JARINGAN HEWAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : XI MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Jaringan Hewan
Alokasi waktu : 12 x 45 menit (6 Pertemuan)
KD. 3.4. Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi
organ pada hewan
Indikator:
3.4.1 Mengidentifikasi jaringan-jaringan pada hewan
3.4.2 Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitel
3.4.3 Menganalisis keterkaitan struktur, letak beserta fungsi jaringan epitel
berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel
3.4.4 Menjelaskan komponen penyusun jaringan ikat
3.4.5 Menjelaskan fungsi jaringan ikat
3.4.6 Mengaitkan struktur dan letak berbagai jenis jaringan ikat beserta fungsinya
3.4.7 Membedakan struktur, letak serta fungsi 3 jaringan otot
3.4.8 Mengaitkan struktur dan fungsi sel penyusun jaringan syaraf
3.4.9 Menjelaskan kelainan-kelainan/penyakit pada jaringan hewan
Jaringan Hewan
Kelainan/Penyakit
Tumor
Kanker
A. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi/melapisi permukaan tubuh dan
membatasi rongga antar tubuh yang ditemukan hampir diseluruh permukaan tubuh,
melekat pada lamina basalis/ membran dasar.Berdasarkan bagian yang dilapisi, epitel
dibedakan atas :
1. Epitelium : melapisi bagian luar tubuh
2. Mesotelium : melapisi rongga tubuh
3. Endotelium : melapisi organ dalam tubuh
Fungsi jaringan epitel:
1. Pelindung, yaitu sebagai pelindung/proteksi jaringan yang berada di bawahnya
dari kerusakan mekanis karena tekanan, gesekan, radiasi ultraviolet, dan
serangan mikroorganisme.
2. Sekresi, yaitu sebagai kelenjar atau jaringan penghasil getah/ mukus (lendir).
3. Reseptor, yaitu sebagai penerima rangsangan.
4. Lalu lintas zat (penyerapan zat ke dalam tubuh atau pengeluaran zat dari dalam
tubuh).
Berdasarkan bentuk struktur selnya, jaringan epitel dibedakan menjadi tiga
macam yaitu epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Ketiga macam jaringan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih seperti lembaran, nukleusnya
terletak di tengah.
2. Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya terletak di tengah.
3. Epitel silindris, berbentuk seperti batang, nukleusnya terletak di dasar sel.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi beberapa jenis sebagai
berikut:
1. Epitel pipih
a. Epitel pipih selapis; Sel-sel epitel ini pipih
dan tipis,berisi sedikit sitoplasma yang
membungkusinti di bagian tengah. Jaringan
epitel pipih selapis berperan dalam proses
filtrasi, sekresi, dan difusi
osmosis.Terdapatpada alveoli lapisan
dalampembuluh darah, pembuluh limfe,dan
dinding pembuluhkapiler.
Gambar 1. Epitel pipih selapis
b. Epitel Pipih Berlapis; Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih
berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Terdapat pada rongga mulut,
esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung. Fungsinya adalah
sebagai pelindung.
Gambar 2. Epitel Pipih Berlapis pada Vagina
2. Epitel Kubus/Kuboid
a. Epitel kubus selapis; Epitel ini terdapat pada salurankelenjar ludah, kelenjar
keringat,saluran ginjal, dan kelenjar gondok. Fungsinya adalah tempat sekresi
dan pelindung.
b. Epitel Kubus Berlapis; Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa
bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar
ludah. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus.
Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
3. Jaringan Silindris/Batang
a. Epitel silindris selapis; Epitel ini terdiri atas selapis selberbentuk panjang dan
sempit.Jaringan ini melapisi seluruh saluranpencernaan yang diselingi oleh
selgoblet yang menghasilkan mukus(lendir) untuk melindungi lambungdari
asam lambung. Jaringan ini berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan
(absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran. terdapat
pada uterus (pada wanita), duktus eferen (pada pria), saluran pencernaan
(lambung sampai usus halus).
Gambar 5.Epitel Silindris Selapis pada Usus
B. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim.Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu
lapisan tengah embrio.Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau
penyambung.Letak sel-sel jaringan ikat tidak berimpit rapat, tetapi tersebar.
b. Jaringan adiposa
Jaringan adiposa merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat longgar yang
menyimpan lemak dalam sel-sel adiposa yang tersebar di seluruh matriksnya.
Setiap sel adiposa mengandung suatu butiran lemak besar yang membengkak ketika
lemak disimpan dan akan mengerut ketika tubuh menggunakan lemak itu sebagai
bahan bakar.
C. Jaringan Otot
Struktur otot mempunyai kemampuan berkontraksi untuk melakukan gerakan. Sel
otot memiliki:
1. Sarkolema (membran plasma sel otot),
2. Sarkolplasma (sitoplasma sel otot),
3. Sarkomer (satuan unit pita terang dan gelap),
4. Miofibril (serabut sel otot) yang terdiri dari miofilamen,
5. Miofilamen tebal mengandung miosin, sedangkan yang tipis mengandung aktin.
Di dalam tubuh, terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu: otot polos, otot rangka
(otot lurik), dan otot jantung.
1. Jaringan Otot Polos
Sel otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujung meruncing dan bagian
tengah lebih lebar. Selnya berukuran Panjang 30 – 200 µm dan berdiameter 5 – 10
µm. Sel otot polos memiliki satu inti berbentuk oval di tengah sel. Namun, selnya
tidak memiliki pita gelap dan pita terang, sehingga disebut otot polos. Aktivitasnya
lambat, tetapi mampu nerkontraksi dalam jangka waktu yang lama dan tidak mudah
lelah. Sistem sarafnya otonom (saraf tak sadar), baik saraf simpatik (bekerja
mempercepat) maupun saraf parasimpatik (bekerja memperlambat). Otot polos
merupakan otot involunter (otot tak sadar), karena gerakannya tidak mengikuti
perintah yang diinginkan. Jaringan otot polos terdapat pada saluran pencernaan,
dinding pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran pernapasan, saluran reproduksi,
kandung kemih, dermis, iris dan korpus siliaris mata.
Perbedaan antara otot polos, otot rangka (otot lurik) dan otot jantung
No Ciri Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
1 Bentuk sel Gelendong dengan Silindris panjang Silindris dengan ujung
kedua ujung meruncing bercabang dua atau lebih
dan bagian tengah lebih
lebar
2 Ukuran sel Panjang 30 – 200 µm, Panjang 1 – 40 mm, Panjang 50 – 100 µm,
Diameter 5 – 10 µm Diameter 10 – 100 µm Diameter 10 – 20 µm
3 Inti sel Bentuk oval, berjumlah Bentuk lonjong, Bentuk lonjong panjang,
satu di tengah sel berjumlah banyak di berjumlah satu di tengah
pinggir serat serat
4 Pita gelap Tidak ada Ada ada
terang (lurik)
pada miofibril
5 aktivitas Kontraksi lambat, tidak Kontraksi cepat, kuat, Kontraksi cukup kuat,
mudah lelah mudah lelah ritmis, otomatis, tidak
mudah lelah
6 Pengaruh Saraf tak sadar (saraf Saraf sadar, otot Saraf tak sadar (saraf
saraf otonom), otot volunter (otot sadar) otonom), otot involunter
involunter (otot tak (otot tak sadar)
sadar)
7 Letak Saluran pencernaan, Melekat pada tulang jantung
dinding pembuluh rangka
darah, pembuluh limfa,
saluran pernapasan,
saluran reproduksi,
kandung kemih, dermis,
iris dan korpus siliaris
mata
D. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersebar secara luas di dalam tubuh. Jaringan saraf terdapat paling
banyak (98%) pada susunan saraf pusat otak dan medula spinalis (sumsum tulang
belakang), sisanya terdapat pada susunan saraf tepi. Jaringan saraf berfungsi menghimpun
rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsangan menjadi impuls saraf, meneruskan
impuls ke bagian penerimaan yang terorganisasi, menafsirkan impuls, kemudian
memberikan respon yang tepat ke organ-organ efektor.
Jaringan saraf tersusun dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia).
Neuron berbentuk serabut panjang, neuroglia (neuron =saraf, glia =lem) adalah sel
berukuran kecil, menghasilkan mielin, berfungsi sebagai penyokong neuron-neuron, dan
menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat. Sepanjang hidup, sel saraf (neuron) tidak
dapat melakukan regenerasi, tetapi dapat puih kembali sesudah mengalami cedera pada
tingkat tertentu. Sementara itu, neuroglia dapat berproliferasi (memeperbanyak diri).
Neuron terdiri atas:
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada
dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke
neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang
berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-
segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian
ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat
kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan
ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut
fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang
datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf,
dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia,
akson pendek, dan dendritnya panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls
saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini
mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan
sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk
menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel
saraf motorik.
Organ lambung
Jaringan
epitelium
Jaringan
ikat
Jaringan
otot
Jaringan
Jaringan saraf
Campbell & Reece Mittchell.2000. Biologi Edisi kelima Terj.dariBiology, oleh Sutarmi &
Sugiri. Jakarta: Erlangga.
Lestari, Endang Sri dan Idun Kistinnah.2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya
untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno.2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.