DosenPembimbing
ANDIS FEBRIAN
ElgaTria 3718006
2020M/1442 H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap tersanjungkan pada baginda Rasulullah
SAW yang dengan jerih payahnya telah mampu merubah peradaban yang tidak
mengenal perikemanusiaan menuju peradaban yang penuh kebaikan.
Dalam kesempatan ini dengan penuh rasa suka cita penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini,
terutama kepada bapak ANDIS FEBRIAN selaku dosen mata kuliah Majeman
Keuangan Syari’ah yang telah memberikan kepercayannya kepada kami untuk
membuat makalah yang kami beri judul Manajemen Keuangan Syariah
Penulis menyadari bahwa dalam laporan yang telah dibuat ini masih banyak
kesalahan yang harus diperbaiki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca yang budiman agar dalam pembuatan laporan yang berikutnya tidak
terjadi kesalahan serupa.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................22
B. Saran ................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keunggulan sisrem ekonomi syariah tidak hanya di akui oleh para tokoh di
Negara- Negara muslim. Ketahanan sistem ekonomi syariah terhadap hantaman
krisis keuangan global telah menbuka mata para ahli ekonomi dunia , banyak dari
mereka yang lalu melakukan kajian mendalam terhadap perekonomian yang
berlandaskan prinsip- prinsip syariah.
Pasalnya keuangan syariah tidak menggunakan instrument derivative seperti
halnya keuangan konvensional. Meski keuangan syariah juga memiliki resiko,
namun syariah jauh dari ketidak pastian atau gharar. Jika terkena resiko, maka
keuangan syariah akan berbagi resiko tersebut.
Manajemen keuangan syariah sangatlah berpengaruh bagi masyarakat karena
dengan produk- produk syariah masyarakat merasa lebih aman dan nyaman karena
manajemen keuangan syariah menyentuh pada sektor riil.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian manajemen keuangan syariah?
2. Apakah yang dimaksud dengan perusahaan sebagai rangkaian kontrak?
3. Apa saja model neraca keuangan pada MKS?
4. Apa itu optimalisasi keuntungan dan zakat perusahaan?
5. Apa yang di maksud dengan manejer keuangan dan pasar keuangan syariah?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui apa pengertian manajemen keuangan syariah.
2. Agar mengetahui perusahaan sebagai rangkaian kontrak.
3. Agar mengetahui model neraca keuangan pada MKS.
4. Agar mengetahui optimalisasi keuntungan dan zakat perusahaan.
5. Agar mengetahui maksud dari menejer keuangan dan pasar keuangan syariah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://www.scribd.com/presentation/347171849/1-Manajemen-Keuangan-Syariah
2
Dengan demikian, manajemen keuangan syariah dapat diartikan sebagai
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan dan
pengendalian fungsi – fungsi keuangan yang dituntun oleh prinsip – prinsip
syariah.
2. Fungsi Manajemen Keuangan Syariah
Fungsi manajemen keuangan syariah adalah berkaitan dengan keputusan
keuangan yang meliputi tiga fungsi utama, yaitu : keputusan infestasi,
keputusan pendanaan dan keputusan bagi hasil atau deviden. Masing – masing
keputusan harus berorientasi kepada pencapaian tujuan perusahaan. Dengan
tercapainya tujuan perusahaan tersebut akan mendongkrak optimalnya nilai
perusahaan.
Nilai perusahaan akan terlihat pada tingginya harga saham perusahaan
sehingga kemakmuran para pemegang saham dengan semakin bertambah.
Dalam konteks syariah jika para pemegang saham mencapai kemakmurannya,
maka semakain besar zakat yang dikeluarkan atau dibayarkan oleh para
pemegang saham tersebut.
a. Keputusan investasi
Keputusan investasi berhubungan dengan masalah bagaimana manajer
keuangan mengalokasikan dana dalam bentuk investasi yang akan
mendatangakan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk dan
komposisi investasi akan mempengaruhi dan menjunjung tingkat
keuntungan masa depan
b. Keputusan pendanaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berkaitan dengan
bagaimana perusahaan mendapatkan pendanaan dana atau modal. Oleh
karena itu keputusan pendaan sering disebut kebijakan struktur modal.
Dalam hal ini manajer keungan di tuntut untuk mempertimbangkan dan
menganalisis kombinasi sumber – sumber dana yang ekonomis bagi
perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan mampu membiayai
kebutuhan investasi dan kegiatan usahanya.
c. Keputusan bagi hasil atau deviden
3
Bagi hasil atau deviden adalah porsi besal kecilnya kemakmuran
investor dalam menanamkannya dalam suatu perusahaan. Oleh Karena itu,
bagi hasil dan deviden merupakan bagian yang sangat diharapkan oleh para
investor dan pemegang saham. Keputusan itu merupakan keputusan
manajemen keuangan untuk menentukan :
1) Besarnya presentase laba yang dibagi hasilnya kepada para investor dan
pemegang saham dalam dalam bentuk chas
2) Stabilitas bagi hasil dan deviden yang di bagikan
3) Deviden saham
4) Pemecahan saham
5) Penarikan kembali saham yang beredar.
d. Keputusan zakat perusahaan
Zakat adalah ajaran agama yang berkaitan dengan keberhasilan
seseorang di dunia dan akhirat. Besarnya zakat yang dikeluarkan oleh
perusahaan menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah berhasil dalam
bisnisnya. Sebab, zakat perusahaan adalah pengeluaran perusahaan
berdasarkan nishab dan haul.
2
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/ihtiyath/article/view/1783/1098
4
misalnya narkoba dan pornografi . Demikian pula, komoditas
perdagangan haruslah produk yang halal dan baik.
5) Prinsip larangan riba, serta perdagangan harus terhindar dari
praktik gharar, tadlis, dan maysir.
6) Perdagangan tidak boleh melalaikan diri dari beribadah (shalat
dan zakat) dan mengingat Allah.
5
Adapun menurut makna syari’ah, syirkah adalah suatu akad antara
dua orang atau lebih yang bersepakat untuk melakukan usaha dengan tujuan
memperoleh keuntungan.
Persekutuan merupakan hubungan antara dua orang atau lebih untuk
mendistribusikan laba (profit) atau kerugian dari suatu bisnis menjalankan
oleh semua pihak atau salah satu dari mereka sebagai pengelola.
1) Hukum dan rukun syirkah
Hukum syirkah ialah ja’iz (boleh). Pada saat Nabi SAW. Diutus
sebagai nabi, orang-orang pada saat itu telah bermuamalah dengan
cara ber-syirkah dan Nabi Muhammad SAW. membenarkannya. Nabi
Muhammad SAW. bersabda, sebagaimana telah dituturkan Abu
Hurairah r.a. Allah SWT. berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari
dua pihak yang bersyirkah selama salah satunya tidak mengkhianati
yang lainnya. Jika salah satunya berkhianat, aku keluar dari keduanya”
(H.R. Abu Dawud, Al-Baihaqi, dan Ad-Daruqutni).
Rukun syirkah ada tiga, yaitu:
a) akad (ijab dan kabul) disebut juga syighat;
b) dua pihak yang berakad (‘aqidain);
c) objek akad (maqqud ‘alaihi).
6
ditetapkan kepada dua orang atau lebih yang bukan didasarkan atas
perbuatan keduanya, seperti seseorang diwariskan sesuatu maka yang
diberi waris menjadi sekutu mereka; (b) syirkah ikhtiari (sukarela)
timbul karena adanya kontrak dari dua orang yang bersekutu.
Musyarakah ‘uqud (atas dasar kontrak) merupakan bentuk
transaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih untuk bersekutu
dalam harta dan keuntungannya. Syarikatul uqud terdiri atas lima jenis
berikut ini4.
a) Syarikah al-inan
Syirkah antara dua orang atau lebih yang masing-masing pihak
memberi kontribusi kerja dan modal. Hukum dari syirkah ini
adalah boleh berdasarkan dalil As-Sunnah dan Al-ijma’. Syarikah
jenis ini dibangun dengan prinsip wakalah dan kepercayaan.
b) Syarikah al-wujuh
Syirkah antara dua orang dengan modal berasal dari pihak di
luar orang tersebut. Syirkah al-wujuh dapat terjadi karena
adanya kedudukan, profesionalisme, kepercayaan dari pihak lain
untuk membeli secara kredit, kemudian menjualnya secara kontan.
c) Syarikah abdan
Syirkah antara dua orang atau lebih mengandalkan tenaga atau
keahliannya tanpa kontribusi modal.
d) Syarikah mudharabah
Syirkah antara dua orang atau lebih dengan ketentuan, satu
pihak memberikan kontribusi kerja, sedangkan pihak lain
memberikan kontribusi modal.
e) Syarikah mufawadhah
Syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan
semua jenis syirkah di atas.
c. Mudharabah
4
Dadang Husein Sobana, ibid......
7
Mudharabah adalah hubungan antara dua orang atau lebih, yang salah
satu pihak menyediakan modal (investor) kepada pihak lain yang
berkedudukan sebagai pengelola untuk menjalankan bisnis (mudharib)
dengan kesepakatan untuk mendapatkan tingkat keuntungan tertentu.
Definisi di atas memberikan implikasi berikut ini.
1) Persetujuan tidak terbatas hanya antara dua orang, tetapi dapat terjadi
lebih dari jumlah tersebut.
2) Dalam setiap persetujuan terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu
pihak yang berkedudukan sebagai penyedia modal usaha disebut
pihak utama, dan pihak yang berkedudukan sebagai pengelola
disebut sebagai enterpreneur.
3) Pihak pengelola dapat membawa modalnya sendiri untuk
kepentingan bisnis atau usaha yang dijalankannya, tetapi hal ini perlu
juga mendapat persetujuan dari pihak pemilik modal.
8
Mudharib boleh menginvestasikan dana yang diberikan dalam
bisnis apa pun yang dinilai mereka layak.
2) Mudharabah Muqayyadah (dibatasi)
Rabb al-mal boleh menentukan jenis bisnis tertentu serta
memberi batasan mengenai tempat, cara, dan objek investasi.
.
b. Musyarakah
Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Musyarakah menimbang bahwa kebutuhan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan dan usaha terkadang memerlukan dana dari
pihak lain, antara lain melalui pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan
berdasarkan akad kerja sama antara dua belah pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu. Masing–masing pihak member kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dan risiko ditanggung bersama sesuai
kesepakatan, dan pembiayaan musyarakah memiliki keunggulan dalam
kebersamaan dan keadilan, baik dalam berbagai keuntungan maupun risiko
kerugian.
5
https://www.scribd.com/presentation/347171849/1-Manajemen-Keuangan-Syariah
9
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar Kewajiban lancar
Aktiva tetap (jangka panjang) kewajiban jangka panjang & modal
saham
Kewajiban lancar
Aktiva lancar Modal
kerja Kewajiban jangka
Aktiva tetap panjang
Keputusan investasi
Modal saham
10
Munawir, bentuk neraca yang umum digunakan (traditional atau conventional),
di antaranya sebagai berikut6:
1. Bentuk skontro (account form)
Semua aktiva tercantum sebelah kiri/debet dan utang serta modal tercantum
sebelah kanan/kredit.
Contoh neraca yang berbentuk skontro adalah sebagai berikut.
PT XXX
Neraca
Per 31 Desember 20xx
AKTIVA PASSIVA
Aktva lancar Rp xxx Utang lancar Rp xxx
Investasi Rp xxx Utang jangka panjang Rp xxx
Aktiva tetap Rp xxx Utang lain-lain Rp xxx
Intangible Rp xxx Total utang Rp xxx
Aktiva lain- lain Rp xxx
Modal
Modal saham Rp xxx
Laba di tahan Rp xxx
Total aktiva Rp xxx Total passive dan modal Rp xxx
PT XXX
Neraca
Per 31 Desember 20xx
AKTIVA
Aktiva lancar:
Kas Rp xxx
6
Dadang husen Sobana, ibid....
11
Surat berharga Rp xxx
Wesel tagih Rp xxx
Piutang dagang Rp xxx
Persediaan Rp xxx
Persekot biaya Rp xxx
Total aktiva lancar Rp xxx
Investasi
Obligasi Negara Rp xxx
Rp xxx
Aktiva tetap:
Tanah Rp xxx
Bangunan Rp xxx
Akumulasi penyusutan Rp xxx
Mesin Rp xxx
Perabot Rp xxx
Total aktiva tetap Rp xxx
PASSIVA
Utang lancar:
Utang dagang Rp xxx
Wesel bayar Rp xxx
Biaya yang masih harus dibayar Rp xxx
Utang pajak Rp xxx
Penerimaan di muka Rp xxx
Total utang jangka panjang Rp xxx
12
Utang jangka panjang:
Utang hipotik Rp xxx
Utang obligasi Rp xxx
Rp xxx
Modal:
Modal saham Rp xxx
Laba ditahan Rp xxx
Rp xxx
TOTAL PASSIVA Rp xxx
Contoh neraca yang disesuaikan dengan networking capital adalah sebagai berikut.
PT XXX
Neraca
Per 31 Desember 20xx
13
D. Optimalisasi Keuntungan Dan Zakat Perusahaan
Tujuan manajemen keuangan konvensional seringkali dinyatakan sebagai
maksimalisasi keuntungan.
Berbeda dengan manajemen keuangan syari’ah , yang mana kesyari’ahan
menjadi nilai utama payung strategis da;am bisnis. Dengan kendali syari’at, bisnis
bertujuan untuk mencapai empat hal utama :
1) Target hasil : profit – materi dan bonefit – nonmateri
2) Pertumbuhan artinya terusmeningkat
3) Keberlangsungan, dalam kurun waktu selama mungkin dan
4) Keberkahan atau keridhaan allah.
7
Dadang Husen Sobana, ibid... hal 79- 87
14
7) Memiliki integritas
8) Dapat objektif dalam bekerja
9) Memiliki kompetensi dan profesional dalam bekerja
15
Manajer harus memiliki tiga keterampilan berikut:
16
1) Keduanya merupakan instrumen likuiditas yang fungsinya memudahkan
perbankan yang mengalami kesulitan likuiditas, beik berupa kekurangan
maupun kelebihan likuiditas .
2) Kedunya mempunyai jangka waktu paling lama 90 hariatau merupan
jenis investasi jangka pendek.
3) Pembayaran dapat dilakukan dengan noa kredit melalui kliring atau
bilyet giro Bank Indonesia atau transfer dan secara elektronis.
َان ِمنُ َاَلَّ ِذ ْينَ يَأْ ُكلُوْ نَ الرِّ بَوااَل يَقُوْ ُموْ نَ اِ اَّل َك َما يَقُوْ ُم الَّ ِذ يْ يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْبط
َواَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َمt’ْال َمسِّ ’ َذالِكَ بِا َ نَّهُ ْم قَا لُو~ْا اِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل الرِّ بَوا
~ُال ِّربَوا ’ فَ َم ْن َجا~ َءهُا َموْ ِعظَة ٌ ِّم ْن َّر بِّ ِه فَا ْنتَهَى فَلَه’ َما َسلَفَ ’ َواَ ْم ُره
َ اِلَى هَّللا ِ ’ َو َم ْن عَا َد فَا ُ و َل~ ِءكَ اَصْ َحبُ النَّا ِر هُ ْم فِ ْيهَا َخالِ ُدوْ ن.
17
Artinya:” orang-orang yang memakan riba tidak dapat
berdirimelainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
setannkarena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual
beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya,
lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi
miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa yang
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.”
2) Hadis
Hadis Rasulullah SAW. Yang berkaitan dengan pasar uang, diantaranya:
a) Hadis Riwayat Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:” Kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat yang mereka buat, kecuali syarat
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang Haram.”
b) Hadis riwayat Muslim, Tirmidzi, An-nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu
Majah dari Abu Hurairah,: “Rasulullah SAW. Melarang jual beli yang
mengandung gharar.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
Dari paparan makalah di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
Dengan demikian, manajemen keuangan syariah dapat diartikan sebagai kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan dan pengendalian fungsi –
fungsi keuangan yang dituntun oleh prinsip – prinsip syariah.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu yang dapat di pertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUTAKA
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/ihtiyath/article/view/1783/1098
https://www.scribd.com/presentation/347171849/1-Manajemen-Keuangan-Syariah
19
Sobana, Dadang Husenn dan Budi Abdullah.2017. Manajemen Keuangan Syariah.
20