Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Dipresentasikan kepada kelas MBS 5A dalam Mata Kuliah ManajemenKeuangan

DosenPembimbing

ANDIS FEBRIAN

Disusun Oleh : Kelompok 1

ElgaTria 3718006

Sonia MardaUtari 3718016

Yelsa Yolanda Putri 3718030

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH”A” (MBS-A)

FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2020M/1442 H
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap tersanjungkan pada baginda Rasulullah
SAW yang dengan jerih payahnya telah mampu merubah peradaban yang tidak
mengenal perikemanusiaan menuju peradaban yang penuh kebaikan.

Dalam kesempatan ini dengan penuh rasa suka cita penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini,
terutama kepada bapak ANDIS FEBRIAN selaku dosen mata kuliah Majeman
Keuangan Syari’ah yang telah memberikan kepercayannya kepada kami untuk
membuat makalah yang kami beri judul Manajemen Keuangan Syariah

Penulis menyadari bahwa dalam laporan yang telah dibuat ini masih banyak
kesalahan yang harus diperbaiki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca yang budiman agar dalam pembuatan laporan yang berikutnya tidak
terjadi kesalahan serupa.

Bukittinggi, 3 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen keuangan syariah..........................................................................2


B. Perusahaan sebagai rangkaian kontrak.............................................................5
C. Model neraca keuangan pada manajemen keuangan syariah..........................9
D. Optimalisasi keuntungan dan zakat perusahaan...............................................14
E. Manejer keuangan dan pasar keuangan syariah...............................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................22
B. Saran ................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keunggulan sisrem ekonomi syariah tidak hanya di akui oleh para tokoh di
Negara- Negara muslim. Ketahanan sistem ekonomi syariah terhadap hantaman
krisis keuangan global telah menbuka mata para ahli ekonomi dunia , banyak dari
mereka yang lalu melakukan kajian mendalam terhadap perekonomian yang
berlandaskan prinsip- prinsip syariah.
Pasalnya keuangan syariah tidak menggunakan instrument derivative seperti
halnya keuangan konvensional. Meski keuangan syariah juga memiliki resiko,
namun syariah jauh dari ketidak pastian atau gharar. Jika terkena resiko, maka
keuangan syariah akan berbagi resiko tersebut.
Manajemen keuangan syariah sangatlah berpengaruh bagi masyarakat karena
dengan produk- produk syariah masyarakat merasa lebih aman dan nyaman karena
manajemen keuangan syariah menyentuh pada sektor riil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian manajemen keuangan syariah?
2. Apakah yang dimaksud dengan perusahaan sebagai rangkaian kontrak?
3. Apa saja model neraca keuangan pada MKS?
4. Apa itu optimalisasi keuntungan dan zakat perusahaan?
5. Apa yang di maksud dengan manejer keuangan dan pasar keuangan syariah?

C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui apa pengertian manajemen keuangan syariah.
2. Agar mengetahui perusahaan sebagai rangkaian kontrak.
3. Agar mengetahui model neraca keuangan pada MKS.
4. Agar mengetahui optimalisasi keuntungan dan zakat perusahaan.
5. Agar mengetahui maksud dari menejer keuangan dan pasar keuangan syariah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Keuangan Syariah


1. Pengertian Manajemen Keuangan Syariah
Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno dari kata management,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manjemen juga diartikan
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien1.
Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara
menciptakan dan menjaga nilai ekonomi atau kesejahteraan. Konsekuensinya,
semua pengambilan keputusan harus difokuskan pada penciptaan
kesejahteraan. Dalam memperkenalkan teknik pengambilan keputusan, kita
akan lebih menekankan logika yang mendasari teknik-teknik itu.manajemen
keuangan syariah adalah pengaturan kegiatan perusahaan berdasarkan prinsip
– prinsip syariah.
Kegiatan dalam manajemen keuangan mencakup kegiatan perencanaan
keuangan, analisis keuangan dan pengendalian keuangan. Orang yang
melaksanakan kegiatan manajemen keuangan disebut dengan manajer
keuangan. Seorang manajer keuangan dituntut mamiliki pengetahuan dan
keterampilan mengenai analisis bisnis, investasi dan surat-surat berharga.
Sehubungan dengan hal ini, perlu dimiliki pengetahuan tentang peraturan dan
karakteristik bisnis , investasi bisnis, surat berharga, mengatur tingkat resiko
dari setiap individu serta memperkirakan harga saham di masa yang akan
datang.
Manajemen keuangan syariah bisa diartikan sebagai manajemen terhadap
fungsi – fungsi keungan dengan bingkai syariah islam yang berkaitan dengan
masalah keuangan perusahaan. Secara garis besar fungsi – fungsi perusahaan
bisa dikelompokkan ke dalam empat fungsi yaitu : fungsi pemasaran, fungsi
keuangan, fungsi produksi, dan fungsi personalia.

1
https://www.scribd.com/presentation/347171849/1-Manajemen-Keuangan-Syariah

2
Dengan demikian, manajemen keuangan syariah dapat diartikan sebagai
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan dan
pengendalian fungsi – fungsi keuangan yang dituntun oleh prinsip – prinsip
syariah.
2. Fungsi Manajemen Keuangan Syariah
Fungsi manajemen keuangan syariah adalah berkaitan dengan keputusan
keuangan yang meliputi tiga fungsi utama, yaitu : keputusan infestasi,
keputusan pendanaan dan keputusan bagi hasil atau deviden. Masing – masing
keputusan harus berorientasi kepada pencapaian tujuan perusahaan. Dengan
tercapainya tujuan perusahaan tersebut akan mendongkrak optimalnya nilai
perusahaan.
Nilai perusahaan akan terlihat pada tingginya harga saham perusahaan
sehingga kemakmuran para pemegang saham dengan semakin bertambah.
Dalam konteks syariah jika para pemegang saham mencapai kemakmurannya,
maka semakain besar zakat yang dikeluarkan atau dibayarkan oleh para
pemegang saham tersebut.
a. Keputusan investasi
Keputusan investasi berhubungan dengan masalah bagaimana manajer
keuangan mengalokasikan dana dalam bentuk investasi yang akan
mendatangakan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk dan
komposisi investasi akan mempengaruhi dan menjunjung tingkat
keuntungan masa depan
b. Keputusan pendanaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berkaitan dengan
bagaimana perusahaan mendapatkan pendanaan dana atau modal. Oleh
karena itu keputusan pendaan sering disebut kebijakan struktur modal.
Dalam hal ini manajer keungan di tuntut untuk mempertimbangkan dan
menganalisis kombinasi sumber – sumber dana yang ekonomis bagi
perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan mampu membiayai
kebutuhan investasi dan kegiatan usahanya.
c. Keputusan bagi hasil atau deviden

3
Bagi hasil atau deviden adalah porsi besal kecilnya kemakmuran
investor dalam menanamkannya dalam suatu perusahaan. Oleh Karena itu,
bagi hasil dan deviden merupakan bagian yang sangat diharapkan oleh para
investor dan pemegang saham. Keputusan itu merupakan keputusan
manajemen keuangan untuk menentukan :
1) Besarnya presentase laba yang dibagi hasilnya kepada para investor dan
pemegang saham dalam dalam bentuk chas
2) Stabilitas bagi hasil dan deviden yang di bagikan
3) Deviden saham
4) Pemecahan saham
5) Penarikan kembali saham yang beredar.
d. Keputusan zakat perusahaan
Zakat adalah ajaran agama yang berkaitan dengan keberhasilan
seseorang di dunia dan akhirat. Besarnya zakat yang dikeluarkan oleh
perusahaan menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah berhasil dalam
bisnisnya. Sebab, zakat perusahaan adalah pengeluaran perusahaan
berdasarkan nishab dan haul.

3. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Syariah


Dalam manajemen keuangan syariah ada beberapa prinsip-prinsip yang
harus diketahui, dipahami dan dilakukan yaitu2:
a. Prinsip Manajemen Keuangan Syari’ah yang Diajarkan Al-Quran
1) Setiap perdagangan harus didasari sikap saling rida atau
atas dasar suka sama suka di antara dua pihak sehingga para
pihak tidak merasa dirugikan atau dizalimi.
2) Penegakan prinsip keadilan (justice), baik dalam takaran, timbangan,
ukuran mata uang (kurs), maupun pembagian keuntungan.
3) Kasih sayang, tolong-menolong, dan persaudaraan universal.
4) Dalam kegiatan perdagangan tidak melakukan investasi pada usaha
yang diharamkan seperti usaha yang merusak mental dan moral,

2
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/ihtiyath/article/view/1783/1098

4
misalnya narkoba dan pornografi . Demikian pula, komoditas
perdagangan haruslah produk yang halal dan baik.
5) Prinsip larangan riba, serta perdagangan harus terhindar dari
praktik gharar, tadlis, dan maysir.
6) Perdagangan tidak boleh melalaikan diri dari beribadah (shalat
dan zakat) dan mengingat Allah.

b. Prinsip-prinsip Sistem Keuangan Syari’ah


1) Larangan bunga
2) Uang sebagai “modal potensial”
3) Berbagi risiko
4) Larangan perilaku spekulatif
5) Kesucian kontrak
6) Aktivitas sesuai syariat
7) Keadilan social

B. Perusahaan Sebagai Serangkaian Kontrak


Dalam ilmu fiqih, rangkai kontrak bisnis atau dagang dikenal dengan istilah
syirkah.
Syirkah adalah akad antara dua orang atau lebih yang keduanya sepakat untuk
melakukan usaha bersama dengan tujuan mencapai keuntungan.
1. Organisasi perusahaan syariah
Terbagi dala 3 bentuk, yaitu:
a. Perusahaan perseorangan (sole proprietorship)
Dalam perusahaan ini pemilik bebas untuk memutuskan modal, baik,
baik melalui pinjaman maupun menjual barang- barangnya dengan cara
kredit.
b. Persekutuan (partnership) syirkah
Kata syirkah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata
syarikayasroku, syarikan/syirkatan/syarikatan yang artinya menjadi sekutu
atau serikat3.
3
Dadang Husen Sobana. dan Budi Abdullah, Manajemen keuangan syariah, Bandung: 2017, CV
PUSTAKA SETIA, hal 33-40

5
Adapun menurut makna syari’ah, syirkah adalah suatu akad antara
dua orang atau lebih yang bersepakat untuk melakukan usaha dengan tujuan
memperoleh keuntungan.
Persekutuan merupakan hubungan antara dua orang atau lebih untuk
mendistribusikan laba (profit) atau kerugian dari suatu bisnis menjalankan
oleh semua pihak atau salah satu dari mereka sebagai pengelola.
1) Hukum dan rukun syirkah
Hukum syirkah ialah ja’iz (boleh). Pada saat Nabi SAW. Diutus
sebagai nabi, orang-orang pada saat itu telah bermuamalah dengan
cara ber-syirkah dan Nabi Muhammad SAW. membenarkannya. Nabi
Muhammad SAW. bersabda, sebagaimana telah dituturkan Abu
Hurairah r.a. Allah SWT. berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari
dua pihak yang bersyirkah selama salah satunya tidak mengkhianati
yang lainnya. Jika salah satunya berkhianat, aku keluar dari keduanya”
(H.R. Abu Dawud, Al-Baihaqi, dan Ad-Daruqutni).
Rukun syirkah ada tiga, yaitu:
a) akad (ijab dan kabul) disebut juga syighat;
b) dua pihak yang berakad (‘aqidain);
c) objek akad (maqqud ‘alaihi).

Adapun syarat dari akad, yaitu sebagai berikut.


a) Objek akadnya berupa tassarruf, yaitu aktivitas pengelolaan harta
dengan melakukan akad-akad. Misalnya, jual beli.
b) Objek akadnya dapat diwakilkan (wakalah), agar keuntungan
syirkah menjadi hak bersama di antara para syarik.

2) Jenis-jenis organisasi syirkah


Syarikah memiliki klasifikasi, yaitu syarikah hak milik
(syarikatul amlak) dan syarikah transaksi (syarikatul uqud).
Musyarakah ‘amlak (secara otomatis) adalah dua orang atau lebih yang
memiliki barang tanpa adanya akad. Musyarakah jenis ini dibagi
menjadi dua: (a) syirkah jibary (paksaan), yaitu syirkah yang

6
ditetapkan kepada dua orang atau lebih yang bukan didasarkan atas
perbuatan keduanya, seperti seseorang diwariskan sesuatu maka yang
diberi waris menjadi sekutu mereka; (b) syirkah ikhtiari (sukarela)
timbul karena adanya kontrak dari dua orang yang bersekutu.
Musyarakah ‘uqud (atas dasar kontrak) merupakan bentuk
transaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih untuk bersekutu
dalam harta dan keuntungannya. Syarikatul uqud terdiri atas lima jenis
berikut ini4.
a) Syarikah al-inan
Syirkah antara dua orang atau lebih yang masing-masing pihak
memberi kontribusi kerja dan modal. Hukum dari syirkah ini
adalah boleh berdasarkan dalil As-Sunnah dan Al-ijma’. Syarikah
jenis ini dibangun dengan prinsip wakalah dan kepercayaan.
b) Syarikah al-wujuh
Syirkah antara dua orang dengan modal berasal dari pihak di
luar orang tersebut. Syirkah al-wujuh dapat terjadi karena
adanya kedudukan, profesionalisme, kepercayaan dari pihak lain
untuk membeli secara kredit, kemudian menjualnya secara kontan.
c) Syarikah abdan
Syirkah antara dua orang atau lebih mengandalkan tenaga atau
keahliannya tanpa kontribusi modal.
d) Syarikah mudharabah
Syirkah antara dua orang atau lebih dengan ketentuan, satu
pihak memberikan kontribusi kerja, sedangkan pihak lain
memberikan kontribusi modal.
e) Syarikah mufawadhah
Syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan
semua jenis syirkah di atas.

c. Mudharabah

4
Dadang Husein Sobana, ibid......

7
Mudharabah adalah hubungan antara dua orang atau lebih, yang salah
satu pihak menyediakan modal (investor) kepada pihak lain yang
berkedudukan sebagai pengelola untuk menjalankan bisnis (mudharib)
dengan kesepakatan untuk mendapatkan tingkat keuntungan tertentu.
Definisi di atas memberikan implikasi berikut ini.
1) Persetujuan tidak terbatas hanya antara dua orang, tetapi dapat terjadi
lebih dari jumlah tersebut.
2) Dalam setiap persetujuan terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu
pihak yang berkedudukan sebagai penyedia modal usaha disebut
pihak utama, dan pihak yang berkedudukan sebagai pengelola
disebut sebagai enterpreneur.
3) Pihak pengelola dapat membawa modalnya sendiri untuk
kepentingan bisnis atau usaha yang dijalankannya, tetapi hal ini perlu
juga mendapat persetujuan dari pihak pemilik modal.

2. Implementasi Syirkah dalam Perusahaan Bisnis


Menurut Umar (2005), konsep “perusahaan” yang dikenal sebagai
syahsiyah i’tibariyah berdasarkan prinsip-prinsip qiyas dan ikhtisan maslahih
mursalah (kepentingan umum). Misalnya, keberadaan bayt al-mal dan
lembaga wakaf yang menunjukkan pengakuan atas konsep perusahaan dengan
hukum yang terpisah.
Usaha-usaha yang dijalankan pada masa klasik, yaitu sebagai berikut.
a. Mudharabah (qiradh/muqaradah)
Pihak rabb al-mal (investor) pemilik dana dan aset, sedangkan
manajer (mudharib) bertanggung jawab mengelola bisnis dengan
menyumbangkan profesionalitas, keahlian manajerial dan keahlian teknis
untuk memulai dan mengoperasikan perusahaan bisnis atau suatu proyek.
Keuntungan mudharabah yang dihasilkan dibagi sesuai dengan rasio yang
disepakati sebelumnya, sedangkan jika terjadi kerugian, tanggungan
sepenuhnya kepada penyedia dana.
Mudharabah dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Mudharabah Muthalaq (tidak dibatasi)

8
Mudharib boleh menginvestasikan dana yang diberikan dalam
bisnis apa pun yang dinilai mereka layak.
2) Mudharabah Muqayyadah (dibatasi)
Rabb al-mal boleh menentukan jenis bisnis tertentu serta
memberi batasan mengenai tempat, cara, dan objek investasi.
.
b. Musyarakah
Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Musyarakah menimbang bahwa kebutuhan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan dan usaha terkadang memerlukan dana dari
pihak lain, antara lain melalui pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan
berdasarkan akad kerja sama antara dua belah pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu. Masing–masing pihak member kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dan risiko ditanggung bersama sesuai
kesepakatan, dan pembiayaan musyarakah memiliki keunggulan dalam
kebersamaan dan keadilan, baik dalam berbagai keuntungan maupun risiko
kerugian.

C. Model Neraca Keuangan Pada Manajemen Keuangan Syariah


 Sisi kiri neraca : meringkas aset yang dimiliki oleh perusahaan
 Sisi kanan neraca : meringkas sumber dana yang ada dipakai untuk membiayai
sisi kiri
Hal yang membedakan konsep MKK dan MKS5
 Aktivitas keuangan tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
 Memaksimumkan nilai perusahaan yang diukur dari seberapa banyak jumlah
zakat yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan

Model Neraca Keuangan Syariah untuk Memahami Manajemen Keuangan


Syariah

Nilai- nilai islam yang mengatur transaksi keuangan

5
https://www.scribd.com/presentation/347171849/1-Manajemen-Keuangan-Syariah

9
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar Kewajiban lancar
Aktiva tetap (jangka panjang) kewajiban jangka panjang & modal
saham
Kewajiban lancar
Aktiva lancar Modal
kerja Kewajiban jangka
Aktiva tetap panjang

Keputusan investasi
Modal saham

Mencari investasi dengan Keputusan pendanaan


keuntungan paling tinggi
(pada tingkat resiko
tertentu) Mencari dana dengan
biaya paling rendah
Keputusan modal
kerja

Melakukan investasi pada modal kerja


yang optimal

Tujuan normatif manajemen keuangan : maksimumkan


nilai perusahaan

Pembayaran zakat perusahaan

Laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi dan materiel yang


perlu untuk menjadikan laporan keuangan memadai, relevan, dan bisa dipercaya
(andal) bagi para pemakainya. Laporan ini diterbitkan dalam bentuk komparatif.
Artinya laporan tersebut menyajikan data periode sekarang dan periode yang lalu.
Untuk memberikan gambaran keadaan laporan keuangan bank syari’ah.
Adapun bentuk atau format neraca tidak ada keseragaman di antara
perusahaan bergantung pada tujuan-tujuan yang akan dicapai. Menurut S.

10
Munawir, bentuk neraca yang umum digunakan (traditional atau conventional),
di antaranya sebagai berikut6:
1. Bentuk skontro (account form)
Semua aktiva tercantum sebelah kiri/debet dan utang serta modal tercantum
sebelah kanan/kredit.
Contoh neraca yang berbentuk skontro adalah sebagai berikut.
PT XXX
Neraca
Per 31 Desember 20xx

AKTIVA PASSIVA
Aktva lancar Rp xxx Utang lancar Rp xxx
Investasi Rp xxx Utang jangka panjang Rp xxx
Aktiva tetap Rp xxx Utang lain-lain Rp xxx
Intangible Rp xxx Total utang Rp xxx
Aktiva lain- lain Rp xxx
Modal
Modal saham Rp xxx
Laba di tahan Rp xxx
Total aktiva Rp xxx Total passive dan modal Rp xxx

2. Bentuk vertikal (report form)


Bentuk ini semua aktiva tampak di bagian atas yang selanjutnya diikuti dengan
utang jangka pendek, utang jangka panjang, serta modal.
Contoh neraca yang disusun secara vertikal sebagai berikut.

PT XXX
Neraca
Per 31 Desember 20xx

AKTIVA
Aktiva lancar:
Kas Rp xxx

6
Dadang husen Sobana, ibid....

11
Surat berharga Rp xxx
Wesel tagih Rp xxx
Piutang dagang Rp xxx
Persediaan Rp xxx
Persekot biaya Rp xxx
Total aktiva lancar Rp xxx
Investasi
Obligasi Negara Rp xxx
Rp xxx
Aktiva tetap:
Tanah Rp xxx
Bangunan Rp xxx
Akumulasi penyusutan Rp xxx
Mesin Rp xxx
Perabot Rp xxx
Total aktiva tetap Rp xxx

Aktiva tetap intangible:


Goodwill Rp xxx
Patent Rp xxx
Beban yang ditangguhkan/total aktiva tetap Rp xxx
Aktiva lain-lain Rp xxx
TOTAL AKTIVA Rp xxx

PASSIVA
Utang lancar:
Utang dagang Rp xxx
Wesel bayar Rp xxx
Biaya yang masih harus dibayar Rp xxx
Utang pajak Rp xxx
Penerimaan di muka Rp xxx
Total utang jangka panjang Rp xxx

12
Utang jangka panjang:
Utang hipotik Rp xxx
Utang obligasi Rp xxx
Rp xxx
Modal:
Modal saham Rp xxx
Laba ditahan Rp xxx
Rp xxx
TOTAL PASSIVA Rp xxx

3. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi


keuangan perusahaan.
Bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang
dikehendaki tampak lebih jelas, misalnya besarnya modal kerja netto
(networking capital) atau jumlah modal perusahaan.

Contoh neraca yang disesuaikan dengan networking capital adalah sebagai berikut.

PT XXX
Neraca
Per 31 Desember 20xx

Aktiva lancar Rp xxx


utang jangka pendek Rp xxx (-)
Modal kerja ratio Rp xxx
Investasi Rp xxx
aktiva tetap tangible Rp xxx
aktiva tetap intangible Rp xxx (+)
Rp xxx
utang jangka panjang Rp xxx (-)
Modal Rp xxx

13
D. Optimalisasi Keuntungan Dan Zakat Perusahaan
Tujuan manajemen keuangan konvensional seringkali dinyatakan sebagai
maksimalisasi keuntungan.
Berbeda dengan manajemen keuangan syari’ah , yang mana kesyari’ahan
menjadi nilai utama payung strategis da;am bisnis. Dengan kendali syari’at, bisnis
bertujuan untuk mencapai empat hal utama :
1) Target hasil : profit – materi dan bonefit – nonmateri
2) Pertumbuhan artinya terusmeningkat
3) Keberlangsungan, dalam kurun waktu selama mungkin dan
4) Keberkahan atau keridhaan allah.

E. Manajer Keuangan Dan Pasar Keuangan Syariah


1. Manajemer Keuangan
a. Konsep Manajer Keuangan
Manajer keuangan merupakan fungsi kerja di perusahaan yang betugas
merencanakan, menganggarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan data
yang dimiliki oleh perusahaan. Seorang manajer keuangan bertanggung jawab
penuh pada keuangan perusahaan dan mengambil keputusan penting dalam
investasi dan pembelanjaan perusahaan.7
Untuk memperoleh dana, manajer keuangan dapat memeperolehnya
dari dalam ataupun luar perusahaan. Untuk menjadi seorang manajer
keuangan harus memenuhi kriteria dan syarat berikut:Berjiwa pemimpin
1) Dapat berkomunikasi dengan baik
2) Memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
3) Memahami ilmu keuangan dan akuntansi
4) Memahami dunia keuangan, pendanaan, dan investasi
5) Mengetahui hukum dan kebijakan umum yang berkaitan dengan ekonomi
6) Dapat dipercaya dan menjaga rahasia perusahaan

7
Dadang Husen Sobana, ibid... hal 79- 87

14
7) Memiliki integritas
8) Dapat objektif dalam bekerja
9) Memiliki kompetensi dan profesional dalam bekerja

b. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan


Sebagai jabatan penting dalam perusahaan, manajer harus mengetahui
semua hal yang berkaitan dengan keuangan. hal ini karena manajer keuangan
tidak jauh dari analisis keuangan, perencanaan keuangan sampai keputusan
investasi. Menurut Brigham dan Houston, tugas manajer keuangan, yaitu:
1) Bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan
meramalkan beberapa aspek di perusahaan, termasuk perencanaan umum
keuangan perusahaan.
2) Mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta
semua hal yang terkait dengan keputusan
3) Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien
mungkin dengan menjalin kerja sama dengan menajer lain.
4) Penghubung antara perusahaandan pasar keuangan sehingga bisa
mendapatkan dana memperdagangkan surat berharga perusahaan.

Tanggung Jawab seorang Manajer Keuangan, meliputi:


1) Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi
2) Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan
3) Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden
4) Merencanakan, mengatur, dan mengontrol perencanaan, laporan dan
pembiayaan perusahaan
5) Merencanakan, mengatur, dan mengontrol arus kas perusahaan
6) Merencanakan, mengatur, dan mengontrol anggaran perusahaan
7) Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan
8) Merencanakan, mengatur, dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.

c. Analisis Keterampilan Manajer Keuangan

15
Manajer harus memiliki tiga keterampilan berikut:

1) Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills)


Keterampilan ini adalah membuat konsep, ide, gagasan, saran
untuk kemajuan organisasi kemudian gagasan tersebut dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan yang konkret.
2) Keterampilan Kemanusian (Huan Skill)
Keterampilan kemanusian atau yang lebih terkenal dengan
keterampilan berkomunikasi antarmanusia (interpersonal Skill) adalah
keterampilan yang sering diabaikan oleh para manajer, terutama bagi
para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi.
3) Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan teknis merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, terutama teknis mengatur keuangan perusahaan.
2. Pasar Uang Syariah
Pasar uang adalah pasar memperdagangkan surat-surat beharga jangka
pendek, sedangkan pasar valuta asing yaitu pasar yang memperdagangkan
surat-surat berharga dalam suatu mata uang dengan melinatkan mata uang lain.
Pasar Uang syariah adalah pasar uang syariah yang memperdagangkan surat-
surat berharga syariah dengan jangka waktu pendek (kurangdari 1 tahun).
Islam memandang uang hanyalah sebagai alat tukar, bukan sebagai
komunitas atau barang dagangan. Motif permintaan terhadapat uanga adalah
memenuhi kebutuhan transaksi, bukan untuk spekulasi atau trading. Islam tidak
mengenal spekulasi , karena pada hakikatnya uang adalah Milik Allah SWT
yang di amanahkan kepada manusia bagi kepentingan masyarakat.
Dalam pandangan islam, uang adalah flow concept sehingga harus selalu
berputar dalam perekonomian. Semakin cepat uang berputar dalam
perekonomian, akan semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat dan akan
semakin baik perekonomian.
a. Fungsi Uang Syariah
Dalam Fatwa DSN MUI No: 37/DSN-MUI/X/2002 di jelaskan bahwa pada
dasarnya paar uang syariah dan pasar uang konvensional memiliki fungsi
yang sama:

16
1) Keduanya merupakan instrumen likuiditas yang fungsinya memudahkan
perbankan yang mengalami kesulitan likuiditas, beik berupa kekurangan
maupun kelebihan likuiditas .
2) Kedunya mempunyai jangka waktu paling lama 90 hariatau merupan
jenis investasi jangka pendek.
3) Pembayaran dapat dilakukan dengan noa kredit melalui kliring atau
bilyet giro Bank Indonesia atau transfer dan secara elektronis.

b. Tujuan dan Manfaat Uang Syariah


Tujuan Pasar Uang adalah memberikan alternatif, baik lembaga
keuangan bank maupun bukan bank untuk memperoleh sumber dana atau
menanamkan dananya. Tanpa adanya pasar keuangan ini, peminjam uang
(kreditor) akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang
bersedia memberikan pinjaman kepadanya.

Manfaat Pasar Uang antara lain:

1) Perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek


2) Penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek
3) Sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi
4) Perantara bagi investor luar negri dalam menyalurkan kredit jangka
pendek kepada perusahaan di desa.

c. Landasan Dasar pelaksanaan Pasar Uang


1) Al-Quran
Firman Allah dalam Q.S Al Baqarah:275

َ‫ان ِمن‬ُ َ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَأْ ُكلُوْ نَ الرِّ بَوااَل يَقُوْ ُموْ نَ اِ اَّل َك َما يَقُوْ ُم الَّ ِذ يْ يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْبط‬
‫ َواَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم‬t’‫ْال َمسِّ ’ َذالِكَ بِا َ نَّهُ ْم قَا لُو~ْا اِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل الرِّ بَوا‬
~ُ‫ال ِّربَوا ’ فَ َم ْن َجا~ َءهُا َموْ ِعظَة ٌ ِّم ْن َّر بِّ ِه فَا ْنتَهَى فَلَه’ َما َسلَفَ ’ َواَ ْم ُره‬
َ‫ اِلَى هَّللا ِ ’ َو َم ْن عَا َد فَا ُ و َل~ ِءكَ اَصْ َحبُ النَّا ِر هُ ْم فِ ْيهَا َخالِ ُدوْ ن‬.

17
Artinya:” orang-orang yang memakan riba tidak dapat
berdirimelainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
setannkarena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual
beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya,
lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi
miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa yang
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.”

2) Hadis
Hadis Rasulullah SAW. Yang berkaitan dengan pasar uang, diantaranya:
a) Hadis Riwayat Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:” Kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat yang mereka buat, kecuali syarat
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang Haram.”
b) Hadis riwayat Muslim, Tirmidzi, An-nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu
Majah dari Abu Hurairah,: “Rasulullah SAW. Melarang jual beli yang
mengandung gharar.”

Dalam ketentuan ini dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan pasar uang


antarbank yang belandaskan prinsip syariah boleh hukumnya selama tidak
bertentangan dengan prinsip hukum islam. Adnya hadis nabi yang menyatakan
pembolehan melakukan investasi melalui mekanisme mudharabah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

18
Dari paparan makalah di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
Dengan demikian, manajemen keuangan syariah dapat diartikan sebagai kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan dan pengendalian fungsi –
fungsi keuangan yang dituntun oleh prinsip – prinsip syariah.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu yang dapat di pertanggung
jawabkan.

DAFTAR PUTAKA

https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/ihtiyath/article/view/1783/1098

https://www.scribd.com/presentation/347171849/1-Manajemen-Keuangan-Syariah

19
Sobana, Dadang Husenn dan Budi Abdullah.2017. Manajemen Keuangan Syariah.

Bandung: CV PUSTAKA SETIA

20

Anda mungkin juga menyukai