MANAJAMEN KEUANGAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis Islam
Kelompok 3
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajamen
Keuangan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak dosen Ali Aziz, S.E., M.M pada mata kuliah Manajemen Bisnis Islam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan relasi tentang Manajamen
Pemasaran.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund)
dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai
aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut.
Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya
dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam
perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara
pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari
pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari
dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi
perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan. Manajemen
keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan
ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad
18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Perkembangan manajemen
keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kebijakan moneter, kebijakan
pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik. Kebijakan moneter
berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas
yang menjadi latar belakang kami dalam penulisan ini, maka kami menyusun sebuah tulisan yang
membahas manajemen keuangan secara umum kemudian kami juga akan menguraikan juga tentang
aktualisasinya bada bisnis islam.
B. Rumusan Masalah
1
3. Apa Saja Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan?
4. Bagaimana Aktivitas Utama Manajemen Keuangan?
5. Seperti Apa Manajemen Keuangan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Manajamen Keuangan secara luas.
2. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
3. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi dalam Manajemen Keuangan
4. Untuk Mengetahui Aktivitas Utama Manajemen Keuangan
5. Untuk mengertahui Konsep Dasar Manajemen Keuangan Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Agus Sartono, 2000, RingkasanTeori Manajemen Keuangan;Soal dan Penyelesaianya, Yogyakarta, BPFE.
2
Bambang Riyanto, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta
3
dan Copeland, 1992:2).
3
Dety Mulyanti, “Manajemen Keuangan Perusahaan” 8 (2011): 62–71.
4
Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan, Edisi Revis, Yogyakarta: Andi, 1990, hlm.1.
4
B. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Ada 7 prinsip manajemen keuanga yang perlu kita ketahui, yaitu sebagai berikut :
1. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat dalam individu,
kelompok, atau perusahaan untuk menyebutkan bagaimana dana, alat-alat, atau
wewenang yang diberikan pihak ketiga. Perusahaan harus bisa menjelaskan Apakah dana
tersebut sudah dipakai dan digunakan? Dan digunakan untuk apa?
Perusahaan harus bisa menyebutkan bagaimana mereka memakai asal dananya
dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban pada orang yang
berkepentingan serta penerima manfaat.Semua yang berkepentingan berhak untuk
mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
2. Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke
waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan pada organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu pertanda bahwa terdapat manipulasi dalam pengelolaan
keuangan.
3. Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategi hingga
operasional wajib sejalan atau disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan
hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan
organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang
menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan strateginya dan memenuhi
kebutuhan keuangan.
4. Transparansi (Transparency)
Perusahaan harus terbuka mengenai pekerjaannya, menyediakan informasi yang
berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para orang yang berkepentingan.
Termasuk didalamnya menyiapkan laporan akuntansi keuangan yang akurat, lengkap,
dan tepat waktu, serta dapat diakses dengan mudah oleh para manajemen yang
berkepentingan dan penerima manfaat. Pola administrasi keuangan yang tidak transparan
berarti menandakan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
5
5. Standar Akuntansi (Accounting Standards)
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan perusahaan harus sesuai dengan
prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Hal ini berarti setiap akuntan di
seluruh dunia dapat sepaham dan mengerti sistem yang digunakan.
6. Integritas
Integritas catatan dan laporan terkait keuangan perusahaan juga harus dijaga
dengan baik. Dengan kata lain, catatan-catatan ini harus dibuat dengan dapat dipahami,
lengkap, dan akurat.
7. Pengelolaan (Stewardship)
Perusahaan harus dapat mengelola dan menggunakan dana yang telah diperoleh
dengan baik dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan.
5
Op.Cit., Setia Atmaja, Manajemen……, 1990, hlm.3
6
John J Hampton, Financial Decision Making: Concept, Problem, and Cases, 3”New Jersey : Prentice Hall, 1995,
hlm. 321.
6
diperoleh, baik berupa penambahan modal maupun utang. Fungsi ini memerhatikan
sumber dana dengan biaya seminimal mungkin dan syarat yang bisa menguntungkan,
baik berasal dari internal perusahaan maupun sumber dana yang berasal dari luar
perusahaan (eksternal).
c. Deviden Decision (Keputusan Deviden)
Secara mendetail, beberapa hal yang dilakukan oleh manajemen keuangan, yaitu
sebagai berikut.
1). Perencanaan atas keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana pemasukan
serta pengeluaraan dana dan aktivitas yang lain pada periode tertentu.
2). Penganggaran keuangan perusahaan, yaitu tindak lanjut atas perencanaan
keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran dan pemasukan
perusahaan.
3). Pengelolaan keuangan, yaitu mempergunakan dana yang ada. dalam perusahaan
untuk memaksimalkannya dengan berbagai cara yang bisa ditempuh.
4). Pencarian sumber dana, yaitu berusaha mencari sumber dana perusahaan yang
akan digunakan kegiatan operasional perusahaan.
5). Penyimpanan keuangan, yaitu menyimpan untuk mengamankan dana perusahaan
yang telah dikumpulkan.
6). Pengendalian atas keuangan, yaitu mengevaluasi dan memperbaiki sistem
keuangan yang ada dalam perusahaan yang dianggap belum mumpuni.
7). Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan
perusahaan dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya
penyimpangan yang merugikan.
8). Pelaporan keuangan perusahaan, yaitu menyediakan informasi keuangan tentang
kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan bahan evaluasi
nantinya.
7
Agus Sartono, 2000 . Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, Edisi Kedua, Yogyakarta hlm.3
7
(financing), manajemen keuangan harus terus mencari berbagai alternatif sumber
pendanaan untuk kemudian dianalisis dari hasil analisis tersebut menghasilkan
keputusan alternatif sumber pendanaan ataupun kombinasi sumber dana yang nantinya
akan dipilih. Dengan demikian, manajemen keuangan harus mengambil sebuah
keputusan pendanaan (financing decision).8 Fungsi lain manajemen keuangan adalah
1). Penggunaan atau pengalokasian dana, yaitu mengambil sebuah keputusan investasi
ataupun pemilihan alternatif investasi,
2). Perolehan dana yang juga sering disebut sebagai fungsi mencari sumber
pendanaan, yaitu mengambil sebuah keputusan pendanaan atau pemilihan
alternatif pendanaan (financing decision)
8
Loc.Cit., Bambang Riyanto, Dasar-dasar……., 2001, hlm.6.
8
Sumber dana jangka pendek dapat diperoleh, antara lain dari kredit usaha atau kredit dagang,
kredit dari bank, surat berharga, dan lainnya. Dana yang bersumber dari dana jangka panjang
bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti:
a). Pinjaman obligasi-pinjaman dalam jangka waktu yang lama, yaitu pihak debitur
mengeluarkan surat pengakuan utang yang memiliki nilai nominal tertentu;
b). Pinjaman hipotek-pinjaman dalam tempo jangka waktu yang panjang, yaitu pihak
kreditor diberi hak hipotik terhadap suatu barang yang tidak bergerak. Jika pihak debitur
tidak dapat memenuhi kewajiban barang tersebut bisa dijual dan hasil dari penjualan
barang tersebut bisa menutupi kewajibannya.
2. Cara Manajemen Keuangan Menggunakan Dana
Dana sangat diperlukan oleh perusahaan dalam upaya menjalankan aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, perusahaan yang mengalami kekurangan akan dana tentunya sulit untuk
berkembang. Dalam upaya menghindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, manajemen
keuangan harus merencanakan penggunaan atas dana yang diperoleh dengan sebaik-baiknya
serta semaksimal mungkin manfaatnya. suatu kegiatan dalam menggunakan atau
menginvestasikan dana yang ada pada berbagai bentuk asset, dana yang diperoleh perusahaan
diinvestasikan dalam aset tetap ataupun aktiva lancar. Dalam mempergunakan dana
perusahaan, manajer keuangan harus memerhatikan cara sumber dana diperoleh. Jika
mempergunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap,
perusahaan harusnya memilih sumber pendanaan yang berjangka waktu lama atau jangka
panjang. Sebaliknya, jika dana yang diperoleh diinvestasikan dalam bentuk aktiva lancar,
perusahaan memilih sumber pendanaan yang bersifat jangka pendek.
9
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 5
9
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan
islam merupakan suatu cara atau proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan dana bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
sesuai dengan syariat Islam (prinsip syariah).
Manajemen keuangan syari'ah adalah suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil optimal
yang bermuara pada keridaan Allah SWT. Oleh sebab itu, segala langkah yang diambil dalam
menjalankan manajemen tersebut harus berdasarkan aturan-aturan Allah SWT. Aturan-aturan itu
10
Poppy Alexano, Manajemen Keuangan Untuk Pemula dan Orang Awam, (Jakarta: Laskar Aksara, 2012), hlm. 41
10
tertuang dalam Al-Quran dan Al-Hadis. Ruang lingkup manajemen keuangan syari'ah
sesungguhnya sangatlah luas, antara lain mencakup hal-hal berikut.
1. Manajemen Keuangan Syari'ah dari Segi Aktivitasnya Ruang lingkup manajemen keuangan
syari'ah dari segi aktivitasnya meliputi:
a. Aktivitas Perolehan Dana
Setiap upaya dalam memperoleh harta semestinya memerhatikan cara-cara yang sesuai
dengan syari'ah, seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, ijarah,
sharf, dan lain-lain.
b. Aktivitas Perolehan Aktivitas
Dalam hal ingin menginvestasikan uang juga harus memerhatikan prinsip-prinsip "uang
sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan", dapat dilakukan
secara langsung atau melalui lembaga intermediasi seperti bank syariah dan reksadana
syariah.
c. Aktivitas Penggunaan Dana
Harta yang diperoleh digunakan untuk hal-hal yang tidak dilarang seperti membeli
barang konsumtif dan sebagainya.. Digunakan untuk hal-hal yang dianjurkan, seperti
infak, wakaf, sedekah. Digunakan untuk hal-hal yang diwajibkan seperti zakat.
11
BAB III
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
13