Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Konsep Biaya, Klasifikasi Biaya, Biaya Produksi dan Laporan Harga Pokok Produksi

Dipersentasikan kepada kelas MBS 5A dalam mata kuliah Akuntansi biaya

Dosen Pembimbing :

Nini Sumarni, S.E.,M.SI

Disusun oleh :

Kelompok 2

Rahmi Fitria 3718005

Afriani 3718036

Pepi Amelia 3718038

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (MBS 3A)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN ) BUKITTINGGI

2020M /1441 H

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam yang telah melimpahkan Rahmat
serta Hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tersanjungkan pada baginda Rasulullah SAW yang dengan
jerih payahnya telah mampu merubah peradaban yang tidak mengenal perikemanusiaan
menuju peradaban yang penuh kebaikan.

Dalam kesempatan ini dengan penuh rasa suka cita penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada
Bapak Ahmad Amin selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan
kepercayannya kepada kami untuk membuat makalah yang kami beri judul “Konsep Biaya,
Klasifikasi Biaya, Biaya Produksi dan Laporan Harga Pokok”

Penulis menyadari bahwa dalam laporan yang telah dibuat ini masih banyak
kesalahan yang harus diperbaiki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca yang budiman agar dalam pembuatan laporan yang berikutnya tidak terjadi
kesalahan serupa.

Bukittinggi, 19 oktober 2020

Pemakalah

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar ............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

A. Latar Belakang................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5

A. Konsep Biaya................................................................................................... 5

B. Klasifikasi Biaya.............................................................................................. 7

C. Biaya Produksi ................................................................................................ 13

D. Laporan Harga Pokok Produksi .................................................................. 16

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 19

A. Kesimpulan............................................................................................................ 19

B. Saran ...................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap
karakteristik dan transaksi yang berkaitan dengan biaya. Dengan pemahaman seperti ini,
transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat
disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas
tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi pada tahap pembebanan.
Konsep dasar yang melandasi pembebanan cost adalah konsep upaya dan hasil
(efforts and accomplishment). Atas dasar konsep tersebut cost dapat dipisah menjadi dua
yaitu : cost yang masih menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), dan cost yang potensi
jasanya dianggap sudah habis dalam rangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost
satu periode akuntansi di dasarkan pada kriteria penentuan habisnya manfaat cost tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep biaya?
2. Bagaimana klasifikasi biaya?
3. Bagaimana biaya produksi?
4. Bagaimana laporan harga pokok?

C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mengetahui konsep biaya
2. Untuk mengetahui klasifikasi biaya
3. Untuk mengetahui biaya produksi
4. Untuk mengetahui laporan harga pokok produksi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep biaya
1. Pengertian biaya
Konsep biaya merupakan konsepyang terpenting dalam akuntansi manajemen dan
akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses
perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (1994), Pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti
luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Menurut Supriyono (2000) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau
yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue dan akan dipakai
sebagai pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2005) dalam arti luas biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit adalah
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut dengan istilah
harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok
yang dikorbankan didalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.1
2. Penggolongan biaya
Pada perusahaan manufaktur ada 3 fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran dan fungsi administrasi dan umum.
a. Biaya produksi (cost produk)
Merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang
siap untuk dijual. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan
untuk menghitung produk jadi dan produk yang masih dalam proses. Tujuannya
adalah untuk penetapan harga jual dan keputusan manajemennya, serta digunakan
untuk pelaporan eksternal.
b. Biaya pemasaran
Merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
Contohnya biaya iklan, gaji pegawai bagian penjualan, biaya angkuta dari gudang

1
Rika andriani, konsep biaya, Hhtps://www. Academia.edu/38893190/konsep-biaya, diakses pada
tanggal 16 oktober 2020, pukul 14.40

5
perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan
kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample) dan lain-lain.
c. Biaya administrasi dan umum
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengarahkan, mengendalikan dan
untuk mengeporasikan perusahaan atau biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan
produksi dangan pemasaran produk. Contoh biaya fotocopy, biaya gaji bagian
keuangan, personalia, akuntansi, dan bagian hubungan masyarakat, biaya
pemeriksaan akuntan dan lain-lain.
3. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok2
a. Biaya bahan baku langsung
Merupakan biaya yang pada umumnya dapat ditelusuri langsung ke dalam wujud
produk. Penentuan unsur biaya bahan baku langsung akan dapat dilihat pada setiap
produk yang dihasilkan. Misalnya, untuk menentukan bahn langsung dari produk
pakaian jadi adalah kain, maka biaya yang dikorbankan untuk memperoleh bahan
kain digolongkan sebagai biaya bahan langsung. Contoh lainya adalah produk mobil,
bahan langsung yang dapat ditelusuri pada produk adalah baja.
b. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya ini adalah yang sehubungan dengan pengerjaan atau pembuatan produk dan
pekerjaan yang dilakukan dapat ditelusuri langsung pada produk yang dihasilkan.
Misalnya, untuk menyelesaikan pembuatan produk atas pakaian jadi harus ada
pekerjaan untuk membuat pola, mengunting dan menjahit pakaian, maka semua
biaya yang telah dikeluarkan untuk membayar upah atas pekerjaan tersebut
digolongkan sebagai biaya tenaga kerja langsung.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya ini merupakan biaya pendukung dalam pembuatan suatu produk, semua biaya
yang dikorbankan untuk membuat produk yang tidak dapat digolongkan kepada
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung mka digolongkan pada
biaya overhead pabrik. Dengan demikian biaya-biaya baik yang langsung maupun
tidak langsung berkaitan dengan proses pembuatan produk, selain dari bahan
langsung dan uoah langsung. Misalnya, biaya penyusutan mesin dan
pemeliharaannya, bahan penolong, upah tak langsung dan lain-lain.
4. Penggolongan biaya dari aspek keutamaan biaya dalam proses produksi

2
Khaddafi muammar, akuntansi biaya, (madenatera: medan), 2018, hal. 22

6
a. Biaya utama (prime cost)
Biaya yang terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung, disebut biaya
utama karena kedua unsur biaya ini merupakan unsur dasar dalam produk yang
dihasilkan.
b. Biaya konversi (coversion cost)
Terdiri dari unsur biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, disebut
dengan biaya konversi karena kedua unsur biaya ini merupakan biaya untuk
mengubah bahan baku menjadi produk jadi.
5. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan objek yang dibiayai
a. Biaya langsung
Biaya yang terjadi langsung akan mudah diidentifikasi denga sesuatu yang dibiayai.
Contoh untuk biaya produksi langsung, yakni biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, sedangkan biaya departemen langsung. Misalnya, biaya depresiasi
mesin yang dipakai dalam departemen pemeliharaan akan menjadikan biaya
langsung bagi departemen.
b. Biaya tidak langsung
Biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai berkaitan
dengan pembuatan produk produk. Contohnya adalah biaya overhead pabrik dalam
hubungan dengan departemen, biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi disatu
departemen tetapi hasilnya ikut dinikmati oleh departemen. Contoh biaya listrik
yang merupakan biaya langsung departemen pembangkit listrik, menjadi biaya
langsung bagi departemen keuangan.
B. Klasifikasi Biaya3

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akurat dan tepat
bagi manajemen dalam mengelola perusahaan atau divisi secara efektif. Oleh karena itu
biaya perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan apa informasi biaya tersebut digunakan,
sehingga dalam pengelompokan biaya dapat digunakan dalam suatu konsep “Different
Cost Different Purposes” artinya berbeda biaya berbeda tujuan.

Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya
secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalamgolongan-golongan tertentu
yang lebih ringkas untuk memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting.

3
Khaddafi muammar, akuntansi biaya, ibid. 28

7
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi biaya dikelompokkan
menurut golongan biaya tertentu:

1. Biaya Dalam Hubungan Dengan Produk


a. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya
produksi ini disebut juga dengan biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat
dihubungkan dengan suatu produk, dimana bagian ini merupakan bagian dari
persediaan.

1) Biaya Bahan Baku Langsung

Adalah bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.

2) Tenaga Kerja Langsung

Adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengkonversi bahan
baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada
produk selesai.

3) biaya Overhead Pabrik

Adalah biaya selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung tetapi
membantu dalam merubah bahan menjadi produk selesai.

Dua dari tiga unsur produksi dapat digolongkan secara terminologi biaya yaitu: biaya
utama (gabungan antara bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung), dan biaya
konversi ( gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dengan biaya overhead pabrik).

Biaya Utama = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung


Biaya konversi = biaya tenaga
kerja langsung + biaya overhead pabrik

Contoh:

8
Digunakan data perusahaan mandiri. Perusahaan tersebut memproduksi tas kulit. Berikut
ini informasi biaya perusahaan mandiri bulan september 2016.

bahan baku berupa kulit yang digunakan untuk membuat tas tali dalam sebulan tercatat
sebesar Rp.4.000.000. Bahan penolong berupa benang jahit yang digunakan untuk
membuat tas tercatat Rp.400.000

upah buruh pembuat pola dan penjahit tas dalam sebulan sebesar Rp.3.000.000, gaji
mandor yang mengawasi kegiatan produksi sebesar Rp.1.000.000. Gaji pegawai bagian
administrasi dan pemasaran masing-masing Rp.1.200.000 dan 800.000

jumlah pajak bumi dan bangunan yang dibayar adalah Rp.750.000, sebanyak 40%
dialokasikan ke pabrik dan masing-masing 30%di alokasikan ke administrasi dan
pemasaran.

jumlah pemakaian listrik adalah Rp.600.000,sebanyak 50%dialokasikan ke administrasi


dan pemasaran.

jumlah depresiasi aset tetap adalah Rp.400.000 sebanyak Rp.200.000 dialokasikan


ke pabrik dan sisanya dialokasikan ke administrasi dan pemasaran masing-masing
dengan jumlah yang sama.

Berdasarkan informasi yang disajikan tersebut, biaya elemen produksi dapat


diklasifikasi menjadi :

Biaya bahan baku kulit Rp.4000.000

Biaya tenaga kerja langsung upah buruh Rp. 3000.0000

Biaya overhead pabrik

Benang Rp.400.000

Gaji mandor Rp.1000.000

Pajak bumi&bangunan Rp.300.000

Listrik Rp.300.000

Depresiasi Rp.200.000 Rp.2.200.000

9
Total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
merupakan biaya produksi. Pada perhitungan diatas, maka biaya produksi
adalah Rp.9.200.000 (Rp.4.000.000+Rp.3.000.000+Rp.2.200.000).

Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, jumlah biaya utama adalah Rp.7.000.000 ( Rp.400.00+ Rp. 3000.0000).
Biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Jumlah biaya konversi adalah Rp.5.200.000
(Rp.300.000+Rp.2.200.000)

b. Biaya non produksi


Biaya non produkski adalah suatu biaya yang tidak berhubungan dengan proses
produksi. Biaya non produksi ini disebut juga dengan biaya komersial atau biaya
operasi dan digolongkan sebagai biaya periode (biaya tang dihubungkan dengan
interval waktu).
Biaya non produksi dikelompokkan menjadi elemen:
1) Beban Pemasaran
Adalah biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap dipasarkan
ketangan konsumen. Contoh: beban iklan, promosi, komisi penjualan, pengiriman
barang, sampel barang gratis, hiburan, biaya alat tulis, gaji bagian penjualan,
telpon, biaya penjualan dan biaya lain-lain.
2) Beban Administrasi
Adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan kegiatan penentu
kebijakan, pengarah, pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar
dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Contoh gaji administrasi kantor, sewa
kantor, penyusutan kantor, biaya piutang tak tertagih, biaya urusan kantor, biaya
alat-alat kantor dan baiya lain-lain.
3) Biaya Keuangan
Adalah baiya yang muncul dalam melaksanakan fungsi- fungsi keuangan. Contoh
beban bunga.
2. Biaya Dalam Hubungan Dengan Volume Produksi4

4
Khaddafi muammar, akuntansi biaya, (madenatera: medan), ibid, hal. 30

10
Dapat diklasifikasikan beberapa jenis model perilaku biaya berdasarkan hubungan
diantara jumlah yang disediakan, jumlah aktifitas maupun jumlah maupun jumlah
utilisasi dan volume. Perilaku biaya dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis, yaitu:
a. Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional dengan
perubahan aktifitas. Aktifitas dapat dijadikan dengan berbagai bentuk seperti unit
produksi, unit jual, kilometer, jumlah bed yang digunakan, jam kerja dan
sebagainya.
b. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Tidak seperti biaya variabel, biaya tetap tidak
dipengaruhi oleh perubahan aktifitas. Akibatnya, pada saat tingkat aktifitas naik atau
turun, jumlah biaya tetap konstan kecuali jika dipengaruhi oleh kekuatan- kekuatan
dari luar seperti perubahan harga.
c. Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel merupakan biaya dengan berbagi perubahan dalam
volume, tetapi tidak sama seperti biaya variabel. Biaya ini mengandung komponen
biaya variabel dan komponen biaya tetap.
3. Biaya Dalam Hubungan Dengan Departemen Produksi
Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen-segmen dengan
berbagai nama seperti: departemen, kelompok biaya, pusat biaya, unit kerja atau kerja
yang dapat digunakan dalam pengelompokkan biaya menjadi dua yaitu:
a. Biaya langsung departemen
Adalah yang dapat ditelusuri langsung ke departemen bersangkutan.
Contoh: gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen bersangkutan.
b. Biaya tidak langsung departemen
Adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen
bersangkutan. Contoh: biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang
manfaatnya digunakan secara bersama oleh masing-masing departemen.
4. Biaya Dalam Hubungan Dengan Jangka Waktu Manfaatnya
Biaya dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu:
a. Pengeluaran Modal ( capital expenditure)
Adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi biaya
(biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada
11
saat terjadinya dibebankan sebagai biaya aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun
yang menikmati manfaatnya dengan cara di depresiasi, di amortisasi dan di deplesi.
Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap,
untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran dan
pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk. Karena pengeluaran untuk
keperluan tersebut biasanya melibatkan jumlah yang besar dan memiliki masa
manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat pengeluaran tersebut dilakukan
pengorbanan tersebut diperlukan sebagai pengeluaran modal dan dicatat sebagai
biaya aktiva (misalnya sebagai biaya aktiva tetap atau beban yang ditangguhkan).
Periode akuntansi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut dibebani
sebagian pengeluaran modal tersebut berupa biaya depresiasi, biaya amortisasi, atau
biaya deplesi.
b. Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditure)
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya pengeluaran
pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang
diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara
lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja.
5. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Pengambilan Keputusan

Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

a. Biaya Relevan
Biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternatif yang berbeda, biaya
relevan terdiri dari:
1) Biaya diferensial
2) Biaya kesempatan
3) Biaya tersamar
4) Biaya nyata
5) Biaya yang dapat dilacak
b. Biaya Tidak Relevan
Biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Biaya tidak
relevan dapat dikelompokkan menjadi elemen:
1) Biaya masa lalu atau historis
2) Biaya terbenam

12
C. Biaya Produksi
1. Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi atau juga bisa disebut dengan biaya produk merupakan biaya
yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Pengertian Biaya Produksi Menurut Para Ahli :
a. Mulyadi
Menurut Mulyadi (1995:14), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.
b. Hansen dan Mowen
Menurut Hansen dan Mowen (2002:24), production cost adalah total biaya yang
berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.
c. M. Nafarin
Menurut M. Nafarin (2009:497), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya
yang berhubungan dengan barang yang dihasilkan, dimana di dalamnya terdapat
unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
d. Abdul Halim
Menurut Abdul Halim (1988:5), production cost adalah akumulasi biaya yang
terkait langsung dengan proses produksi suatu barang dan akan dipertemukan
dengan penghasilan pada periode saat barang tersebut dijual.
e. Amin Widjaja Tunggal
Menurut Amin Widjaja Tunggal (1993:1), biaya produksi adalah biaya-biaya
yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung,
upah langsung dan biaya overhead pabrik

Ahli ekonomi mengatakan, “Biaya produksi” adalah keseluruhan biaya yang


dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di pasar, atau sampai
ke tangan konsumen.

Berdasarkan uraian diatas, maka biaya produksi dapat disimpulkan


sebagai keseluruhan biaya yang secara langsung dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi seperti modal dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja

13
dalam bentuk tenaga kerja langsung yang akan digunakan untuk menciptakan bahan jadi,
dan biaya overhead pabrik.5

1. Elemen-Elemen Biaya Produksi

a. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Ini merupakan bahan yang secara langsung dipakai untuk memproduksi suatu barang
jadi yang siap dipasarkan. Bahan baku tersebut mencakup semua bahan yang secara
fisik dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk jadi.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Tenaga kerja mengkonversi bahan baku langsung menjadi suatu barang jadi yang
siap dipasarkan. Direct Labour merupakan biaya-biaya bagi semua tenaga kerja
langsung yang ditempatkan dan diberdayakan dalam menangani kegiatan produksi
secara langsung.

c. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)

Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara
langsung ke output tertentu. Beberapa elemen biaya overhead pabrik diantaranya;

1) Biaya bahan baku tidak langsung


2) Biaya tenaga kerja tidak langsung
3) Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
4) Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
5) Biaya listrik dan air pabrik
6) Biaya asuransi pabrik
7) Biaya overhead lain-lain6

Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :

5
Arini, “Biaya Produksi” , https://www.kompasiana.com/justarini/56406a2bdb93739d048b4568/ biaya-
produksi , Pada tanggal 16 Oktober 2020 Pukul 06:19
6
Mukhlisshotul Jannah, “ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN TINGKAT PENJUALAN
TERHADAP LABA KOTOR”. Jurnal BanqueSyar’i Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2018, hal, 21-23

14
1) Biaya Eksplisit adalah semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa
uang), contoh pembelian bahan baku, gaji tenaga kerja, dan pembayaran listrik.
2) Biaya Implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya
penyusutan alat produksi dan penyusutan bangunan pabrik.

Jenis-jenis biaya produksi menurut perilakunya dalam hubungannya dengan volume


kegiatan, yakni:

1) Biaya Tetap atau Fixed Cost (FC), Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya tetap
walaupun kegiatan produksi berubah-ubah. Contoh biaya tetap yakni
penyusutan pabrik.
2) iaya Variabel atau Variable Cost (VC), Biaya variabel adalah biaya yang
totalnya meningkat secara proposional terhadap peningkatan dalam aktivitas
dan menurun secara proposional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya
variabel termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa
perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung.
3) Biaya Semivariabel, Biaya semivariabel adalah biaya yang memperlihatkan baik
karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya
semivariabel yakni biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, beberapa
perlengkapan, pemeliharaan, pajak penghasilan, dan biaya perjalanan dinas.

Berdasarkan jangka waktunya, biaya produksi di bedakan menjadi 2 yaitu :

1) Jangka Waktu Pendek. Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di
mana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
2) Jangka Waktu Panjang. Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala
faktor produksi yang masih dapat berubah – ubah.7

7
Mahagiyani, “ANALISIS STRUKTUR BIAYA PRODUKSI DAN UNIT COST UNTUK
PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI”. JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING, Vo. l 1
No. 2, 2017, hal.208-215

15
D. Laporan Harga Pokok produksi
Jika perusahaan tersebut akan menyusun laporan keuangan khususnya laporan laba
rugi maka harus tahu cara menghitung harga pokok produksi (HPP) selama satu periode .
Untuk itulah perhitungan HPP yang tepat dan akurat sangat mempengaruhi dari kinerja
perusahaan tersebut apakah rugi atau untung. Untuk mendapatkan angka akurat dari
Harga Pokok Produksi harus melalui 4 tahapan yang benar dan tepat, yaitu :

1. Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan


Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah
Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku
– Saldo Akhir Bahan Baku
2. Menghitung Biaya Produksi
Rumus untuk menghitung biaya produksi adalah
Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung
+ biaya overhead produksi
3. Menghitung Harga Pokok Produksi
Rumus untuk menghitung Harga Pokok Produksi adalah
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang
dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi
4. Menghitung HPP
Rumus Menghitung HPP adalah
HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan barang akhir.

Contoh :

PT Sukses Utama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur


pembuatan panci. Pada awal bulan Agustus, PT Sukses Utama Mandiri memiliki
persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 50.000.000, bahan setengah jadi sebesar Rp
100.000.000 dan persediaan panci siap jual sebesar Rp 150.000.000.

Untuk proses produksi panci di bulan Agustus, PT Sukses Utama Mandiri membeli
persediaan bahan baku sebesar Rp 750.000.000 dengan biaya pengiriman Rp 20.000.000.
Selama proses produksi, terdapat biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp 10.000.000. Pada
akhir Agustus terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp 80.000.000, sisa
bahan setengah jadi sebesar Rp 10.000.000 dan sisa panci siap jual sebesar Rp 25.000.000.
16
Berapakah Harga Pokok Produksi dari PT Sukses Utama Mandiri?

Tahap 1: Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan

Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan :

Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo
Akhir Bahan Baku

50.000.000 + (750.000.000 + 20.000.000) – 80.000.000 = 740.000.000

Tahap 2: Menghitung Biaya Produksi

Rumus untuk menghitung biaya produksi :

Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya
overhead produksi

740.000.000 + 10.000.000 = 750.000.000

Tahap 3: Menghitung Harga Pokok Produksi

Rumus untuk menghitungnya adalah :

Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam
proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi

750.000.000 + 100.000.000 – 10.000.000 = 840.000.000

Tahap 4: Menghitung Harga Pokok Penjualan

Rumus Menghitung HPP :

HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan barang akhir

840.000.000 + 150.000.000 – 25.000.000 = 965.000.000

17
Jadi Harga Pokok Produksi dari PT Sukses Utama Mandiri pada bulan Agustus adalah
sebesar Rp 965.000.000. 8

8
Harmony, “Pembahasan Lengkap Harga Pokok Produksi”, https://www.harmony.co.id
/blog/pembahasan-lengkap-harga-pokok-produksi-dan-contoh-perhitungannya, Pada tanggal 19 Oktober 2020
Pukul 21:35

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting.
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen
dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikannya
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda dengan biaya beban
(expensi), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
dan jasa, sedangkan beban adalah expired cost yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk
merealisasi hasil, beban dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan, beban ini
dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada
hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya
dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense
tetapi digolongkan sebagai loss.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan dan kekurangan baik
dari segi isi, penulisan kata-katanya untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan supaya
kedepannya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arini, Biaya Produksi , https://www.kompasiana.com/justarini/56406a2bdb93739d04


8b4568/ biaya-produksi

Harmony, Pembahasan Lengkap Harga Pokok Produksi, https://www.harmony.co.id


/blog/pembahasan-lengkap-harga-pokok-produksi-dan-contoh-perhitungannya

Khaddafi muammar, 2018, akuntansi biaya, Medan : Madenatera

Mahagiyani, ANALISIS STRUKTUR BIAYA PRODUKSI DAN UNIT COST UNTUK


PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI , JOURNAL OF APPLIED
MANAGERIAL ACCOUNTING, 2017, Vo. l 1 No. 2,

Mukhlisshotul Jannah, ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN TINGKAT


PENJUALAN TERHADAP LABA KOTOR, Jurnal BanqueSyar’i, Januari-Juni
2018, Vol.4 No 1

Rika andriani, konsep biaya, Hhtps://www. Academia.edu/38893190/konsep-biaya

20

Anda mungkin juga menyukai