jasa yang dijual ke pelanggan selama periode tertentu. Anggaran harga pokok
penjualan pada dasarnya adalah bagian dari anggaran operasional dalam bisnis
7
1. Persediaan awal barang dagang merupakan persediaan
barang dagangan yang tersedia pada awal periode neraca awal
usaha atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal
perusahaan dagang terdapat pada neraca saldo periode berjalan
atau pada neraca awal perusahaan atau laporan neraca tahun
sebelumnya. Informasi tentang saldo persediaan awal barang
dagangan bisa dilihat pada neraca.
2. Persediaan akhir barang dagang merupakan persediaan stok
barang dagangan yang tersedia atau tersisa pada akhir periode
neraca usaha atau akhir tahun buku berjalan. Informasi tentang
saldo persediaan akhir perusahaan bisa ditemukan pada data
penyesuaian perusahaan selama akhir periode. Persediaan
akhir barang dagang dapat dihitung dengan cara mengurangi
jumlah barang siap untuk dijual dari persediaan awal barang
dagangan ditambah dengan pembelian bersih.
3. Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang
dagang, baik pembelian secara tunai maupun kredit yang
dilakukan perusahaan, ditambah dengan biaya angkut
pembelian kemudian dikurangi dengan diskon atau potongan
pembelian dan retur pembelian yang terjadi pada suatu
perusahaan selama awal periode sampai akhir periode tertentu.
Ada 5 unsur pembelian bersih yang harus diperhatikan adalah
biaya angkut pembelian, pembelian kotor, potongan
pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga.
8
persediaan. Barulah diketahui harga persediaan yang dibebankan pada HPP.
Jika terdapat transaksi penjualan barang, maka saldo persediaan barang akan
berkurang dan harga persediaan akan diakui dengan cara menjurnal.
9
b) Menghitung biaya produksi
10
seperti penggajian, komisi penjualan, tunjangan karyawan dan kontribusi
pensiun, transportasi dan perjalanan, amortisasi dan depresiasi, sewa,
perbaikan, hingga pajak. Pencatatan biaya operasional harus dilakukan secara
rutin oleh perusahaan, juga biaya-biaya yang tidak berkaitan secara langsung
dengan kegiatan operasional, atau biasa juga disebut biaya non-operasional.
Dengan mencatatkan kedua jenis pengeluaran tersebut, akuntan perusahaan
dapat menentukan bagaimana biaya tersebut berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan yang mendatangkan penghasilan bagi perusahaan. Fungsi lain dari
pencatatan biaya operasional adalah untuk melihat masa depan perusahaan,
apakah bisnisnya masih dapat berjalan lancar atau tidak.
2. Biaya Variabel
11
memperoleh banyak angka dan rasio bisnis relevan lainnya. Di bawah ini
adalah dua poin data terpenting yang dapat kita peroleh melalui biaya
pengoperasian.
a) Pendapatan operasional
Rasio lain yang dapat peroleh dari biaya operasi adalah rasio biaya
operasi atau Operating expense ratio (OER). Rasio ini memberi kita
perbandingan langsung antara pengeluaran kita dengan pendapatan kita,
memungkinkan kita melacak efisiensi kita.
12
Rasio Biaya Operasi = Biaya Operasi ÷ Pendapatan
13
dibandingkan pendapatan disebut Rugi.
a) Pendapatan (revenue)
b) Beban (expenses)
c) Keuntungan (profit)
d) Kerugian (loss)
1. Laba Kotor
14
produk dalam satu periode akuntansi. Laba kotor sama halnya dengan
pendapatan dari hasil penjualan bersih setelah dikurangi harga pokok
penjualannya. Laba kotor ini mengindikasikan seberapa jauh perusahaan
bisa menutupi biaya produksinya.
2. Laba Operasi
4. Laba Bersih
15
Hal ini karena sumber dalam pembuatan laporan laba rugi didapat dari kolom
laba rugi pada saldo neraca. Umumnya, langkah-langkah dalam
membuat laporan laba rugi adalah:
a) Total nilai beban. Diperoleh dari kolom neraca pada kolom laba rugi.
b) Total pendapatan.
Nilai laba atau rugi. Diperoleh dari selisih antara pendapatan dengan
total beban.
1. Single Step
16
2. Multiple Step
Dalam laporan laba rugi multiple step ini susunannya memisahkan
antara transaksi operasi dengan non-operasi, serta membandingkan biaya
dan beban dengan pendapatan yang berkaitan. Saat laba operasional
terungkap, maka dapat terlihat perbedaan antara aktivitas biasa dan
aktivitas tidak biasa (insidentil). Contoh laporan laba rugi multiple
step seperti di bawah ini:
17
II.IV.6. Cara Menyusun Laporan Laba Rugi
Setelah kita tahu cara membuat laporan laba rugi, berikut ini cara menyusun
laporan laba rugi untuk perusahaan.
18
5. Sebelum menyusun laporannya, ketahui dulu format yang disajikan. Di atas
laporannya harus menuliskan identitas atau nama perusahaan, jenis laporan
(laba rugi) dan periodenya. Selanjutnya dibawahnya tercantum 3 komponen
utama, yaitu pendapatan total, beban total, dan juga laba atau rugi. Ketiga
komponen tersebut jadi inti dari laporan laba rugi yang harus disajikan.
6. Untuk akun pendapatan dan beban mengutip dari kertas kerja pada kolom laba
rugi. Sementara komponen laba rugi merupakan selisih total pendapatan dan
total beban. Jika total pendapatan lebih besar dari nilai beban, maka terjadi
laba. Sebaliknya, jika total pendapatannya tidak lebih besar dari total beban
terjadi rugi.
Sehingga didapat hasil akhir contoh laporan laba rugi sebagai berikut:
19
BAB III
PENUTUP
III.I. Kesimpulan
Harga Pokok Produksi, Harga Pokok Penjualan, dan Biaya Operasi adalah
salah tiga komponen penting untuk meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan
sehingga perusahaan akan mendapatkan laba maksimal dari kegiatan penjualan.
Selain itu, perusahaan juga dapat meramalkan harga, jumlah unit yang harus dijual
untuk mencapai target keuntungan.
Maka dari itu, kami sangat setuju apabila ketiga perhitungan biaya diatas
harus dihitung untuk menunjang maksimalnya laba dan meminimalkan segala jenis
kebutuhan agar terkesan efektif dan efisien.
20
DAFTAR PUSTAKA
21